Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH RISET PASAR

Berdasarkan artikel : Ketertarikan Remaja Terhadap Inovasi Makanan “Skotel


Nasi”oleh Meviana Ratnaning. P

Nama : Anggitadiah Kurniawati

NIM : B300140193

Kelas : G

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Riset pasar adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai
dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengumpulan data,
pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya itu ditujukan untuk untuk masukan
bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk
pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran
dalam merebut peluang pasar. Berkenaan dengan definisi yang luas mengenai riset pasar, American
Marketing Association (AMA) memberikan definisi resmi mengenai riset pemasaran pada tahun 1987
sebagai “fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar
melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan
masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran;
memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman yang dapat membuat aktivitas
pemasaran lebih efektif. Riset pemasaran menentukan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
tujuan tersebut; merancang metode untuk pengumpulan informasi; mengelola dan
mengimplementasikan proses pengumpulan data; menganalisis hasil-hasil yang diperoleh; dan
mengkomunikasikan hasil temuan dan implikasinya”.
Tahapan Riset Pemasaran :
1. Penetapan Masalah Riset
Kemampuan untuk melihat permasalahan dengan tepat diperlukan agar perumusan masalah jelas dan
spesifik.
2. Penentuan Rancangan Desain Riset
Untuk membuat desain penelitian maka diperlukan pemahaman mengenai skala penelitian (rasio,
interval, ordinal). Sedangkan perluasan skala terdiri dari skala pembanding (paired comparison, rank
order, constant sum), dan skala bukan pembanding (likert, semantic diferensial, stapeleksploratori,
deskriptif, kausal).
3. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, observasi, dan eksperimen (kuantitatif).
Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawancara, focus grup, dan teknik proyeksi. Sedangkan
data skunder bisa didapat dari bagian internal organisasi perusahaan yang bersangkutan dan dari
eksternal. Teknik pengambilan sampel diperlukan untuk mengumpulkan data yang tidak bisa
memenuhi semua anggota populasi. Terdapat 2 metode pengambilan sampel yakni Probability
Sampling (simple random, systematic, stratified, cluster) dan Non-probability Sampling (judgment,
convenient, quota, snowball).
4. Pengolahan Data dan Analisis Riset
Metode Analisis Statistik secara umum terbagi menjadi dua, yakni Metode Deskriptif (mean, modus,
median, angka indeks, frekuensi, presentasi, diagram lingkaran/ batang / garis / ular), dan Metode
Non-parametrik / Inferensia. Tujuan dari riset pemasaran ialah membantu pengambilan keputusan,
peningkatan produk, dan mengurangi risiko kegagalan. Banyak tipe riset, tapi yang dasar: primer vs
sekunder dan kuantitatif vs kualitatif. Riset sekunder: kita mengambil data yang sudah ada, misal dari
perpustakaan dan internet. Riset jenis ini lebih murah dan lebih cepat. Kelemahannya, kita kesulitan
mencari data dan seringkali tidak aktual sehingga tidak relevan dengan kondisi saat ini. Untuk riset
primer, kita ambil data langsung ke target riset kita, konsumen atau responden. Kelebihan riset jenis
ini ialah lebih aktual, bisa customized, tapi lebih mahal dan memakan waktu. Sementara untuk riset
kuantitatif adalah adanya kuesioner (bentuknya numbering) yang bersifat statistik. Sedang riset
kualitatif bisa dilakukan dengan grup diskusi, observasi, dan interview.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Artikel Riset Pasar

Riset pemasaran

Ketertarikan Remaja Terhadap Inovasi Makanan

“Skotel Nasi” oleh Meviana Ratnaning. P


 Pendefinisian Masalah

Pada umumnya kebutuhan akan makanan merupakan kebutuhan primer bagi setiap
manusia. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan serta kesadaran masyarakat mengenai
budaya barat yang sudah mencampuri budaya tradisional, kini para masyarakat indonesia
khususnya para remaja tidak hanya mencari barang-barang yang sedang tren tetapi mereka juga
gemar mencari inovasi makanan yang tercampur dengan buadaya barat. Namun, produk makanan
homemade yang ditawakan di pasar kini kurang bervariasi.

Giggle house adalah sebuah resto kecil yang menarik pelanggan melalui inovasi makanan
yang memadukan antara bahan pangan tradisional serta bahan pangan barat. Untuk memperbanyak
daftar menu, menarik lebih banyak pelanggan, memberi kepuasan baru terhadap pelanggan, serta
meningkatkan keuntungan, giggle house akan memproduksi inovasi terbaru yaitu “skotel nasi”.

Sesuai dengan namanya, nasi adalah makanan utama bagi masyarakat indonesia. Pada
menu ini, nasi akan dipadukan dengan keju mozzarella dan keju cheddar yang menjadi bahan
pangan orang barat sehari-harinya, serta daging cincang dan berbagai sayuran. Skotel nasi
diharapkan dapat menambah kepuasan pelanggan yang memutuskan untuk merasakan keunikan
inovasi makanan di giggle house.

Untuk itu, riset pemasaran ini akan dilakukan untuk menentukan keputusan apakah giggle
house akan memproduksi menu tersebut atau tidak. Riset ini akan menggunakan desain eksploratif
agar dapat memahami sepenuhnya kriteria makanan yang diminati oleh para remaja zaman
sekarang.

 Menyusun Perencanaan Riset Dan Pengumpulan Data

Guna untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan remaja terhadap inovasi makanan,
pada laporan riset pemasaran ini informasi yang akan dijadikan bahan analisa adalah data primer
karena peneliti mengumpulkan data secara pribadi. Data primer akan didapatkan dari 4 orang yang
masuk dalam kategori target pasar yaitu 2 orang pelajar SMA, 2 orang mahasiswa melalui
wawancara yang dilakukan secara berkelompok. Kelompok pertama yaitu kedua siswa SMA dan
kelompok kedua adalah 2 orang mahasiswa. Wawancara ini dilakukan dalam hari yang sama
namun pada waktu dan tempat yang berbeda. Pertanyaan yang diajukan antara lain adalah :

1. Apakah benar mayoritas remaja sekarang lebih tertarik oleh hal-hal yang berbau
budaya barat?
2. Kriteria makanan apa yang sekarang diminati oleh anda sebagai remaja?
3. Seberapa tertarik kah anda dengan inovasi makanan yang unik?
4. Pernah kah anda mendengar makanan yang bernama “skotel nasi”?
5. Skotel nasi adalah menu makanan yang menyajikan perpaduan antara budaya timur
dengan barat. Di dalam skotel nasi anda bisa merasakan nikmatnya nasi sebagai
makanan utama, daging cincang dan sayuran sebagai lauknya serta gurihnya lelehan
keju mozzarela dan cheddar. Apakah anda tertarik untuk mencobanya?
6. Apabila anda tertarik dengan harga berapakah anda mau membelinya?

 Implementasi, Pengumpulan Data

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, informasi yang didapatkan dari setiap orang
ternyata ada yang sependapat ada juga yang memiliki beda pendapat. Seperti dari target pertama
yaitu kedua siswa SMA (Shella dan Karin), mereka setuju bahwa remaja zaman sekarang sangat
tertarik oleh hal yang berbau barat karena hal tersebut selalu menjadi tren di kalangan remajan.
Kemudian mereka memiliki perbedaan pendapat mengenai kriteria makanan, Shella mengatakan
bahwa kriteria makanan yang ia suka adalah makanan yang cepat saji karena tidak harus menunggu
lama, sedangkan Karin lebih suka makanan yang homemade karena itu pasti lebih sehat. Setelah itu
mereka menjawab pertanyaan mengenai ketertarikannya akan makanan unik, mereka menjawabnya
dengan yakin bahwa mereka tertarik karena makanan yang unik mampu memberikan kepuasan
yang lebih. Ketika pertanyaan tentang skotel nasi, mereka melihat satu sama lain dan menjawab,
“ngga pernah denger tuh..”. setelah diajukan pertanyaan yang kelima dengan digambarkan sedikit
tentang skotel nasi, mereka berdua mengatakan bahwa skotel nasi terdengar enak dan menggiurkan
dan mereka sangat tertarik untuk mencobanya. Pertanyaan terakhir adalah mengenai harga, Shella
dan Karin akan membeli makanan itu dengan harga yang sesuai dengan kantong anak sekolah yaitu
sekitar 15-25 ribu.

Jawaban yang diberikan oleh kelompok kedua yaitu 2 orang mahasiswa tingkat pertama
(Isti dan April) ternyata sangat kritis, jawaban mereka terhadap pertanyaan pertama saja sudah
berbeda. Isti berpendapat “meski sekarang budaya Indonesia sudah tercampur oleh budaya Barat,
kita sebagai generasi penerus harus tetap mencintai budaya Indonesia jadi kalau saya personal tidak
begitu tertarik dengan hal-hal yang berbau budaya barat”. Sedangkan April mengatakan bahwa ia
setuju jika mayoritas remaja sekarang lebih tertarik oleh hal yang sedang tren. Kemudian kriteria
makanan yang mereka sukai sebagai remaja adalah makanan yang murah dan mengenyangkan.
Setelah itu, jawaban mereka akan makanan yang unik. Mereka menjawab bahwa mereka “sangat
tertarik” dengan alasan makanan yang ditawarkan di pasar sekarang mayoritas adalah sama atau
mirip-mirip sehingga mereka bosan. Ketika pertanyaan mengenai pengetahuan mereka akan “skotel
nasi”. Isti menjawab tidak tahu sedangkan April mencoba untuk membayangkan bentuk dari menu
tersebut, ia mengatakan “bentuknya skotel sih tau tapi kalau skotel nasi, kayanya belum pernah
deh”. Untuk pertanyaan kelima, Isti menjawab bahwa ia kurang tertarik dengan makanan seperti itu
karena tidak suka keju. Sedangkan April mengatakan bahwa dia sangat ingin merasakan menu
tersebut, bahkan dia mengatakan harga tidak akan menjadi masalah jika makanan itu benar-benar
unik dan mampu memberikan rasa ketagihan.

 Analisis Data

Berdasarkan informasi yang telah didapatkan, ternyata tidak semua remaja menyukai hal
yang berbau budaya barat. Beberapa dari mereka sangat mencintai tanah air dan lebih memilih
untuk tertarik pada hal yang pure budaya Indonesia. Kemudian kriteria makanan yang menjadi
ketertarikan para remaja ini juga sangat berbeda, ada yang suka makanan cepat saji,ada yang suka
makanan homemade, namun terlepas dari kedua kriteria itu mayoritas para remaja sangat meyukai
makanan yang murah, mengenyangkan, serta unik atau yang berbeda dari yang lain. Hal ini
ternyata sangat sesuai dengan kriteria skotel nasi. Menu ini memang bukan pure makanan
tradisional namun bahan nasi, daging dan sayuran yang ada di dalamnya sama seperti makanan
pokok orang Indonesia. Selain itu penyajiannya hanya memakan waktu sekitar 25 menit sehingga
tidak akan membuat para pelanggan kelamaan menunggu. Walaupun terdengar sederhana karena
skotel nasi juga akan disajikan dengan unik yaitu dengan topping yang dapat dipilih sesuai selera,
serta berbagai saus yang tersedia. Selain itu bahan-bahan yang akan digunakan untuk skotel nasi
akan diperhatikan kualitasnya agar tidak mengurangi ketertarikan pelanggan. Sedangkan harganya
akan disesuaikan dengan peminatan para remaja yang akan menjadi target pasar. Anak sekolah
akan membeli skotel nasi dengan harga yang sesuai dengan kantong mereka, sedangkan mahasiswa
tidak begitu memikirkan harga jika keunikan dari makanan itu mampu memberi kepuasan
tersendiri dan memberikan rasa ketagihan.

 Penyusunan Laporan Hasil Riset

Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa para remaja zaman sekarang memiliki
ketertarikan akan inovasi makanan yang unik, mereka bahkan tidak begitu mempertimbangkan
masalah harga jika makanan tersebut benar-benar unik dan mampu memberikan kepuasan yang
sesuai dengan harapan. Maka dari itu apabila skotel nasi diproduksi maka resto giggle house
kemungkinan akan bertambah pemasukannya karena tidak sedikit para target pasar yang tertarik
pada menu baru tersebut. Harga yang ditawarkan lebih baik sesuai dengan kantong anak sekolah,
sebab jika mereka suka dan harganya cocok dengan kantong mereka. Para remaja ini tidak akan
hanya sekali membeli produk tersebut. Selain itu kecepatan dalam penyajian serta kualitas dari
bahan-bahan yang digunakan juga harus tetap diperhatikan agar tidak mengecewakan pelanggan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seseorang melakukan riset pemasaran dalam beberapa permasalahan tentunya memiliki sebuah
tujuan untuk mencapai target yang telah ditentukan , Berikut beberapa tujuan dari riset pemasaran

1. Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan
yang ada.
2. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi.
3. Identifikasi , meliputi kegiatan mulai dari masalah menajemen sampai merumuskannya
kedalam bentuk maslaah riset pemasaran (Marketing research problem).
4. Menggunakan metode yang tepat dalam pengumpulan data risetnya
5. Menggunakan analisis yang tepat.
6. Interpretasi.

Riset pemasaran sangat membantu menajer pemasaran atau sales untuk menghubungkan antara
Konsumen – Variabel Pemasaran – Lingkungan . Tentunya hal tersebut akan ada beberapa
kendala atau permasalahan diantaranya ada dua kendala secara umum yakni Yang Dapat di
Kontrol dan Yang Tidak Dapat di Kontrol. untuk yang dapat di kontrol yakni diantaranya
sebagai berikut :

1. Produk : Dalam melakukan riset tentunya harus meriset yang pertama yakni produk karena
produk merupakan hal yang paling pokok yang ada dalam sebuah pemasaran, kalau tidak
ada produk/jasanya apa yang harus di pasarkan? namun dalam mencari sebuah data
mengenai produk yang mau di riset kita bisa langsung mendata produk tersebut.
2. Harga : Harga merupakan object riset yang nantinya kita hari datanya sesuai dengan
kebutuhan riset , dan pastinya harga menjadi nomor 2 setelah produk . karena kalau tidak
ada produk tidak mungkin ada harga
3. Promosi : Setelah itu kita evaluasi kembali promosi dalam pemasaran tersebut. Biasanya
dalam pemasaran promosi adalah hal yang terpenting.
4. Distribusi : Merupakan sebuah pemasokan barang dari pabrik ke distributor yang diteruskan
hingga sampai ke tangan konsumen , mengapa distribusi tersebut perlu dilakukan riset /
evaluasi? karena mungkin dalam distrubusinya yang mengalami kendala. oleh karena itu
distribusi masuk ke dalam daftar evaluasi.

Dalam meriset pasar juga nantinya akan ditemukan beberapa kendala / permasalahan yang akan
dihadapi seorang yang bekerja di bidang pemasaran ketika diperintah untuk meriset pasar , salah
satu kendalanya lagi yaitu masalah yang tidak dapat di Kontrol , berikut diantaranya :

1. Kondisi Ekonomi
2. Teknologi
3. Peraturan pemerintah
4. Politik
5. Kompetisi
6. Perubahan Sosial

Anda mungkin juga menyukai