TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kloramfenikol
Rumus struktur :
OH H
O2N C C CH2OH
H NHCOCHCl2
nitrofenetil]asetamida [56-75-7]
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol; dalam propilen
glikol; dalam aseton dan dalam etil asetat (Ditjen POM, 1995).
2.1.2 Farmakokinetik
puncak dalam darah tercapai dalam 2 jam. Masa paruh eliminasi pada orang
dewasa kurang lebih 3 jam, pada bayi berumur kurang dari 2 minggu sekitar 24
jam. Kira-kira 50% kloramfenikol dalam darah terikat dengan albumin. Obat ini
Efek samping yang sering terjadi ialah reaksi alergi yang ditandai dengan
merahnya kulit. Reaksi saluran cerna yang ditandai dengan mual, muntah dan
diare. Reaksi neurologik dapat terlihat dalam bentuk depresi, bingung, dan sakit
Kloramfenikol tersedia dalam bentuk salep mata tube 3,5 g, ; tetes mata 15
ml, 8 ml dan 5 ml; tetes telinga 10 ml; kapsul 500 mg/kapsul dan 250 mg/kapsul;
ditetapkan kadarnya secara KCKT dan menurut Farmakope Indonesia edisi III
2.1.5 Kegunaan
komponen campuran
a. Analisis Kualitatif
1. Perbandingan antara retensi solut yang tidak diketahui dengan data retensi
baku yang sesuai (senyawa yang diketahui) pada kondisi yang sama.
waktu retensi (tR) atau volume retensi (VR) senyawa baku dan senyawa yang
dalam kondisi alat yang stabil dengan perbedaan waktu pengoperasian antar
dengan senyawa baku pada kondisi kromatografi yang sama. Hal ini dilakukan
spiking. Kedua, sampel yang telah di-spiking dengan senyawa baku dilakukan
memberikan informasi data spektra massa solut dengan waktu retensi tertentu.
Spektra solut yang tidak diketahui dapat dibandingkan dengan spektra yang
ada di data base komputer yang diinterpretasi sendiri. Cara ini dapat dilakukan
b. Analisis Kuantitatif
dan reprodusibel, baik pada penyiapan sampel atau proses kromatografi, berikut
a. Analit (solut) harus telah diketahui dan terpisah sempurna dari komponen-
b. Baku dengan kemurnian yang tinggi dan telah diketahui harus tersedia
dengan luas puncak atau tinggi puncak. Tinggi puncak atau luas puncak
dengan tinggi puncak. Tinggi puncak diukur sebagai jarak dari garis dasar ke
dasar diimbangi dengan interpolasi garis dasar antara awal dan akhir puncak.
Metode tinggi puncak hanya digunakan jika perubahan tinggi puncak linier
dengan konsentrasi analit. Kesalahan akan terjadi jika metode ini digunakan pada
kelebihan muatan.
teknik untuk mengukur luas puncak adalah dengan mengukur luas puncak sebagai
hasil kali tinggi puncak dan lebar pada setengah tinggi (W1/2). Teknik ini hanya
dapat digunakan untuk kromatografi yang simetris atau yang mempunyai bentuk
perubahan waktu retensi yang disebabkan oleh variasi suhu dan komposisi pelarut.
Oleh karena itu, luas puncak dianggap merupakan parameter yang lebih akurat
dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi. Hal ini karena didukung oleh
sangat sensitif dan beragam. KCKT mampu menganalisa berbagai cuplikan secara
analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah
dan lain-lain.
Resolusinya baik
Mudah melaksanakannya
adalah jika sampelnya sangat kompleks, maka resolusi yang baik sulit diperoleh
(Munson, 1991).
suatu kolom kromatografi. Pemisahan solut-solut ini diatur oleh distribusi dalam
penggabungan secara tepat dari berbagai macam kondisi operasional seperti jenis
kolom, fase gerak, panjang dan diameter kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu
Wadah fase gerak terbuat dari bahan yang inert terhadap fase gerak. Bahan
yang umum digunakan adalah gelas dan baja anti karat. Daya tampung wadah
harus lebih besar dari 500 ml, yang dapat digunakan selama 4 jam untuk
harus mampu menghasilkan tekanan 6000 psi pada kecepatan alir 0,1–10
ml/menit. Pompa ada 2 jenis yaitu pompa volume konstan dan pompa tekanan
konstan. Pompa terbuat dari bahan yang inert terhadap semua pelarut. Bahan yang
umum digunakan adalah gelas baja antikarat dan teflon. Aliran pelarut dari pompa
harus tanpa denyut untuk menghindari hasil yang menyimpang pada detektor.
2.3.2.3 Injektor
atmosfir, sistem tertutup, dan aliran dilanjutkan lagi. Teknik ini bisa
digunakan karena difusi di dalam aliran kecil dan resolusi tidak dipengaruhi.
dengan yang digunakan pada kromatografi gas. Injektor ini dapat digunakan
pada kinerja sampai 60-70 atmosfir. Tetapi septum ini tidak tahan dengan
penyumbatan.
tipe injektor ini umumnya digunakan untuk menginjeksi volume lebih besar
2.3.2.4 Kolom
tergantung pada pemilihan kolom dan kondisi percobaan yang sesuai. Kolom
1. Kolom analitik: diameter khas adalah 2-6 mm. Panjang kolom tergantung
pada jenis kemasan. Untuk kemasan pelikel biasanya panjang kolom 50-100
cm. Untuk kemasan mikropartikel berpori, umumnya 10-30 cm. Dewasa ini
pada temperatur kamar, tetapi bisa juga digunakan temperatur lebih tinggi,
dalam aliran yang keluar dari kolom. Detektor-detektor yang baik memiliki
sensitifitas yang tinggi, gangguan (noise) yang rendah, kisar respons linier yang
luas, dan memberi tanggapan/respon untuk semua tipe senyawa. Suatu kepekaan
yang rendah terhadap aliran dan fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi
rentang yang luas. Detektor indeks refraksi juga secara luas digunakan, terutama
dalam kromatografi eksklusi, tetapi umumnya kurang sensitif dari pada detektor
Rt
Area
H
W1/2
H1/2
W
Gambar 3. Kromatogram
1. Kualitatif
Waktu retensi selalu konstan dalam setiap kondisi kromatografi yang sama
2. Kuantitatif
dan kinerja kolom (kapasitas ‘k’, selektifitas ‘’, jumlah pelat teoritis
‘N’, jarak setara dengan pelat teoritis ‘HETP’ dan resolusi ‘R’).
Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat
bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. Daya
elusi dan resolusi ini ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut, polaritas fase
Dalam kromatografi cair komposisi pelarut atau fase gerak adalah satu
variabel yang mempengaruhi pemisahan. Terdapat keragaman yang luas dari fase
gerak yang digunakan dalam semua mode KCKT, tetapi ada beberapa sifat-sifat
yang diinginkan yang mana umumnya harus dipenuhi oleh semua fase gerak.
- Melarutkan cuplikan
karena udara yang terlarut keluar melewati detektor dapat menghasilkan banyak
1. Sistem elusi isokratik. Pada sistem ini, elusi dilakukan dengan satu macam
atau lebih fase gerak dengan perbandingan tetap (komposisi fase gerak tetap
selama elusi).
2. Sistem elusi gradien. Pada sistem ini, elusi dilakukan dengan campuran fase
polaritas yang luas. Pengaruh yang menguntungkan dari elusi gradien adalah
1. Kromatografi Adsorbsi
dengan menggunakan fase diam silika gel dan alumina, meskipun demikian
sekitar 90% kromatografi ini memakai silika gel sebagai fase diamnya. Pada silika
dan alumina terdapat gugus hidroksi yang akan berinteraksi dengan solut. Gugus
silanol pada silika mempunyai reaktifitas yang berbeda, karenanya solut dapat
terikat secara kuat sehingga dapat menyebabkan puncak yang berekor (tailling).
Fase gerak yang digunakan untuk fase diam silika atau alumina berupa pelarut
non polar yang ditambah dengan pelarut polar seperti air atau alkohol rantai
2. Kromatografi Partisi
Tenik ini tergantung pada partisi solute diantara dua pelarut yang tidak dapat
bercampur, salah satu diantaranya bertindak sebagai fase diam dan yang lainnya
KCKT penukar ion menggunakan fase diam yang dapat menukar kation
atau anion dengan suatu fase gerak. Ada banyak penukar ion yang beredar
media air karena sifat ionisasinya. Dalam beberapa hal digunakan pelarut
ion dengan fase gerak air, retensi puncak dipengaruhi oleh kadar garam total atau
menurunkan retensi solut. Hal ini disebabkan oleh penurunan kemampuan ion
sampel bersaing dengan ion fase gerak untuk gugus penukar ion pada resin
(Rohman, 2007).
4. Kromatografi Ekslusi
Fase diam yang digunakan dapat berupa silika atau polimer yang bersifat
porus sehingga solut dapat melewati porus (lewat diantara partikel), atau berdifusi
lewat fase diam. Molekul solut yang mempunyai berat molekul yang jauh lebih
medium dan terakhir adalah molekul yang jauh lebih kecil. Hal ini disebabkan
solut dengan berat molekul yang besar tidak melewati poros, akan tetapi lewat
diantara partikel fase diam. Dengan demikian dalam pemisahan dengan ekslusi
ukuran ini terjadi interaksi kimia antara solut dan fase diam seperti kromatografi