Megasoft PDF
Megasoft PDF
DATABASE METEOROLOGI
KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
MegaSoft
Pusat
Database
Pengarah
:
Drs.
Untung
Merdijanto,
MSi.
Penanggungjawab
:
Drs.
Yunus
S.
Swarinoto,
MSi.
Penyusun
Tim
Urip
Haryoko,
MSi.
Dra.
Sri
Puji
Rahayu,
MSi.
Iqbal,
MTI
Husin
Sanusi,
ST
Hanapi,
ST
Dwi
Yuwono,
ST
Tri
Nurmayati,
SSi
Layout
supported
by
:
Cetakan
kedua,
Juli
2013
i
Daftar isi
KATA PENGANTAR
LATAR BELAKANG
ii
Undang
Undang
No
31
tahun
2009
dan
Peraturan
Pemerintah
No.
46
tahun
2012
mengamanatkan
agar
Badan
Meteorologi
Klimatologi
dan
Geofisika
(BMKG)
melakukan
pengelolaan
data
Meteorologi
Klimatologi
dan
Geofisika
(MKG).
Seiring
dengan
bertambahnya
data
yang
dihasilkan
dari
pengamatan
dan
perkembangan
teknologi
informasi
serta
mengacu
pada
program
Organisasi
Meteorologi
Dunia
(WMO),
maka
perlu
dilakukan
pengelolaan
data
secara
modern
yaitu
“Modern
Database
Management
System
(MDBMS)”.
Database
MKG
dihasilkan
dari
pengamatan
manual
dan
otomatis,
serta
mempunyai
format
yang
beragam.
Kondisi
ini
mengharuskan
BMKG
mempunyai
sistem
pengelolaan
database
yang
terintegrasi
agar
dapat
menyediakan
data
yang
valid,
cepat
dan
mudah
diakses.
Pusat
Database
saat
ini
sedang
membangun
sistem
pengelolaan
database
MKG
dengan
konsep
single
data
entry
yang
diberi
nama
“MegaSoft”.
MegaSoft
terdiri
dari
dua
modul
yaitu
MegaEntry
dan
MegaView.
MegaEntry
digunakan
untuk
entry
data
di
Stasiun,
sedangkan
MegaView
untuk
pengumpulan
data,
kendali
mutu,
export-‐import,
displai
data,
monitoring
data
dan
beberapa
fungsi
lainnya.
Selama
tahun
2013
MegaSoft
diuji
coba
guna
mendapatkan
feedback
dan
perbaikan
sistem,
dan
pada
Januari
2014
MegaSoft
akan
dioperasionalkan
secara
nasional.
Diharapkan
semua
UPT
dan
stakeholder
database
dapat
segera
Kata Pengantar
melaksanakan
uji
coba
dan
operasionalisasi.
Selama
uji
coba
tentu
saja
akan
ditemui
kendala
atau
kekurangan
sistem.
Untuk
itu
kepada
semua
pihak
diharapkan
dapat
memberikan
kritik
dan
saran
yang
membangun.
Buku
ini
dibuat
dengan
tujuan
agar
semua
pihak
dapat
memperoleh
informasi
yang
komprehensif
tentang
sistem
pengelolaan
database
MKG
MegaSoft.
Akhir
kata
kami
ucapkan
terimakasih
kepada
semua
pihak
yang
telah
berkontribusi
dalam
pembuatan
buku
ini.
Semoga
buku
ini
dapat
memberikan
manfaat
kepada
kita
semua.
DEPUTI
BIDANG
INSTRUMENTASI
KALIBRASI
REKAYASA
DAN
JARINGAN
KOMUNIKASI
Drs.
UNTUNG
MERDIJANTO,
MSi.
NIP.
19590519
198203
1
002
iii
P
usat
Database
merupakan
unit
kerja
baru
dalam
struktur
organisasi
Badan
Meteorologi
Klimatologi
dan
Geofisika
(BMKG).
Salah
satu
tugas
Pusat
Database
adalah
melakukan
pembinaan
operasional
sistem
basis
data
meteorologi,
klimatologi,
kualitas
udara
dan
geofisika.
Tahun
2010
telah
melakukan
kegiatan
desain
database
sebagai
dasar
pembangunan
database
meteorologi,
klimatologi,
kualitas
udara
dan
geofisika
(MKKuG).
Sebagai
tindaklanjut
dari
kegiatan
tersebut
adalah
implementasi
pembangunan
sistem
pengelolaan
database
MKG.
Pengelolaan
database
MKKuG
selama
ini
masih
dilakukan
secara
parsial
atau
tidak
terintegrasi,
baik
dari
sistem
database
yang
digunakan
maupun
media
penyimpanannya,
sehingga
untuk
mendapatkan
database
yang
lengkap
dari
berbagai
sumber
sulit
dilakukan.
Hasil
evaluasi
beberapa
data
menunjukkan
adanya
data
yang
belum
dicek
kualitasnya
(belum
melalui
quality
control)
dan
belum
tersedia
metadatanya.
Dengan
kondisi
data
seperti
yang
disebutkan
di
atas,
maka
pelayanan
data
dan
informasi
baik
untuk
keperluan
internal
maupun
eksternal
tidak
optimal
dan
memerlukan
waktu
untuk
mempersiapkan
data
dimaksud.
Latar Belakang
iv
v
STATUS PENGELOLAAN
DATABASE MKG
S
ampai
dengan
akhir
tahun
2010,
pengelolaan
database
masih
mengikuti
paradigma
lama
yaitu
database
dilaporkan
dalam
bentuk
laporan
atau
form,
seperti
form
Me-‐48,
Me-‐45,
Fklim,
Form-‐a,
Form-‐b,
pias
gempa,
dan
lain-‐lain.
Hanya
beberapa
jenis
database
MKG
yang
telah
terkirim
dan
tersimpan
dalam
bentuk
digital,
seperti
data
gempa,
petir,
AWS,
ARG,
SMS
Hujan,
Satelit,
Radar
dan
data
yang
terkirim
melalui
CMSS.
Penyimpanan
data
masih
terpisah-‐pisah
dalam
beberapa
data
server,
dengan
format
dan
sistem
database
yang
berbeda-‐beda,
sehingga
data
tersebut
sulit
untuk
diintegrasikan
ke
dalam
sebuah
sistem
yang
paripurna.
Data
AWS
dan
ARG
disimpan
dalam
beberapa
server
dengan
format
yang
berbeda
misalnya
per
1
menit,
2
menit,
5
menit
dan
10
menit.
Pusat
Database
merekomendasikan
agar
data
AWS
dan
ARG
disimpan
dalam
format
yang
sama
yaitu
per
10-‐menit
dengan
kolom
data
yang
sama,
satuan
yang
sama
dan
algoritma
yang
sama.
Contoh
lain
adalah
dalam
digitalisasi
data
synop,
iklim
harian
(Fklim),
hujan
harian
Pos
Kerjasama
dan
sebagainya,
umumnya
Stasiun
masih
membuat
dalam
bentuk
laporan.
Pengelolaan
database
modern
mengharuskan
agar
data
mudah
diintegrasikan
dan
dapat
diolah
dengan
mudah.
Pada
awal
tahun
2011,
melalui
kegiatan
Rekonsiliasi
Data
MKG,
telah
berhasil
dikumpulkan
katalog
data
baik
dokumen
maupun
digital.
Dari
katalog
ini
dapat
dipetakan
ketersediaan
data
dan
format
yang
digunakan.
Sejak
saat
ini
telah
dikenalkan
format
baku
dalam
melakukan
digitalisasi
data
yaitu
menggunakan
software
MicroSoft
Excel.
Pada
tahun
2012
sampai
2013
telah
banyak
terkumpul
data
digital
dengan
format
yang
standar.
Proses
selanjutnya
adalah
validasi
data.
Data
dengan
format
baku
ini
nantinya
akan
di-‐ingest
ke
dalam
sistem
pengelolaan
database
MegaSoft
sebagai
“Historical
Data”
dan
disambungkan
dengan
data
yang
baru.
1
Diagram
di
bawah
menggambarkan
alur
pengiriman,
pengumpulan
dan
penyimpanan
data
saat
ini.
Kelemahan
sistem
pengelolaan
data
seperti
di
atas
adalah
:
• Data
tidak
terintegrasi
• Format
tidak
standar
• Data
tidak
tervalidasi
• Akses
data
lambat
PP
No.
46
Tahun
2012
Pasal
25
Ayat
2
:
Pengelolaan
Data
meliputi:
Pengumpulan
Pengolahan
Analisis
Penyimpanan
dan
Pengaksesan
2
RANCANGAN SISTEM
PENGELOLAAN DATABASE
MKG
Ada
tiga
komponen
penting
yang
harus
menjadi
perhatian
BMKG
khususnya
Pusat
Database
dalam
mencermati
pembangunan
database
BMKG.
Pertama,
penetapan
tugas
pokok
dan
fungsi,
tujuan,
strategi
dan
sasaran
yang
akan
menjadi
arah
kebijakan
(direction)
bagi
Pusat
Database
dalam
memposisikan
diri
di
masa
yang
akan
datang.
Penentuan
direction
ini
menjadi
dasar
bagi
tim
di
lingkungan
Pusat
Database
dalam
memikirkan
program-‐
program
yang
akan
mendukung
terwujudnya
cita-‐cita
Pusat
Database.
Kedua,
setelah
ditetapkan
adanya
arah
kebijakan
yang
jelas,
komponen
penting
yang
harus
dipersiapkan
adalah
tersedianya
sistem
yang
menunjang,
struktur
organisasi
yang
mendukung
terlaksananya
program
yang
telah
didefinisikan,
dan
infrastruktrur
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK)
sebagai
pemampu
(enabler)
untuk
menunjang
proses
bisnis
yang
lebih
efektif
dan
efisien.
Sistem
berkenaan
dengan
proses
bisnis
dari
setiap
transaksi
yang
terjadi
sejak
dilakukan
pengamatan
data
di
stasiun
sampai
manajemen
penyimpanan
dan
pengambilan
kembali
data
di
Pusat
Database.
Struktur
organisasi
terlihat
dari
pembagian
peran
manajemen
(management),
pengembangan
(development),
dan
pemeliharaan
(maintenance).
Sedangkan
infrastruktur
TIK
terdiri
dari
perangkat
keras
(hardware),
perangkat
lunak
(software),
dan
perangkat
intelektual
(brainware).
Ketiga,
semua
yang
tercantum
dalam
komponen
kedua
harus
dijalankan
oleh
sumber
daya
manusia
yang
kompeten
dan
memiliki
dedikasi
yang
tinggi
terhadap
kemajuan
dan
perkembangan
organisasi.
Konsep Integrasi Database
Menyadari
pentingnya
integrasi
database
MKG,
maka
dirancang
sebuah
Desain
Sistem
Database
BMKG
yang
akan
mengintegrasikan
semua
data
MKG
dari
berbagai
sumber.
Diagram
di
bawah
menggambarkan
alur
pengiriman,
pengumpulan
dan
penyimpanan
data
yang
dibangun,
agar
semua
data
dapat
terintegrasi
secara
menyeluruh.
3
Keuntungan
sistem
pengelolaan
data
seperti
di
atas
adalah
:
• Data
terintegrasi
• Format
standar
• Data
tervalaidasi
• Akses
data
cepat
PP
No.
46
Tahun
2012
Pasal
32
Ayat
1
:
Hasil
Pengolahan
Data
yang
dilakukan
oleh
stasiun
pengamatan
milik
instansi
pemerintah,
pemerintah
daerah,
badan
hukum,
dan/atau
masyarakat
yang
masuk
dalam
sistem
jaringan,
wajib
disampaikan
kepada
Pusat
Data
M eteorologi,
Klimatologi
dan
Geofisika
melalui
sarana
komunikasi
yang
dimiliki.
4
Rancangan Infrastruktur
Infrastruktur
utama
sistem
pengelolaan
database
MKG
adalah
perangkat
keras
Data
Center
(server
cluster,
storage,
workstation),
PC
client
di
seluruh
UPT,
sistem
monitoring
di
Balai
Besar
Wilayah
dan
jaringan
komunikasi.
Keterangan
:
1. PC
client
diinstalasi
di
seluruh
UPT
dan
digunakan
untuk
entry
data
setiap
jam.
2. PC
client
di
5
(lima)
Balai
Besar
Wilayah
digunakan
untuk
monitoring
data
dan
pengecekan
kualitas
data.
3. Perangkat
keras
di
Pusat
Data
Nasional
(Data
Center)
yang
diinstalasi
di
Kantor
BMKG
Pusat,
terdiri
dari
server
cluster,
storage
(sampai
dengan
tahun
2013
ditargetkan
berkapasitas
150
TB)
dan
workstation
di
Ruang
Operasional
Database
Pusat.
4. Perangkat
Indonesia
Climate
Assessment
and
Dataset
(ICAD),
sebuah
web
portal
untuk
aplikasi
informasi
iklim
terdiri
dari
nilai
indeks
iklim
ekstrim
dan
trend
wilayah
Indonesia.
5. Perangkat
keras
sistem
informasi
iklim
(CLISYS),
yang
merupakan
bagian
dari
perangkat
proyek
Strengthening.
6. Bagian
dari
sistem
akses
data
berfungsi
sebagai
penyedia
data
untuk
aplikasi
ICAD
dan
CLISYS.
5
Rancangan Sistem Aplikasi
Diagram
desain
sistem
pengelolaan
database
MKG
Desain
sistem
pengelolaan
database
MKG
mengacu
pada
diagram
di
atas.
Sistem
aplikasi
terdiri
dari
beberapa
modul
utama
yaitu
:
1. Modul
pengumpulan
data
(manual
entry
dan
automatic
download
dari
AWS,
ARG,
AAWS,
Radar,
Satelit,
CMSS;
serta
ingest
data
historis)
2. Modul
quality
control
(interval
consistency,
validity,
temporal
consistency
dan
spatial
consistency)
3. Modul
Pengelolaan
metadata
stasiun
4. Modul
laporan
dan
ekspor
data
5. Modul
otorisasi
user
Pengelolaan
data
dilakukan
mulai
di
UPT
dengan
meng-‐entry
data
sesaat
melakukan
pengamatan.
Data
akan
tersimpan
di
harddisk
lokal
(UPT)
dan
di
kirim
ke
Pusat
Database.
Disamping
itu
data
historis
dari
berbagai
sumber
dengan
berbagai
format
dapat
dimasukkan
ke
dalam
sistem
pengelolaan
database;
sehingga
akan
diperoleh
data
yang
panjang
dan
kontinyu.
6
SISTEM PENGELOLAAN
DATABASE MKG
“MegaSoft”
MegaSoft
MegaSoft
adalah
suatu
aplikasi
berbasis
web
untuk
mengelola
database
MKG
secara
online
dan
terpusat.
MegaSoft
memiliki
2
application
interface,
yaitu
MegaEntry
dan
MegaView.
Pembangunan
dan
operasionalisasi
MegaSoft
ditargetkan
tercapai
dalam
jangka
waktu
5
tahun.
Tahapan
penyelesaiannya
adalah
sebagai
berikut
:
1. Tahun
2010
:
perancangan
sistem
2. Tahun
2011
:
pembangunan
sistem
tahap
1
3. Tahun
2012
:
pembangunan
sistem
tahap
2
4. Tahun
2013
:
instalasi
PC
Client
dan
uji
coba
sistem
5. Tahun
2014
:
operasionalisasi
sistem
MegaEntry
MegaEntry
adalah
suatu
aplikasi
entri
data
berbasis
web
yang
terhubung
dengan
MegaView.
Aplikasi
ini
diinstal
di
setiap
UPT
pada
PC
Client
Database.
Komunikasi
yang
menghubungkan
antara
MegaEntry
dan
MegaView
di
Pusat
adalah
komunikasi
intranet
BMKG
(VSAT)
dan
internet.
7
Aplikasi
MegaEntry
menyediakan
4
modul
yaitu
:
• Modul
entry
data
current
(saat
ini
sampai
ke
depan)
• Modul
entry
data
historis
• Modul
manajemen
user
dan
• Modul
monitoring
Modul
entry
data
saat
ini
(entry-‐current)
menyediakan
form
Agm-‐1a,
Agm-‐1b,
Form-‐a
(intensitas
hujan),
hujan
harian
pos
kerjasama,
Me-‐48
dan
penguapan.
Pada
setiap
form
dilengkapi
dengan
quality
control
yaitu
dengan
memberikan
batas
minimum
dan
maksimum
pada
setiap
parameter
isian.
Jika
terdapat
data
yang
melampui
batas
tersebut,
maka
data
ditolak.
Data
yang
telah
melewati
range
yang
telah
ditentukan
akan
memberikan
pesan
kesalahan.
Operator
harus
membetulkan
data
tersebut
sebelum
data
disimpan.
Konfigurasi
range
tiap
elemen
dapat
disesuikan
dengan
kondisi
lokal
di
masing-‐masing
stasiun.
Contoh
pesan
kesalahan
seperti
gambar
dibawah
ini.
8
Setiap
user
yang
login
akan
diberikan
role.
Role
menentukan
fitur
apa
saja
yang
bisa
dilakukan
oleh
user.
Role
dikelompokkan
menjadi
tiga,
yaitu
Administrator,
Operator
dan
Guests.
Administrator
adalah
user
yang
memiliki
fasilitas
paling
lengkap,
misalnya
membuat
user,
membuat
role
dan
meng-‐entry
data.
Operator
adalah
user
yang
memiliki
fasilitas
meng-‐entry
data.
Guest
adalah
default
user
sistem
MegaEntry.
User
ini
pasti
ada
ketika
sistem
MegaEntry
di
deploy.
Sesaat
setelah
data
di-‐commit,
data
akan
terkirim
ke
server
di
Pusat
Database
(BMKG
Pusat).
Antrian
data
yang
belum
terkirim
dapat
dimonitor
lewat
comm
status.
9
MegaView
MegaView
adalah
aplikasi
berbasis
web
untuk
mengelola
data
yang
telah
masuk
ke
dalam
sistem
database.
MegaView
tidak
hanya
mengelola
data
yang
dientry
dari
UPT,
namun
juga
data
yang
terkirim
secara
otomatis
dari
berbagai
sumber
data
seperti
gempa,
AWS,
ARG,
Satelit,
Radar,
data
dari
CMSS
dan
data
yang
di-‐
ingest
ke
dalam
sistem.
Secara
garis
besar
MegaView
menyediakan
modul
Station
Profile,
Metadata,
Pengaturan
quality
control,
Data
Gempa,
Import
Data,
Export
Data,
Monitoring,
Report
dan
Administasi
user.
Monitoring
pengiriman
data
dari
stasiun
dapat
dilihat
seperti
gambar
di
bawah
ini.
Stasiun
yang
telah
mengirim
data
dan
telah
diterima
server
di
Pusat
Database
ditandai
(√),
stasiun
yang
belum
mengirim
data
ditandai
(x).
10
Quality
control
data
sangat
diperlukan
untuk
menjaga
validitas
dan
konsistensi
data.
MegaSoft
melakukan
quality
control
di
sistem
MegaEnty
dan
MegaView.
MegaEntry
di
stasiun
melakukan
range
cek
yang
disesuaikan
dengan
kondisi
lokal
di
stasiun.
MegaView
melakukan
4
jenis
quality
control,
yaitu
range
check,
step
check,
spatial
check
dan
consistency
check.
Range
checks
adalah
modul
untuk
memvalidasi
apakah
data
yang
dikirim
tidak
melebihi
atau
kurang
dari
range
yang
telah
ditentukan.
Setiap
stasiun
dapat
memiliki
nilai
batas
yang
berbeda.
Step
check
adalah
modul
untuk
membandingkan
data
saat
ini
dengan
data
sebelumnya.
Spatial
check
adalah
modul
untuk
membandingkan
data
dengan
stasiun
yang
terdekat.
Consistency
check
adalah
prosedur
quality
control
untuk
menguji
apakah
dua
parameter
mempunyai
konsistensi.
Hasil
dari
keempat
metode
validasi
di
atas
akan
ditampilkan
dengan
data
flag
yang
diberikan
ke
masing-‐masing
data
yang
telah
melalui
uji
dari
keempat
test
tersebut
di
atas.
User
management
diaplikasikan
dalam
pengelolaan
data.
Setiap
user
dari
stasiun
hanya
memiliki
akses
untuk
mengelola
data
dari
stasiun
mereka
sendiri,
akan
tetapi
tidak
menutup
kemungkinan
untuk
mendapatkan
akses
untuk
men-‐
download
data
dari
stasiun
lain
asalkan
ada
otoritas
yang
harus
diatur
oleh
administrator
sistem
dari
Pusat
Database.
11
Metadata
stasiun
adalah
hal
yang
sangat
krusial
dalam
pengelolaan
data.
Membuat
sistem
metadata
yang
komprehensif
membutuhkan
waktu
dan
biaya
yang
besar.
Institusi
yang
mirip
dengan
BMKG
dari
negara-‐negara
maju
mempunyai
masalah
yang
sama
ketika
mengelola
metadata.
MIRACLE,
sistem
metadata
yang
dibangun
oleh
DWD
Jerman
memiliki
lebih
dari
200
tabel
khusus
untuk
mengelola
metadata.
MegaView
dilengkapi
juga
dengan
sistem
metadata.
Untuk
saat
ini
beberapa
item
yang
dikelola
adalah
stasiun
profile,
histori
stasiun,
observer,
instrument
dan
kondisi
tanah.
Untuk
melengkapi
metadata,
partisipasi
dan
peran
stasiun
sangat
diharapkan.
Operator
di
stasiun
yang
paling
mengetahui
kondisi
di
stasiun.
Selain
itu
kedisiplinan
juga
sangat
dibutuhkan,
Setiap
ada
perubahan
kondisi
di
stasiun
maka
seharusnya
operator
meng-‐
update
melalui
aplikasi
MegaView.
12
Membangun
sistem
metadata
dimulai
dari
sistem
yang
kecil,
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
saat
ini.
Seiring
dengan
kebutuhan
dan
bisnis
proses
yang
berubah,
maka
sistem
metadata
dapat
dikembangkan
agar
sesuai
dengan
kebutuhan
user.
Dalam
rangka
membantu
pelayanan
data
baik
internal
maupun
eksternal
BMKG,
Megaview
dilengkapi
fasilitas
untuk
ekspor
dan
ekstrak
data.
Untuk
informasi
selengkapnya,
silahkan
hubungi
kami
pusatdatabase@bmkg.go.id
megasoft.database@bmkg.go.id
13