Anda di halaman 1dari 16

1/29/2019 Belajar

SAHAM

ISTILAH DALAM SAHAM


Let’s start…………..
Asset itu adalah nilai dari sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan. Yang dapat dimasukkan
ke dalam kolom asset salah satunya adalah gedung atau bangunan. Jadi kalau suatu
perusahaan memiliki gedung senilai satu miliar rupiah, maka asset yang dihitung adalah
satu miliar rupiah itu. Selain gedung, yang bisa dihitung sebagai asset bisa termasuk: merk
dagang, paten teknologi, uang kas, mobil, dll.

Auto rejection adalah Batasan dari pergerakan harga saham seperti pada saat posisi naik
dan turun.

Bearish adalah Harga saham yang menunjukkan keadaan turun.

Bid Lots adalah Banyaknya lot beli yang diminta oleh pembeli (satuan perdagangan saham,
1 Lot : 100 lembar saham).

Bid Price adalah Harga beli.

Blue chip Istilah saham blue chip adalah ditujukan untuk saham dari perusahaan besar yang
telah diakui secara nasional dan telah mapan dalam sisi finansialnya.

Broker adalah Perusahaan atau orang yang bekerja sebagai perantara antara investor dan
perusahaan di dunia jual beli saham.

Bullish adalah Harga saham yang menunjukkan keadaan naik.

Bursa saham adalah Pihak atau pasar yang menyediakan atau mengadakan sistem guna
mempertemukan pembeli dan penjual saham.

Capital Gain adalah Selisih antara harga pembelian dan harga penjualan, apabila harga
penjualan saham di atas harga pembelian.

Capital Loss adalah kebalikan dari Capital Gain, apabila harga penjualan saham lebih rendah
dari harga pembelian.

Change menunjukkan selisih antara Last dengan Prev.


Close menunjukkan harga penutupan suatu saham dalam satu hari perdagangan.

1|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Cum Deviden adalah Tanggal perdagangan terakhir yang masih mendapatkan kesempatan
Deviden.

DER atau Debt to Equity Ratio adalah rasio hutang untuk mengukur tingkat pinjaman dari
keuangan perusahaan dan dikalkulasi berdasarkan perbandingan jumlah total liabilitas
dibanding dengan jumlah total ekuitas. DER digunakan mengindikasikan seberapa besar
hutang sebuah perusahaan yang digunakan untuk menjalankan operasionalnya
dibandingkan dengan nilai ekuitas yang dimilikinya.
Rumus yang digunakan adalah:

DER = Total Liabilitas/ Total Ekuitas

DER memberikan gambaran terhadap nilai hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Semakin besar nilai DER maka semakin besar risiko operasional perusahaan dan begitupula
sebaliknya. Namun kewajaran nilai DER bisa berbeda-beda pada industri yang berbeda dan
tidak baik jika membandingkan nilai DER perusahaan di industri A dengan industri B,
bandingkan perusahaan di industri yang sama.

Deviden adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham secara
pro-rata dan dibayarkan dalam bentuk uang/ cash (Deviden cash) dan atau dalam bentuk
saham (Deviden stock) yang besarannya di tentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).

Emiten: Perusahaan yang telah mencatatkan jumlah sahamnya pada bursa efek.

EPS atau Earning Per Share, Laba bersih per saham suatu perusahaan. Cara menghitungnya,
laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah seluruh saham yang beredar.

Equity = Asset - Liability. Jadi Equity adalah selisih dari nilai Asset dikurangi dengan nilai
Liabilitynya.

Ex Deviden adalah Tanggal perdagangan yang tidak mendapatkan kesempatan Deviden.

High menunjukkan harga tertinggi yang pernah terjadi dalam suatu periode perdagangan.

IHSG (Index Harga Saham Gabungan): Indikator gabungan dari seluruh pergerakan harga
saham yang ada di Bursa Efek Indonesia.

2|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Investor merupakan Perusahaan atau orang yang menanamkan uang atau dana pada
emiten.

IPO Ini adalah singkatan dari Initial Public Offering yang artinya Penawaran Saham Perdana ke
Publik. Maksudnya perdana adalah karena perusahaan baru pertama kali menawarkan sahamnya
ke pada publik atau istilahnya Go Public.

Kustodian adalah Pihak (perusahaan atau perorangan) yang menyimpan semua surat-surat
berharga.

Last menunjukkan harga terakhir yang terjadi.


Liability adalah nilai dari hutang yang dimiliki oleh perusahaan, baik hutang jangka pendek
maupun jangka panjang. Salah satu contoh liability adalah jika perusahaan meminjam uang
ke pihak Bank atau ke partner bisnis.

Low menunjukkan harga terendah yang pernah terjadi dalam suatu periode perdagangan.

Market capitalization (Market Cap) adalah adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan
perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar . Jadi ,
semakin banyak jumlah saham yang di lepas perusahaan dan semakin tinggi harga
sahamnya maka alan semakin besar juga market capitalization nya. Adapun rumus untuk
menghitung market capitalization adalah sbg :

Market Cap = Jumlah Saham x Harga Pasar Saham Saat Ini

Contoh :

Saham ABCD saat ini di perdagangkan di harga Rp.10,000/ Lembar. Dan jumlah total saham
ABCD yang beredar di pasar sebanyak 10jt lembar. Jadi nilai capitalization pasar ABCD saat
ini sebesar Rp. 100 milyar.

Margin Trading adalah Perdagangan saham dimana sebagian modalnya merupakan


pinjaman dari seorang atau perusahaan broker dengan memberikan jaminan saham yang
dibeli.

NPM atau Net Profit Margin adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total
jumlah pendapatan perusahaan.
Kita bisa menggunakan perhitungan NPM untuk menentukan mana perusahaan yang
menarik. Rumusnya:

3|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Net Profit Margin (NPM) = Laba Bersih/Pendapatan

Offer Price adalah Harga Jual.

Offer Lots adalah Banyakny lot jual yang diminta oleh penjual.

Open adalah harga pembukaan saham pada saat transaksi dimulai dalam suatu periode
transaksi. Biasanya, harga pembukaan sama dengan harga penutupan transaksi hari
sebelumnya.

PBV adalah singkatan dari Price to Book Value. Kalau diterjemahkan bahasa Indonesia maka
artinya adalah (rasio) harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Istilah saham Rasio PBV
ini digunakan untuk mengukur seberapa murah atau mahal kah suatu saham.
Adapun rumusnya adalah dengan mencari terlebih dahulu berapa nilai buku dari
perusahaan dan baru setelah itu menghitung rasio harganya. Rumus nilai buku adalah:

Book Value = Nilai ekuitas perusahaan / Jumlah lembar saham

Adapun rumus PBV:

PBV = Harga saham / Nilai buku

Contoh: Ekuitas dari PNBS 1,235 triliun, sedang jumlah sahamnya adalah 10,195 milyar.
Sehingga, Book Value atau nilai buku dari PNBS ini setelah membagi 1,235 triliun dengan
10,195 milyar adalah sebesar 121,2.

Selanjutnya, PBV dari PNBS adalah karena harga sahamnya Rp.90 per lembar, maka 90
dibagi 121,2 adalah 0,74. Jadi PBV PNBS ternyata lebih murah dari nilai bukunya. Jadi kalau
kamu beli saham PNBS dengan harga 90 dengan PBVnya 0,7, maka ini barat kalau kamu beli
mobil seharga 100 juta, tapi kamu cuma bayar 70 juta saja. Mengerti kan?.

PER atau Price to Earning Ratio adalah ‘perbandingan antara harga saham dengan laba
bersih perusahaan’, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih
yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.
Perlu kamu ketahui bahwa ada 2 proses perhitungan yang kita lakukan (plus 1 data = harga
saham) jika ingin mengetahui nilai PER suatu saham.

1. Mencari berapa Earning Per Share (EPS) saham itu sendiri


2. Mengetahui berapa harga saham yang terbaru di pasar

4|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

3. Terakhir, menghitung rasio antara harga saham dengan EPSnya, atau tepatnya PER
sahamnya.

Contoh:

Diketahui bahwa berdasarkan rilis laporan keuangan PTBA terbaru untuk kinerjanya
setahun penuh di tahun 2017, laba bersih PTBA adalah 4,476 triliun. Adapun jumlah lembar
saham yang beredar adalah 10,5 milyar lembar.

Sebenarnya jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sekitar 11,5 milyar lembar,
namun karena saham treasuri tidak kita masukkan maka jumlah saham yang kita hitung
hanya 10,5 milyar lembar itu saja.

Nah, berikut rumus perhitungan EPS saham PTBA:


= Laba Bersih / Jumlah Lembar Saham
= 4,476 triliun / 10.540.375.745
= 424,69 (dibulatkan jadi 425)
Jadi laba bersih per saham atau EPS PTBA (setelah dibulatkan) adalah 425 per lembar. Jika
harga saham terbaru PTBA adalah Rp. 2890. Maka kita dapat menghitung PER nya dengan
cara:
PER = Harga saham / EPS
= Rp2.890 / 425 =
6,8 (kali)

Maksudnya, semakin tinggi nilai PER saham maka akan semakin mahal saham tersebut.
Demikian sebaliknya, semakin kecil nilai PER suatu saham maka akan semakin murah harga
saham tersebut.

Ada beberapa poin penting dalam menilai nilai PER saham yang tepat, yaitu:

• Sekalipun ukuran PER tidak bisa dijadikan patokan utama untuk menilai murah tidaknya
suatu saham, tapi kalau ketemu saham yang PERnya di atas 14 atau 15 kali, sebaiknya
tidak usah dibeli sahamnya karena nilai tersebut sudah terhitung mahal.
• PER rendah, anggaplah hanya 8 kali atau di bawah 10 kali, bukan berarti kita bisa
langsung menilai bahwa saham tersebut sudah murah. Kita harus analisa lagi
fundamentalnya dan juga sektornya, dan kalau memang masih bagus maka kita bisa
menilai bahwa sahamnya memang murah dan bukan murahan.
• PER saham yang rendah tidak selamanya bagus. Terutama untuk saham dari
perusahaan pertambangan, seperti saham batubara yang sedang mendapat sentimen

5|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

negatif karena harga batubara yang lagi anjlok, maka sebaiknya dijauhi karena harganya
bisa saja berlanjut turun.
• Gunakan PER untuk menilai saham tertentu murah atau tidak hanya jika sahamnya dari
saham blue chip. Kenapa? karena rata-rata saham tersebut punya track record
perolehan laba yang stabil. Berbeda dengan saham second liner yang labanya naik turun
yang tentunya mempengaruhi harganya dan nilai PERnya secara drastis.
Jadi sekali lagi, bahwa nilai PER saham yang bagus kalau bisa di bawah 10 kali, tapi selama
fundamental perusahaannya dan sektornya juga mendukung. Selain itu, baiknya gunakan
PER hanya untuk saham blue chip saja, sedangkan second liner baiknya dengan PBV.

Prev atau Previous adalah harga penutupan saham pada hari bursa sebelumnya. Misalnya
jika hari ini adalah hari Selasa, maka prev menunjukkan harga penutupan pada hari
sebelumnya, yaitu hari Senin.

ROA atau Return On Asset, Laba atas Aset merupakan rasio keuangan yang
merepresentasikan seberapa efektif aset perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba.
ROA memperlihatkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan seluruh asetnya dan
termasuk hutang-hutangnya. ROA bisa di hitung dengan rumus:

ROA = Laba bersih / Total Assets

Dari formulanya diketahui bahwa Return on Assets, atau ROA menunjukkan besarnya
pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dari seluruh asset yang dimilikinya. Nilai
rasio 0,25 atau 25 persen menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba
bersih yang nilainya 25 persen dari total asetnya.

ROE atau Return On Equity adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dan
dinyatakan dalam bentuk persen. ROE digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
emiten dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan
pemegang saham tanpa memasukkan jumlah hutang didalamnya. ROE dinyatakan dalam
persentase dan dihitung dengan rumus:

ROE = Laba bersih / Equitas

ROE memberikan gambaran profitabilitas perusahaan terhadap jumlah ekuitasnya.


Semakin besar ROE maka semakin efektif sebuah perusahaan. Namun ROE memiliki
kelemahan karena tidak menggunakan jumlah hutang dalam perhitungannya.

Contoh (melanjutkan contoh di atas)


Pak Ronald investasi di sebuah perusahaan sebesar Rp 100.000.000. Pak Ronald
menggunakan modal sendiri (equity) sebesar Rp 50.000.000.

6|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Sisanya Pak Ronald menggunakan utang ke perusahaan (liability) sebesar Rp 50.000.000,


dengan bunga 5% per tahun.
Setahun kemudian Pak Ronald mendapatkan keuntungan investasi sebesar Rp 10.000.000.
Maka ROE investasi Pak Ronald adalah:

Bayar bunga utang = 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000


Untung setelah bayar bunga = Rp 10.000.000 – Rp 2.500.000 = Rp 7.500.000
ROE Pak Ronald adalah = Rp 7.500.000 / Rp 50.000.000 = 15%.

ROI atau Return of Investment, mengacu pada persentase hasil atau (rate of return) dari
suatu periode investasi tertentu. Ingat disini ada periode waktu tertentu. ROI dihitung
berdasarkan setiap Rupiah yang diinvestasikan (total modal). ROI dihitung berdasarkan arus
kas sebenarnya.

Cara menghitung ROI adalah keuntungan / modal.

Contoh

Pak Jono investasi di sebuah perusahaan sebesar Rp 100.000.000. Setahun kemudian Pak
Jono mendapatkan keuntungan investasi sebesar Rp 10.000.000. Maka ROI investasi Pak
Jono adalah:

Rp 10.000.000 / Rp 100.000.000 = 10%

Saham Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), definisi saham itu tanda penyertaan modal
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Karena ikut tanamkan modal maka punya
klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Split adalah Banyaknya orang yang melakukan order (Jual/ Beli) antrian pada harga
tertentu.
Stock split: Pemecahan satuan unit saham dimana setiap satu unit tersebut dipecah
menjadi lebih dari satu unit dengan tujuan untuk menambah jumlah saham yang ada.
Contoh sederhananya adalah sebagai berikut:

• Budi memiliki 1000 lembar saham telkom di harga Rp 1.500,- per lembar saham.
• Perusahaan telkom memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio (old : New)
1:3, yang berarti 1 lembar saham seharga Rp 1.500,- akan dipecah menjadi 3 lmbar
saham seharga Rp 500,-.

7|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

• Setelah stock split selesai dilaksanakan, maka Budi akan memiliki 3000 lembar saham
telkom seharga Rp 500,-.

Penjelasan terkait Bid dan Offer:

8|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

JIKA PERMINTAAN > PENAWARAN SAMA DENGAN HARGA


SAHAM AKAN NAIK
JIKA PENAWARAN > PERMINTAAN SAMA DENGAN HARGA
SAHAM AKAN TURUN

9|Page DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi bagi para investor. Dengan demikian,
pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Pasar Perdana, merupakan penjualan efek pertama kali atau penerbitan efek sebelum
efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual pada harga emisi,
sehingga perusahaan yang menerbitkan saham memperoleh dana dari penjualan
tersebut.
2. Pasar Sekunder, adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir.
Pada pasar sekunder harga efek ditentukan berdasarkan nilai pasar efek tersebut, dan
perusahaan yang menerbitkan tidak lagi memperoleh dana dari penjualan tersebut.
3. Bursa Paralel, merupakan bentuk bursa efek yang ada saat ini. bagi perusahaan yang
menerbitkan efek dan akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa
parallel. Bursa parallel merupakan alternative bagi perusahaan yang go public untuk
memperjualbelikan efeknya jika dapat memenuhi syarat yang ditentukan oleh
penyelenggara bursa efek.

10 | P a g e DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

7 Hal yang Perlu Dicatat Sebelum


Memulai Investasi Saham
1. Ketahui dan Pahami Lebih Dahulu tentang Saham
Saham adalah tanda kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Memiliki saham
sama saja dengan membeli sebagian atau seluruh perusahaan. Jadi ketika Anda membeli
beberapa saham di PT Astra International, bisa dibilang Anda memiliki sebagian kecil
perusahaan Astra.

Pergerakan harga saham


Perubahan nilai fundamental perusahaan yang diakibatkan oleh pendapatan laba, ekspansi
perusahaan atau kerugian perusahaan akan tercermin dalam harga saham. Bila nilai
fundamental naik karena peningkatan laba, harga saham akan ikut naik.

Sebaliknya bila nilai fundamental turun karena penurunan kinerja perusahaan, maka harga
saham akan ikut turun. Harga saham juga akan terus berfluktuasi naik turun sesuai dengan
hukum supply – demand yang berlaku.

Sektor saham
Saham perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia dikelompokkan menjadi
beberapa sektor. Anda bisa melihat data pergerakan sektor dari BEI (Bursa Efek Indonesia)
(silakan scroll ke bawah pada halaman tersebut untuk melihat pergerakan sektor).

Untuk mengetahui sektor dari perusahaan pilihan anda. Sektor ini bisa anda gunakan
sebagai pembanding disaat anda melihat nilai fundamental suatu perusahaan.

Anda harus membandingkan perusahaan dengan sektor yang sama, misalnya anda
membandingkan perusahaan Waskita Karya dengan Wijaya Karya, mana yang lebih murah
secara fundamental, dan prospek ke depannya lebih cerah. Jangan membandingkan
perusahaan dengan sektor yang berbeda, karena jenis bisnis yang dijalankan juga berbeda.

2. Bagaimana kita memperoleh uang dari pasar modal?


Pada dasarnya, ada dua cara untuk memperoleh keuntungan, yaitu:

Capital Gain
Jadi, jika Anda membeli 100 saham Unilever Indonesia tanggal 1 Juli 2009, Anda harus
membayar Rp 1.160.000 (100 x Rp 11.600). Lalu, jika Anda menjual saham tersebut 2 Juni
2014, harga saham tersebut menjadi Rp 2.927.000 (100 x Rp 29.275). Capital gain Anda
adalah Rp 1.767.500.

11 | P a g e DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan, biasanya di akhir
pembukuan per tahun. Jumlah yang dibagikan kepada pemegang saham – tergantung dari
kesepakatan para pemegang saham – biasanya tidak lebih dari 30% keuntungan bersih ( net
profit) perusahaan.

Short Selling
Short selling adalah menjual dahulu saham yang belum anda miliki, lalu membeli kembali
saham tersebut dengan harga yang lebih murah nantinya. Anda akan mendapat keuntungan
dari selisih antara harga jual dan beli saham, mirip seperti capital gain. Hanya saja, disini
anda mendapat keuntungan dari penurunan harga saham. Saham yang belum anda punya
akan dipinjamkan oleh pihak broker/sekuritas. Praktik short selling sampai sekarang masih
dilarang di Indonesia, dan seandainya bisa dilakukan pun, kami sarankan investor yang
masih pemula untuk tidak melakukannya.

Secara gampangnya, capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan beli.

Risiko investasi saham

Setiap instrumen investasi di dunia tentunya memiliki risiko. Panduan investasi saham untuk
pemula mengenai risiko investasi saham antara lain adalah:

• Capital Loss
Kerugian dari selisih harga beli dan harga jual saham. Artinya anda menjual dengan harga
yang lebih rendah daripada harga beli. Misalnya anda membeli saham BBRI di harga Rp
1000,-, lalu harga saham tersebut turun hingga Rp 900,- dan anda menjualnya. Dari
contoh ini, anda mengalami capital loss sebesar Rp 100,- per lembar saham.
• Likuidasi perusahaan
Perusahaan dinyatakan bangkrut atau dibubarkan. Pada kondisi ini, seluruh aset
kekayaan perusahaan akan dijual dan hasilnya digunakan untuk melunasi seluruh hutang
perusahaan. Apabila hasil dari penjualan aset perusahaan masih ada sisa setelah
pembayaran hutang selesai, baru hasil tersebut bisa dibagikan ke para pemegang saham
sesuai dengan porsinya.

3. Apa yang Ingin Dicapai dari Investasi Saham


Sebelum memutuskan berinvestasi saham, Anda perlu memastikan terlebih dahulu apa
tujuan dari berinvestasi. Hal ini tak hanya Anda lakukan saat ingin berinvestasi saham, tapi
juga harus dilakukan saat akan melakukan investasi lainnya.
Saham yang dipilih dengan cermat akan memberikan imbal hasil yang lebih baik
dibandingkan instrumen investasi lain, misalnya deposito atau obligasi. Selain itu,
pemerintah juga memberi insentif pajak untuk investasi saham.

12 | P a g e DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

4. Berapa Lama Ingin Investasi Saham


Ada dua jenis investasi yang bisa dilakukan, yaitu investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang. Untuk investasi jangka pendek, Anda perlu memerhatikan waktu yang tepat
untuk membeli dan menjual kembali saham. Sementara untuk investasi jangka panjang,
lebih memfokuskan pada saham yang akan dibeli dan dijual serta pada kisaran harga berapa
saham tersebut akan dibeli dan dijual kembali.

Jika Anda ingin memulai investasi saham, akan lebih baik untuk memulai investasi jangka
panjang. Dengan begitu, nantinya hasil keuntungan lebih terasa ketika ditetapkan waktu
jangka panjang.

5. Pertimbangkan Kesanggupan dalam Menyediakan Modal


Hukum investasi adalah semakin tinggi keuntungan yang didapatkan maka akan membuat
risiko yang ada semakin tinggi pula. Karena itu, Anda harus pandai mengukur kemampuan
yang dimiliki.

Sebagai pemula, rasanya akan lebih aman jika Anda memilih investasi dengan modal yang
kecil. Jangan lakukan investasi secara tergesa-gesa, lakukan dengan rencana yang matang
dan kuatkan mental.

6. Mulai Siapkan Modal Investasi


Ketika segala hal detail terkait investasi saham sudah diketahui, mulailah untuk menyiapkan
modal investasi. Lalu, berapa banyak modal investasi saham yang dibutuhkan? Hal ini
tergantung dari saham apa yang akan Anda beli.

Minimalnya, investasi bisa dilakukan dengan Rp100 ribu saja. Namun, masih ada pula
sekuritas-sekuritas yang menetapkan batasan modal awal sekitar Rp5-10 juta.

Siapkan Modal yang Matang Sebelum Memulai Investasi Saham.

7. Bagaimana cara membeli SAHAM ?


Anda bisa membeli stock di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah minimum 1 lot, yakni
100 lembar saham. Maka, jika Anda ingin membeli saham PT ABCD seharga Rp 5.875 per
lembar, Anda perlu memiliki dana sedikitnya Rp 587.500. Ini belum termasuk komisi
pedagang ( broker), berkisar 1%-3%, ditambah PPN 10%.
Anda dapat melakukan pembelian saham melalui broker maupun online. Saat ini, sudah
banyak perusahaan sekuritas yang menyediakan platform perdagangan saham secara
online. Cara termudah adalah mendatangi salah satu perusahaan sekuritas (broker) yang
Anda ketahui.

13 | P a g e DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

8. Beberapa huruf penting bagi Anda

Rasio keuangan adalah semacam indikator di dashboard mobil Anda yang


memberiinformasi singkat mengenai apakah perusahaan tersebut memiliki performa cukup
bagus. Beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam prospektus antara lain:

Rasio P/E

Price-Earnings Ratio ialah harga saham satuan dibagi keuntungan per saham selama 12
bulan terakhir, serta pertumbuhan keuntungan bersih perusahaan tersebut. Untuk
saham dengan kapitalisasi atau modal besar, maka rasio idealnya adalah tidak lebih dari
20, sedangkan saham gurem (saham bermodal kecil dan spekulatif), maka rasio idealnya
adalah tidak lebih dari 40. Ini menunjukkan perbandingan harga dibandingkan
keuntungan yang sebenarnya dihasilkan. Sebuah saham bisa jadi undervalued (murah),
fair (harganya tepat), atau overvalued (mahal).

Rasio ROE

Return on Equity didapat dari perbandingan laba bersih perusahaan (net profit) dengan
asetnya (ekuitas atau modal). Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang
dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap sen modal yang disetor oleh pemegang saham.
Rasio ROE idealnya tumbuh sebesar 10% per tahun.

Pertumbuhan pendapatan

Pertumbuhan pendapatan setidaknya meningkat sebesar 10% dari tahun lalu, dan
berjalan selama beberapa tahun sebelumnya.

Rasio utang terhadap modal

Seperti di poin sebelumnya, rasio utang terhadap modal harus kurang dari 50%. Kalau
tidak, kemungkinan perusahaan berada dalam bahaya karena tidak bisa mengembalikan
utang.

14 | P a g e DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Tips Memilih Saham yang Baik Berdasarkan Analisis Fundamental

Dari analisis yang dilakukan dengan analisis fundamental, yang perlu diperhatikan adalah acuan
untuk menentukan baik atau jeleknya saham. Berikut ini adalah kriteria-kriteria yang bisa digunakan
sebagai acuan,

1. Memiliki kapitalisasi pasar >Rp500 miliar.


2. Emiten yang memiliki model bisnis yang jelas dan baik.
3. Perusahaan konsisten dalam meningkatkan laba/saham dari kuartal ke kuartal.
4. Perusahaan tidak memiliki utang yang lebih besar dari Debt Equity Ratio (DER).
5. Saham menjadi market leader.
6. Price Earning Ratio (PER) rata-rata tidak jauh berbeda.

Tips Memilih Saham yang Baik Berdasarkan Analisis Teknikal

Selain metode fundamental, melalui analisis teknikal, kita juga bisa memilih saham-saham yang
bagus untuk diinvestasikan dengan mengacu pada kriteria-kriteria berikut:

1. Memilih saham dengan arah chart dominan >45°.


2. Tidak membeli saham yang 80% sideways.
3. Hanya memilih saham yang memiliki tingkat volatilitas yang tinggi dan secara liquid
diperdagangkan setiap hari.
4. Pilih perusahaan yang memiliki jumlah saham beredar di pasar cukup banyak. Ini
mengindikasikan bahwa floating share kepemilikan emiten tidak lebih dari 40%.
5. Memiliki jumlah lot yang cukup banyak sehingga harga saham tersebut tidak mudah
dipermainkan.

Maksimalkan Penggunaan Metode yang Ada

Dilihat dari tingkat kesalahan, analisis teknikal lebih riskan karena memiliki peluang pembacaan yang
keliru. Meskipun demikian, jika kita disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip yang telah
disebutkan di atas maka tingkat akurasinya juga bisa tinggi. Sebenarnya, analisis teknikal tidak cocok
bagi orang yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang. Sementara analisis
fundamental sangat diperlukan untuk menggali informasi tentang seluk-beluk perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut. Gabungan dari kedua analisa di atas jika dipahami dan dilakukan
dengan benar akan memberikan imbal balik investasi yang maksimal.

15 | P a g e DN
1/29/2019 Belajar

SAHAM

Referensi:
www.finansialku.com
www.moneysmart.id
www.sahamok.com
www.analisis.co.id www.liveolive.com
www.economy.okezone.com
www.cermati.com/artikel/tips-memilih-saham-terbaik-dengan-analisis-fundamental-dan-teknikal

16 | P a g e DN

Anda mungkin juga menyukai