Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM IV

PEMERIKSAAN UREA

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui dan menghitung jumlah kuantitatif urea secara infitro pada
sampel serum.

II. DASAR TEORI


Sampah utama metabolisme protein adalah ureum atau urea. Ureum
merupakan senyawa nitrogen non protein yang ada didalam darah.
(Sumardjo,2008)
Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang
diproduksi oleh hati dan didistribusikan melalui cairan intraseluler dan
ekstraseluler ke dalam darah untuk kemudian dititrasi oleh glomerulus dan
sebagian direabsorbsi pada keadaan urin terganggu. (Verdiansah,2016)
Jumlah ureum dalam darah ditentukan oleh diet protein dan kemampuan
ginjal mengekskresikan urea. Jika ginjal mengalami kerusakan urea akan
terakumulsi dalam darah. Peningkatan urea plasma menunjukan kegagalan
ginjal dalam melakukan fngsi filtrasinya. (Verdiansah,2016)
Kondisi gagal ginjal yang ditandai dengan kadar ureum plasma sangat
tinggi. Keaadaan ini dapat berbahaya dan memerlukan homodialisa atau
tranplantasi ginjal. Hati menjadi pusat pengubahan ammonia menjadi urea
terkait fungsi hati sebagai tempat menetralkan racun. Urea bersifat racun
sehimgg dapat membahayakan tubuh apabila menumpuk didalam tubuh.
(Loho,dkk.,2016)
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Alat Reiged Diagnostics
Bahan Pada Praktikum :
- Larutan standar
- Larutan sampel
- Reagen dengan komposisi :
1. Buffer
2. a-ketoglutarate <4,0 mM
3. Urease 7500 U/L
4. GLOH 1000 U/L
5. ADP >2,0 Mm
6. NADH 1,29 mM
7. Stabilitas and detergents
PH 7,4 ≤ 0,1

IV. PROSEDUR KERJA


Panjang gelombang : 340nM
Suhu : 37 oC
Jalur optic : 1cm
Jenis pengujian : waktu tetap
Arah reaksi : menurun

1. Bawa ke suhu kamar (15 oC-30 oC)


2. Atur fotometer ke-0 dengan air suling
Prosedur monoreagen

Blank Sampel

Reagent 1000µL 1000µL

Standar 10µL -

Sampel - 10µL

3. Setelah 30detik baca dan catat absorbansi (Abs 1)


4. Pasang kembali tabung hingga 37 oC dan setelah 60 detik baca Abs
terakhir (Abs 2)
5. Tentukan ulang ∆ Abs untuk sampel dan standar

Perhitungan (Kalkulasi) :

(A1-A2) = perubahan absorbansi

(A1-A2) = tidak diketahui konsentrasi = urea (mg/dl)

(A1-A2) = standar
V. PERHITUNGAN

Diketahui :

 Konsentrasi standar = 50 mg/dl


 Abs Sampel = 0,002
 Abs standart = 0,005

Ditanya : Kadar Urea…?

Jawab :

Abs sampel
Kadar urea = × 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑡
Abs standart

0,002
= × 200 𝑚𝑔/𝑑𝑙
0,005

= 20 mg/dl

Jadi, hasil pemeriksaan kadar Urea yang didapatkan adalah 20 mg/dl


VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum pemeriksaan urea ini bertujuan untuk menghitung


jumlah kuantitatif urea nitrogen secara in vitro yang terdapat dalam serum. Urea
atau ureum merupakan senyawa ammonia berasal dari metabolisme asam
amino yang diubah oleh hati menjadi ureum. Ureum bermolekul kecil mudah
berdifusi ke cairan ekstra sel, dipekatkan dan diekskresikan melalui urine lebih
kurang 25 gr/hari. Pada prinsipnya urea dalam sampel dengan bantuan enzim
urease akan menghasilkan amonia dan karbondioksida. Setelah dicampur
dengan pereaksi I dan II akan terjadi reaksi yang menghasilkan suatu kompleks
yang absorbansinya dapat diukur dengan Spektrofotometer UV-Vis.
Pengukuran kadar amonia dengan metode Bertholet sangat sensitif dan
mempunyai koefisien ekstingsi molar (ɛ) sebesar 20000. Selain itu metode ini
memiliki spesifisitas yang tinggi terhadap ion amonium. Reaksi berjalan
lambat, tapi dapat ditingkatkan dengan penambahan agen pengkopling, seperti
Na-nitroprusid (McClarchey, 2002).

Kadar ureum dalam serum/ plasma mencerminkan keseimbangan antara


produksi dan ekskresi. Metode penetapan adalah dengan mengukur nitrogen, di
Amerika Serikat hasil penetapan disebut sebagai nitrogen ureum dalam darah
(Blood Urea Nitrogen, BUN). Dalam serum normal konsentrasi BUN adalah 8-
25 mg/dl, dan kadar ureum dalam serum normal adalah 10-50 mg/dl. Nitrogen
menyusun 28/60 bagian dari berat ureum, karena itu konsentrasi ureum dapat
dihitung dari BUN dengan menggunakan factor perkalian 2,14 (Widman,
1995).

Nilai rujukan kadar ureum plasma :

· Usia <1 thn : 4-19 mg/dL

· Usia 1-17 thn : 5-18 mg/dL

· Usia 18-60 thn : 6-20 mg/dL


· Usia 61-90 thn : 8-23 mg/dL

· Usia >90 thn : 10-31 mg/dL

Tes BUN (Blod Urea Nitrogen) adalah tes yang mengukur jumlah
nitrogen pada darah yang berasal dari produk limbah urea karena itu merupakan
pengukuran tidak langsung dari urea dalam aliran darah. Urea dibentuk ketika
terjadi pemecahan protein di dalam tubuh. Urea diproduksi di dalam hati dan
diekskresi melalui urin. Sebelum melakukan tes BUN, sebaiknya hindari
mengkonsumsi banyak daging atau protein lain dalam 24 jam sebelum tes
berlangsung (Shils et al., 2006).

Dalam praktikum ini, kadar ureum diukur dengan metode kolorimetri


menggunakan spektrofotometer UV-Vis atau analyzer kimiawi. Pengukuran
berdasarkan atas reaksi enzimatik dengan diasetil monoksim yang
memanfaatkan enzim urease yang sangat spesifik terhadap ureum. Konsentrasi
ureum umumnya dinyatakan sebagai kandungan nitrogen molekul, yaitu
nitrogen urea darah (blood urea nitrogen, BUN).

Prosedur kerja untuk penetapan kadar urea yaitu disiapkan tiga tabung
reaksi dimana pada tabung I adalah blanko, dimasukan 800 µl reagen 1, 200 µl
reagen 2 dan 10 µl standar pada tabung II, pada tabung III dimasukan 800 µl
reagen 1, 200 µl reagen 2 dan 10 µl sampel. Selanjutnya sampel dianalisis
dengan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui absorbansinya, didapatkan
hasil absorbansi standar I 0,17, standar II 0,307 dan sampel I 0,122, sampel II
0,689 dengan konsentrasi standar 50 mg/dL.

Setelah itu dilakukan perhitungan kadar urea dari hasil pemeriksaan,


dimana hasil yang didapatkan adalah 20 mg/dL. Kadar ureum dalam serum
normal adalah 10-50 mg/dl, dan dapat dikatakan kadar urea normal karena tidak
kurang dan tidak lebih dari literlatur.
VII. KESIMPULAN

Pada praktikum pemeriksaan urea di dapatkan kesimpulan sebagai


berikut:
1. Pada praktikum pemeriksaan urea yang bertujuan untuk menghitung jumlah
kuantitatif urea nitrogen secara in vitro yang terdapat dalam serum. Urea atau
ureum merupakan senyawa ammonia berasal dari metabolisme asam amino
yang diubah oleh hati menjadi ureum.
2. Kadar ureum dalam serum/ plasma mencerminkan keseimbangan antara
produksi dan ekskresi. Metode penetapan adalah dengan mengukur nitrogen,
di Amerika Serikat hasil penetapan disebut sebagai nitrogen ureum dalam
darah (Blood Urea Nitrogen, BUN). kadar ureum dalam serum normal adalah
10-50 mg/dl.
3. Tes BUN (Blod Urea Nitrogen) adalah tes yang mengukur jumlah nitrogen
pada darah yang berasal dari produk limbah urea karena itu merupakan
pengukuran tidak langsung dari urea dalam aliran darah.
4. Dalam praktikum ini, kadar ureum diukur dengan metode kolorimetri
menggunakan spektrofotometer UV-Vis atau analyzer kimiawi
5. Absorbansinya, didapatkan hasil absorbansi standar I 0,17, standar II 0,307
dan sampel I 0,122, sampel II 0,689 dengan konsentrasi standar 50 mg/dL.
6. Hasil yang didapatkan adalah 20 mg/dL. Kadar ureum dalam serum normal
adalah 10-50 mg/dl, dan dapat dikatakan kadar urea normal karena tidak
kurang dan tidak lebih dari literlatur.
Lampiran Pemeriksaan Kadar Urea
Gambar Keterangan

Reagent yang digunakan pada


pemeriksaan Urea

Standar yang digunakan dalam


pemeriksaan urea, dengan
konsentrasi 50 mg/dl

Sampel yang digunakan dalam


pemeriksaan kadar urea
Hasil absorbansi standart 1 yang
diperoleh dengan panjang
gelombang ( WL ) 340 pada
alat spektrofotometer

Hasil Absorbansi standart 2


yang diperoleh dengan panjang
gelombang ( WL ) 340 pada
alat spektrofotometer

Hasil absorbansi sampel 1 yang


diperoleh dengan panjang
gelombang ( WL ) 340 pada alat
spektrofotometer
Hasil absorbansi sampel 2 yang
diperoleh dengan panjang
gelombang ( WL ) 340 pada alat
spektrofotometer

Anda mungkin juga menyukai