BIOSCIENCE
Faizatul Ummah.,SSiT.,M.Kes.
0
TIM PENYUSUN MODUL PRAKTIK
BIOSCIENCE
Penanggung Jawab :
Penulis :
1
VISI DAN MISI
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………............................. -
TIM PENYUSUN…………………….................................... 1
KATA PENGANTAR…………..................................……….. 3
DAFTAR ISI…………………....................................…………. 4
PETUNJUK BELAJAR..……............................................. 5
PETUNJUK FASILITATOR………….................................... 6
1. Modul 1 Pencegahan Infeksi.…................……… 7
PETUNJUK BELAJAR :
4
Untuk memudahkan anda mengikuti proses pembelajaran dalam
modul pratikum Bioscience ini, maka akan lebih muda bagi Anda
untuk mengikuti langkah- langkah belajar sebagai berikut:
5
Untuk memudahkan proses pembelajaran praktikum, maka akan
lebih bagi Anda untuk mengikuti langkah – langkah sebagai berikut:
MODUL 1
6
KONSEP INFEKSI DAN PROSEDUR PENCEGAHAN INFEKSI
Pendahuluan
Kegiatan Belajar 1
7
Konsep Infeksi
A. Definisi
8
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme
yang mampu menyebabkan sakit.Infeksi juga disebut asimptomatik
apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius
terhadap sel atau jaringan.Penyakitb akan timbul jika patogen
berbiak dan menyebabakan perubahan pada jaringan normal.
(Potter & perry.Fundamental Keperawatan.edisi 4.hal : 933 –
942:2005)
B. Rantai Infeksi
1. Agen Infeksius
Infeksi terjadi akibat adanya mikroorganisme,termasuk
bakteri,virus,jamur dan protozoa.Mikroorganisme di kulit dapat
merupakan flora residen atau transien.Organisme residen
berkembang biak pada lapisan kulit superfisial,namun 10 – 20%
mendiami lapisan epidermal.Organisme transien melekat pada kulit
saat seseorang kontak dengan orang atau objek lain dalam aktifitas
atau kehidupan normal.
Beberapa agen yang dapat menyebabkan infeksi,yaitu :
1.1 Bakteri
1.2. Virus
1.3. Parasit dan Jamur
2.Reservoar
Reservoar adalah tempat patogen mampu bertahan hidup tetapi
dapat atau tidak berkembang biak.Rservoir yang paling umum
adalah tubuh manusia. Berbagai mirroorganisme hidup pada kulit
dan dalam rongga tubuh, cairan dan keluaran.Untuk berkembang
biak dengan cepat mkroorganismer memerlukan lingkungan yang
sesuai, termasuk makanan, oksigen, air, suhu yang tepat, pH dan
cahaya.
3. Portal Keluar
9
Setelah mikroorganisme menemukan tempat untuktumbuh dan
berkembang biak,mereka harus menemukan jalan keluar jika mereka
masuk ke pejamu lain dan menyebabkan penyakit.
Mikroorganisme dapat keluar melalui berbagai tempatm,seperti kulit
dan membran mukosa,traktus respiratoris,traktus urinarius,traktus
gastrointestinal,traktus reproduktif dan darah.
4.Cara Penularan
Penularan infeksi merupakan penularan bibit penyakit (mikroba
pthatogen) dari penderita, hewan yang sakit atau reservoir bibit
penyakit lainnya, ke manusia sehat dengan beberapa cara:
4.1 Melalui kontak jasmaniah
Kontak langsung
Kontak tidak langsung
4.2 Melalui makanan dan minuman
4.3 Melalui serangga
4.4 Melalui udara
5.Portal Masuk
Organisme dapat masuk ke dalam tubuh melalui rute yang sama
dengan yang digunakan untuk keluar.Misalnya,pada saat jarum yang
terkontaminasi mengenai kulit klien,organisme masuk ke dalam
tubuh.Setiap obstruksi aliran urine memungkinkan organisme untuk
berpindah ke uretra.Kesalahan pemakaian balutan steril pada luka
yang terbuka memungkinkan patogen memasuki jaringan yang tidak
terlindungi.Faktor- faktor yang menurunkan daya tahabn tubuh
memperbesar kesempatan patogen masuk ke dalam tubuh.
6.Hospes Rentan
Seseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan dan
bergantung pada derajat ketahanan individu terhadap
patogen,meskipun seseorang secara konstan kontak dengan
mikroorganisme dalam jumlah yang besar,infeksi tidak akan terjadi
10
sampai individu rentan terhadapjumlah mikroorganisme
tersebut.Makin banyak virulen suatu mikroorganisme makin besar
didapati muncul di lingkungan perawatan akut.
C. PROSES INFEKSI
Infeksi terjadi secara progresif,berat ringannya penyakit klien
tergantung pada tingkat infeksi,patogenesitas mikroorganisme dan
kerentanan pejamu.Didalam proses infeksi memiliki tahapan
tertentu yaitu: Periode Inkubasi, Tahap Prodomal, Tahap Sakit, Tahap
Pemulihan
E. INFEKSI NOSOKOMIAL
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit berasal
dari fasilitas rumah sakit atau tenaga kesehatan atau pasien
lain,rumah sakit merupakan satu tempat yang paling mungkin
terdapat infeksi karena populasi mikroorganisme yang tinggi dengan
jenis virulen yang mungkin resisten terhadap antibiotik.
1. Infeksi nosokomial dapat secara eksogen atau endogen.
2. Sumber infeksi nosokomial
Pasien, Pasien merupakan unsur pertama yang dapat infeksi
ke pasien laimnya, petugas kesehatan, pengunjung atau uf
alat kesehatan lainnya.
Petugas Kesehatan, Petugas kesehatan dapat menyebarkan
infeksi melalui kontak langsumg yang dapat rnenularkan
berbagai kuman ke tempat lain.
Pengunjung, Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang
didapat dari luar ke dalam lingkungan rumah sakit atau
11
sebaliknya, yang didapat dari dalam rumah sakit ke luar
rumah sakit.
Sumber Lain,Sumber lain yang dimaksud di sini adalah
iingkungan rumah sakit yang meliputi lingkungan umum atau
kondisi kebersihan rumah sakit atau alat yang ada di rumah
sakit yang dibawa oleh pengunjung atau petugas kesehatan
kepada pasien, dan sebaliknya.
LATIHAN:
1. Jelaskan Definisi Infeksi
2. Jelaskan Rantai infeksi
3. jelaskan proses infeksi
4. jelaskan pertahanan terhadap infeksi
5. jelaskan tentang infeksi nosokomial
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Lihat Penjelasan Definisi Infeksi
2. Lihat PenjelasanRantai infeksi
3. Lihat Penjelasanproses infeksi
4. Lihat Penjelasan pertahanan terhadap infeksi
5. Lihat Penjelasan tentang infeksi nosokomial
Kegiatan Belajar 2
12
Prosedur Pencegahan Infeksi
a. Mencuci tangan
13
yaitu proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa atau
sabun antimikrobakterial.
1. Indikasi mencuci tangan:
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Awal dan akhir dari perawatan persalinan bagi yang
berada dalam ruangan maternity, juga bagi
perawatn pasien pre dan post operasi
Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi
pasien
Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi
Sebelum menyiapkan obat bagi pasien
Sebelum memegang alat steril bagi pasien, yaitu
pasien telah menggunakan urinalsebelum dan
sesudah makan
2. Prosedur mencuci tangan:
Lepaskan segala yang melekat pada tangan.
Kaji atau lihat pada tangan dan jari,untuk melihat
ada tidakanya luka atau sayatan.
Jaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh
watafel.
Aliran air,hindari percikan pada pakaian.
Basahi tangan dan lengan bawah,pertahankan posisi
lebih rendah dari siku.
Beri sedikit sabun atau antiseptic,gosok kedua
lengan dengan cepat(7 langkah)
Bilas lengan dan tangan sampai bersih.
Keringkan tangan dengan handuk atau pengering
14
adalah alat yang melindungi tangan dari bahan yang dapat
menularkan penyakit dan melindungi pasien dari
mikroorganisme yang berada ditangan petugas kesehatan.
1. Sarung tangan steril
2. Sarung tangan DTT
3. Sarung tangan bersih
4. Sarung tangan rumah tangga
c. Menggunaan cairan antiseptik
Kriteria pemilihan antiseptic
1. Aksi yang luas
2. Aefektifitas
3. Kecepatan aktivitas awal
4. Efek residu
5. Tidak mengakibatkan iritasi dan alergi
d. Pemrosesan alat bekas pakai
1. Dekontaminasi merupakan pencegahan masuknya
mikroorganisme kedalam tubuh melalui benda mati.
2. cuci dan bilas merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing
dari kulit atau instrumen.
3. desinfeksi tingkat tinggi merupakan tindakan yang
dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara
merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan
kimiawi.
DTT dengan merebus
Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
Merebus 20‘ dalam panci tertutup
Seluruh alat harus terendam
Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1
minggu
DTT dengan mengukus
15
Selalu kukus 20‘ dalam kukusan
Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
Keringkan dalam kontainer DTT
DTT dengan kimia
Langkah-langkah DTT Kimia
DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan
Rendam semua alat dalam larutan desinfektan
selama 20‘
Bilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara
Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer
yang kering dan telah di DTT
Cara membuat larutan chlorine
Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat– 1
% larutan yang diinginkan
4. Sterilisasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur,
parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada
benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas
tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan
kimia atau radiasi.
Sterilisasi Uap
121 °C , tekanan pada 106 kPa
20 °C untuk alat tidak terbungkus
30 °C untuk alat yang dibungkus
Sterilisasi Panas Kering (Oven)
170 °C selama 1 jam. Waktu penghitungan
dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai
160 °C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2
jam
Sterilisasi Kimia
16
Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam
Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali
atau sebelum disimpan
e. Pembuangan sampah
1. Sampah medis
Padat: Dibakar dab ditimbun
Cair: Pembuangan limbah
Tajam: Penghancur logam
Kering: Dibakar dalam incinerator, abunya ditanam
dalam lubang tertutup
Basah: Dibuang dalam lubang dalam dan tertutup
2. Sampah non medis: Dibuang di tempat sampah umum
LATIHAN:
1. jelaskan tindakan pencegahan infeksi
2. jelaskan pedoman pencegahan infeksi
3. lakukan prosedur pencegahan infeksi
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Lihat penjelasan tindakan pencegahan infeksi
2. Lihat penjelasan pedoman pencegahan infeksi
3. Lihat penjelasan check list prosedur pencegahan infeksi
DAFTAR PUSTAKA
17
Hidayat, A.A&Uliya, M. 2011. “Praktin Kebutuhan Dasar Manusia”.
Surabaya: Health Books.
000 ---
18
tidak merusak tangan
3. Lap tangan bersih atau tisue
C. TAHAP KERJA
1. Kedua tangan dibasahi dibawah air mengalir dari
jari kearah siku
2. Tangan disabuni dan digosok telapak tangan satu
dengan telapak tangan yang lain
3. Telapak kanan diatas pungggung tangan kiri dan
sebaliknya
4 Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
5 Letakkan punggung jari pada telapak satunya
dengan jari saling mengunci
6 Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri
dan sebaliknya
7 Jari kiri menguncup, gosok memutar, kekanan
dan ke kiri pada telapak kanan, dan sebaliknya
8 Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya, gerakan memutar
9. Tangan dibilas dari jari kearah siku dibawah air
mengalir sampai bersih
10. Tangan dikeringkan dengan lap atau alat
pengering
E. DOKUMENTASI
Catat tindakan yang telah dilakukan dan respon
pasien
TOTAL
19
CHECK LIST PEMAKAIAN APD
20
3. Pemakaian Gaun / Apron
Langkah – langkah Pemasangan:
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga
lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan
dan selubungkan ke belakang punggung
2. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang
21
steril hindarkan sarung tangan terkontaminasi
obyek tidak steril
4. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka
lipatan sarung tangan bagian atas dan masukkan
tangan non dominan dengan posisi telentang,
masukkan jari secara pelan – pelan.
5. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri
gunakan empat jari tangan dominan, masukkan
dalam lipatan sarung tangan ( bagian luar ),
segera masukkan tangan non dominan secara
perlahan – lahan
E. DOKUMENTASI
Catat tindakan yang telah dilakukan dan respon pasien
TOTAL
Keterangan : Rumus Penilaian :
0 : Tidak dilaksanakan Nilai : jumlah nilai yang didapat X 100
1 : Dilakukan tidak sempurna (jumlah skor tertinggi)
2 : Melakukan dengan
sempurna
Lamongan,…………….
Evaluator,
(…………………………)
22
CHECK LIST PEMROSESAN ALAT
23