Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi

Yang dibimbing oleh Pipin Fitriasari S.E., M.S.A

Disusun Oleh :

Anita Pebriyanti (141.16.004)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan

Program Studi S1 Akuntansi

Tahun Ajaran 2019/2020


DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2
BAB II TINJAU PUSTAKA .............................................................................................. 3
2.1. PENGERTIAN DAN FUNGSI AKUNTANSI BIAYA..................................... 3
2.2. PENGGOLONGAN AKUNTANSI BIAYA ...................................................... 4
2.3. MANFAAT DATA AKUNTANSI BIAYA ..................................................... 10
2.4. CARA MEMPROSES PRODUKSI AKUNTANSI BIAYA ........................... 13
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Akuntansi Biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang

penentuan harga pokok dari “sesuatu produk” yang diproduksikan baik

untuk memenuhi pesanan dari pemesan maupun untuk menjadi persediaan

barang dagangan yang akan dijual. Akuntansi secara umum adalah

merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian

dengan cara tertentu dari transaksi keuangan yang terjadi dalam

perusahaan atau organisasi lain dan penafsiran terhadap hasilnya.

Sedangkan biaya dalam pengertian yang luas merupakan pengorbanan

yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk mencapai tujuan

tertentu.

Akuntansi biaya dalam tujuan yang lebih luas, untuk mengumpulkan

dan pelaporan biaya serta perencanaan, pengendalian, dan pengembailan

keputusan oleh manajemen. Oleh sebab itu pada perkembangan

terakhirnya akuntansi biaya fokusnya beralih dari sekedar penentuan harga

pokok barang atau jasa yang diproduksi kepada kepentingan untuk

pengendalian biaya.

Aplikasi konsep akuntansi biaya juga sekarang telah meluas dari

sekedar penentuan harga pokok produksi yang membawa konotasi hanya

1
untuk bagian produksi dengan kegiatan produksinya kepada seluruh

kegiatan diperusahaan yang menyangkut biaya seperti biaya

penjualan,biaya administrasi dan umum dan lain sebagainya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka rumusan

masalah dari makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian dan fungsi akuntansi biaya?

2. Apa saja penggolongan akuntansi biaya?

3. Apa saja manfaat data akuntansi biaya?

4. Bagaimana cara memproses produksi akuntansi biaya?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN DAN FUNGSI AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi biaya mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur,

melaporkan dan menganalisis elemen-elemen biaya langsung dan tak

langsung yang berhubunngan dengan pengolahan pemasaran suatu barang

dan jasa. Akuntansi biaya juga mengukur kinerja, kualitas produk, dan

produktivitasnya (Maswar Patuh Priyadi/2000).

Akuntansi sebenarnya dibedakan menjadi: akuntansi keuangan dan

akuntansi manajemen, jika dilihat dari pemakai informasi adalah:

akuntansi keuangan menyajikan informasi untuk pihak ekstern (investor,

pemerintah, bank dan lain-lain). Oleh sebab itu pemakai informasi

akuntansi keuangan yang disajikan berpedoman pada Prinsip Akuntansi

Berterima Umum di Indonesia yang terkenal sebagai Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK). Sedangkan Akuntansi manajemen

menghasilkan informasi untuk kepentingan pemakai intern (manajer

keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran dan lain-lain). Oleh

sebab itu pemakai informasi akuntansi manajemen yang dibutuhkan setiap

perusahaan berbeda, dan manajer dapat memengaruhi akuntan intern maka

tidak diperlukan aturan dan format peloran baku sehingga setiap

perusahaan dapat mengembangkan sistem informasi akuntansinya.

3
Fungsi akuntansi biaya berhubungan dengan akuntansi keuangan dan

akuntansi manajemen yang menyediakan informasi tentang biaya yang

akan digunakan baik untuk kepentingan pihak ekstern maupun pihak

intern. Jika akuntansi biaya digunakan untuk akuntansi keuangan, maka

digunakan untuk mengukur harga pokok produksi dan harga pokok

penjualan. Jika digunakan untuk akuntansi manajemen, maka digunakan

untuk informasi akuntansi biaya yang disediakan seperti perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan.

2.2. PENGGOLONGAN AKUNTANSI BIAYA

Tujuan akhir akuntansi biaya adalah menyediakan informasi tentang

biaya untuk manajemen guna membantu mereka di dalam mengelola

perusahaan atau departemennya yang memerlukan data biaya yang akurat.

Biaya yang akurat memungkinkan dapat ditentukan harga pokok produk

secara teliti dan tepat, Maka biaya perlu digolongkan sehingga dapat

dipisahkan antara mana biaya produksi dan mana pula yang bukan biaya

pruduksi. Penggolongan biaya yang dimaksud antara lain adalah:

1. Berdasarkan hubungan dengan produk, biaya digolongkan terdiri dari:

a. Biaya Produksi

Yaitu biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi

dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di

periode mana produk itu dijual. Sebelum laku dijual, biaya produksi

diperlukan sebagai persediaan. Biaya ini terdiri dari: biaya bahan baku,

4
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya ini

terbagi lagi ke dalam dua kategori yaitu: biaya utama/prima adalah

biaya yang langsung behubungan langsung dengan produksi, yang

terdiri atas biaya bahan dan biaya tenaga kerja, sedangkan biaya

konversi adalah biaya yang diperlukan untuk memproses bahan baku

menjadi produk selesai, yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan biaya

overhead pabrik. Secara diagram dapat disajikan sebagai berikut:

Biaya Utama

Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Pabrik

Biaya Konversi

b. Biaya Periodik

Yaitu biaya-biaya yang lebih berhubungan dengan waktu

dibandingkan dari unit yang diproduksikan. Seluruh biaya ini

dibebankan kepada penghasilan diperiode mana biaya tersebut terjadi.

Biaya periodik ini dinamakan juga biaya komersil. Contoh dari biaya

ini adalah: Biaya Administrasi dan Umum, Biaya Pemasaran (biaya

iklan/promosi, dan biaya upah karyawan). Khusus biaya pemasaran ini

akuntan tidak konsisten melakukannya, seperti biaya iklan sering

ditunda pembebanannya karena masih dianggap bermanfaat untuk

mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

5
2. Berdasarkan periode akuntansi/pembukuan, biaya digolongkan terdiri

dari:

a. Pengeluaran Modal

Yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan dan manfaatnya dinikmati

oleh lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran ini akan

membentuk harga pokok. Contoh dari biaya ini adalah: biaya

perbaikan gedung yang relatif besar yang manfaatnya lebih dari satu

tahun.

b. Pengeluaran Penghasilan

Yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermanfaat

dalam satu periode akuntansi. Pengeluaran ini akan menjadi biaya

diperiode saat terjadinya biaya itu digunakan.

3. Berdasarkan hubungannya dengan volume produksi/kegiatan

perusahaan. Biaya digolongkan terdiri dari:

a. Biaya Variabel

Yaitu biaya-biaya yang selalu berubah secara proporsional

sesuai dengan perbandingan volume kegiatan perusahaan. Contoh

utama biaya ini: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

sebagian dari biaya overhead seperti biaya listrik, gas, dan air yang

dibayar sesuai dengan pemakaian, depresiasi yang dihitung atas

dasar unit produksi. Secara grafik dapat disajikan sebagai berikut:

6
Biaya

BV

0 Volume

b. Biaya Semi Variabel atau Semi Tetap

Yaitu biaya yang selalu berubah tetapi perubahannya tidak

proporsional dengan perubahan kegiatan/volume perusahaan.

Contoh biaya ini: gaji karyawan yang sistem penggajiannya dengan

gaji tetap plus persentase tertentu dari penjualan, biaya reparasi dan

pemeliharaan dan lain-lain. Biaya ini akan tetap jumlahnya dalam

kisaran tertentu. Secara grafik dapat disajikan sebagai berikut:

Biaya Biaya

BSV BSV

Kisaran Unsur

BSV BV

Kisaran

Unsur BT

0 Volume 0 Volume

c. Biaya Tetap

Yaitu biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar

kecilnya volume kegiatan perusahaan. Contoh: biaya penyusutan

7
yang dihitung beberapa periode tertenti. Secara grafis sebagai

berikut:

Biaya

BT

0 Volume

4. Berdasarkan dalam hubungannya untuk tujuan pengawasan, biaya

digolongkan terdiri dari:

a. Biaya Standar

Yaitu biaya yang telah ditentukan terlebih dahulu, dan

apabila terjadi penyimpangan terhadapnya, maka biaya standar ini

dianggap benar.

b. Biaya Taksiran

Yaitu biaya yang ditaksir terlebih dahulu, dan apabila terjadi

penyimpangan terhadapnya maka yang dianggap betul adalah

biaya sesungguhnya.

c. Biaya Sesungguhnya

Yaitu biaya-biaya yang sunguh-sunguh terjadi atau biaya

yang dibebankan.

5. Berdasarkan dalam hubungannya dengan departemen produksi, biaya

digolongkan terdiri dari:

a. Biaya Departemen Produksi

8
Yaitu biaya yang dibabankan atas diperhitungkan pada

departemen yang secara langsung menangani pembuatan barang.

Contoh biaya ini: Biaya bahan baku departemen produksi X.

b. Biaya Departemen Pembantu

Yaitu biaya yang dibebankan pada departemen yang

menyediakan fasilitas servis untuk departemen lain. Contoh: biaya

gaji departemen pembantu listrik.

c. Biaya Langsung Deoartemen

Yaitu biaya-biaya yang langsung terjadi pada tiap-tiap

departemen.

d. Biaya Tidak Langsung Departemen

Yaitu biaya-biaya yang diperhitungkan terhadap suatu

dpertemen karena departemen tersebut menggunkan fasilitas

departemen lain.

6. Berdasarkan dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang ada di

perusahaan, biaya ini terdiri dari:

a. Biaya Produksi

Yaitu total biaya bahan baku, biaya tenaga kerha dan biaya

overhead pabrik falam rangka memproduksi produk.

b. Biaya Pemasaran

Yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka memasarkan

produk yang dihasilkan. Misalnya: biaya iklan, gaji penjual dan

lain-lain.

9
c. Biaya Administrasi dan Umum

Yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengarahkan,

mengndalikan dan mengoperasikan perusahaan. Misalnya: biaya

gaji direksi, biaya surat, telepon dan lain-lain.

d. Biaya Keuangan

Yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan

dana untuk operasi perusahaan. Misalnya: biaya bunga.

2.3. MANFAAT DATA AKUNTANSI BIAYA

Biaya yang dikumpulkan sesuai dengan golongan yang diinginkan,

kemudian disajikan dan dianalisia, akan sangat bermanfaat bagi manajemen

untuk berbagai tujuan. Manfaat dari data akuntansi biaya antara lain dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1. Untuk tujuan-tujuan pengawasan

Data biaya yang dihasilkan dari akuntansi biaya merupakan salah

satu datang yang digunakan manajemen dalam membuat perencanaan

yang dalam hal ini adalah anggaran. Berapa rencana peroduksi, berapa

pemakaian bahan baku, tenaga kerja langsung, dan berapa pula biaya

overhead pabrik yang akan dikeluarkan tercakup dalam anggaran.

Selain itu, akuntansi biaya sesuai dengan tugasnya mengadakan

pencatatan biaya-biaya yang terjadi. Dalam proses pencatatan maka

data biaya dapat digunakan untuk mengawasi kegiatan perusahaan.

Dengan data tersebut dapat dibandingkan berapa biaya sesungguhnya

dan berapa pula biaya yang dianggarkan.

10
2. Membantu dalam penetapan harga jual

Penentuan suatu harga jual yang menguntungkan dapat

dilakukan untuk suatu periode yang diinginkan, melalui pengetahuan

tentang data biaya dan volume penjualan masa yang lalu. Pada suatu

perencanaan, pengetahuan tentang data biaya yang akan datang dan

perkiraan fluktuasi produksi dan penjualan akan mempengaruhi

manajemen dalam pembuatan strategi harga. Harga jual yang

ditentukan tentu saja diusahakan harga jual yang minimal dapat

menutup seluruh biaya yang terjadi. Memang diakui bahwa ramala

tentang permintaan dan penawaran masih memegang peranan yang

penting dalam penentuan harga namun data biaya haruslah tidak boleh.

3. Untuk mengitung rugi-laba periodik

Penghitungan rugi-laba periodik untuk suatu perusahaan

dilakukan dengan jelas mempertemukan antara penghasilan dengan

biaya-biaya yang terjadi dan dalam suatu dasar perhitungan yang sama

konsisten. Akuntansi biaya menyadiakan data yang diperlukan untuk

perhitungan rugi-laba. Perhitungan sederhama terhadap rugi-lab dalam

gambaran sebagi berikut:

Penjualan RpXXX

Biaya Produksi Rp ?

Rp R/L

4. Untuk pengendalian biaya

11
Pengendalian biaya adalah pengendalian melalui akuntansi

pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan

sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan

dan pelaporan biaya dan penghasilan sesuai dengan bidang

pertanggungjawaban dalam organisasi. Data penilaian dari pimpinan

perusahaan untuk mengendalikan bawahannya atau bagian tersebut.

Sejauh mana bagian itu menyimpang dari biaya yang dianggarkan.

Apakah memang penyimpangan itu meruapakan tanggung jawab suatu

bagian ataukah penyimpangan itu merupakan suatu hal yang tidak

dapat dikendalikan olehnya karena keputusan manajemen yang lebih

tinggi.

5. Untuk pengambilan keputusan

Data biaya sangat diperlukan oleh manajemen dalam

pengambilan keputusan. Beberapa contoh pentingnya data biaya untuk

pengambilan keputusan dikemukakan dibawah ini.

a. Sebuah perusahaan yang meproduksi komponen-kompenen

kendaraan kemudian merakitnya menjadi kendaraan, tentu akan

memerlukan data biaya tentang harga pokok perunit setiap

komponen. Manajemen akan memerlukan data tersebut untuk

mengambil keputusan bila ternyata ada komponen yang diproduksi

sendiri lebih mshsl kslsu dibanding membeli di pasaran bebas.

b. Melanjutkan contoh “a”, bila justru perusahaan memproduksi

kendaraan mengalami kerugian, padahal kalau perusahaan spesial

12
memproduksi komponene-kompenen saja dan kemudian

menjualnya adalah lebih menguntungkan maka dengan biaya

menjasi bahan pertimbangan bagi manajemen yang bersangkutan

untuk mengambil keputusan.

c. Adanya pesanan khusus di bawah harga pasaran umum, padahal

kapasitas perusahaan masih memungkinkan, maka di sini data

biaya akan memegang peranan yang cukup penting bagi

manajemen untuk memutuskan apakah menerima atau menolak

pesanan tersebut.

2.4. CARA MEMPROSES PRODUKSI AKUNTANSI BIAYA

Produksi suatu produk akan selalu memerlukan bahan mentah,

tenaga kerja langsung dan hal-hal lain yang secara tidak langsung

medukung produk tersebut. Akuntansi biaya akan mangikuti arus data

biaya sesuai dengan proses peroduksi. Proses produksi untuk masing-

masing pabrik, jenis produk dan lain sebagainya bisa berbeda suatu sama

lain, namun dapat pula mempunyai peroses produksi yang sama.

Proses produksi yang paling sederhana dan mendasar adalah peroses

penggabungan antara biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan dan

biaya overhead. Secara sederhana digambarkan sebagi berikut:

Bahan Baku

Produk
Tenaga Kerja Langsunga Produksi

Biaya Ovehead

13
Gambar 1
Proses Produksi Sederhana
Proses produksi di suatu perusahaan yang relatif besar, akan lebih

rumit. Produksi suatu produk bukan tidak mungkin melalui beberapa

departemen produksi. Demikian pula disamping adanya departemen

produksi masih memerlukan departemen pembantu. Suatu pabrik kertas

misalnya terdapat tiga departemen produksi dan empat departemen

pembantu.

Dalam suatu proses produksi yang mempunyai lebih dari satu

departemen produksi secara umum barang jadi departemen I menjadi

bahan baku departemen II dan selanjutnya, namun demikian tidak terlepas

kemungkinannnya bahwa departemen II dan departemen III dan

seterusnya memerlukan bahan baku yang sama dengan bahan baku

departemen I, jadi bukan barang jadi departemen sebelumnya.

Antardepartemen pembantu yang termasuk dalam kelompok biaya

overhead ada pula terjadi sering memebri dan menerima jasa yang

dihasilkan. Departemen pembantu listrik misalnya memerlukan air yang

dihasilkan oleh departemen pembantu air dan sebaliknya departemen

pembantu air memerlukan listrik yang dihasilkan oleh departemen

pembantu lsitrik. Keadaan di mana terdapat lebih dari satu departemen

produksi dan lebih dari satu departemen pembantu dalam proses produksi

digambarkan sebagi berikut:

14 Biaya Overhead
Biaya
Overhead
lainnya

Bahan Baku Dept. Produksi I Dept. Pembantu X

Dept. Produksi II Dept. Pembantu Y

Tenaga Kerja
Langsung

Dept. Produksi III

Produk

Gambar 2
Proses Produksi untuk Perusahaan yang Mempunyai Lebih dari Satu
Departemen Produksi dan Departemen Pembantu

15
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Akuntansi Biaya adalah untuk menyajikan informasi biaya produksi

dari suatu perusahaan, oleh karena itu maka akuntansi biaya dapatlah

diberikan pengertian sebagai proses pencatatan, pengolongan, peringkasan

dan penyajian biaya dalam rangka produksi barang atau jasa dengan cara-

cara terntu serta penafsiran terhadap hasilnya. Pengertian yang umum akan

berfokus pada proses produksi dari barang yang nyata atau berwujud saja.

Data biaya untuk pengambilan keputusan ini akan dibahas secara

lebih mendalam pada akuntansi manajemen. Dari manfaat data biaya yang

telah dikemukakan diatas terlihat jelas bahwa data biaya itu berhubungan

dengan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Perhitungan

rugi-laba periodik termasuk didalamnya penentuan nilai persediaan

dengan masa lalu. Pengendalian biaya berhubungan dengan masa

sekarang, perencanaan, strategi harga dan analisa data biaya untuk

keputusan behubungan dengan masa yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul. 1996. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya. Edisi Keempat. Yogyakarta.

Priyadi Patuh, Maswar. 2000. Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional dam

Kontemporer. Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai