Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Edisi Kedua
Cetakan pertama, November 2011 Cetakan kelima, November 2013
Cetakan kedua, April 2012 Cetakan keenam, Januari 2014
Cetakan ketiga, Mei 2013 Cetakan ketujuh, September 2014
Cetakan keempat, Juni 2013
003
RUS RUSMANA, Agus
m Materi pokok analisis sistem informasi; 1 – 9; SKOM4437/
3 sks/ Agus Rusmana, Engkus Kuswarno. -- Cet.7; Ed.2--.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014.
308 hal; ill.; 21 cm
ISBN: 978-979-011-666-5
Daftar Isi
Kegiatan Belajar 2:
Kualitas dan Fungsi Informasi ........................................................... 1.8
Latihan …………………………………………............................... 1.12
Rangkuman ………………………………….................................... 1.13
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 1.13
Kegiatan Belajar 3:
Proses Pembuatan Informasi dan Data ............................................... 1.15
Latihan …………………………………………............................... 1.21
Rangkuman ………………………………….................................... 1.22
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 1.23
Kegiatan Belajar 2:
Fungsi Manajemen di dalam Organisasi ............................................ 2.12
Latihan …………………………………………............................... 2.22
Rangkuman ………………………………….................................... 2.23
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 2.24
Kegiatan Belajar 2:
Sistem Informasi di dalam Organisasi ............................................... 3.11
Latihan …………………………………………............................... 3.24
Rangkuman ………………………………….................................... 3.24
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 3.25
Kegiatan Belajar 2:
Cara Kerja Komputer ......................................................................... 4.10
Latihan …………………………………………............................... 4.16
Rangkuman ………………………………….................................... 4.16
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 4.17
Kegiatan Belajar 3:
Perangkat dan Hasil Kerja Komputer ................................................ 4.19
Latihan …………………………………………............................... 4.23
Rangkuman ………………………………….................................... 4.23
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 4.23
Kegiatan Belajar 4:
Bekerja dengan Komputer .................................................................. 4.25
Latihan …………………………………………............................... 4.32
Rangkuman …………………………………..................................... 4.33
Tes Formatif 4 ……………………………..…….............................. 4.33
Kegiatan Belajar 2:
Rancangan Basis Data (Data Base) .................................................... 5.12
Latihan …………………………………………............................... 5.21
Rangkuman ………………………………….................................... 5.21
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 5.22
Kegiatan Belajar 3:
Struktur Data ...................................................................................... 5.24
Latihan …………………………………………............................... 5.35
Rangkuman ………………………………….................................... 5.36
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 5.36
Kegiatan Belajar 2:
Transmisi dan Lalu Lintas Data ......................................................... 6.14
Latihan …………………………………………............................... 6. 24
Rangkuman ………………………………….................................... 6.24
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 6.25
Kegiatan Belajar 2:
Proses Perancangan ............................................................................ 7.22
Latihan …………………………………………............................... 7.32
Rangkuman ………………………………….................................... 7.32
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 7.33
Kegiatan Belajar 2:
Desain Sistem Terperinci ................................................................... 8.18
Latihan …………………………………………............................... 8.30
Rangkuman ………………………………….................................... 8.30
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 8.31
Kegiatan Belajar 2:
Manajemen Sistem Informasi ............................................................. 9.17
Latihan …………………………………………............................... 9.25
Rangkuman ………………………………….................................... 9.25
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 9.26
Peta Kompetensi
Analisis Sistem Informasi/SKOM4437/3 sks
Modul 1
Pengantar Pengolahan
Data dan Informasi
Drs. Agus Rusmana, M.A.
PE N D AHUL U AN
K ata data dan informasi sudah menjadi hal yang sangat umum
digunakan untuk berbagai tujuan, baik untuk penambahan
pengetahuan, pengambilan keputusan, bahkan untuk tujuan hiburan. Bahkan
ada sebuah ungkapan yang menyebutkan “Jika anda ingin menggenggam
dunia, maka kuasailah informasi.” Disebutkan juga bahwa karena saking
pentingnya sebuah informasi, maka informasi harus tepat waktu, berkepastian
tinggi, akurat dan relevan. Namun untuk membuat data dan informasi
menjadi bermanfaat untuk memenuhi tujuan dan kepentingan individu,
kelompok atau organisasi, di mana organisasi memiliki tujuan formal dan
memerlukan pengelolaan data atau informasi yang lebih jelas dan sistematis,
diperlukan kejelasan mengenai kedua konsep tersebut. Kejelasan ini
diperlukan karena untuk mendapatkan informasi tentang tujuan-tujuan yang
kompleks dari sebuah organisasi, sebuah sistem informasi harus dirancang
guna menghimpun data selengkap mungkin. Data itulah yang kemudian
dipilih menjadi informasi yang dibutuhkan setiap peringkat manajemen
organisasi untuk proses pengambilan keputusan.
Sebagai sebuah pengantar, modul ini berisi 3 (tiga) pokok kegiatan
belajar, yaitu latar belakang pengolahan data dan informasi, konsep data dan
informasi; proses pembuatan informasi dari data.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami
pengertian dasar pengolahan data dan informasi.
Setelah mempelajari modul ini Anda dapat menjelaskan:
1. pengertian data dan informasi;
2. kualitas dan fungsi informasi;
3. siklus informasi.
1.2 Analisis Sistem Informasi
Kegiatan Belajar 1
A. TENTANG DATA
B. TENTANG INFORMASI
C. KARAKTERISTIK INFORMASI
2. Baru
Sebuah informasi harus benar-benar baru sama sekali bagi penerimanya.
3. Tambahan
Sebuah informasi harus menjadi tambahan atau perbaharuan pada
informasi maupun pengetahuan yang telah ada dimiliki oleh penerima.
4. Korektif
Sebuah informasi harus dapat dijadikan bahan koreksi bagi informasi
sebelumnya yang keliru atau palsu.
5. Penegas
Informasi harus dapat mempertegas informasi yang telah diterima
sebelumnya sehingga dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran
informasi yang dimilikinya.
D. NILAI INFORMASI
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
Kegiatan Belajar 2
A. KUALITAS INFORMASI
1. Relevansi
Informasi dikatakan berkualitas jika memiliki relevansi dengan
kebutuhan pemakainya. Pengukuran nilai relevansi dapat dilihat dari jawaban
atas pertanyaan “bagaimana informasi digunakan untuk pemecahan masalah
atau pengambilan keputusan?” Informasi dikatakan relevan jika dapat
memberikan manfaat bagi penerima yang kemudian memakainya. Relevansi
informasi bagi satu orang dan orang lainnya akan berbeda-beda, misalnya
informasi tentang hasil penjualan barang kurang relevan bagi manajer teknik,
dan hanya relevan bagi manajer pemasaran.
2. Akurasi
Sebuah informasi disebut akurat jika informasi tersebut tidak bias atau
menyesatkan, dan jelas maksudnya.
Akurasi informasi dapat dipelihara atau terganggu oleh beberapa hal,
yaitu:
Pertama adalah kelengkapan informasi, yaitu informasi yang merupakan
satu kesatuan utuh dan menyeluruh, mencakup seluruh hal yang berkaitan.
Informasi yang terpecah-pecah akan menghasilkan pengambilan keputusan
yang tidak tepat, dan melemahkan kemampuan mengontrol atau memecahkan
masalah. Kedua adalah kebenaran informasi yang dapat dilihat dari
kesesuaian informasi dengan perhitungan-perhitungan dalam proses
pembuatannya. Contohnya adalah, informasi tentang total gaji untuk seorang
pegawai haruslah benar dan memuat perhitungan-perhitungan matematis
tentang semua komponen dalam gaji seperti tunjangan, potongan dan
sebagainya. Ketiga, yaitu keamanan informasi. Keamanan informasi dapat
tergambar dari jawaban atas pertanyaan: “apakah informasi hanya sampai
SKOM4437/MODUL 1 1.9
pada pengguna sistem yang dituju?” Artinya informasi yang ditujukan untuk
pihak tertentu hanya dapat diakses oleh pihak yang memang menjadi
tujuannya.
3. Tepat Waktu
“Secepat apa masukan (input) dapat ditransformasikan menjadi keluaran
(output) yang tepat?”adalah pertanyaan untuk menguji ketepatan waktu
sebuah kegiatan pengolahan mengubah data menjadi informasi yang
dimaksudkan. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang tercipta tepat
waktu sehingga dapat digunakan untuk membuat keputusan dengan cepat.
Ketepatan waktu ini juga digunakan untuk menentukan berapa harga (price)
sebuah informasi.
Komponen lain yang juga banyak digunakan untuk menentukan kualitas
informasi oleh para ahli antara lain adalah: Ekonomis, yaitu banyak atau
sedikitnya biaya dan sumber daya yang digunakan untuk mengumpulkan dan
mentransformasi data menjadi informasi. Efisiensi, yaitu bahwa informasi
yang diciptakan tepat dan sesuai bagi kebutuhan pengguna sehingga tidak ada
data yang terbuang percuma. Kemudian informasi disebut berkualitas jika
dapat dipercaya. Kepercayaan ini bisa dibangun dengan cara memilih
sumber-sumber data yang sudah dikenal, legal dan dijamin keasliannya.
B. USIA INFORMASI
C. FUNGSI INFORMASI
Gambar 1.1.
1 2 3 4 5 6
Di antara empat kotak tersebut terhadap hadiah bernilai satu juta rupiah.
Seseorang diminta untuk memilih mana kotak yang bernilai hadiah tersebut.
Jika tanpa informasi, kemungkinan orang tersebut berhasil mendapatkan
hadiah satu juta rupiah dengan memilih kotak yang tepat adalah 1/6.
Sedangkan kemungkinan gagal adalah 5/6, yaitu 6/6 – 5/6. Akan tetapi jika
orang tersebut (kita anggap sebagai pengambil keputusan) mendapat
informasi bahwa di antara 6 kotak yang ada, terdapat dua kotak yang
memiliki nilai hadiah, yaitu antara kotak 1 atau kotak 6. Sekarang
kemungkinan untuk berhasil mendapat hadiah menjadi 1/3.
Pada kedua contoh di atas, fungsi informasi bagi pengambil keputusan
merupakan dasar untuk mengajukan pemilihan. Informasi ini tidak
mengakibatkan pengambil keputusan memilih, akan tetapi informasi itu
mengurangi ketidakpastian dia dalam mengambil keputusan pada apa yang
diketahuinya. Fungsi utama informasi lainnya adalah menyajikan suatu
standar, aturan pengukuran, dan aturan keputusan untuk penentuan dan
penyebaran umpan balik sebagai proses kendali. Dengan kata lain, jika
pengambil keputusan menanamkan investasi pada suatu proyek maka
1.12 Analisis Sistem Informasi
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
3) Salah satu ciri keamanan informasi yang bisa diperlihatkan adalah ....
A. hanya diakses oleh orang yang berhak
B. adanya lambang atau kode pengunci
1.14 Analisis Sistem Informasi
Kegiatan Belajar 3
A. PENGOPERASIAN DATA
Pada prinsipnya, data adalah bahan mentah yang harus dimanipulasi dan
ditempatkan pada konteks makna yang berarti sebelum berguna bagi
penerimanya. Untuk memperoleh data, dan untuk menghasilkan kesimpulan
yang bermakna, harus disajikan beberapa kombinasi pengoperasian data.
Terdapat sepuluh pengoperasian dasar yang akan menghasilkan kesimpulan
yang bermakna yang dapat diidentifikasi dalam setiap sistem informasi. Cara
kerja pengoperasian data pada sistem informasi adalah sama dengan cara
kerja mesin yang sederhana yang dijelaskan oleh ilmuwan fisika.
Kenyataannya, sebuah mesin yang kompleks terdiri dari mesin-mesin yang
sederhana, begitu juga sistem informasi yang kompleks terdiri dari beberapa
kombinasi pengoperasian data yang sederhana. Pengoperasian tersebut
adalah:
1. Pencatatan. Pengoperasian ini merujuk pada pencatatan data dari
kejadian atau kondisi dalam bentuk seperti lembar penjualan, lembar
personel, pemesanan barang dan sebagainya.
2. Pengujian. Pengoperasian ini merujuk pada pengecekan atau
pengabsahan data untuk menjamin bahwa data tersebut tercatat dengan
benar.
3. Pengelompokan. Pengoperasian ini menempatkan elemen data pada
kategori yang spesifik yang memiliki arti bagi pengguna. Sebagai
contoh, data penjualan dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya,
ukurannya, pelanggannya, penjualnya, dan kelompok-kelompok lainnya
yang memberi data penjualan lebih bermakna.
1.16 Analisis Sistem Informasi
E. HARGA INFORMASI
F. NILAI INFORMASI
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 3
5) Jika nilai marginal suatu informasi lebih besar dari biaya marginalnya
maka akan terjadi ....
A. penurunan output informasi
B. optimasi output informasi
C. stagnasi output informasi
D. peningkatan output informasi
Tes Formatif 1
1) B. Gambaran organisasi tentang sesuatu.
2) C. Data yang diolah.
3) A. Benar dan salah.
4) C. Dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.
5) A. Manfaat dan biaya.
Tes Formatif 2
1) B. Tiga hal.
2) D. Kebutuhan penerimanya.
3) A. Hanya dapat diakses oleh orang yang berhak menerimanya.
4) C. Berdasarkan data operasi.
5) B. Untuk mengurangi ketidakpastian.
Tes Formatif 3
1) C. Tahap pertama, pengoperasian data adalah pencatatan data.
2) B. Pengoperasian data dengan meniru data adalah penggandaan.
3) D. Upaya mengubah metode adalah konversi.
4) C. Aksesibilitas menunjukkan kemampuan dan kecepatan perolehan
informasi.
5) D. Jika nilai marginal informasi > biaya marginal maka output
meningkat.
1.26 Analisis Sistem Informasi
Daftar Pustaka
Burch, J.G.Jr and Strater, F.R. Jr. (1974). Information Systems: Theory and
Practice. New York: John Wiley & Sons, Inc.
PE N D AHUL U AN
Kegiatan Belajar 1
Dari sekian banyaknya arti dari kata sistem dapat diambil pengertian
bahwa sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian
yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam
mencapai tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang terdapat di dalam sistem ini
disebut subsistem. Subsistem ini harus selalu berhubungan dan berinteraksi
sehingga sistem dapat bekerja secara efisien dan efektif.
SKOM4437/MODUL 2 2.3
Gambar 2.1.
Supra Sistem, Sistem dan Subsistem
1. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
suatu solusi yang ditawarkan oleh sistem informasi dapat diterapkan
dipandang dari segi teknis. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan
organisasi dalam melakukan implementasi sistem informasi yang tawarkan.
Analisis kelayakan teknis dilakukan terhadap pengembangan perangkat
keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan oleh sistem serta kompleksitas
sistem. Begitu juga dengan risiko yang harus diterima, yaitu risiko yang
berada pada tingkat tinggi, sedang atau rendah, sehingga dapat diberikan
alternatif penyelesaian apabila diperlukan. Risiko tersebut antara lain berupa
kegagalan mendapatkan manfaat dari sistem informasi, biaya yang tidak
sesuai anggaran, jadwal yang tidak sesuai, atau bahkan tidak bisa terintegrasi
dengan sistem lain.
Tingkat kepentingan dan kemungkinan tiap faktor dikategorikan sebagai
risiko tingkat tinggi apabila berkaitan dengan proses-proses lain dan
mempunyai dampak yang besar. Risiko tingkat sedang apabila berkaitan
dengan proses-proses lain namun masih bisa diatasi, sedangkan kategori
risiko tingkat rendah adalah juga kegagalan tidak berkaitan dengan proses-
proses lain.
2. Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
informasi dapat memberikan solusi sesuai kebutuhan pengguna sistem. Selain
itu hal yang perlu dilakukan adalah analisis terhadap pengaruh sistem pada
lingkungan kerja dan para penggunanya dengan melihat bagaimana reaksi
para pengguna sistem terhadap solusi yang diberikan sistem informasi.
3. Kelayakan Ekonomis
Kelayakan ekonomis dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi
tingkat efektivitas dari biaya yang dikeluarkan dengan adanya sistem
informasi. Tindakan analisis kelayakan ekonomis ini melibatkan komponen
biaya dan manfaat (cost and benefit) sebagai acuan untuk mengukur efisiensi
biaya.
Sering kali manfaat dari sistem informasi tidak dapat diukur dengan
uang, seperti misalnya, kepuasan pelanggan, kecepatan pelayanan dan
kehandalan media penyimpanan. Untuk itulah diperlukan pengukuran
efisiensi dengan komponen biaya dan manfaat.
SKOM4437/MODUL 2 2.5
C. KONSEPSI SISTEM
Gambar 2.2.
Kerangka Dasar Sistem
Tujuan
Standar
Kinerja
Hambatan
Kontrol
Umpan Balik
Gambar 2.3.
Kerangka Sistem
Setiap sistem ini merupakan subsistem dari sistem yang lebih besar.
Berikut ini contoh bentuk hubungan antarsubsistem.
Gambar 2.4.
Hubungan Subsistem Seri
2.8 Analisis Sistem Informasi
Gambar 2.5.
Hubungan Subsistem Paralel
D. KLASIFIKASI SISTEM
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
2) Salah satu analisis kelayakan pada sistem informasi adalah kelayakan ....
A. pembiayaan
B. ekonomis
C. bisnis
D. penerapan
SKOM4437/MODUL 2 2.11
4) Sistem yang dapat diduga reaksinya secara pasti disebut sebagai sistem
yang ....
A. probabilistik
B. terbuka
C. deterministik
D. tertutup
Kegiatan Belajar 2
FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
Perlu ditegaskan bahwa setiap sistem berorientasi pada tujuan.
Perencanaan yang mendahului aktivitas lainnya, adalah suatu aktivitas
manajer untuk menyajikan kriteria dalam menemukan cara untuk
memperoleh tujuan. Perencanaan merupakan suatu dasar bagi pengendalian
dan pengambilan keputusan, meskipun seseorang dapat memiliki argumentasi
bahwa harus membuat keputusan adalah tahap pertama perencanaan.
Tanpa perencanaan, kita tidak akan dapat mengendalikan, sebab
perencanaan adalah dasar bagi manajemen dan pengendalian, begitu juga
pengorganisasian dan penjadwalan. Manajemen memerlukan informasi untuk
memperkokoh tujuan dan tindakan. Tetapi, suatu hal yang tidak mungkin
menyajikan informasi yang meliputi seluruh aspek dari perencanaan;
SKOM4437/MODUL 2 2.13
Sasaran atau tujuan merupakan suatu arah petunjuk ke mana kita akan
melangkah. Tahap pertama ini harus jelas didefinisikan, karena kehilangan
arah, berarti kehilangan sasaran atau tujuan. Akibatnya segala tindakan yang
dilakukan menjadi tidak menentu.
Tahap kedua adalah mengidentifikasi aktivitas yang harus dilakukan.
Aktivitas ini meliputi juga ciri-ciri apa yang harus dilakukan untuk meraih
tujuan tersebut. Sebaiknya aktivitas ini spesifik berdasarkan karakteristiknya,
baik mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya,
kapan dilakukan dan mengapa harus melakukan hal itu, dan sebagainya. Hal
ini penting dilaksanakan, mengingat semakin rinci suatu aktivitas dibuat,
akan semakin mudah kita melakukannya, sekaligus semakin mudah juga kita
dapat meraih tujuan yang ditetapkan dan mengevaluasi upaya yang telah
dibuat.
Tahap ketiga adalah menentukan atau mencari sumber-sumber atau
persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Sumber-
sumber tersebut dapat berupa masalah biaya, peralatan (sumber daya fisik),
dan manusia pelaksanaannya (sumber daya manusia).
Tahap terakhir adalah menentukan urutan aktivitas dengan sebaik
mungkin. Semakin sistematis aktivitas dirancang maka akan semakin mudah
melakukan aktivitas tersebut, sekaligus akan semakin mudah untuk membuat
evaluasi terhadap aktivitas itu. Pada tingkat manajemen bawah, misalnya,
aktivitas (fisik) biasanya lebih baik dibuat lebih rinci dibandingkan dengan
tingkat manajemen tingkat atas. Sebab, di dalam manajemen, semakin rendah
peringkat manajemen maka aktivitas semakin operasional. Sebaliknya,
semakin tinggi peringkat manajemen maka aktivitas semakin konseptual dan
strategis.
2.14 Analisis Sistem Informasi
2. Pengendalian
Sering kali kita mengerjakan sesuatu tidak sesuai dengan rencana.
Penyimpangan ini sering kali dilakukan oleh karena kurangnya pengendalian
manajemen. Misalnya sering terjadi kesalahdugaan atau perkiraan dan
kesalahan kerja bawahan.
Proses pengendalian meliputi tahap:
a. pengukuran hasil (output) sistem;
b. perbandingan hasil dengan perencanaan dan perkiraan penyimpangan;
c. perbaikan penyimpangan dengan mengambil tindakan korektif.
melihat dari parameter output, yang juga mewakili titik pandang kendali.
Tiga elemen yang dirancang sebagai parameter yang mana merupakan titik
kendali, yaitu:
1. Pengukuhan standar output (hasil), misalnya: perancangan kinerja
(performance) sistem atau tujuan sistem.
2. Desain dan implementasi suatu sensor (pelacak) yang dapat
mengumpulkan data dan menghubungkannya dengan output,
mengevaluasi dan mengukur kinerja output, dan mengomunikasikan
informasi hasilnya kepada manajemen.
3. Jabatan seorang manajer, atau mekanisme yang dapat mengoreksi
informasi agar sesuai dengan kebutuhan. Tindakan korektif tersebut
menghasilkan keputusan, yang dapat bertindak sebagai input dan
kembali kepada proses sistem tersebut. Contoh suatu pengendalian,
dapat digambarkan sebagai berikut.
Manajemen Sistem L
(kendali efek) informasi I
Umpan balik
n
g
k
Bandingkan u
dengan rencana n
g
a
Sistem n
Gambar 2.6.
Elemen Umpan Balik dan Kendali
3. Pengambilan Keputusan
Salah satu aktivitas dasar dari manajemen adalah memahami dengan
baik sistem untuk membuat keputusan yang dapat meningkatkan kinerja
keseluruhan sistem dengan menggambarkan batasan atau hambatan tertentu.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan, alternatif
terbaik (kualitatif maupun kuantitatif) dari banyak alternatif untuk
memecahkan persoalan atau mengatasi konflik.
SKOM4437/MODUL 2 2.17
Gambar 2.7.
Skema Proses Pengambilan Keputusan Terprogram
Masalah
Definisi Masalah
Hubungkan dengan
pengetahuan dan
lingkup masalah
Apakah
pengetahuan Ya
A
cukup untuk
solusi
B
Mencari tambahan
informasi
Menerima
informasi
Menghubungkan
informasi dengan proses
pembuatan keputusan
Integritas informasi
dengan proses
pembuatan keputusan
Apakah informasi
Ya
cukup untuk
B
menyelesaikan
masalah?
A
Keputusan
Gambar 2.8.
Flow Chart Penggunaan Informasi untuk Pengambilan Keputusan
3) Tingkat teknis. Pada tingkat ini, keputusan berupa standar yang baku dan
hasil keputusannya deterministik. Pembuatan keputusan teknis
merupakan suatu proses untuk menghasilkan tugas-tugas yang spesifik,
dan tugas spesifik itu diimplementasikan dengan efektif dan efisien.
Pembuatan keputusan ini membutuhkan perintah yang spesifik dan
kendali yang spesifik pula. Fungsi manajemen yang utama pada
keputusan ini adalah kontrol atau kendali, yang kinerja perencanaannya
dalam skala yang terbatas. Contoh dari keputusan tingkat teknis ini
adalah kredit, kendali proses, penjadwalan, penerimaan barang,
pengepakan, penempatan pekerja dan sebagainya.
informasi untuk
kendali kondisi
eksternal
Strategis
Gambar 2.9.
Jenis Informasi yang Dibutuhkan dalam Berbagai Klasifikasi Pembuatan
Keputusan
Informasi strategis:
1) Informasi eksternal
(a) Tindakan kompetitif.
(b) Tindakan pelanggan.
(c) Tersedianya sumber daya.
(d) Kondisi demografis.
(e) Tindakan pemerintah.
2) Informasi prediktif
(kecenderungan jangka panjang)
Informasi taktis:
1) Informasi deskriptif historis.
2) Informasi kinerja sekarang.
3) Informasi prediktif (jangka pendek).
Informasi teknis:
1) Informasi deskriptif historis
2) Informasi kinerja sekarang
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
Tes Formatif 1
1) C. Subsistem.
2) B. Kelayakan Ekonomis.
3) A. Sering kali sistem diartikan orang awam sebagai cara melakukan
sesuatu.
4) C. Yaitu sistem yang deterministik.
5) B. Jika 1 + 1 = 3 maka hal tersebut contoh konsep sinergi, yang berarti
juga keseluruhan adalah lebih dari hanya sekadar jumlah bagiannya.
Tes Formatif 2
1) D. Biaya operasional masuk pada identifikasi sumber daya.
2) B. Biaya yang dikeluarkan bukan merupakan tahap proses
pengendalian.
3) C. Jika DO (desired output) atau output yang diharapkan sama dengan
AO (actual output) atau output yang diperoleh maka pengambilan
keputusan dikatakan berhasil.
4) A. Sistem bukan merupakan elemen pengambilan keputusan, karena
sudah dicakup pada model.
5) C. Kegiatan sehari-hari merupakan keputusan teknis.
SKOM4437/MODUL 2 2.27
Daftar Pustaka
Burch John G.Jr., Felix R Strater Jr. (1974). Information System: Theory and
Practice. Canada: John Willey & Sons, Inc.
PE N D AHUL U AN
Berbasis Komputer”, atau istilah lainnya yang serupa. Terdapat tiga alasan
yang dapat dikemukakan:
1. Konsep “Sistem Informasi” memiliki makna konotasi yang lebih luas.
Konsep ini lebih menekankan pada aspek penyajian informasi secara
luas, baik internal atau eksternal dari suatu sistem, tidak hanya
manajemen atau organisasi secara internal.
2. “Sistem Informasi” tidak harus selalu berbasis komputer. Oleh karena
itu, sistem informasi dapat diterapkan pada organisasi yang sederhana
sekalipun.
3. Jika “Sistem Informasi Manajemen” pada umumnya memerlukan
pendekatan yang terpadu untuk sistem informasi dalam suatu organisasi
(biasanya bisnis), “sistem informasi” memiliki berbagai pendekatan lain
(yang akan dibahas pada modul-modul berikutnya). Selain itu pada
pembahasan “sistem informasi” pada modul ini, bukan saja menyajikan
konsep dan teknik desain, analisis, implementasi serta evaluasi saja,
tetapi juga dapat mudah diaplikasikan pada berbagai sistem, baik
organisasi profit atau non-profit.
Modul ini hanya berisi 2 (dua) pokok kegiatan belajar, yaitu Definisi
Sistem Informasi dan Sistem Informasi di dalam Organisasi.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami
konsepsi sistem informasi dalam dua pendekatan, hierarkis dan sistem.
Setelah mempelajari modul ini, Anda dapat menjelaskan:
1. definisi sistem informasi;
2. alur informasi di dalam sub-subsistem organisasi;
3. sistem informasi yang digunakan secara fungsional di dalam organisasi;
4. contoh-contoh aplikasi sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari;
5. fungsi manajemen dan hubungan manajemen dengan kebutuhan
informasi bagi organisasi.
SKOM4437/MODUL 3 3.3
Kegiatan Belajar 1
1. Hardware
Bagian ini merupakan bagian perangkat keras sistem informasi. Sistem
informasi modern memiliki perangkat keras seperti komputer, printer dan
teknologi jaringan komputer (LAN, intranet, ethernet dan internet).
2. Software
Sistem informasi yang modern menggunakan perangkat lunak sebagai
program yang memerintahkan perangkat keras komputer untuk melaksanakan
tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk
informasi. Software atau perangkat lunak dapat dikelompokkan dalam
beberapa jenis, yaitu:
a. Sistem Operasi, seperti program Microsoft Windows, LINUX, Novel
Netware dan lain sebagainya.
b. Aplikasi, seperti Microsoft Office, General Ledger, Corel Draw, dan
lain-lain.
c. Utilities, seperti antivirus, Norton Utilities, Disk fragmenter, Registry
Fix, dan lain-lain.
d. Bahasa Pemrograman, seperti Visual Basic, Foxpro, Cobol, Delphi, dan
sejenisnya.
3. Data
Data merupakan komponen dasar atau bahan mentah yang akan diproses
lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Dokumen bukti transaksi, nota,
kuitansi, dan sebagainya, merupakan contoh data atau bahan mentah.
3.4 Analisis Sistem Informasi
4. Prosedur
Prosedur adalah bagian yang berisikan petunjuk prosedur atau proses-
proses yang harus terjadi untuk menjalankan proses dalam sistem. Prosedur
ini dapat disajikan dalam bentuk tertulis dalam buku yang disebut sebagai
manual yang menuntun orang yang akan menjalankan sistem.
5. Manusia
Manusia merupakan komponen utama dalam sebuah sistem informasi.
Komponen manusia yang terlibat dalam sistem informasi antara lain adalah:
a. First level manager yang berperan sebagai pengelola pemrosesan data
yang dalam tindakannya didukung oleh perencanaan, jadwal, identifikasi
situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke
bawah.
b. Special Staff yang berperan menganalisis untuk keperluan perencanaan
dan pelaporan.
c. Management untuk membuat laporan berkala, permintaan khusus,
analisis khusus, laporan khusus, pendukung identifikasi masalah dan
peluang, pendukung analisis pengambilan keputusan level atas.
Gambar 3.1.
Sistem informasi meliputi beberapa hal pokok di bawah ini, seperti yang
digambarkan pula pada ilustrasi di atas:
a. Entry data dan preparation devices.
b. Data storage devices.
c. Telekomunikasi dan peralatan.
d. Peralatan pengolahan data.
e. Terminal Devices.
f. Prosedur, program, metode, dan dokumentasi.
g. Model manipulasi data, seperti model akuntansi dan anggaran, teknik
standar harga, model cost-volume-profit, program linear, PERT, teknik
statistik, dan sebagainya.
h. Ruangan untuk pengambilan keputusan.
i. Duplicating devices.
j. Analisis sistem informasi yang akan mengimplementasikan dan
menggunakan butir-butir di atas tersebut.
Melihat hal tersebut, sistem informasi lebih dari hanya sekadar sistem
akunting atau sistem pengolahan data. Sistem informasi selain harus dilihat
dari hasil yang diperolehnya (berupa nilai informasi), juga harus
berlandaskan pada bagaimana: (1) pengoperasian alur data dan pengelolaan
SKOM4437/MODUL 3 3.7
Gambar 3.2.
Kondisi Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi (Interface)
Sistem Informasi
komputer. Sistem informasi yang akurat dan efisien hanya dapat dihasilkan
oleh pengolahan informasi berbasis komputer (computer-based information
processing).
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
Kegiatan Belajar 2
B. TUGAS SIA
1. Pengumpulan Data
Ketika organisasi atau perusahaan (bisnis ataupun non-bisnis)
menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh
suatu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan
maka tindakan itu disebut sebagai tindakan transaksi, karena itulah timbul
istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan data ini mengumpulkan data
3.12 Analisis Sistem Informasi
2. Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi
manipulasi ini meliputi:
a. Pengklasifikasian
Elemen-elemen data tertentu dimanipulasi dalam catatan digunakan
sebagai kode. Dalam bidang komputer, kode adalah satu atau beberapa
karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
catatan. Misalnya, kode-kode untuk mengidentifikasi pegawai, departemen
atau klasifikasi gajinya.
b. Penyortiran
Catatan disusun sesuai dengan urutan tertentu berdasarkan kode atau
elemen data lain. Misalnya, file catatan gaji disusun sehingga semua catatan
untuk tiap pegawai terkumpul menjadi satu.
c. Perhitungan
Operasi aritmetika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data
untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. Dalam sistem gaji,
misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan
pendapatan kotor.
d. Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis atau disarikan,
menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata, dan seterusnya.
3. Penyimpanan Data
Pada organisasi kecil terdapat puluhan atau ratusan transaksi yang terjadi
setiap hari, sedangkan pada perusahaan besar mungkin sampai ribuan kali.
Tiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus
disimpan di suatu tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan
data. Data disimpan dalam media penyimpanan sekunder, dan file dapat
diintegrasikan secara logis untuk membentuk database. Sebagian besar
database adalah data akuntansi.
SKOM4437/MODUL 3 3.13
4. Penyimpanan Dokumen
SIA menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam
dan di luar perusahaan. Output tersebut dilandasi dua hal:
a. Oleh suatu tindakan. Output dihasilkan jika sesuatu terjadi. Contohnya
adalah tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi.
b. Oleh jadwal waktu. Output dihasilkan pada suatu saat tertentu.
Contohnya adalah cek gaji yang disiapkan setiap akhir bulan (tanggal 30
pada bulan berjalan).
Pada umumnya output berbentuk dokumen kertas. Namun, banyak pula
belakangan ini menggunakan tampilan layar.
Gambar 3.3.
Sistem Informasi di dalam Organisasi
Gambar 3.4.
Model Sistem Informasi Eksekutif
SKOM4437/MODUL 3 3.15
Gambar 3.5.
Model Sistem Informasi Pemasaran
Gambar 3.6.
Model Sistem Informasi Manufaktur
Gambar 3.7.
Model Sistem Informasi Keuangan
Personel atau anggota merupakan salah satu sumber daya fisik yang
mengalir melalui organisasi, dan departemen sumber daya manusia berperan
penting dalam arus tersebut. Departemen sumber daya manusia, disebut
SDM, merupakan suatu area fungsional organisasi, yang melaksanakan
fungsi staf. Pada organisasi besar, SDM mungkin dikepalai oleh seorang
wakil direktur.
SDM bertanggung jawab membawa personel dari lingkungan ke
organisasi atau perusahaan. Hal ini mencakup perekrutan, pewawancaraan,
dan pengujian. Setelah personel diterima, SDM menyimpan catatan-catatan
pegawai dan keluarganya. Jika personel berhenti bekerja, SDM melakukan
wawancara keluar untuk memperoleh pandangan mengenai kebijaksanaan
sumber daya manusia perusahaan, dan mengatur program pensiun dari
pegawai yang pensiun.
Sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya manusia
perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia (human resource
information system), atau HRS. Nama sistem manajemen sumber daya
manusia (human resource management system), atau HRMS, juga semakin
banyak digunakan. Gambar 3.8 memperlihatkan model HRIS.
Gambar 3.8.
Model Sistem Informasi SDM
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
1) Sistem Informasi yang lebih berorientasi pada data historis adalah ....
A. Sistem Informasi Pemasaran
B. Sistem Informasi Akuntansi
C. Sistem Informasi Eksekutif
D. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Tes Formatif 1
1) C. Computer system tidak termasuk pada pembahasan.
2) B. Sistem informasi secara spesifik tidak digunakan untuk investasi.
3) A. Mengulang tidak termasuk pada operasi data.
4) C. Kelenturan tidak termasuk pada nilai informasi.
5) B. Rumusan yang salah adalah, jika nilai marginal lebih besar dari
biaya marjinal, akan terjadi penurunan output. Seharusnya, nilai
marjinal lebih kecil dari biaya marjinal maka akan terjadi
penurunan output.
Tes Formatif 2
1) B. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi yang
lebih berorientasi pada data historis.
2) D. instruksi untuk menampilkan data sekilas, kemudian secara rinci
disebut sebagai drill down.
3) D. kegiatan mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing
perusahaan disebut sebagai intelijen pemasaran.
4) A. subsistem persediaan merupakan subsistem dari manufaktur yang
mengukur volume kegiatan produksi saat persediaan diubah dari
bahan mentah menjadi bahan jadi.
5) C. komunikasi termasuk pada promosi. Faktor lain yang belum masuk
adalah produk.
3.28 Analisis Sistem Informasi
Daftar Pustaka
Burch, John G. Jr., Felix R Strater Jr. (1974). Information System: Theory
and Practice. Canada: John Willey & Sons, Inc.
Mc. Leod Jr., Raymond. (1996) (edisi Bahasa Indonesia) Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.
PE N D AHUL U AN
A. KLASIFIKASI KOMPUTER
B. KETERBATASAN KOMPUTER
C. GENERASI KOMPUTER
E. ARSITEKTUR KOMPUTER
F. PENYIMPANAN DATA
Namun sejak tahun 1990, floppy disk yang hanya mampu menyimpan
360 KB (kilobyte) dan 1.4 MB (megabyte) tidak lagi/ jarang sekali digunakan
karena tidak mampu lagi menampung data yang semakin lama semakin
besar. Satu buah lagu yang direkam dalam bentuk digital membutuhkan
paling sedikit 3 MB. Untuk itu penyimpanan data dilakukan pada tiga media
utama yaitu CD (compact disk), external harddisk dan flashdisk. Banyak
CPU sekarang yang tidak lagi memiliki drive untuk disket dan diganti dengan
CD drive dan USB.
G. COMPACT DISK
H. EXTERNAL HARDDISK
Kebutuhan menyimpan data saat ini sudah sangat besar dan banyak
orang tidak lagi merasa cukup dengan media penyimpanan data dalam
harddisk yang ada dalam CPU, walaupun sudah mampu menyimpan data
sebanyak ratusan giga byte. Mobilitas yang tinggi juga menyebabkan orang
harus membawa sebuah media penyimpanan data tanpa membawa
komputernya. Untuk itu kemudian digunakan sebuah harddisk yang berada di
SKOM4437/MODUL 4 4.7
I. FLASHDISK
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
4) Random Access Memory (RAM) adalah chip yang berfungsi untuk ....
A. menjalankan perintah kerja komputer
B. mengubah bahasa manusia ke bahasa komputer
C. menyimpan data dan program aplikasi
D. menghubungkan jaringan sirkuit komputer
SKOM4437/MODUL 4 4.9
Kegiatan Belajar 2
Gambar 4.1.
Unit Fungsional dalam Sistem Komputer
SKOM4437/MODUL 4 4.13
Gambar 4.2.
Proses Pemeriksaan Bank Account
C. PEMASUKAN DATA
D. PEMILIHAN PROGRAM
E. P C SEBAGAI TERMINAL
Gambar 4.3
Alur Data Batch and On-line Processing
Bar code adalah garis kode yang berisi harga, merk, jenis barang, ukuran
dan informasi lain yang sejenis. Ketika kode garis ini dibaca scanner, data
lengkapnya langsung muncul di layar monitor dan dapat segera diverifikasi.
Komputer toko juga secara otomatis menggunakan data ini untuk pembaruan
data barang persediaan.
Electronic funds transfer (EFT) memungkinkan bank untuk menangani
transaksi dengan nasabah sepanjang waktu dengan kecepatan elektronis.
Teknologi ini memungkinkan pembayaran melalui telepon, pembayaran
langsung, dan ATM.
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
Kegiatan Belajar 3
A. BENTUK KELUARAN
2. Printer Non-Impact
Printer biasa dikeluhkan sebagai alat yang memiliki kebisingan tinggi
yang dirasakan cukup mengganggu. Tuntutan untuk mengurangi kebisingan
ini kemudian terpenuhi dengan ditemukannya jenis lain yaitu jenis INKJET,
cetakan tidak lagi dibuat melalui jarum, tetapi dengan tinta yang
disemprotkan melalui head. Proses ini lebih cepat dan relatif tanpa suara
keras. Kekurangannya adalah tidak dapat mencetak rangkap (yang dapat
dilakukan oleh dot matrix).
Kemajuan terus berkembang. Kemampuan mencetak dengan mutu tinggi
semakin meningkat. DESKJET (produsen Canon menamakan printer jenis ini
dengan sebutan BUBBLE JET) merupakan printer yang disebut sebagai
pencetak dengan mutu yang sangat baik. Hasil cetakan semakin halus dengan
resolusi (kepekatan) yang sangat tinggi karena dapat mencetak dengan
“kerapatan” (density) tinggi. Mutu cetakan terbaik dibuat oleh LASER
PRINTER, pencetak yang menggunakan teknologi sinar laser untuk
menghasilkan mutu yang paling baik (bisa mencapai 3600 titik per inci) dan
warna yang sangat mirip dengan benda aslinya.
3. Plotter
Untuk keperluan pencetakan besar, seperti gambar arsitektur atau teknik
lainnya, terdapat sebuah printer berukuran besar yang disebut PLOTTER
yang dapat mencetak kertas sebesar ukuran poster besar (ukuran kertas A2).
Pada plotter ini tidak terdapat jarum atau pipa penyemprot tinta, akan tetapi
tinta berwarna diletakkan dalam tabung seperti alat tulis yang berposisi
berjajar dan mengeluarkan tinta sesuai perintah komputer. Pengembangan
selanjutnya membuat plotter bisa melakukan pencetakan pada berbagai
permukaan bahan dengan kualitas foto sehingga populer digunakan untuk
keperluan membuat poster atau banner bahkan billboard iklan berkualitas
tinggi.
SKOM4437/MODUL 4 4.21
4. Softcopy
c. LCD Projector
Dalam sebuah seminar atau presentasi, penggunaan OHP atau Over
Head Projector merupakan hal yang umum dilakukan. Tulisan dan gambar
pada plastik transparan diletakkan di atas OHP untuk kemudian
diproyeksikan pada layar (silver screen). Gambar dan tulisan dibuat dengan
tangan atau cetakan hasil pekerjaan orang yang memiliki keahlian khusus.
Dengan teknologi LCD, diciptakan sebuah alat yang disebut
MAGNABYTE, yaitu lapisan plastik yang berisi kristal cair yang berfungsi
sama dengan monitor. Alat ini kemudian diletakkan di atas OHP untuk
4.22 Analisis Sistem Informasi
Output lain yang dapat dihasilkan oleh komputer adalah gerakan. Ini
biasanya terdapat pada industri yang menggunakan roboisasi. Program pada
komputer ini menggerakkan alat secara elektronis sesuai yang diinginkan.
Keuntungannya adalah gerakan yang dihasilkannya sangat akurat dan stabil.
Di samping gerakan, komputer telah mampu menghasilkan suara seperti
suara manusia.
Gerakan robotik tidak selalu merupakan gerakan yang terlihat, tetapi
dapat juga berupa suatu perintah yang dijalankan sebuah mesin. Teknologi
komputer sekarang ini telah mampu membuat manusia melakukan pekerjaan
rutin dari jauh melalui perintah komputer. Misalnya, sekarang pemilik rumah
dapat menyalakan/mematikan lampu rumah, menyalakan/mematikan kompor
listrik atau microwave, mengunci pintu, dan mematikan televisi, melalui
telepon yang dihubungkan dengan komputer. Cara kerjanya adalah seperti
komputer dalam posisi on-line, yaitu telepon dihubungkan dengan MODEM
(perubah gelombang digital ke analog dan sebaliknya) ke komputer, dan
komputer diisi dengan program penggerak khusus dan dihubungkan secara
elektronis ke alat-alat tersebut.
Komputer yang dapat menghasilkan suara seperti suara manusia
sekarang ini paling banyak dipergunakan oleh perusahaan jasa komunikasi
(PT TELKOM, misalnya). Sebagai contoh, jika kita menelepon seseorang
tetapi sambungan tersebut sedang sibuk, kita akan mendengar suara yang
memberitahu penelepon bahwa saluran tersebut sedang sibuk, atau juga
tentang jumlah tagihan telepon bulanan. Nomor yang kemudian berubah juga
akan diberitahukan oleh komputer melalui suara seperti suara manusia.
Perkembangan paling mutakhir adalah pada penggunaan telepon seluler atau
handphone yang mampu menghasilkan berbagai jenis suara, baik suara
manusia maupun musik layaknya sebuah perangkat audio.
SKOM4437/MODUL 4 4.23
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 3
2) Dalam DOT MATRIX dikenal jumlah PIN atau jarum, yaitu ....
A. 8 dan 12 pin
B. 9 dan 24 pin
C. 10 dan 30 pin
D. 14 dan 28 pin
Kegiatan Belajar 4
A. MASALAH ERGONOMIK
D. PENCAHAYAAN
1. Posisi Cahaya
Karena monitor CRT terbuat dari kaca bening maka ia bersifat
memantulkan cahaya yang datang dari luar. Untuk itu perlu diperhatikan
posisi/arah cahaya yang datang. Cahaya yang datangnya berlawanan dengan
arah monitor akan menimbulkan pantulan pada kaca monitor yang
menyulitkan operator untuk melihat tampilan monitor. Sedangkan cahaya
yang datang dari belakang monitor akan menyilaukan operator dan membuat
mata cepat lelah. Posisi yang paling tepat adalah tegak lurus di atas monitor
atau di atas operator. Jarak lampu diatur sehingga tidak terlihat langsung oleh
operator.
SKOM4437/MODUL 4 4.29
2. Pantulan (Glare)
Jika cahaya buatan (lampu) dapat diatur posisinya, cahaya natural, yaitu
dari sinar matahari yang masuk dari jendela sulit diatur. Untuk itu perlu
diperhatikan posisi monitor pada sumber cahaya tersebut. Posisi paling ideal
adalah jendela berada di samping, kiri atau kanan, monitor yang cukup
memberi terang pada operator tetapi tidak menyilaukan dan tidak memantul.
Jika tidak mungkin (karena tidak sesuai dengan rancangan ruang) maka dapat
dilakukan pengaturan posisi/sudut miring monitor (tilting) atau dengan
menutup jendela dengan tirai yang cukup gelap.
2. Penempatan Hardware
a. Jarak pandang. Jarak pandang antara operator dengan layar monitor
harus berada pada jarak antara 17,25 dan 19,75 inci (45 dan 50 cm) dan
jarak maksimal adalah 27,5 inci (70 cm).
SKOM4437/MODUL 4 4.31
Gambar 4.4.
Posisi Komputer – Operator
b. Tinggi monitor. Tinggi monitor yang terbaik adalah garis tengah layar
monitor berada pada posisi antara 10 dan 20o di bawah tinggi pandangan
horizontal mata seorang operator komputer. Sebuah riset menyebutkan
paling tidak bagian paling atas layar berada di bawah garis pandangan,
sedangkan yang lain menyatakan garis tertinggi pada tampilan layar
berada pada 10 sampai 15o di bawah garis horizontal.
c. Tinggi keyboard. Sebuah penelitian menyarankan bahwa tinggi keyboard
adalah di bawah tinggi siku, sedangkan sudut (tekukan) pergelangan
ketika menyentuh tuts pada keyboard tidak boleh lebih dari 10 derajat.
Disarankan untuk menggunakan keyboard yang memiliki bagian
tambahan untuk tempat telapak tangan istirahat (palmrest).
d. Letak dokumen sumber. Dokumen dan data dari luar yang harus
dimasukkan ke dalam komputer, baik berupa buku atau catatan pada
lembaran kertas harus diletakkan pada tempat khusus (document holder)
di sisi (kiri) monitor sehingga seorang operator komputer tidak perlu
memegangi bahan tersebut, dan gerakan mata operator dari layar monitor
ke dokumen tidak akan terlalu banyak.
e. Posisi kaki. Seperti disebutkan sebelumnya, sudut posisi telapak kaki 90
derajat dengan betis, dan harus diingat bahwa harus ada ruang yang
cukup untuk kaki bergerak (di bawah meja).
4.32 Analisis Sistem Informasi
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 4
3) Akibat paling utama dari ruang kerja yang lembab adalah ....
A. peralatan komputer menjadi lambat bekerja
B. melelahkan operator komputer
C. merusak perlengkapan operator
D. mengganggu hasil kerja komputer
5) Syarat mutlak tempat duduk operator komputer yang ada di ruang kerja
adalah ....
A. berwarna gelap dan tidak mengkilat
B. memiliki lengan penyangga siku
C. tidak mudah bergerak atau bergeser
D. tingginya dapat diatur
Tes Formatif 1
1) C. Karena mampu mengerjakan pengolahan data besar.
2) D. Karena merupakan program utamanya.
3) B. Karena berupa lempengan chip segi empat.
4) C. Karena sifatnya random dan dapat ditulisi.
5) C. 700 MB.
Tes Formatif 2
1) B. Karena artinya adalah perangkat keras.
2) B. Karena sifat datanya ditunda.
3) A. Karena sifatnya berhubungan.
4) C. Karena tintanya dapat dibaca alat magnetik.
5) D. Karena merupakan alat utama dalam pemasukan/pengeluaran.
Tes Formatif 3
1) A. Karena hanya berbentuk gambar semu.
2) B. Merupakan standar jumlah pin untuk LX dan LQ.
3) C. Karena hanya berupa sapuan tinta ke kertas.
4) D. Tabung ini merupakan sumber pencahayaan.
5) A. Karena bentuknya kecil dan ringan.
Tes Formatif 4
1) D. Karena merupakan sasaran utama.
2) C. Karena tetap membuat ruangan menjadi segar.
3) B. Karena udara lembab menyebabkan panas.
4) A. Karena tidak menimbulkan pantulan.
5) D. Karena harus sesuai dengan tinggi monitor.
4.36 Analisis Sistem Informasi
Daftar Pustaka
Belserene, Rita. (1994). UP & RUNNING With Word 6 for Windows. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Burch, John G. and Felix R. Strater. (1974). Information System, Theory and
Practice. New York: A Wiley/Hamilton Publication.
Campbell, Bob. (1992). UP & RUNNING With Word for Windows. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Mathaisel, Bud. (1992). Putting The I Back in IT, Special Libraries, Vol. 83,
No. 3. Washington: Special Libraries Association.
Nelson, Stephen L. (1994). Word For Windows. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Suwardi, Iping Supriana dan Peb Ruswono Aryan (2006). Mesin Sistem
Informasi, Sistem Informasi dalam Berbagai Prespektif, Bandung,
Informatika.
PE N D AHUL U AN
Kegiatan Belajar 1
U raian pada kegiatan belajar ini akan menjadi pengantar bagi mahasiswa
untuk dapat memahami pengertian mendasar tentang basis data. Pada
bagian ini akan dikemukakan mengenai pengertian dari sebuah basis data,
sasaran dan tujuan utamanya, pendapat yang mendukung dan menentang
penerapan basis data, istilah-istilah kunci dalam proses basis data, pandangan
data secara logis dan fisik.
Gambar 5.1.
Konsep Basis Data
Basis data sebagai sebuah komponen penting dalam kerja tidak dapat
dibantah lagi. Dengan basis data seseorang mulai dapat mengakses dan
memperoleh serta memperbarui data secara lebih efektif melalui basis data
daripada dengan cara konvensional dalam sistem manual. Untuk
memudahkan pemahaman tentang pengertian basis data, sebaiknya
digunakan contoh sebuah kasus di perusahaan. Misalkan saja Anda adalah
seorang presiden direktur dari sebuah perusahaan penjualan pakaian jadi dari
pabrik atau populer dengan sebutan Factory Outlet yang memiliki beberapa
cabang, dengan kegiatan utamanya adalah seperti berikut.
1. Membeli pakaian dari pabrik (garmen).
2. Mencatat pakaian yang dibeli dan terjual.
3. Membagikan pakaian ke cabang-cabang.
4. Mencatat pakaian yang belum terjual atau cacat oleh cabang.
5.4 Analisis Sistem Informasi
Jika tidak digunakan basis data, setiap bagian memiliki data hasil kerja
masing-masing yang disimpan di tempat masing-masing secara terpisah. Data
masing-masing ini kemudian juga dipecah ketika dikerjakan oleh cabang
yang terpisah. Ada dua masalah besar yang ditimbulkan oleh keadaan seperti
ini, yaitu:
Gambar 5.2.
Penyimpanan dan Penelusuran Data Tanpa Memakai Sistem Basis Data
Gambar 5.3.
Penyimpanan dan Penelusuran Data Dengan Memakai Sistem Basis Data
9. Keamanan (Security)
Data seharusnya terjaga berkaitan dengan kebijakan. Untuk data yang
harus terlindung dari pemakaian tanpa izin, ukuran keamanan dianggap
sebagai bagian dari manajemen sistem basis data (DBMS) dan rancangan
sebuah basis data. Keamanan basis data yang efektif menumbuhkan
keyakinan bahwa data terlindung dari kerusakan dan penggunaan ilegal.
Dalam mengevaluasi antara pro dan kontra terhadap data base, manfaat
yang akan dirasakan biasanya lebih diutamakan daripada kerugian yang akan
ditimbulkan. Yang termasuk dalam keuntungan dari basis data adalah:
SKOM4437/MODUL 5 5.9
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
Kegiatan Belajar 2
Dalam rancangan basis data terdapat tiga cara untuk melihat data:
tampilan logis menyeluruh, tampilan logis program, dan tampilan fisik.
Gambar 5.3.
Skema dan Subskema
Gambar 5.4.
Physical View
Gambar 5.5.
Sumber Informasi
Dengan basis data, data menjadi selalu tersedia untuk program yang
digunakan oleh pemakai yang berbeda. Hasilnya adalah penghematan tempat
penyimpanan dan pengurangan yang pasti pada jumlah data yang
'menyampah', dan mempertinggi kekuatan.
Sebuah DBMS memusatkan perhatian pada manajemen dan pengawasan
atas sumber data yang dipertukarkan. Program aplikasi sekarang mengambil
dan menyimpan data melalui DBMS. Permintaan-permintaan dari program
aplikasi ditangani oleh DBMS yang mengatur pertukaran data dan
melindungi data dari pemakaian tanpa izin (ilegal).
SKOM4437/MODUL 5 5.15
Gambar 5.6.
Lingkungan Konvensional dan DBMS
C. TAHAPAN LOGIS
Tahapan proses dari sebuah sistem basis data pada dasarnya sama saja
dengan sistem konvensional. Perbedaan utamanya adalah bahwa program
aplikasi mengirimkan masukan/permintaan keluaran kepada DBMS dan
menggunakan DBMS untuk menyimpan dan mengakses data. DBMS seperti
berperan sebagai 'manajer' data dalam basis data. Dia menentukan cara paling
efisien dalam penyimpanan data.
5.16 Analisis Sistem Informasi
D. FUNGSI DBMS
Sebuah sistem manajemen basis data juga memiliki beberapa fungsi lain,
yaitu:
1. mengontrol proses pengolahan data yang dilakukan bersamaan;
2. memelihara prosedur yang memantapkan data yang dihasilkan;
3. menyediakan fasilitas keamanan yang mampu mengidentifikasi
pengguna dan permintaan-permintaan yang diizinkan;
4. menyediakan fasilitas perbaikan jika ada kerusakan mesin, kerusakan
disk, kesalahan pemakai, dan sejenis itu.
Sebagai contoh pada Gambar 5.7 merupakan desai model input dari
sebuah interface program yang menunjukkan desain form input master kode
rekening yang digunakan untuk memasukan kode-kode rekening yang ada
dalam perusahaan. Beberapa item yang ada di dalamnya antara lain:
1. Kode Rekening. Kode ini digunakan untuk memasukan data kode
rekening. Tipe ada adalah character dengan lebar karakter sampai
sebanyak 10 kolom.
2. Nama Rekening. Digunakan untuk memasukan keterangan dari kode
yang bersangkutan. Tipe data adalah character dengan lebar 30 kolom.
3. Tipe. Digunakan untuk memasukan tipe rekening. Tipe rekening yang
dimaksud terdiri dari tiga pilihan, yaitu ”N” untuk kode rekening Neraca,
”R” untuk kode rekening Rugi Laba dan ”H” untuk kode Harga Pokok
Penjualan. Dengan demikian input ini hanya membutuhkan satu karakter
saja.
5.18 Analisis Sistem Informasi
Gambar 5.7.
Desain Input Master Kode Rekening
Desain output merupakan satu hal yang cukup penting, karena digunakan
untuk menjawab kebutuhan pemakai untuk bentuk-bentuk informasi yang
diinginkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam desain sebuah
output adalah:
1. tipe output;
2. isi output;
3. formal output.
SKOM4437/MODUL 5 5.19
1. Tipe Output
Berdasarkan tujuan pembuatan output, ada tiga macam/tipe output, yaitu:
a. Output yang digunakan untuk informasi eksternal atau kepentingan di
luar organisasi/lembaga/perusahaan, misalnya informasi untuk
pelanggan atau perusahaan yang menjadi rekan kerja.
b. Output yang diproduksi untuk kepentingan internal/dalam perusahaan.
c. Output yang hanya diproduksi untuk digunakan oleh bagian pengolah
data untuk kepentingan audit tahap awal.
2. Isi Output
Isi output bisa berupa data angka, tabel, kata atau keterangan lainnya. Isi
output berhubungan dengan format output yang dirancang. Misalnya, jika
output berbentuk angka, maka pada awalnya harus dirancang berapa digit dan
berapa jumlah angka desimalnya, dan lain-lain.
3. Bentuk Output
Ada beberapa bentuk output yang dapat digunakan untuk menyajikan
data dan informasi yang tepat kepada pemakainya sesuai dengan sifat data,
seperti:
a. Output berbentuk tabel
Output berbentuk tabel dapat dikategorikan menjadi beberapa macam
tabel seperti berikut ini:
1) Notice Report
Merupakan bentuk laporan yang paling sederhana, tetapi jelas, karena
dimaksudkan untuk menampilkan permasalahan-permasalahan khusus
supaya langsung dapat ditangani.
Gambar 5.8.
Contoh Tabel Notice Report
5.20 Analisis Sistem Informasi
2) Equipoised Report
Adalah jenis laporan berbentuk tabel yang membandingkan dua hal yang
bertentangan dengan tujuan untuk membantu pengambilan suatu
keputusan.
Gambar 5.9
Contoh Tabel Equipoised Report
3) Variance Report
Merupakan jenis laporan yang digunakan untuk menumbuh selisih
(variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil
kenyataannya.
Gambar 5.10.
Contoh Tabel Variance Report
Keluaran yang berbentuk grafik ini terdiri dari berbagai bentuk seperti:
1) grafik garis;
2) grafik batang;
3) grafik pastel;
4) dan lain-lain.
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
1) Keuntungan utama dari sistem manajemen basis data (DBMS) adalah ....
A. biaya operasional lebih murah
B. perangkat yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit
C. seluruh pengolahan data terintegrasi
D. semua akses dapat dilakukan tanpa batas waktu
Kegiatan Belajar 3
Struktur Data
D alam kegiatan belajar tentang struktur data akan diuraikan tentang tipe
interelasi data, tipe struktur data dan bentuk jaringan (network) yang
dapat dibuat untuk membantu penyebaran hasil proses basis data. Bagian ini
merupakan kelanjutan dari uraian kegiatan belajar sebelumnya mengenai
sistem manajemen basis data.
A. STRUKTUR DATA
Terdapat tiga jenis hubungan yang muncul di antara data mandiri: satu-
ke-satu, satu-ke-banyak, dan banyak-ke-banyak.
Sebuah hubungan satu-ke-satu (1:1) adalah sebuah gabungan antara dua
data mandiri. Contohnya, dalam budaya umum, seorang suami punya satu
istri, seorang 'bos' perusahaan memiliki nomor jaminan sosial sendiri, dan
seterusnya.
SKOM4437/MODUL 5 5.25
Gambar 5.11.
Struktur Data
1. Pohon
Sebuah struktur pohon (disebut juga hierarki atau urutan ke bawah)
memiliki elemen data yang diatur dalam formasi seperti sebuah pohon.
Pemilik data mandiri disebut orang tua, dan data mandiri yang dimilikinya
adalah anak. Orang tua yang tidak dimiliki siapa-siapa disebut akar. Hanya
5.26 Analisis Sistem Informasi
terdapat satu akar pada struktur pohon, tetapi ada banyak akar yang tumbuh
kemudian. Akar yang tumbuh kemudian (nodes) dari orang tua yang sama
disebut kembar.
Gambar 5.12.
Komponen Struktur Pohon
Pada Gambar 5.12. P adalah akarnya, ia punya jenis anak (nodes) A dan
B. Oleh karena itu satu orang tua bisa punya banyak anak (1:B), sedangkan
seorang anak hanya punya satu orang tua. Sebagai orang tua, A punya tiga
anak atau kembar (C,D,E) dan B punya tiga anak (F,G,H). Akan lebih mudah
jika gambar pohon ini diumpamakan dengan sebuah pekerjaan. Misalnya P
adalah seorang pedagang, sedangkan A adalah salah satu tagihannya. C, D,
dan E (sibling- anak kembar) merupakan jenis barang yang harus ditagihnya.
Struktur pohon mudah sekali dirancang jika struktur informasinya
bersifat hierarki. Sayangnya, tidak banyak struktur informasi yang betul-betul
membentuk hierarki. Misalnya jika dua orang bekerja sama membuka
rekening bank di mana masing-masing punya banyak sekali informasi yang
harus dimuat, kita akan melihat ada struktur yang bukan pohon, yang
membuat DBMS menjadi rumit sekali. Alternatifnya sering kali diperoleh
dengan menggunakan struktur jaringan.
2. Jaringan
Sebuah struktur jaringan memperlihatkan hubungan B:B di antara data
mandiri (entity). Gambar 5.13 adalah ilustrasi dari struktur jaringan.
SKOM4437/MODUL 5 5.27
Gambar 5.13.
Jaringan yang Dipecah
F. MODEL-MODEL DATA
1. Entity-Relationship Model
E-R model didasarkan atas persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri
dari sekumpulan objek, disebut entity dan hubungan antar objek tersebut,
disebut relationship. Entity adalah objek di dunia yang bersifat unik. Setiap
entity mempunyai atribut yang membedakannya dengan entity lainnya.
Contoh: Entity Mahasiswa, mempunyai atribut nama, umur, alamat no. ktm.
Pemodelan data dengan model ER menggunakan diagram ER.
Diagram ER terdiri dari :
Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan entity
Gambar 5.14.
Lambang dalam Diagram ER
Sebuah sistem basis data menyediakan dua tipe bahasa yaitu: tipe untuk
menspesifikasikan skema basis data, disebut DDL, dan tipe untuk
mengekspresikan queri atau update basis data, disebut DML.
Basis Data relasional menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri atas
baris dan kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data.
Nilai
NPM KDMK MID FINAL
10296832 KK021 60 75
10296126 KD132 70 90
31296500 KK021 55 40
21196353 KU122 90 80
41296525 KU122 75 75
50096487 KD132 80 0
10296832 KD132 40 30
4. Relational Key
Relational Key adalah istilah kunci tambahan yang umum digunakan
oleh DBA dalam membuat field, memasukan data dan mengambil data:
a. Super key : Satu atribut/kumpulan atribut yang secara unik
mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi.
b. Candidate key : Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai
unik.
c. Primary key : Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan
tupel secara unik dalam relasi.
d. Alternate key : Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key.
e. Foreign key : Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci
utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut
tersebut hanya sebagai atribut biasa.
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 3
Tes Formatif 1
1) B. Pertukaran pesan jarak jauh.
2) A. Pengumpulan informasi.
3) D. Pengumpulan informasi.
4) B. Jaringan internet.
5) D. Mencarikan data yang diminta.
Tes Formatif 2
1) C. Seluruh pengolahan data terintegrasi.
2) C. Memberi informasi bagaimana data di struktur.
3) C. Memanipulasi data sehingga dapat dipakai.
4) D. Mampu melakukan segala penempatan data.
5) D. Membantu efektivitas pengolahan data menjadi informasi.
Tes Formatif 3
1) A. Relasi.
2) C. Masalah keamanan sistem.
3) A. Jenis organisasi.
4) D. Dapat dipakai bersama.
5) B. Membutuhkan memori yang besar.
SKOM4437/MODUL 5 5.39
Daftar Pustaka
Belserene, Rita. (1994). UP & Running With Word 6 for Windows. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Burch, John G. and Felix R. Strater. (1974). Information System, Theory and
Practice. New York: A Wiley/Hamilton Publication.
Campbell, Bob. (1992). UP & Running With Word6 for Windows. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Mathaisel, Bud. (1992). Putting the I back in IT, Special Libraries, Vol 83,
No.3. Washington: Special Libraries Association.
PE N D AHUL U AN
Kegiatan Belajar 1
A. KONSEP DASAR
B. DEFINISI
C. KATEGORI APLIKASI
Gambar 6.1.
Pengambilan Informasi
Sebuah sistem pemasukan data adalah transmisi data sumber satu arah
(one-way transmition) dari terminal terdekat dengan komputer. Pertama-tama
data dimunculkan dan
diedit dalam layar sebelum
pengiriman (transmisi).
Dalam lingkungan on-line
batch – lihat Modul 1) data
disimpan langsung dalam
hard disk atau server untuk
diproses di tempatnya di
lain waktu. Untuk aplikasi
yang segera (real-time
application), komputer
langsung menjawab per-
mintaan sesaat setelah data
diterima (Gambar 6.2).
Gambar 6.2
Transmisi Satu Arah
6.6 Analisis Sistem Informasi
Gambar 6.3.
Perjalanan Data melalui Telekomunikasi
tersalur melalui jalur kabel, serat optik, saluran udara sampai satelit. Saluran
ini dapat disewa seperti pengiriman pada umumnya. Perusahaan yang
menyewakannya berada di bawah lisensi dari perusahaan telekomunikasi (di
Indonesia adalah TELKOM dan INDOSAT)
3. Web Server
Ketika seseorang mengirimkan data melalui jaringan Internet, data tidak
selalu harus langsung diterima oleh pihak yang dituju, tetapi dapat
di‟titip‟kan ke sebuah tempat khusus yang disebut web server, yaitu sebuah
pusat jaringan yang memberikan layanan „penitipan‟ data. Bentuk data ini
bisa berbagai bentuk, dari huruf, angka, gambar, foto, gambar bergerak dan
suara. Ketika data ini diminta, web server mencarikan data yang dimaksud.
Pembantu pencarian tempat penyimpanan yang sangat populer adalah Yahoo!
dan Google. Web server ini tidak hanya menyimpan tetapi juga membantu
mencarikan peminta data ke alamat web server lain (melalui search engine)
yang diketahui memiliki data yang dibutuhkan. Web server juga menyimpan
data yang dititipkan dalam sebuah database.
F. KONSEP JARINGAN
Gambar 6.4.
Komunikasi Satelit
Gambar 6.5.
Front End Processor
H. TELEKOMUNIKASI KOMPUTER
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
Kegiatan Belajar 2
A. KECEPATAN TRANSMISI
B. JENIS SALURAN
Dalam transmisi jarak jauh terdapat tiga jenis saluran (channel) yang
dapat digunakan.
Simplex, half-duplex, dan full duplex. Saluran Simplex transmission
hanya mentransmisikan data atau informasi pada satu arah saja. Di situ tidak
ada pertukaran (interchange) antara pengguna dan komputer (lihat
Gambar 6.1). Contoh yang paling sederhana adalah pengiriman berita melalui
SKOM4437/MODUL 6 6.15
sistem telegram, yang hanya mentransmisi informasi satu arah dari satu
lokasi di tempat lain.
Saluran half-duplex transmission, mentransmisi data dari dua arah
berlawanan, tetapi hanya satu arah pada satu saat. Model ini sudah biasa
dalam sistem pengolahan data, di mana seorang operator komputer
memasukkan data kemudian menerima jawaban dari komputer tersebut.
Gambar 6.6.
Jenis Saluran
C. MODEL TRANSMISI
mentransmisi data secara kontinu tanda diganggu atau dihambat oleh bit
permulaan dan bit akhir. (Perhatikan Gambar 6.7).
Asynchronous transmission digunakan untuk transmisi jumlah data yang
sedikit dan kecepatan transmisi data yang sangat banyak dan berkecepatan
tinggi.
Gambar 6.7.
Transmisi Beda Waktu dan Sinkron
D. KONFIGURASI ALUR
Gambar 6.8.
Point-point dan Multidrop Lines
Gambar 6.9.
Point-to-point dan Multidrop Liner
6.18 Analisis Sistem Informasi
F. PELAYANAN (SERVICES)
mengedit, membuat file, dan lain-lain, akan sangat berguna jika dapat
berkomunikasi dalam sistem tersebut. Sebuah pendekatan yang efisien pada
jaringan jenis ini adalah Jaringan Terbatas (Local Area Network - LAN).
LAN dapat dibedakan dari jaringan yang lain dengan melihat luas
wilayah yang dapat dijangkau, kecepatan transmisi, dan kemudahan
menambah peralatan baru. LAN adalah sebuah hubungan komunikasi
elektronik di mana semua sumber dan penerima berlokasi di satu kantor, satu
buah gedung, atau satu tempat kerja, biasanya pada radius tidak lebih dari
dua kilometer. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produktivitas
sumber daya manusia (SDM) dan menyediakan pertukaran informasi
(resource sharing). Pengguna diberi kebebasan untuk memiliki sebanyak
mungkin informasi dan teknologi yang tersedia melalui jaringan. Ini
termasuk membuat sambungan suara di dalam dan di luar gedung kantor,
menerima sebanyak lima puluh dokumen sehari, dan mengolah informasi
tanpa harus menunggu di belakang yang lain untuk satu komputer pusat.
Bayangkan kita berada di sebuah lingkungan pabrik yang mengerjakan
banyak sekali proses produksi yang harus dimonitor. Sebuah komputer
tunggal dapat mengerjakan tugas tersebut, tetapi tidak mampu menangani
lebih dari satu atau dua pengguna sekaligus. LAN memakai sejumlah
komputer mikro (microcomputer) di lokasi pengguna agar dapat
berkomunikasi dengan komputer pusat yang bertugas. Data dan catatan juga
dapat diakses dari beberapa tempat di dalam kompleks (perhatikan
Gambar 6.10).
LAN dapat digambarkan dalam beberapa karakteristik seperti berikut ini.
1. Anggota jaringannya hanya terbatas pada wilayah yang kecil dan
terbatas.
2. Pada umumnya informasi ditransmisikan dalam bentuk digital, artinya
tidak dilakukan konversi ke bentuk analog.
3. Penyambungan antara terminal dalam jaringan dapat dilakukan dengan
mudah.
4. Setiap terminal dapat berkomunikasi dengan terminal lainnya.
H. TIPOLOGI JARINGAN
Gambar 6.10.
LAN di Sebuah Industri
Gambar 6.11.
Jaringan LAN
Gambar 6.12.
Jaringan ETHERNET
I. PEMILIHAN LAN
keperluan militer. Sistemnya tentu saja harus sangat konsisten dan bebas
kesalahan.
Sebuah jaringan peer-to-peer beroperasi pada bentuk yang berlawanan.
Seperti sebuah konferensi meja bundar, pengguna dapat bertukar informasi
dan kerja secara tersendiri dengan pusat komputer, dengan aplikasi yang
menuntut fleksibilitas dan jangkauan kemampuan yang luas dari
perangkatnya. Aplikasi yang paling banyak dipakai adalah “lembar kerja”
(spreadsheet) dan program desain terkomputerisasi (computer-aided-design:
CAD).
Gambar 6.13.
Tipologi untuk Mengevaluasi LAN
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
Tes Formatif 1
1) B. Pertukaran pesan jarak jauh.
2) A. Pengumpulan informasi.
3) D. Pengumpulan informasi.
4) B. Jaringan internet.
5) D. Mencarikan data yang diminta.
Tes Formatif 2
1) B. Merupakan bentuk sederhana.
2) C. Karena menjadi kemampuan utama.
3) B. Karena tidak mampu menyimpan data banyak.
4) D. Karena hanya antartitik (point).
5) D. Karena tidak perlu ada konversi.
6.28 Analisis Sistem Informasi
Daftar Pustaka
Belserene, Rita. (1994). UP & Running With Word 6 for Windows. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Burch, John G. and Felix R. Strater. (1974). Information System, Theory and
Practice. New York: A Wiley/Hamilton Publication.
Campbell, Bob. (1992). UP & Running With Word 6 for Windows. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Mathaisel, Bud. (1992). Putting the I back in IT, Special Libraries, Vol 83,
No.3, Washington, Special Libraries Association.
PE N D AHUL U AN
Kegiatan Belajar 1
Kebutuhan Analisis
(Requirement Analysis)
2. Pengamatan (Observation)
a. Bagaimana metode digunakan?
1) Secara langsung sang analis mengunjungi lokasi pengamatan.
2) Analis kemudian merekam kejadian di lokasi pengamatan, termasuk
volume dan pengolahan lembar kerja dengan menggunakan berbagai
alat rekam yang dimiliki (catatan, kamera dan alat rekam suara).
b. Apa yang menjadi target dari metode?
Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow
Diagram)
c. Apa yang menjadi keuntungan metode?
1) Mendapatkan fakta tentang records yang lebih jelas dibanding
pendapat (opinion) hasil wawancara.
2) Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan.
3) Tidak mengganggu kondisi lapangan dan subjek pengamatan tidak
dapat menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui bahwa
mereka sedang diamati).
4) Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users.
d. Apa kerugian penggunaan metode ini?
1) Jika terlihat, analis mungkin terpaksa mengubah cara kerja (end-
user merasa diamati).
2) Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi
mungkin tidak lagi mewakili (representative) kondisi harian atau
mingguan.
3) Membutuhkan pengalaman dan keahlian khusus dari analis.
e. Kapan metode tersebut baik digunakan?
1) Jika analis membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu,
volume dan sebagainya.
2) Apabila analis curiga bahwa end-user mengatakan suatu kejadian
yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat).
analis organisasi tersebut. Isi proposal harus meliputi hal-hal seperti berikut
ini:
1. alasan dilaksanakannya analisis, singkat namun jelas;
2. batasan dari luas lingkup analisis;
3. data yang diperlukan selama pelaksanaan analisis;
4. sumber-sumber yang potensial untuk mendapatkan data tersebut;
5. tujuan atau sasaran dilaksanakannya analisis;
6. perkiraan masalah-masalah yang akan dihadapi selama pelaksanaan
analisis;
7. jadwal sementara untuk pelaksanaan analisis.
diperlukan pertimbangan apakah sistem yang lama harus dianalisis. Ada yang
mengatakan bahwa menganalisis sistem yang sedang berjalan hanyalah
membuang waktu dan biaya, sementara itu ada yang mengatakan bahwa hal
itu sangat diperlukan. Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan yang
diperoleh jika menganalisis sistem yang sedang berjalan.
a. Efektivitas sistem
Mempelajari sistem yang sedang berjalan memberi kesempatan untuk
menentukan apakah sistem tersebut cukup memuaskan atau memerlukan
perbaikan atau bahkan harus diganti.
b. Merancang gagasan/ide
Menganalisis sistem yang sedang berjalan dapat membantu merancang
gagasan untuk memperbaiki kekurangan sebelumnya.
d. Perkembangan pengetahuan
Dengan dilaksanakannya sistem yang baru, seorang analis harus dapat
menentukan tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan serta
meninggalkan atau menghapuskan sistem sebelumnya. Jadi, seorang analis
tidak saja harus mengetahui kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan tetapi
juga mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
a. Mahal
Menganalisis sistem yang sedang berjalan memerlukan waktu yang tidak
sedikit sehingga memerlukan dana yang banyak.
2. Sumber-sumber Internal
Sumber utama yang paling penting untuk pengumpulan data adalah
sumber daya manusia di dalam organisasi itu sendiri yang meliputi seluruh
tingkatan di dalam organisasi, mulai dari top manajemen sampai kepada
pegawai yang paling rendah. Data yang terbaik yang diperlukan oleh analisis
dapat diperoleh dari pengguna itu sendiri, sekalipun biasanya mereka akan
memberi data yang berubah-ubah atau seenaknya mengenai data yang sama.
Dalam hal ini analisis harus mampu menghilangkan atau mengubah perilaku
ini untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan menjelaskan data
apa saja yang diperlukan.
Sumber kedua untuk pengumpulan data adalah arsip-arsip atau dokumen
yang digunakan dan disimpan di dalam organisasi. Kertas kerja yang ada di
organisasi dapat diklasifikasikan sebagai (1) struktur organisasi, (2) rencana
organisasi, (3) kegiatan organisasi sebelum dan yang sedang berjalan.
Dalam menggunakan data yang berasal dari organisasi, seorang analis
harus berhati-hati, sebab sering kali yang tertulis di dalam dokumen adalah
mengenai struktur organisasi dan rencana organisasi yang tidak
mencerminkan kenyataan yang sebenarnya. Adalah hal yang biasa bagi
organisasi untuk mengubah rencana organisasi dengan tidak mengubah
dokumen tentang perencanaan organisasi. Dokumen yang ditetapkan tersebut
SKOM4437/MODUL 7 7.9
3. Sumber-sumber Eksternal
Untuk mendapatkan data yang diperlukan seorang analis harus mampu
melihat sistem atau subsistem di organisasi yang lain yang dapat digunakan
untuk pengumpulan data, proses data atau pelaporan dan teknik informasi.
Dengan mengetahui sistem yang dipergunakan oleh organisasi lain, tidak saja
akan menjadi sumber gagasan tetapi juga kesempatan untuk melihat sistem,
subsistem, konsep, teknik atau mekanisme operasional organisasi lain.
Buku-buku dan jurnal-jurnal profesi juga merupakan sumber data.
Dengan mempelajari keduanya analisis dapat meninjau kembali teori-teori
yang ada dan praktiknya atau juga mendapatkan gagasan baru. Hal yang
sama dapat diperoleh dengan menghadiri seminar-seminar, lokakarya dan
konferensi-konferensi.
Sumber data yang berasal dari luar organisasi dapat juga berupa brosur-
brosur dari peralatan kantor atau perangkat lunak komputer. Brosur-brosur
tersebut biasanya menjelaskan kebutuhan-kebutuhan organisasi yang dapat
dipenuhi dengan tersedianya peralatan tersebut.
Dengan beragamnya sumber data dari luar organisasi yang dapat
diperoleh, analis dapat memilih dan memilah sumber data yang paling
relevan disesuaikan dengan dana dan waktu yang tersedia juga besarnya
sistem atau subsistem yang akan dianalisis.
7.10 Analisis Sistem Informasi
Sering kali kerangka kerja yang ditentukan adalah alasan dan luas
lingkup analisis, walaupun ada juga yang berdasar kepada pilihan pribadi
analisis sendiri. Berikut ini adalah beberapa kerangka kerja pengumpulan
data yang dapat digunakan.
Persyaratan teknis:
Untuk pengiriman:
1. Pengiriman dengan nama dan alamat jelas
2. Barang yang dipesan, jumlah dan macamnya
3. Cara pengiriman/instruksi
Untuk pembayaran/penagihan:
Pesanan Barang 1. Rekening tagihan dengan nama dan alamat
2. Jangka waktu pembayaran
3. Jumlah tagihan dan potongan harga.
Persyaratan strategis:
1. Tanggal penerimaan pesanan
2. Identitas pegawai penerimaan pesanan
3. Pelayanan penjualan, nomor bagian
penjualannya
4. Status dari pesanan yang tidak terpenuhi
5. Tanggal pengiriman
6. Bagaimana pesanan diterima
7. Frekuensi pesanan
Gambar 7.1.
Ilustrasi Mengenai Kebutuhan Informasi Pesanan Barang
SKOM4437/MODUL 7 7.11
Investasi
Gambar 7.2.
Tingkat Keputusan Berdasarkan kepada Rincian Sumber Daya
(penyelia, sejawat dan bawahan) dan informasi yang dibutuhkan oleh orang
lain mengenai seorang individu.
B A C
D E F
Gambar 7.3.
Kerangka Kebutuhan Informasi untuk Pengumpulan Data
3. Analisis Input/Output
Metode pengumpulan data ini menggunakan data-data yang berasal dari
peralatan yang menggunakan mesin atau komputer. Data dapat dihimpun
dalam bentuk input dan output pada sebuah sistem. Masing-masing input dan
output akan tampak/keluar lengkap dengan penjelasan-penjelasannya. Namun
demikian, bagaimana input dapat mempengaruhi output atau bagaimana
proses pengambilan keputusan, informasi yang diperlukan dan arus informasi
tidak terdapat di dalamnya.
Ada tiga risiko mendasar yang biasanya dihadapi oleh analis selama
pengumpulan data, yaitu:
SKOM4437/MODUL 7 7.13
Tingkat Manajemen
Fungsi Wk. Dir. Manajer Manajer
Direktur
Pemasaran Penjualan Promosi
Anggaran penjualan umum S STe STa A
Pengaturan jatah penjualan S STe A
Rencana promosi S A STa
Kinerja bagian penjualan STa Te
Kinerja promosi STa Te
S = Strategi, Ta = Taktis, A = Advis, Te = Teknis
Gambar 7.4.
Analis Tanggung Jawab Berkenaan dengan Kegiatan Pemasaran
Tingkat Manajemen
Fungsi Wk. Dir. Manajer Manajer
Direktur
Pemasaran Penjualan Promosi
Perkiraan penjualan R R R D
Rencana produksi R
Laporan bahan baku R
Informasi pemasaran R R D D
Laporan penjualan R D D D
Laporan inventaris R R D D
Laporan pribadi R D D
R = Ringkas, D = detail
Gambar 7.5.
Gambaran Kebutuhan Informasi yang Dibutuhkan oleh Manajer
.
Gambar di atas menunjukkan kedudukan dan fungsi yang sama dengan
penekanan kepada derajat perincian informasi yang diperlukan. Di dalam
organisasi besar, ada semacam pola yang mengindikasikan bahwa semakin
tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi, semakin singkat informasi
yang diinginkannya. Dengan demikian seorang presiden direktur akan
mendapatkan informasi yang berupa ringkasan.
SKOM4437/MODUL 7 7.15
Tingkat Manajemen
Fungsi Wk. Dir. Manajer Manajer
Direktur
Pemasaran Penjualan Promosi
Barang P P PrR P
Wilayah P P PrR P
Pembeli P P PrR P
Penjual P P PrR P
Persentase total pasar K RKex PEx PK
Jatah/kuota K P Pr Pr
Keuntungan penjualan Pr P
Biaya promosi P
Biaya penjualan P PPr
P = Periodik, Pr = Pemeriksaan, R = Rekayasa, K = Kecuali, Ex = External
Gambar 7.6.
Posisi Manajemen Sehubungan dengan Laporan Penjualan
G. PELAPORAN HASIL
Hal yang paling penting dari seluruh proses analisis sistem adalah
laporan akhir dari analisis sistem yang berisikan temuan-temuan pada saat
analisis. Adapun format dan isi laporan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Pernyataan kembali alasan dan luas lingkup analisis.
2. Penjelasan singkat mengenai sistem yang sedang berjalan dan
pelaksanaannya dan masalah-masalah yang tidak teridentifikasi pada
awalnya.
3. Pernyataan kembali tentang tujuan dan batasan-batasannya yang diikuti
oleh temuan-temuan yang mendukung atau menolak tujuan/sasaran yang
telah ditetapkan.
4. Penjelasan tentang masalah penting yang tidak dapat dipecahkan.
5. Pernyataan analis tentang perkiraan-perkiraan/anggapan yang
kritis/genting selama analisis.
6. Saran-saran berkenaan dengan sistem yang diusulkan dan persyaratan-
persyaratannya yang disamakan dengan rancangan pendahuluan.
7.16 Analisis Sistem Informasi
7. Proyeksi sumber daya yang dibutuhkan dan dana yang diperlukan untuk
merancang sistem baru atau modifikasi sistem.
H. ASPEK KELAYAKAN
2. Menangguhkan
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya dana pada saat ini sehingga
tindak lanjut dari hasil analisis sistem akan ditangguhkan sampai dana yang
dibutuhkan tersedia.
3. Modifikasi
Karena sesuatu hal, hasil analisis sistem tidak dapat dilaksanakan
sesuai usulan sehingga akan dilakukan beberapa perubahan atau
mengombinasikannya dengan subsistem yang telah ada.
4. Pelaksanaan Bersyarat
Ini berarti bahwa usulan dari analisis sistem akan ditindaklanjuti sesuai
proposal, walaupun dari segi kategori kelayakan memerlukan pembenaran
karena dinilai kurang layak.
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
6) Dalam menganalisis sebuah sistem, sering kali sistem yang telah ada
dipelajari terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena ….
A. lebih murah
B. lebih efektif
C. mencari kesalahan
D. untuk mengubah kebiasaan kerja
10) Hasil analisis sistem dinilai layak secara ekonomi jika dari segi
pembiayaan dinilai ….
A. sesuai dengan hasil yang akan dicapai
B. terlalu mahal
C. tidak sesuai dengan harapan
D. tidak layak
SKOM4437/MODUL 7 7.21
Kegiatan Belajar 2
Proses Perancangan
D alam bagian ini akan dipaparkan proses perancangan sistem yang akan
meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) mendeteksi masalah sistem
(2) menjelaskan pengertian rancangan, dan (3) rangkuman mengenai elemen-
elemen yang harus diketahui oleh analis dalam merancang sistem.
1. Permasalahan Sistem
Berdasarkan pendapat ahli, semua sistem informasi akan mempunyai
masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain.
Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah,
antara lain karena:
a. waktu (overtime);
b. lingkungan sistem yang berubah;
c. perubahan prosedur operasional.
a. Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan
manajemen di tingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat
digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain:
1) Banyak laporan yang isinya terlalu panjang.
2) Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
3) Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
4) Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
5) Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi
dan disebarluaskan.
b. Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap.
Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya
80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
1) Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya
atau isian formulirnya tidak lengkap.
2) Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak
diisi karena kesengajaan atau ketidaksengajaan.
3) Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasi-
kan data dari sumber-sumber dokumennya.
c. Kebenaran (correctness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field
harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara
lain:
1) Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
2) Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
3) Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami
kenaikan.
4) Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.
7.24 Analisis Sistem Informasi
d. Keamanan (security)
Sering kali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya.
Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika
informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
f. Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan
berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami
penurunan, dan sebagian akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan
biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan program, dan
sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau
analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan
biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena
mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang didapat.
g. Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan
unit sumber daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah
SKOM4437/MODUL 7 7.25
Di sini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain:
1) Keluaran/nilai uang (troughput/dollar).
2) Keluaran/waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours
worked).
3) Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
4) Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
5) Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of
programmers).
6) Biaya kertas/transaksi (paper costs/ transaction).
i. Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai
dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam
sistem.
7.26 Analisis Sistem Informasi
B. DEFINISI RANCANGAN/PERANCANGAN
c. Persyaratan sistem
Persyaratan sistem meliputi segala hal yang dikehendaki dan dibutuhkan
oleh sistem itu sendiri yang meliputi (1) kinerja sistem, (2) biaya, (3) tingkat
kepercayaan, (4) pemeliharaan, (5) keluwesan, (6) jadwal instalasi,
(7) pertumbuhan yang diharapkan, dan (8) daya tahan sistem.
SKOM4437/MODUL 7 7.29
e. Operasionalisasi data
Operasionalisasi yang paling mendasar yang dapat dilakukan oleh data
telah dikemukakan dalam bab terdahulu, yaitu menggambarkan,
mengklasifikasi, menyusun, merangkum, menghitung, menyimpan,
memanggil kembali, menggambarkan kembali, dan menyebarkan. Semua
sistem berisi gabungan operasionalisasi data, walaupun hal ini tergantung
dari metode yang digunakan dan sumber daya organisasi yang terlibat.
f. Alat rancangan
Selama proses perancangan, analisis akan sangat terbantu jika
menggunakan alat-alat atau teknik dalam mengembangkan sistem. Teknik-
teknik yang dimaksud adalah bagan, grafik, model-model, dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan perancangan sistem, analis banyak dibantu oleh
penggunaan bagan, tabel-tabel keputusan, dan teknik-teknik model. Bagan
dapat memperlihatkan gerakan informasi, sementara tabel keputusan
menunjukkan rancangan yang efisien tentang kebutuhan yang sifatnya
strategis dan taktis. Sedangkan penggunaan model memberi kesempatan
kepada analis untuk mencoba alternatif rancangan sistem yang berbeda.
Rancangan sistem tanpa menggunakan alat-alat tersebut memang dapat
dilakukan sekalipun sebenarnya dalam banyak hal akan sangat membantu.
7.30 Analisis Sistem Informasi
Gambar 7.7.
Menggambarkan Elemen-elemen yang Terlibat di Dalam Proses Perancangan
untuk Sistem Informasi
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
C. lebih layak
D. sistem yang baru belum tentu cocok
Tes Formatif 1
1) A. Analisis sistem adalah pengkajian dan evaluasi bagian-bagian dari
sistem dalam sebuah manajemen.
2) D. Bukan alasan perlunya dilaksanakan sebuah analisis sistem adalah
adanya dana berlebih.
3) C. Dalam menentukan cakupan analisis sistem diperlukan latar
belakang dilaksanakan analisis sistem.
4) C. Proposal analisis data.
5) D. Bukan termasuk sumber data adalah sumber daya manusia.
6) B. Sering kali sistem yang telah ada dipelajari terlebih dahulu karena
lebih efektif.
7) C. Sumber daya yang paling penting dalam organisasi kaitannya
dengan sistem informasi adalah manusia.
8) B. Analisis arus informasi adalah mengidentifikasi data berdasarkan
informasi yang dibutuhkan seseorang.
9) C. Bukan risiko yang dihadapi dalam pengumpulan data adalah
keterlibatan ke dalam sistem.
10) A. Hasil analisis sistem dinilai layak secara ekonomi jika dari segi
pembiayaan dinilai sesuai dengan hasil yang akan dicapai.
Tes Formatif 2
1) C. Alternatif-alternatif pemecahan masalah, adalah hal-hal yang
terdapat di dalam rancangan sistem, pengembangan alternatif dan
menentukan rancangan pemecahan masalah.
2) B. Kelayakan sistem, tidak merupakan komponen yang harus diketahui
dalam proses perancangan sistem.
3) A. Bagan-bagan, adalah alat bantu di dalam proses perancangan sistem.
4) B. Pihak manajemen, adalah yang memutuskan untuk menangguhkan,
memodifikasi atau melanjutkan rancangan sistem karena pihak
tersebut yang paling mengetahui keadaan keuangan untuk keperluan
tersebut.
5) B. Pengerjaannya tidak terlalu kompleks seperti jika mengembangkan
sistem yang baru, karena tidak harus memulainya dari awal lagi.
SKOM4437/MODUL 7 7.37
Daftar Pustaka
Burch, J.G. Jr and Strater, F.R. Jr. (1974). Information Systems: Theory and
Practice. New York: John Wiley & Sons, Inc.
PE N D AHUL U AN
Kegiatan Belajar 1
Investigasi Sistem
D alam bagian ini akan dibahas mengenai alat dan teknik analisa pada
desain sistem yang diusulkan yang akan meliputi tinjauan ulang
mengenai (1) Alat dan teknik analisis (2) Pendefinisian masalah dan
investigasi, dan (3) analisis biaya (efektivitas). langkah-langkah proses
evaluasi sistem ini digambarkan pada Gambar 8.1.
Sesuaikan konfigurasi
dengan persyaratan
Menerima usulan
Memilih rekanan
Memilih cara
mendapatkannya
Bagan 8.1.
Langkah-langkah Proses Evaluasi Sistem
SKOM4437/MODUL 8 8.3
Gambar 8.2.
Peran Analisis Sistem Informasi
Analis sistem juga berperan sebagai Agent of Change yaitu orang yang
berperan membawa perubahan iklim organisasi atau perusahaan kepada
kondisi yang lebih baik.
Menurut Prima Rosa (2005), untuk dapat melakukan analisis yang tepat
sesuai tujuan, seorang analis sistem harus memiliki karakter dan kemampuan
sebagai berikut:
1. Pengetahuan tentang teknologi informasi.
2. Pengalaman dan pengetahuan tentang programming.
3. Kemampuan problem solving (teknik pemecahan masalah).
4. Keterampilan komunikasi interpersonal.
5. Keterampilan relasi interpersonal.
6. Kemampuan menyesuaikan diri.
7. Karakter dan etika.
sistem, baik sistem pengganti atau sistem tambahan. Selama fase ini harus
dicapai kesepakatan mengenai sifat permasalahan yang ada dan mengenai
hal-hal yang harus dipenuhi oleh sistem baru nantinya.
Dalam melakukan analisis, seorang sistem analis harus cukup tanggap
terhadap pendapat pihak lain dan harus memiliki kemampuan bernegosiasi
dan diplomasi sebaik kemampuan teknis analisa. Hal ini dibutuhkan pada
saat terjadi silang pendapat dengan pihak lain yang tidak sependapat agar
diperoleh kesepakatan bersama pada sistem yang sedang dijalankan dan yang
akan diterapkan.
Agar dapat melakukan investigasi dengan tepat sehingga memperoleh
gambaran yang benar tentang sistem yang sedang berjalan dan yang akan
diterapkan, diperlukan beberapa alat dan teknik pengumpulan data, antara
lain: observasi langsung, wawancara, kuesioner dan pengambilan sampel
dokumen.
1. Observasi Langsung
Observasi atau pengamatan langsung pada berjalannya sebuah sistem
dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana sistem
dijalankan, pihak-pihak yang berperan sebagai pelaku sistem, tempat sistem
dijalankan, dan lain-lain.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam tindakan observasi secara
langsung, yaitu:
a. Melakukan interaksi dengan pihak yang diobservasi. Cara ini dilakukan
jika informasi yang diperlukan hanya dapat diperoleh dari pernyataan
langsung objek pengamatan, misalnya tentang bagaimana perasaan atau
pendapat mereka mengenai sistem yang mereka gunakan atau sistem
yang akan digunakan.
b. Pengamatan tanpa adanya interaksi langsung tapi objek pengamatan
mengetahui. Dengan teknik ini informasi diperoleh berdasarkan apa yang
berhasil diamati dari seluruh perilaku objek. Kelemahan dari teknik ini
adalah bahwa terdapat perilaku objek yang tidak murni tetapi dibuat-buat
karena sadar bahwa dirinya sedang diamati sehingga berusaha tidak
menunjukkan perilaku negatif atau sengaja menunjukkan ketidaksukaan.
c. Pengamatan secara tersembunyi sehingga objek penelitian sama sekali
tidak mengetahui jika dirinya sedang diamati. Jika informasi yang
diperoleh hanya cukup dari hasil pengamatan perilaku saja, teknik ini
sangat ideal karena seluruh perilaku yang ditunjukkan bersifat murni,
tanpa ada perilaku yang dibuat-buat.
SKOM4437/MODUL 8 8.5
2. Wawancara
Untuk mendapatkan informasi yang sangat lengkap mengenai pendapat,
penilaian, perasaan dan keinginan dari pelaksana sistem, seorang analis
sebaiknya memilih teknik wawancara. Tujuan wawancara adalah sebagai
berikut:
a. Menjajaki sifat dan pendapat responden tentang sistem yang akan
dikembangkan.
b. Memeriksa dan melakukan cross check terhadap kebenaran data dan
informasi yang sudah diketahui sebelumnya melalui observasi.
c. Memperoleh data kuantitatif mengenai kebijakan, prosedur dan biaya.
d. Memperkuat dukungan dari elemen organisasi mengenai sistem baru
yang akan diterapkan.
3. Kuesioner
Ketika informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang dapat
dikuantifikasikan/dihitung frekuensinya, maka cara pengumpulan data dari
pelaksana sistem yang paling tepat adalah dengan kuesioner atau angket.
Kuesioner yang digunakan bisa terdiri dari dua bentuk, yaitu dengan jawaban
terbuka dan jawaban tertutup. Jawaban terbuka adalah jawaban yang
diberikan oleh pengisi kuesioner sesuai dengan pendapatnya sendiri. Dia
akan menuliskan pendapatnya pada kolom jawaban dalam kuesioner.
Jawaban tertutup adalah seluruh alternatif jawaban sudah disediakan oleh
analis sebagai penyusun kuesioner, misalnya dengan interval waktu. Contoh:
Frekuensi menggunakan sistem dalam satu minggu: (a) 12 kali (b) 34 kali,
dan seterusnya. Kedua bentuk memiliki kelebihan dan kekurangan. Jawaban
terbuka memberikan kesempatan responden untuk menjawab sesuai dengan
pendapat sendiri sehingga lebih terbuka, namun untuk menganalisisnya
dibutuhkan waktu yang lama karena pendapat responden akan sangat banyak
SKOM4437/MODUL 8 8.7
dan bervariasi sehingga analis harus membuat kategori untuk jawaban yang
mirip sehingga dapat terukur frekuensi dan ukuran jawaban dari sebuah
frekuensi. Dengan jawaban tertutup waktu analis akan lebih singkat karena
kategori jawaban sudah tersedia, namun dengan kategori yang sudah dibatasi,
akan ada pendapat responden yang tidak termasuk dalam kategori.
Dengan kuesioner semua jawaban dari pelaksana sistem sebagai
responden akan terdokumentasi dengan jelas karena ditulis langsung oleh
responden. Jawaban responden dinilai lebih objektif karena tidak diintervensi
atau dimaknai berbeda oleh analis yang membaca jawaban responden.
4. Sampel Dokumen
Di samping pengumpulan data dari jawaban interviewee atau responden,
seorang atau satu tim analis dapat juga mengumpulkan informasi dari sumber
dokumen milik lembaga yang menerapkan sistem yang diinvestigasi dan
dianalisis. Dokumen yang dikumpulkan dapat berupa laporan kemajuan
lembaga, laporan kegiatan rutin yang menggunakan sistem atau laporan
individu dari masing-masing anggota dalam organisasi.
Seluruh dokumen yang relevan kemudian dikelompokkan sesuai tujuan
analisis, kemudian isi masing-masing dokumen dipelajari untuk mengetahui
apa saja yang terjadi dalam organisasi dalam kurun/durasi waktu tertentu,
misalnya selama 6 bulan, 1 tahun atau sejak sistem diimplementasikan.
Analisis dengan menggunakan sumber dokumen milik lembaga
membutuhkan kecermatan yang sangat tinggi karena tidak boleh ada
kekeliruan pemaknaan laporan yang berakibat pada kekeliruan analisis dan
penilaian pada lembaga dan anggota pelaksana sistem.
Dari keempat teknik pengumpulan informasi untuk keperluan analisis
dan investigasi sistem, seorang analis dapat memilih satu teknik untuk
dijadikan sumber informasi utama (sumber informasi primer) analisis dan
teknik yang lain sebagai pengumpul informasi sekunder. Sebaiknya tidak
hanya satu teknik yang digunakan untuk menemukan informasi yang
dibutuhkan, tetapi tetap dilakukan pemilihan berdasarkan kebutuhan. Tidak
perlu dua teknik dijadikan sumber utama karena dan penghamburan waktu
dan biaya.
8.8 Analisis Sistem Informasi
V. Apendiks
8.14 Analisis Sistem Informasi
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
2) Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang analis adalah ....
A. menggunakan sistem
B. menghasilkan produk
C. membuat penelusuran
D. melakukan negosiasi
8) Biaya langsung adalah salah satu biaya dilihat dari jenisnya yang
maksudnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk ....
A. asuransi
B. pajak
C. sewa
D. sistem yang diusulkan
9) Biaya pemeliharaan adalah salah satu bentuk biaya dilihat dari biaya
dilihat dari ....
A. jenisnya
B. fungsinya
SKOM4437/MODUL 8 8.17
C. waktu
D. perilakunya
10) Berikut ini adalah keuntungan tidak langsung dari efektivitas sistem
yang diusulkan, kecuali ....
A. meningkatnya produktivitas karyawan
B. jadwal kerja yang lebih baik
C. penghematan biaya sebagai akibat pengurangan biaya operasional
D. kualitas pengawasan yang lebih baik
Kegiatan Belajar 2
1. Dokumen Dasar
Dokumen dasar merupakan formulir yang dapat memuat semua data
yang diperlukan secara efisien dan selanjutnya dapat diolah tanpa harus
diformat kembali atau dipindahkan dahulu ke media lain. Perancangan suatu
dokumen dasar atau formulir selalu dihadapkan pada dua kemungkinan, yaitu
formulir tersebut memberikan kemudahan untuk merekam data, atau formulir
tersebut memungkinkan tercapainya pengolahan data yang efisien. Dokumen
dasar yang formulir ini akan sangat membantu di dalam penanganan arus
data seperti berikut ini.
a. Dapat menunjukkan jenis data yang harus dihimpun.
b. Dapat dibaca dengan jelas, konsisten, dan akurat.
c. Dapat menjadikan data lebih lengkap.
d. Dapat bertindak sebagai pendistribusi data jika tembusannya dikirimkan
kepada yang berkepentingan.
e. Dapat menjadi bukti terjadinya transaksi yang sah.
f. Dapat digunakan sebagai back-up dari file-file data di komputer.
b. Judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegunaannya, singkat dan jelas.
Jika perlu cantumkan juga nama organisasi/lembaga/perusahaan.
c. Nomor dokumen dasar terdiri dari tiga macam:
1) Nomor dokumen dasar
Nomor ini dimaksudkan untuk menunjukkan sumber dan jenisnya.
Biasanya diletakkan di pojok bawah kiri atau kanan.
2) Nomor urut dokumen dasar
Nomor ini diperlukan untuk pengendalian, pelacakan, dan
pengarsipan.
Biasanya dicantumkan di pojok kanan atas.
3). Nomor dan jumlah halaman dokumen dasar
Nomor ini diperlukan untuk menunjukkan bahwa dokumen/formulir
terdiri lebih dari satu halaman sehingga setiap halaman perlu diberi
nomor supaya mudah diperiksa kelengkapannya. Biasanya
diletakkan di kanan atas.
d. Spasi antarbaris dan spasi antarkarakter harus disesuaikan dengan spasi
yang dibuat oleh mesin, terutama bila dokumen dasar akan diisi dan
dicetak dengan mesin.
e. Pembagian area dalam dokumen dasar diperlukan untuk memudahkan
pengisian atau pencarian data. Pembagian area ini meliputi area judul,
area halaman, area kontrol, area organisasi, area objek, area tubuh, area
berita, area otorisasi, area jumlah dan area nomor. Berikut ini sebuah
contoh pembagian area:
SKOM4437/MODUL 8 8.21
4) Checklist Caption
Menunjukkan daftar pilihan yang dapat dipilih, disajikan secara
vertikal
Contoh:
Pekerjaan yang telah dilakukan:
Verifikasi data awal
Memasukkan data ke komputer
Nama :
Tanggal lahir (tanggal/bulan/tahun) :
Alamat :
Jalan dan nomor :
Kota :
Kode provinsi (lihat dibalik) :
a. Menggunakan kode
Kode digunakan untuk mengklasifikasi data. Biasanya berbentuk angka,
huruf dan karakter-karakter khusus (*, @, &, dan lain-lain). Kode yang
menggunakan angka (kode numerik) lebih banyak digunakan dibandingkan
dengan kode yang menggunakan huruf (kode alphabetik) dan gabungan dari
penggunaan angka dan huruf (kode alphanumerik). pemakaian kode akan
membuat input atau masukan menjadi lebih singkat dan unik. Hal-hal yang
dapat diwakili dengan kode misalnya kode rekening, kode barang, kode
langganan, kode karyawan dan sebagainya. Berikut ini adalah petunjuk
pembuatan kode:
8.24 Analisis Sistem Informasi
1) Mudah diingat
Sebaiknya kode mewakili objeknya, misalnya K1C 450 adalah kode
mata kuliah Analisis Sistem Informasi, artinya adalah bahwa ASI
diwajibkan di ambil di Fakultas Ilmu Komunikasi (K1), Jurusan
Manajemen Komunikasi (C). Cara lain adalah memecah kode ke dalam
bagian-bagian yang lebih pendek, misalnya 231645987021 menjadi 231-
645-987-021.
2) Unik
Maksudnya adalah tidak ada kode yang kembar untuk objek yang
berbeda.
3) Fleksibel
Memungkinkan untuk perubahan-perubahan atau penambahan item baru.
4) Efisien
Kode sebaiknya dibuat sependek mungkin, misalnya 4 digit saja.
5) Konsisten
Sebaiknya kode konsisten dengan yang telah digunakan sebelumnya.
6) Standar
Kode seharusnya distandarkan untuk seluruh tingkatan dan departemen
dalam organisasi supaya tidak mengakibatkan kebingungan dan salah
pengertian.
Misalnya kode untuk tanggal lahir 03-5-97 harus standar, yaitu dibaca
tanggal 3 Mei 1997, tidak dibaca 5 Mei 1997.
7) Spasi dihindari
Hindari penggunaan spasi di dalam kode karena akan menyebabkan
kesalahan di dalam menggunakannya. Misalnya kode 8598 FE dapat
salah tulis menjadi 8598FE yang dapat berarti lain.
8) Karakter yang mirip dihindari
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi seperti misalnya
huruf O, I, Z, S, dan V hampir serupa dengan 0, 1, 2, 5 dan huruf U
sehingga membingungkan.
9) Panjang kode yang sama
Kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama, misalnya
6 digit maka kode 8210E sebaiknya ditulis 08210E.
1) Kode Mnemonik
Kode mnemonik dibuat berdasarkan singkatan atau mengambil sebagian
karakter dari item yang akan diwakilinya. Umumnya mnemonik
menggunakan huruf walaupun dapat juga menggunakan gabungan huruf
dan angka. Misalnya W untuk wanita dan P untuk pria atau komputer
IBM PC dengan ukuran memori 640 KB, color monitor dikodekan
menjadi K-IBM-PC-640-CO.
2) Kode Urut
Kode urut disebut juga kode seri merupakan kode yang nilainya urut
antara satu kode dengan kode berikutnya.
Misalnya: K1C301 Manajemen Produksi Siaran radio
K1C302 Metode Penelitian Komunikasi
K1C303 Retorika
K1C304 Komunikasi Interpersonal
3) Kode Blok
Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu
yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu.
Misalnya: rekening-rekening dalam buku besar diklasifikasikan ke dalam
kelompok rekening utama sebagai berikut.
Blok Kelompok
1000 – 1999 Aktiva lancar
2000 – 2999 Aktiva tetap
3000 – 3499 Utang lancar
3500 – 3999 Modal
Bentuk Tabel:
PT Gelora Motor
Laporan Penurunan Penjualan Jenis Kendaraan Niaga
Bulan Agustus 1997
PT Abadi
Laporan Penurunan Penjualan
Bulan Oktober 2005
Kota % Penurunan
Bandung 12.00
Cirebon 25.00
Tasikmalaya 30.00
SKOM4437/MODUL 8 8.29
Keadaan Pasar
Baik Buruk
Penjualan 1.750.000 1.000.000
Harga Pokok 1.050.000 600.000 (-)
Laba Kotor 700.000 400.000
Biaya Penjualan 350.000 300.000
Biaya Akuntansi 150.000 125.000 (-)
Laba (Rugi) 200.000 (25.000)
PT Abadi
Laporan Kinerja Bagian Pembelian
Desember 2005
PT Abadi
Neraca
L ATIHAN
R AN GKUMAN
dokumen dasar dan juga berbagai jenis caption yang harus dipergunakan
sesuai dengan keperluannya. Oleh karena data yang akan dimasukkan ke
dalam dokumen dasar begitu banyaknya maka diperlukan cara-cara
untuk mengurangi jumlah masukannya yang di antaranya adalah dengan
menggunakan kode yang dapat mewakili objek data. Sementara itu di
dalam desain input terperinci, penggunaan laporan sebagai hasil dari
sistem informasi memegang peranan penting. Tabel dan grafik adalah
dua bentuk laporan yang paling banyak digunakan. Dilihat dari kegunaan
dan kualitas isinya, tabel terdiri dari empat macam, yaitu notice report,
equipoised report, variance report, dan comparative report. Sedangkan
grafik yang sering digunakan adalah bagan garis, bagan batang dan
bagan pastel yang penggunaannya harus disesuaikan dengan
kebutuhannya.
TE S FOR MATIF 2
7) Variance report adalah laporan dalam bentuk tabel yang menunjukkan ....
A. informasi yang memerlukan perhatian khusus
B. data yang bertentangan
C. selisih/perbedaan antara standar yang telah ditetapkan dan
kenyataan
D. perbandingan antara sesuatu hal dengan hal yang lainnya
10) Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah harus berisi
informasi ....
A. terperinci
B. singkat
C. sederhana
D. jelas
SKOM4437/MODUL 8 8.33
Tes Formatif 1
1) C. Kelompok, karena pelaksana sistem dalam perusahaan merupakan
kumpulan dari beberapa orang pelaksana.
2) D. Melakukan negosiasi, yaitu untuk dapat menyesuaikan dengan
berbagai keinginan dari pelaksana yang berbeda.
3) A. Melakukan pengamatan langsung, adalah cara yang paling efisien
karena dapat langsung melihat bagaimana pelaksana bekerja dengan
sistem.
4) B. Mengetahui pendapat pelaksana, adalah dengan cara menanyai
langsung kepada para pelaksana pengguna sistem.
5) C. Walk in interview, artinya pelaksana sistem dipanggil untuk
diwawancarai sendiri-sendiri secara terpisah.
6) A. Diskusi dalam kelompok kecil, yaitu di mana seorang pewawancara
mengajak berbicara kepada beberapa orang pelaksana tentang sistem
yang sedang digunakan.
7) C. Membaca dokumen sistem, adalah cara untuk dapat mengetahui
bagaimana sistem lama bekerja mengolah informasi
8) D. Biaya yang dikeluarkan untuk sistem yang diusulkan, adalah salah
satu dari biaya langsung dilihat dari jenis biaya.
9) B. Biaya dilihat dari fungsinya, salah satu implementasinya adalah
biaya pemeliharaan.
10) C. Penghematan biaya sebagai akibat pengurangan biaya operasional,
merupakan keuntungan langsung dari efektivitas sistem yang
diusulkan.
Tes Formatif 2
1) A. Dokumen dasar, adalah formulir yang digunakan untuk menangkap
data.
2) C. Warna cerah adalah warna dokumen dasar termasuk di dalamnya
warna putih.
3) B. Kiri atas, adalah bagian dokumen dasar yang kemungkinan besar
akan tertutup paper clip.
4) A. Kode yang menggunakan kombinasi angka dan huruf adalah kode
alphanumeric.
SKOM4437/MODUL 8 8.35
Daftar Pustaka
Burch, J.G.Jr and Strater, F.R. Jr. (1974). Information Systems: Theory and
Practice. New York: John Wiley & Sons, Inc.
PE N D AHUL U AN
T ahap paling akhir dari seluruh rangkaian proses analisis sistem informasi
setelah sistem informasi dianalisis, desain sistem secara umum dan
terperinci telah dirancang, serta evaluasi telah dilakukan, adalah
mengimplementasikan sistem. Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan
oleh analisis sistem dalam proses implementasi sistem ini, yaitu sosialisasi
penerapan sistem, pendidikan dan pelatihan bagi personel-personel, menguji
sistem yang baru, konversi sistem, kemudian kegiatan implementasi sistem
itu sendiri dan tindak lanjut dari implementasi sistem. Setelah sistem
informasi diimplementasikan, kebutuhan selanjutnya adalah pengelolaan
sistem informasi tersebut yang akan meliputi kegiatan pengelolaan secara
umum, penggunaan teknik-teknik untuk pengelolaan sumber data, kinerja
sistem dan programnya serta pemeliharaan sistem.
Modul ini berisikan 2 (dua) pokok kegiatan belajar: Implementasi sistem
dan manajemen sistem informasi.
Secara umum tujuan dari modul ini adalah untuk memberikan
pemahaman mengenai bagaimana mengimplementasikan sistem informasi
dan bagaimana mengelolanya.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat memahami
berbagai hal yang berkaitan dengan implementasi dan manajemen sistem,
yaitu:
1. dapat menjelaskan cara melakukan implementasi sistem;
2. dapat menguraikan proses pengelolaan sistem informasi meliputi
pengelolaan sumber daya, kinerja sistem dan program;
3. dapat menjelaskan teknik memelihara sistem.
9.2 Analisis Sistem Informasi
Kegiatan Belajar 1
Implementasi Sistem
d. Simulasi (simulation)
Pendekatan pelatihan ini dilakukan dengan membuat suatu simulasi yang
mewakili lingkungan kerja personel, yaitu dengan membuat sebuah situasi
dan lingkungan tang mirip dengan kondisi sebenarnya, kemudian personel
pelatihan diberikan persoalan yang mirip dengan persoalan sebenarnya.
Dengan latihan pemecahan masalah dalam simulasi, personil latihan akan
langsung mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan ketika berada pada
situasi yang sebenarnya.
1. Pengujian Program
Sebelum program-program yang ada di dalam sistem diimplementasikan,
program harus terlebih dahulu diuji untuk mengetahui adanya kesalahan-
kesalahan yang mungkin masih terjadi. Setiap modul di dalam program diuji
untuk selanjutnya semua modul yang telah dirangkai juga diuji. Menurut
Yogiyanto (1995), ada tiga bentuk kesalahan program yang mungkin terjadi
yaitu:
a. Kesalahan bahasa (language errors) atau disebut juga dengan kesalahan
penulisan (syntax errors) atau kesalahan tata bahasa (grammatical
errors) adalah kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak
sesuai dengan yang telah disyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah
ditemukan dan diperbaiki, karena kompiler akan memberitahukan letak
dan sebab kesalahannya sewaktu program di kompilasi.
b. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors), adalah kesalahan yang
terjadi sewaktu executable program dijalankan. Kesalahan ini akan
menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada saatnya,
karena kompiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang
tidak bisa dikerjakan. kesalahan ini juga relatif mudah ditemukan, karena
juga ditunjukkan letak serta sebab kesalahannya.
c. Kesalahan logika (logical errors) adalah kesalahan dari logika program
yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada
SKOM4437/MODUL 9 9.7
2. Pengujian Sistem
Selesai sistem diinstalasi, pengujian sistem dapat segera dilaksanakan.
Pengujian sistem harus dilakukan secara utuh, tidak hanya pada perangkatnya
saja yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), tetapi juga terhadap lingkungan sistem. Menurut Teguh Wahyono
(2004) pengujian sistem secara utuh akan melibatkan faktor-faktor sebagai
berikut:
a. Perangkat keras dan perlengkapan.
b. Perangkat lunak yang meliputi sistem operasi dan program aplikasi yang
dipakai.
c. Lingkungan sistem: apakah telah lingkungan telah mendukung sistem
pemeliharaan, keamanan dan faktor kenyamanan operasi.
9.8 Analisis Sistem Informasi
a. Konversi peralatan
Konversi ini berhubungan dengan peralatan yang harus diganti dengan
peralatan yang lain, misalnya mengganti mesin tik, mesin foto copy,
komputer dan mesin hitung. Tetapi karena kemajuan teknologi, konversi dari
sebuah komputer ke komputer yang lain tidak harus dengan menuliskan data
atau menyusun data ulang, karena konversi dapat dilakukan tidak dengan
mengubah logika program, tetapi dengan memasukkan logika ke dalam
struktur koding yang dapat diproses oleh komputer yang baru. Sementara itu
di antara bermacam-macam jenis dan merek komputer, dalam banyak hal
sudah kompatibel atau sesuai/cocok sehingga tidak memerlukan konversi
lagi. Dengan demikian konversi menjadi lebih cepat dengan peralatan yang
lebih murah.
c. Konversi prosedural
Konversi ini mengubah tidak hanya berbagai aktivitasnya melainkan
juga urutan dari aktivitas tersebut. Prosedur yang dikonversi tidak saja yang
menggunakan tangan (manual), tetapi juga yang dengan komputer. Konversi
prosedur ini dapat tercapai dengan prosedur itu sendiri, atau bersama-sama
dengan konversi peralatan atau dengan konversi metode pemrosesan data.
SKOM4437/MODUL 9 9.9
a. Konversi langsung
Pendekatan konversi langsung dilakukan dengan mengganti sistem yang
lama langsung dengan sistem yang baru. Pendekatan konversi langsung
(direct conversion) disebut juga dengan pendekatan pemotongan langsung
(direct cutover) atau pendekatan cold turnkey atau pendekatan abrupt
cotover. Konversi ini biasanya dilakukan dengan memilih periode waktu
bisnis tertentu (misalnya bulanan, kuartalan atau tahun fiskal). Sebagai
contohnya adalah untuk sistem informasi akuntansi dapat dilakukan pada
periode setelah tutup buku. Pada pendekatan konversi langsung ini, sistem
yang lama dihentikan sama sekali dan sistem yang baru mulai dioperasikan.
Pendekatan ini biasanya dilakukan jika konversi harus diselesaikan dengan
cepat. Pendekatan ini baik dilakukan untuk sistem yang tidak terlalu besar.
Kebaikan lain dari pendekatan ini adalah terletak pada biaya konversi yang
tidak terlalu mahal, karena sistem yang lama sudah tidak dioperasikan lagi
sehingga tidak ada biaya operasi untuk sistem yang lama. Kelemahan dari
pendekatan ini mempunyai risiko yang tinggi jika sistem yang baru gagal
untuk beroperasi seperti yang diharapkan.
b. Konversi paralel
Pendekatan konversi paralel dilakukan dengan mengoperasikan sistem
yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama suatu periode
waktu tertentu. Kedua sistem ini dioperasikan bersama-sama untuk
meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar-benar beroperasi dengan
sukses sebelum sistem yang lama dihentikan. Pendekatan ini merupakan
lawan dari pendekatan konversi langsung. Kebaikan dari konversi ini adalah
menyediakan proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan
sistem yang baru. Jika sistem yang baru gagal, sistem yang lama masih tetap
beroperasi. Kelemahan dari pendekatan ini terletak pada biaya yang harus
dikeluarkan. Biaya yang dikeluarkan akan sangat besar karena terdiri dari
9.10 Analisis Sistem Informasi
biaya operasi dua buah sistem, yaitu biaya operasi sistem lama dan yang
baru. Pendekatan ini banyak dilakukan pada sistem yang kompleks dan besar.
Pada waktu kedua sistem beroperasi secara bersama-sama maka hasil dari
sistem yang baru dapat dibandingkan dengan hasil dari sistem yang lama
untuk menilai apakah sistem yang baru telah beroperasi dengan benar. Sistem
yang lama akan dihentikan operasi setelah perusahaan yakin bahwa sistem
yang baru telah dapat diandalkan. Sistem yang lama dapat dihentikan dengan
memilih titik penghentian yang paling tepat, misalnya pada akhir periode-
periode fiskal.
c. Konversi percontohan
Pendekatan ini biasanya dilakukan bila beberapa sistem yang sejenis
akan diterapkan pada beberapa area yang terpisah (beberapa departemen,
cabang atau divisi). Konversi sistem dapat dilakukan pada sebuah unit
organisasi terlebih dahulu dan dinilai operasinya. Jika sistem yang baru ini
telah dapat beroperasi dengan sukses maka sistem yang baru ini mulai
diterapkan ke semua bagian-bagian lainnya. Pendekatan konversi ini disebut
dengan pendekatan percontohan (pilot approach) atau pendekatan studi
percontohan (pilot study approach) atau konversi lokasi (location
conversion). Kebaikan dari pendekatan ini adalah sebagai berikut.
1) Risiko kegagalan sistem hanya terletak pada satu area saja.
2) Kesalahan yang terjadi di sistem yang baru dapat dibetulkan terlebih
dahulu sehingga kesalahan tidak terjadi di area lain.
3) Personel di area lain dapat dilatih di area percontohan di dalam situasi
yang nyata sebelum sistem diterapkan pada area situasi kerjanya.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah proses konversi menjadi lama.
d. Konversi bertahap
Kondisi ini dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul sistem
yang berbeda secara urut. Tiap-tiap modul dioperasikan terlebih dahulu dan
jika telah sukses maka disusul oleh modul yang lainnya dan seterusnya
sampai semua modul berhasil dioperasikan. Pendekatan bertahap (phase-in
conversion) atau disebut juga dengan pendekatan potongan bertahap (phased
out-over approach). Contoh dari pendekatan ini misalnya adalah suatu sistem
informasi akuntansi yang terdiri dari beberapa modul seperti modul
penjualan, pembelian, penggajian, anggaran, buku besar, dan akuntansi biaya
yang tiap-tiap modul dapat diterapkan secara bertahap.
SKOM4437/MODUL 9 9.11
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 1
10) Salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari
implementasi sistem adalah ….
A. semua prosedur, program, format yang tidak berlaku lagi
B. kelayakan pembiayaan
C. efektivitas sistem
D. pertemuan antara pengguna dan pengoperasi sistem
Kegiatan Belajar 2
Sistem informasi adalah sebuah sumber daya yang besar dan kompleks
yang memerlukan dukungan manajemen. Dalam bagian ini akan dibahas
mengenai berbagai kegiatan manajemen umum yang harus ditetapkan untuk
menjamin efektivitas manajemen sistem informasi. kegiatan-kegiatannya
adalah (1) menetapkan pola induk sistem informasi, (2) penerimaan,
pelatihan dan penempatan pegawai, (3) merinci tanggung jawab kerja
pegawai, (4) menetapkan prosedur dan kinerja sistem yang standar, dan
(5) menetapkan prosedur kebutuhan pengguna dan pembiayaannya.
a. Pemeliharaan darurat
Hal ini biasanya disebabkan oleh kegagalan fungsi dari sistem yang
merupakan masalah yang paling mendasar yang dihadapi sistem. Oleh karena
itu, kegagalan fungsi ini memerlukan perhatian yang khusus dan
pemeliharaan yang segera. Walaupun hal ini berhubungan dengan kegiatan
pemrograman, kegagalan fungsi sistem biasanya teridentifikasi oleh
pengguna informasi. Kecepatan dan ketepatan dalam menanggulangi
kegagalan fungsi sistem adalah sebuah kelebihan yang dimiliki oleh
organisasi.
9.20 Analisis Sistem Informasi
b. Pemeliharaan rutin
Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan setiap waktu untuk dapat
mengakomodasi perubahan di dalam ataupun di sekitar organisasi. Bentuk
kegiatannya dapat berupa penyelenggaraan pelatihan, perubahan bentuk
laporan dan isinya menetapkan tata cara pemrosesan yang baru untuk
pemakaian komputer dan lain-lain. Misalnya perubahan UMR (Upah
Minimum Regional) atau UMK (Upah Minimal Kota/Kabupaten) akan
mengubah sistem penggajian karyawan yang berakibat pada keharusan
mengubah sistem yang telah ada.
d. Peningkatan sistem
Peningkatan sistem yang biasanya diminta oleh pengguna akan berakibat
kepada perubahan yang besar terhadap sistem. Perbedaannya dengan
pengembangan sistem adalah pada lamanya kegiatan. Pada peningkatan
sistem, analis menentukan apa yang diperlukan dan upaya menyesuaikan
sistem tambahan dengan basis data yang telah ada dan membuat pedoman
yang diperlukan serta prosedur penggunaan komputernya.
perangkat utama. Audit sistem biasanya dilakukan oleh tim audit yang terdiri
dari seorang wakil dari komite manajemen yang mengawasi sistem informasi,
kelompok audit pengolahan data elektronik, dan direktur keuangan
administrasi atau stafnya.
1. Macam-macam Audit
a. Audit implementasi
Audit ini dilakukan untuk mengetahui kenyataan dibandingkan dengan
harapan selama tahapan pengembangan. Untuk melaksanakan kegiatan audit
ini, analis tidak dianjurkan berada di dalam jajaran tim auditor untuk
menjamin objektivitas pemeriksaan. Audit pasca implementasi ini harus
dapat melihat bahwa pedoman mengenai prosedur-prosedur
didokumentasikan, semua personel yang terlibat telah diberi pelatihan,
ketepatan dan tingkat kepercayaan informasi dapat diterima oleh pengguna
dan lain-lain. Audit ini harus dilakukan setelah sistem informasi beroperasi
selama 6 bulan atau lebih untuk menghindari hasil pemeriksaan yang tidak
semestinya.
c. Audit keuangan
Output terbesar dari sistem informasi adalah pernyataan atau keterangan
mengenai keuangan, oleh karenanya audit jenis ini berguna sebagai kontrol
terbaik melebihi operasi sistem pada umumnya.
d. Audit sistem
Audit sistem biasanya meliputi pengkajian ulang dan evaluasi terhadap
logika sistem dan desain secara keseluruhan, logika pemrograman, sistem
pengoperasian, desain konfigurasi komputer, pengoperasian dan penggunaan
komputer, backup dari sistem, kontrol pengamanan dan prosedur dan
dokumentasi.
9.22 Analisis Sistem Informasi
2. Teknik-teknik Audit
a. Observasi
Dengan teknik ini auditor melakukan survei dan mencatat segala sesuatu
yang berhubungan dengan sistem untuk memastikan efektivitas sistem secara
operasional untuk menetapkan luas jangkauan dari audit. Selain dengan
mengadakan pengamatan langsung, dengan teknik ini auditor dapat
menyesuaikan dengan sistem melihat kembali kepada bagan sistem,
mempelajari pedoman sistem, dan mempelajari dokumentasi.
b. Inspeksi
Auditor memeriksa secara dekat beberapa hal seperti dokumentasi,
perubahan program dan berbagai pengoperasian program. Dengan teknik ini
auditor akan mencoba langsung mengoperasikan sistem dengan memasukkan
data input fiktif untuk melihat reaksi sistem untuk kondisi yang tidak terduga.
Auditor juga dapat memeriksa tombol-tombol kontrol perangkat keras,
tombol basis data dan pengamanan dan laporan-laporan evaluasi pasca
implementasi.
c. Sampling
Untuk menghemat waktu dan tenaga, auditor dapat mengambil sampel
dari berbagai hal yang perlu diperiksa. Cara ini dilakukan dengan tidak
mengurangi efektivitas audit, karena tingkat kepercayaannya cukup tinggi.
Auditor dapat mengambil sampel 10 dari sejumlah populasi program untuk
diuji. Hasil dari pengujian akan memperlihatkan apakah program yang
lainnya memerlukan pemeriksaan atau tidak.
d. Konfirmasi
Dengan teknik ini, auditor melibatkan pihak ketiga di luar organisasi
untuk menguji kebenaran dari sesuatu hal. Untuk mengetahui apakah
transaksi rekening nasabah benar atau salah, dapat diujikan dengan
mengirimkannya kepada nasabah tersebut transaksi rekening yang terjadi
pada bulan terakhir. Jika terdapat kesalahan, nasabah dimohon untuk
memberitahukan auditor demikian pula jika transaksi rekening sudah benar.
e. Perbandingan
Auditor memeriksa dua atau lebih hal-hal yang berkenaan dengan sistem
untuk mengetahui variasinya. Dalam melakukan audit pasca implementasi
SKOM4437/MODUL 9 9.23
ini, auditor akan membandingkan biaya, penjadwalan dan kinerja sistem yang
telah ditetapkan sebelumnya dengan yang sedang berjalan.
f. Penyelidikan
Teknik ini sebenarnya sudah termasuk ke dalam semua teknik di atas,
kecuali bahwa teknik ini menekankan kepada sesuatu yang belum terbukti,
seperti komitmen, kemungkinan-kemungkinan, dan rencana ke depan.
1. Pendekatan Partisipatif
Hampir semua orang ingin diakui dan diterima. Mereka juga ingin
berpartisipasi di dalam perubahan yang sedang terjadi. Dengan
mengizinkannya berpartisipasi akan menciptakan pengertian yang lebih baik
tentang kerja sistem informasi dan mengurangi kekhawatiran karena akan
kehilangan kebutuhan manusianya. Mereka akan menerima dan mendukung
perubahan jika mereka memiliki tempat di dalam pengembangan sistem, dan
bahkan akan memberikan saran-saran yang berguna bagi pengembangan
sistem.
3. Pendekatan Otoritatif
Pendekatan ini merupakan pendekatan apabila kedua pendekatan
sebelumnya kurang mendapat tanggapan atau dukungan dari personel. Pihak
penguasa memaksakan perubahan dalam sistem informasi terhadap semua
yang terlibat di dalam organisasi. Beberapa organisasi telah sukses
menggunakan cara tersebut untuk sistem informasinya, walaupun mungkin
saja mengakibatkan penolakan yang lebih kuat untuk perubahan-perubahan di
masa yang akan datang. Namun demikian, sebenarnya pendekatan otoriter
terbukti menyebabkan pengguna dan personel dan mungkin juga beberapa
manajer merasa terpaksa dan melakukan karena takut. Perasaan frustrasi,
terasing, dan tidak aman akan meningkat. Sebaliknya, motivasi, kerja sama
dan ketertarikan menjadi menurun. Pendekatan ini hanya digunakan sebagai
langkah darurat dan tidak direkomendasikan.
Dengan pendekatan partisipatif dan pendekatan tujuan, komunikasi
interpersonal dapat dipelihara dan ditingkatkan. Pertemuan-pertemuan resmi
antara pengguna, manajer dan analis sistem akan sangat berguna dalam
pengembangan sistem selanjutnya. Pertemuan-pertemuan seperti itu harus
SKOM4437/MODUL 9 9.25
L ATIHAN
R AN GKUMAN
TE S FOR MATIF 2
Tes Formatif 1
1) D. Tindak lanjut implementasi, adalah kegiatan terakhir dari
implementasi sistem.
2) C. Pelatihan tutorial, adalah pelatihan tatap muka dengan bimbingan
langsung.
3) A. Kesalahan logika, adalah kesalahan program yang sulit terdeteksi.
4) D. Pengujian data secara acak, adalah pengujian sistem dengan
mempergunakan beberapa transaksi.
5) A. Pengujian simulasi dan data secara acak, adalah pengujian yang
kepercayaannya rendah.
6) C. Perubahan aktivitas pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, dan
pelaporan data, disebut konversi.
7) B. Konversi langsung, adalah pendekatan konversi yang menghentikan
sistem yang lama dan mengoperasikan sistem yang baru.
8) C. File backup, adalah file untuk pengamanan jika sistem mengalami
kegagalan di pusat data.
9) D. File index, adalah file yang berisi petunjuk yang menghubungkan
berbagai file master.
10) A. Menghilangkan semua prosedur, program, format yang tidak berlaku
lagi.
Tes Formatif 2
1) A. Audit sistem, adalah salah satu upaya manajemen.
2) B. Menetapkan pola induk sistem informasi, adalah salah satu upaya
untuk membantu menentukan prioritas pengembangan sistem.
3) A. Menerjemahkan spesifikasi program, adalah tanggung jawab dari
bagian pemrograman.
4) C. Memperbaiki kegagalan fungsi sistem, adalah kegiatan dari
pemeliharaan darurat.
5) B. Pemeriksaan terhadap sistem, adalah arti dari audit sistem.
6) D. 6 bulan atau lebih setelah implementasi adalah waktu yang tepat
untuk mengaudit sistem.
7) D. Memeriksa secara dekat terhadap sesuatu hal, adalah teknik inspeksi
di dalam audit sistem.
9.30 Analisis Sistem Informasi
Daftar Pustaka
Burch, J.G.Jr and Strater, F.R. Jr. (1974). Information Systems: Theory and
Practice. New York: John Wiley & Sons, Inc.