Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMPLEMENTASI FINTECH DI INDONESIA


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Keuangan
Dosen Pembimbing : Noor Azizah,M.Kom

Disusun Oleh :
1. Arini Mayang Fauni
2. Milla Dunnaa Ilmaa ( 181420000323 )
3. Zaenab Karbala

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS HUKUM DAN SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “ Implementasi Fintech ’’. Kami
menyampaikan rasa terimakasih kepada Bu Noor Azizah,M.Kom. selaku dosen
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Kami juga berharap supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait indikator apa saja
sehingga menyebabkan banyak dari mahasiswa yang gagal dalam pembelajaran.
Di akhir, kami berharap makalah ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Jepara, 17 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................


2.1 Tentang Aplikasi Cermati ....................................................................
2.2 Fitur Dalam Aplikasi Cermati ..............................................................
2.3 Implementasi Fintech Pada Lembaga Keuangan .................................
2.4 Analisis SWOT pada Aplikasi Cermati................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................


3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
3.2 Saran .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Teknologi dan internet memiliki peran yang begitu besar dalam
menunjang segala aktivitas kehidupan manusia. Pemanfaatan teknologi
digital di Indonesia yang sangat besar tentu saja memberikan dampak bagi
beberapa sektor, salah satunya adalah sektor bisnis atau industri bisnis
yang kemudian melahirkan perdagangan online. Namun, dampak dari
semakin pesatnya perkembangan teknologi dan internet tidak hanya
merambah industri perdagangan, tetapi juga pada industri keuangan
Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya financial technology
(fintech).
Badan internasional pemantau dan pemberi rekomendasi kebijakan
mengenai sistem keuangan global, membagi fintech dalam empat kategori
berdasarkan jenis inovasi. Dan kategori fintech yang saya bahas di
makalah ini adalah Market Agregator. Dalam market agregator ini kita
dapat mengumpulkan dan mengolah data yang bisa dimanfaatkan
konsumen untuk membantu pengambilan keputusan. Startup ini
memberikan perbandingan produk mulai dari harga, fitur hingga manfaat.
Dan di makalah ini kita akan membahas contoh aplikasi dari market
agregator yaitu aplikasi cermati.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan aplikasi cermati ?
2. Apa saja fitur yang dapat diakses pada aplikasi cermati ?
3. Bagaimana implementasi fintech pada lembaga keuangan ?
4. Bagaimana analisis SWOT pada aplikasi cermati ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang aplikasi cermati
2. Untuk mengetahui fitur yang dapat diakses pada aplikasi cermati
BAB II

PEMBAHASAN

A. TENTANG APLIKASI CERMATI


Diluncurkan pada april 2015, Cermati adalah
perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi keuangan.
Perusahaan ini didirikan oleh para ahli teknologi veteran yang sudah
berpengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi global
terkemuka seperti Google, LinkedIn, Microsoft dan Oracle. Kami
memiliki pengalaman total lebih dari 16 tahun dalam membangun
perangkat lunak dan website yang sudah digunakan oleh lebih dari ratusan
juta pengguna di seluruh dunia.
Cermati.com menyediakan berbagai macam informasi untuk
membantu masyarakat Indonesia menemukan produk keuangan terbaik.
Cermati juga menyediakan akses data ke ribuan produk keuangan secara
gratis untuk memudahkan masyarakat Indonesia membuat keputusan
finansial yang cermat.
Misi Cermati adalah membantu masyarakat Indonesia dapat
lebih memahami produk-produk finansial yang tersedia bagi mereka.
Sebab, seringkali informasi produk finansial sangat sulit ditemukan dan
sulit dimengerti. Selain itu, kami juga membantu masyarakat Indonesia
dalam mendapatkan produk finansial yang ideal dengan mencermati
semua layanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan.
B. FITUR YANG DAPAT DIKASES DALAM APLIKASI CERMATI
1. Top Up dan Tagihan
Di dalam top up dan tagihan ini kita dapat melakukan pembayaran
beberapa tagihan diantaranya :
a. Pulsa
b. Paket Data
c. Listrik PLN
d. Telkom
e. PDAM
f. Pascabayat
g. Data Roaming Internasional
h. Voucher Game

2. Pinjaman dan Kredit


Pinjaman adalah salah satu inovasi baru produk perbankan
berupa kredit yang sangat praktis dalam hal proses pengajuan dan
persetujuan. Sebenarnya, secara keseluruhan, melakukan proses
pinjam uang online hampir sama dengan proses pengajuan Kredit
Tanpa Agunan konvensional. Pinjaman atau kredit online juga
mensyaratkan beberapa hal yang berhubungan dengan identitas
serta pekerjaan Anda dalam pengajuannya.
Pembedanya adalah Pinjaman uang online menawarkan
efisiensi dalam pelayanannya karena mendukung kebutuhan
nasabah di zaman modern yang sangat mobile, tidak terikat pada
waktu, dan tempat. Jenis kredit online ini berada di bawah
pengawasan otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga
memungkinkan nasabah bisa mengajukan pengaduan apabila
produk tersebut telah merugikan Anda. Berikut macam-macam
kredit dan pinjaman yang ada di aplikasi cermati :
a. Kredit Tanpa Agunan
b. Kredit Multiguna
c. Kredit Mobil Baru
d. Kredit Mobil Bekas
e. Kredit Montor
f. Kredit Pemilikan Rumah
Berikut ini adalah beberapa keuntungan bila Anda
memutuskan untuk pinjam uang cepat secara secara online:
1. Pengajuan Cepat:
Salah Proses satu keunggulan yang ditawarkan produk
Pinjaman adalah proses pengajuannya yang cukup cepat. Di
mana waktu yang dibutuhkan biasanya kurang dari satu
minggu karena persyaratan serta dokumen yang harus
dipenuhi relatif ringan. Salah satu yang menawarkan
keunggulan pinjam uang cepat ini adalah KTA DBS Dana
Bantuan Sahabat. Produk KTA ini menawarkan layanan
pencairan pinjaman dalam 2 hari saja. Sangat cocok bagi
Anda yang mencari pinjaman untuk kebutuhan darurat.
2. Tidak Harus Punya Kartu Kredit
Ketika mengajukan Pinjaman, Anda juga tidak diharuskan
untuk memiliki kartu kredit, bahkan tidak ada biaya atau
penalti apabila pelunasan utang dipercepat. Salah satu yang
menawarkan layanan ini adalah Kredit Tunaiku Bank
Amar, Anda bisa mengajukan produk KTA ini tanpa harus
memiliki kartu kredit terlebih dahulu.
3. Plafon Pinjaman Bisa dalam Jumlah Besar:
Banyak yang mengatakan kalau Pinjaman tidak bisa
memberikan pinjaman dalam jumlah besar. Tapi tidak
semua begitu, tetap ada lembaga keuangan yang
memberikan plafon pinjaman dalam nilai besar. Seperti
Standard Chartered Pinjaman yang bisa memberikan plafon
pinjaman hingga Rp300 juta dengan masa cicilan sampai 60
bulan.
4. Biaya-Biaya Dibayar Sekaligus
Keunggulan lain dari Pinjaman adalah biaya-biaya
administrasi tidak dibebankan secara sekaligus, namun
dibagi rata selama jangka waktu pelunasan. Tentu hal ini
akan memberikan kita kemudahan sehingga pinjaman
terasa ringan karena tidak diwajibkan melakukan
pembayaran di muka sekaligus.
5. Bunga Ringan
Banyak orang yang tidak mau mengajukan Pinjaman
karena takut terkena beban bunga yang besar. Tapi, lagi-
lagi jawabannya adalah tidak semuanya seperti itu. Asalkan
Anda jeli mencari tahu, tetap ada produk Pinjaman yang
menawarkan bunga di bawah 1 persen tiap bulan. Tentunya
ini akan membuat cicilan semakin ringan.
3. Asuransi
Berdasarkan definisinya, asuransi adalah sebuah istilah
yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis
dimana perlindungaan atau ganti rugi secara finansial untuk jiwa,
properti, kesehatan dan lain-lain akan mendapatkan ganti rugi dari
berbagai kejadian yang tak terduga yang dapat terjadi seperti
kematian, kerusakan, kehilangan, atau sakit serta melibatkan
permbayaran premi secara berkala dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti rugi polis yang menjamin jenis-jenis perlindungan
tersebut. Dalam undang-undang. Berikut beberapa asuransi yang
ada di aplikasi cermati :
a. Asuransi Mobil
b. Asuransi Kesehatan
c. Asuransi Perjalanan
d. BPJS Ketenagakerjaan
Ada beberapa alasan mengapa Anda lebih baik membeli asuransi
secara online, yaitu:
1. Proses dilakukan secara online:
Semua proses yang dilakukan mulai dari transaksi, proses
aplikasi, update status dan pengecekan dilakukan secara online
(dalam sistem yang terintegrasi) sehingga dapat menghemat
waktu Anda dibandingkan harus mengunjungi bank atau
melalui agen asuransi.
2. Biaya polis lebih murah
Pengajuan asuransi secara online memakan biaya yang lebih
murah dbanding secara offline karena pengurangan biaya
distribusi dan infrastruktur sehingga pemegang polis
mendapatkan asuransi dengan premi lebih rendah.
3. Banyak produk yang tersedia secara online
Dalam konteks ini karena pengajuan asuransi dilakukan secara
online maka calon nasabah dapat dengan leluasa memliih dan
membandinkan banyak produk-produk asuransi yang tersedia
dan tersebar di berbagai tempat. Hal ini akan membantu
nasabah memahami lebih dalam berbagai produk asuransi yang
terseda sehingga calon nasabah dapat menjatuhkan pilihan ke
produk yang tepat dibandingkan secara online.
4. Portal asuransi yang menarik dan lengkap:
Sebagian besar website pengajuan asuransi memiliki tampilan
yang menarik dan form yang lebih lengkap untuk diisi sehingga
proses pengajuan bisa dilakukan dengan mengupload dokumen
yang diperlukan dibandingkan harus menyiapkan secara offline.
5. Mendapatkan akses review produk
Dengan melakukan pengajuan secara online Anda dapat
melihat dan mendengarkan berbagai macam review dari produk
asuransi yang Anda inginkan dari orang-orang yang
sebelumnya pernah mengajukan produk tesebut sebagai
referensi produk yang tepat.
C. IMPLEMENTASI FINTECH PADA LAYANAN JASA KEUANGAN
Walaupun belum banyak jenis pilihan model FinTech yang tersedia di
Indonesia, namun hampir dapat dipastikan bahwa keberadaan FinTech
akan memberikan warna dan membawa implikasi pada layanan jasa
keuangan dan para pihak (stakeholders) di dalam negeri.
Pertama, keberadaan FinTech membuka peluang yang lebih besar
bagi konsumen—rumah tangga dan kalangan dunia usaha, termasuk usaha
kecil dan menengah (UKM)— untuk mengakses jasa keuangan. Selain itu
FinTech juga menawarkan kemudahan, kecepatan layanan, dan biaya yang
lebih murah serta kenyamanan bagi konsumen dalam menikmati layanan
jasa keuangan. Implikasi dan dividen terpenting dari berbagai manfaat
FinTech tersebut adalah inklusi keuangan (financial inclusion). Hal ini
lebih lanjut diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan memungkinkan dilakukannya diversifikasi eksposur
terhadap risiko investasi secara keseluruhan.
Kedua, keberadaan FinTech selain membawa manfaat juga
berpotensi membawa sejumlah risiko. Risiko FinTech yang paling awal
ditanggung oleh konsumen, terutama risiko keamanan data (cyber risks),
privasi, dan kepemilikan data serta tata kelola (governance) data. Risiko
ini bisa muncul karena kerentanan sistem dan proses yang berbasis
komputer yang saling terkait dan dapat dimanfaatkan oleh para hacker
untuk kesenangan atau niat kriminal (Narain, 2016 dan Wellisz, 2016).
Risiko yang dihadapi konsumen tentu saja turut berpengaruh pada
operasional (operational risks) perusahaan FinTech, infrastruktur pasar
keuangan, atau bahkan sektorsektor yang rentan terhadap guncangan.
Kristalisasi risiko-risiko tersebut lebih lanjut bisa memiliki dampak
sistemik terhadap sistem keuangan secara keseluruhan.

D. ANALISIS SWOT
1. Analisis Kekuatan
Teknologi finansial yang akan diimplementasikan dalam lembaga
perbankan di Indonesia memiliki analisis kekuatan sebagai berikut:
a. Kemudahan dalam memanfaatkan akses data layanan perbankan
dalam ukuran besar dan kemudahan untuk melakukan transaksi
kapan saja dan di mana saja.
b. Kemampuan untuk menjangkau kelompok masyarakat yang tidak
terlayani oleh kantor cabang lembaga perbankan
c. Lebih hemat biaya operasional dan biaya pemasaran karena
lembaga perbankan cukup berkolaborasi dengan penyedia jasa
teknologi finansial dalam menawarkan produk perbankan kepada
masyarakat.
d. Varian produk lembaga perbankan yang telah banyak dikenal luas
oleh masyarakat, termasuk aplikasi layanan 24 jam.
2. Analisis Kelemahan
Teknologi finansial yang akan diimplementasikan dalam lembaga
perbankan di Indonesia memiliki analisis kelemahan sebagai berikut:
a. Membutuhkan koneksi internet yang mendukung dalam
mengirimkan file data, karena transaksi finansial akan
berlangsung dengan lancar ketika akses internet tidak
mengalami gangguan.
b. Timbulnya aksi kejahatan online seperti penyadapan,
pembobolan, dan cybercrime dalam transaksi finansial
perbankan.
c. Tidak semua penyedia jasa layanan teknologi finansial yang
memiliki lisensi untuk menjalin kerjasama dengan lembaga
perbankan atau melakukan transaksi finansial secara tersistem
dan legal
d. Pengetahuan masyarakat akan teknologi finansial yang relatif
rendah memungkinkan mereka tidak dapat maksimal dalam
mengakses layanan perbankan,
e. Ketimpangan akses layanan perbankan karena infrastruktur
teknologi komunikasi yang tidak merata antara daerah
perkotaan dengan daerah 3T
3. Analisis Peluang
Teknologi finansial yang akan diimplementasikan dalam lembaga
perbankan di Indonesia memiliki analisis peluang sebagai berikut:
a. Kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh untuk menyimpan
dan meminjam kebutuhan finansial melalui jasa perbankan,
karena dianggap lebih aman dan menguntungkan dengan
harapan tingkat penerimaan bunga yang tinggi ketika
menyimpan dana maupun biaya bunga yang relatif terjangkau
ketika melakukan transaksi peminjaman dana perbankan.
b. Adany OJK yang menetapkan regulasi dan pengawasan
terhadap transaksi finansial perbankan, sehingga
meminimalisasi tindak kriminalitas perbankan dan kekuatiran
masyarakat untuk menggunakan layanan teknologi finansial
yang diselenggarakan oleh lembaga perbankan.
4. Analisis Ancaman
Teknologi finansial yang akan diimplementasikan dalam lembaga
perbankan di Indonesia memiliki analisis ancaman sebagai berikut:
a. Penggunaan teknologi yang semakin canggih oleh penyedia
jasa teknologi finansial, namun tanpa disertai dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia perbankan,
menjadikan ketimpangan dalam melayani masyarakat
pengguna layanan perbankan tersebut.
b. Adanya trend globalisasi dan keterbukaan dalam melakukan
transaksi lintas negara, memungkinkan penyedia jasa layanan
teknologi finansial semakin beragam dan menimbulkan
kompetisi dalam menarik minat masyarakat untuk
menggunakan jasa layanan perbankan.
c. Situasi politik yang kurang kondusif dan kecenderungan
terjadinya inflasi yang relatif tinggi di Indonesia, menyebabkan
lembaga perbankan harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan
pinjaman kepada masyarakat, sehingga akan berdampak pada
rumitnya birokrasi perbankan dan biaya administrasi yang
dibebankan kepada masyarakat sebagai jaminan semakin
tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Cermati.com menyediakan berbagai macam informasi untuk
membantu masyarakat Indonesia menemukan produk keuangan terbaik.
Cermati juga menyediakan akses data ke ribuan produk keuangan secara
gratis untuk memudahkan masyarakat Indonesia membuat keputusan
finansial yang cermat.Di aplikasi ini kita bisa melakukan banyak aktivitas
mulai dri membayar top up dan tagihan, pinjaman dan kredit serta
asuransi.
Dengan berbagai implikasi tersebut, peranan regulator menjadi
sentral terutama dalam merancang dan menerapkan regulasi keuangan
yang proporsional. Keberadaan FinTech membutuhkan regulasi untuk
memberikan proporsi yang lebih pada regulasi berbasis aktivitas. Langkah
yang ditempuh oleh OJK dengan menerbitkan POJK Tentang Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, paling tidak bisa
menjadi bukti awal adanya proporsi khusus untuk regulasi jasa keuangan
berbasis aktivitas di Indonesia. Tujuan regulasi tersebut ditujukan untuk
melindungi kepentingan konsumen terkait keamanan dana dan data, sera
untuk melindungi kepentingan nasional terkait dengan pencegahan
kegiatan pencucian uang (money laundering), pendanaan terorisme, dan
stabilitas sistem keuangan.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Apriyani. 2016. “OJK: waspadai dampak teknologi perbankan.”


Infobanknews. 2016.
David, Fred R. 2006. Manajemen strategis. Edisi ke S. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat
Firmansyah, dan Widiati. 2016. “Maksimalisasi nilai perbankan syariah
melalui teknologi pelayanan nasabah terkini.” Jurnal Keuangan dan
Perbankan 20 (2): 274–81.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen pemasaran di indonesia: analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen pemasaran jasa. Edisi ke S. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
file:///C:/Users/JAPARA/Downloads/641-Article%20Text-2340-3-10-
20180821%20(2).pdf

Anda mungkin juga menyukai