Tugas Praktikum Fisika Dasar Bab Ix
Tugas Praktikum Fisika Dasar Bab Ix
KALORIMETER
9.1 Tujuan
Kalorimeter adalah alat yang sengaja untuk mengukur kalor. Pada dasarnya kalori
meter adalah wadah (bejana) dari logam yang diselimuti atau diberi jaket agar kalor
sukar berpindah keudara sekitar bejana. Bejana ditutup dengan tutup yang terbuat dari
bahan yang tidak mengghantarkan kalor dan kalor jeis kecil sehingga kalor yang
diambilnya dapat diabaikan.
1. Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang
panas member kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama.
2. Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor
yangdilepaskan benda panas.Benda yang didinginkan melepas kalor yang
sama besar dengan kalor yang diserap bila dipanaskan.
3. Benda yang di inginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yag
diserap bila dipanaskan.
Q lepas = Q terima
M1C1∆T1 = M2C2∆T2
Keterangan:
M1 = masa benda 1
M2 = masa benda 2
T1 = suhu benda 1
T2 = suhu benda 2
Tc = suhu campuran
Rumus tersebut menunjukan bahwa adanya perpindahan dari satu sistem ke sistem
lainnya. (T1 – Tc) menunjukan bahwa benda 1 adalah benda yang memiliki suhu lebih
tinggi karna memberi kalor pada system (benda lain). Sementara benda 2 (Tc – T2)
menunjukan bahwa benda 2 memiliki suhu lebih rendah, yang berarti benda 2
menerima kalor dari benda 1.
Qb = Mb Cb (Ɵ – Ɵa)
Qk = Qb
Timbang kalorimeter
Timbang benda
Gelas kimia
Panakan air
Hitung kalor
9.4.1 Alat
1. Termometer (1 buah)
9. Bosshead (1 buah)
9.4.2 Bahan
2. Alumunium (1 buah)
3. Kuningan (1 buah)
4. Tembaga (1 buah)
1,298433 x 10³(5)
CK = 4,4019
CK = 1,47485 x 10⁵ J kg ̄¹ k ¹̄
(1,31733 x 103 ) 3
Ct = 4,896
CT = 0,80718 x 10⁵ J kg ̄¹ k ̄¹
4,11579 𝑥 10³
Ca = 1,4348
Ca = 2,868546 x 10⁵ J kg ̄¹ k ̄¹
Grafik
GAMBAR 9.2 Grafik Kalorimeter Tembaga, Kuningan dan Alumunium.
Jumlah air pada kalori meter sangat berpengaruh, karena semakin banyak air
kenaikan suhu semakin rendah. Hal itu terbukt bahwa kandungan kalor pada tiap-tiap
bahan menunjukan hasil yang sama. Waktu pada saat pemanasan menggunakan
spirtus. Mengapa hal tersebut berpengaruh karna untuk bisa mengetahui kandungan
kalor pada tiap-tiap bahan suhu yang diperlukan ±90˚c ,oleh karna itu apabila suhu
yang ditunjukkan pada thermometer kurang dari 90 ̊, kemungkinan hal tersebut
berdampak pada proses menggunakan kalorimeter akan terjadi kenaikan suhu yang
tidak efektif, sehingga kandungan kalor yang dihasilkan oleh bahan tersebut akan
tidak sesuai dengan spesifikasi kalor tersebut.
Kalor yang dihasilkan oleh tiap tiap bahan seperti Kuningan, Tembaga dan
Alumunium jelas akan berbeda, karna pada dasarnya setiap bahan memiliki
kandungan atau sifat material yang berbeda. Dan sudah jelas pada perhitungan massa
jenis berbeda. Dan sudah jelas pada perhitungan masa jenis benda berbeda,
secara logika semakin tebal bahan maka otomatis semakin berat massa yang
dihasilkan dan semakin rendah pula daya setiap kalor karna terpengaruh oleh
ketebalan suatu bahan material tersebut.
Nilai konduktivitas terma untuk tembaga = 3,5 ± 0,1 x 102 wn-lk -1
Setelah membandingkan dengan hasil praktikum bahwa hasil tersebut berbeda, hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh proses praktikum yang kurang teliti sangat
mempengaruhi.
9.7 Kesimpulan