Disusun oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya makalah ini
dapat penulis selesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, para sahabat dan kita umatnya.
Makalah ini berjudul “Risk and Return”. Tujuan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah Pasar Modal. Makalah ini dapat diselesaikan baik berkat dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ratu Ayu Sri Wulandari, SE., M.Sc. yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan makalah ini
2. Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan berupa motivasi kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan, dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Teknik Analisis Saham dengan Pendekatan Tradisional & Portofolio Modern …..15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
4
3. Apakah yang dimaksud dengan Teknik Analisis Saham? Bagaimana Penerapan Teknik
Analisis Saham dengan Pendekatan Tradisional dan Pendekatan Portofolio Modern?
Bagaimana Contoh Penerapannya?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini
(present value) pendapatan di masa datang.
2. Tujuan Investasi
Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang.
Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan
penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.
Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini,
pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi
konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk ditabung.
Dana yang berasal dari tabungan tersebut, jika diinvestasikan akan memberikan
harapan meningkatnya kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang diperoleh
dari meningkatnya kesejahteraan investor tersebut. Ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan investasi, antara lain adalah:
a) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang
b) Mengurangi tekanan inflasi
c) Dorongan untuk menghemat pajak
3. Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan
bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk
memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui
beberapa konsep dasar investasi yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap
pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat. Hal mendasar dalam proses keputusan
investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu
investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan
hubungan yang searah dan linier. Di samping memperhatikan return yang tinggi,
investor juga harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.
a) Dasar Keputusan Investasi
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat
risiko, serta hubungan antara return dan risiko.
1. Return
7
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.
Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut
sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang
dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost)
dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks
manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan merupakan
tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang
terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor
pada masa lalu.
2. Risiko
Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-
tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus
selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari
investasi tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena
equity premium adalah adanya fakta bahwa risiko saham lebih tinggi dari risiko
obligasi. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda
dengan return yang diharapkan.
3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan
8
menunjukkan tingkat return bebas risiko (risk-free rate), untuk selanjutnya
akan ditulis RF. RF dalam gambar di atas menunjukkan satu pilihan investasi
yang menawarkan tingkat return yang diharapkan sebesar RF dengan risiko
sebesar 0. Selanjutnya, obligasi pemerintah terlihat mempunyai risiko yang
cenderung rendah dan tingkat return diharapkan yang tidak terlalu tinggi.
Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak futures misalnya,
terlihat bahwa risiko yang harus ditanggung tergolong sebagai risiko yang
tinggi, dengan tingkat return yang diharapkan tinggi pula.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan return
yang diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan mempunyai
hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin tinggi risiko suatu aset,
semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari aset tersebut, demikian
sebaliknya.
b) Proses Keputusan Investasi
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima
tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi
yang terbaik. Tahap keputusan investasi tersebut adalah penentuan tujuan investasi,
penentuan kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset, dan
pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.
1. Penentuan Tujuan Investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan
investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa
berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut.
2. Penentuan Kebijakan Investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi
tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan
keputusan alokasi aset (aset allocation decision).
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap
sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi
9
portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi
kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan
secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik.
4. Pemilihan Aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah
pemilihan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini
memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam
portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang
efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi
dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan
tertentu dengan tingkat risiko terendah.
5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi.
Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata
hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari
tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang
paling optimal.
4. Tipe-tipe Investasi
Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak
langsung.
a) Investasi Langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang
dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital
market), atau pasar turunan (derivative market).
b) Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan investasi
yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan
lain. Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari
perusahaan investasi.
B. Portofolio
10
Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasi
dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga. Kombinasi aktiva tersebut
bisa berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduanya. Seorang pemodal yang
menginvestasikan dananya di pasar modal biasanya tidak hanya memilih satu saham saja.
Alasannya, dengan melakukan kombinasi saham, pemodal bisa meraih return yang optimal
sekaligus akan memperkecil risiko melalui diversifikasi. Dari segi lain, memilih portofolio
yang optimal bukanlah hal yang mudah, ini disebut dengan masalah pemilihan portofolio.
Dalam konteks portofolio pasar, harus dipahami adanya risiko investasi yang terdiri
dari 2 (dua) komponen yaitu :
Risiko tidak sistematik merupakan risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu
yang umumnya dapat dihindari (avoidable) atau diperkecil melalui diversifikasi
(diversifiable), sedangkan risiko sistematik merupakan risiko pasar yang bersifat umum
dan berlaku bagi semua saham dalam pasar modal yang bersangkutan. Risiko ini tidak
mungkin dapat dihindari oleh pemodal melalui diversifikasi sekalipun.
11
Untuk menghindari risiko, pemodal mencoba melakukan diversifikasi investasinya
Pemodal menghadapi beberapa portofolio di mana harga sudah pasti. Masalahnya
adalah bagaimana mengalokasikan uang mereka diantara berbagai portofolio untuk
memaksimalkan hasil yang diharapkan
Semua portofolio secara sempurna dapat dibagi
Pilihan untuk investasi tidak tergantung pada pemodal lain
Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu
dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode
akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah :
1. Secara berdiri sendiri (stand- alone), di mana aset tersebut dianggap terpisah.
2. Berdasarkan jumlah portofolio, di mana aset tersebut dianggap sebagai salah satu dari
sejumlah aset dalam portofolio.
12
Jadi aset stand alone-risk adalah risiko investor yang akan dihadapi jika seorang
investor hanya mengadakan satu aset. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar aset
diadakan di portofolio, tetapi perlu dipahami stand-alone risk berguna untuk memahami
risiko dalam konteks portofolio. Tidak ada investasi yang harus dilakukan kecuali tingkat
pengembalian yang diharapkan cukup tinggi untuk mengkompensasi para investor untuk
risiko yang diperoleh dari investasi. Misalnya, dapat dipastikan bahwa beberapa investor
akan bersedia untuk membeli saham perusahaan minyak jika pengembalian yang
diharapkan lebih besar.
C. Pengembalian portofolio
13
Tingkat pengembalian portofolio yang diharapkan (expected return on a portfolio), kp
sederhananya adalah rata-rata tertimbang dari tingkat pengembalian yang diharapkan dari
masing-masing aktiva di dalam portofolio, dengan bobotnya adalah pecahan dari total
portofolio yang diinvestasikan di setiap aktiva:
Keterangan:
wi = bobot
n = jumlah saham
D. Perhitungan Return
1. Perhitungan Expected Return Pada Suatu Sekuritas.
Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu sekuritas yang harus dipahami
oleh seorang investor adalah dengan memahami probabilitas dari kejadian yang akan
terjadi.
Keterangan:
E (R) = Expected Return atau return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Keterangan:
14
E (RP) = Expected return portofolio
E (RA) = Expected return saham A
E (RB) = Expected return saham B
XA = Uang yang diinvestasikan pada saham A
XB = Uang yang diinvestasikan pada saham B
Menurut Sunariyah (1997) ada dua pendekatan yang paling banyak dipergunakan dalam
teknik analisis saham, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio modern.
A. Pendekatan tradisional.
Untuk menganalisis surat berharga saham dengan pendekatan tradisional digunakan
dua analisis, yaitu :
1. Analisis Teknikal.
Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data catatan
mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu
saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan
data pasar yang dipublikasikan, seperti : harga saham, volume perdagangan , indeks
harga saham gabungan dan individu, serta faktor – faktor lain yang bersifat teknis. Oleh
sebab itu pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar (market analisis) atau
analisis internal (internal analisis). Asumsi yang mendasari analisis teknikal adalah ;
Terdapat ketergantungan sistimatik (sistematic dependencies) dalam keuntungan
(return) yang dapat dieksploitasi ke return abnormal.
15
Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harag dimasa lalu diamati ketika
memprediksi distribusi return (keuntungan) sekurutas.
Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran.
Sasaran yang ingin dicapai pada pendekatan ini adalah ketepatan waktu dalam
memprediksi pergerakan harga (price movement) jangka pendek suatu saham. Para
analisis teknikal lebih menekankan perhatian dan perubahan harga daripada tingkat
harga, oleh sebab itu analis lebih ditekankan untuk meramal trend perubahan harga
tersebut. Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan dalam pendekatan
teknikal ini, antara lain adalah trend analisis, ini mengasumsikan bahwa perilaku harga
dimasa lalu bisa direfleksikan dalam harga dimasa yang akan datang.
16
melakukan penilaian saham, yaitu pendekatan laba (price earning ratio) dan pendekatan
nilai sekarang (present value approach).
Terlepas dari pendekatan fundamental mana yang digunakan, bila seorang investor
atau analis ingin menggunakan pendekatan analisis secara cermat, maka dia memerlukan
kerangka kerja (frame work). Kerangka kerja tersebut berupa tahapan analisis yang harus
dilakukan secara sistematik, yang terdiri dari :
1. Analisis Ekonomi.
Analisis ekonomi bertujuan untuk mengetahui jenis atau prospek bisnis suatu
perusahaan.
2. Analisis Industri.
Dalam analisis industri perlu diketahui kelemahan dan kekuatan jenis industri
perusahaan yang bersangkutan.
17
Contoh analisa saham teknikal dengan Fibonacci Retracement, berguna untuk menentukan
titik support.
2. Analisis Fundamental
Dalam analisa fundamental biasanya menggunakan pendekatan rasio yang
merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan
perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.
Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas,
likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban perusahaan.
18
Contoh analisis saham fundamental menggunakan sample perusahaan Indofood (INDF).
b. Analisis Industri
Dalam analisis industry perlu diketahui kelemahan dan kekuatan jenis industry
perusahaan yang bersangkutan. Pengetahuan yang memadai mengenai sector utama
19
adalah aktivitas ekonomi perusahaan. Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan
para pemodal dan analis saham misalnya seperti penjualan dan laba perusahaan,
permanen industry, sikap dan kebijakan pemerintah terhadap industry, ondisi
persaingan dan harga saham perusahaan sejenis.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Return & risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko (risk) yang
ditanggung, semakin besar pengembalian (return) yang harus dikompensasikan.
Sebaliknya, semakin kecil return yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung.
2. Model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi,
yaitu secara standar deviasi dan varians.
3. Tingkat pengembalian faktor yang perlu diperhatikan adalah seperti harga saham, dividen
yang perlu.
4. Hubungan antar risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
a. Bersifat linear atau searah.
b. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
c. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar
pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
d. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh
informasi mengenai Risk & Return. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk
membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima
kasih atas perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Bandung: CV Alfabeta
22