Anda di halaman 1dari 9

KIMIA FISIKA I

TERMODINAMIKA KE 2
Dra. Suliestyah, MSi
www.pondokbelajar.com
www.kimfis-oke.blogspot.com

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI


UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
Kespontanan Reaksi Kimia

Dua faktor yang menentukan kespontanan reaksi kimia:


- Kalor reaksi
Keadaan stabil adalah keadaan yang mempunyai energi
potensial rendah. Oleh karena itu proses cenderung
berlangsung spontan bila terjadi penurunan energi potensial
Æ melepaskan kalor Æ reaksi eksoterm
- Entropi: derajat kekacauan suatu sistem Æ ▲S 2Entropy_Imperfect_Crystal.gif

Makin kacau sistem makin besar entropinya.


Penambahan entropi dilakukan dengan penambahan kalor Æ
▲ S = qrev / T
Sebaliknya entropi berbanding terbalik dengan suhu, pada
suhu rendah pertambahan kalor sedikit saja akan menambah
entropi besar, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi
penambahan kalor akan menambah entropi sedikit
▲ S = Sakhir - Sawal
Proses alamiah cenderung bergerak spontan kearah
kekacauan.
Hukum Kedua Termodinamika

Semua perubahan dalam alam semesta berlangsung


secara spontan ke arah meningkatnya entropi, atau
setiap proses spontan selalu ada penambahan
entropi dari alam
▲ S total > 0
▲ S total = ▲ S sistim + ▲ S lingkungan

dimana : ▲Stotal = ▲Ssistem + ▲ Slingkungan


Perubahan entropi sistem : ▲Ssistem = qrev/T
Perubahan entropi lingkungan: ▲Slingk = qlingk /T
Bila proses berlangsung pada P dan T tetap, maka,
qrev sistem = ▲H sistem
q lingk lingkungan = - ▲H sistem
Maka perubahan entropi alam:
▲S total = ▲S sistim - ▲H sistem / T
Hukum Kedua Termodinamika :
▲S total > 0
(▲H sistem + T▲S sistem) < 0
Energi Bebas
G = H - TS
Bila proses berlangsung pada P dan T tetap
▲G = ▲H - T ▲S sistem
▲G = - T▲S total
Untuk proses spontan, maka T ▲ S harus positif, jadi
dalam proses spontan
▲G < 0
Energi Bebas Gibbs tergantung dua faktor: Entalpi (H)
dan Entropi (S), dan keduanya menentukan arah
spontan proses kimia
▲H ▲S Proses
(-) (+) Proses spontan pada semua suhu
(+) (-) Proses tidak spontan pada semua suhu
(+) (+) Proses spontan hanya pada suhu tinggi
(-) (-) Proses spontan hanya pada suhu rendah
PERHITUNGAN ENTROPI

Perhitungan entropi pada ekspansi isotermal gas ideal

Q rev
ΔS = = nR ln( V2
V1 )
T
Perhitungan entropi jika sistem dipanaskan pada
tekanan tetap:

T 2 nCp
ST 2 = ST1 + ∫ dT
T1 T

T 2 nCp
ΔS = ∫
T1 T
dT = nCp ln( TT 12 )
Perhitungan entropi jika sistem dipanaskan pada
volume tetap
T2
ST 2 = ST 1 + ∫ nCv
dT
T1 T

T2
ΔS = ∫ nCv
dT = nCv ln( TT 12 )
T1 T

Perhitungan entropi pada perubahan fasa.


Entropi pada proses peleburan/pembekuan

nΔH fus
ΔS fus =
Tf
ΔH fus = panas peleburan/pembekuan

Tf
= titik lebur/beku
Entropi pada saat penguapan/pengembunan

nΔH vap
ΔS vap =
Tb
ΔH vap = panas penguapan/pengembunan

Tb = Titik didih/embun

Entropi pada perubahan fasa dari padat cair gas:

T f nCp ( pada tan) nΔH fus Tb nCp ( cairan ) nΔH vap T nCp ( uap )
ΔS = ∫
T 0
T dT +
Tf
+∫
T f
T dT +
Tb
+∫
Tb
T dT

nΔH fus nΔH vap


ΔS = nCp ( pada tan) ln + + nCp ( cairan ) ln + + nCp ( gas ) ln TTb
Tf Tb
T0 Tf
Tf Tb
Persamaan di atas merupakan perubahan entropi
untuk perubahan fasa secara total dari fasa padat
(pada suhu T0) hingga fasa gas (pada suhu T).

Jika perubahan fasa hanya terjadi sebagaian maka


persamaan yang diambil harus yang sesuai. Contoh:
perubahan fasa dari es pada -5oC menjadi air pada
suhu 25oC. Maka perubahan entropi adalah:

nΔH fus
ΔS = nCp ( es ) ln( ) + + nCp ( air ) ln( TTf )
Tf
T0
Tf
T0 adalah -5oC atau 268 K sedangkan T adalah 25oC atau 298 K

Anda mungkin juga menyukai