Anda di halaman 1dari 5

1.

Seorang laki-laki berusia 28 tahun dirawat di ruang penyakit dalam RSUD, dari hasil pengkajian
ditemukan pasien mengeluh batuk berdahak sejak dua bulan terakhir sering demam pada malam
hari, RR 28 x/menit, nadi 88 x/menit, tekanan darah 130/90 mmHg. Diagnosis medis positif HIV
dan sementara pasien mendapatkan therapy ARV. Apakah manfaat pengobatan pada pasien
tersebut?
a. Meningkatkan kualitas hidup pasien
b. Menekan angka kematian
c. Meningkatkan status imonologik
d. Membunuh virus
e. Menyembuhkan HIV/AIDS

2. Seorang perawat melakukan pemberian obat melalui IV pada pasien HIV-AIDS, tiba-tiba jarum
bekas suntikan tersebut jatuh menusuk tangan perawat tersebut, hal apa yang harus perawat
tersebut lakukan?
a. Melakukan pemeriksaan darah HIV-AIDS
b. Melakukan cross insisi pada bekas tusukan jarum
c. Meminta resep obat ARV pada dokter
d. Melaporkan kejadian ini pada tim keselamatan kerja
e. Mencuci tangan dengan alcohol

3. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dengan HIV telah dirujuk ke RS untuk mendapatkan
penanganan nyeri. Anak tersebut bertanya pada perawat apakah nyerinya akan hilang. Respon
yang paling tepat yang diberikan oleh perawat adalah:
a. Nyerinya akan hilang jika kamu membiarkan obatnya bekerja
b. Cobalah untuk mengalihkan fikiran kamu karena semakin kamu memikirkannya akan
semakin kamu rasakan sakitnya
c. Nyerinya akan hialng jika kamu membiarkan aku melakukan semua penatalaksanaan yang
kamu butuhkan
d. Jika kamu mengatakannya padaku ketika itu terjadi, aku akan mencoba dan membuat
nyerinya berkurang
e. Bersabarlah karena sebentar lagi obatnya bekerja dan rasa sakitnya akan hilang

4. Seorang perawat melakukan pengkajian pada klien dan keluarga dengan diagnosis HIV positif.
Dari hasil obeservasi klien terlihat murung, klien mengatakan masih belum menerima kondisinya.
Perawat melakukan konseling dan menjelaskan tentang penyakitnya yang diderita oleh klien.
Apakah hasil evaluasi yang diharapkan dari kegiatan yang dilakukan perawat?
a. Klien dan keluarga menerima kondisi penyakitnya
b. Klien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian HIV
c. Klien mampu menyebutkan cara perawatan HIV
d. Keluarga memberikan dukungan pada klien
e. Klien tidak terlihat murung dan sedih

5. Upaya mencegah penularan HIV/AIDS dikenal dengan prinsip ABCD, yaitu:


a. Airway, Breating, Circulation, Disability
b. Abstinence, breathing, condom, Drug
c. Abstinence, be faithful, condom, Drug
d. Airway, be faithful, condom, Drug
e. Abstinence, be careful, condom, Don’t share syringe

6. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sakit kepala
terus menerus, tengkuk terasa kaku, badan lemas. Pasien terdiagnosis HIV/AIDS sejak 1 tahun
yang lalu dan sampai saat ini masih mengomsumsi obat ARV. Pasien direncanakan akan
melakukan pemeriksaan CD4.
Apakah tujuan pemeriksaan CD4 pada pasien saat tersebut?
a. Pemeriksaan rutin
b. Penentuan diagnosa
c. Menentukan stadium HIV
d. Mengevaluasi efektifitas pengguanaan ARV
e. Menentukan pengobatan ARV

Seorang laki-laki usia 33 tahun, datang ke IGD dengan keluhan diare sudah 3 minggu terakhir. Pasien
mengatakan sering sesak napas, batuk sudah 6 bulan terakhir dan berat badan turun 15 kg. Pasien tampak
lemas serta banyak jamur di mulut, tampak Erythema pada kulit lengan dan leher, dari hasil pemeriksaan
penunjang diperoleh Hb 8%, Leukosit 2500 /m3, Trombosit 225000 /m3, CD4 (+).

(soal no 7- 9)

7. Tentukan keluhan utama dari kasus diatas:


a. Berat badan turun 15 kg
b. Diare sudah 3 minggu
c. Banyak jamur di mulut
d. Erythema pada kulit lengan dan leher
e. Sesak napas dan batuk

8. Tentukan prioritas masalah yang tepat dari kasus diatas:


a. Ketidakefektifan jalan napas
b. Bersihan jalan napas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. Kekurangan volume cairan dan elektrolit

9. Intervensi yang tepat dari kasus diatas, adalah:


a. Pertahankan catatan intake dan output yang adekuat
b. Kaji lokasi dan luas edema
c. Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan
d. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suction nasotrakeal
e. Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust
Seorang perempuan usia 34 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis medis HIV (+).
Tampak keluarga klien enggan untuk merawat klien karena takut tertular penyakit klien.

(soal no 10 - 11)

10. Dari kasus diatas diagnosis keperawatan apa yang bisa diangkat:
a. Gangguan citra tubuh
b. Defisit pengetahuan
c. Gangguan rasa nyaman
d. Ketidakefektifan koping
e. Ketidakmampuan koping keluarga

11. Sebagai perawat tindakan mandiri apa yang bisa anda lakukan sehubungan dengan kasus diatas?
a. Berikan pengetahuan tentang penyakit klien
b. Bantu pasien untuk mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan
c. Memfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik
d. Bantu pasien untuk mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
e. Dorong pasien mengungkapkan perasaannya

Seorang laki-laki datang ke Poli Klinik dengan keluhan sesak dan mencret kurang lebih satu bulan yang
lalu disertai dengan demam pada malam hari serta lemas.Tampak lesi dan bercak-bercak putih di mulut,
disertai dengan luka disekitar bibir, terdengar suara ronchi pada kedua lapang paru. Hasil pemeriksaan
TD 100/90 mmHg, N 68 x/menit, , SB 38,7o C, RR 30 x/menit, pasien tersebut di diagnosis HIV/AIDS
stadium 3 dengan Tb paru aktif.

(soal no.12 – 15)

12. Tentukan prioritas masalah pada kasus diatas?


a. Diare
b. Gangguan pertukaran gas
c. Kekurangan volume cairan
d. Ketidakefektifan pola napas
e. Ketidakefektifan bersihan jalan napas

13. Tentukan data subjektif dari kasus diatas?


a. Klien mengatakan sesak
b. Klien mengatakan mencret
c. Klien mengatakan demam
d. Klien mengatakan ada lesi dan bercak-bercak putih dimulut
e. Klien mengatakan sesak, mencret, demam dan lemas

14. Tentukan infeksi oportunistik apa saja yang terdapat pada kasus diatas?
a. TB Paru
b. Candidiasis oral
c. Diare
d. Herpes zoster
e. Semua benar

15. Intervensi apa yang paling tepat pada kasus diatas?


a. Observasi turgor kulit secara rutin
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
c. Buka jalan napas
d. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
e. Pastikan kebutuhan oral/ tracheal suctioning

Seorang perempuan berusia 35 tahun dengan G3P1A0 hamil 13 minggu datang ke RSIA dengan riwayat
kehamilan pertama jenis kelamin perempuan berusia 12 tahun. Kehamilan kedua berlangsung 9 tahun
yang lalu dan mengalami keguguran. Suaminya meninggalkan rumah 7 tahun yang lalu. Sekitar 4 tahun
yang lalu pasien menikah lagi dan sedang hamil 13 minggu dari suami keduanya. Tidak ada keluhan yang
dirasakan saat kehamilan ini. Hasil pemeriksaan penunjang diperoleh: Hb 11,9 g/dL, MCV 82 fL, Lekosit
4.100 /L, trombosit: 129.000 /L, Golongan darah B (+), HIV Positif dan pasien belum mengetahui
penyakitnya tersebut.

(soal 16 – 17)

16. Tentukan rencana tindakan persalinan yang tepat pada kasus diatas?
a. Normal
b. Spontan
c. Sectio caesarea
d. Ekstraksi vacum
e. Forcep
17. Tentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?
a. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
b. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan
patofisiologi, dengan cara yang tepat
c. Gambaran tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
d. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
e. Semua jawaban benar
18. Penurunan BB (>10%) tanpa sebab, diare kronik tanpa sebab sampai >1 bulan, demam menetap
(intermiten atau tetap >1 bulan), kandidiasis oral menetap. TB pulmonal, plak putih pada mulut,
infeksi bakteri berat. Merupakan manifestasi klinis menurut (WHO 2006) pada fase?
a. Fase klinik
b. Fase klinik 1
c. Fase klinik 2
d. Fase klinik 3
e. Fase klinik 4

19. Pemeriksaan penunjang yang dapat menegakkan diagnosis HIV, yaitu:


a. Mendeteksi antigen virus dengan PCR
b. Tes ELSA memberikan hasil positif 2-3 bulan sesudah infeksi
c. Hasil positif dikonfirmasi dengan pemeriksaan western blot
d. Pemeriksaan darah rutin
e. Semua benar

20. Seorang perempuan usia 26 tahun dengan TB aktif dan HIV/AIDS dirawat di ruang isolasi suatu
Rumah Sakit dengan keluhan batuk berdarah, demam >3 minggu, BB turun 5 kg dalam 1 bulan.
Pasien mengatakan mual, muntah 4-6 kali sehari dan diare. Pada pemeriksaan di dapatkan TD
110/80 mmHg, N 108 x/menit, SB 38o C, RR 32 x/menit. Tampak sesak, auskultasi suara napas
wheezing. Masalah keperawatan utama pada kasus diatas adalah:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
b. Hipertemia
c. Kekurangan volume cairan
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. Gangguan pertukaran gas
21. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan diare 7-8 kali sehari selama
dua bulan terakhir tidak sembuh-sembuh, demam, tidak bisa makan karena perih dimulut dan
terasa sakit bila menelan, berat badan turun 7 kg. Pasien mengatakan keluarganya cenderung
menjauhinya sehingga klien merasa malu dan minder. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan mata
tampak cekung, bibir pecah-pecah, tampak putih-putih pada mulut, lidah dan faring. Klien
tampak batuk dan sesak. TD 140/90 mmHg, N 82 x/menit, RR 32 x/menit, SB 37.8o C. Hasil
pemeriksaan penunjang diperoleh CD4 Positif.

Anda mungkin juga menyukai