Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
1. Nabila Chamalia 1986206033
2. Sucia ningsih 1986206047
3. Tiffani Lilfaroch 1986206048
i
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan kesehatan serta pengetahuan, sehingga
makalah yang berjudul “Keterampilan Dasar Ilmu Sosial” ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih kepada dosen pembimbing bu Anggara L Sandra Dewi, S.Pd, M.Pd. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-
idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca dan
teman-teman seperjuangan. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah karena masih sama-sama belajar semoga selanjutnya
lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulis 2
BAB II PEMBAHASAN
C. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya ips adalah suatu disiplin ilmu yang didalamnya terdiri dari beberapa
disiplin ilmu seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, dan psikologi
dimana akan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manfaat yang dapat diambil
dari mempelajari ips adalah mampu memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sehari.
Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi
pendidikan IPS. Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi, sejarah, maka keterampilan
yang dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang
diperlukan oleh ketiga pelajaran tersebut. Meskipun didalam prakteknya unsur-unsur
sosiologi dan antropologi pun tidak bisa dihindarkan
Makalah ini membahas tentang pengertian keterampilan-keterampilan dasar ilmu sosial,
dalam proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah meliputi mengamati (observing),
menanya (questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), membentuk jejaring
(networking) untuk semua mata pelajaran. Adapun isi dalam makalah ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan seorang pendidik dalam menyampaikan suatu pembelajaran
kepada para peserta didik dengan lebih baik.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka rumusan masalah
dapat diambil sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari keterampilan dasar ilmu social
2. Bagaimana yang dimaksud dengan keterampilan dasar ilmu social berdasarkan
pendekatan sainstifik dalam pembelajaran
3. Apa saja yang dilakukan dalam pembelajaran mengamati
4. Apa saja yang dilakukan dalam pembelajaran menanya
5. Apa saja yang dilakukan dalam pembelajaran menalar
6. Apa saja yang dilakukan dalam pembelajaran mencoba
1
7. Apa saja yang dilakukan dalam pembelajaran membentuk jejaring kolaboratif
C. Tujuan masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. KETERAMPILAN DASAR ILMU SOSIAL (Pendekatan saintifik dalam
pembelajaran )
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran,
yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati (observing), menanya
(questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), membentuk jejaring
(networking) untuk semua mata pelajaran.
(1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan
media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.
Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan
waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak
terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
4
f) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, alat – alat tulis,
dll.
(2) Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula guru
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula guru mendorong peserta didiknya untuk
menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
Tujuan yang ingin dicapai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa antara
lain:
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan
b. Mengembangkan CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif )
c. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
d. Membeberkan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi
e. Mendorong siswa menggunakan pendapatnya dalam diskusi
f. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa
Agar tujuan keterampilan bertanya oleh guru dapat tercapai antara lain, guru harus
memperhatikan ketetapan dalam pemakaian Bahasa sehingga peserta didiknya dapat
memahami satu konsep secara logis, ringkas, dan jelas. Guru juga perlu menginformasikan
ruang lingkup atau aturan permasalahan yang akan di diskusikan. Hal demikian dapat
mendukung hidupnya diskusi.
Pertanyaan yang di ajukan guru perlu di fokuskan pada suatu persoalan, ada 2
aspek:
a) Aspek ruang lingkup pertanyaan yang luas dan terbuka
5
b) Aspek memfokuskan terhadap jumlah tugas yang harus di lakukan setiap siswa
Jika siswa gagal memjawab pertanyaan , maka guru harus bisa:
a) Menyusun kembali kata – kata yang ada dalam pertanyaan
b) Menggunakan pertanyaan yang sederhana
c) Merevieuw informasi yang di berikan sebelumnya yang dapat membantu siswa
dalam menjawab pertanyaan
d) Dalam bertanya guru harus memberikan giliran bertanya terhadap siswa
II. Komponen – komponen keterampilan bertanya lanjutan
Komponen bertanya lanjutan yaitu :
a. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
b. Pengaturan urutan pertanyaan
c. Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
(3) Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta
didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situsi peserta
didik harus lebih aktif daripada guru
Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya
menalar peserta didik dapat di lakukan dengan cara berikut ini.
a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan
kurikulum
b. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan di sertai contoh – contoh,
baik di lakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
c. Bahan pembelajaran di susun secara berjenjang atau hierarkis, di mulai dari
sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi)
d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat di ukur dan di amati
e. Setiap kesalahan harus segera di koreksi atau di perbaiki
f. Perlu di lakukan pengulangan dan latiha agar perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan atau pelaziman
g. Evaluasi atau penilaian di dasari atas perilaku yang nyata atau otentik
6
h. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan.
(4) Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran
IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan
kehidupan sehari - hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah
dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan
kurikulum
Mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus
disediakan
Mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya
Melakukan dan mengamati percobaan
Mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data
Menarik simpulan atas hasil percobaan
Membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
7
Membagi kertas kerja kepada murid
Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan
Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
(5) Membentuk Jejaring dengan Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupaka suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik
pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan
gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur
interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif
dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif, fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer
belajar. Sebaliknya, peserta didiklah yang lebih aktif. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta
didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga
memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-
sama.
8
Mendorong dan menginspirasikan siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat di pertanggung jawabkan
Tujuan pembelajaran di rumuskan secara sederhana dan jelas, namun dengan
menggunakan sistem penyajian yang menarik
Penerapan pendekatan pembelajaran ini akan membentuk dan mengembangkan
rana sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dengan rincinan berikut ini :
Rana sikap mentransformasikan subtansi atau materi ajar agar peserta didik “tau
mengapa”
Rana keterampilan mentransformasikan subtansi atau materi ajar agar peserta didik
“tau bagaimana”
Rana sikap mentransformasikan subtansi atau materi ajar agar peserta didik “tau apa”
Hasil akhir yang di harapkan adalah peningkatan dan keseimbagan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9
BAB III
KESIMPULAN
(1) Mengamati
(2) Menanya
(3) Menalar
(4) Mencoba
(5) Membentuk Jejaring dengan Pembelajaran Kolaboratif
10
Daftar pusaka
https://izalaja.blogspot.com/2017/03/proses-belajar-mengajar.html
Yulia siska.2016.Konsep Dasar Siswa untuk SD/MI. Yogyakarta. Garudhawaca.
11