Jtptunimus GDL Dianrosian 5148 2 Bab2 1 PDF
Jtptunimus GDL Dianrosian 5148 2 Bab2 1 PDF
KONSEP DASAR
A. Pengertian
inkubasi 10-14 hari di tandai dengan demam, mual, muntah, sakit kepala,
pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
5
B. Anatomi
6
Pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan
bagian-bagian berikut:
1. Mulut
atas dua bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi
serta gigi dengan bibir dan pipi,dan bagian dalam yaitu rongga mulut
yang di batasi disisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi dan
2. Faring
7
3. Esofagus
4. Lambung (gaster)
a. Fundus ventrikuli
b. Korpus fentrilkuli
kurfatura minor.
c. Antrum vilorus
8
d. Kurvatura minor
e. Kurvatura mayor
f. Osteom kardiakum
orifisiumpilorik.
9
diabsorbsi hasil pencernakan.Usus halus di daerah umbilicus dan
a. Duodenum
pangkreas
6. Usus besar
a. Seikum
10
b. Kolon asenden
c. Apendik.
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum
d. Kolon transfersum
e. Kolon Desenden
dari atas kebawah dari fleksura lienalis sampai kedelapan ilium kiri
f. Kolon sigmoid
11
7. Rektum
mayor dengan anus. terletak dalam rongga pelvis didepan os sacrum dan
os koksigis.
8. Anus
oleh 3 spinter.
12
C. Fisiologi
dan berlendir.
1. Tahap bukal
2. Tahap Faringeal
13
esophagus biasanya tertutup untuk mencegah udara tertarik ke dalam
bagian atas .
3. Tahap Esofagus
dalam lambung.
susu yang di sebut kimus, dan cocok untuk dapat melewati usus halus,
asini panjang. Kelenjar ini dilapisi oleh sel-sel peptic yang mensekresi
kalsium dan zat besi cocok untuk di serap. Didalam antrum lambung
14
kelenjar mukosa dan submukosa bruners yang mengandung bikarbonat
Empedu 1600ml per hari di sekrsi oleh sel-sel hepar dan disimpan dan
lipatan dan fili panjang dan sangat rapat. Mengarah ke ilium, lapisan
mukosa lebih sedikit lipatannya dan dindingnya lebih tipis dan vilinya
lebih pendek.
1. Protease
2. Lactase
aliran darah.
3. Lipase
15
b) Asam-asam lemak rantai panjang dan gliseral yang bergabung
darah.
usus halus baik lambung maupun usus besar dapat diangkat sepenuhnya
halus dapat diangkat tanpa memberikan efek pada pencernakan dan daya
dengan gerakan masa. Gerakan masa adalah gerakan cepat tiba-tiba dari
16
besar ke dalam kolon bawah atau bahkan ke rectum. Gerakan mencampur
D. Etiologi
menghasilkan spora.Kuman ini dapat hidub baik sekali pada suhu tubuh
manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70 0
maupun antiseptic. Sampai saat ini diketahui bahwa kuman ini hanya
menyerang manusia.
aglatinin.
17
E. Patofisiologi
maasuk kedalam tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang
mukosa lambung sebagian lagi masuk kedalam usus halus sehingga terjadi
Selanjutnya kuman Salmonella Typhi lain mencapai hati, dan bagian- bagian
sistesis dan pelepasan zat pirogenoleh leukosit pada jaringan yang meradang,
18
F. Manifestasi klinis
Manifestasi klinik demam Typhoid pada anak biasanya lebih ringan dari
pada orang dewasa. Masa tunas 10- 20 hari. Yang tersingkat 4 hari jika
yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, tidak bersemangat
1. Demam
remiten dan suhu tidak tinggi sekali. Selam minggu pertama, suhu tubuh
berangsur- angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan
Pada mulut terdapat bau nafas tidak sedap, bibir kering dan pecah-
pecah, lidah tertutup selaput putih kotor (Coafet tongue), ujung dan
normal.
3. Gangguan kesadaran
yaitu apatis sampai samnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah
19
(kecuali penyakit berat dan terlambat mendapatkan pengobatan).
bintik kemerahan karena emboli basil dalam kulit, yang dapat ditemukan
G. Penatalaksanaan Klinis
1. Perawatan
minimal 7 hari bebas demam atau kuurang lebih selama 14 hari. Maksud
2. Diit
20
standar mengandung 1000kilo kalori tiap 1000ml.Bila nafsu makan
yaitu nasi, dengan lauk- pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan
3. Obat
a) Kloramfenikol
dewasa 4x 500 mg/ hari oral atau intravena sampai 7 hari bebas
b) Triamfenikol
21
c) Ko-trimokazol (kombinasi dan sulfamitoksason)
Dengan menggunakan obat ini deman tipoit turun rata- rata setelah
7-9 hari.
demam tipoid
f) Fluorokinolon
22
H. Komplikasi
a) Pendaarahan usus
b) Perforasi usus
yaitu pekak hati menghilang dan terdapat udara diantara hati dan
keadaan tegak.
c) Peritonitis
usus. Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perrut yang hebat,
2. Di luar usus
23
I. Pengkajian Fokus
1. Aktivitas/istirahat
ansietas
2. Sirkulasi
kotor,pecah-pecah(dehidrasi/malnutrsi)
3. Eliminasi
Gejala: Tekstur feses berfariasi dari bentuk lunak sampai bau atau
keluar feses.
4. Makanan/cairan
Gejala: Anoreksia,mual/muntah
24
5. Higiene
6. Nyeri
Pemeriksaan Fisik
somnolen
Suhu:Meningkat 39-40C
Nadi:Bradikardi
25
Dada :
Perkusi : Pekak
Abdomen:
Perkusi : Kembung(meteorismus)
Pemeriksaan Penunjang
1. Uji widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara anti gen dan antibody
tipoid.
26
adalah untuk mengetahui adanya agutinin dalam serum pasien yang di
(aglutinin),yaitu:
tubuh kuman)
kuman)
kuman)
SGPT sembuhnya normal demam tipoid ..kenaikan SGOT dan SGPT ini
pertama sakit.
27
4. Contoh feses
komplikasi dan pada pasien dengan terapi pada pasien dengan terapi
steroid.
J. Tumbuh Kembang
jumlah besar, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun indifidu,
yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilo gram), ukuran
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan. Sebai hasil dari proses sebagai hasil
28
tubuh, jaringan tubuh, organ- organ dan sistim organ yang berkembang
29
K. Pathways
Etiologi :
Makanan dan minuman yang
mengandung bakteri salmonelela typhi
Peradangan
30
L. Fokus Intervensi
a. Tujuan :
b. Kriteria hasi :
c. Interfensi :
(Dongues, 2000)
a. Tujuan:
31
b. Kriteria hasil :
c. Interfensi :
keadaan hangat
(Dongues, 2000)
dinding perut.
a. Tujuan :
b. Kriteria hasil :
a) Tidak kesakitan
32
c) Ekspresi wajah tenang
c. Interfensi :
menonton TV)
(Dongues, 2000)
perawatan
b. Kriteria hasil :
c. Intervensi :
33
c) Kolabborasi denngan ahli gizi inuk memberikan diit rendah
kekamar mandi.
a. Tujuan :
b. Kriteria hasil :
c. Intervensi :
perawatan diri
34
6. Hipertermia berhubungan dengan efek langsung dari sirkulasi endo
a. Tujuan :
normal (36- 37 )
b. Kriteria hasil:
c. Intervensi :
(Dongues, 2000)
a. Tujuan :
b. Kriteria hasil :
c. Intervensi :
35
b) Inspeksi kulit terhadapadanyya kemerahan, panas, dan sianosis
(Tucker, 1998)
36