Anda di halaman 1dari 5

Isa Ansyori: Pengendalian Emisi Merkuri di Cerobong Industri Pada Penggunaan Batubara Sebagai Bahan Bakar

PENGENDALIAN EMISI MERKURI DI CEROBONG INDUSTRI


PADA PENGGUNAAN BATU BARA SEBAGAI BAHAN BAKAR
Isa Ansyori1

(Diterima tanggal : 03-01-2011; Disetujui tanggal : 18-05-2011)

ABSTRACT
The mercury emission control in coal depends on several factors including type of coal, emission control equipment,
configuration, mixing 2 types of coal, and the use of Active Carbon Injection Technologies.
Keywords: Mercury emissions, coal, emissions control.

ABSTRAK
Pengendalian emisi merkuri pada pemanfaatan batu bara sebagai bahan bakar bergantung beberapa faktor yaitu
jenis batubara, alat pengontrol emisi, pencampuran 2 jenis batubara, dan penggunaan teknologi injeksi karbon aktif
(Activated Carbon Injection).
Kata kunci: Emisi merkuri, batubara, pengontrol emisi.

PENDAHULUAN
Merkuri merupakan logam berat yang yaitu bisa mencapai satu tahun, sehingga dapat
berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan menyebar pada jarak yang sangat jauh dari
hidup. Merkuri berbahaya bagi lingkungan sumbernya. Ketika Hg° terdeposit di tanah
karena bersifat persisten. Karena berbahaya atau air , maka dapat mengalami transformasi
merkuri telah diatur di peraturan pemerintah.. menjadi merkuri organik yaitu metil merkuri
Di dalam peraturan pemerintah tersebut bahan yang dapat memasuki rantai makanan seperti
yang berbahaya dan beracun terbatas untuk ikan.
digunakan. Sumber – sumber merkuri Pengendalian merkuri dari cerobong
yang dilepaskan ke lingkungan antara lain pembakaran batubara belum dilakukan
dari pengolahan emas, almalgam gigi dan penelitian, maka perlu dilakukan penelitian
pembakaran batubara. mengenai pengendalian dan efektifitasnya.
Emisi merkuri yang dihasilkan dari
pembakaran batubara seperti pada unit boiler METODOLOGI DAN TUJUAN
harus diperhatikan karena berpotensi untuk Metode yang digunakan yaitu observasi di
merusak lingkungan dan menjadi ancaman PLTU Unit Bisnis Pembangkitan Listrik PT.
bagi kesehatan makhluk hidup. Jenis merkuri Indonesia Power Suralaya , data sekunder dari
yang diemisikan ke udara bervariasi yaitu literatur dan pengambilan contoh uji mekuri
dalam bentuk uap merkuri (Hg°), Oksida di cerobong 6 PLTU Suralaya dengan metode
merkuri dan partikulat. Uap merkuri (Hg°) 29 USEPA yang dilakukan pada 4 November
mempunyai waktu tinggal yang lama di udara 2010.

1
Fungsional Pedal Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan-Deputi VII KLH, Kawasan Puspiptek Gedung 210, Serpong, Banten,
15310-Indonesia.isaansori70@yahoo.com

15
Ecolab Vol. 5 No. 1 Januari 2011: 1 - 44

Tujuan untuk mengetahui efektifitas Fabrik Filter dan Elektrostatik Presipitator(1)


pengendalian merkuri di cerobong pada .(7)
.
pembakaran batubara terhadap emisi merkuri.
Tabel 1. Data Reduksi Merkuri dengan
Teknologi ECO
HASIL DAN PEMBAHASAN
Batubara di unit bisnis pembangkitan listrik Inlet Out let % Reduksi
Suralaya yang digunakan sebagai bahan bakar mg/m3 mg/m3 merkuri
yaitu subbituminous dari Sumatera Selatan 0.0069 0.00078 88%
dan digunakan Low NOx Burners.
Batu bara digiling menjadi serbuk. Serbuk Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
batubara dicampur dengan udara panas dari emisi merkuri dari cerobong udara yaitu
Primary Air Fan dan dibawa ke Coal Burner jenis batubara,, alat pengontrol emisi
yang menyemburkan batubara tersebut ke dan pencampuran 2 jenis batubara, serta
dalam ruang bakar untuk proses pembakaran penggunaan teknologi injeksi karbon aktif
dan terbakar seperti gas, untuk mengubah air (Activated Carbon Injection).
menjadi uap.
Udara pembakaran yang digunakan pada ruang Konfigurasi Alat dan Jenis Batubara
bakar dipasok dari Forced Draft Fan (FDF) Pengontrol merkuri pada emisi cerobong
yang dialirkan melalui Air Heater. Hasil proses bahan bakar batu bara yaitu :
pembakaran yang terjadi menghasilkan limbah 1. Teknologi co benefit yaitu teknologi yang
berupa abu. Abu secara periodik dikeluarkan didesain untuk mengontrol polutan lain
ke Ash Valley. selain merkuri , yaitu NOx , SOx dan
Debu dan gas hasil pembakaran dihisap keluar bahan partikulat (PM) tetapi dalam hal
dari boiler oleh Induce Draft Fan (IDF) dan ini dapat juga digunakan sebagai alat
dilewatkan melalui Electrostatik Presipitator. pengontrol merkuri(2) .
Debu yang terkumpul di Electrostatik Presipi- NOx dapat dikontrol menggunakan
tator diambil dengan alat pneumatic gravity pengendap elektrostatik (Elektrostatik
conveyor selanjutnya dihembuskan ke udara Presipitator). Selain berfungsi sebagai
melalui cerobong. pengontrol NOx , Electrostatik
Pengukuran merkuri dilakukan pada keting- Presipitator dapat juga digunakan
gian 121 m dengan 4 lubang sampling. Data sebagai pengontrol emisi merkuri
yang didapat yaitu 0,028 mg/dsm atau 0.0003 dengan cara mengoksidasi uap merkuri.
mg/m3. SOx adalah polutan yang dikontrol
Data pengukuran tersebut hampir sama den- menggunakan Wet Scrubber Gas
gan penelitian di Cleveland Ohio Amerika Desulfurization). Selain berfungsi
dari inlet dan outlet RE Burger Plant dengan sebagai pengontrol SOx, Wet Scrubber
teknologi Elecktro Catalitic Oxidation pada Gas Desulfurization dapat juga
table 1. Teknologi ECO merupakan gabungan digunakan sebagai pengontrol emisi

16
Isa Ansyori: Pengendalian Emisi Merkuri di Cerobong Industri Pada Penggunaan Batubara Sebagai Bahan Bakar

merkuri dengan cara melarutkan Teknologi Activated Carbon Injection (ACI)


Oksida merkuri di dalam air(5)(2). Bahan Teknologi yang spesifik untuk merkuri yaitu
partikulat (PM), baik yang berasal dari injeksi karbon aktif (Activated Carbon Injec-
partikulat merkuri atau partikulat lain tion) yaitu
dapat dikontrol dengan alat seperti
CS-Elektrostatic Presipitator HS- Tabel 3. Pengaruh alat pengontrol terhadap
Elektrostatic Presipitator,, Fabrik Filter jumlah merkuri yang dibuang ke udara un-
dan Scrubber debu (6). tuk batubara subbituminous
Pada tabel 2 terlihat bahwa alat
Alat Pengontrol % Merkuri
pengontrol polutan yang paling Jenis
Pencemar yang dibuang
Batubara
efisien untuk batubara bituminous Udara ke udara

adalah Fabrik Filter dengan jumlah SDA/FF 1,78


merkuri yang dibuang 1,78 %. Dari SCR dan SDA/FF 2,44
CS-FF dan FGD 3,59
tabel 3 terlihat bahwa konfigurasi
Scrubber 9,1
alat pengontrol polutan yang paling SNCR dan CS-ESP 16,90
Bituminous
efisien untuk batubara sub-bituminous FF 18,77
adalah Fabrik Filter dengan jumlah Wet FGD Scrubber 44,95
HS-ESP Wet FGD 53,52
merkuri yang dibuang 27,57 %. Dari
Scrubber 55,11
tabel 4 terlihat bahwa konfigurasi alat CS-ESP 87,98
pengontrol polutan yang paling efisien
untuk batubara lignit adalah ESP dan
Tabel 4. Pengaruh alat pengontrol terhadap
Wet Scrubber dengan jumlah merkuri
jumlah merkuri yang dibuang ke udara un-
yang dibuang 62,52 %.
tuk batubara lignit

Tabel 2. Pengaruh alat pengontrol polutan Alat Pengontrol % Merkuri


Jenis
terhadap jumlah merkuri yang dibuang ke Pencemar yang dibuang
Batubara
Udara ke udara
udara untuk batu bara bituminous
CS/FF 27,57
Alat Pengontrol % Merkuri CS-ESP/ SDA 62,06
Jenis
Pencemar yang dibuang CS-ESP dan Wet 64,88
Batubara
Udara ke udara Sub FGD Scrubber 67,38
bituminous HS-ESP dan Wet 74,60
CS/ESP dan Wet 62,52
FGD Scrubber FF 85,52
FGD Scrubber 67,23 SDA/FF 86,54
PM-Scrubber 82,62 CS-ESP 85,57
Lignit
SDA-FF 67,38
CS-ESP dan FF 95,07
SDA/FF 98,53

17
Ecolab Vol. 5 No. 1 Januari 2011: 1 - 44

penginjeksian karbon aktif kering berbentuk pengurangan merkuri sampai dengan 90%
bubuk ke dalam cerobong. ACI ditempatkan dapat tercapai pada kecepatan injeksi
antara pemanas udara (air preheater) karbon aktif sekitar 20 lb/Macf (million
dan Electrostatik Presipitator atau Fabrik actual cubic feet) sedangkan untuk alat
Filter. Hasil penelitian pengaruh kecepatan pengontrol FF untuk batubara yang sama
injeksi karbon aktif terhadap % merkuri penangkapan merkuri sampai dengan 90%
menggunakan 2 alat pengontrol polutan dapat tercapai pada kecepatan injeksi 4 lb/
yaitu Electrostatik Presipitator dan Fabrik Macf(1). Untuk mencapai 90% pengurangan
Filter untuk batu bara bituminous dan sub merkuri, diperlukan 5 kali lebih banyak
bituminous, pada Gambar 1 (1). penyerap karbon aktif bila menggunakan
Keterangan: ESP dibanding FF. Hal ini disebabkan karena
CS-ESP : Cold-Side Electrostatic Precipitator terbentuknya lapisan karbon pada fabrik
SCR : Selective Catalitic Reduction
filter sehingga penyerapan lebih maksimal(2).
HS-ESP : Hot-Side Electrostatic Precipitator
FGD : Flue gas Desulfurization Pada penggunaan alat pengontrol ESP untuk
FF : Fabric Filter jenis batubara sub bituminous diperoleh hasil
SNCR : Selective Non Catalitic Reduction
bahwa pengurangan emisi maksimum sekitar
PM : Pariculate Matter
DSI : Duct Sorbent Injection 60% dan terjadi mulai dari kecepatan injeksi
SDA :Spray Dryer Absorber sekitar 7 lb/Macf. Kenaikan kecepatan injeksi
karbon aktif tidak dapat menaikkan persentase
Pada gambar 1 terlihat bahwa untuk alat pengurangan merkuri.
pengontrol ESP pada batubara bituminous,

Gambar 1. Pengaruh kecepatan injeksi karbon aktif terhadap % pengurangan merkuri

18
Isa Ansyori: Pengendalian Emisi Merkuri di Cerobong Industri Pada Penggunaan Batubara Sebagai Bahan Bakar

Pengaruh pencampuran 2 jenis batubara DAFTAR PUSTAKA


Untuk meningkatkan kemampuan penangkapan 1.Durham, M.D., 2005. “Mercury Control
merkuri dengan mencampurkan 2 jenis for PRB and PRB/Bituminous Blends”
batubara yaitu batubara yang mengandung www.icac.com.
klorin atau bromin yang tinggi dengan 2.Praveen, A., 2003, “Mercury Emissions
batubara yang mengandung klorin atau bromin From Coal– Fired Power Plants”,
www.nescaum.org.
rendah.
3.Boilers”, Century: Impacts of Fuel
Quality and Operations Engineering
Foundation Conference,Snowbird,
UT, www.reaction_eng.com.
4 . Z h u a n g , Y. , 2 0 0 6 , M e r c u r y
Transformations in Coal Combustion
Flue Gas”, www.undeerc.org.
5.Environmental Protection Agency, 2003,
“Performance and Cost of Mercury
and Multi pollutant Emission Control
Technology Aplication on Electric
Gambar 2. Hubungan batubara bituminous berklorin Utility Boilers”, EPA/600/R-03/110,
tinggi dengan % pengurangan merkuri.
www.epa.gov.
Pada Gambar 2 memperlihatkan pengaruh 6.Environmental Protection Agency, 2000,
pencampuran batubara bituminous berkadar “Electric Utility Steam Generating
Units Hazardous Air Pollutant
klorin tinggi dengan batubara sub bituminous
Emission Study (Mercury ICR),
berkadar klorin rendah, bertambahnya kom-
7. David CF, 2005. Air Pollution Control
posisi batubara bituminous dalam campuran
and Monitoring Technology. www.
maka semakin besar persentase merkuri yang icac.com.
dapat yang diadsorsi(1)..
8. US-EPA Method 29 – Determination
of Metals Emissions from Statioanry
KESIMPULAN Sources.
Emisi merkuri yang paling rendah dari cero- 9. Kep-205/BAPEDAL/07/1996 Tentang
bong pada pembakaran batubara yaitu terjadi Pedoman Teknis Pengendalian
pada batubara bituminous dan sub bituminous Pencemaran Udara Sumber Tidak
dengan fabric filter, serta batubara lignit Bergerak, BAPEDAL
dengan ESP dan Wet Scubber.

19

Anda mungkin juga menyukai