Anda di halaman 1dari 7

Pengembangan Soal–Soal Objektif Berbasis HOTS Dalam

Pembelajaran Impuls dan Momentum di SMA

Oleh :
CHINDY HAYANA DADANA
15 505 017

ARTIKEL

Untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi
Pendidikan Fisika

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2019

1
Pengembangan Soal–Soal Objektif Berbasis HOTS Dalam Pembelajaran Impuls
dan Momentum di SMA

Chindy H. Dadana, Aswin Mondolang, dan Theresje Mandang


Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Manado
E-mail: dadanachindy@gmail.com

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini ABSTRACT. The purpose of this study is
adalah untuk mengetahui pengembangan to learn about the development of HOTS-
soal–soal berbasis HOTS pokok bahasan based problems of impulse and Momentum
Impuls dan Momentum pada siswa kelas X in grade X students at the SMA Kristen 1
di SMA Kristen 1 Tomohon. Penelitian Tomohon. This development research uses
pengembangan ini menggunakan model the model ADDIE (Analyiyze, Design,
ADDIE (Analiyze, Design, Development, Development, Implementation,
Implementation, Evaluation). Data Evaluation). Data is obtained from 2
diperoleh dari 2 validator ahli evaluasi dan validators of evaluation and expert
ahli materi, selain itu juga diperoleh dari 28 material, and also obtained from 28 grade
orang siswa kelas X. Berdasarkan hasil dan X students. Based on the results and the
pembahasan didapat kesimpulan bahwa: discussion came to the conclusion that: the
Pengembangan soal-soal objektif berbasis development of objectives-based objective
HOTS secara umum sudah baik melalui problems of HOTS is generally good
hasil validasi ahli yang menunjukan through the results Validation expert that
indikator petunjuk soal diperoleh hasil 3,75; shows indicators of clue problem obtained
persentase kelayakan 93,75% (sangat baik). result 3.75; Percentage of Eligibility
Pada indikator isi diperoleh hasil 3,85; 93.75% (very good). On the content
persentase kelayakan 96,25% (sangat baik). indicator obtained 3.85 results;
Pada indikator bentuk soal diperoleh hasil Percentage of Eligibility 96.25% (very
97,5% (sangat baik). Pada indikator karakter good). On the indicator of the problem
HOTS diperoleh hasil 3,75; persentase obtained the result 97.5% (very good). On
kelayakan 93,75% (sangat baik). Untuk the character indicator HOTS obtained
hasil dari uji reliabilitas dengan 3.75 results; Percentage of Eligibility
menggunakan rumus KR-20 dari Kuder dan 93.75% (very good). For results of the
Richardson diperoleh hasil 0,76 yang reliability test using the KR-20 formula of
artinya soal yang dikembangkan dikatakan Kuder and Richardson obtained the result
valid dan reabel. 0.76 which means that the problem
developed is said to be valid and reliable.

Kata kunci : soal HOTS, validitas, Keywords: problem HOTS, validity,


reliabilitas reliability

2
PENDAHULUAN Menurut Arikunto (2003) Definisi evaluasi
Keberhasilan suatu negara dapat dilihat dari adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan
sumber daya manusia yang berkualitas, dan untuk mengukur keberhasilan program
sumber daya manusia yang berkualitas dilihat pendidikan. Ada banyak cara untuk melakukan
dari pendidikan yang didapatkan. Untuk evalusi di sekolah. Dalam pemilihan betuk soal
mencapai salah satu tujuan negara kita yaitu pun mempunyai banya pilihan. Namun pada
“mencerdaskan kehidupan bangsa” maka umumnya sekolah-sekolah melakukan evalusi
pendidikan yang kita dapatkan dari tahun ke dengan bentuk soal berupa pilihan ganda atau
tahun mendapatkan banyak perubahan. Dan objektif, yang pada dasarnya hal ini membuat
perubahan dilakukan guna untuk siswa menjadikan siswa kurang termotivasi
meninggkatkan mutu pendidikan sehingga dapat dalam melakukan proses evaluasi, karena
menghasilkan sumber daya manusia yang mereka beranggapan bahwa walapun mereka
berkualitas. tidak belajar sebelum melakukan evaluasi
Keberhasilan siswa dalam mengembangkan mereka tetap dapat mengisi atau tetap dapat
pendidikan di sekolah tidak lepas dari peran mengikuti evalusi yang dilakukan oleh guru,
guru yang membimbing siswa dalam pelajaran, sehingga dalam proses evalusi guru sering kali
peran guru sangatlah penting dalam penetuan tidak tepat dalam memperhitungkan
keberhasilan siswa. Peran guru yang keberhasilan atau peningkatan hasil belajar dari
memberikan materi sampai pada melakukan siswa-siwa.
evaluasi sangatlah berpengaruh, karena apabila Untuk mewujudkan salah satu tujuan bangsa
guru kurang memotovasi siswa pada saat kita, maka mulai dikembangkan soal objektif
menyampaikan materi sangat berakibat kurang berbasis HOTS ( Higher Order of Thinking
baik dalam perkembangan penguasaan materi Skill). Soal HOTS adalah soal yang mempunyai
siswa, terlebih jika guru kurang tepat dalam tinggkat beprkir paling tinggi dalam Taksonomi
melakukan evaluasi, siswa akan merasa kurang Bloom. Istiyono, dkk. (2014) melakukan
tertarik dan menurunkan semangat siswa dalam penelitian bertujuan untuk mengembangkan
pembelajaran. instrumen keterampilan berpikir tingkat tinggi
Fisika merupakan mata pelajaran yang di fisika (PhysTHOTS) peserta didik SMA dan
ajarkan pada Sekolah Menenga Atas (SMA). mendapatkan karakteristik PhysTHOTS dan
Fisika merupakan salah bagian dari sains yang PhysTHOTS yang dikembangkan memenuhi
didalamnya mempelajari tentang ilmu alam. syarat digunakan untuk mengukur
Fisika juga merupakan salah satu mata pelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi fisika
yang dapat menumbuhkan kemampuan peserta peserta didik SMA.
didik dalam menyelesaikan masalah dalam Berdasarkan fakta lapangan, guru masih
kehidupan sehari-hari. Menurut DEPDIKNAS kurang dalam memberikan evaluasi soal
(2006) salah satu tujuan mata pelajaran fisika berbasis HOTS, dikarenakan kemampuan guru
merupakan sarana: “mengembangkan dalam pembuatan soal masih kurang, sehingga
pengalaman untuk dapat merumuskan masalah siswa masih kurang mengetahui mengenai soal
mengajukan hipotesis melalui percobaan, berbasis HOTS. Tempat penelitian yang dipilih
mengumpulkan, mengelolah dan menafsirkan merupakan sekolah yang sudah mulai
data, serta memgomunikasikan hasil percobaan mengenalkan soal berbetuk MOTS ( Medium
secara lisandan tertulis”. Untuk itulah fisika Order Thinking Skill), sehingga dalam
dianggap salah satu mata pelajaran yang penting pengenalan lebih lanjut untuk soal berbentuk
untuk di pelajari, namun seringkali kebanyakan HOTS akan lebih mudah.
siswa kurang meminati atau tidak suka dengan
pembelajaran fisika, mungkin karena cara guru METODE
dalam menyampaikan materi kurang Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen 1
memotivasi atau bahkan guru kurang dalam hal Tomohon, Kota Tomohon, Sulawasi Utara.
mengevalusi. Indonesia. Penyusunan rencana penelitian
dimulai pada bulan Januari 2019 dan waktu
3
penelitian pada semester genap bulan Juni tahun sekolah tempat penelitian. Pada penelitian ini
ajaran 2018/2019 dipilih materi Impuls dan Momentum.
Penelitian yang digunakan yaitu ADDIE. Perancangan dibuat dalam bentuk kisi – kisi
Model ADDIE merupakan singkatan dari yang mencakup kompetensi dasar, materi
Analysis, Design, Development or Production, pembelajaran, indikator pembelajaran, hingga
Implementation or Delivery and Evaluations. soal–soal objektif yang dikembangkan.
Menurut langkah-langkah pengembangan Perancangan kisi – kisi diarahkan oleh dosen
produk, model penelitian dan pengembangan ini pembimbing dan ahli materi.
lebih rasional dan lebih lengkap daripada model Development
4D. Model ini memiliki kesamaan dengan Soal–soal objektif berbasis HOTS yang
model pengembangan sistem basisdata yang dikembangkan oleh peneliti dengan
telah diuraikan sebelumnya. Inti kegiatan pada menggunakan beberapa buku dan internet
setiap tahap pengembangan juga hampir sama. sebagai sumber pustaka. Soal–soal objektif yang
Oleh sebab itu, model ini dapat digunakan untuk dikembangkan selanjutnya di validasi oleh ahli.
berbagai macam bentuk pengembangan produk Validasi soal–soal objektif berbasis HOTS ini
seperti model, strategi pembelajaran, metode menggunakan dua validator, yaitu validator
pembelajaran, media dan bahan ajar. pakar dalam bidang evaluasi dan validator
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and dalam bidang pakar materi. Validator pakar
Carry (1996) untuk merancang sistem dalam bidang evaluasi dilakukan oleh Dr.
pembelajaran. Berikut ini diberikan contoh Aswin H. Mandolang, Drs, M.pd dan validator
kegiatan pada setiap tahap pengembangan pakar ahli materi oleh Drs. Satyano W. Mongan,
model atau metode pembelajaran, yaitu: M.Si.
a. Analysis c. Implementation
Yang menjadi acuan penelitian ini yaitu Hasil perkembangan produk soal objektif
silabus Fisika kelas X kurikulum 2013 agar berbasis HOTS di implementasikan dalam uji
dapat melihat kompetensi dasar, indikator, dan kelas rill ( uji lapangan ) kepada 28 orang siswa
tujuan pembelajaran. Selanjutnya untuk d. Evaluation
mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa Evaluasi pada penelitian ini yaitu
dilakukan wawancara dengan guru mata merupakan catatan-catatan dari pakar evaluasi
pelajaran fisika, pengamatan secara langsung maupun pakar materi. Mulai dari penyusunan
dalam kelas. Berdasarkan wawancara dan kisi-kis soal sampai pembuatan soal dituntun
pengamatan langsung diketahui bahwa materi oleh pakar evaluasi dan pakar materi.
Impuls dan Momentum sudah dijelaskan dan Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
materi sudah selesai dibahas, namun dalam kelas X MIA 3 SMA Kristen 1 Tomohon
proses evaluasi kemampuan siswa dalam semester genap tahun pelajaran 2018/2019 dan
menyelesaikan soal–soal beragam ada siswa Objek penelitian saat ini adalah soal – soal
yang sudah mengetahui dan sudah pernah objektif berbasis HOTS
menyelesaikan soal–soal berbasis HOTS, ada
sebatas yang baru pernah mendengar dan HASIL DAN PEMBAHASAN
bahkan ada yang belum pernah mengetahui dan Hasil Penelitian
mendengar tentang soal–soal berbasis HOTS. a. Tahap Analisis
Setelah itu dilakukan penjelasan mengenai Yang menjadi acuan penelitian ini yaitu
HOTS dan diberikan contoh soal objektif silabus Fisika kelas X kurikulum 2013 agar
berbasis HOTS, siswa sudah mulai bisa dapat melihat kompetensi dasar, indikator, dan
menyelesaiakan soal objektif berbasis HOTS tujuan pembelajaran. Selanjutnya untuk
dalam proses evaluasi. mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa
b. Design dilakukan wawancara dengan guru mata
Tahap selanjutnya setelah analisis yaitu pelajaran fisika, pengamatan secara langsung
perancangan. Materi yang dipilih disesuai dalam kelas. Berdasarkan wawancara dan
dengan tahun ajaran yang berjalan dan situasi pengamatan langsung diketahui bahwa materi
4
Impuls dan Momentum sudah dijelaskan dan Soal
materi sudah selesai dibahas, namun dalam
proses evaluasi kemampuan siswa dalam 4. Karak 3,7 3,8 3,75 93,75 Sangat
menyelesaikan soal–soal beragam ada siswa ter % baik
yang sudah mengetahui dan sudah pernah
HOTS
menyelesaikan soal–soal berbasis HOTS, ada
sebatas yang baru pernah mendengar dan
bahkan ada yang belum pernah mengetahui dan Rerat 3,8 3.8 3.81 95% Sangat
mendengar tentang soal–soal berbasis HOTS. a= baik
Setelah itu dilakukan penjelasan mengenai d. Tahap Implementasi
HOTS dan diberikan contoh soal objektif Hasil uji daya beda diperoleh hasil
berbasis HOTS, siswa sudah mulai bisa nomor 1 jelek dan untuk nomor 2 sampai
menyelesaiakan soal objektif berbasis HOTS dengan nomor 10 adalah baik, hasil uji daya
dalam proses evaluasi. beda disajikan dalam Tabel 2.
b. Tahap Perencangan
Tahap selanjutnya setelah analisis yaitu Tabel 2. Hasil Uji Daya Beda
perancangan. Materi yang dipilih disesuai Nomor Soal Daya Beda Keterangan
dengan tahun ajaran yang berjalan dan situasi
sekolah tempat penelitian. Pada penelitian ini 1 0.14 JELEK
dipilih materi Impuls dan Momentum. 2 0.50 BAIK
Perancangan dibuat dalam bentuk kisi – kisi
yang mencakup kompetensi dasar, materi 3 0.50 BAIK
pembelajaran, indikator pembelajaran, hingga
soal–soal objektif yang dikembangkan. 4 0.36 BAIK
Perancangan kisi – kisi diarahkan oleh dosen
5 0.36 BAIK
pembimbing dan ahli materi.
c. Tahap Pengembangan 6 0.64 BAIK
Berdasarkan penilaian dari kedua validator,
diproleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 1. 7 0.36 BAIK
Tabel 1. Hasil Analisis validitas soal-soal objektif 8 0.64 BAIK
berbasis HOTS
Skor 9 0.57 BAIK
N Indik Pakar Pak Rata- Perse `Kateg 10 0.50 BAIK
o ator Evalua ar rata ntase ori
si Mat skor
Hasil untuk tingkat kesukaran memperoleh
eri (X)
hasil dari nomor 1 sampai dengan nomor 10
adalah sedang, hasil uji tingkat kesukaran
1. Petun 3,8 3,7 3,75 93,75 Sangat disajikan dalam Tabel 3.
juk % baik Tabel 3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Soal
Nomor Tinggkat Keterangan
2. Isi 3,9 3,8 3,85 96,25 Sangat Soal kesukaran
% baik 1 0.57 SEDANG
2 0.46 SEDANG
3. Bentu 3,9 3,9 3,9 97,5 Sangat
k % baik 3 0.46 SEDANG

5
4 0.61 SEDANG Tahap awal penelitian ini yaitu analisis,
analisis pada tahap ini dilakukan dengan
5 0.32 SEDANG mewawancarai guru fisika yang ada disekolah
6 0.39 SEDANG tersebut dan juga pengamatan secara langsung
dalam kelas. Masalah dalam pelaksanaan
7 0.61 SEDANG penelitian yaitu kurangnya pengetahuan siswa
8 0.32 SEDANG dalam proses evaluasi mengenai soal berbasis
HOTS, namun tidak terlalu menghabat peneliti
9 0.43 SEDANG karna pada sekolah tempat penelitian proses
10 0.39 SEDANG evaluasi sudah berbasis MOTS sehingga setelah
dijelasan dan diberikan contoh soal siswa dapat
e. Tahap Evaluasi mengerti dan dapat mengerjakan soal-soal
Evaluasi pada penelitian ini yaitu berbasis HOTS dan masalah dalam penelitian
merupakan catatan-catatan dari pakar evaluasi terselesaiakan
maupun pakar materi. Mulai dari penyusunan Tahap kedua dari penelitian ini yaitu tahap
kisi-kis soal sampai pembuatan soal dituntun perencanaan, perencanaan penelitian ini
oleh pakar evaluasi dan pakar materi. Sehinnga dilakukan dari bulan Januari 2019 yang di
mendapatkan catatan-catatan agar dalam sesuaikan dengan materi pembelajaran dan
penyusunan kisi-kisi banyak dilakukan materi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu
perubahan mulai dari kompetensi dasar, materi, materi Impuls dan Momentum materi yang
indikator, sampai pada soal-soal yang dipilih sesuai dengan tahun ajaran yang sedang
dikembangan. Mulai dari menhilangkan kata- berjalan, perencanaan dibuat dalam bentuk kisi-
kata dan, dimana, sehingga, maka karena tidak kisi dan dalam pembuatan kisi-kisi dituntun dan
akan mengurangi atau menghilangkan makna diarahkan oleh pembimbing dan ahli materi
dari soal-soal tersebut. Selanjutnya kalimat soal Tahap ketiga dalam penelitian ini yaitu
diperpendek agar siswa dalam membaca soal tahap pengembangan, pada tahap ini yang
tidak kebingungan, beberapa gambar dari soal dikembangkan merupakan soal-soal objektif
ada yang kurang jelas sehingga diperbaiki bebasis HOTS yang di uji validitasnya oleh dua
kembali sebagaimana mestinya, dan pada awal validator yaitu yang pertama merupaka pakar
pembuatan grafik tidak dilengkapi dengan dalam bidang evaluasi yakni Dr. Aswin H.
keterangan, sehingga dengan petunjuk pakar Mandolang, Drs, M.pd dan validator pakar ahli
evaluasi dan pakar materi dilengkapi dengan materi oleh Drs. Satyano W. Mongan, M.Si.
keteragan sehingga dalam proses penelitian Hasil penilaian dari kedau validator untuk
nanti tidak terkendala dan berjalan dengan semua indikator diperoleh hasil rerata yaitu
lancar. sebesar 3,81 dengan persentase 95% dengan
menghasilkan kategori sangat baik, sehingga
Pembahasan produk yang dikembangkan valid untuk
Penelitian penggembangan soal-soal objektif digunakan.
dilakukan sejak bulan Januari 2019 dimulai dari Uji validitas dalam penelitian ini terdiri dari
tahap perencanna, pembuatan hingga pada tahap 4 indikator yaitu yang pertama indikator
uji lapangan (rill) pada bulan Juni 2019. petunjuk soal dengan nilai validasi dari pakar
Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian evaluasi diperoleh hasil 3,8 dan untuk pakar
ini mengunakan metode ADDIE (Analyze, materi diperoleh hasil 3,7 dan keduanya
Design, Development, Implemeniont, and mendapat kategori sangat baik. Kedua yaitu
Evaluations), dan produk yang dikembangkan indikator isi dengan nilai validasi pakar evaluasi
yaitu soal-soal objektif berbasis HOTS. Tujuan diperoleh hasil 3,9 dan untuk pakar materi
khusus dari penelitian ini yaitu untuk diperoleh hasil 3,8 sehinnga keduanya mendapat
mengetahiu pengembangan soal-soal berbasis kategori sangat baik. Ketiga yaitu indikator
HOTS pokok bahasan Impuls dan Momentum bentuk soal dengan nilai validasi dari pakar
pada siswa kelas X di SMA Kristen 1 Tomohon. evaluasi diperoleh hasil 3,9 dan dari pakar
6
materi diperoleh hasil 3,8, sehinnga keduanya 5 dengan tingkat kesukaran 0,32 dan mendapat
mendapatkan kategori sangat baik. Dan yang kategori sedang, soal nomor 6 dengan tingkat
menjadi indy kator keempat yaitu indikator kesukaran 0,39 dan mendapat kategori sedang,
karakter HOTS dengan nilai validasi dari pakar soal nomor 7 dengan tingkat kesukaran 0,61 dan
evaluasi diperoleh hasil 3,7 dan dari pakar mendapat kategori sedang, soal nomor 8 dengan
materi diperoleh hasil 3,8 dan kategori dari tingkat kesukaran 0,32 dan mendapat kategori
keduanya yaitu sangat baik. sedang, soal nomor 9 dengan tingkat kesukaran
Tahap yang keempat dalam penelitian ini 0,43 dan mendapat kategori sedang, dan soal
yaitu tahap implementasi, dimana nomor 10 dengan tingkat kesukaran 0,39 dan
pengembangan soal objektif bebasis HOTS ini mendapat kategori sedang.
di implementasikan dalam uji kelas (rill) kepada Tahap yang kelima dan yang merupakan
28 orang siswa kelas X. dari hasil uji kelas (rill) tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu tahap
di ujikan reliabilitas soal sehingga diperoleh evaluasi, pada penelitian ini tahap evaluasi
hasil dari uji reliabilitas yang menggunakan merupakan catatan-catatan pakar evaluasi dan
rumus KR-20 dari Kuder dan Richardson pakar materi yang menuntun dari pembuatan
diperoleh hasil 0,76, dan dari hasil yang kisi-kisi sampai pembuatan soal yang
diperoleh mendapatkan kategori tinggi sehingga dikembangkan, sehingga dari catatan-catatan
produk yang dikembangkan dikatakan reliabel. yang diberikan kisi-kisi dapat diperbaiki dan
Dari hasil uji daya beda diperoleh hasil soal menghasilkan produk pengembangan yang baik.
nomor 1 dengan daya beda 0,14 termasuk dalam
kategori jelek, untuk soal nomor 2 memperoleh Kesimpulan
hasil daya beda 0,50 termasuk dalam kategori Berdasarkan hasil penelitian dan
baik, soal nomor 3 memperloleh hasil daya beda pembahasan maka diperoleh kesimpulan bahwa
0,50 termasuk dalam kategori baik, soal nomor dari hasil uji Validitas dan uji Reliabilitas
4 memperloleh hasil daya beda 0,36 termasuk didapatkan hasil bahwa pengembangan soal-
dalam kategori baik, soal nomor 5 memperloleh soal objektif berbasis HOTS yang dikembangan
hasil daya beda 0,36 termasuk dalam kategori valid dan reliabel.
baik, soal nomor 6 memperloleh hasil daya beda
0,64 termasuk dalam kategori baik, soal nomor DAFTAR PUSTAKA
7 memperloleh hasil daya beda 0,36 termasuk Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi
dalam kategori baik, soal nomor 8 memperloleh revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas . 2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006
hasil daya beda 0,64 termasuk dalam kategori Tentang Standar Isi. Jakarat: Depdiknas
baik, soal nomor 9 memperloleh hasil daya beda Edi Istiyono. Djemari Mardapi. Suparno. 2014.
0,57 termasuk dalam kategori baik, dan soal Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir
nomor 10 memperloleh hasil daya beda 0,50 Tingkat Tinggi Fisika (PsyTHOTS) Peserta didik
termasuk dalam kategori baik. SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan. Volume 18 Nomor 1 ( 2014).
Dari hasil uji tinggkat kesukaran diperoleh N.S.Pratama.,Edi Istiyono.2015. Studi Pelaksanaan
hasil untuk soal nomor 1 dengan tingkat Pembelajaran Fisika Berbasis Higher Order
kesukaran 0,57 dan mendapat kategori sedang, Thingking (HOTS) Pada Kelas X DI SMA NEGERI
soal nomor 2 dengan tingkat kesukaran 0,46 dan KOTA YOGYAKARTA.Prosiding Seminar
mendapat kategori sedang, soal nomor 3 dengan Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika.Volume
Nomor 1 (2015).
tingkat kesukaran 0,46 dan mendapat kategori Sarjono. 2016. Pengembangan Soal Fisika SMA/MA
sedang, soal nomor 4 dengan tingkat kesukaran Politimus Berbasis Taksonomi Bloom
0,61 dan mendapat kategori sedang, soal nomor Revisi. Jurnal Madaniyah. Volume 1 Edisi X (2016).

Anda mungkin juga menyukai