DI SUSUN OLEH:
NAMA : ARYA DAYUSMA MUNDI
KELAS: X MIPA 2
NIS: 2017035
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Peran tumbuhan dalam hal menjaga keseimbangan ekosistem”
Makalah ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
bidang studi yaitu BIOLOGI.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada bapak mata
pelajaran BIOLOGI, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyusun makalah ini. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga
amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan
makalah selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN ................................................................................................................………….
1.1 Latar Belakang ..................................................................................…………..……….
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................………………....
Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang
disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah
dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban, struktur, kesuburan tanah,
serta menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar).
Penggunaan mulsa atau serasah adalah teknik konservasi tanah yang tergolong
dalam cara vegetatif. Pada teknik ini permukaan tanah di antara barisan
tanaman atau di sekitar batang pohon ditutup dengan bahan-bahan berupa sisa
tanaman setelah panen, pangkasan tanaman pagar atau larikan pada budidaya
lorong.
Dari aspek pengendalian eropsi, peran langsung bahan mulsa adalah
melindungi permukaan tanah dari pukulan butir-butir hujan, mempertahankan
kelembaban tanah, mencegah tumbuhnya tanaman pengganggu, sedangkan
perannya yang tidak langsung adalah memperbaiki struktur tanah. Penggunaan
mulsa umumnya dilakukan di daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan
dan rentan terhadap pertumbuhan gulma. Pilihan bahan-bahan untuk mulsa
tergantung pada bahan-bahan yang tersedia setempat.
Dalam sistem budidaya lorong, biomasa dari larikan tanaman sering digunakan
sebagai mulsa. Di perkebunan seringkali tanaman penutup tanah digunakan
sebagai mulsa hidup, terutama di sekitar poghon-pohon yang masih muda yang
telah tumbuh dengan baik. Salah satu strategi lainnya adalah meninggalkan sisa-
sisa tanaman di lahan setelah panen (misalnya daun pucuk nenas, daun dan
batang jagung, jerami padi, dsb). Hal ini akan menjamin bahwa ada zat-zat hara
yang diserap tanaman kembali ke tanah.
Keuntungan :
Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir air hujan
serta mengurangi aliran permukaan, erosi dan kehilangan tanah.
Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma) sehingga
mengurangi (biaya tenaga kerja untuk penyiangan.
Mulsa yang berupa sisa-sisa tanaman menjadi sumber bahan organik
tanah
Meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroorganisme tanah), sehingga
memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi penguapan
sehingga mempertahankan kelembaban tanah sehingga pemanfaatan
kelembaban tanah menjadi lebih efisien.
Tergolong teknik konservasi tanah yang memerlukan jumlah tenaga kerja
/ biaya rendah
Kelemahan :
Bahan-bahan mulsa mungkin menjadi sarang berkembangbiaknya
penyakit-penyakit tanaman. Namun hal ini masih perlu diteliti bagi setiap
bahan mulsa yang digunakan.
Tidak dapat digunakan dalam keadaan iklim yang terlampau basah.
Mulsa sukar ditebarkan secara merata pada lahan-lahan yang sangat
miring.
Bahan-bahan untuk mulsa tidak selalu tersedia.
Beberapa jenis rumput jika digunakan sebagai mulsa dapat tumbuh dan
berakar sehingga dapat menjadi tanaman pengganggu.
2.3 Peran tumbuhan dalam hal penyerapan karbondioksida dan
penghasil oksigen bumi
3.7 KESIMPULAN
· http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air
· http://informasi-kehutanan.blogspot.com/2012/10/hutan-dan-
keseimbangan-air.html
· http://warasfarm.wordpress.com/2012/11/09/cara-mencegah-banjir-
dengan-kearifan-lingkungan/
· http://www.feunpak.web.id/artikel-fe/111-pohon-penyerap-co2-
pencemar-penghasil-oksigen-dan-penyimpan-karbon
· http://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi_tanah