Anda di halaman 1dari 24

MODUL PRAKTIKUM

BIOSCIENCE

Faizatul Ummah.,SSiT.,M.Kes.

0
TIM PENYUSUN MODUL PRAKTIK
BIOSCIENCE

Penanggung Jawab :

Dekan Fakultas Kesehatan

Penulis :

1. Faizatul Ummah S.SiT., M.Kes


2. Nahardian Vica Rahmawati S.ST., M.Kes
3. Muh Ganda Saputra, SST.,M.Kes

1
VISI DAN MISI

I. VISI PROGRAM STUDI


Menjadi program studi Administrasi Rumah Sakit (ARS) yang
terkemuka, inovatif, islami, serta unggul dibidang rekam medik dan
sistem teknologi informasi kesehatan pada tingkat nasional pada
tahun 2033.

II. MISI PROGRAM STUDI


Misi yang dimiliki dalam menyelenggarakan program studi adalah
sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran ARS yang
bermutu tinggi berdasarkan standart nasional perguruan tinggi
berorientasi pada rekam medik dan sistem teknologi informasi
berlandaskan nilai keislaman.
2) Meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
inovatif dibidang Administrasi Rumah Sakit khususnya rekam
medik dan sistem teknologi informasi kesehatan sebagai
pendukung proses pembelajaran dan pengembangan IPTEK untuk
kesejahteraan umat.
3) Mengembangkan nett working dan kemitraan dengan lembaga
dalam negeri dan luar negeri terkait perkembangan administrasi
rumah sakit khususnya rekam medik dan sistem teknologi
informasi kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan pendaya
gunaan lulusan.
4) Mengimplementasikan dan mengembangkan nilai keislaman dan
Kemuhammadiyahan dalam bidang ilmu administrasi rumah sakit.
5) Mengembangkan good gavernance university secara bertahap dan
berkesinambungan.

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadiran Allah SWT


Modul Praktikum untuk pelaksanaan kegiatan Laboratorium
Bioscience bagi mahasiswa Administrasi Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Lamongan telah tersusun sebagai bahan acuan atau
pedoman dalam melaksanakan kegiatan di lapangan.
Modul ini sebagai pegangan mahasiswa untuk mengetahui
keterampilan apa yang didapat terutama pada Bioscience. Setiap
keterampilan terdiri dari fase pre interaksi, orientasi, kerja
(interaksi), dan fase terminal serta dokumentasi. Fase-fase tersebut
menunjukkan bahwa langkah-langkah pelaksanaan tindakan
keperawatan tidak hanya dilakukan secara terampil tetapi dilakukan
pendekatan humanis terhadap klien.
Buku ini disusun selain sebagai pedoman mahasiswa juga
sebagai pegangan pembimbing. Oleh karena itu, diharapkan ada
kesamaan persepsi antara mahasiswa dan pembimbing sehingga
tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.
Harapan kami adanya masukan dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan penyusunan buku serupa di
kemudian hari karena kami sadari buku ini masih jauh dari
sempurna.

Lamongan, Oktober 2016

Tim Penyusun Modul Bioscience

3
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………............................. -
TIM PENYUSUN…………………….................................... 1
KATA PENGANTAR…………..................................……….. 3
DAFTAR ISI…………………....................................…………. 4
PETUNJUK BELAJAR..……............................................. 5
PETUNJUK FASILITATOR………….................................... 6
1. Modul 1 Pencegahan Infeksi.…................……… 7

PETUNJUK BELAJAR :

4
Untuk memudahkan anda mengikuti proses pembelajaran dalam
modul pratikum Bioscience ini, maka akan lebih muda bagi Anda
untuk mengikuti langkah- langkah belajar sebagai berikut:

1. Pahami lebih dahulu capaian pembelajaran dan tujuan


kegiatan pada masing – masing modul.
2. Pelajari secara berurutan setiap kegiatan belajar pada
masing –masing modul.
3. Baca dengan seksama materi yang disampaikan
4. Kerjakan latihan – latihan terkait dengan materi yang
dibahas dan diskusikan dengan teman anda atau fasilitator
pada saat kegiatan tatap muka.
5. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan
anda mengingat
6. Kerjakan tes akhir modul dan cocokan jawaban anda dengan
kunci yang disediakan diakhir modul
7. Jika anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman
anda dan atau konsultasikan kepada fasilitator.

PETUNJUK BAGI DOSEN PENGAJAR / FASILITATOR

5
Untuk memudahkan proses pembelajaran praktikum, maka akan
lebih bagi Anda untuk mengikuti langkah – langkah sebagai berikut:

1. Minta mahasiswa untuk mempelajari modul praktikum dan


mempersiapkan alat sesuai ceklist minimal satu hari
sebelum tatap muka.
2. Lakukan apersepsi kepada mahasiswa terhadap proses
belajarnya.
3. Berikan tutorial singkat untuk membantu mahasiswa
meninjau kembali persepsi terhadap modul pembelajaran.
4. Demonstrasikan prosedur praktikum sesuai ceklist
5. Diskusikan hasil hasil demonstrasi dan buka forum diskusi
jika ada hal – hal yang masih belum jelas.
6. Beri kesempatan kepada mahasiswa untuk mencoba prasat
tindakan secara mandiri / berkelompok.

MODUL 1
6
KONSEP INFEKSI DAN PROSEDUR PENCEGAHAN INFEKSI

Pendahuluan

Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau


mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit.Infeksi juga
disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan
menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau
jaringan.Penyakitb akan timbul jika patogen berbiak dan
menyebabakan perubahan pada jaringan normal.
Sebagai calon perawat ahli madya, ketrampilan dasar yang
penting harus Anda kuasai adalah pencegahan infeksi. Penguasaan
tentang konsep pencegahan infeksidalam praktek keperawatan akan
memungkinkan Anda melaksanakan praktik keperawatan secara
berkualitas.
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan pencegahan infeksidan prosedur pencegahan
infeksi

Modul berjudul Konsep infeksi dan prosedur pencegahan


infeksi yang sedang Anda pelajari, ini dikemas dalam dua (2) kegiatan
belajar yang disusun dengan urutan sebagai berikut:
1. Kegiatan Belajar 1: Konsep Infeksi
2. Kegiatan Belajar 2: Konsep Pencegahan Infeksi

Kegiatan Belajar 1

7
Konsep Infeksi

Salam hangat, semoga Anda selalu sehat dan penuh


semangat dalam mempelajari Modul Keperawatan Dasar ini.
Mulailah belajar secara berurutan dimulai dari Kegiatan belajar 1
berikut ini.
Kegiatan belajar 1 Modul ini, akan memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada Anda tentang konsep infeksi.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan Anda
memahami konsepkonsep infeksisecara umum yang penting
digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan / praktek
keperawatan yang berkualitas (SESUAI TARGET KEGIATAN BELAJAR
1).

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat :


(TUJUAN KHUSUS)
1. Menjelaskan Definisi Infeksi
2. MenjelaskanRantai infeksi
3. Menjelaskan proses infeksi
4. Menjelaskan pertahanan terhadap infeksi
5. Menjelaskan tentang infeksi nosokomial

Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 1,


maka secara berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan
ADALAH SEPERTI URAIAN BERIKUT INI:

A. Definisi
8
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme
yang mampu menyebabkan sakit.Infeksi juga disebut asimptomatik
apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius
terhadap sel atau jaringan.Penyakitb akan timbul jika patogen
berbiak dan menyebabakan perubahan pada jaringan normal.
(Potter & perry.Fundamental Keperawatan.edisi 4.hal : 933 –
942:2005)

B. Rantai Infeksi
1. Agen Infeksius
Infeksi terjadi akibat adanya mikroorganisme,termasuk
bakteri,virus,jamur dan protozoa.Mikroorganisme di kulit dapat
merupakan flora residen atau transien.Organisme residen
berkembang biak pada lapisan kulit superfisial,namun 10 – 20%
mendiami lapisan epidermal.Organisme transien melekat pada kulit
saat seseorang kontak dengan orang atau objek lain dalam aktifitas
atau kehidupan normal.
Beberapa agen yang dapat menyebabkan infeksi,yaitu :
1.1 Bakteri
1.2. Virus
1.3. Parasit dan Jamur
2.Reservoar
Reservoar adalah tempat patogen mampu bertahan hidup tetapi
dapat atau tidak berkembang biak.Rservoir yang paling umum
adalah tubuh manusia. Berbagai mirroorganisme hidup pada kulit
dan dalam rongga tubuh, cairan dan keluaran.Untuk berkembang
biak dengan cepat mkroorganismer memerlukan lingkungan yang
sesuai, termasuk makanan, oksigen, air, suhu yang tepat, pH dan
cahaya.

3. Portal Keluar

9
Setelah mikroorganisme menemukan tempat untuktumbuh dan
berkembang biak,mereka harus menemukan jalan keluar jika mereka
masuk ke pejamu lain dan menyebabkan penyakit.
Mikroorganisme dapat keluar melalui berbagai tempatm,seperti kulit
dan membran mukosa,traktus respiratoris,traktus urinarius,traktus
gastrointestinal,traktus reproduktif dan darah.
4.Cara Penularan
Penularan infeksi merupakan penularan bibit penyakit (mikroba
pthatogen) dari penderita, hewan yang sakit atau reservoir bibit
penyakit lainnya, ke manusia sehat dengan beberapa cara:
4.1 Melalui kontak jasmaniah
 Kontak langsung
 Kontak tidak langsung
4.2 Melalui makanan dan minuman
4.3 Melalui serangga
4.4 Melalui udara
5.Portal Masuk
Organisme dapat masuk ke dalam tubuh melalui rute yang sama
dengan yang digunakan untuk keluar.Misalnya,pada saat jarum yang
terkontaminasi mengenai kulit klien,organisme masuk ke dalam
tubuh.Setiap obstruksi aliran urine memungkinkan organisme untuk
berpindah ke uretra.Kesalahan pemakaian balutan steril pada luka
yang terbuka memungkinkan patogen memasuki jaringan yang tidak
terlindungi.Faktor- faktor yang menurunkan daya tahabn tubuh
memperbesar kesempatan patogen masuk ke dalam tubuh.

6.Hospes Rentan
Seseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan dan
bergantung pada derajat ketahanan individu terhadap
patogen,meskipun seseorang secara konstan kontak dengan
mikroorganisme dalam jumlah yang besar,infeksi tidak akan terjadi

10
sampai individu rentan terhadapjumlah mikroorganisme
tersebut.Makin banyak virulen suatu mikroorganisme makin besar
didapati muncul di lingkungan perawatan akut.

C. PROSES INFEKSI
Infeksi terjadi secara progresif,berat ringannya penyakit klien
tergantung pada tingkat infeksi,patogenesitas mikroorganisme dan
kerentanan pejamu.Didalam proses infeksi memiliki tahapan
tertentu yaitu: Periode Inkubasi, Tahap Prodomal, Tahap Sakit, Tahap
Pemulihan

D. PERTAHANAN TERHADAP INFEKSI


Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi,yaitu :Flora
Normal, Pertahanan Sistem Tubuh, Inflamasi, Respon Imun

E. INFEKSI NOSOKOMIAL
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit berasal
dari fasilitas rumah sakit atau tenaga kesehatan atau pasien
lain,rumah sakit merupakan satu tempat yang paling mungkin
terdapat infeksi karena populasi mikroorganisme yang tinggi dengan
jenis virulen yang mungkin resisten terhadap antibiotik.
1. Infeksi nosokomial dapat secara eksogen atau endogen.
2. Sumber infeksi nosokomial
 Pasien, Pasien merupakan unsur pertama yang dapat infeksi
ke pasien laimnya, petugas kesehatan, pengunjung atau uf
alat kesehatan lainnya.
 Petugas Kesehatan, Petugas kesehatan dapat menyebarkan
infeksi melalui kontak langsumg yang dapat rnenularkan
berbagai kuman ke tempat lain.
 Pengunjung, Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang
didapat dari luar ke dalam lingkungan rumah sakit atau

11
sebaliknya, yang didapat dari dalam rumah sakit ke luar
rumah sakit.
 Sumber Lain,Sumber lain yang dimaksud di sini adalah
iingkungan rumah sakit yang meliputi lingkungan umum atau
kondisi kebersihan rumah sakit atau alat yang ada di rumah
sakit yang dibawa oleh pengunjung atau petugas kesehatan
kepada pasien, dan sebaliknya.

LATIHAN:
1. Jelaskan Definisi Infeksi
2. Jelaskan Rantai infeksi
3. jelaskan proses infeksi
4. jelaskan pertahanan terhadap infeksi
5. jelaskan tentang infeksi nosokomial
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Lihat Penjelasan Definisi Infeksi
2. Lihat PenjelasanRantai infeksi
3. Lihat Penjelasanproses infeksi
4. Lihat Penjelasan pertahanan terhadap infeksi
5. Lihat Penjelasan tentang infeksi nosokomial

Kegiatan Belajar 2

12
Prosedur Pencegahan Infeksi

Selamat Anda telah berhasil mempelajari materi kegiatan


belajar 1, lanjutkan untuk mempelajari Kegiatan belajar 2 modul
berikut ini. Kegiatan belajar 2 membahas tentang Prosedur
pencegahan infeksi meliputi tindakan pencegahan infeksi dan
pedoman pencegahan infeksi.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 diharapkan Anda
mampu melaksanakan prosedur pencegahan infeksisecara akurat
dalam praktek keperawatan.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat :


1. Menjelaskan tindakan pencegahan infeksi
2. Menjelaskan pedoman pencegahan infeksi
3. Melakukan prosedur pencegahan infeksi

Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 2,


maka secara berurutan akan disajikan pokok-pokok pembelajaran
sebagai berikut:

PEDOMAN PENCEGAHAN INFEKSI

Cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke


orang atau dari peralatan ke orang dapat dilakukan dengan
meletakkan penghalang di antara mikroorganisme dan individu
(pasien atau petugas kesehatan). Penghalang ini dapat berupa upaya
fisik, mekanik ataupun kimia yang meliputi:

a. Mencuci tangan

13
yaitu proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa atau
sabun antimikrobakterial.
1. Indikasi mencuci tangan:
 Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
 Awal dan akhir dari perawatan persalinan bagi yang
berada dalam ruangan maternity, juga bagi
perawatn pasien pre dan post operasi
 Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi
pasien
 Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi
 Sebelum menyiapkan obat bagi pasien
 Sebelum memegang alat steril bagi pasien, yaitu
pasien telah menggunakan urinalsebelum dan
sesudah makan
2. Prosedur mencuci tangan:
 Lepaskan segala yang melekat pada tangan.
 Kaji atau lihat pada tangan dan jari,untuk melihat
ada tidakanya luka atau sayatan.
 Jaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh
watafel.
 Aliran air,hindari percikan pada pakaian.
 Basahi tangan dan lengan bawah,pertahankan posisi
lebih rendah dari siku.
 Beri sedikit sabun atau antiseptic,gosok kedua
lengan dengan cepat(7 langkah)
 Bilas lengan dan tangan sampai bersih.
 Keringkan tangan dengan handuk atau pengering

b. Pemakaian sarung tangan

14
adalah alat yang melindungi tangan dari bahan yang dapat
menularkan penyakit dan melindungi pasien dari
mikroorganisme yang berada ditangan petugas kesehatan.
1. Sarung tangan steril
2. Sarung tangan DTT
3. Sarung tangan bersih
4. Sarung tangan rumah tangga
c. Menggunaan cairan antiseptik
Kriteria pemilihan antiseptic
1. Aksi yang luas
2. Aefektifitas
3. Kecepatan aktivitas awal
4. Efek residu
5. Tidak mengakibatkan iritasi dan alergi
d. Pemrosesan alat bekas pakai
1. Dekontaminasi merupakan pencegahan masuknya
mikroorganisme kedalam tubuh melalui benda mati.
2. cuci dan bilas merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing
dari kulit atau instrumen.
3. desinfeksi tingkat tinggi merupakan tindakan yang
dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara
merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan
kimiawi.
 DTT dengan merebus
Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
Merebus 20‘ dalam panci tertutup
Seluruh alat harus terendam
Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1
minggu
 DTT dengan mengukus

15
Selalu kukus 20‘ dalam kukusan
Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
Keringkan dalam kontainer DTT
 DTT dengan kimia
Langkah-langkah DTT Kimia
DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan
Rendam semua alat dalam larutan desinfektan
selama 20‘
Bilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara
Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer
yang kering dan telah di DTT
 Cara membuat larutan chlorine
Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat– 1
% larutan yang diinginkan
4. Sterilisasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur,
parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada
benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas
tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan
kimia atau radiasi.
 Sterilisasi Uap
121 °C , tekanan pada 106 kPa
20 °C untuk alat tidak terbungkus
30 °C untuk alat yang dibungkus
 Sterilisasi Panas Kering (Oven)
170 °C selama 1 jam. Waktu penghitungan
dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai
160 °C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2
jam
 Sterilisasi Kimia

16
Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam
Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali
atau sebelum disimpan
e. Pembuangan sampah
1. Sampah medis
 Padat: Dibakar dab ditimbun
 Cair: Pembuangan limbah
 Tajam: Penghancur logam
 Kering: Dibakar dalam incinerator, abunya ditanam
dalam lubang tertutup
 Basah: Dibuang dalam lubang dalam dan tertutup
2. Sampah non medis: Dibuang di tempat sampah umum

LATIHAN:
1. jelaskan tindakan pencegahan infeksi
2. jelaskan pedoman pencegahan infeksi
3. lakukan prosedur pencegahan infeksi
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Lihat penjelasan tindakan pencegahan infeksi
2. Lihat penjelasan pedoman pencegahan infeksi
3. Lihat penjelasan check list prosedur pencegahan infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Chayatin, N& Mubarak, W.I. 2008. “Kebutuhan Dasar Manusia: Teoti


dan Aplikasi dalam Praktik”. Jakarta: EGC.
Perry, A.G Peterson, P & Potter, P.A. 2008. “Buku Saku: Kterampilan &
Prosedur Dasar”. Jakarta: EGC.
Saryono& Widianti, A.T. 2010. “Kebutuhan Dasar Manusia”.
Yogyakarta: Nuha Medika.

17
Hidayat, A.A&Uliya, M. 2011. “Praktin Kebutuhan Dasar Manusia”.
Surabaya: Health Books.
000 ---

CHECK LIST MENCUCI TANGAN

No Aspek Yang Dinilai SKOR


0 1 2
A. TAHAP PRE INTERAKSI
1. Verifikasi order/tindakan
2. Menyiapkan alat:
1. Wastafel
2. Sabun yang mengandung desinfektan dan

18
tidak merusak tangan
3. Lap tangan bersih atau tisue
C. TAHAP KERJA
1. Kedua tangan dibasahi dibawah air mengalir dari
jari kearah siku
2. Tangan disabuni dan digosok telapak tangan satu
dengan telapak tangan yang lain
3. Telapak kanan diatas pungggung tangan kiri dan
sebaliknya
4 Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
5 Letakkan punggung jari pada telapak satunya
dengan jari saling mengunci
6 Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri
dan sebaliknya
7 Jari kiri menguncup, gosok memutar, kekanan
dan ke kiri pada telapak kanan, dan sebaliknya
8 Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya, gerakan memutar
9. Tangan dibilas dari jari kearah siku dibawah air
mengalir sampai bersih
10. Tangan dikeringkan dengan lap atau alat
pengering
E. DOKUMENTASI
Catat tindakan yang telah dilakukan dan respon
pasien
TOTAL

19
CHECK LIST PEMAKAIAN APD

No Aspek Yang Dinilai SKOR


0 1 2
A. TAHAP PRE INTERAKSI
1. Verifikasi order/tindakan
2. Mempersiapan alat :
1. Masker, Kaca mata, Gaun/apron, Penutup kepala,
pelindungkaki, Sarung tangan steril
2. Piala ginjal yang berisi larutan desinfektan
C. TAHAP KERJA
1. Pemakaian Masker
Langkah – langkah pemasangan masker :
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah
kepala dan leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang
hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu
sehingga melekat dengan baik
4. Periksa ulang pengepasan masker

Langkah – langkah melepaskan masker :


1. Jangan di sentuh bagian depan masker karena telah
terkontaminasi
2. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau
karet bagian atas
3. Buang ke tempat limbah infeksius

2. Pemakaian kaca mata pelindung


Langkah pemasangan :
1. Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar
pas.

Langkah – langkah melepaskan :


1. Bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah
terkontaminasi
2. Saat melepasnya, pegang karet atau gagang
kacamata
3. Letakkan di wadah yang telah di sediakan untuk dip
roses ulang atau dalam tempat limbah infeksius

20
3. Pemakaian Gaun / Apron
Langkah – langkah Pemasangan:
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga
lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan
dan selubungkan ke belakang punggung
2. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang

Langkah – langkah melepaskan :


1. Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung
telah terkontaminasi
2. Lepas tali
3. Tarik dari leher dan bahu dengan memegang
bagian dalam gaun pelindung saja
4. Balik gaun pelindung
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan
letakkan di wadah yang telah di sediakan untuk
diproses ulang atau buang di tempat limbah
infeksius

4. Pemakaian penutup kepala


Langkah – langkah :
1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga
menutup semua rambut
2. Lepaskan pelindung kepala dan langsung di
buang ke tempat sampah

5. Pemakaian pelindung kaki


Langkah – langkah :
1. Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi
seluruh ujung dan telapak kaki bisa di gunakan
sepatu boot dari bahan kulit
2. Sepatu harus selalu bersih
3. Harus selalu di gunakan di dalam kamar operasi
dan tidak boleh di pakai keluar, tidak di anjurkan
memkai sandal, sepatu terbuka dan telanjang kaki
6. Pemakaian Sarung Tangan
Langkah – langkah :
1. Mencuci tangan
2. Buka pembungkus sarung tangan dengan hati –
hati, pilih yang sesuai ukuran
3. Jika harus mempertahankan prinsip – prinsip

21
steril hindarkan sarung tangan terkontaminasi
obyek tidak steril
4. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka
lipatan sarung tangan bagian atas dan masukkan
tangan non dominan dengan posisi telentang,
masukkan jari secara pelan – pelan.
5. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri
gunakan empat jari tangan dominan, masukkan
dalam lipatan sarung tangan ( bagian luar ),
segera masukkan tangan non dominan secara
perlahan – lahan

Langkah – langkah Melepaskan:


1. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi
2. Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung
tangan lainnya, lepaskan
3. Pegang sarung tangan yang telah di lepas dengan
menggunakan tangan yang masih memakai
sarung tangan
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai
sarung tangan di bawah sarung tangan yang
belum di lepas di pergelangan tangan
5. Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan
pertama
6. Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius
7. Cuci tangan sesuai prosedur.

E. DOKUMENTASI
Catat tindakan yang telah dilakukan dan respon pasien
TOTAL
Keterangan : Rumus Penilaian :
0 : Tidak dilaksanakan Nilai : jumlah nilai yang didapat X 100
1 : Dilakukan tidak sempurna (jumlah skor tertinggi)
2 : Melakukan dengan
sempurna

Lamongan,…………….
Evaluator,

(…………………………)

22
CHECK LIST PEMROSESAN ALAT

No Aspek Yang Dinilai SKOR


0 1 2
A. TAHAP PRE INTERAKSI
1. Verifikasi order/tindakan
2. Menyiapkan alat:
1. Sarung tangan
2. Baskom berisi larutan clorin
3. Alat sterililisasi
C. TAHAP KERJA
1. Petugas memakai sarung tangan
2. Petugas memakai pelindung diri/APD
3. Petugas menyiapkan alat-alat yang akan diproses
steril
4. Petugas menyiapkan larutan klorin 0,5% dalam
baskom plastik
5. Petugas merendam alat-alat di larutan klorin
selama 10 menit
6. Petugas mencuci alat-alat dengan menggunakan
air bersih mengalir dan sabun
7. Petugas menyiapkan alat dan tempat untuk
merebus alat
8. Petugas menata alat dalam tempat rebusan
9. Petugas melakukan metode alternative dengan
merebus alat selama 20 menit setelah air
mendidih
10. Petugas mendinginkan alat
11. Petugas menyimpan alat-alat yang telah steril
12. Petugas menempel etiket tanggal sterilisasi
13. Petugas membereskan tempat dan alat
pemrosesan
14. Petugas cuci tangan
E. DOKUMENTASI
Catat tindakan yang telah dilakukan dan respon
pasien
TOTAL

23

Anda mungkin juga menyukai