Pembahasan Karakteristik Subjek
Pembahasan Karakteristik Subjek
Sebagian besar subjek merupakan ibu rumah tangga yang tidak bekerja
(66.7%), selain itu, sebanyal 26.7% merupakan wiraswasta atau pedagang, terutama
pedagang makanan seperti bakso, ayam goreng, dan gado-gado, dan sebagian kecil
subjek (6.7%) merupakan buruh. Penghasilan subjek dikategorikan menurut UMR
Kabupaten Bogor berdasarkan Disnakertrans (2018), yaitu sebesar Rp 3 763 405
per bulan, sehingga diperoleh sebaran sebanyak 93.3% subjek memiliki
penghasilan per bulan di bawah UMR. Beberapa subjek juga masih merupakan
siswa sehingga uang bulanan yang diperoleh adalah uang saku. Subjek lain
umumnya merupakan ibu rumah tangga yang memperoleh uang saku dari
suaminya. Sebanyak 6.7% subjek sudah memiliki pendapatan per bulan di atas
UMR Kabupaten Bogor. Rata-rata penghasilan atau uang saku per bulan dan
alokasi biaya pangan subjek berturut-turut sebesar Rp 1 803 333 ± 1 118 645 dan
Rp 607 666 ± Rp 414 744. Uji normalitas Kolmogrov-Smirnoff menunjukkan data
tidak tersebar normal (p < 0.05). Faktor yang mempengaruhi pola makan salah
satunya adalah faktor ekonomi, termasuk pendapatan (Sulistyoningsih 2011).
Pekerjaan seorang individu yang semakin baik akan memiliki penghasilan yang
semakin tinggi pula, dan akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan keluarga,
termasuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dan gizi (Suhardjo 1989).
Pengetahuan gizi
Pengetahuan Gizi n %
Kurang 28 93.3
Cukup 2 6.7
Baik 0 0
Total 30 100
Domain
Pertanyaan n %
Pengetahuan
Apabila seseorang mengalami diare, apa yang
harus dilakukan? Aplikatif 10 33.3
Tindakan yang dapat mencegah diare adalah Aplikatif 5 16.7
Konsumsi air putih yang baik adalah sebanyak Mengetahui 6 20
Sayur dan buah merupakan sumber utama dari
zat gizi berikut, kecuali: Memahami 11 36.7
Pedoman gizi yang digunakan hingga saat ini
adalah 4 Sehat 5 Sempurna Mengetahui 1 3.3
Prebiotik adalah bakteri Mengetahui 7 23.3
Semua bakteri bersifat probiotik Memahami 16 53.3
Status gizi
Status gizi merupakan keadaan tubuh yang timbul dari keseimbangan antara
zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya (Cakrawati dan Mustika
2012). Status gizi menurut WHO (2004) dapat dihitung menggunakan Indeks
Massa Tubuh (IMT) yang merupakan hasil dari perhitungan antara berat badan (kg)
dibagi dengan tinggi badan kuadrat (m2). Sebaran subjek berdasakan status gizi
dapat dilihat pada Tabel X
Status Gizi N %
Underweight (<18.50 kg/m2) 1 3.3
Normal (18.49 - 24.99 kg/m2) 20 66.7
Overweight (> 25.00 kg/m2) 6 20
Obesitas kelas I 2 6.7
Obesitas kelas II 1 3.3
4
Status Gizi N %
Obesitas kelas III 0 0
Total 30 100
DAFTAR PUSTAKA
Khomsan A. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Sulistyoningsih. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta (ID):
Graha Ilmu.
Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor (ID): Pusat Antar Universitas Pangan
dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
[WHO] World Health Organization. 2004. Body-mass index (BMI) cut-off points
for public health action. Dalam: Lancet. 2004. Appropriate body-mass index
for Asian populations and its implications for policy and intervention
strategies. Public Health. 363: 157-163.
Kurniasih D. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta (ID): PT
Gramedia Pustaka Utama.