Anda di halaman 1dari 9

Sebenarnya apa sih itu ilmu?

Pengertian ilmu sendiri terbagi menjadi dua


macam baik itu secara bahasa ataupun secara istilah yaitu,

Ilmu secara bahasa ُ‫( اَلْعِ لْم‬al-‘ilmu) ialah lawan dari ُ‫ْج ْهل‬
َ ‫( اَل‬al-jahl atau
kebodohan), maksudnya adalah mengetahui sesuatu hal sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, disertai dengan pengetahuan yang pasti.

Kedua arti ilmu secara istilah yang dimana dijelaskan oleh sebagian ulama
bahwa ilmu merupakan ma’rifah (pengetahuan) sebagai lawan dari al-jahl
(kebodohan). Sedangkan menurut ulama lainnya ilmu itu lebih jelas dari apa
yang diketahui.

Menuntut Ilmu Itu Wajib

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫سلِم‬
ْ ‫لُم‬
ِّ ِ ‫ُعلَىُك‬
َ ‫ض ٌة‬
َ ‫َطلَبُالْعِ لْمِ ُ َف ِر ْي‬

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari
sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam
Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)

Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun
perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita
lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan
firman Allah Ta ‘ala:

ُُۚ‫اُوأَ َط ْع َنا‬
َ ‫واُس ِم ْع َن‬
َ ْ َ‫مُأ‬
‫نُيَقول‬ ْ ‫ُبَيْ َنه‬
ُ‫م‬ َ ِ‫ِينُإِ َذاُدعواُإِلَىُال َّله‬
َ ‫ُو َرسولِهِ ُلِيَ ْحك‬ َ ‫لُالْم ْؤ ِمن‬
َ ‫انُ َق ْو‬
َ َ‫َّماُك‬
َ ‫إِن‬
َُ ‫ِكُهمُالْم ْفلِح‬
‫ون‬ َ ‫َوأو ََٰلئ‬

“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk


kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan
hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan
kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-
Nuur [24]: 51).

Sebagaimana kita meluangkan waktu kita untuk shalat. Ketika waktu sudah
menunjukkan waktu shalat pasti kita akan meluangkan waktu untuk shalat
walaupun misal kita sedang bekerja dan pekerjaan kita masih banyak. Kita
akan tetap meninggalkan aktivitas kita dan segera mengerjakan shalat. Maka
begitupun sebaiknya yang harus kita lakukan dengan menuntut ilmu.

Ilmu Itu Apa?

Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan
apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna
pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak
Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.

Kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan
minuman, sebab kelestarian urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu.
Imam Ahmad mengatakan, “Manusia lebih memerlukan ilmu daripada
makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan
dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.”

Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis
oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan tahun,
kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa
senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah,
pasukan tanpa gaji, maka kita mesti berilmu.

Namun, yang dimaksud dengan kata ilmu di sini adalah ilmu syar’i. Yaitu ilmu
yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa
masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-
sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya,
dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan” (Fathul Baari, 1/92).

Dari penjelasan Ibnu Hajar rahimahullah di atas, jelaslah bawa ketika hanya
disebutkan kata “ilmu” saja, maka yang dimaksud adalah ilmu syar’i. Oleh
karena itu, merupakan sebuah kesalahan sebagian orang yang membawakan
dalil-dalil tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu dari Al Qur’an dan
As-Sunnah, tetapi yang mereka maksud adalah untuk memotivasi belajar ilmu
duniawi. Meskipun demikian, bukan berarti kita mengingkari manfaat belajar
ilmu duniawi. Karena hukum mempelajari ilmu duniawi itu tergantung pada
tujuannya. Apabila digunakan dalam kebaikan, maka baik. Dan apabila
digunakan dalam keburukan, maka buruk. (Lihat Kitaabul ‘Ilmi, hal. 14).
Nasehat Ulama Imam Syafi’I tentang
Kewajiban Menuntut Ilmu

Adapun seorang Ulama yang biasa kita kenal sebagai Imam Syafi’I dengan
nama asli Muhammad bin Idris mengatakan beberapa nasehatnya tentang
sebuah ilmu yaitu :

Ilmu bagaikan binatang buruan, sedangkan pena adalah pengikatnya. Maka


ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.

Alangkah bodohnya jika kamu mendapatkan binatang buruan. Namun kamu


tidak mengikatnya sehingga akhirnya binatang tersebut lepas di tengah-
tengah manusia.

Keutamaan Menuntut Ilmu di dalam Al-


Qur’an

Keutamaan-Keutamaan Ilmu Dan Pemilik Ilmu

Hal yang disayangkan ternyata beberapa majelis ilmu sudah tidak memiliki
daya magnet yang bisa memikat umat Islam untuk duduk di sana, bersimpuh
di hadapan Allah untuk meluangkan waktu mengkaji firman-firman Allah ‘Azza
wa Jalla dan hadist nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kita lebih senang menyia-nyiakan waktu bersama teman-teman,


menghabiskan waktu di instagram, twitter, atau media sosial lain
dibandingkan duduk di majelis ilmu. Ada banyak faktor yang menyebabkan
hal ini terjadi. Salah satunya adalah karena umat Islam belum mengetahui
keutamaan dan keuntungan, mempelajari ilmu agama.

Kita belum mengetahui untungnya duduk berjam-jam di majelis ilmu mengkaji


ayat-ayat Allah. Kalau kita tidak mengetahuinya, kita tidak akan duduk di
majelis ilmu. Karena fitrah manusia memang bertindak sesuai asas
keuntungan.
Faktanya, kalau kita tidak mengetahui keuntungan atau manfaat suatu hal
maka kita tidak akan melakukan hal itu. Begitu juga dengan ibadah. Maka dari
itu, semakin kita belajar dan mengetahui keuntungan-keuntungan salat, puasa,
zakat, maka kita akan semakin semangat menjalaninya. Ini yang seharusnya
kita sadari.

Oleh karena itu, kita harus mengetahui keutamaan dan keuntungan menuntut
ilmu. Terdapat banyak dalil dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya terkait
keutamaan ilmu dan pemilik ilmu. Di antaranya adalah:

1. Dapat Mengetahui Kebenaran


Dengan Ilmu kita bisa menjadi saksi kebenaran tentang keberadaan Allah dan
itu disebutkan pada Al-Qur’an Surat Ali Imron Ayat 18 :

keutamaan menuntut ilmu

Artinya :

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah)
melainkan Dia, Yang Menegakkan Keadilan. Para malaikat dan orang-orang
berilmu (juga yang menyatakan demikian itu). Tak ada Tuhan yang berhak
disembah melainkah Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

2. Diangkat Derajat Ahli Ilmu


Keutamaan Menuntut Ilmu pada Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11 :

dalil keutamaan menuntut ilmu

Artinya :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan


orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat.

3. Menandakan Sebagai Orang Yang Bertaqwa


Keutamaan Menuntut Ilmu pada Al-Qur’an Surat Fathir Ayat 25 :

ayat keutamaan menuntut ilmu

Artinya :
“…. sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambanya hanyalah
orang-orang yang berilmu”.

4. Mengikuti Sunnah Rasulullah


Ilmu adalah adalah salah satu hal yang sangat dicintai Rasulullah. Hal tersebut
dapat dilihat dalam Al-Qur’an Surat At-Thahaa ayat 114 yang berbunyi :

ayat keutamaan menuntut ilmu

“Dan katakanlah (wahai nabi Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku.”

5. Menjadi Pembeda dan Mengangkat Status Sosial


Disebutkan pada Al-Qur’an Surat Az Zumar ayat 9 bahwa dengan Ilmu dapat
menjadikan pembeda antara satu orang dengan orang yang lain.

manfaat keutamaan menuntut ilmu

“Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang
tidak tahu.”

Keutamaan Menuntut Ilmu : Mendapatkan Anugrah dari Allah

Orang-orang yang menuntut Ilmu, terutama Ilmu yang sesuai dengan syariat.
Makan Allah akan memberikan anugrah kepadanya. Hal itu disebut dalam Al-
Qur’an Al-Baqarah ayat 269 yang berbunyi :

Keutamaan Menuntut Ilmu Dalam Islam

“Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran


dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran
(dari firman Allah)”.

Keutamaan Menuntut Ilmu Di Dalam


Hadist Rasulullah
Selain yang telah disebutkan di dalam Al-Qur’an tentang beberapa keutamaan
dalam menuntut ilmu. Rasulullah juga menyebutkan beberapa keutamaan
yang lain dan itu terangkum dalam beberapa kumpulan hadist beberapa
diantaranya adalah;

1. Salah Satu Jalan Menuju Surga


“Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR. Muslim)

2. Menuntun Kepada Akhlaq Yang Baik


“Dari Abdullah bin Mas’ud r.a Nabi Muhammad pernah bersabda :”Janganlah
ingin seperti orang lain, kecuali dua orang seperti ini. Pertama orang yang
diberi Allah kekayaan berlimpa dan ia membelanjakannya secara benar, kedua
orang yang diberi Allah Al-Hikmah dan ia berperilaku sesuai dengannya dan
mengajarkannya kepada orang lain (H.R Bukhari)

3. Tanda Seseorang Diberikan Petunjuk dan Hidayah


Ketika seorang hamba mendapatkan kemudahan untuk memahami serta
mempelajari ilmu syar’i. Itu berarti bahwa Allah telah menghendaki kebaikan
bagi hamba tersebut, serta membimbing hambanya menuju kepada perihal
yang diridhai-Nya.

Dengan keberadaan ilmu tersebut kehidupannya menjadi berarti, masa


depannya cemerlang, selain itu juga kenikmatan yang tak pernah dirasakan di
dunia pun akan diraihnya. Hal tersebut telah dikatakan pada Hadist Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi:

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia akan
difahamkan tentang agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu juga ada hadist lain yang berbunyi :

“Sesungguhnya Allah S.W.T menciptaan makhluk-Nya dalam kegelapan, Lalu


Allah memberikan kepada mereka dari cahaya-Nya, maka siapa yang
mendapatkan cahaya tersebut, maka dia mendapatkan hidayah, dan siapa
yang tidak mendapatkannya maka dia tersesat.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu
Hibban dan Al-Hakim. Disahihkan oleh syaikh Al-Albani)
4. Sebagai Pahala Yang Mengalir
Menuntut Ilmu yang baik, lalu mengajarkannya kepada generasi muda atau
kepada teman dan saudara yang lain. Hal itu akan menjadikan ilmu yang kamu
pelajari tersebut menjadi ladang amal jariyah. Hal tersebut juga dijelaskan
dalam sebuah Hadist :

“Jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara:


sedekah jariyahnya, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang
mendoakan kedua orangtuanya,” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Ahli Ilmu Lebih Utama Daripada Ahli Ibadah


Ilmu saja sebenarnya merupakan bagian dari sebuah ibadah, yaitu jika ilmu
yang kita miliki diajarkan kepada manusia lain akan bernilai jariyah. Selain itu
dengan Ilmu kita dapat lebih mengerti tentang ibadah yang kita lakukan
sehingga niat, maksud, dan tujuan dari kita ibadah lebih terarahkan.

Hal tersebut tertulis dalam sebuah hadist yang berbunyi :

“Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah,


seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang-
bintang.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dimana yang dimaksud dalam hadist ini bahwasanya ahli ilmu itu sangat
sedikit sedangkan ahli ibadah, itu bisa mencakup hampir seluruh muslim yang
jumlahnya sangat banyak.

6. Terhindar dari Fitnah dan Laknat Allah Azza Wa Jalla


Hal ini telah disebutkan dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh sahabat
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:

“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir kepada
Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang alim atau
yang belajar.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh syaikh Al-Albani
dalam sahih al-jami’, no:1609)

Dalam menjelaskan makna dari hadits tersebut, syaikh Al-Munawi berkata:


“dunia terlaknat, disebabkan karena ia memperdaya jiwa-jiwa manusia dengan
keindahan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah kepada
Allah lalu mengikuti hawa nafsunya.” (Tuhfatul ahwadzi:6/504)
7. Yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang Yang Berilmu
Hal ini bisa direnungkan dalam ayat,
ُ‫َماء‬
َ ‫دهِ ُالْعل‬
ُِ ‫نُعِ بَا‬ ِ ‫َّماُيَ ْخشَىُال َّل َه‬
ْ ‫ُم‬ َ ‫إِن‬

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,


hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah
dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu).
Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu,
Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan
baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat
takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6:
308).
Para ulama berkata,

‫منُكانُباهللُاعرفُكانُهللُاخوف‬

“Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah”.
8. Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan
Apa Pun Selain Ilmu
Allah berfirman:
‫ْما‬
ً ‫ُز ْدنِيُعِ ل‬
ِ ‫ب‬ِ ِّ ‫ُر‬
َ ‫ل‬ْ ‫َوق‬

“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha


[20] : 114). Ini dalil tegas diwajibkannya menuntut ilmu.
9. Orang Yang Dipahamkan Agama Adalah Orang Yang
Dikehendaki Kebaikan
Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ين‬ َ ِ‫نُي ِردُِال َّلهُ ِبه‬
ُِ ‫ُخيْ ًراُي َف ِِّق ْههُفِىُال ِِّد‬ ْ ‫م‬
َ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka


Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim
No. 1037).
Yang dimaksud faqih dalam hadits bukanlah hanya mengetahui hukum syar’i,
tetapi lebih dari itu. Dikatakan faqih jika seseorang memahami tauhid dan
pokok Islam, serta yang berkaitan dengan syari’at Allah. Demikian dikatakan
oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitabul ‘Ilmi (hal. 21).
Dalam hadist ini dapat disimpulkan bahwa dengan Ilmu yang kita miliki dan
dengan bersemangatnya kita menuntut Ilmu. Insya Allah segala macam berita
dan wacana yang penuh fitnah di zaman yang sudah tua ini, kita akan bisa
memilah mana yang benar dan mana yang palsu.

Itulah beberapa keutamaan bagi orang-orang yang menuntut ilmu.


Sebenarnya masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya. Mungkin
teman-teman bisa menambahkannya pada komentar di bawah untuk bisa
kami tambahkan nantinya di artikel ini.

Semoga artikel tentang “Keutamaan Menuntut Ilmu” ini dapat memberikan


semangat bagi kalian dalam menuntut ilmu sampai jasad tinggal nama.
Semangat ya.

Anda mungkin juga menyukai