Anda di halaman 1dari 4

Metode Diskusi Intelektual

A. Sarasehan / Simposium

Pengertian Sarasehan / simposium merupakan salah satu macam-macam diskusi yang


diselenggarakan guna membahas tentang pendapat-pendapat mengenai sebuah masalah atau
pokok persoalan.

Penggunaan Simposium

Simposium akan efektif jika :

1. Guna mengemukakan berbagai aspek yang berbeda dari sebuah topik permasalahan
tertentu.
2. Apabila kelompok peserta atau audiens dalam jumlah besar.
3. Jika kelompok memerlukan keterampilan yang ringkas.
4. Apabila terdapat pembicara yang memenuhi syarat yaitu yang ahli dalam bidang yang
sedang dibahas.

Kelebihan dan Kelemahan :

1. Kelebihan :
a) Dapat digunakan pada kelompok kecil ataupun besar.
b) Dapat untuk mengemukakan informasi dalam jumlah banyak dan singkat.
c) Pergantian pembicara yang dapat menambah variasi serta sorotan dari segi-segi
yang membuat sidang lebih menarik.
d) Dapat direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya.

2. Kelemahan :
a) Kurang kreatifitas dan spontanitas, hal ini karena penyanggah ataupun pembahas
sudah ditentukan.
b) Kurang interaksi antar kelompok.
c) Lebih menekankan kepada pokok pembicaraan.
d) Lebih terasa formal.
e) Kepribadian pembicara dapat lebih menekankan ke materi.
f) Sulit untuk mengatur waktu.
g) Pada umumnya membatasi pendapat pembicara.
h) Lebih membutuhkan perencanaan yang matang sebelumnya.
i) Cenderung dipakai dengan berlebihan.

Contohnya : Pertemuan yang diadakan guna mendengarkan pendapat para ahli tentang
sebuah masalah pada bidangnya. Atau pada saat mahasiswa berpresentasi mengenai suatu
makalah

B. Diskusi Panel

Pengertian diskusi panel merupakan sebuah diskusi yang dipakai guna memperluas
wawasan tentang suatu masalah yang sedang hangat dan melibatkan beberapa ahli yang
disiplin ilmu atau profesi guna bertindak sebagai seorang pembicara atau penulis. Moderator
dapat untuk menanyakan langsung kepada panelis untuk menggali pendapat. Peserta diskusi
akan diberi kesempatan untuk bertanya, menanggapi, ataupun menyanggah pendapat dari si
panelis yang akhirnya diskusi moderator dapat menyampaikan pokok pikiran hasil diskusi.

Diskusi panel akan efektif jika :

1. Dapat untuk mengemukakan pendapat yang berbeda-beda.


2. Ingin memberi sebuah stimulus kepada para pendengar karena terdapat sebuah
persoalan yang harus dipecahkan.
3. Terdapat panelis yang dapat memenuhi syarat.
4. Pembicaraan yang terlalu luas untuk didiskusikan dalam sebuah kelompok tersebut.
5. Ingin mengajak para pendengar melihat “lebih ke dalam” namun tidak menginginkan
sebuah tanggapan secara verbal.
6. Terdapat moderator yang cakap dan dapat untuk menguasai segala aspek serta
persoalan yang sedang dibicarakan tersebut.

Kelebihan dan Kelemahan :

1. Kelebihan :
a) Dapat membangkitkan pikiran.
b) Dapat mengemukakan pandangan yang berbeda.
c) Mendorong ke analisis yang lebih dalam.
d) Dapat memanfaatkan para ahli guna berpendapat serta proses pemikirannya yang
membelajarkan orang lain.

2. Kelemahan :
a) Mudah tersesat jika seorang moderator tidak terampil.
b) Lebih memungkinkan panelis untuk dapat berbicara terlalu banyak.
c) Tidak memberi kesempatan bagi para peserta atau audiens untuk berbicara.
d) Lebih cenderung menjadi sebuah serial pidato pendek dalam acara tersebut.
e) Membutuhkan persiapan yang matang.

Contohnya : diskusi yang diselenggarakan oleh para sekelompok orang guna membahas
sebuah topik yang menjadi suatu perhatian umum dihadapan para peserta, penonton (siaran
TV), atau pendengar (siaran radio).

C. Fokus Group Discussion/FGD

Menurut asal usul katanya FGD merupakan akronim dalam bahasa Inggris yang
kepanjangannya adalah Focus Group Discussion. Jika diterjemahkan secara bebas ke dalam
bahasa Indonesia berarti: Diskusi Kelompok Terarah. FGD biasa juga disebut sebagai metode
dan teknik pengumpulan data kualitatif dengan cara melakukan wawancara kelompok. Guna
memperoleh pengertian yang lebih saksama, kiranya FGD dapat didefinisikan sebagai suatu
metode dan teknik dalam mengumpulkan data kualitatif di mana sekelompok orang
berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau topik tertentu dipandu oleh seorang fasilitator
atau moderator.

FGD diikuti oleh para peserta yang idealnya terdiri dari 7-11 orang. Kelompok
tersebut harus cukup kecil agar memungkinkan setiap individu mendapat kesempatan
mengeluarkan pendapatnya, sekaligus agar cukup memperoleh pandangan dari anggota
kelompok yang bervariasi. Dalam jumlah relatif terbatas ini diharapkan juga penggalian
masalah melalui diskusi atau pembahasan kelompok dapat dilakukan secara relatif lebih
memadai. Kenapa jumlahnya lebih baik berbilangan ganjil, agar manakala FGD harus
mengambil keputusan yang akhirnya perlu voting sekalipun, maka dengan jumlah itu bias
lebih membantu kelompok untuk melakukannya. Namun harus dipahami, soal jumlah ini
bukanlah pembatasan yang mengikat atau mutlak sifatnya.

Kekuatan dan Kelemahan FGD

1. Kekuatan
a) Sinergisme. Suatu kelompok mampu menghasilkan informasi, ide dan pandangan
yang lebih luas.
b) Manfaat bola salju. Komentar yang didapat secara acak dari peserta dapat
memacu reaksi berantai respons yang beragam dan sangat mungkin menghasilkan
ide-ide baru.
c) Stimulan. Pengalaman diskusi kelompok sebagai sesuatu yang menyenangkan
dan lebih mendorong orang berpartisipasi mengeluarkan pendapat.
d) Keamanan. Individu biasanya merasa lebih aman, bebas dan leluasa
mengekspresikan perasaan dan pikirannya dibandingkan kalau secara
perseorangan yang mungkin ia akan merasa khawatir
e) Spontan. Individu dalam kelompok lebih dapat diharapkan menyampaikan
pendapat atau sikap secara spontan dalam merenspons pertanyaan, hal yang
belum tentu mudah terjadi dalam wawancara perseorangan.

2. Kelemahan/Kesulitan
a) Karena dapat dilakukan secara cepat dan murah, FGD sering digunakan oleh
pembuat keputusan untuk mendukung dugaan/pendapat pembuat keputusannya.
Persoalannya adalah, seberapa jauh FGD dilakukan sesuai prinsip dan prosedur
yang benar.
b) FGD terbatas untuk dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam dari
seorang individu yang mungkin dibutuhkan. Hal ini disebabkan FGD terbatas
waktu dan memberi kesempatan secara adil bagi semua peserta untuk
menyampaikan pendapatnya. Untuk ini FGD tidak boleh dipertentangkan dengan
metode lainnya, tetapi justru harus dilihat sebagai saling melengkapi. Teknik
FGD mudah dilaksanakan, tetapi sulit melakukan interpretasi datanya.
c) FGD memerlukan fasilitator- moderator (pemandu diskusi) yang memiliki
ketrampilan tinggi. Hal ini amat berpengaruh terhadap hasil.

Anda mungkin juga menyukai