Anda di halaman 1dari 33

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA

(STTDB) TERAKREDITASI BAN-PT


Jurusan : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
Jl. Kalibiru, Kec. Medan Satria, Bekasi, Tlp. (021)88959417
Jl. Niaga Raya Ruko CBD Blok A. 11 & 12 Jababeka 2, Cikarang, Tlp. (021)97587299

Nama : Obbie efonerus Jurusan : Tekhnik Mesin


NIM : 16156881 Tugas : Teknik Pembakaran & Bahan Bakar
Semester : 7 (tujuh) Dosen : Ir.Ceeptadi KusumaWijaya, MT

KULIAH KE : 1 ( SELASA ,17 SEPTEMBER 2019)


Topik : PELUMAS
Soal :

1. Apa fungi pokok pelumas


2. Apa fungsi tambahan pelumas
3. Jelaskan Istilah- istilah dibawah ini
a. Viskositas f. Titik beku
b. Index Viskositas g. Titik Awan
c. SAE 5W-30 h. Titik Nyala
d. Minyak Pelumas Mineral i. Titik Api
e. Minyak Pelumas Sintetis j. Titik Embun

JAWAB :

1. Fungsi pelumas : Untuk mencegah keausan pada permukaan bagian –bagian


mesin,member lapisan tipis ( olifulm) diantara permukaan yang saling bergerak
sehingga gaya gesek dapat diperkecil
a. Gambar pelumasan pada crank shaft b. gambar pelumasan pada Gear
transmisi
2. Fungsi tambahan pelumas : sebagai ,menghantarkan panas / media pendingin High
speed > 1500 rpm , medium speed 1000 – 1500 rpm , low speed < 1000 rpm

Gambar Oli Treatment sebagai pelumas tambahan


3. a.Viscositas : kekentalan suatu minyak pelumas yang merupakan ukuran kecepatan ,
bergerak atau daya tolak suatu pelumas untuk mengalir pada temperature normal,cepat
mengalir dibandingkan viscositas tinggi

Gambar pergerakan viscositas


b. Indek Vscositas : merupakan kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas
dikarenakan adanya perubahan temperature, Makin tinggi indek viscositas
perubahan temperature.

Gambar Grafik pergerakan Indek Vscositas

Tabel indek viskositas


c. SAE 5 W – 30 : SAE ( Society of automotive Enginner ) 5 W suhu terendah oli
tingkat kekentalan 5 sedangkan suhu maksimal tingkat kekentalan oli 40

Gambar Pelumas SAE 5W-30

d. Minyak pelumas mineral : merupakan hasil turunana dari proses penyulingan


fraksional minyak bumi.

Gambar minyak pelumas mineral


e. Minyak pelumas sintetik : dikembangkan abad 20 jenis oli pelumas artificial
diproses dengan ferfoma baru , oli sintetis senyawa hasil pemilahan terdiri dari oli
minerl yaitu gas

Gambar minyak pelumas sintetik


f. Titik Beku : suatu suhu dicapai suatu zat cair ketika menjadi padat atau disebut
membeku.

Gambar grafik titik beku


g. Titik Awan : keadaan dimana pada temperatur tertentu maka lilin yang larut di dalam
minyak pelumas akan mulai membeku.
h. Titik Nyala : Suatu pelumas adalah merupakan temepratur suatu kerja suatu pelumas
dimana pada kondisi temperatur tersebut akan dikeluarkan uap air mudah terbakar
dengan udara.

Gambar alat penguji titik nyala


i. Titik Api : menyalakan pada titik temperature dimana pelumas akan dan terus
menyala sekurang –kurangnya selama 5detik .

Gambar titik Api


j. Titik Embun : temperature yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.

Gambar embun pada permukaan daun


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
(STTDB) TERAKREDITASI BAN-PT
Jurusan : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
Jl. Kalibiru, Kec. Medan Satria, Bekasi, Tlp. (021)88959417
Jl. Niaga Raya Ruko CBD Blok A. 11 & 12 Jababeka 2, Cikarang, Tlp. (021)97587299

Nama : Obbie efonerus Jurusan : Tekhnik Mesin


NIM : 16156881 Tugas : Teknik Pembakaran & Bahan Bakar
Semester : 7 (tujuh) Dosen : Ir.Ceeptadi KusumaWijaya, MT.

KULIAH KE : 2 ( SELASA ,24 SEPTEMBER 2019)


SOAL :

1. Sebutkan macam – macam jenis kondisi pelumasan


2. Jelaskan yang dimaksud pelumas mineral dan minyak pelumas syntetik ,berikan
pendapat saudara
3. Apa yang di maksud Aditif dan sebutkan macam – macam Aditif ?
4. Apa pertimbanagn memilih pelumas untuk melumas mesin yang akan diberikan
pelumasan , Sebutkan hal – hal pokok pada spesifikasi pelumas yang dipilih.

JAWAB ;

1. Kondisi pelumas Hidrodinamik adalah : kondisi pelumas yang kedua permukaan


bergesek seluruhnya tidak ada kontak langsung ada lapisan oli (oli falm)
Kondisi ini paling sempurna terjadi pada :
1. sirkulasi oli pelumasan sudah sempurna
2. pada bahan ringan dan sedang permukaan tinggi
kondisi sirkulasi sempurna :

a) Beban ringan
b) filter oli bersih
c) Volume oli cukup
d) Pompa oli

Konsisi thine film / Lubrication : adalah kondisi pelumasan yang dua permukaan saling
bersinggungan sebagai sempurna, sebagi berfungsinya kondisi ini sebaiknya dihindari
dapat tejadi pada jenis upersi yang

1. beban sedang sampai dengan berat putaran sedang


2. sirkulasi sitim pelumas kurnag sempurna

Bondere Lubrication : Kondisi yang seluruh permukaan tidak terlapisi oleh lapisan
film,kondisi ini harus dihindari dapat terjadi pada operasi yang :

1. pada saat start mesin


2. pada beban berat putaran rendah
3. sirkulasii pelumasan tidak sempurna
4. pada kondisi mesin start end go service

2.Minyak mineral : bersal dari minyak bumi atau tambang , kualitas pelumas ditentukan oleh
bahan aditif ( bahan yang ditambahkan ) Untuk memnuhi operasional 1 mesin misainya:

a. Aditif Extra firesine


b. Aditif anti oksidasi
c. Aditif tahan temperature tinggi
d. Aditif tahan terhadap perubahan panas mesin
e. Aditif anti kabek/karat berat
Minyak sintetik : pelumas yang diformulakan dari bahan – bahan kimia sesuai dengan
tuntutan operasional mesin

3.Adiditive : Merupakan bahan tambahan berupa bahan kimia yang dimasukkan kedalam
minyak pelumas dengan tujuan meninggikan daya gunanya (Performace) dalam
berbagai segi.
Macam – macam Additive :

1. Aditif Engine performance

Gambar contoh aditif


2. Aditif Fuel Handling

3. Aditif Fuel stability

4. Aditif Contanminant control


4.Cara memilih pelumas untuk melumasi mesin
pertimbangannya :
1. beban berat / Heavi dute
2. temperature tinggi
3. operasional diluar atau didalam bangunan
4. tinggi tendahnya putaran mesin
5. bahan – bahan komponen mesin

maka pelumas yang dipih didasarkan di atas aditif yang diperlukan mesin misal :

1. Aditif Extrim pressur


2. mengandung anti karat
3. mengandung detergent ( kemampuan mencuci kotoran pada mesin )
4. desforsan : kotoran dikumpulkan / mengumpulakan kotoran
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
(STTDB) TERAKREDITASI BAN-PT
Jurusan : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
Jl. Kalibiru, Kec. Medan Satria, Bekasi, Tlp. (021)88959417
Jl. Niaga Raya Ruko CBD Blok A. 11 & 12 Jababeka 2, Cikarang, Tlp. (021)97587299
Nama : Obbie efonerus Jurusan : Tekhnik Mesin
NIM : 16156881 Tugas : Teknik Pembakaran & Bahan Bakar
Semester : 7 (tujuh) Dosen : Ir.Ceeptadi KusumaWijaya, MT.

KULIAH KE : 3 ( SELASA ,1 OKTOBER 2019)


SOAL :

1. apa yang dimaksud bahan bakar ?


2. Apa yang dimaksud bahan bakar Fosil ?
3. Kenapa bahan bakar padat tidak disukai dibanding bahan bakar cair dan gas jelaskan ?
4. Sebutkan klasifikasi batu bara berdasarkan standarnya ?

JAWAB :

1. Bahan bakar adalah : bahan yang digunakan untuk proses pembakaran yang akan
menimbulkan panas pembakaran digunakan untuk energy mekanik atau energy
penggerak

peoses pembakaran : reaksi Exsotern antara bahan bakar dan oksigen daidalam udara
reaksi Exsotern ( reaksi yang menimbulkan panas)
reaksi inditern ( reaksi yang menimbulkan dingin )

2. Bahan bakar fosil adalah : bahan bakar yang senyawa hidrokarbon yang berasal dari
mahkluk hidup (hewan, tumbuhan ) yang tertimbun didalam bumi dalam waktu yang
sangat lama dan tekanan sangat tinggi sehingga berubah menjadi bahan bakar
minyak,padat,batubar,cair atau gas
Tambang minyak didaratan

Tambang minyak dilautan

3. kenapa bahan bakar padat tidak disukai :


1. sulit ( bahan bakar langka )
contoh tisu dibakar dan kayu dibakar
2. memerlukan /menimbulkan ruang pembakaran yang luas
3. banyak mengandung abu dan selalu mengandung abu
4. Arah nyala dan besar nayala susah diatur
5. memerlukan udara yang banyak
6. kualitas bahanbakar bervariasi
7. tranformasi pengadaanya lebih rumit

4. ASTM D 3381 ( isi kandungan batu bara )


1.Klasifikasi batubara berdasarkan umur :

 Lignites  Bituminous Coals

 Subbstuminous Coals  Anthracits

Contoh contoh batu bara :


Klasifikasi batubara berdasarkan standar :
1) The American Society of Testing Materials (ASTM)
Berdasarkan klasifikasi oleh ASTM, dimana pembagian ini berdasarkan pada
persentage fixed carbon, volatile matter dan moist.

Fixed Carbon Volatile matter


(dry basis) (dry basis)

% %

98 m – Anthracite 6

92 Anthracite 8

86 Semianthracite (Non agglomerating) 14

78 Low volatile bituminous 22

69 Medium volatile bituminous 31

Semua angka berdasarkan pada basis tanpa mineral matter

Volatile matter Btu per lb


(dry basis) (Moist basis)

% %
High volatile bituminous A

High volatile bituminous B 14.000

High volatile bituminous C 13.000

Subbituminous A

Subbituminous B 11.000

Subbituminous C 9.000

Liguite 8.300

Brown Coal < 8.300


Dengan melihat hasil analisa % fixed carbon dan moist dapat di klarifikasikan batubara
tersebut.
Untuk memperbesar nomor atau kode pada batubara tersebut dapat dilakukan dengan
menuliskan ( x – y ) yang artinya :
x = angka yang mendekati % fixed carbon
y = angka yang mendekati Btu per lb/100

2) The British National Coal Board (NBC)


3) Economic Commission For Eurofe (ECE)

Jenis-jenis batubara :
1) Brown Coal

2) Liqnite
3) Black Liquate

4) Bitu Minous

5) Anthrachite
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
(STTDB) TERAKREDITASI BAN-PT
Jurusan : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
Jl. Kalibiru, Kec. Medan Satria, Bekasi, Tlp. (021)88959417
Jl. Niaga Raya Ruko CBD Blok A. 11 & 12 Jababeka 2, Cikarang, Tlp. (021)97587299
Nama : Obbie efonerus Jurusan : Tekhnik Mesin
NIM : 16156881 Tugas : Teknik Pembakaran & Bahan Bakar
Semester : 7 (tujuh) Dosen : Ir.Ceeptadi KusumaWijaya, MT.

KULIAH KE : 4 ( SELASA ,8 OKTOBER 2019)


SOAL

1. Apa yang dimaksud emisi gas buang


2. Apa yang dimaksud pulutan
3. Apa yang dimaksud efek pemanasan global
4. Apa yang dimaksud efek rumah kaca

JAWAB :

1. Gas hasil pembakaran yang berasal dari pembakaran bahan bakar yang tidak terbakar
dalam proses pembakaran

2. Polutan : Gas – gas hasil pembakaran yang menganggu kenyamanan dan kesehatan
manusia/ yang menganggu mahkluk hidup
3. pemanasan suhu di bumi /pembakran akibat pembakaran /proses pembakran yang
menghasilkan CO2 / gas buang yang mengandung karbon

4. Rumah kaca : proses pembakaran mengakibatkan gas buang CO2 sifatnya tidak terurai
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
(STTDB) TERAKREDITASI BAN-PT
Jurusan : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
Jl. Kalibiru, Kec. Medan Satria, Bekasi, Tlp. (021)88959417
Jl. Niaga Raya Ruko CBD Blok A. 11 & 12 Jababeka 2, Cikarang, Tlp. (021)97587299
Nama : Obbie efonerus Jurusan : Tekhnik Mesin
NIM : 16156881 Tugas : Teknik Pembakaran & Bahan Bakar
Semester : 7 (tujuh) Dosen : Ir.Ceeptadi KusumaWijaya, MT.

KULIAH KE : 5 ( SELASA ,15 OKTOBER 2019)

SOAL :

1. Berikan pendapat saudara apakah industry manufakturing mengakibatkan polusi


?bagaimana cara mengatasinya ?
2. Jelaskan dampak polusi udara terhadap :
a. kesehatan manusia
b. tumbuhan
c. binatang
d. bangunan
3. Jelaskan batas folusi udara untuk lingkungan
4. Jelaskan polusi udara untuk perkotaan ? Apa misalnya ? Bagaimana cara menagatasinya
?
JAWAB :

1. Pembakaran bahan bakar yang mengandung hidro carbon akan menyebabkan /


menimbulkan gas buang yang mengandung CO2 H2O dan N2 , ada unsure –unsur lain
tapi prosentase sangat kecil CO2 ini akan naik ke atsmorfir bereaksi dengan ozon O3
sehingga menyebabkan lapisan ozon berlubang masuk ke bumi dan sulit untuk di
pantulkan karena adanya efek rumah kaca sehingga berakibat juga timbulnya global
warning , hal ini lah yang mengakibatkan polusi kerusakan udara terhadap lingkungan
maka industry manufacturing yang menggunakan proses pembakaran bahan bakar
hidro carbon ( fosil) dalam pembangkit energy atau prosesnya akan menyumbang
polusi udara .
Cara mengatasinya : Tidak bias diatasi ,karena yang diakukan selama ini tdk bisa
menghilangkan ,mengurangi polusi tetapi yang selama ini dilakukan hanya bagaimana
cara mengurangi konsumsi penggunkan bahan bakar pada kendaraan.

2. Dampak polusi udara terhadap lingkungan :


Polusi udara bersifat global & memberikan dampak negative terhadap :
1. Kesehatan manusia
melalui saluran pernafasan,berupa gas dan partikulat (asbes)
Respon manusia dipenagruhi :
a. Batas dosis kritis polutan
b. Jumlah polutan dalam tubuh

c. Waktu
d. Efek kombinasi Polutan
2. Tumbuhan :
Melalui saluran pernafasan , daunIndikasi : Perubahan pada daun
Pengaruh :
a. Pertumbuhan terganggu

b. Bentuk dan kualitas panen buruk

3. Binatang / Hewan
Melalui :saluran pernafasan & tumbuhan yang tercemar(karena tumbuhan dimakan)
Indikasi : Perubahan sikap / stress
Pengaruh :
a. Kerusakan sistim metabolism
b. pertumbuhan terganggu,produksi turun
c. Penyebab kematian

4. Bangunan
Melalui perubahan komposisi senyawa di udara
Pengaruh :
a. Mempercepat proses korosi

b. Perubahan warna bangunan,kusam


c. Memperpendek usia bangunan + maintenance

3. Batas polusi udara untuk lingkungan


Lingkungan ( manusia)mempunyai batas tertentu dalam menerima polutan agar tidak
terganggu:
Polusi udara dibatasi : baku mutu udara
Baku mutu udara :
a. Baku mutu udara ambien : bersifat global
b. baku mutu udara emisi : bersifat lokasi
Nilainya tergantung pada keadaan daerah.
4. Polusi perkotaan
Masalah : komplek dank has
Sumberpolusi : Kendaraan,industry & pemukiman cenderung berkumpul disatu lokasi.

Polusi udara ditentukan & dipengaruhi oleh :


1. Kekuatan emisi ( kepekatan & Jenis polutan)
2. Faktor Meteorologi dan Topografi : kemampuan untuk dispersi dan difusi,factor
tersebut :
a. Mixing Height
b. kecepatan dan arah angin ( windrose)
c. Stabilitas Atsmofir
Daerah perkotaan perlu data tentang :

a. Sumber emisi
b. Intensitas emisi
c. Inventori emisi
Dapat dibuat simulasi pola distribusi polutan aliran udara dengan data a. b. c. + factor
meteorology ,penenuan daerah sensitive udara.

Daerah sensitive polusi + data kependudukan , selanjutnya dipergunakan untuk


pembuatan RUTH

Kesimpulan :

1. Polutan gas buang berdampak negative pada lingkungan,dan bersifat global


2. Perlu usaha penaggulangan baik mikro & makro
3. Faktor meteorology punya andil dalam pendispersian polutan
4. Pembuatan RUTH perlu mempertimbangkan aspek polusi udara.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
(STTDB) TERAKREDITASI BAN-PT
Jurusan : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
Jl. Kalibiru, Kec. Medan Satria, Bekasi, Tlp. (021)88959417
Jl. Niaga Raya Ruko CBD Blok A. 11 & 12 Jababeka 2, Cikarang, Tlp. (021)97587299

Nama : Obbie efonerus Jurusan : Tekhnik Mesin


NIM : 16156881 Tugas : Teknik Pembakaran & Bahan Bakar
Semester : 7 (tujuh) Dosen : Ir.Ceeptadi KusumaWijaya, MT.

Pertemuan ke – 6: Teknik Pembakaran & Bahan Bakar (Pelumas)


Soal :
1. Apa yang dimaksud nilai kalor bahan bakar ?
2. Apa yang dimaksud HHV (High Heating Value) ?
3. Apa yang dimaksud LHV (Low Heating Value) ?
4. Untuk perhitungan panas pembakaran yang dipakai HHV atau LHV ?

Jawab :
1. Nilai kalor bahan bakar adalah jumlah energi panas maksimum yang dibebaskan oleh suatu
bahan bakar melalui reaksi pembakaran sempurna persatuan masa atau volume bahan
bakar tersebut.

2. HHV (High Heating Value) adalah bahan bakar mengandung uap air, pada saat dibakar
dengan bom kalori meter akan terbaca permassa bahan bakar, tetapi sebenarnya sebagian
nilai kalori itu untuk menghilangkan nilai uap air.

3. LHV (Low Heating Value) maksudnya nilai kalor bawah bahan bakar adalah nilai HHV
dikurangi nilai bahan bakar uap air.
4. Perhitungan panas pembakaran yang dipakai adalah LHV ( Lower Heating Value kj/kg
BB)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
(STTDB) TERAKREDITASI BAN-PT
Jurusan : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
Jl. Kalibiru, Kec. Medan Satria, Bekasi, Tlp. (021)88959417
Jl. Niaga Raya Ruko CBD Blok A. 11 & 12 Jababeka 2, Cikarang, Tlp. (021)97587299
Nama : Obbie efonerus Jurusan : Tekhnik Mesin
NIM : 16156881 Tugas : Teknik Pembakaran & Bahan Bakar
Semester : 7 (tujuh) Dosen : Ir.Ceeptadi KusumaWijaya, MT.

KULIAH KE : 7 ( SELASA ,22 OKTOBER 2019)

JAWABAN BELUM DIKONFIRMASI OLEH DOSEN,HANYA YANG NO 4 SUDAH


DIKONFIRMASI OLEH DOSEN.

SOAL :

1. Bagaimana cara memebuat COKE … ?

2. Apa bedanya Breaket batu bara dengan arang kayu jelaskan ?

3. Apa yang dimaksud angka oktan… ?

4. Jelaskan Hubungan antara nilai kalor bahan bakar dengan perbandingan kompresi motor
bakar torak bensin.

JAWAB :

1. Coke / batu bara terbentuk dari proses pemanasan batu bara sebagai umpan yang dimasukkan
ke dalam tungku pembakaran,lalu dipanaskan pada suhu rendah dari 375 – 475 derajat Celsius
sehingga terbentuk lapisan plastikdisekitar dinding.ketika suhu mencapai 475 sampai 600
derajat Celsius, terlihat kemunculan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak) kemudian
dilanjutkan dengan pemadatan massa plastic menjadi semi- kokas, dan kemudian batu bara
dipanaskan didalam karbomisasi suhu tinggi sampai 1000 derajat Celsius untuk menjalani
karbinisasi.
2.a. Breaket batu bara :bahan bakarpadat yang memiliki karakteristik yang berbeda.Batu bara

memiliki kandungan karbon dan nilaikalor tinggi, kadar abu sedang serta kandungansenyawa
volatil rendah

b. Arang kayu: Residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan
kandungan air dan komponen volatile dari hewan atau tumbuhan . arang umumnya
didapat dengan memanaskan kayu, gula tulang dan benda lainarang yang hitam, ringan,
mudah hancur,dan menyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya
adalah abu atau benda kimia lainya.
3. Angka Oktan adalah : Angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bias diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan.Di dalam mesin, campuran udara dan bensin( dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian
dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.

4.Hubungan antara nilai kalor bahan bakardengan perbandingan kompresi motor bakar torak
bensin.
 Nilai kalor bahan bakar adalah jumlah energi panas maksimum yang dibebaskan oleh
suatu bahan bakar melalui reaksi pembakaran sempurna persatuan masa atau volume
bahan bakar tersebut.
 Kompresi motor bakar torak bensin adalah pembakaran bahan bakar dan udara dibawah
pengaruh tekanan yang tinggi akibat adanya pemampatan didalam ruang bakar dan
pembakaran yang dilakukan oleh busi menimbulkan ledakan diteruskan proses
mekanik.
 Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder di TMB dengan volume
di TMA.

 Hubungannya adalah bahan bakar dengan angka oktan tinggi tetap menyala dan tetap
terbakar (api) lebih tinggi. Artinya lebih sulit terbakar dibandingkan angka oktannya
leibih rendah. Maka kalau perbandingan kompresi tinggi harus memakai nilai bahan
bakar dengan angka oktan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai