Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ny. N DENGAN TINDAKAN OPERASI

LUMPEKTOMY

Disusun oleh :

Nama : Akhmad Sya’bani Alwi Abdillah

NIM : PO.62.20.1.17.202

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KEMENKES KESEHATAN PALANGKA RAYA

PRODI DIII-KEPERAWATAN REGULER XX

2019
ASUHAN KEPERAWATAN

PKKMB II di OK/IBS

PENGKAJIAN

Nama : Ny. N

Umur : 48 tahun

Diagnosa : Tumor Payudara

Ruangan : Edelwis

Tindakan Operasi : Lumpektomy

Jenis Anastesi : GETA

Dokter : dr. Faison, Sp. B (K) ONK

Tanggal Operasi : 11 Mei 2019

FASE PRE OPERATIF

Ds : klien mengatakan kurang percaya diri dengan keadaannya sekarang sebab baru

pertama kali operasi

Do : klien tampak terlihat cemas dan gelisah

Klien terpasang infus NaCl 0,9% di tangan sebelah kiri

Klien terpasang kateter

TTV

TD : 118/72 mmHg N: 100x/menit S:36°C RR :22x/menit

Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi


tentang pembedahan

Intervensi Keperawatan :

1 Kaji kecemasan klien


2 Beritahukan tentang informasi pembedahan
3 Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Implementasi Keperawatan :

1 Mengkaji kecemasan klien


2 Memberitahukan tentang informasi pembedahan
3 menciptakan lingkungan yang aman dan nyama

Evaluasi :

S : Klien mengatakan rasa gugupnya sudah berkurang

O : Klien tampak mulai tenang

A : Masalah Ansietas Teratasi

P : Intervensi dihentikan

FASE INTRA OPERATIF

Ds : -

Do : Dilakukan prosedur pembedahan Lumpektomi

Klien terbaring tidak sadar akibat pengaruh anastesi

Klien terpasang infus NaCl 0,9% di tangan kiri

Klien terpasang O2

TTV

TD : 120/79 mmHg RR :21 x/menit

N :89 x/menit SpO2 :98%

S : 36,4°C

Diagnosa Keperawatan : Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan


perdarahan aktif (berlangsungnya proses pembedahan)
Intervensi Keperawatan :

1 Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi


adekuat, tekanan darah ortostatik)
2 Monitor vital sign
3 Monitor masukan cairan selama proses pembedahan
4 Monitor status perdarahan
5 Kolaborasi dengan dengan dokter jika cairan berlebihan muncul
memburuk

Implementasi Keperawatan :

1 Memonitor vital sign


2 Memonitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik)
3 Memonitor masukan cairan selama proses pembedahan
4 Memonitor perdarahan
5 Mengkolaborasikan dengan dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk

Evaluasi

S:-

O: Klien terpasang NaCl 0,9% di tangan kiri

Klien terpasang O2

TTV

TD : 122/87 mmHg RR : 20 x/menit

N : 89 x/menit SpO2 : 98%

S : 36°C

Perdarahan ±100 cc

A : Masalah Teratasi Sebagian

P : Intervensi Dilanjutkan

1. Pantau perdarahan

FASE PASCA OPERATIF

Ds : Klien mengatakan Nyeri di bagian area pembedahan akibat pembedahan ORIF,


nyerinya perih, rasanyerinya di sekitar luka jahitan dengan skala 6 dan rasa nyerinya
timbul saat bergerak

Do : Klien terbaring lemah


Klien tampak meringis

Klien terpasang infus NaCl 0,9% di tangan kiri

Klien terpasang O2

TTV S : 36°C

TD :125/83 mmHg RR :23x/menit

N : 91 x/menit SpO2 : 100 %

Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan efek prosedur operasi

Intervensi Keperawatan :

1 Kaji skala nyeri


2 Observasi tanda-tanda vital
3 Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
4 Ciptakan lingkungan yang aman dan tenang

Implementasi Keperawatan :

1 Mengkaji skala nyeri


2 Mengobservasi tanda-tanda vital
3 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
4 Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang

Evaluasi

S: Klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang

O: Klien tampak lebih tenang

Klien terpasang infus NaCl 0,9% di tangan kiri

Klien terpasang O2

TTV

TD :120/79 mmHg RR : 21x/menit

N :90 x/menit SpO2 : 100 %

S :36°C

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan pasien pindah ke rungannya

Anda mungkin juga menyukai