(Minggu 5 /Sesi 7)
a. Performace Appraisal?
Pengertian
Performance appraisal adalah sebuah tindakan evaluasi terhadap kinerja dan
perkembangan dari seorang pegawai, tujuan dari melakukan evaluasi ini sangat
banyak. Diantaranya seperti untuk melakukan regenerasi atau suksesi, kenaikan
gaji serta jabatan atau malah menilai batasan perubahan dari pegawai jika tidak
ada perubahan dari sifat negatifnya yang kurang produktif misalnya maka
perusahaan akan melakukan PHK terhadap karyawan tersebut. Evaluasi sangat
dibutuhkan untuk membuat karyawan bisa berkembang sesuai dengan visi dan
misi perusahaan. Dengan data dari hasil evaluasi perusahaan bisa menilai
kinerja pegawai didalamnya dan data tersebut bisa menjadi acuan kedepannya
bila terjadi berbagai hal penting. Sebagai karyawan anda harus berkerja
maksimal agar ketika evaluasi selalu mendapatkan nilai baik.
Tujuan
- Merupakan sebuah acuan untuk menentukan kenaikan jabatan, gaji serta
promosi. Menilai seorang karyawan setelah melakukan evaluasi kinerja
akan sangat jelas terlihat dan perusahaan juga mempunyai bukti yang lebih
konkrit juga ada berbagai keluhan.
- Sebagai modal untuk menentukan layak atau tidaknya pegawai mengemban
suatu jabatan didalam perusahaan. Perusahaan sendiri mempunyai otoritas
untuk mencabut jabatan karyawan yang tidak berkerja dengan baik, untuk
itu jangan dulu terlalu terlena ketika mengemban suatu jabatan.
- Menilai progress perkembangan yang telah dilakukanya, ini diperlukan
untuk menentukan karir masa depan karyawan tersebut. Jika yang dievaluasi
adalah karyawan dengan potensi baik maka promosi, sedangkan pegawai
buruk maka jika tidak ada perubahan PHK menjadi masa depannya.
- Sebagai informasi kepada pekerja tentang hasil kinerjanya didalam
perusahaan. Ketika ia mengetahui hasil pekerjaannya itu bisa menjadi
pertimbangan baginya agar melakukan yang lebih baik lagi kedepannya bila
ingin terus mendapatkan promosi dari perusahaan
b. Performance Management?
Pengertian
Performance management dapat diartikan sebagai sebuah cara untuk membuat
seluruh karyawan yang berbeda pendapat dan cara kerja agar bisa satu langkah,
karena setiap karyawan memiliki karakteristiknya sendiri itu membuat kinerja
Sumber : https://www.google.com/amp/s/jojonomic.com/blog/performance-management-vs-
performance-appraisal/
c. Terlalu subjektif
Kesalahan selanjutnya yang mungkin akan dilakukan oleh penilai pada
karyawannya adalah terlalu subjektif. Seharusnya, penilai harus melakukan
penilaian secara objektif agar bisa berlaku adil pada semua karyawan dalam
perusahaan. Jangan sampai, bila penilai tidak suka terhadap satu karyawan
akhirnya malah memberikan nilai yang sangat rendah. Akibatnya penilaian
yang dihasilkan benar-benar tidak akurat. Ini malah bisa menghancurkan
perjalanan karir dari karyawan.
d. Stereotip
Stereotip merupakan salah satu pemikiran yang bisa dimiliki oleh siapa saja.
Dengan pemikiran ini, seseorang akan menilai orang lain berdasarkan SARA
atau hal tertentu. Sehingga, bila penilai melakukan hal ini pada karyawan saat
melakukan penilaian kerja malah akan memberikan hasil yang tidak sesuai
dengan fakta. Misalnya saja, ketika dalam perusahaan ada karyawan berasal dari
suku X kemudian menganggap bahwa karyawan tersebut memang memiliki
sifat malas karena berasal dari suku X. Penilaian ini dilakukan pada seluruh
karyawan dari suku X. Jangan pernah melakukan hal tersebut pada karyawan
karena malah akan menimbulkan konflik bahkan memberikan dampak buruk
bagi perusahaan. Karena bagaimana mungkin perusahaan memberikan
penilaian rendah padahal bila melihat hasil kerja karyawan tersebut telah
memberikan hasil yang terbaik. Bila karyawan merasa dirugikan dengan
penilaian yang salah bisa saja ia malah memutuskan untuk mundur dan memilih
perusahaan lain. Dengan begitu, perusahaan malah akan berakhir dengan
kehilangan pekerja terbaik.
Sumber : https://www.google.com/amp/s/www.linovhr.com/masalah-umum-pada-
performance-appraisal/