Tumben Punya Pertanyaan 19 Soal
Tumben Punya Pertanyaan 19 Soal
1. Antibiotik: kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi
bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri
berkembang biak di dalam tubuh.
2. Antiinflamasi: kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan,
sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.
3. Antiparasit: obat yang dikategorikan dapat bekerja melawan/menginaktifkan berbagai
jenis parasite.
- kelas obat yang diindikasikan untuk pengobatan penyakit parasit , seperti yang
disebabkan oleh cacing , [1] amuba , [2] ektoparasit , jamur
parasit , [3]dan protozoa.
- Obat antiparasit dapat terdiri dari beberapa kelompok (obat endoparasitisidal dan
obat ektoparasitisidal) yang dapat melawan jenis parasit tertentu. Obat
endoparasitisidal merupakan obat yang dapat melawan/menginaktifkan berbagai
jenis endoparasit seperti cacing dan protozoa, sedangkan obat ektoparasitisidal
merupakan obat yang dapat melawan/menginaktifkan berbagai jenis ektoparasit.
Obat endoparasitisidal terdiri atas anthelmintic dan obat antiprotozoa.
4. Antivirus: golongan obat yang digunakan untuk menangani penyakit-penyakit yang
disebabkan infeksi virus. Obat antivirus bekerja dengan cara mematikan serangan
virus, menghambat, serta membatasi reproduksi virus di dalam tubuh.
5. Antifungi: suatu golongan obat yang bersifat fungisida atau fungistatik yang dapat
digunakan untuk mengobati dan mencegah mikosis seperti kutu air, kurap,
kandidiasis, infeksi sistemik serius seperti meningitis kriptokokus, dan lain-lain.
6. Kemoterapi: terapi dengan obat-obat khusus untuk menghancurkan sel-sel kanker
yang menyerang tubuh. Obat tesebut bekerja dengan memperlambat maupun
menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Langkah 2:
1. Bagaimana kerja obat antibiotic? -
2. Bagaimana penggolongan obat antibiotic?-
3. Bagaimana kerja obat antiinflamasi?
4. Bagaimana prinsip kerja obat antivirus?
5. Bagaimana pengelompokkan obat antivirus?
6. Bagaimana penggolongan obat antifungi?
7. Apa efek samping obat kemoterapi kanker?
8. Bagaimana prinsip kerja obat antiparasit?
9. Apa guna dokter memberikan terapi antibiotic kepada tari?-
10. Bagaimana efek samping pemberian antibiotic?-
11. Mengapa obat antibiotic yang tidak dihabiskan/ dihentikan pengobatannya dapat
menyebabkan resisten?-
Langkah 4:
1. Secara umum, memang antibiotik berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri
yang menginfeksi tubuh. Tetapi, antibiotik sebenarnya dibagi menjadi dua kategori
jika dilihat dari cara bekerjanya, yaitu:
Antibiotik yang bersifat untuk membunuh bakteri, alias bactericidal. Obat jenis
ini biasanya merusak satu per satu bakteri yang menginfeksi dengan cara
menghancurkan dinding sel bakteri, sehingga bakteri tersebut mati. Penicillin
adalah jenis bactericidal.
Antibiotik yang menghentikan perkembangan bakteri, atau disebut juga dengan
bacteriostatic. Ketika obat antibiotik berhasil menekan perkembangan serta
pertumbuhan bakteri, maka bakteri hanya akan berjumlah sama dan tidak
bertambah. Dengan begitu sistem kekebalan tubuh kita dapat mengatasinya
langsung tanpa khawatir akan ‘kalah’.
Mual
Mutah
Konstipasi
Diare
Penurunan nafsu makan
Sakit kepala
Pusing
Ruam kulit
Selain itu, ada juga efek samping lainnya yang lebih serius, yaitu:
Masalah pencernaan
Tekanan darah tinggi
Perdarahan saluran cerna
Gangguan hati dan ginjal
Gangguan jantung
4. Obat antivirus adalah golongan obat yang digunakan untuk menangani penyakit-
penyakit yang disebabkan infeksi virus. Obat antivirus bekerja dengan cara
mematikan serangan virus, menghambat, serta membatasi reproduksi virus di dalam
tubuh.
Efek samping obat antivirus:
Sakit kepala
Mual dan muntah
Sakit perut dan diare
Sulit tidur
Masalah kulit
Perubahan perilaku
Halusinasi.
Rambut rontok.
Nyeri.
Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia.Kulit kering dan terasa perih.
Sulit tidur.
Sariawan.
Cara pengobatan kemoterapi yang dilakukan tergantung kepada jenis kanker yang diderita,
terdiri dari:
Topikal. Melalui krim yang dioleskan pada kulit.
Oral. Kemoterapi dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan yang diminum.
Suntik. Diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak, misalnya di lengan,
paha, atau perut.
Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang
berkembang dan membelah diri dengan cepat. Tergantung kepada jenis kanker dan sudah
sampai di stadium berapa.
Adapun manfaat kemoterapi, yaitu:
Meringankan gejala
Kemoterapi dapat memperkecil tumor yang mengakibatkan rasa sakit.
Mengendalikan
Kemoterapi dapat mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus
menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh yang lain.
Menyembuhkan
Kemoterapi dapat menghancurkan semua sel kanker hingga sempurna dan ini
mencegah kekambuhan atau berkembangnya kanker di dalam tubuh kembali.
8. Antiprotozoa
Artikel utama: Antiprotozoal
Melarsoprol (untuk pengobatan penyakit tidur yang disebabkan oleh Trypanosoma brucei )
Eflornithine (untuk penyakit tidur )
Metronidazole (untuk vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas )
Tinidazole (untuk infeksi usus yang disebabkan oleh Giardia lamblia )
Miltefosine (untuk perawatan leishmaniasis visceral dan kulit, saat ini sedang diselidiki
untuk penyakit Chagas )
Antihelminthic
Artikel utama: Antihelminthic
Antinematoda
Anticestodes
Niclosamide (untuk infeksi cacing pita )
Praziquantel (untuk infeksi cacing pita)
Albendazole (spektrum luas)
Antitrematoda
Praziquantel
Antiamoebik
Rifampin
Amfoterisin B
Antijamur
10. Di beberapa kasus yang umum, antibiotik bisa menimbulkan beberapa gejala seperti:
Diare
Perasaan tidak enak pada seluruh tubuh
Gangguan pada mulut
Sedangkan beberapa gejala berikut ini jarang terjadi, tetapi masih mungkin saja
muncul yaitu
Berisiko mengalami batu ginjal (jika mengonsumsi sulphonamides)
Mengalami pengentalan darah yang terjadi pada orang yang mengonsumsi
cephalosporins
Sensitif terhadap cahaya matahari, jika mengonsumsi tetracyline
Gangguan pada pembuluh darah, mungin terjadi saat meminum trimethoprim
11. Jika pemakaian dan pengonsumsian antibiotik tidak benar serta tidak sesuai, maka
berisiko untuk mengalami resistensi antibiotik. Resisten antibiotik adalah kondisi di
mana antibiotik tersebut tidak lagi bisa menghancurkan serta mencegah pertumbuhan
bakteri, justru bakteri bertambah kuat dan kebal, sehingga bisa menghalangi kerja
antibiotik tersebut. Hal ini biasanya terjadi akibat konsumsi antibiotik yang tidak
benar, seperti tidak habis, tidak sesuai anjuran dokter, atau bahkan pemakaian yang
berlebihan.
Bakteri yang bersifat resisten alias kebal terhadap antibiotik biasanya lebih kuat dan
lebih berbahaya. Pada keadaan sebelumnya, bakteri membelah diri setiap 20 menit
sekali. Tetapi saat terjadi resistensi antibiotik terjadi, perkembangannya akan lebih
cepat dan lebih banyak dari pada sebelumnya. Hal tersebutlah yang membuatnya
lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya. Jika resistensi terjadi, maka dokter atau
ahli medis akan mengadakan kultur jaringan untuk mengetahui jenis antibiotik apa
yang bisa efektif membunuh bakteri tersebut.
STEP 1
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri.
Antiinflamasi didefinisikan sebagai obat-obat atau golongan obat yang memiliki aktivitas menekan
atau mengurangi peradangan
Antijamur (atau dapat disebut juga antifungal) adalah suatu golongan obat yang bersifat fungisida
atau fungistatik yang dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah mikosis seperti kutu air,
kurap, kandidiasis, infeksi sistemik serius seperti meningitis kriptokokus, dan lain-lain.
antivirus adalah golongan obat yang digunakan untuk menangani penyakit-penyakit yang
disebabkan infeksi virus.
Kemoterapi atau biasa disebut kemo dikenal sebagai pengobatan untuk membunuh sel kanker.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker.
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh yang
menyebabkan sakit
Mengendalikan
Kemoterapi dapat mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus
menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh yang lain.
Menyembuhkan
Kemoterapi dapat menghancurkan semua sel kanker hingga sempurna dan ini
mencegah kekambuhan atau berkembangnya kanker di dalam tubuh kembali.
13. Ada 3 jenis organisme yang bisa menginfeksi tubuh Anda, yaitu:
1. Protozoa
Protozoa adalah organisme bersel tunggal yang dapat hidup dan berkembang biak di dalam
tubuh. Beberapa infeksi yang disebabkan oleh protozoa termasuk giardiasis. Giardiasis
adalah infeksi serius yang biasanya muncul setelah Anda minum air yang
terkontaminasi protozoa Giardia.
2. Cacing
Cacing adalah organisme multisel yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh Anda.
Kebanyakan cacing hidup di usus, antara lain seperti cacing pipih, cacing pita, cacing kremi,
dan cacing gelang.
3. Ektoparasit
Ektoparasit adalah organisme multisel yang disebarkan oleh serangga atau arachnida seperti
nyamuk, kutu, dan tungau yang bertindak sebagai inang pembawa penyakit.
Sebagai contoh, malaria yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles pembawa parasit
Plasmodium. Ektoparasit ini dapat berpindah ke manusia saat nyamuk tersebut menggigit
kulit untuk mengisap darah.
15. Secara umum, memang antibiotik berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri yang
menginfeksi tubuh. Tetapi, antibiotik sebenarnya dibagi menjadi dua kategori jika dilihat dari
cara bekerjanya, yaitu:
Antibiotik yang bersifat untuk membunuh bakteri, alias bactericidal. Obat jenis ini
biasanya merusak satu per satu bakteri yang menginfeksi dengan cara menghancurkan
dinding sel bakteri, sehingga bakteri tersebut mati. Penicillin adalah jenis bactericidal.
Antibiotik yang menghentikan perkembangan bakteri, atau disebut juga dengan
bacteriostatic. Ketika obat antibiotik berhasil menekan perkembangan serta
pertumbuhan bakteri, maka bakteri hanya akan berjumlah sama dan tidak bertambah.
Dengan begitu sistem kekebalan tubuh kita dapat mengatasinya langsung tanpa
khawatir akan ‘kalah’.
Jika Anda tidak menghabiskan antibiotik yang diresepkan, maka bakteri yang sebelumnya
telah Anda bunuh bisa kambuh lagi. Hal ini akan membuat penyakit bisa kambuh dan itu
malah berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda.
Selain bakteri yang bisa tumbuh lagi, alasan utama kenapa Anda harus menghabiskan
antibiotik Anda adalah infeksi yang bisa kambuh lagi. Kambuhnya penyakit dalam interval
waktu yang singkat justru berbahaya untuk kesehatan Anda.
Menurut pendapat para dokter, antibiotik bisa bekerja secara maksimal di tubuh jika sudah
dikonsumsi dalam dosis tertentu. Namun jika Anda menghentikan konsumsi antibiotik
tersebut, maka efeknya tidak akan Anda dapat secara maksimal.
Selain dapat membuat bakteri bisa tumbuh kembali, konsumsi antibiotik yang kurang juga
tidak mampu mendukung kekuatan sistem kekebalan tubuh. Sehingga sistem kekebalan tubuh
Anda masih lemah dan penyakit dapat dengan mudah lahir kembali di tubuh Anda.
Memulihkan diri dari penyakit adalah hal yang penting. Dan itu adalah salah satu tugas dari
obat antibiotik. Sehingga jika Anda tidak menghabiskannya, maka proses pemulihan akan
berlangsung lebih lama.
Dengan menghabiskan obat antibiotik Anda, maka Anda akan menghindarkan tubuh Anda
dari penyakit yang sama.
18. OBAT ANTI INFLAMASI DIBAGI MENJADI DUA, yaitu Steroid dan NSAID. Obat anti
inflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal
Anti-inflammatory Drugs)/AINS adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda
nyeri), anti piretik (penurun panas), dan anti inflamasi (anti radang). Obat golongan NSAID dinyatakan
sebagai obat anti inflamasi non steroid, karena ada obat golongan steroid yang juga berfungsi sebagai
anti inflamasi. Obat golongan steroid bekerja di sistem yang lebih tinggi dibanding NSAID, yaitu
menghambat konversi fosfolipid menjadi asam arakhidonat melalui penghambatan terhadap enzim
fosfolipase.
19. Penyebab radang tenggorokan yang paling sering adalah virus dan bakteri. Virus dan
bakteri yang menyebabkan pilek dan influenza-lah yang biasanya membuat seseorang
mengalami faringitis.
Selain itu, terdapat berbagai virus yang biasanya menyebabkan radang tenggorokan, yaitu:
Sementara itu, infeksi bakteri yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan adalah
Streptococcus pyogenes dan Streptococcus kelompok A.
Selain virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
Alergi
Alergi pada bulu binatang peliharaan, jamur, debu, dan serbuk sari bunga bisa menyebabkan
Anda sakit tenggorokan. Postnasal drip adalah penyebab utama dalam kasus alergi yang
disebabkan radang tenggorokan.
Postnasal drip terjadi ketika mampet pada sinus mengalir ke tenggorokan, menyebabkan rasa
menggelitik atau rasa sakit dan gatal.
Udara
Udara yang pengap dan panas di dalam sebuah ruangan bisa membuat tenggorokan Anda
terasa kasar dan gatal, terutama di pagi hari saat Anda bangun tidur. Selain itu, terlalu sering
bernapas melalui mulut karena hidung tersumbat juga bisa menyebabkan radang.
Polusi udara di luar bisa menyebabkan iritasi tenggorokan yang terus-menerus. Selain itu,
polusi udara di dalam ruangan karena rokok atau bahan kimia juga bisa menyebabkan radang
tenggorokan. Mengunyah tembakau, minum alkohol, dan makan makanan pedas juga bisa
membuat tenggorokan Anda sakit.
Otot di tenggorokan bisa menegang. Kondisi ini biasanya muncul karena Anda sering
berteriak, seperti pada acara olahraga, berbicara keras, atau berbicara dalam waktu lama
tanpa jeda.
GERD adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada
akibat naiknya asam lambung menuju esofagus.
Esofagus yang juga dikenal sebagai kerongkongan adalah bagian dari saluran pencernaan
yang menghubungkan mulut dan lambung. Saat Anda mengalami GERD, tenggorokan
biasanya terasa tidak nyaman. Kondisi ini bisa memicu faringitis.
Infeksi HIV
Faringitis dan gejala flu lainnya terkadang muncul lebih awal pada seseorang yang terinfeksi
HIV. Seseorang yang positif HIV, mungkin akan mengalami sakit tenggorokan kronis atau
berulang karena infeksi. Infeksi ini lebih sering terjadi karena orang dengan HIV memiliki
sistem kekebalan yang lemah.
Tumor
Tumor kanker tenggorokan, lidah, dan laring sering kali ditandai dengan radang tenggorokan.
Tanda atau gejala lain yang menyertainya yaitu suara serak, sulit menelan, sesak napas,
benjolan di leher, dan darah dalam air liur.
Faktor risiko
Setiap orang memiliki kemungkinan untuk terkena radang tenggorokan. Namun ada beberapa
hal yang membuat Anda lebih rentan terkena radang tenggorokan, yaitu:
Usia
Anak-anak dan remaja memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami faringitis.
Faringitis atau radang tenggorokan pada anak-anak biasanya banyak disebabkan oleh infeksi
bakteri.
Asap rokok
Merokok dan asap rokok bisa mengiritasi tenggorokan Anda hingga membuatnya meradang.
Tak hanya itu, penggunaan produk tembakau juga bisa meningkatkan risiko kanker mulut,
tenggorokan dan laring (kotak suara).
Alergi
Jika Anda memiliki alergi terhadap debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan, risiko Anda
untuk terkena faringitis jauh lebih besar. Pasalnya, alergi bisa memicu dan membuat radang
tenggorokan lebih parah dari orang yang tak memiliki alergi.
Polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah
tangga bisa mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan radang tenggorokan. Jika Anda
tinggal atau bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, risiko untuk terkena radang
tenggorokan atau faringitis cukup tinggi.
Lendir atau mukus yang dihasilkan oleh sinus berfungsi membantu mengendalikan suhu dan
kelembapan udara yang masuk ke paru-paru.
Lendir ini mengalir ke hidung melalui saluran-saluran kecil. Namun, saluran ini bisa
terhalang jika sinus terinfeksi atau mengalami peradangan hingga menyebabkan faringitis.
Infeksi virus dan bakteri bisa menyebar dengan mudah di tempat yang ramai dan tertutup.
Untuk Anda yang sering berada pusat penitipan anak, ruang kelas, atau kerap bepergian
dengan pesawat terbang, jagalah kesehatan tubuh agar tak mudah terinfeksi virus dan bakteri.
Anda akan lebih rentan terhadap infeksi jika daya tahan tubuh Anda lemah. Sistem imun
yang lemah ini biasanya disebabkan oleh berbagai penyakit seperti HIV/AIDS, diabetes,
pengobatan dengan steroid, kemoterapi, lupus, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Jika Anda tidak termasuk salah satu dari golongan orang yang berisiko, bukan berarti bahwa
Anda tidak bisa terkena. Konsultasikan selalu kondisi kesehatan kepada dokter jika Anda
merasakan ada perubahan tidak normal pada tubuh Anda.