Tegangan Geser Las
Tegangan Geser Las
TEGANGAN GESER
a
Gb. 4-1
Asumsi
Adalah penting untuk membuat asumsi-asumsi berkenaan dengan
distribusi tegangan geser. Dalam hal ini, pertama yang harus kita asumsikan adalah
bahwa tegangan geser, yang akan kita diskusikan pada bab ini, adalah seragam. Dengan
demikian, pernyataan τ = Fs/A mengindikasikan tegangan geser rata-rata pada seluruh
22
luasan bidang.
τ
τ γ
A
(a) (b)
Gb. 4-2
Regangan geser
Perubahan sudut pada bagian pojok elemen empat persegi
panjang awal disebut sebagai regangan geser (shear strain). Sudut ini dinyatakan dengan
radian dan dinotasikan dengan γ.
23
Sambungan las
Disamping teknik pengelasan dengan gas dan listrik yang sudah
kita kenal, pada dasawarsa terakhir telah banyak dipakai, khususnya pada industri
otomotif, metode pengelasan yang cukup berbeda yaitu pengelasan dengan elektron
(electron beam welding) dan pengelasan dengan laser (laser beam welding).
Pengelasan elektron
Pada pengelasan dengan elektron (EBW, electron beam welding),
perpaduan atau penggabungan logam dicapai dengan memfokuskan suatu batang
dengan tegangan elektron tinggi pada permukaan logam yang akan disambung. Batang
elektron mempunyai kerapatan energi yang sangat tinggi sedemikian sehingga mampu
menghasilkan pengelasan yang dalam dan sempit. Pengelasan cara ini dapat
menghasilkan pengelasan yang akurat, cepat dengan distorsi yang relatif kecil pada
batang yang disambung daripada pengelasan dengan gas atau listrik. Kelemahan EBW
adalah bahwa permukaan logam yang akan disambung harus benar-benar presisi, dan
untuk kasus tertentu pengelasan harus dilakukan pada kondisi vakum.
Pengelasan laser
Pada pengelasan dengan laser (LBW, laser beam welding),
penggabungan bahan dilakukan dengan memanfaatkan sumber energi optik yang
difokuskan pada spot yang sangat kecil, diameter lingkaran antara 100 sampai 1000 μm.
Istilah laser merupakan singkatan dari light amplification by stimulated emission of
radiation. Kerapatan energi sekitar 105 watt/cm2 membuat sinar laser mampu mecairkan
logam. Laser dapat menghasilkan pengelasan dengan kualitas tinggi, tetapi mempunyai
resiko yang juga sangat tinggi yaitu kemungkinan kerusakan pada mata operator.
Contoh 1.
Suatu sambungan dengan baut ditunjukan pada gambar dibawah. Besarnya gaya tarik P adalah
30 kN dan diameter baut adalah 10 mm. Tentukan nilai rata-rata tegangan geser yang terjari pada
bidang a-a atau b-b.
Pertama kita asumsikan bahwa gaya P terbagi secara sama pada permukaan a-a dan b-
b. Dengan demikian gaya yang bekerja pada bidang a-a atau b-b adalah 1/2(30 x 103) =
15 x 103 N, dan bekerja pada luasan sebesar 1/4(π)(10)2 = 78.6 mm2.
Dengan demikian tegangan geser yang bekerja pada bidang a-a atau b-b adalah:
1 / 2 P 15 10 3
192MPa
A 78.6
a a
P b b P
Contoh 2.
24
Suatu plat titanium campuran dengan tebal 1/16 in, lebar 1.75 in disambungkan dengan
pengelasan laser dengan sudut pengelasan 45° seperti gambar dibawah. Pengelasan dilakukan
dengan menggunakan sistem laser karbon-dioksida 100 kW. Jika tegangan geser titanium
campuran adalah 65,000 lb/in2 dan sambungan diasumsikan mempunyai efisiensi 100%, tentukan
gaya P yang dapat diberikan.
45o
P P
Las laser 1/16 in
P (1 / 2 ) 2
65,000lb / in 2
(1.75)(1 / 16)in 2
atau P = 7110 lb
25