Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOLOGI

PERANAN TUMBUHAN DALAM MENJAGA


KESEIMBANGAN EKOSISTEM

DI SUSUN OLEH:
NAMA : ARYA DAYUSMA MUNDI
KELAS: X MIPA 2
NIS: 2017035
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Peran tumbuhan dalam hal menjaga keseimbangan ekosistem”
Makalah ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
bidang studi yaitu BIOLOGI.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada bapak mata
pelajaran BIOLOGI, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyusun makalah ini. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga
amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan
makalah selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tinggimoncong,5 Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …..…………………………………………………………………………………..…

I PENDAHULUAN ................................................................................................................………….
1.1 Latar Belakang ..................................................................................…………..……….
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................………………....

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................………


2.1 peran tumbuhan menjaga keseimbangan alam pada siklus air………..…
2.2 peran tumbuhan dalam menjaga permukaan
lahan…………………………………………………………………………………………………....
2.3 peran tumbuhan dalam hal penyerapan karbondioksida dan
Penghasil oksigen bumi…………………………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP .................................................................................................................…………


3.1 Kesimpulan .................................................................................................….………..

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................…………


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peradaban manusia dalam kehidupan sedikit demi sedikit mengalami


perubahan, perubahan tersebut disebabkan oleh pola hidup manusia yang
semakin maju sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan Tekhnologi
yang ada. Di Era Globalisasi ini, semua manusia dihadapkan pada seseuatu yang
lebih instan, bagi sebagian orang yang ingin lebih praktis kami mengandalkan
semua yang berbentuk instan. Dari produk-produk yang berkemas dan makanan
yang cepat saji pun tersediah dengan mudah dengan permintaan-
permintaan yang semakin meningkat. Makanan-makanan ringan yang
mempunyai kemasan yang menarik dan sisa-sisa makanan menjadi ancaman
besar bagi lingkunagan di sekitar pemukiman tempat semua orang tinggal.
Ditambah dengan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem
alam di dunia. Pemanasan global yang semakin marak di dunia akibat dari
pemakaian kendaraan-kendaraan bermotor. Di era globalisasi yang semakin
maju, kita sebagai manusia harus menjaga keseimbangan lingkungan dan
memperhatikan tanaman di sek di dunia ini demi kelangsungan hidup anak cucu
kita mendatang. Dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti reboisasi hutan
yang gundul, menggunakan system tebang pilih, dan masih banyak hal yang
lainnya, yang intinya untuk melestarikan dan menjaga stabilitas alam.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul “PERANAN
TUMBUHAN DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN ALAM”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran tumbuhan menjaga keseimbangan alam pada siklus air ?


2. Bagaimana peran tumbuhan dalam menjaga permukaan lahan ?
3.Bagaimana peran tumbuhan dalam hal penyerapan karbondioksida dan
penghasil oksigen bumi ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran tumbuhan menjaga keseimbangan alam pada siklus air

Peranan tumbuhan dalam siklsus air dapat di contohkan pada


hutan.Hutan memiliki peran sebagai pencegah erosi dan banjir, serta pengatur
tata air. Dalam menjalankan fungsi tersebut, proses interaksi hutan dan
lingkungan sangat berkaitan dengan siklus hidrologi yang terjadi.Siklus
hidrologi atau siklus air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan kembali
ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dantranspirasi.
Dalam siklus hidrologi, terjadi penguapan air dari tanaman, tanah, dan air (laut,
danau, sungai, dan air terbuka lainnya) yang disebut juga evapotranspirasi,
kemudian air menguap ke atmosfer dalam bentuk uap air dan terkondensasi di
udara membentuk awan lalu kemudian terjadi hujan atau dapat disebut juga
presipitasi. Air hujan tersebut dapat langsung jatuh ke permukaan tanah
sehingga terjadi aliran permukaan (run-off) dan dapat pula jatuh melalui tajuk
pohon (throughfall) kemudian mengalir melalui batang (stemflow) dan terserap
kedalam tanah (infiltration) menjadi aliran bawah permukaan (sub-surface
runoff) maupun tersimpan dalam tanah menjadi air tanah (ground water
storage).
Daerah iklim tropika memiliki curah hujan yang tinggi dalam setahun
dibandingkan dengan daerah dengan iklim temperate dan kutub. Hal itu
mengakibatkan adanya tegakan hutan tropika sebagai penutup permukaan
tanah menjadi penting. Peranan hutan tropika dalam mencegah banjir dan
longsor serta pengaturan tata air sangat erat kaitannya dengan karakter hutan
tropika yang memiliki tajuk berstratifikasi dan selalu hijau sepanjang tahun.
Stratifikasi tajuk hutan tropika yang berlapis-lapis menyebabkan air hujan tidak
langsung jatuh ke permukaan tanah sehingga tidak terjadi erosi permukaan
maupun longsor (jika berada di lahan dengan kemiringan tinggi) dan tidak
mengalir diatas permukaan tanah yang akan mengakibatkan banjir, tetapi
mengalir melalui tajuk (through-fall) kemudian melalui batang (stemflow), lalu
sesampainya di permukaan tanah air meresap ke dalam tanah (infiltration) yang
kemudian mengalir dalam bentuk aliran bawah permukaan tanah dan tersimpan
dalam tanah dalam bentuk air tanah.
2.2 Peran tumbuhan dalam menjaga permukaan lahan

Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang
disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah
dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban, struktur, kesuburan tanah,
serta menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar).
Penggunaan mulsa atau serasah adalah teknik konservasi tanah yang tergolong
dalam cara vegetatif. Pada teknik ini permukaan tanah di antara barisan
tanaman atau di sekitar batang pohon ditutup dengan bahan-bahan berupa sisa
tanaman setelah panen, pangkasan tanaman pagar atau larikan pada budidaya
lorong.
Dari aspek pengendalian eropsi, peran langsung bahan mulsa adalah
melindungi permukaan tanah dari pukulan butir-butir hujan, mempertahankan
kelembaban tanah, mencegah tumbuhnya tanaman pengganggu, sedangkan
perannya yang tidak langsung adalah memperbaiki struktur tanah. Penggunaan
mulsa umumnya dilakukan di daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan
dan rentan terhadap pertumbuhan gulma. Pilihan bahan-bahan untuk mulsa
tergantung pada bahan-bahan yang tersedia setempat.
Dalam sistem budidaya lorong, biomasa dari larikan tanaman sering digunakan
sebagai mulsa. Di perkebunan seringkali tanaman penutup tanah digunakan
sebagai mulsa hidup, terutama di sekitar poghon-pohon yang masih muda yang
telah tumbuh dengan baik. Salah satu strategi lainnya adalah meninggalkan sisa-
sisa tanaman di lahan setelah panen (misalnya daun pucuk nenas, daun dan
batang jagung, jerami padi, dsb). Hal ini akan menjamin bahwa ada zat-zat hara
yang diserap tanaman kembali ke tanah.
Keuntungan :
 Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir air hujan
serta mengurangi aliran permukaan, erosi dan kehilangan tanah.
 Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma) sehingga
mengurangi (biaya tenaga kerja untuk penyiangan.
 Mulsa yang berupa sisa-sisa tanaman menjadi sumber bahan organik
tanah
 Meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroorganisme tanah), sehingga
memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
 Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi penguapan
sehingga mempertahankan kelembaban tanah sehingga pemanfaatan
kelembaban tanah menjadi lebih efisien.
 Tergolong teknik konservasi tanah yang memerlukan jumlah tenaga kerja
/ biaya rendah
Kelemahan :
 Bahan-bahan mulsa mungkin menjadi sarang berkembangbiaknya
penyakit-penyakit tanaman. Namun hal ini masih perlu diteliti bagi setiap
bahan mulsa yang digunakan.
 Tidak dapat digunakan dalam keadaan iklim yang terlampau basah.
 Mulsa sukar ditebarkan secara merata pada lahan-lahan yang sangat
miring.
 Bahan-bahan untuk mulsa tidak selalu tersedia.
 Beberapa jenis rumput jika digunakan sebagai mulsa dapat tumbuh dan
berakar sehingga dapat menjadi tanaman pengganggu.
2.3 Peran tumbuhan dalam hal penyerapan karbondioksida dan
penghasil oksigen bumi

Peranan tumbuhan dalam hal penyerapan karbondioksida dan penghasil


oksigen bumi yaitu seperti hutan.Fungsi hutan yang paling penting adalah
produksi oksigen. Tanpa adanya oksigen maka tidak akan ada kehidupan karena
seluruh makhluk hidup di dunia ini, baik hewan, manusia, dan tumbuhan,
membutuhkan oksigen dalam melangsungkan hidupnya. Fungsi hutan sebagai
penghasil oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai penyerap
karbon. Dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, proses interaksi antara hutan
dan lingkungan yang terjadi sangat berkaitan proses fotosintesis dan siklus
karbon. Hutan, yang merupakan kumpulan dari banyak pohon, menjalankan
proses fotosintesis (yang merupakan salah satu bagian dari siklus karbon) yang
menyerap karbondioksida di atmosfer dan kemudian disimpan dalam bentuk
biomassa berupa daun, batang, akar, maupun buah, serta menghasilkan oksigen
ke udara yang akan dipergunakan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan dalam
melakukan respirasi.Proses fotosintesis yang dijalankan oleh pohon-pohon
dalam hutan tersebut sangat berguna dalam mengurangi dampak perubahan
iklim global (global climate change mitigation) karena dapat mengurangi jumlah
karbon di udara sebagai gas rumah kaca penyebab pemanasan global
(globalwarming).

Manfaat tumbuhan/tanaman dalam mengurangi zat pencemara udara


dan penghasil oksigen melalui proses fotosintesis atau sering disebut sebagai
manfaat ekologis seperti disinggung diatas. Fotosintesis tumbuhan adalah
suatu proses alamiah yang terjadi di dalam daun-daun tumbuhan dimana terjadi
penyerapan CO2 dan dihasilkannya gas oksigen yang ditambahkan ke udara
kita. Persamaan rekasi kimia fotosintesis adalah : karbondioksida gas
(CO2) + air (H2O) + pigmen klorofil daun + energi mata hari → zat organik
(C6H12O6) + oksigen gas(O2).
Penyerapan CO2 oleh tumbuhan memberi andil dalam mengurangi
pencemar CO2 di udara. Karbon dari CO2 ini disimpan di dalam jaringan
tumbuhan (kayu) yang kemudian kayu ini berguna bagi manusia. Suatu laporan
menyebutkan bahwa sebatang pohon selama hidupnya diprediksi mampu
menyerap 7.500 gram karbon. Karena alasan inilah tumbuhan dikenal sebagai
pelaku carbon sinks. Sumber lain menyebutkan bahwa secara taksiran kasar,
dalam satu hari sebatang pohon menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari.
Bila di pekarangan rumah anda terdapat 10 buah pohon, maka dalam sebulan
pekarangan anda memberikan kontribusi menyerap CO2 sebanyak 5,6 – 10,08
kg atau menyimpan 750 kg karbon selama tanaman itu tumbuh di sana. Kalau di
sekitar rumah anda ada 99 KK yang memiliki jumlah pohon sama dengan di
rumah anda, maka jumlah CO2 yang diserap menjadi 0,5 – 1,008 ton atau
karbo yang disimpan sebanyak 75 ton.
Uraian diatas mungkin baru gambaran dari lingkungan satu RW (rukun
warga). Bila dikalkulasikan dalam luasan satu desa / kelurahan, sekecamatan
atau sekabupaten / kota maka betapa besarnya CO2 yang diserap atau karbon
yang disimpan di dalam tumbuhan / tanaman. Suatu estimasi dilaporkan bahwa
1 acre (0,405 ha) luas pertanaman di Amerika dalam setahun menyerap
CO2 yang setara dengan CO2 yang diemisikan oleh sebuah mobil yang
menempuh jarak 26.000 mile (41.842,944 km); dan menurut sumber tersebut
0,405 ha (kurang dari setengah hektar) luas lahan berpepohonan di Brooklyn
cukup untuk mengkonpensasi penggunaan bahan bakar oleh sebuah mobil yang
menempuh jarak 7.200 – 8700 mile (11.587,27 – 14.001,29 km)
BAB III
PENUTUP

3.7 KESIMPULAN

Penyebab terjadinya masalah ketidak seimbangnya alam adalah adanya


kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah
tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran
terhadap sungai dan laut, tanah, hutan.
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian alam
ini terkhusus penataan tumbuhan. Karena sesungguhnya keseimbangan alam
sangat di tentukan oleh peran tumbuhan dan juga peran manysia.

Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem


serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau
kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan alam sekitar akan berpengaruh
bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.

Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan


bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini
memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan
manusia dengan alam sekitar. Peran tumbuhan sangat berpengaruh untuk
menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri
dimasa akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

· http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air
· http://informasi-kehutanan.blogspot.com/2012/10/hutan-dan-
keseimbangan-air.html
· http://warasfarm.wordpress.com/2012/11/09/cara-mencegah-banjir-
dengan-kearifan-lingkungan/
· http://www.feunpak.web.id/artikel-fe/111-pohon-penyerap-co2-
pencemar-penghasil-oksigen-dan-penyimpan-karbon
· http://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi_tanah

Anda mungkin juga menyukai