Anda di halaman 1dari 25

Laboratorium Instrumen Pengendalian Proses

Semester V 2019 / 2020

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN LEVEL

Pembimbing : Wahyu Budiutomo, HND., M.Sc


Kelompok :4
Tgl. Praktikum : 23 Oktober 2019
Nama kelompok : 1. Riska Sahiding ( 33117030 )
2. Mutmainnah ( 33117034 )
3. Faathir Ahsan ( 33117038 )
4. Arwinnie Puspita Kumala ( 33117042 )
5. Shafira Aulia ( 33117046 )

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2019
PENGENDALIAN pH

A. JUDUL
Pengendalian pH

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui pengaruh Proporsional Band dengan pengadukan terhadap set
point.
2. Mengetahui pengaruh laju alir umpan dengan pengadukan terhadap set point.
3. Mencari dan mengetahui nilai PID dengan Optimasi terhadap set point.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
No Nama alat Kapasitansi Jumlah (buah)

1 Alat armfield PCT 40 - 1


Basic Process Module
2 Set computer - 1

3 Gelas ukur 25 ml 1

4 Labu semprot 250 ml 1

5 Gelar ukur plastik 2000 mL 1

2. Bahan
Bahan yang digunakan :
a. Air
b. NaOH 1 M,
c. HCl 1 M
D. DASAR TEORI

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritmaaktivitas ion hydrogen. pH dibentuk dari informasi
kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang berkaitan
dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besardaripada
[OH-], maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7.
Jika konsentrasi [OH-] lebih besar dari pada [H+], maka material tersebut
bersifat basa, yaitu dengan nilai pH lebih dari 7.

Pengukuran pH yang lebih akurat biasa dilakukan dengan


menggunakan pH meter. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu
elektro dan pengukuran pH, elektroda referensi, dan alat pengukur
impedansitinggi.

Pada praktikum kali ini yang dikendalikan yaitu pH dengan tiga


variable set point yang ingin dikendalikan yaitu pH 3, pH 7 dan pH 12.

Pengendalian dengan PID menambahkan dua ekstra parameter controller,


yaitu Integral (I) dan Derivative (D). Dengan aksi pengendalian proporsional,
controller menghasilkan signal yang proporsional terhadap error, hal mana
kemudian menjadi penyebab terbentuknya offset dan overshoot.

Dengan aksi pengendalian integral, controller memberikan signal yang


proporsional terhadap waktu integral dari error. Aksi pengendalian integral
ini dapat digunakan sendirian untuk mengendalikan proses, tetapi umumnya
dalam kombinasi dengan aksi proporsional. Umumnya aksi integral
digunakan untuk mengeliminasi offset tetapi menyebabkan overshoot
maksimum yang lebih tinggi dan waktu pengendalian yang lebih panjang.
Dengan aksi pengendalian derivative, controller memberikan signal yang
proporsional terhadap derivative dari kecepatan perubahan dari error, dan
bukan dari besarnya error. Aksi pengendalian derivative ini tidak dapat
diaplikasikan sendirian, melainkan harus dikombinasikan dengan 2 aksi
lainnya seperti aksi pengendalian proporsional. Jika digunakan bersama
dengan aksi pengendalian proporsional, pengendalian dengan derivative ini
akan mengeliminasi oscilasi yang berlebihan, tetapi tetap tidak dapat
mengeliminasi offset.

Aksi-aksi pengendalian proporsional, integral, dan derivative dapat saling


dikombinasikan untuk mengeliminasi offset, mengurangi overshoot
maksimum, dan meminimasi jumlah frekuensi dari oscilasi respon.

Jenis – JenisVariabel Proses dalamsistempengendalian:

1. Process Variable (PV) adalah besaran fisik atau kimia yang menunjukkan
keadaan sistem proses yang dikendalikan agar nilainya tetap atau berubah
mengikuti alur tertentu (variable terkendali).
2. Manipulated Variable (MV) adalah variable yang digunakan untuk
melakukan koreksi atau mengendalikan PV (variable pengendali).
3. Set Point (SP) adalahnilai variable proses yang diinginkan (nilaiacuan).
4. Gangguan (w) adalah variable masukan yang mampu mempengaruhi
nilai PV tetapi tidak digunakan untuk mengendalikan.
5. Variabel Keluaran Tak Dikendalikan adalah variable yang menunjukkan
keadaan sistem proses tetapi tidak dikendalikan secara langsung.
Langkah-langkah system pengendalian proses adalah
sebagaiberikut:
1. Mengukur
Tahap pertama darilangkah pengendalian adalah mengukur atau
mengamati nilai variable proses.
2. Membandingkan
Hasil pengukuran atau pengamatan variable proses (nilaiterukur)
dibandingkan dengan nilai acuan (set point).
3. Mengevaluasi
Perbedaan antara nilai terukur dan nilai acuan dievaluasi untuk
menentukan langkah atau cara melakukan koreksi atas perbedaan itu.
4. Mengoreksi
Tahap ini bertugas melakukan koreksi variabel proses, agar perbedaan
antara nilai terukur dan nilai acuan tidak ada atau sekecil mungkin. Untuk
pelaksanan langkah-langkah pengendalian proses tersebut diperlukan
instrumentasi sebagai berikut:
a. Unit proses
b. Unit pengukuran.
Bagian ini bertugas mengubah nilai variable proses yang berupa besaran fisika
atau kimia menja disinyal standar (sinyal pneumatic dansinyallistrik).

E. Gambar Rangkaian Alat

Pada prinsipnya peralatan yang digunakan adalah PCT42.


F. PROSEDUR KERJA

1. Membuat Larutan basa dan asam


a. Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH) 0.001 M
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Mengisi bak penampungan dengan 19980 mL air.
3) Manambahkan 20 mL NaOH 1 M kedalam bak penampungan.
4) Mengaduk larutan pada bak penampungan hingga 6omputer.
b. Membuat larutan asam klorida (HCl) 0.001 M
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Mengisi bak penampungan dengan 19980 mL air.
3) Manambahkan 20 mL HCl 1 M kedalam bak penampungan.
4) Mengaduk larutan pada bak penampungan hingga 6omputer.
2. Percobaan I : Pengaruh Proportional Band dengan Pengadukan
a. Menyalakan 6omputer dan alat PCT 42 pH sensor.
b. Membuka aplikasi PCT 42 pada computer dan memilih “section 1” dan
mengklik “load”.
c. Menyiapkan bak penampungan sebanyak tiga buah dan diberi tanda label
A, B, dan C yang mana :
1) Untuk pompa A digunakan bak A yang berisi larutan HCl 0.001 M.
2) Untuk pompa B digunakan bak B yang berisi larutan NaOH 0.001 M.
3) Bak C digunakan untuk pembuangan.
d. Mengisi tabung pada alat PCT 42 dengan larutan NaOH 0.001 M hingga
sensor pH tercelup dengan cara mengatur pompa B 40% dan ditunggu
sampai “acidity” mencapai pH 10 dan stirrer dijalankan.
e. Mengklik PID controller setelah pH pada “acidity” tercapai dan mengatur
set point = 7, PB = 10, I = 300, dan D = 1. Diklik “apply” dan “Go” untuk
menjalankan proses.
f. Menghentikan proses dengan mengklik “stop” pada tab menu ketika set
point tercapai dan konstan.
g. Menyimpan data yang diperoleh.
h. Melakukan hal yang sama dengan memvariasikan nilai PB 2, 0,2, dan 0,1.
3. Percobaan II : Pengaruh Laju Alir Umpan dengan Pengadukan
a. Menyalakan 7omputer dan alat PCT 42 pH sensor.
b. Membuka aplikasi PCT 42 pada computer dan memilih “section 1” dan
mengklik “load”.
c. Menyiapkan bak penampungan sebanyak tiga buah dan diberi tanda label
A, B, dan C yang mana :
1. Untuk pompa A digunakan bak A yang berisi larutan HCl 0.001 M.
2. Untuk pompa B digunakan bak B yang berisi larutan NaOH 0.001 M.
3. Bak C digunakan untuk pembuangan.
d. Mengisi tabung pada alat PCT 42 dengan larutan NaOH 0.001 M hingga
sensor pH tercelup dengan cara mengatur pompa B 40% dan ditunggu
sampai “acidity” mencapai pH 10 dan stirrer dijalankan.
e. Mengklik PID controller setelah pH pada “acidity” tercapai dan mengatur
set point = 7, PB = 0.2, I = 300, dan D = 1. Mengklik “apply” dan “Go”
untuk menjalankan proses.
f. Menghentikan proses dengan mengklik “stop” pada tab menu ketika set
point tercapai dan konstan.
g. Menyimpan data yang diperoleh.
h. Melakukan hal yang sama dengan memvariasikan nilai bukaan katup B
50%.
4. Percobaan III : Pengaruh Proportional Band tanpa Pengadukan
a. Menyalakan 7omputer dan alat PCT 42 pH sensor.
b. Membuka aplikasi PCT 42 pada computer dan memilih “section 1” dan
mengklik “load”.
c. Menyiapkan bak penampungan sebanyak tiga buah dan diberi tanda label A,
B, dan C yang mana :
a. Untuk pompa A digunakan bak A yang berisi larutan HCl 0.001 M.
b. Untuk pompa B digunakan bak B yang berisi larutan NaOH 0.001 M.
c. Bak C digunakan untuk pembuangan.
d. Mengisi tabung pada alat PCT 42 dengan larutan NaOH 0.001 M hingga
sensor pH tercelup dengan cara mengatur pompa B 40% dan ditunggu
sampai “acidity” mencapai pH 10 dan stirrer tidak dijalankan.
e. Mengklik PID controller setelah pH pada “acidity” tercapai dan mengatur
set point = 7, PB = 0.2, I = 300, dan D = 1. Mengklik “apply” dan “Go”
untuk menjalankan proses.
f. Menghentikan proses dengan mengklik “stop” pada tab menu ketika set
point tercapai dan konstan.
g. Menyimpan data yang diperoleh.
h. Melakukan hal yang sama dengan memvariasikan nilai bukaan katup B
50%.
5. Percobaan IV : Pengaruh perbedaan konsentrasi dengan pengadukan
a. Menyalakan 8omputer dan alat PCT 42 pH sensor.
b. Membuka aplikasi PCT 42 pada computer dan memilih “section 1” dan
mengklik “load”.
c. Menyiapkan bak penampungan sebanyak tiga buah dan diberi tanda label A,
B, dan C yang mana :
a. Untuk pompa A digunakan bak A yang berisi larutan HCl 0.001 M.
b. Untuk pompa B digunakan bak B yang berisi larutan NaOH 0.001 M.
c. Bak C digunakan untuk pembuangan.
d. Mengisi tabung pada alat PCT 42 dengan larutan NaOH 0.001 M hingga
sensor pH tercelup dengan cara mengatur pompa B 50% dan ditunggu
sampai “acidity” mencapai pH 10 dan stirrer dijalankan.
e. Mengklik PID controller setelah pH pada “acidity” tercapai dan mengatur set
point = 7, PB = 0,1 I = 300 dan D = 1 Diklik “apply” dan “Go” untuk
menjalankan proses.
f. Sementara proses berjalan selama 10 menit maka ditambahkan 10 ml NaOH
1M dan 100ml HCl 1M
g. Menghentikan proses dengan mengklik “stop” pada tab menu ketika set
point tercapai dan konstan.
h. Menyimpan data yang diperoleh.

G. DATA PENGAMATAN
1. Percobaan I : Pengaruh Proportional Band dengan Pengadukan
a. P=10, I=300, D=1, Pompa B = 40%, SP=7

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.01 100 40 10,6
2 00.31 100 40 10,6
3 01.01 100 40 10,6
4 01.31 100 40 10,6
5 02.01 100 40 10,6
6 02.31 100 40 10,6
7 03.01 100 40 10,6
8 03.31 100 40 10,6
9 04.01 100 40 10,6
10 04.31 100 40 10,6
11 05.01 100 40 10,6
12 05.31 100 40 10,6
13 06.01 100 40 10,6
14 06.31 100 40 10,6
15 07.01 100 40 10,6
16 07.31 100 40 10,6
17 08.01 100 40 10,6
18 08.31 100 40 10,5
19 09.01 100 40 10,3
20 09.31 100 40 10,1
21 10.01 100 40 9,9
22 10.31 100 40 9,6
23 11.01 100 40 9,2
24 11.31 100 40 8,7
25 12.01 100 40 7,9
26 12.31 100 40 7,2
27 13.01 88 40 6,7
28 13.31 66 40 6,1
29 14.01 47 40 5,7
30 14.31 40 40 5,6
31 15.01 38 40 5,7
32 15.31 36 40 5,8
33 16.01 36 40 5,9
34 16.31 36 40 6,0
35 17.01 36 40 6,1
36 17.31 36 40 6,2
37 18.01 37 40 6,3
38 18.31 37 40 6,4
39 19.01 38 40 6,4
40 19.31 38 40 6,5
41 20.01 39 40 6,6
42 20.31 40 40 6,6
43 21.01 40 40 6,7
44 21.31 40 40 6,7
45 22.01 40 40 6,7
46 22.31 40 40 6,8
47 23.01 40 40 6,8
48 23.31 40 40 6,8
49 24.01 40 40 6,8
50 24.31 40 40 6,8
51 25.01 40 40 6,9
52 25.31 40 40 6,9
53 26.01 40 40 6,9
54 26.31 40 40 6,9
55 27.01 40 40 6,9
56 27.31 40 40 6,9
57 28.01 41 40 6,9
58 28.31 41 40 6,9
59 29.01 40 40 6,9
60 29.31 40 40 6,9
61 30.01 40 40 6,9
62 30.31 40 40 7,0
63 31.01 40 40 7,0
64 31.31 40 40 7,0
65 32.01 40 40 7,0
66 32.31 41 40 7,0
67 33.01 40 40 7,0
68 33.31 41 40 7,0

b. P=2, I=300, D=1, Pompa B = 40%, SP=7

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.01 100 40 9,1
2 00.31 100 40 8,5
3 01.01 100 40 7,5
4 01.31 61 40 6,9
5 02.01 19 40 6,7
6 02.31 25 40 6,7
7 03.01 39 40 6,8
8 03.31 40 40 6,9
9 04.01 38 40 6,9
10 04.31 40 40 6,9
11 05.01 39 40 6,9
12 05.31 40 40 6,9
13 06.01 41 40 6,9
14 06.31 39 40 6,9
15 07.01 42 40 6,9
16 07.31 39 40 6,9
17 08.01 39 40 7,0
18 08.31 41 40 6,9
19 09.01 40 40 7,0
20 09.31 40 40 7,0
21 10.01 40 40 7,0
22 10.31 40 40 7,0
23 11.01 40 40 7,0
24 11.31 40 40 7,0
25 12.01 40 40 7,0

c. P=0.2, I=300, D=1, Pompa B = 40%, SP=7

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.01 100 40 9,1
2 00.31 100 40 8,6
3 01.01 100 40 7,7
4 01.31 100 40 7,1
5 02.01 0 40 6,9
6 02.31 18 40 7,0
7 03.01 38 40 7,0
8 03.31 46 40 7,0
9 04.01 6 40 7,0
10 04.31 16 40 7,0
11 05.01 25 40 7,0
12 05.31 10 40 7,0

d. P=0.1, I=300, D=1, Pompa B = 40%, SP=7

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.00 100 40 9,9
2 00.30 100 40 9,5
3 01.00 100 40 8,8
4 01.30 100 40 7,7
5 02.00 0 40 6,9
6 02.30 0 40 6,8
7 03.00 0 40 6,8
8 03.30 29 40 7,0
9 04.00 0 40 7,0
10 04.30 38 40 7,0
11 05.00 0 40 7,0
12 05.30 21 40 7,0
13 06.00 0 40 7,0
14 06.30 3 40 7,0

2. Percobaan II : Pengaruh Laju Alir Umpan dengan Pengadukan


a. Pompa B 40%

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.01 100 40 9,1
2 00.31 100 40 8,6
3 01.01 100 40 7,7
4 01.31 100 40 7,1
5 02.01 0 40 6,9
6 02.31 18 40 7,0
7 03.01 38 40 7,0
8 03.31 46 40 7,0
9 04.01 6 40 7,0
10 04.31 16 40 7,0
11 05.01 25 40 7,0
12 05.31 10 40 7,0
b. Pompa B 50%

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.00 100 50 10,2
2 00.30 100 50 9,9
3 01.00 100 50 9,5
4 01.30 100 50 8,9
5 02.00 100 50 8,1
6 02.30 100 50 7,2
7 03.00 0 50 6,9
8 03.30 22 50 7,0
9 04.00 18 50 7,0
10 04.30 3 50 7,0
11 05.00 36 50 7,0
12 05.30 9 50 7,0
13 06.00 56 50 7,0
14 06.30 4 50 7,0

3. Percobaan III : Pengaruh Proportional Band tanpa Pengadukan


a. Pompa B 40%

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.01 100 40 8,8
2 00.31 100 40 8,5
3 01.01 100 40 8,4
4 01.31 100 40 7,8
5 02.01 100 40 7,2
6 02.31 0 40 6,5
7 03.01 0 40 5,9
8 03.31 0 40 5,6
9 04.01 0 40 5,5
10 04.31 0 40 5,5
11 05.01 0 40 5,4
12 05.31 0 40 5,3
13 06.01 0 40 5,3
14 06.31 0 40 5,4
15 07.01 0 40 5,6
16 07.31 0 40 5,9
17 08.01 0 40 6,1
18 08.31 0 40 6,2
19 09.01 0 40 6,4
20 09.31 0 40 6,6
21 10.01 0 40 6,9
22 10.31 17 40 7,3
23 11.01 100 40 7,8
24 11.31 100 40 8,2
25 12.01 100 40 8,0
26 12.31 100 40 7,7
27 13.01 100 40 7,0
28 13.31 0 40 6,1
29 14.01 0 40 5,8
30 14.31 0 40 5,7
31 15.01 0 40 5,8
32 15.31 0 40 5,8
33 16.01 0 40 5,6
34 16.31 0 40 5,6
35 17.01 0 40 5,7
36 17.31 0 40 5,8
37 18.01 0 40 6,0
38 18.31 0 40 6,2
39 19.01 0 40 6,4
40 19.31 0 40 6,5
41 20.01 0 40 6,7
42 20.31 0 40 6,8
43 21.01 8 40 7,2
44 21.31 68 40 7,6
45 22.01 100 40 8,0
46 22.31 100 40 8,3
47 23.01 100 40 8,5
48 23.31 100 40 8,6
49 24.01 100 40 8,7
50 24.31 100 40 8,8
51 25.01 100 40 8,9
52 25.31 100 40 9,0
53 26.01 100 40 9,0
54 26.31 100 40 9,0
55 27.01 100 40 9,1
56 27.31 100 40 9,1
57 28.01 100 40 9,1
58 28.31 100 40 9,1
59 29.01 100 40 9,1
60 29.31 100 40 9,1
61 30.01 100 40 9,1
62 30.31 100 40 9,1
63 31.01 100 40 9,0
64 31.31 100 40 9,0
65 32.01 100 40 9,1
66 32.31 100 40 9,1
67 33.01 100 40 9,1
68 33.31 100 40 9,1
69 34.01 100 40 9,1
70 34.31 100 40 9,1
71 35.01 100 40 9,1
72 35.31 100 40 9,1
73 36.01 100 40 9,0
74 36.31 100 40 9,0
75 37.01 100 40 9,0
76 37.31 100 40 8,9
77 38.01 100 40 8,6
78 38.31 100 40 8,3
79 39.01 100 40 8,0
80 39.31 100 40 7,6
81 40.01 100 40 7,2
82 40.31 0 40 6,9
83 41.01 0 40 6,7
84 41.31 0 40 6,5
85 42.01 0 40 6,3
86 42.31 0 40 6,2
87 43.01 0 40 6,2
88 43.31 0 40 6,3
89 44.01 0 40 6,4
90 44.31 0 40 6,5
91 45.01 0 40 6,7
92 45.31 0 40 6,8
93 46.01 0 40 6,9
94 46.31 0 40 7,0

b. Pompa B 50%

Pump Pump
Acidity/
Sample Elapsed A B
Alkalinity
Number Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
1 00.00 100 50 9,1
2 00.30 100 50 9,3
3 01.00 100 50 8,9
4 01.30 100 50 8,0
5 02.00 100 50 7,3
6 02.30 0 50 6,7
7 03.00 0 50 6,4
8 03.30 0 50 6,2
9 04.00 0 50 6,2
10 04.30 0 50 6,2
11 05.00 0 50 6,2
12 05.30 0 50 6,2
13 06.00 0 50 6,3
14 06.30 0 50 6,4
15 07.00 0 50 6,6
16 07.30 2 50 7,2
17 08.00 87 50 7,7
18 08.30 100 50 8,2
19 09.00 100 50 8,5
20 09.30 100 50 8,7
21 10.00 100 50 8,9
22 10.30 100 50 9,1
23 11.00 100 50 9,2
24 11.30 100 50 9,2
25 12.00 100 50 9,2
26 12.30 100 50 9,3
27 13.00 100 50 9,3
28 13.30 100 50 9,2
29 14.00 100 50 9,0
30 14.30 100 50 8,9
31 15.00 100 50 9,0
32 15.30 100 50 9,1
33 16.00 100 50 9,2
34 16.30 100 50 9,2
35 17.00 100 50 8,9
36 17.30 100 50 9,0
37 18.00 100 50 9,1
38 18.30 100 50 9,1
39 19.00 100 50 9,1
40 19.30 100 50 9,2
41 20.00 100 50 9,2
42 20.30 100 50 9,2
43 21.00 100 50 9,2
44 21.30 100 50 9,1
45 22.00 100 50 8,8
46 22.30 100 50 9,0
47 23.00 100 50 9,0
48 23.30 100 50 9,1
49 24.00 100 50 9,0
50 24.30 100 50 9,1
51 25.00 100 50 9,3
52 25.30 100 50 9,3
53 26.00 100 50 9,3
54 26.30 100 50 9,3
55 27.00 100 50 9,1
56 27.30 100 50 9,2
57 28.00 100 50 9,2
58 28.30 100 50 9,2
59 29.00 100 50 9,2
60 29.30 100 50 9,3
61 30.00 100 50 9,2
62 30.30 100 50 9,2
63 31.00 100 50 9,3
64 31.30 100 50 9,2
65 32.00 100 50 9,2
66 32.30 100 50 9,3
67 33.00 100 50 9,4
68 33.30 100 50 9,4
69 34.00 100 50 9,5

4. Percobaan IV : Pengaruh perbedaan konsentrasi dengan pengadukan

Pump Pump
Acidity/
Elapsed A B
Alkalinity
Time Speed Speed
[pH]
[%] [%]
00.01 100 50 9,1
00.31 100 50 8,3
01.01 100 50 7,5
01.31 100 50 7,0
02.01 0 50 6,8
02.31 0 50 6,8
03.01 47 50 7,0
03.31 22 50 7,0
04.01 34 50 7,0
04.31 10 50 7,0
05.01 9 50 7,0
05.31 21 50 7,0
06.01 21 50 7,0
06.31 0 50 7,0
07.01 62 50 7,0
07.31 28 50 7,0
08.01 17 50 7,0
08.31 44 50 7,0
09.01 45 50 7,0
09.31 34 50 7,0
10.01 48 50 7,0
10.31 10 50 7,0
11.01 0 50 7,0
11.31 55 50 7,0
12.00 5 50 7,0
H. Hasil
1. Pengaruh Proportional Band dengan Pengadukan

Time VS pH
12.0

10.0

8.0
perc.1
pH

6.0
perc.2
4.0 perc.3
perc.4
2.0

0.0
00:00 07:12 14:24 21:36 28:48 36:00
Time

Grafik 1 : Pengaruh P pada percobaan 1, 2, 3, dan 4


2. Pengaruh Laju Alir Umpan dengan Pengadukan

12.0

10.0

8.0

6.0 perc 1
perc 2
4.0

2.0

0.0
00:00 01:26 02:53 04:19 05:46 07:12

Grafik 2 : Pengaruh Pengaruh Laju Alir Umpan dengan Pengadukan pada


percobaan 1 dan 2.

3. Pengaruh Proportional Band tanpa Pengadukan

10.0
9.0
8.0
7.0
6.0
pH

5.0
perc 1
4.0
perc 2
3.0
2.0
1.0
0.0
00:00 14:24 28:48 43:12 57:36
Time
Grafik 3 : Pengaruh Proportional Band tanpa Pengadukan Pengadukan
pada percobaan 1 dan 2.

4. Pengaruh perbedaan konsentrasi dengan pengadukan

pH vs Time
10.0
9.0
8.0
7.0
6.0
pH

5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
00:00 02:53 05:46 08:38 11:31 14:24
Time

Grafik 4 : Pengaruh perbedaan konsentrasi dengan pengadukan

I. PEMBAHASAN

Tujuan percobaan ini adalah dapat mengetahui pengaruh Proporsional


Band (PB) dengan pengadukan dan tanpa pengadukan terhadap nilai set point,
dapat mengetahui pengaruh laju alir umpan dengan pengadukan terhadap nilai
set point, dapat mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi dengan
pengadukan terhadap nilai set point.

Pengendalian pH merupakan salah satu faktor penting dalam dunia


industri. Pengendalian ini bertujuan untuk menjaga nilai pH agar berada pada
kisaran nilai yang diinginkan sesuai dengan produk yang akan dihasilkan.
Dalam percobaan ini digunakan 3 parameter pengendalian yaitu proporsional,
integral, dan derivatif. Dan bahan yang digunakan yaitu larutan NaOH 0,0001
N dan larutan HCl 0,0001 N

Pada praktikum ini telah dilakukan percobaan pH kontol pada dua


jenis campuran laruran yaitu NaOH 0.0001 N dengan pH sekitar 10 dan HCl
0.0001 N dengan pH sekitar 3. NaOH dimasukkan menggunakan pompa B
sehingga pH awal larutan dalam reaktor yaitu sekitar 10 setelah itu
dimasukkan HCl menggunakan pompa A sehingga kedua larutan ini akan
bercampur dalam reaktor yang pH-nya akan dikontrol pada pH 7.
Adapun variasi yang dicoba yaitu variasi P (10 ; 2; 0,2 dan 0,1) dengan
peengadukan, variasi P tanpa pengadukan dengan laju alir pompa B 50% dan
variasi bukaan katup pompa B (40%, dan 50%) serta percobaan pengaruh
perbedaan konsentrasi dengan pengadukan dengan penambahan 10 ml NaOH
1M dan 100mL HCl 1M.
Percobaan 1 dimana pada variasi nilai P, P=10 mencapai set point
yaitu pH 7 pada menit 30:31, selanjutnya P=2 mencapai set point pada menit
ke 08:01, P=0.2 mencapai nilai set poin pada menit 02:31,sedangkan untuk
P=0.1 mencapai nilai set point pada menit ke 03:30. Ini menandakan P yang
paling efektif yaitu P = 0.2 dan P = 0.1 karena hanya membutuhkan waktu
yang sedikit untuk mencapai set point.
Percobaan 2 yaitu pengaruh laju alir dengan pengadukan, dimana
bukaan katup pada pompa B di variasikan yaitu 40% dan 50% dimana pH
awal yaitu 9-10. Dari hasil yang diperoleh, bukaan katup 40% lebih cepat
dibandingkan dengan 50%. Dimana pada bukaan katup 40% set point di
peroleh pada menit ke 02:31. Sedangkan pada bukaan katup 50% set point
baru diperoleh padda menit ke 03:30.
Percobaan 3 yaitu pengaruh P tanpa pengadukan. Pada percobaan yang
ke-3 ini,tidak diperoleh set point yang akurat, baik itu pada variasi bukaan
katup pada pompa B sebesar 40% dan bukaan katup 50%. Waktu yang
dibutuhkan pada percobaan 3 ini juga sangat lama, karena tidak adanya proses
pengadukan dalam tangki sehingga waktu yang dibutuhkan untuk larutan agar
pH nya turun menjadi lama.

Percobaan 4 yaitu pengaruh perbedaan konsentrasi dengan


pengadukan. Pada percobaan ini, praktikum diberikan gangguan dengan
adanya penambahan HCl 0,001M sebanyak 100mL dan NaOH 0,001M
sebanyak 10mL. Ketika telah dilakukan penambahan, pada display tidak
menunjukkan adanya gangguan, dimana seharusnya terbentuk osilasi yang
diakibatkan oleh adanya penambahan pada A dan B. Hal ini bisa disebabkan
karena larutan yang digunakan saat praktikum sudah terkontaminasi atau
sudah rusak.

J. KESIMPULAN
- Pada percobaan 1,dilakukan variasi P. dari praktikum diperoleh nilai P
yang paling efektif adalah pada P=0.2
- Pada variasi nilai P dengan pengadukan lebih cepat mencapai nilai set
point dibanding dengan variasi nilai P tanpa pengadukan
- Pada variasi bukaan katup pompa B nilai bukaan yang paling efektif yaitu
40%
- Pada percobaan pengaruh perbedaan konsentrasi dengan pengadukan tidak
terdapat adanya gangguan ataupun tidak menunjukkan terbentuknya
osilasi
DAFTAR PUSTAKA

ARMFIELD, 2008, Multifunction Process Control Teaching System: Basic


Process Controls Unit. Instruction Manual for PCT40.

Petunjuk Praktikum Laboratorium Kontrol. 2010. Jurusan Teknik Kimia.


Politeknik Negeri Ujung Pandang. Makassar.

Isman Muhammad Habib AR. 2015. Pengendalian pH. Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Ujung Pandang. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai