Oleh :
Ria Suci Nurlianti
PEMBIMBING:
PENYANGGAH :
Dr. dr. Letta S. Lintang, M.Ked(OG), Sp.OG.K
Tesis ini Adalah Hasil Karya Saya Sendiri, Dan Semua Sumber Baik Yang
Dikutip Maupun Dirujuk Telah Saya Nyatakan Dengan Benar
PEMBIMBING:
PENYANGGAH:
“Bismillaahirrahmaanirrahim”
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas izin dan
kemurahan-Nyalah penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk
manusia biasa, menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangannya dan masih
jauh dari sempurna. Namun demikian besar harapan saya kiranya tesis ini dapat
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum
dan Dekan Fakultas Kedokteran USU, Dr. dr. Aldy Syafruddin Rambe,
2. Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FK USU, Dr. dr. Makmur Sitepu,
i
Departemen Obstetri dan Ginekologi FK USU, dr. Riza Rivany, Sp.OG(K)
Klinik Dr. dr. Mohd. Rhiza Z. Tala, M.Ked(OG), Sp.OG(K), serta Ketua
3. Alm. Prof. dr. Delfi Lutan, M.Sc, Sp.OG(K) selaku Ketua Departemen
Obstetri dan Ginekologi FK USU, Dr. dr. Mohd. Rhiza Z. Tala, M.Ked(OG),
Medan, Dr. dr. Henry Salim Siregar, Sp.OG(K), selaku Ketua Program Studi
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK USU Medan pada saat saya
ii
Koordinator Pendidikan dr. Sarah Dina, M.Ked(OG), Sp.OG(K), Koordinator
Sp.OG(K).
Sp.OG(K), Alm. Prof. dr. Djafar Siddik, Sp.OG(K), Alm. Prof. dr.
Dr. dr. Thamrin Tanjung, Sp.OG(K), Alm. Prof. dr. Delfi Lutan, M.Sc,
Sp.OG(K), Alm. Prof. dr. R. Haryono Roeshadi, Sp.OG(K), Prof. dr. T.M.
Fauzie Sahil, Sp.OG(K), dan Prof. Dr. dr. M. Fidel Ganis Siregar,
MKed(OG), Sp.OG(K).
7. Dr. dr. Mohd. Rhiza Z. Tala, M.Ked(OG), Sp.OG(K), selaku orang tua angkat
iii
membimbing, dan memberikan nasihat yang bermanfaat kepada saya selama
8. Dr. dr. Muara P. Lubis, M.Ked(OG), Sp.OG.(K) dan dr. Iman Helmi Effendi,
M.Ked(OG), Sp.OG.(K) selaku pembimbing tesis ini, serta Dr. dr. Letta S
guru saya di TIM-5 ini, atas segala koreksi, kritik yang membangun, serta
atas segala bantuan, bimbingan, juga waktu dan pikiran yang telah diluangkan
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, baik di RSUP H. Adam Malik Medan, RSUD dr. Pirngadi Medan,
RSU Pendidikan USU, RSU Sundari Medan, RS Haji Mina Medan, dan
Rumkit Tk. II Kesdam I/BB Putri Hijau yang telah banyak membimbing dan
10. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan, Direktur RSUD dr. Pirngadi Medan,
RSU Sundari Medan, dan Direktur Rumkit Tk. II Kesdam I/BB Putri Hijau
beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan sarana kepada saya
iv
11. Kepada dr. Putri C Eyanoer, MS.Epi, PhD selaku pembimbing statistik saya
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu saya dalam
12. Kepada sahabat-sahabat satu angkatan saya, dr. Devi Meliana Syam Ginting,
dr. Dyah Nurvita, dr. Isnayu, dr. Ahmad Syauki, dr. Qisthi Aufa Lubis,
dan Alm. dr. Kartika terima kasih atas kebersamaan, bantuan, dan dukungan
13. Kepada senior-senior dan seluruh rekan sejawat PPDS yang tidak dapat saya
RSUP H. Adam Malik dan RSUD dr. Pirngadi yang tidak bisa saya sebutkan
15. Seluruh pasien, rekan dokter muda, staf medis, paramedis maupun non
bimbingan, serta kebaikan yang diberikan selama masa pendidikan yang saya
jalani.
Tiada kata saya dapat ucapkan selain rasa syukur alhamdulillah kepada
Allah SWT dan sembah sujud serta terima kasih yang tidak terhingga saya
sampaikan kepada kedua orangtua saya yang sangat saya cintai, papa Alm. Kol.
Inf. Iwan Prilianto, dan mama saya, Siti Nurhayati yang telah mengandung,
v
dengan penuh kesabaran dan kasih sayang dari sejak kecil hingga sekarang.
Hanya Allah SWT yang dapat membalas semua yang telah mereka berikan selama
ini. Semoga saya dapat menjadi anak yang berbakti bagi kedua orang tua saya.
Kepada suamiku Moh. Yazied bin Arshad dan kedua buah hatiku Alesha
Zahra binti Moh. Yazied dan Zahran Al-Matin bin Moh. Yazied, terima kasih atas
tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, yang telah banyak memberikan
bantuan, dukungan dan doa, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR
Sebagai sivitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Ria Suci Nurlianti
Program Studi : Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Departemen : Obstetri dan Ginekologi
Fakultas : Kedokteran
Jenis Karya : Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada
Departemen Obstetri & Ginekologi Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exlusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 7 (MMP-7) KEHAMILAN
CUKUP BULAN SAAT PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DAN
MULTIGRAVIDA PADA CAIRAN SERVIKOVAGINAL”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonesklusif
ini Departemen Obstetri & Ginekologi Universitas Sumatera Utara berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempubliskan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Medan
Pada tanggal : Desember 2019
Yang menyatakan
vii
DAFTAR ISI
viii
3.4.1. Kriteria Inklusi .................................................................................36
3.4.2. Kriteria Eksklusi ..............................................................................36
3.5. Besar Sampel ................................................................................................37
3.6. Identifikasi Variabel .....................................................................................37
3.6.1. Variabel Bebas ................................................................................37
3.6.2. Variabel Tergantung ........................................................................37
3.7. Definisi Operasional.....................................................................................37
3.8. Analisis Data ................................................................................................38
3.9. Cara Kerja danTeknik Pengumpulan Data ...................................................38
3.10. Kerangka Kerja ..........................................................................................41
3.11. Etika Penelitian ..........................................................................................42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................43
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................................43
4.2. Pembahasan ..................................................................................................47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................56
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................56
5.2. Saran .............................................................................................................57
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR SINGKATAN
xii
TCB : C-terminal B
TGF-β : Transforming Growth Factor Beta
TIMP : Tissue Inhibitor of Metalloproteinase
TL : Term Labour
TTN : Transient Tachypnea of Newborn
USG : Ultrasonography
WHO : World Health Organization
Zn : Zinc
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan terjadi pada akhir masa gestasi dan berbagai proses terlibat
separasi dari plasenta. Hal ini dikoordinasi oleh banyak faktor seperti hormon dan
gambaran dari lingkungan biokimia lokal dan dipengaruhi oleh perubahan fisik
yang terjadi pada vagina, leher rahim, dan selaput janin di sekitarnya. Kehamilan
normal berkaitan dengan tanda hemodinamik dan perubahan uterus yang diikuti
dengan aliran darah uteroplasenta yang memadai dan perkembangan uterus untuk
kehamilan normal.4
janin, cairan ketuban, dan plasenta. Saat proses persalinan, matrix ekstraselular
setelah persalinan, uterus berinvolusi. Proses ini terjadi akibat proses degradasi
kolagen yang cepat dan proses penyusunan kembali selama kehamilan. Degradasi
1
2
dan remodeling dari matrix ekstraselular diperantarai oleh enzim proteolitik yang
merupakan enzim essensial pada proses persalinan. MMP dalam hal ini
dihasilkannya.4
Selaput ketuban dan serviks terdiri atas sel khusus dan matriks
tegangan serviks, yang pada akhirnya akan menyebabkan pembukaan serviks dan
persalinan. Selama persalinan, serviks tetap tertutup dan kaku untuk mencegah
lewatnya janin imatur melalui jalan lahir. Selama persalinan, serviks harus
3
berdilatasi dan terbuka lebar untuk dapat dilewati oleh janin yang matang dan
viable.4
persalinan primigravida dan multigravida. Lamanya fase laten dan fase aktif pada
Pada multigravida, kekuatan tegangan uterus tidak sekuat tegangan serviks pada
biokimia lokal dan dipengaruhi oleh perubahan fisik yang terjadi pada vagina,
multigravida.
Secara teori dan praktek klinis, kemajuan persalinan pada multigravida lebih cepat
penilaian kadar MMP-7 pada wanita hamil cukup bulan primigravida dan
multigravida.
bergantung pada seng dengan berbagai fungsi, termasuk remodeling dan degradasi
dan -13), gelatinase (MMP-2 dan -9), stromelisin (MMP-3, -10, dan -11),
MMP.6
Baik MMP maupun TIMP telah dipelajari pada uterus, serviks, dan
yang diproduksi secara lokal dan yang disekresikan oleh leukosit lokal maupun
Beberapa MMP dan TIMP juga terdapat dalam selaput janin dan diduga terlibat
6
7
MMP memiliki distribusi jaringan yang luas dan bertanggung jawab dalam
beberapa proses fisiologis. Remodeling dari ECM serviks pada kehamilan dan
zymogen integral dengan anchor sinyal N-terminal dan diatur oleh pembelahan
proteolitik tunggal untuk aktivasi dan sekresi. MMP berbagi struktur domain
umum dan terlibat dalam degradasi berbagai komponen ECM dan nonmatriks.
proses penyakit.7,8
MMP terdiri dari propeptida dan domain katalitik (MMP-7 dan MMP-26).
berbilah empat terhubung oleh linker atau daerah engsel, juga (MMP-1, -3, -8,
8
-11, -12, -13, -18, -19, -20, -21, -27, -28). MMP-2 dan MMP-9, selain yang
sitoplasma untuk MMP yang terikat membran (MT-MMP atau MMP-14, -15, -16,
dan proline yang kaya akan IL-1 reseptor tipe II seperti domain.7
fungsinya. Ada tumpang tindih yang besar dalam kekhususan substrat antara
katalitik mengandung motif pengikatan seng yang terdiri dari tiga residu histidin
penting yang harus diekspos untuk aktivitas setelah pengangkatan propeptida. Ion
jaringan MMP atau TIMPs masih dapat menghambat MMP. Saat ini, terdapat
empat TIMP meliputi TIMP-1, TIMP-2, TIPM-3 dan TIMP-4. TIMP berinteraksi
tambahan antara TIMP dan domain mirip hemopeksin untuk MMP-2 dan MMP-9.
TIMP menampilkan afinitas diferensial pada MMP yang berbeda. MMP juga
oleh hepatosit, tetapi juga diproduksi oleh jaringan lain. Hal ini diyakini bahwa
dan agen lainnya, yang berarti bahwa aktivitas MMP akan dipengaruhi oleh
proses fisiologis serta yang patologis, seperti peradangan dan neoplasma. Lebih
(MMP-14) untuk aktivasi. Jelas bahwa regulasi MMP terjadi di banyak tingkatan,
ketersediaan ion zinc dan kalsium, yang mana ada banyak target untuk manipulasi
aktivitas MMP.10
MMP disekresikan dalam bentuk tidak aktif dan dihambat oleh inhibitor
proses ini adalah gelatinases A dan B (MMP-2 dan MMP-9, masing-masing) dan
collagenases 2 dan 3, yang juga dikenal sebagai MMP-8 dan MMP-13.10 MMP
dengan afinitas substrat dari enzim yang disebutkan di atas, telah diusulkan bahwa
Tabel 2.1 Jenis jaringan reproduksi dan sel dilaporkan untuk menghasilkan
komponen MMP12
11
metalloproteinases (TIMP).35 Beberapa MMP (-1, -2, -3, -7, -8 dan -9) dan TIMP-
dengan matrilisin (MMP-7) ditemukan pada tikus pada tahun 1980 oleh Seller dan
kehamilan. Degradasi dan remodelling ECM oleh enzim proteolitik sangat penting
yang sangat penting dalam proses tersebut. Kegiatan MMP dikontrol ketat oleh
menunjukkan peningkatan 350 kali lipat relatif terhadap MMP 10, sedangkan
MMP-7 dan MMP 12 menunjukkan peningkatan 150 kali lipat. Protein MMP-7
terdeteksi pada 29 kDa, dan ekspresinya meningkat pada akhir kehamilan, selama
TL, dan memuncak pada 1PP dibandingkan dengan awal kehamilan, serta
MMP-10, dan MMP11) dan MMPs lainnya (MMP-7 dan MMP-12) mampu
persalinan aktif.18,19
Progesteron menstimulasi TGF-β pada sel stroma dimana hal ini akan
partum, ditemukan peningkatan yang signifikan pada gen MMP-7 dan ekspresi
vaskular miometrium pada saat aterm. Para peneliti berspekulasi bahwa MMP-7
peningkatan ekspresi IGF1 dan IGFBP5 dalam miometrium tikus selama TL dan
PP. Beberapa jenis insulin like growth factor (mis., IGF1, IGF2, IGFBPs)
involusi uterus PP. Pembelahan IGFBP5 yang dimediasi oleh MMP-7 telah
miometrium.22
tanpa persalinan, persalinan spontan, dan ketuban pecah dini saat aterm.22
yang signifikan dan penurunan median konsentrasi TIMP-1 dan TIMP -2 aktif
proteolitik MMP berkontribusi pada proses patologis ini. IL-8 juga berkorelasi
erat dengan sekresi MMP-8 dan -9 selama pematangan serviks, serta sintesis
MMP-8 dan -9 oleh leukosit dalam sampel dari pasien yang menjalani bedah
Gambar 2.3. Representasi skematis tentang peran dan regulasi sistem MMP
Kofaktornya adalah ion Zn2+ pada matriks ekstraseluler kolagen tipe IV dan
anggota keluarga protease seng yang bertindak di luar sel yang menghidrolisis
penyembuhan luka, invasi tumor dan metastasis, fibrosis jantung, dan uterus
Aktivitas enzimatik dari MMP-13 dan MMP-7 telah dijelaskan dalam uterus
terutama kolagen I, II, III, dan VII. Sebaliknya, MMP-7 mencerna prokolagenase,
proteolitik dari kolagenase, ada sedikit informasi tentang tingkat mRNA MMP di
MMP yang kuat dalam remodeling uterus dan jaringan serviks disebabkan oleh
Gambar 2.4 Kadar progesteron serum pada kehamilan preterm dan aterm.
Dapat dlihat bahwa kadar progesteron pada kehamilan aterm akan menurun drastis saat mendekati
intrapartum, sedangkan pada kasus kehamilan prematur, kadar progesteron cenderung meningkat. Penurunan
dan terlibat dalam pemecahan kolagen selama masa nifas. MMP-7 telah terbukti
versikanus dan aggrekan. MMP-7 juga dapat mengaktifkan bentuk laten matrix
metalloproteinase berupa matriks kecil yang memiliki struktur yang unik. Matriks
oleh endopeptidase seperti plasmin, dan dihambat oleh inhibitor jaringan matrix
metalloproteinase.26
18
dan messenger ribonukleatnya ditemukan di sel-sel epitel uterus pada tikus. Studi
protein dan asam ribonukleat pembawa dalam proliferatif, akhir sekresi, dan
sitotrofoblas pada trimester ketiga.27 Deteksi fibronektin dalam sekresi vagina dan
serviks merupakan faktor risiko yang kuat pada kejadian pecah ketuban dini, dan
kehadirannya dalam cairan biologis ini merupakan bukti degradasi aktif matriks
MMP-7 terdeteksi dalam sampel cairan ketuban pada trimester kedua dan
diproduksi terutama oleh sel-sel stroma, MMP-7 diproduksi terutama oleh sel-sel
persalinan. Dalam konteks ini, masih belum jelas sumber MMP-7 dalam cairan
dalam amnion yang dikumpulkan di sekitar lokasi pecah setelah persalinan cukup
MMP-7 dalam pecahnya membran. Amnion, chorion, dan desidua dipisahkan dari
membran janin pada kehamilan cukup bulan dari wanita tanpa persalinan
membran janin (amnion, chorion, dan desidua), dan aktivitasnya meningkat dalam
amnion dengan ketuban pecah dini pada kehamilan cukup bulan, disertai dengan
Mekanisme kausal penyebab berbedanya lama fase laten dan aktif pada
primigravida dan multigravida adalah renovasi serviks yang tidak lengkap setelah
stabil dijumpai sampai 9-12 bulan setelah melahirkan. Ini adalah studi pertama
secara bertahap setelah masa nifas. Kenaikan signifikan pada jumlah kolagen
secara statistik dijumpai hingga 9 bulan tetapi secara statistik tidak signifikan dari
9-12 bulan.52
uterus, didapatkan ketebalan dinding serviks yang secara signifikan lebih tinggi
pada nulipara (bagian vagina: 11,50 ± 0,81 vs bagian uterus: 8,35 ± 0,62 mm,
p= 0,002) tetapi tidak pada wanita multipara (bagian vagina: 12,37 ± 0,81 vs
bagian uterus: 10,79 ± 0,96 mm, p> 0,05). Mengenai komponen jaringan serviks,
multipara memiliki jaringan ikat yang lebih banyak (58,86 ± 10,78 vs 67,60 ±
13,38%, p <0,001) dan serat otot lebih sedikit (39,79 ± 10,24 vs 30,66 ±
kapiler (1,34 ± 1,00 vs 1,73 ± 1,00%, untuk nulipara dan multipara masing-
masing). Komposisi jaringan dievaluasi lebih lanjut dalam hal bagian serviks
Sehubungan dengan bagian dari serviks, bagian vagina menunjukkan jaringan ikat
yang lebih banyak dan lebih sedikit serat otot dari bagian uterus (p <0,05),
21
sedangkan multipara menunjukkan lebih banyak jaringan ikat dan serat otot lebih
sedikit daripada nulipara di kedua bagian (p <0,01 untuk bagian vagina, p <0,001
<0,01). Tidak ada perubahan dalam jumlah kapiler yang diamati di antara salah
satu bagian atau lapisan jaringan yang dibandingkan (p> 0,05).53 Hal ini
matriks esktraselular pada serviks. Hal ini jugalah yang mendasari mengapa fase
2.2.1. Definisi
Perubahan hemodinamik terjadi pada tubuh wanita selama dan setelah kehamilan.
22
Volume darah dan massa sel darah merah meningkat selama kehamilan mengacu
pada peningkatan preload. Output jantung meningkat sebesar 20% hingga 50%,
mulai dari sejak usia kehamilan 5 minggu dan memuncak pada pertengahan
hingga akhir kehamilan. Pemulihan kondisi normal dapat dilihat paling cepat 2
minggu postpartum.32
sering digunakan secara bergantian tetapi biasanya merujuk pada persalinan yang
Onset spontan
Bayi lahir:
o Secara spontan
(37 0/7 - 38 6/7 minggu kehamilan), full term (39 0/7 - 40 6/7 minggu kehamilan),
late term (41 0/7 - 41 6/7 minggu kehamilan), dan postterm (42 0/7 minggu
kehamilan dan seterusnya). Dari hampir 4 juta kelahiran di Amerika Serikat pada
tahun 2013, sekitar 3 juta kasus adalah persalinan pervaginam. Persalinan dimulai
serviks yang progresif. Risiko infeksi meningkat setelah pecahnya membran, yang
dapat terjadi sebelum atau selama persalinan.34 Dampak positif bagi neonatal dari
newborn (TTN), dan perawatan di neonatal intensive care unit (NICU) yang
berhubungan dengan risiko infeksi yang lebih rendah dengan fungsi kekebalan
interaksi dari tiga variabel kompleks: aktivitas uterus, janin, dan panggul ibu
selama persalinan masih belum jelas. Secara klasik, tiga hingga lima
yang memadai; Pola ini telah diamati pada sekitar 95% wanita dalam
hingga 3 menit pada akhir persalinan aktif, serta selama tahap kedua.
Aktivitas uterus yang abnormal juga dapat diamati baik secara spontan
24
sebagai lebih dari lima kontraksi dalam 10 menit, rata-rata lebih dari
pervaginam, salah satu dari dua hal akan terjadi: serviks akan
mengalami pematangan dan dilatasi, kepala janin akan turun, atau akan
janin terlalu besar untuk melewati ronga panggul) atau relatif (di mana
b) Fetus (passenger)
[ACOG] sebagai berat lahir 4.000 gram atau 4.500 gram, namun
vagina.37
satu bagian janin di pintu atas panggul, seperti tangan janin dan
persalinan.37
dengan panggul ibu, dan itu dapat dinilai paling akurat pada
Station adalah posisi terbawah dari bagian tulang janin yang turun
melalui jalan lahir. Klasifikasi standar saat ini (−5 hingga +5)
dan 4.
Bagian ini terdiri dari tulang panggul (terdiri dari sakrum, iliaca,
menjadi panggul palsu (lebih besar) dan asli (lebih kecil) oleh
Terdapat empat fase persalinan yang terdiri atas fase pertama yang
merupakan fase tenang sesaat ketika dimulainya kontraksi uterus untuk memulai
relaxin, oksida nitrat, peptida terkait hormon paratiroid, dan hormon lainnya.
untuk prostaglandin (PG) dan oksitosin, yang mengaktivasi saluran ion dan
27
Serangkaian fase ini berakhir terjadi involusi uterus setelah melahirkan yang
interaksi endokrin, parakrin, dan autokrin antara janin, membran, plasenta, dan
ibu.1
PGF2α. Pada manusia, aktivitas uterus dipicu oleh peningkatan produksi adrenal
dilepaskan dari hipofisis posterior secara pulsatil. Pada saat aterm, oksitosin
adalah agen uterotonik yang kuat yang mampu menstimulasi kontraksi uterus
dengan laju infus intravena 1 hingga 2 mIU / mnt. Oksitosin sebagian besar tidak
aktif di hati dan ginjal, dan selama kehamilan terdegradasi terutama oleh oksitosin
tampaknya lebih pendek ketika dosis yang lebih tinggi diinfuskan. Reseptor
oksitosin miometrium meningkat rata-rata sebesar 100 hingga 200 kali lipat
28
chain kinase. Oksitosin juga bisa merangsang kontraksi uterus melalui jalur
fosforilasi miosin.40
Kala I dapat dibagi atas fase laten (tenang) dan fase aktif
4 cm
Kala II: kala ini disebut juga dengan stadium ekspulsi janin atau kala
Kala III: segera setelah janin lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta
Kala IV: segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum. Dalam
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada
primi; dan lebih dari 18 jam pada multi. Menurut Oxford Dictionary, primigravida
adalah wanita yang hamil pertama kali dan multigarvida adalah wanita hamil yang
sedang hamilatau telah hamil setidaknya untuk kedua kalinya.54 Menurut The
American Heritage Dictionary multigravida adalah wanita yang pernah hamil satu
kali atau lebih.55 Fase laten yang melampaui waktu 20 jam pada primigravida atau
laten yang panjang mencakup (1) serviks belum matang pada awal persalinan,
memperpanjang fase laten, dan kebanyakan serviks akan membuka secara normal
begitu terjadi pendataran; (2) posisi janin abnormal; (3) disproporsi cephalopelvik;
30
(4) pemberian sedatif yang berlebihan. Pada primigravida, fase aktif yang lebih
panjang dari 12 jam merupakan keadaan abnormal. Yang lebih penting dari fase
ini adalah kecepatan dilatasi serviks. Laju yang kurang dari 1,2 cm per jam
analgesik berlebihan; (4) ketuban pecah sebelum dimulainya persalinan. Fase aktif
pada multipara yang berlangsung lebih dari 6 jam (rata-rata 2,5 jam) dan laju
dilatasi serviks yang kurang dari 1,5 cm per jam merupakan keadaan abnormal.34
namum tetap melibatkan tujuh gerakan kardinal diskrit dari janin yaitu:
restitution, and expulsion.1 Engagement mengacu pada perjalanan dari pintu atas
panggul menuju pintu bawah panggul. Descent mengacu pada bagian terbawah
janin melalui panggul. Flexion kepala janin terjadi secara pasif ketika kepala turun
karena bentuk tulang panggul dan resistensi jaringan sekitar dasar panggul. Rotasi
internal mengacu pada rotasi dari posisi asli saat memasuki rongga panggul
terjadi setelah janin turun ke tingkat introitus. Rotasi eksternal, juga dikenal
sebagai restitusi, mengacu pada kembalinya kepala janin ke posisi anatomi yang
2.5.Hipotesis Penelitian
H0: Tidak ada perbedaan kadar MMP-7 pada wanita hamil aterm saat
Ha: Terdapat perbedaan kadar MMP-7 pada wanita hamil aterm saat
METODOLOGI PENELITIAN
Sectional untuk menilai perbedaan kadar MMP-7 pada wanita hamil aterm
Penelitian ini dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan dan rumah sakit
jejaring FK USU.
2019.
35
36
2. Riwayat Abortus
2𝜎 2 (𝑍1−∝ + 𝑍1−𝛽 )2
𝑛=
(𝜇1 − 𝜇2)2
𝑛 ≈ 11
Keterangan:
N : Jumlah sampel
primigravida dengan 15 orang pada fase aktif dan 15 orang pada fase laten. Serta
30 orang pada multigravida dengan 15 orang pada fase aktif dan 15 orang pada
fase laten.
Wanita hamil aterm primigravida dan multigravida saat persalinan fase laten dan
fase aktif.
38
Kadar MMP-7.
merasakn fisik
kontraksi teratur
sampai lahirnya
plasenta
Kemudian dilakukan analisa sebaran data, bila data berdistribusi normal maka
dilakukan uji T tidak berpasangan, bila data berdistribusi tidak normal akan
meliputi:
3. Phosphate-buffered Saline.
di atas, dimasukkan dalam subjek kehamilan saat persalinan fase laten maupun
2. Pemeriksaan fisik, meliputi kesadaran, berat badan dan tinggi badan, tekanan
3. Prosedur penelitian:
detik.
Populasi Terjangkau
Kriteria Inklusi
Sampel
Kadar MMP – 7
Analisis Data
42
dari setiap pasien yang datang ke kamar bersalin RSUP H. Adam Malik Medan
dan RS Sundari dan RS USU. Kemudian subjek diambil dan dicatat oleh peneliti
Malik dan RS Sundari dan RS USU mulai bulan September dan Oktober 2019.
menyetujui untuk ikut. Subjek terdiri dari 30 orang pada primigravida dengan 15
orang pada fase aktif dan 15 orang pada fase laten. Serta 30 orang pada
multigravida dengan 15 orang pada fase aktif dan 15 orang pada fase laten.
Karakteristik dari subjek yang mengikuti penelitian dapat dilihat dari tabel di
bawah ini.
Gravida
p
Variabel primigravida Multigravida
Umur (mean ± sd) 28 ± 4 30 ± 4 0.704*
Fase (n,%)
Laten 15 (50) 15 (50) 0.5*
Aktif 15 (50) 15 (50) 0.5*
MMP-7; pg/ml (mean ± sd) 0.29 ± 0.47 2.12 ± 2.48 0.001*
Pembukaan; cm (mean ± sd) 3 ± 2 4 ± 2 0.001*
Lama persalinan; jam (mean ± sd) 10 ± 4 6 ± 2 0.001*
Berat badan; kg (mean ± sd) 50 ± 6 51 ± 7 0.403*
*Chi-Square
43
44
fase laten pada primigravida dan 16 (51.6) pada fase aktif, sedangkan pada
multigravida dijumpai 15 (51.7) datang pada fase laten dan 14 (48.2) pada fase
aktif. Rerata MMP-7 pada primigravida adalah 0.29 ± 0.47 dan 2.12 ± 2.48 pada
pada multigravida.
primigravida fase laten adalah 0.00 ± 0.001. Kadar MMP-7 rata-rata subjek
multigravida fase laten adalah 0.42 ± 0.084. Hasil menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar MMP-7 yang bermakna antara kedua kelompok paritas yang
berbeda
primigravida fase aktif adalah 0.02 ± 0.004. Kadar MMP-7 rata-rata subjek
multigravida fase aktif adalah 4.24 ± 1.67. Hasil menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar MMP-7 yang bermakna antara kedua kelompok paritas yang
Gambar 4.1 Grafik Scatter plot hubungan MMP-7 dengan pembukaan pada
primigravida dan multigravida
Berdasarkan grafik 4.1 dapat kita lihat bahwa semakin besar pembukaan
serviks, maka kadar MMP-7 akan semakin meningkat juga, dan dapat kita lihat,
pada pembukaan yang sama kadar MMP-7 pada sekundigravida lebih tinggi dari
Gambar 4.2 Grafik Scatter plot hubungan MMP-7 dengan lama persalinan pada
primigravida dan multigravida
Pada grafik 4.2 dapat kita lihat bahwa peningkatan kadar MMP-7
semakin singkat pula lama persalinan, dimana rerata lama persalinan pada
lebih tinggi pada multigravida. Dari grafik didapatkan nilai y= 0.99-0.07*X pada
persalinan
r P
MMP Pembukaan 0.924* <0.001**
Durasi -0.930* <0.001**
* **
Uji Korelasi Spearman T Test
Berdasarkan tabel diatas didapati bahwa kadar MMP-7 memiliki korelasi
positif dengan pembukaan dengan nilai r 0.924 dan nilai (p < 0.001). Sedangkan
dengan durasi persalinan, kadar MMP-7 memiliki korelasi negatif dengan nilai r -
0.930 dengan nilai (p < 0.001). Hal ini menunjukkan bahwa MMP-7 memiliki
hubungan yang kuat dengan pembukaan dan durasi persalinan. Dimana semakin
tinggi kadar MMP-7 maka semakin cepat pembukaan dan semakin singkat durasi
4.2. Pembahasan
Sampai saat ini, masih sedikit yang kita ketahui mengenai peran MMP,
khususnya MMP-7 dalam proses melahirkan. Hanya sediit yang kita ketahui
mengenai ekspresi dan regulasinya pada otot polos erviks selama hamil dan
Dijumpai 15 (50%) datang dengan fase laten pada primigravida dan 15 (50%)
pada fase aktif, sedangkan pada multigravida dijumpai 15 (50%) datang pada fase
laten dan 15 (50%) pada fase aktif. Rerata MMP-7 pada primigravida adalah 0.29
± 0.47 dan 2.12 ± 2.48 pada multigravida. Pada primigravida rerata pembukaan
48
Hal ini sejalan dengan penelitian Ayoub yang menunjukkan lebih dari
usia yang berkisar antara (20-29) tahun dibandingkan dengan (47,6%) di antara
primigravida fase laten adalah 0.00± 0.001. Kadar MMP-7 rata-rata subjek
multigravida fase laten adalah 0.42± 0.084. Hasil menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar MMP-7 yang bermakna antara kedua kelompok paritas yang
berbeda. kadar MMP-7 rata-rata subjek primigravida fase aktif adalah 0.02 ±
0.004. Kadar MMP-7 rata-rata subjek multigravida fase aktif adalah 4.24 ±
antara kedua kelompok paritas yang berbeda, sehingga pada penelitian ini, Ho
0.025).57
49
degradasi ECM pada membran janin selama persalinan. Geng Junnan. Peran dan
Menurut Geng, dari hasil penelitian mereka dikatakan bahwa umur dan
secara berlebihan oleh plasenta pada keadaan preeklampsia karena aktivitas dari
proteolitik MMPs. MMP-7 yang meningkat dapat juga dijumpai pada KPD yang
perubahan morfologi dari serviks babi, dimana pada wanita multiapara lebih lebar
dan panjang dari pada wanita nulipara. Juga perubahan pada komposisi jaringan
uterus. Pada bagian serviks lumen dapat melebar dan bergelombang secara
bertahap.53
bulan, dari 12 – 15 bulan. Wanita dengan persalinan yang di induksi tidak ada
64.1% dan 62.5%, tidak ada perbedaan secara signifikan terhadap wanita
multigravida (50.2%, 59.1%, 63.7%, 65.7%, dan 66.0% of dry weight, ). Hasil
50
yang sama ditemukan pada wanita primipara (49.5%, 57.9%, 62.0%, 65.7% dan
dengan pembukaan dengan nilai r 0.924 dan nilai (p<0.001). Sedangkan dengan
durasi persalinan, kadar MMP-7 memiliki korelasi negatif dengan nilai r -0.930
dengan nilai (p<0.001). Hal ini menunjukkan bahwa MMP-7 memiliki hubungan
yang kuat dengan pembukaan dan durasi persalinan. Dimana semakin tinggi kadar
MMP-7 maka semakin cepat pembukaan dan semakin singkat durasi persalinan,
Geng menemukan ECM mempunyai peran yang penting pada kejadian multiple
biologis selama persalinan, dan membutuhan proses dari sintesis protein dan
proteolitik degradasi. Enzin yang berperan pada proteolisis yaitu (MMP-2 dan -9)
dan kolagen ( MMP-1 dan -8), yang berperan pada remodeling serviks dan ruptur
membran ketuban. MMP yang lain seperti MMP-3, -7dan -14 berkontribusi pada
kehilangan fungsi MMPs sangat penting untuk identifikasi beberapa fungsi baru
dan tak terduga dari metalloproteinases ini. Demikian juga, model-model ini telah
sangat berguna untuk identifikasi substrat in vivo dari MMP dan untuk
berbagai penyakit manusia. Meski begitu, generasi baru model hewan masih
51
Beberapa model baru ini akan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
plasenta dari RUPP vs tikus hamil, MMP kolagen substrat 1 meingkat pada aorta,
uterus, dan plasenta RUPP vs tikus hamil, sitoin TNFα meningkat MMP-1 dan
MMP-7di aorta, uterus dan plasenta pada tikus hamil, sementara TNFα antagonis
Pada penelitian Yujing, MMP -1, -2, -3,-7,-8,-9,-12,-13 dan TIMP-1 dan
perbuahan temporal pada konsentrasi MMP -1, -2, -3, - 8 dan -9 pada CVF saat
signifikan meningkat setidak nya 1 minggu sebelum onset persalinan. MMP dan
atau bocor pada supracervical amniochorion, deciduas dan cervix. Pada penelitian
kompartmen pada ketuban dan desidua, pada cairan amnion, dan persalinan tidak
52
yang maksimum pada hari ke-2 persalinan pada uterus dan menurun secara drastis
meningkat sewaktu hamil , yang memberi kesan keterlitabatan protease ini pada
apad astroma tetapi tidak pada squamous epitel. Terdapat banyak MMP-2 pada sel
stroma. MMP – 9 pada imunostaining pada serviks . nilai MMP-2 pada wanita
hamil meningkat 2.5 kali lipat daripada yang tidak hamil . MMP-9 meningkat
sekitar 3 kali lipat pada wanita yang hamil daripada yang tidak hamil 59.
meningkat pada amnion pada PROM daripada CS dan TIMP-1 level menurun
pada ND dan PROM daripada CS. Pada penelitian di jumpat peningkatan dari
MMP-7 yang disertai penurunan TIMP-1 pada amnion selama PROM, dapat di
pada saat persalinan dan post partum. Peningkatan MMP 7 juga berhubungan
dengan peningata IGF 1 dan IGFBP34 pada miometrium tikus selama persalinan
dan setelah persalinan yag menstimulasi proliferasi sel , sintesis kolagen dan
53
pertumbuhan otot/ egenerasi yang membuat nya penting untuk involusi uteri pada
ekspresi MMP-9 dengan setiap variabel uji (usia ibu, usia kehamilan, paritas, dan
labor, kerja enzim lain, prostaglandin, dan pemilihan sampel. Kerja enzim MMP
tetapi dilakukan oleh sekelompok enzim MMP tertentu. Hal ini disebabkan karena
terkadang sel penghasil enzim MMP tertentu juga menghasilkan jenis enzim
MMP lainnya. tuban negatif dan ketuban positif (p35 tahun, ekspresi MMP-9 kuat
paling banyak ditemukan pada kelompok ketuban positif. Kelompok usia 20−35
tahun pada kelompok ketuban positif memiliki nilai IA kuat yang paling banyak
ekspresi MMP-9 kuat pada kelompok usia kehamilan 21−28 minggu daripada
kelompok ketuban negatif. Hasil ini berkebalikan dengan hasil pada kelompok
5.1 Kesimpulan
1. Usia rata-rata karakteristik pada penelitian ini diperoleh pada subjek fase
2. MMP-7 pada fase laten pada subjek primigravida adalah 0.00 ± 0.001 dan
MMP-7 pada fase aktif primigravida adalah 0.02 ± 0.004 dan multigravida
adalah 4.24 ± 1.67 ( p < 0.001). Dari hal ini didapatkan perbedaan yang
multigravida pada fase laten dan fase aktif, sehingga dapat disimpulkan
lamanya fase laten dan fase aktif pada primigravida dan multigravida, hal
kadar MMP-7 dengan pematangan serviks dan lamanya fase laten dan fase
56
57
5.2 Saran
persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
58
59
doi:10.1016/bs.pmbts.2017.04.001.
43. Izadi E, Vafashoar F, Jorbozedar P et al. Effect of Progesterone on
Expression of MMP-7 and MMP13 in Lungs of Female Mice. Iran J
Allergy Asthma Immunol October 2018; 17(5):485-489.
44. Fanjul-Fernández M, Folgueras AR, Cabrera S, López-Otín C. Matrix
metalloproteinases: evolution, gene regulation and functional analysis in
mouse models. Biochim Biophys Acta. 2010 Jan;1803(1):3-19.
45. Heng YJ; Quinzio MKW; Liong S; Permezel M; Rice GE; Georgiou HM.
Temporal Investigation of Matrix Metalloproteinases and Their Inhibitors
in Human Cervicovaginal Fluid in Late Pregnancy and Labor.
Reproductive Sciences. 2012; 19)1): 55-63.
46. Goswami S, Angkasekwinai P, Shan M, Greenlee KJ. Divergent functions
for airway epithelial matrix metalloproteinase 7 and retinoic acid in
experimental asthma. Nat Immunol. 2009 May;10(5):496-503.
47. Geng J; Huang C; Jiang S. Roles and Regulation of the Matrix
Metalloproteinase System in Parturition. Molecular Reproduction &
Development. 2016; 83: 276-286.
48. Leppert, P. C., Jayes, F. L., & Segars, J. H. (2014). The extracellular
matrix contributes to mechanotransduction in uterine fibroids. Obstetrics
and gynecology international, 2014, 783289. doi:10.1155/2014/783289
49. Hulboy, D. (1997). Matrix metalloproteinases as mediators of
reproductive function. Molecular Human Reproduction, 3(1), 27–
45. doi:10.1093/molehr/3.1.27
50. Rajabi, M. R., Dean, D. D., Beydoun, S. N., & Woessner, J. F.
(1988). Elevated tissue levels of collagenase during dilation of uterine
cervix in human parturition. American Journal of Obstetrics and
Gynecology, 159(4), 971–976. doi:10.1016/s0002-9378(88)80183-2
51. House, M., Kaplan, D. L., & Socrate, S. (2009). Relationships between
mechanical properties and extracellular matrix constituents of the cervical
stroma during pregnancy. Seminars in perinatology, 33(5), 300–307.
doi:10.1053/j.semperi.2009.06.002
52. Sundtoft, I., Sommer, S., & Uldbjerg, N. (2011). Cervical collagen
concentration within 15 months after delivery. American Journal of
Obstetrics and Gynecology, 205(1), 59.e1–
59.e3. doi:10.1016/j.ajog.2011.03.036
53. García-Vázquez, F. A., Llamas-López, P. J., Jacome, M. A., Sarrias-Gil,
L., & López Albors, O. (2019). Morphological changes in the porcine
cervix: A comparison between nulliparous and multiparous sows with
regard to post-cervical artificial insemination.
Theriogenology. doi:10.1016/j.theriogenology.2019.01.004
54. Oxford Concise Medical Dictionary. Version 2015.
55. The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fifth
Edition copyright ©2020 by Houghton Mifflin Harcourt Publishing
Company.
62
Lama Klasifikasi
Pembukaan
No Nama Umur MR Paritas Fase MMP-7 Persalinan paritas dan Berat badan
Serviks (cm)
(Jam) fase
Lama Klasifikasi
Pembukaan
No Nama Umur MR Paritas Fase MMP-7 Persalinan paritas dan Berat badan
Serviks (cm)
(Jam) fase
Keterangan:Primigravida + Fase Laten = 1Primigravida + Fase Aktif = 2Multigravida + Fase Laten = 3Multigravida + Fase Aktif = 4
64
Ibu-ibu Yth,
Nama saya dr. Ria Suci Nurlianti, saat ini saya sedang menjalani program pendidikan doktoral
(S2) Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran – Universitas Sumatera Utara.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul :
Subjek dianamnesis, meliputi nama, umur, gravida, hari pertama haid terakhir,
pemeriksaan fisik, meliputi kesadaran, berat badan dan tinggi badan dan tekanan darah, sesuai
prosedur tetap. Kemudian alat cocor bebek dimasukkan ke vagina dan kapas lidi dihapuskan
ke serviks dan forniks posterior kurang lebih 20 detik.
Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dan tim terlatih. Penelitian ini sendiri memiliki
efek samping rasa tidak nyaman yang dapat ditimbulkan pada saat pemasangan alat cocor
bebek. Sampel yang diperoleh kemudian diperiksa di Laboratorium Terpadu FK USU. Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisa menurut statistika. Kerahasiaan pribadi pasien tetap saya
pelihara. Penelitian ini tidak berbahaya, dan biaya penelitian ini sepenuhnya tidak dibebankan
kepada pasien.
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah berpartisipasi di dalam penelitian ini.
Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas maka ibu-ibu dapat
menghubungi dr. Ria Suci Nurlianti di Departemen Obgin FK-USU. Apabila sewaktu-waktu
ibu-ibu ingin bertanya mengenai penelitian, ibu-ibu dapat menghubungi saya di nomor
082160097272. Dan ibu-ibu dapat mengundurkan diri dari penelitian kapan saja dan tidak
mengubah status ibu-ibu sebagai pasien.
Terima kasih.
Medan, / / 2019
Hormat saya
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Rekam Medis :
Alamat :
Diagnosa :
secara lengkap dan saya memahaminya maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya
menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini. Partisipasi saya
dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan, maupun tekanan dari pihak manapun
dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.
Medan, / / 2019
( )
LAMPIRAN
FORMULIR PENELITIAN
Nama :
Umur : tahun
Gravida: Primigravida
Multigravida
Berat Badan Kg
Diagnosa:
LAMPIRAN
Descriptives
kelas_paritas fase Statistic Std. Error
Usia primi fase laten Mean 27.0667 .78962
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 25.3731
Maximum 33.00
Range 11.00
Interquartile Range 4.00
Skewness .083 .580
Kurtosis -.618 1.121
primi fase aktif Mean 28.6667 1.24084
Minimum 21.00
Maximum 36.00
Range 15.00
Interquartile Range 10.00
Skewness .063 .580
Kurtosis -1.313 1.121
Minimum 21.00
Maximum 35.00
Range 14.00
Interquartile Range 7.00
Skewness -.654 .580
Kurtosis -.149 1.121
Descriptive Statistics
LAMPIRAN
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pada variabel laten primigravida diperoleh nilai Sig. 0,441 > 0,05 maka data laten primigravida dinyatakan normal
Pada variabel laten multigravida diperoleh nilai Sig. 0,475 > 0,05 maka data laten multigravida dinyatakan normal
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pada variabel aktif primigravida diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka data aktif primigravida dinyatakan tidak normal
Pada variabel laten multigravida diperoleh nilai Sig. 0,646 > 0,05 maka data aktif multigravida dinyatakan normal.
Hasil uji independent t test hubungan antara kadar MMP-7 pada laten primigravida dan laten multigravida
Group Statistics
Hasil uji diperoleh nilai Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka kadar MMP-7 berbeda signifikan antara laten primigravida dan
laten multigravida.
b. Uji beda rata-rata dua sampel tidak berpasanganaktifprimigravida dan aktif multigravida
Uji beda rata-rata dua sampel tidak berpasangan antara aktifprimigravida dan aktifmultigravida dilakukan
dengan menggunakan analisis Mann Whitney. Hal ini karena terdapat salah satu data yang berdistribusi tidak
normal yaitu data aktifprimigravidaberditribusi tidak normal sedangkan dataaktifmultigravida berdistribusi
normal.
Hasil Mann Whitney hubungan antara kadar MMP-7 pada aktifprimigravida dan aktifmultigravida
Ranks
Total 30
Test Statisticsa
Aktif
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 120.000
Z -4.667
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Hasil uji Mann Whitney diperoleh nilai AsympSig. (2-tailed) 0,000 < 0,05. Maka kadar MMP-7 berbeda signifikan antara
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 12.566a 16 .704
Likelihood Ratio 16.212 16 .438
N of Valid Cases 60
a. 34 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .48.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 50.656a 44 .228
Likelihood Ratio 69.928 44 .008
N of Valid Cases 60
a. 90 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .48.
Chi-Square Tests
LAMPIRAN
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 60.000a 28 .000
Likelihood Ratio 83.111 28 .000
N of Valid Cases 60
a. 54 cells (93.1%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .48.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 23.604a 6 .001
Likelihood Ratio 29.074 6 .000
N of Valid Cases 60
a. 10 cells (71.4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .48.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .067a 1 .796
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .067 1 .796
Fisher's Exact Test 1.000 .500
N of Valid Cases 60
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 32.160a 8 .000
Likelihood Ratio 42.972 8 .000
LAMPIRAN
N of Valid Cases 60
a. 14 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .97.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 60.000a 58 .403
Likelihood Ratio 83.111 58 .017
N of Valid Cases 60
a. 118 cells (100.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .48.