Anda di halaman 1dari 118

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Pada saat ini STMIK JAYAKARTA telah memiliki sistem jaringan
komputer berbasis Local Area Net (LAN) dan telah dioperasikan beberapa tahun
terakhir ini. Pada awalnya sistem jaringan yang dibangun dapat dikatakan
sudah handal, karena dapat mendukung proses pengolahan data dilingkungan
STMIK JAYAKARTA. Adapun proses pengolahan data pada STMIK
JAYAKARTA adalah pengolahan database penerimaan mahasiswa baru,
mahasiswa aktif dan non aktif, perkuliahan, ujian (ujian tengah semester dan
ujian akhir semester), daftar ulang, sidang skripsi, lulusan, dosen, karyawan dan
proses administrasi terkait hubungan dengan eksternal. Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, dimana hal tersebut juga
berdampak pada perkembangan perangkat lunak aplikasi serta format data yang
ada. Perangkat lunak aplikasi saat ini pada umumnya adalah dengan Format 64
bit yang mana dalam pengoperasinya juga harus didukung oleh sistem operasi
yang berbasis 64 bit. Bentuk data saat ini yang lebih dominan dalam bentuk data
grafis yaitu data yang dibentuk oleh huruf, angka gambar bahkan ditambah
dengan suara sangat menuntut penggunaan perangkat keras dengan kapasitas
yang relative tinggi, dari hasil pengamatan penulis kondisi tersebut menjadi
kendala yang dihadapi oleh sistem jaringan komputer yang sedang berjalan
untuk melakukan pengolahan data dengan format data saat ini karena sistem
operasi jaringan yang digunakan adalah sistem operasi dengan basis 32 bit. Oleh

1
karena itu dapat dilihat bahwa sistem jaringan yang ada dirasakan sudah tidak
dapat secara optimal mendukung pengolahan data dengan format data terbaru.
Penulis menyajikan satu contoh dari kekurangan tersebut yaitu proses mengolah
data dalam bentuk gambar akan mengalami kendala disebabkan konfigurasi
warna untuk server hanya bisa menggunakan warna standard, serta
penggunaan layanan internet melalui server jaringan proses koneksi internetnya
terasa sangat lambat, semuanya ini disebabkan server yang digunakan hanya
mampu melakukan konfigurasi satu (1) kartu jaringan, dimana kartu jaringan
tersebut melayani semua komunikasi data yang ada dalam sistem jaringan
komputer berjalan, selain itu server juga melakukan berbagai fungsi yaitu selain
sebagai server penyedia aplikasi, juga sebagai tempat penyimpanan data serta
sebagai gateway ke jaringan internet, hal tersebut berakibat pada lambatnya
peoses pengolahan data dalam jaringan yang disebabkan oleh besarnya bebeban
kerja yang diemban oleh server.
Konfigurasi Sistem Jaringan Yang Sedang berjalan :
1. Server Pentium IV 3 GB
a. Hard Disk 80 GB
b. Kartu Jaringan ( Network Interface Card )
c. Display Card
d. CDROM + Floppy Drive
e. Keyboard + Mouse
f. VGA Monitor
2. Sistem Operasi Server NT Terminal Server Ver.4.00 32 Bit
3. Klien atau Terminal dengan sistem operasi DOS dan XP
4. Hub 5 unit dan Switch 2 unit dengan media transmisi
kabel RG45

2
Jenis Data-data yang diproses dalam Sistem Jaringan :
1. Database
2. Data administrasi diproses dengan MS. Office 2000
3. Data-data dalam bentuk gambar dan grafik.
Proses – proses pengolahan data yang ada di lingkungan STMIK JAYAKARTA
disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel Aktivitas Proses Pengolahan Data STMIK JAYAKARTA dengan Sistem


Jaringan saat ini.
NO Jenis Data / Proses Software Server Non Server
1 Data Akdemik Clarion √ x
2 Data Administrasi Ms. Office 2000 √ √
3 Data Grafis Desain / X √
Drawing
4 Internet Internet Explorer X √
5 Dukungan H/W Driver H/W X √
Baru
Tabel1

Terdapat lima proses pengolahan data yang ada pada lingkungan STMIK
Jayakarta saat ini seperti terlihat pada tabel1, terlihat dengan jelas peranan
jaringan komputer yang sedang berjalan dalam mendukung poses pengolahan
data sudah sangat minim, dari lima (5) proses pengolahan data, sistem jaringan
komputer hanya dapat mendukung dua (2) proses pengolahan data yakni
pengolahan data akademik dan pengolahan data administrasi.

3
Sehingga dari kondisi tersebut di atas dapat dibuat rasio fungsi jaringan
komputer yang ada terhadap pengolahan data yaitu jumlah pengolahan data
yang dapat dijalankan / keseluruhan pengolahan data yaitu 2/5 x 100% = 0,4%,
jadi dapat disimpulkan fungsi sistem jaringan sudah tidak maximal.
Selanjutnya penulis akan menyajikan arsitektur jaringan komputer STMIK
Jayakarta yang sedang berjalan.
Gambar dibawah ini adalah merupakan arsitektur jaringan komputer
klien server yang saat ini beroperasi pada STMIK JAYAKARTA dengan kondisi
perangkat keras dan lunak seperti telah diuraikan di atas. Arsitektur Jaringan
komputer STMIK JAYAKARTA sebelum dikembangkan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 1.1 Model Jaringan Client Server STMIK JAYAKARTA

4
Sistem jaringan STMIK JAYAKARTA beroperasi dengan menggunakan resolusi
standard, dimana beberapa klien masih menggunakan sistem operasi DOS yang
berdampak pada pengolahan data dalam bentuk grafik dan gambar dengan
resolusi tinggi tidak dapat dilakukan.
Dari gambaran sistem jaringan komputer di atas, terdapat permasalah-
permasalahan yang dihadapi antara lain :
a. Tampilan atau display pada server hanya dapat dikonfigurasi
dengan standard, sehingga pengolahan data grafis dengan
resolusi tinggi tidak dapat dilakukan dalam jaringan.
b. Disebabkan sistem operasi server adalah 32 bit, yang mana hal
ini berakibat pada upaya pengoperasian perangkat lunak
aplikasi saat ini yang pada umumnya berbasis 64 bit tidak dapat
dilakukan, sebagai contoh mengolah data administrasi dalam
bentuk data administrasi berbasis MS. Office 2003 dan MS.
Office 2007 tidak dapat dilakukan dalam jaringan disebabkan
kedua perangkat lunak aplikasi tersebut berbasis 64 bit.
c. Peladen atau Server tidak dapat mendukung update peralatan
I/O USB.
d. Penggunaan lebih dari satu kartu jaringan pada server yang
digunakan berakibat server akan hang, kondisi ini
mengakibatkan proses transmisi data antara server dengan
klien terasa lambat disebabkan beban kerja pada kartu jaringan
tunggal server yang sangat tinggi, juga penggunaan perangkat
keras jaringan yang tidak standard sebagai contoh pemakaian
antara hub dengan switch yang tidak tepat, dimana

5
kemampuan switch 100 mbps akan sia-sia bila penggunaanya
digabungkan dengan hub yang 10 mbps.
Masih banyak proses pengolahan data pada lingkungan sistem STMIK
JAYAKARTA yang sudah tidak dapat di dukung oleh sistem jaringan yang ada
saat ini, kelemahan-kelemahan tersebut yang menjadi dasar penulis untuk
mengangkat masalah ini menjadi bahan penelitian yang akan ditindak lanjuti
pada tahap meningkatkan kinerja sistem jaringan komputer enterprise STMIK
JAYAKARTA ketingkat yang lebih handal yakni dengan meningkatkan
kemampuan perangkat keras dan perangkat lunaknya.
Dari permasalahan yang sudah diuraikan oleh penulis, dan yang menjadi
latar belakang penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “
Meningkatkan Kinerja Jaringan Komputer Enterprise di STMIK JAYAKARTA “,
sekaligus menjadi kerangka penyelesaian terhadap masalah yang ditemukan.

1.2 Perumusan Masalah


Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah :
“ Bagaimana meningkatkan kinerja jaringan komputer enterprise STMIK
JAYAKARTA yang mampu mendukung proses pengolahan data dengan
berbagai format data saat ini“.

1.3 Batasan Masalah


Penelitian dilakukan oleh penulis dengan dibatasi oleh beberapa
hal,yakni:
1. Mengembangkan Jaringan Komputer yang dapat mendukung
pemanfaatan layanan internet oleh STMIK JAYAKARTA serta mahasiswa.

6
2. Pengembangan Jaringan Komputer yang mampu melakukan proses
pengolahan data dengan format data terbaru.
3. Sistem Jaringan yang mampu menjawab tantangan perkembangan
teknologi informasi.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan penelitian adalah Meningkatkan Kinerja Jaringan Kompter


Enterprise STMIK JAYAKARTA, sehingga sasaran dibangunnya jaringan
komputer yaitu pertukaran informasi antar bagian, pengolahan data dengan
format data terbaru dapat dilakukan dengan cepat dan akurat, serta efisensi
biaya dan keamanan data yang terjamin.

1.4.2 Manfaat yang dapat diperoleh yaitu :


a. Pertukaran informasi antar pengguna jaringan dengan cepat
b. Pengolahan data dengan resolusi tinggi dapat dilakukan
c. Dapat mendukung penggunaan layanan internet melalui server
d. Dapat Dilakukan Pengaturan jalur komunikasi dalam jaringan

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan singkat, penelitian ini dibagi
dalam lima bab, dimana secara garis besar bab per bab disusun dengan struktur
sebagai berikut :

7
BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini dengan muatan tentang latar belakang masalah, perumusan


masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.

BAB 2 TELAAH KEPUSTAKAAN

Bab ini berisi mengenai tinjauan literature yang merupakan rangkuman


kritis atas semua literature yang menunjang proses dalam melakukan telaah atas
masalah yang diteliti

BAB 3 METODE PENELITIAN

Menguraikan rangkaian metode / prosedur yang dilakukan dalam rangka


mendapatkan penyelesaian atas pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah
penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN TEMUAN

Bab ini menguraikan hasil pengolahan data atau teori / model yang
dibangun dengan cara sedemikian rupa hingga makna dan kontribusi penelitian
disajikan dan dirumuskan denga jelas.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari masalah yang sedang diteliti,
serta implikasi dari temuan tersebut bagi perkembangan konsep dan atau
penerapan untuk ilmu pengetahuan.

8
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 JARINGAN KOMPUTER


Jaringan komputer merupakan model teknologi informasi yang
memungkinkan beberapa pengguna sistem dapat bertukar informasi
secara cepat, tepat dan akurat. Jaringan komputer yang merupakan
sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu
dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media
komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program,
dan menggunakan bersama perangkat keras. Sasaran jaringan komputer
dapat tercapai bila kondisi komponen-komponen jaringan komputer
dapat berfungsi baik.
Dalam Membangun serta mengembangkan jaringan komputer ada
dua strategi yang dapat digunakan yaitu bottom – up dan top-down
development. Sumder daya manusia sebagai salah satu komponen utama,
selain komponen perangkat keras dan perangkat lunak dalam
peningkatan kemampuan jaringan komputer, mempunyai peranan yang
sangat penting berlangsungnya aktifitas dalam jaringan komputer bahkan
sampai pada tahap pengembangannya, oleh sebab itu sangat diperlukan
untuk memahami strategi yang akan digunakan dalam meningkatkan
kemampuan jaringan komputer dari sisi sumber daya manusia dan dari
hasil pemahaman tersebut dapat disimpulkan strategi yang digunakan
adalah bottom-up strategi. Sebagai langkah awal dari strategi tersebut
pembinaan sumber daya manusia perlu dilakukan melalui beberapa hal :
 Melalui seminar-seminar tentang jaringan

9
 Workshop tentang jaringan serta pengembangannya.
 Mengikut sertakan tenaga-tenaga dalam pendidikan jaringan
komputer.
 Melakukan upgrading kemampuan tenaga admin jaringan dalam
mengelola jaringan komputer.
Langkah-langkah tersebut diatas adalah merupakan tindakan pembinaan
sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kualitas dari sisi
teknologi informasi secara umum, khususnya tentang membangun serta
mengembangkan jaringan komputer (Jurnal Onno W. Purbo).
Kualitas Perangkat-perangkat yang digunakan dalam membangun
sistem jaringan komputer sangat mempengaruhi kualitas kerja dari
jaringan, khususnya dalam hal kecepatan komunikasi data (Iwan. S. 2008).
Secara umum ada berbagai macam model jaringan komputer yaitu :
a. Jaringan komputer berdasarkan fungsi (client server dan
workgroup)
Client Server adalah jaringan, dimana satu komputer yang
disiapkan menjadi peladen (server) bagi komputer lainnya yang
berkedudukan sebagai klien (client). Semua permintaan layanan
sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke
komputer peladen (server), komputer peladen (server) ini yang
akan mengatur pelayanan dalam jaringan.
Workgroup adalah jaringan komputer, dimana setiap node yang
ada dalam jaringan mempunyai kedudukan yang sama, satu
node bisa berfungsi sebagai klien namun bisa juga berfungsi
sebagai peladen ( server ) bagi node yang lain.
b. Jaringan komputer berdasarkan geografis ( LAN, MAN, WAN )

10
Local Area Net (LAN) adalah jaringan komputer yang berada
pada tempat yang berdekatan secara gografis (misalkan satu
gedung) dalam radius 1-10 kilo meter.
Metropolitan Area Net (MAN) adalah merupakan jaringan
komputer pengembangan versi Local area Net (LAN) yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi
yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota
dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau
umum. Jaringan ini berada dalam radius 10 – 50 kilo meter.
Wide Area Net (WAN) adalah jaringan yang memiliki cakupan
luas pada batasan geografis yang bias melintasi negara dan
benua.
c. Jaringan komputer berdasarkan topologi (Star, Bus, Tree, Ring,
Mesh, Linier) dan untuk model jaringan ini penulis akan
menjelaskannya pada materi topologi jaringan.
d. Jaringan komputer berdasarkan media transmisi data (jaringan
komputer berkabel dan jaringan komputer nir kabel)
Jaringan Komputer Berkabel adalah jaringan komputer yang
menggunakan media penghantar data dengan kabel, di mana
kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam
bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
Jaringan Komputer Nir Kabel merupakan jaringan dengan
medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini
tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer

11
karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan
mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan
e. Jaringan komputer berdasarkan distribusi sumber informasi /
data.
Jaringan Komputer Terpusat adalah jaringan komputer yang
terdiri dari komputer klien dan peladen (server) yang mana
komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk
mengakses sumber informasi /data yang berasal dari satu
komputer peladen (server).
Jaringan Komputer Terdistribusi merupakan perpaduan
beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa
komputer peladen (server) yang saling berhubungan dengan
klien membentuk sistem jaringan komputer tertentu (Hariyadi
Bagus. S. 2012) .
Dari beberapa model jaringan komputer yang telah diuraikan di atas,
salah satu model jaringan komputer yang menjadi materi peningkatan
sistem jaringan komputer enterprise STMIK JAYAKARTA yang diambil
penulis adalah jaringan komputer klien server geografis Lokal Area Net
(LAN) dengan sistem operasi windows 2003 Server menggunakan topologi
star dengan media transmisi data berkabel dan nirkabel. Klien-server
atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi
informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke
dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server, dimana pihak klien
adalah pihak yang dilayani dan pihak server adalah pihak yang melayani
(Iwan. S. 2008)

12
Secara umum membangun dan mengembangkan sistem jaringan
komputer klien server memerlukan tiga komponen dasar yaitu klien,
midleware dan server. Mengembangkan jaringan dengan tujuan
peningkatan kemampan jaringan tersebut harus fokus pada permasalahan
yang dihadapi oleh sistem jaringan yang sedang berjalan dan menjadi
objek dari penelitian.

Arsitektur Jaringan Komputer Klien Server.

Gambar.2.1 Arsitektur Jaringan Klien Server

2.2 Arsitektur Client Server


Kita tahu bahwa perkembangan teknologi kini telah banyak membuat
perubahan pada cara berpikir kita (manusia). Dengan laju pertumbuhan
teknologi yang makin cepat, kebutuhan akan informasi dari hari ke hari

13
meningkat sehingga hal tersebut menuntut akan kelancaran dan kecepatan
proses distribusi informasi yang sangat tinggi.
Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada
jaringan yang membedakan fungsi komputer sebagai client dan server. Arsitektur
ini menempatkan sebuah komputer sebagai server. Server ini yang bertugas
memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya yang terhubung dalam
sistem jaringan atau yang kita sebut kliennya. Server juga dapat bertugas untuk
memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server),
jalur komunikasi (server komunikasi). Pada model arsitektur ini, klien tidak
dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi klien
(server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana
server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan
hasil kepada client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server,
menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya (Budi. S. 2008).
Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan
jaringan komputer skala luas, juga untuk jaringan komputer skala menengah dan kecil.
Sistem ini menggunakan protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang digunakan dalam jaringan komputer antara lain
Unix, Linux dan Windows (Budi. S. 2008).

2.3 Sistem Operasi Jaringan.

Sistem Operasi Jaringan adalah sebuah program yang mengendalikan dan


mengatur lalu-lintas suatu network serta menyediakan pelayanan kepada
komputer-komputer yang terdapat pada network tersebut, Sistem operasi
jaringan mempunyai banyak layanan (service) yang ditujukan untuk melayani
pengguna seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer),

14
layanan DNS (Domain Name Server), layanan HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
dan lain sebagainya. Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua
berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu sistem operasi client-server dan system
operasi jaringan peer to peer. Jaringan klien-server (Client-Server), Peladen
(server) adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer
lain didalam jaringan dan klien (client) adalah komputer-komputer yang
menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server
dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni
berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan
server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Jaringan Peer To Peer,
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di
jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena Peladen (server)
tidak berperan sebagai Peladen (server) murni melainkan sekaligus dapat
berperan sebagai terminal atau workstation (Zaenal. A. 2007)

Beberapa sistem operasi jaringan yang populer :

 Microsoft Windows NT Server


 Linux
 Unix
 Novell Netware

2.3.1 Sistem Operasi Jaringan Microsoft Windows NT Server

Windows NT Server adalah sistem operasi untuk server yang sistem


operasinya 32 bit dari Microsoft yang menjadi cikal bakal sistem operasi
Windows 2000, Windows XP, Server 2003 dan Windows Vista. Sistem Operasi

15
tersebut pada awalnya mendukung beberapa Platform Mikroprosesor. Windows
NT Server ini tidak dibangun dari MS-DOS (tidak seperti Windows 95) mampu
mengamati 4 GB. Windows NT adalah sistem operasi yang dibangun
melanjutkan pengembangan sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0, dimana dalam
pengembangan sistem operasi tersebut Microsoft dan IBM melakukan
pengembangan secara bersama-sama. Beberapa saat sebelum sistem operasi
tersebut rampung, Microsoft dan IBM mengakhiri hubungan kerja sama mereka.
Sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0 ini memiliki nama kode NTOS/2. Dan
akhirnya, Microsoft mengembangkan Windows NT sendirian, tanpa dibantu
oleh IBM. Selama tiga tahun pengembangan, Windows NT pun akhirnya
menjadi sistem operasi yang benar-benar baru. Bebas dari kode 16-bit milik MS-
DOS, mendukung operasi 32-bit, dan semua fitur yang ditawarkan oleh
mikroprosesor 32-bit, seperti dapat mengalamati memori hingga 4 Gigabyte, dan
mode terproteksi. Selain itu, Windows NT didesain agar kompatibel dengan
sistem operasi terdahulu, seperti MS-DOS (yang dijalankan dengan
menggunakan teknik emulasi), IBM OS/2, dan sistem operasi berbasis POSIX
yang telah diubah kodenya untuk Windows 32-bit. (Sudantha. W. 2005)

Beberapa sistem operasi Windows berbasis NT server yakni:

 Windows NT versi 3.50


 Windows NT versi 4.0
 Windows NT versi 5.0 dikenal dengan Windows 2000 Server
 Windows NT versi 5.2 dikenal dengan Windows 2003 Server
 Windows NT versi 6.1 dikenal dengan Windows 2008 Server

16
Kelebihan Windows NT Server :

 Peningkatan kapasitas server untuk melayani lebih simultan koneksinya.


 Driver disk yang fault tolerance yang mendukung disk mirroring dan disk
stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5)
 Bebas dari kode 16 Bit milik MS-DOS, mendukung operasi 32 bit dan
semua Fitur yang ditawarkan oleh mikroprosesor 32 bit seperti dapat
mengamati memori hingga 4 GB dan terproteksi.
 Didesain agar kompatibel dengan sistem operasi terdahulu seperti MS-
DOS, IBM OS/2.
 Peningkatan kemampuan layanan server TCP/IP seperti DHCP,WNS dan
DNS.
 Tool untuk mengintegrasikan Netware dan memonitoring Jaringan.
 Model keamanan berbasis Domain penuh.
 Terdapat layanan untuk Macintosh.
 Bisa membooting jarak jauh untuk client.
 Terintegrasi Paket Back Office.
 Terdapat Network Client Administrator.

Kekurangan Windows NT Server :

 Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat


bantu administrasi banyak menggunakan Javascript dan Active X,
ternyata mengakibatkan proses sangat lambat. Hal yang sama dengan PC
yang menggunakan processor 300 MHz AMD dan 128 MB SDRAM serta

17
100 MHz Bus tidak bisa diharapkan bekerja dengan lancar seperti yang
diharapkan.
 Pengubahan konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan
berhasil. Hal ini berlaku untuk nilai default, Format file Log yang bersifat
proprietary dan juga pilihan default-indeks, yang kesemuanya secara
standar selalu harus disimpan pada drive C. Administrator dalam hal ini
harus melakukan pekerjaan yang tak perlu, hingga sistem keseluruhan
berjalan sebagaimana mestinya, sebelum dapat melakukan perubahan.
 Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem
keamanan tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi
keamanan yang kurang baik pada IIS.
 Dari kasus tersebut di atas, maka dibutuhkan pengubahan konfigurasi
yang sangat kompleks untuk ISS Server, yang dapat dikatakan sangat
sulit dan merepotkan sekali. Dari pihak administrator berpendapat
kegiatan perubahan file Registry adalah pekerjaan yang relatif berat untuk
sistem yang menggunakan Windows NT sebagai sistem operasinya.
(Hesty. W )

2.3.2 Sistem Operasi Linux

Linux pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Linus Benedict
Torvalds. Linus merupakan seorang hacker dan mahasiswa ilmu komputer di
Universitas Helsinki, Finlandia. Open source OS pada Linux berlisensi GPL
(GNU – General Public License) yaitu dimana seluruh aplikasi dapat diperoleh
secara bebas dengan mengikuti kode program asli.

18
Dahulu untuk menggunakan Linux harus membutuhkan sistem operasi
lainnya yaitu Minix yang dibuat oleh Andy Tanenbaum, seorang profesor ilmu
komputer di Free University of Amsterdam. Saat ini Linux tepat untuk
diterapkan sebagai sistem operasi server. Penggunaan Linux dapat terlihat pada banyak
perusahaan yang menggunakan Linux sebagai Firewall atau web server. Keuntungan
server Linux adalah apabila digunakan secara terus menerus tidak ada proses
booting atau uptime.
Program server pada Linux dapat didapatkan secara gratis dan
pembatasan jumlah pengguna Linux maupun program server tidak dibatasi
oleh lisensi linux yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Dalam linux juga terdapat
distro Linux yaitu kumpulan beberapa sistem operasi yang berbasis pada linux
dengan aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan pada linux. Distro linux tersebut
misalnya Suse, Debian, Redhat, Ubuntu, Mandrake,Slackeware, Blankon, Fedora, dan
sebagainya ( Ridwan. S. 2004 )

2.3.2.1 ALASAN LINUX COCOK UNTUK SISTEM OPERASI JARINGAN


Seperti yang telah disebutkan di awal, setiap sistem operasi jaringan memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing. Begitu juga dengan sistem operasi
jaringan Linux yang memiliki kelebihan dalam sistem operasi server dan masih
memiliki kekurangan yaitu masih kurangnya aplikasi pada Linux. Berikut ini
adalah kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada Linux..
Kelebihan Linux dibandingan sistem operasi lainnya adalah :
1. Perangkat Lunak Bebas (Free)
Dalam distribusi Linux terdapat banyak software yang didapatkan secara
gratis melalui internet. Sedangkan apabila piranti lunak (software) tersebut
dikemas dalam bentuk CD maka akan menghabiskan biaya besar untuk

19
mendapatkan software tersebut. Selain itu, pengguna dapat mengubah
program asal sesuai keperluan tanpa terkena sanksi. Sehingga dapat
dikatakan linux adalah sistem operasi open source. Semua aplikasi pada
distro linux dapat diperoleh secara mudah dan gratis tetapi tidak semua
distro linux yang mendapatkan software secara gratis misalnya RHEL dan
SUSE Linux. RHEL dan SUSE Linux merupakan distro Linux yang
bersifat komersial, sedangkan Ubuntu, Cent OS, Mandriva Free Edition dan
open SUSE memberikan software secara gratis pada seluruh pengguna
Linux.
2. Resistant
Jarang sekali terdengan bahwa linux terinfeksi virus komputer. Biasanya
virus yang masuk dalam linux tidak dapat melakukan apapun karena
virus tersebut dibuat untuk sistem operasi lain. Sehingga dalam linux
tidak perlu dibutuhkan sistem perlindungan yang hebat dengan berbagai
program antivirus, firewall, adware block dan sebagainya. Selain itu,
terdapat sistem file permissions yaitu apabila terjadi perubahan atau
penghapusan file harus dengan ijin dari user.
3. Freeware
Untuk memakai dan menggunakan Linux, pihak lain tidak perlu
membayar biaya lisensi atau royalti kepada pemilik Linux. Karena Linux
adalah sistem menggunakan lisensi GPL, sehingga dapat menghemat
devisa negara dalam pendistribusian dan penggunaan sistem operasi
Linux bagi masyarakat.
4. Non-Fragmentasi
Tidak perlu adanya defragment secara berkala sehingga dapat dengan
mudah melakukan pengelolaan file tanpa terjadi fragmentasi pada data

20
atau program tertentu. Hal ini karena linux menggunakan sistem file yang
berbeda yaitu sistem file ext2fs (Second Extended File System) dengan
fragmentasi secara otomatis tidak seperti pada NTFS di Windows.

5. Update Keseluruhan
Pada sistem operasi Linux yang open source dapat melakukan update secara
keseluruhan untuk sistem operasi dan aplikasi-aplikasi yang terinstal
pada PC tersebut. Sedangkan untuk sistem operasi lain, program aplikasi
harus di update secara manual.
6. Stabilitas dan Realiable
Sistem operasi lain perlu dilakukan instalasi ulang secara berkala agar
dalam pemanfaatannya tetap cepat. Sedangkan linux tidak perlu
dilakukan reboot (dihidupkan ulang) hingga hardware dapat berfungsi
maksimal kembali jika dalamkon figurasi berjalan dengan benar. Sehingga
dalam hal ini linux sangat tepat dijadikan sebagai server. Selain itu linux
dapat bekerja setiap hari secara berkala. Pada aplikasi crash tidak
mengakibatkan sistem operasi down. Selain itu, pada Ubuntu setiap bulan
April dan Oktober selalu ada versi baru yang lebih baik dari versi
sebelumnya sedangkan untuk sistem operasi lain harus menunggu
beberapa tahun untuk mengeluarkan versi yang lebih baik.
7. Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat keras (Hardware) yang dibutuhkan minimal memiliki
spesifikasi Prosesor Intel 384 DX, RAM minimal 8 MB, kapasitas harddisk
85 MB. Dapat pula dijalankan pada komputer seperti 386/486/Pentium
I/II/III/IV, AMD, VIA, PowerPC, Machintos,Alpha, dan SPARC. Selain
itu dapat digunakan dalam modus teks atau modus GUI.

21
8. Shared Libraries
Setiap terdapat versi baru dari Linux selalu dicantumkan nomor versi
pada file tersebut. Hal ini tidak akan merusak keterkaitan program lain
sedangkan pada Windows terdapat DLL (Dynamic Link Libraries) yang
mengakibatkan aplikasi lain meminta versi yang berbeda dari DLL.9.
9. TCP/IP
Dengan memanfaatkan adanya native protocol TCP/IP, semua program
dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan operasi non-UNIX.
10. Bugfix
Apabila keamanan pada asistem operasi terjadi permasalahan maka akan
ditampilkan bugfix, workaround, advisory, dan sebagainya. Setelah beberapa
saat diberitahukan adanya bug, workaround sudah disediakan untuk
download.
11. Skalabilitas
Linux dapat beroperasi pada mesin sekecil 3Com Palm Pilot dan Digital
Itsy serta mesin sebesar Beowulf Clusters yaitu kumpulan PC dihubungkan
untuk menyelesaikan permasalahan ilmiah atau scientific. Selain itu dapat
mendukung multiple processor hingga 16 buah.
12. File System
Server Linux dapat digunakan pada sistem 32 bit dan 64 bit (Ultra Sparc)
secara terpisah maupun bersama-sama (Power Linux-Beowulf, ratusan
Central Procesing Unit atau CPU yang dihubungkan secara bersama
menjadi satu server).
13. Multi User

22
Dapat digunakan lebih dari satu orang pada saat yang bersamaan dalam
suatu jaringan komputer, baik program yang sama atau berbeda pada
satu mesin yang sama maupun di terminal yang sama. Kelebihan dari
multi user adalah :
 Meminimalkan penggunaan hardware karena dalam Linux semua
user dapat berbagi dan menggunakan perangkat komputer lain seperti
printer, disk dan perangkat keras lainnya.
 Semua user dapat mengakses data secara bersama sehingga tidak ada
penggandaan data serta terjaminnya konsistensi data
14. Multi Console
Yaitu apabila ingin login dalam komputer yang sama dengan nama
user yang sama atau berbeda lebih dari satu kali dapat diakukan tanpa
harus menutup sesi sebelumnya. Linux adalah Non-Dedicated Server Yaitu
user dapat seperti klien yang menggunakan komputer server saat server
sedang melayanai klien yang ada. Oleh karena itu Multi Console dapat
berlaku pada Linux karena Non-Dedicated Server
15. Multi Tasking
Keunggulan Linux yang multi tasking dapat memudahkan pengguna
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Karena dalam Linux, user dapat
mengeksekusi beberapa aplikasi dalam waktu yang bersamaan dan setiap
aplikasi dapat melakukan beberapa pekerjaan secara bersama (Multi
Threading). Selain itu dalam Linux tidak pernah terjadi stack atau hang
pada program tersebut. Saat data sedang loading, data tersebut dapat
dilakukan penggandaan, pengeditan, penghapusan secara bersamaan.
16. Virtual Memory

23
Kemampuan Linux yang dapat menjalankan program melebihi
penggunaan sederhana dari swap space jika hanya menggunakan memori
fisik saja merupakansalah satu keunggulan Linux yang berbeda dari
sistem operasi lainnya. Sistem Virtual memory yaitu apabila program
dieksekusi lebih dari satu kali akan dimasukkan dalam memory dan
digunakan untuk penggabungan satu program image dengan banyak data
image. Sehingga penggunaan memori dapat dioptimalkan dan dapat mencegah
program satu mengganggu program yang lainnya.
17. Login User
Login user atau operator dapat dilakukan hingga 254 klien secara bersama
dengan menggunakan password. Sehingga dapat dikatakan bahwa
jumlah login user pada linux tidak dibatasi.
18. Akses Sistem File. Terdapat 34 macam akses sistem file yang berbeda
pada linux, antara lain FAT16 untuk MS-DOS, 32/VFAT untuk MS
Windows, NTFS untuk menghubungkan dengan Windows NT, HPFS,
MINIX, UFS, SCO, XENIX untuk menghubungkan dengan sistem operasi
berbasisi UNIX, Apletalk untuk menghubungkan dengan Apple,
Marsnwe untuk menghubungkan dengan Novel Netware, dan
sebagainya.
19. Emulator
Emulator untuk menjalankan aplikasi yang dikompile
untuk sistem operasi yang berbeda pada Linux antara lain :
 DOSemu (DOS emulator) untuk mengeksekusi aplikasi DOS
 WINE (Windows Emulator) untuk mengeksekusi apikasi Windows 16
bit dan beberapa aplikasi Windows 32 bit
 Executor untuk mengeksekusi aplikasi Macintosh

24
 IBCS untuk mengeksekusi file executable FreeBSD, NetBSD, OpenBSD,
SCOUNIX dan sebagainya
 VMWare untuk mengeksekusi Windows, Windows NT20.
20. Partition Mounting
Penamaan symbol huruf pada partisi di Linux tidak ada seperti pada
Windows yang menggunakan partisi hard disk sesuai abjad sehingga
hanya terdapat 26 partisi drive. Pada linux partisi drive tidak dibatasi
jumlahnya dan penamaan partisi tersebut sesuai dengan pengguna.
21. Remote Access
Apabila terjadi kerusakan atau ingin dilakukan kofigurasi server pada
Linux dapat dilakukan dengan jarak jauh.
22. Firewall
Firewall adalah sistem untuk menutup port pada PC yang tidak
digunakan sehingga dapat mengurangi adanya program tertentu yang
tidak diinginkan masuk dalam komputer tersebut. Pada linux, firewall
diatur sehingga jalur lalu lintas dapat berjalan dengan lancar dan resisten
terhadap kondisi luar atau dalam yang tidak diinginkan
23. Shell Programmable
Merupakan Command Line Interpreter / Interface (CLI) dan semua program
danaplikasi disediakan dalam bentuk CD atau disket. Pengelolaan
aplikasi tersebut juga terdapat pada antar muka CLI maupun Graphic User
Interface (GLI). Sehingga apabila suatu sitem menerima perintah dari
user dapat dieksekusi perintah tersebut.
24. Handal
Dapat menangani berbagai situs web secara cepat misalkan Google dan
Facebook. Situs web tersebut menggunakan Linux sebagai sistem operasi

25
server. Selain itu Linux dapat dibandingkan dengan super komputer dan
tidak jauh berbeda keunggulannya. Serta tidak pernah terjadi crash atau
hang.
25. User Friendly
Dalam penginstalan linux juga termasuk hal yang mudah yaitu
membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan melakukan 7 kali klik.
Aplikasi dan program yang terdapat pada linux juga mudah untuk
didapatkan dengan melakukan searching pada internet. Linux
memberikan hampir semua kebutuhan pengguna dengan gratis misalkan
editor teks, aplikasi pengolah gambar, aplikasi perkantoran, web browser,
pemutar video / audio, kompiler, utiliti, dan sebagainya.
Dari semua keunggulan Linux yang telah dijelaskan di atas, Linux ternyata
masih terdapat kekurangan dibandingkan sistem operasi lainnya.
Kekurangan linux adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi grafis seperti GIMP belum dapat menyamai Adobe Photoshop
atau Adobe InDesign yang masih lebih baik dari Scribus.
2. Masih terdapat software yang belum dapat diterapkan pada linux.
3. Beberapa hardware kesulitan menyediakan driver untuk linux.
Perlu waktu dan tenaga untuk mempelajari cara penggunaan Linux
karena pada dasarnya sistem operasi Linux berbeda dengan Windows.
KESIMPULAN
Linux adalah merupakan salah satu pengembangan dari UNIX.
Keunggualan linux adalah tepat diterapkan untuk sistem operasi server. Selain
itu, linux memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan sistem operasi
lainnya. Saat ini banyak negara maju yang menggunakan linux untuk
melakukan aktifitas pemrograman (Tim Peneliti Wahana Komputer 2006)

26
2.3.3 Sistem Operasi Jaringan Unix

Unix adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan dari MULTICS


yaitu sebuah proyek sistem operasi multi user yang dikembangkan oleh Bell
Laboratories sekitar awal tahun 1970 yang mana sistem operasi ini bersifat multi
user dan multi tasking, sistem operasi unix dapat menangani pemrosesan data
yang besar serta menyediakan berbagai layanan internet seperti web server, FTP
server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS)
yang mengijinkan klien (client) dengan sistem operasi yang berbeda untuk
mengakses file yang disimpan di komputer yang menggunakan sistem operasi
unix. Arsitektur unix dan model client/server merupakan elemen yang paling
penting dalam perkembangan internet dan mengubah proses komputasi secara
terpusat dalam jaringan dari pada proses tunggal di komputer (Abdul Kadir
2002). Beberapa jenis sistem operasi Unix yang cukup popular yang digunakan
dalam jaringan komputer yaitu :

 BSD Unix
 SUN Solaris
 SCO Unix
 Free BSD
 Unix Ware

Keuntungan Menggunakan Sistem operasi Jaringan Unix:

 Unix merupakan basis dari berbagai operating sistem yang ada sekarang.
penggunaan unix sangat luas, mulai dari komputer server, router, ATM,
desktop, sampai Hollywood. Bahkan industri perfilman ternyata

27
menggunakan operating sistem unix like untuk kebutuhan digital imaging
mereka. Film-film yang penuh efek 3d di proses menggunakan OS unix.
kenapa unix ? Karena unix lebih mudah di kostumisasi sesuai kebutuhan.
lalu siapa yang menggunakan unix ? Banyak sekali yang menggunakan
unix untuk berbagai kebutuhan, dari mulai network engineer sampai
seorang artis, banyak sekali keuntungan menggunakan unix.
 Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file-server,
Internet-client
 pengembangan Java. Stabilitas yang terkenal dan kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan Sistem operasi yang lain.
 Tahan terhadap gangguan virus
 Desktopnya menarik

Kelemahan Unix :

 Harga sistem operasi komersial yang mahal.


 Kecepatan inovasi Linux lama kelamaan mendesak sistem Unix
komersial.
 Penawaran sistem operasi Unix versi gratis tak sebaik sistem operasi Unix
komersial.
 Dukungan driver hardware yang kurang .
 Sedikit software untuk kantor.
 Penggunaannya yang kurang familiar.
 Perintah-perintah pengoprasian relatif panjang.
 Format file sangat minim

28
 Banyak perangkat lunak yang belum kompetibel (Stall91)

2.3.4 Sistem Operasi Jaringan Netware Novell

Novell NetWare adalah sebuah sistem operasi jaringan (NOS) yang


umum digunakan dalam komputer IBM PC atau kompatibelnya. Sistem operasi
ini dikembangkan oleh Novell, dan dibuat berbasiskan tumpukan protokol
jaringan Xerox XNS serta menyediakan akses file remote transparan dan
berbagai layanan jaringan terdistribusi, termasuk sharing printer dan dukungan
untuk berbagai aplikasi seperti surat elektronik transfer dan akses database.
Pada awal pengembangannya sistem operasi ini adalah sistem operasi dedicated
server yaitu dimana server mutlak hanya berfungsi sebagai server, oleh karena
adanya permintaan pasar agar server juga dapat difungsikan sebagai terminal
beberapa versi dari sistem operasi dikembangkan menjadi sistem operasi Non
Dedicated Server yaitu selain sebagai pelayan (server) juga dapat berfungsi sebagai
klien (client). Netware menentukan atas lima lapisan model referensi OSI, serta
berjalan pada media apapun-protokol akses layer 2, NetWare dan protokol
pendukungnya sering hidup berdampingan di saluran fisik yang sama dengan
banyak protokol populer lainnya, termasuk TCP / IP, DECnet, dan AppleTalk.
Sistem operasi ini didasarkan pada arsitektur klien-server. Sistem operasi ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan (Herwinsyah R 1991)

2.3.4.1 Protokol Netware Novell.

Protokol Netware Novell sangat dipengaruhi oleh desain dan


implementasi Xerox Network System (XNS) arsitektur protokol. Portage
menyediakan dukungan komprehensif untuk setiap sistem operasi desktop

29
utama, termasuk DOS, Windows, Macintosh, OS / 2, dan UNIX. Selain itu,
Novell memberikan dukungan yang luas untuk jaringan area lokal dan asinkron
komunikasi luas.

a. Protokol IPX : Protokol Internet Exchange (IPX) adalah implementasi


Novell dari Xerox Internet Datagram Protocol (IDP). IPX adalah protokol
datagram connectionless yang memberikan paket di Internet dan
menyediakan workstation dan server NetWare file dengan pengalamatan
dan routing jasa internetworking.

b. Protokol SPX: sequencing paket protokol Exchange – Control protokol


pada network layer 3. SPX serupa dengan TCP pada TCP / IP suite.
c. Protokol NCP: Network Core Protocol adalah kegiatan rutin aplikasi server
yang dirancang untuk memenuhi permintaan yang datang dari, misalnya
: Netware shell. Layanan yang disediakan oleh NCP termasuk akses file,
akses printer, nama manajemen, akuntansi, keamanan, dan sinkronisasi
file.

d. NetBIOS: Network Basic Input / Output System (NetBIOS) sesi-lapisan


spesifikasi interface dari IBM dan Microsoft. Netware NetBIOS
memungkinkan software emulasi program yang digunakan untuk
menjalankan NetBIOS dalam sistem NetWare.

2.3.4.2 Beberapa Versi dari Novell Netware

Novell Netware sebagai sistem operasi jaringan telah banyak mengalami


revisi, adapun versi-versi dari sistem operasi ini adalah sebagai berikut :

 Novell Netware Versi 2x

30
 Novell Netware Versi 3x
 Novell Netware Versi 4x
 Novell Netware Versi 5x
 Novell Netware Versi 6x

Sistem operasi ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.

Beberapa kelebihan Netware Novell :

 Protokol jaringan SPP bermodifikasi dari IDP yang berbasiskan


koneksi dan lebih terjamin.
 Network Operating System (NOS) memang betul-betul menunjukan
bahwa Novell sangat serius dalam hal pengubahan PC yang
tadinya hanya jalan sendiri, menjadi PC yang bisa disambung
sampai tidak terbatas.
 Salah satu keunggulan Novell Netware yaitu Novell Directory
Services (NDS) yang sangat mudah dikembangkan, terutama untuk
penambahan atribut baru dari setiap data. Novell yang
berkonsentrasi pada file server dan print server, sementara untuk
aplikasi lainnya kita membutuhkan Netware Loadable Modules
(NLM), hingga setiap kali kita ingin membuat suatu aplikasi, kita
selalu harus memasukan NLM yang biasanya dikembangkan oleh
perusahaan lain. Novell Netware mengambil pendekatan dimana
setiap terminal dapat menerima dan mengirim informasi domain-
nya. Penanganan direktori yang berdasarkan satu root merupakan
pendekatan yang sangat effisien bagi sistem komputer yang sangat
banyak. Cara ini sudah ditempuh oleh sistem Internet, dimana

31
berbagai macam server yang ditempatkan di posisi yang berbeda
(atau bahkan negara yang berbeda) bisa saling mengisi informasi
dan dianggap sebagai satu kesatuan. Novell dengan Novell
Directory Services-nya sudah menerapkan cara ini dengan
mengambil sistem dari Banyan (X.500)
Novell GroupWise dan ManageWise menyatakan bahwa sudah 160
perusahaan menggunakan dan berniat untuk menerapkan sistem
NDS(Novell Directory Services) didalamnya (Herwinsysah R 1991).

Kekurangan Netware Novell:

 Protokol jaringan IDP menyediakan pengiriman datagram yang


tidak terjamin dan tanpa koneksi dari 1 host ke host.
 Dengan paket Windows NT 4.0, kita tidak perlu lagi membeli
software tambahan apapun untuk menjalankan jaringan
komputer yang sedang atau akan dibuat , sementara dengan
Novell, kita masih perlu membeli Microsoft Windows NT untuk
menjalankannya, kecuali jika sistemnya masih menggunakan
DOS. Kemudian, dalam pengembangan aplikasinya, pemakai
Novell Netware masih harus banyak ber-eksperimen untuk
memasangnya secara baik, sementara dengan Windows NT,
aplikasinya semua sudah tersedia dengan baik, cukup satu
paket Microsoft Office yang secara de facto tidak akan
mengalami kesulitan jika dijalankan dalam satu sistem yang
sama Microsoft Windows.

2.4 Protokol Jaringan Komputer

32
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau
mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara
dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protokol perlu diutamakan
pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun
komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara
umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk
mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang. Agar
protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat maka
dibutuhkan standardisasi protokol (Winarno S 2010).

Beberapa jenis protokol jaringan yang sering digunakan untuk


mengimplementasikan sebuah jaringan adalah:

 TCP/IP

Transmission Control Protokol/Internet Protokol (TCP / IP),merupakan


protokol yang digunakan untuk membangun jaringan Internet.Protokol
ini tidak hanya digunakan pada sistem operasi Windows,karena sistem
operasi yang berbasis unix pun (contoh : linux)juga menggunakan Protokol
Jaringan jenis ini,yaitu TCP / IP

 IPX atau SPX

IPX ( Internetwork Packet eXchange ) atau SPX ( Sequence Packet


eXchange ) merupakan jenis protocol jaringan yang digunakan oleh
Novell Netware yang pengaplikasiannya sering digunakan untuk

33
multiplayer game.Ada kalanya,multiplayer game juga menggunakan DCC (
Direct Cable Connection)

 NetBios

Atau Network Basic Input Output System,merupakan jenis protokol


jaringan yang digunakan oleh Microsoft untuk mengimplementasikan
Local Area Network (LAN) manager (Edi S M 2008).

Berhubung pengembangan jaringan komputer yang dilakukan berbasis pada


produk Microsoft dalam hal ini windows 2003 server, penggunaan protokol TCP
/ IP sangat dominan.

2.5 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris


antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station (Dede S
2008). Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah
ini.

a. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa


konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.
Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan
biaya menengah. Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan
yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer.
Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya
mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada.
Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin

34
menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini,
bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan
terganggu. Model jaringan bintang ini relatif sangat sederhana,
sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang
biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar
diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka
segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah
dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia
pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna
mengontrol kegiatan anak didik mereka.
b. Topologi Cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik
yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sehingga
membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi
cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami
gangguan. Jaringan FDDI ( Fiber Distributed Data Interface )
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum
jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah protokol
jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan
bahkan pada jarak yang jauh. Metode akses yang digunakan oleh
FDDI adalah model token. FDDI menggunakan dua buah topologi
ring secara fisik. Proses transmisi biasanya menggunakan satu
buah ring, namun jika ada masalah ditemukan akan secara
otomatis menggunakan ring yang kedua. menggunakan fiber optic
cable pada kecepatan 100 mbps. Pada jaringan ini terdapat beberapa
peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada

35
akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin.
Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai
pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai
tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati
beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam
menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun
dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu
arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan
dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui
kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada,
maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan
kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada
akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi
semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan
konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul
yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi
setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi
sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping
itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak
terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya
suatu prioritas tertentu.
c. Topologi Bus adalah jaringan yang menghubungkan komputer
satu dengan lainnya secara berantai dengan perantara suatu kabel
yang umumnya berupa kabel tunggal jenis koaksial (coaxial).
Semua node dihubungkan secara seri menggunakan kabel
tersebut. Topologi bus umumnya tidak menggunakan suatu

36
peralatan aktif untuk menghubungkan komputer. Oleh karena itu,
pada ujung-ujung kabel koaksial harus ditutup dengan tahanan
untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan
yang dapat menyebabkan kemacetan jaringan.
d. Topologi Mesh adalah suatu topologi yang membentuk hubungan
antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara
langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan.
Akibatnya dalam topologi mesh setiap perangkat dapat
berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated
links).
e. Topologi Pohon
Pada jaringan dengan topologi pohon, terdapat beberapa tingkatan
simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya,
dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data
yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya
untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7,
data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum
berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon adalah,
dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap
saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok
yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain
dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah,
apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka
kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi
tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

37
f. Topologi Linier adalah jaringan komputer dengan topologi yang
biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout
umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi
(komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut
dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan
sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British
Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan
nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial
Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan
murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan


kekurangan, pemilihan topologi dalam membangun /
mengembangkan jaringan komputer didasarkan pada skala jaringan,
biaya, tujuan, dan pengguna (Wahidin 2007). Dalam penelitian ini
penulis menggunakan topologi star.

2.6 Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan


informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang
dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat
dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data.
Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung
pada beberapa faktor seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada
atau tidaknya medium tersebut. Dalam jaringan komputer secara garis besar
dikenal dua model media transmisi yaitu media transmisi data yang terbuat dari

38
bahan tembaga atau biasa disebut dengan media transmisi dengan kabel juga
dikenal dengan istilah media transmisi terpandu (Guided transmission media) dan
media transmisi tanpa kabel, model ini adalah merupakan jaringan komputer
yang menggunakan sistem gelombang atau dikenal istilah media transmisi tidak
terpandu atau Unguided Transmission Media (Dede Sopandi 2008)

1. Karakteristik Media Transmisi :


a. Jenis alat elektronika
b. Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
c. Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
d. Ukuran data yang dikirimkan

2. Kegunaan Media transmisi yaitu digunakan untuk mengirimkan


informasi dari suatu tempat ke tempat lain.

Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio


membutuhkan media transmisi untuk dapat mengirim /menerima data. Seperti
pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan
dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media
transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya (Dede Sopandi 2008).

2.7 Data atau Informasi

Yang menjadi topik utama dalam sistem jaringan yang berjalan adalah
bagaimana pemrosesan data menjadi informasi berlangsung. Dalam teknologi
informasi, data adalah fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-
tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi yang merepresentasikan keadaan sebenarnya

39
yang selanjutnya digunakan sebagai masukan suatu Sistem Informasi.
Sedangkan Informasi adalah merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact)
dengan lebih berguna dan lebih berarti.

Telah diuraikan sebelumnya tentang bentuk data dalam proses


pengolahan data di lingkungan sistem jaringan komputer STMIK JAYAKARTA
yaitu : database mahasiswa, lulusan, dosen, karyawan serta pengolahan data
bersifat administratif, yang mana semuanya itu mengarah pada sasaran akhir
yaitu pelayanan informasi yang memberikan kepuasan kepada pelanggan yang
terkait proses belajar dan mengajar di lingkungan STMIK JAYAKARTA. Oleh
sebab itu, dengan penelitian yang dilakukan dan implementasi pengembangan
sistem jaringan yang ditawarkan, kiranya dapat memberi penyelesaian terhadap
masalah-masalah yang ditemukan dalam proses pengolahan data dalam sistem
jaringan yang sedang berjalan.

40
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode rekayasa sistem informasi System


Development Life Cycle ( SDLC ) yang didalamnya terdapat perancangan, analisa,
desain, dan implementasi. Dan penelitian ini pada tahap implementasi akan
dilakukan dimana penelitian ini dilakukan yaitu pada STMIK JAYAKARTA.

3.2 Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah Sistem Jaringan Komputer


Enterprise STMIK JAYAKARTA yang menggunakan sistem operasi Windows
NT Terminal Server dan yang akan akan dikembangkan dalam rangka
peningkatan kinerja jaringan tersebut dengan menggunakan Windows 2003
server yang menunjang kepentingan bidang pendidikan dan bisnis dengan
sasaran akhir yakni menghasilkan satu sistem jaringan yang mampu
mendukung pemrosesan data dengan berbagai tipe data yang dapat mengikuti
perkembangan teknologi informasi.

3.3 Data Penelitian

Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder.

a. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung baik dari
interview dengan perusahaan atau organisasi-organisasi lainnya yang

41
sudah lebih dahulu menerapkan teknologi jaringan komputer, serta
yang diperoleh dari observasi uji coba langsung membangun jaringan
komputer dengan mengadopsi teknologi jaringan komputer.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,
seperti studi kepustakaan, maupun hasil pencarian dari internet dan
sumber-sumber lainnya.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Wawancara : Wawancara merupakan metode pengumpulan data


dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada pihak
perusahaan, badan atau organisasi yang telah berpengalaman
menerapkan teknologi jaringan. Pertanyaan dilakukan dengan sifat
terbuka, dimana peneliti mendapatkan informasi rinci dari nara
sumber tanpa membatasi jawaban yang diberikan oleh nara
sumber.
3.4.2 Studi Kepustakaan : Studi kepustakaan merupakan metode
pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur – literatur
yang relevan dengan penelitian guna memperoleh gambaran
teoritis mengenai konsep pemanfaatan teknologi jaringan
komputer.

3.5 Metode Pengembangan


Untuk merancang dan meningkatkan sistem jaringan komputer
enterpeise berbasis client server, penulis menggunakan metode SDLC

42
(Systems Development Life Cycle) sebagai alat bantu dalam
pengembangan sistem.

Gambar 3.1 Metode SDLC


SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis
sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang
digunakan meliputi :
1. Melakukan survey dan menilai kelayakan proyek
pengembangan sistem informasi.
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang
sedang berjalan.
3. Menetukan permintaan pemakai sistem informasi.
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling
baik.
5. Menetukan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software).
6. Merancang sistem informasi yang baru

43
7. Membangun sistem informasi yang baru.
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan
sistem informasi yang baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan / peningkatan
sistem informasi baru bila diperlukan.
Dengan siklus SDLC (System Development Lyfe Cycle), proses membangun sistem
dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing
langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC terdapat
enam langkah, adapun enam langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen
yang sedang berjalan.
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian
mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan
proyek sistem.
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja
manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk
pengembangan sistem informasi.
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem
informasi dengan menulis program yang diperlukan.
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem
yang sudah dibuat.
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem yaitu menerapkan dan
memelihara sistem yang telah dibuat.

44
Enam siklus dari SDLC dijalankan secara berurutan mulai dari langkah pertama
hingga langkah yang keenam, serta melakukan pengkajian ulang setiap langkah
yang sudah selesai, lebih tekankan pengkajian ulang disertai oleh pengguna
yang sudah mahir, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan
perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan
benar dan sesuai dengan harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu
diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya. Kaji ulang yang dilakukan
adalah pengujian yang sifatnya kontrol kualitas (quality control), sedangkan
pengujian pada langkah kelima bersifat pada jaminana kualitas (quality
assurance). Proses pengontrolan mutu (quality control process) dilakukan oleh
personal internal tim dalam membangun kualitas, sedangkan proses penjaminan
mutu (quality assurance process), dilakukan oleh orang dari luar tim umtuk
menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi, hal
tersebut akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem
(Yulia.W. SDLC)

3.5.1 Kegunaan SDLC


SDLC diperlukan untuk mengakomodasi beberapa kebutuhan, baik itu
dari kebutuhan pengguna akhir (user requirement) maupun dalam rangka
pengadaan perbaikan sejumlah problema yang terkait dengan pengembangan
perangkat lunak itu sendiri (software bugs). Kesemua itu dirangkum pada proses
SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru (kemampuan penggunaan)
baik itu secara modular (instalasi parsial atau update dan upgrade perangkat
lunak) maupun dengan proses instalasi baru (penggantian perangkat lunak
menyeluruh atau software replacement). Dari proses SDLC juga berapa lama umur
sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk tetap dipergunakan yang

45
dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan perangkat lunak
(software support) dari pengembang perangkat lunak terkait. (Yulia.W. SDLC)

3.5.2 Implementasi SDLC

Secara sederhana proses implementasi SDLC dapat dilihat dari penamaan


sebuah perangkat lunak, sebagai contoh berikut :

 Sebuah aplikasi contoh "ABCDE" versi 1.0 {alpha|beta| i386|x64}, dapat


diartikan bahwa aplikasi contoh "ABCDE" tersebut dipublikasikan dalam
tahap awal yang ditandai dengan label versi 1.0 atau biasanya disingkat
dengan huruf v1.0. Bila dikemudian waktu label versi menjadi versi 1.2
atau v1.2 maka hal tersebut menandakan bahwa perangkat lunak tersebut
telah mengalami revisi (baca : perbaikan) dari versi sebelumnya.
 Penambahan akhiran {alpha|beta| } menunjukkan status pengembangan
perangkat lunak tersebut - dimana yang berakhiran alpha menandakan
bahwa perangkat lunak tersebut masih dalam pengembangan dalam
tahap yang paling awal sehingga kemungkinan akan adanya kesalahan
operasional dari perangkat lunak tersebut (software error) masih akan
sering dirasakan, dan masih layak di-uji-coba secara terbatas dalam
laboratorium. Yang berakhiran beta menandakan bahwa sebuah
perangkat lunak tersebut telah siap dipublikasikan dalam lingkup
percobaan pada pengguna akhir sembari pengembang menerima
masukan evaluasi dari pengguna secara langsung. Penandaan stabil
menunjukkan bahwa sebuah perangkat lunak telah lulus uji coba

46
laboratorium secara baik dan layak untuk dipergunakan di-lingkungan
produksi atau pengguna umum.
 Penambahan akhiran {i386|x64|smp|sparc|ppc} menunjukkan dalam
lingkungan komputasi berbasis prosesor apa sebuah perangkat lunak di-
kembangkan dan untuk di-operasikan (install). i386 menunjukkan bahwa
sebuah perangkat lunak dikembangkan dan di-operasikan untuk
lingkungan komputasi berbasis prosesor sekelas Intel 32-bit. x64 berarti
dikembangkan untuk kelas prosesor Intel 64-bit, dan smp berarti
perangkat lunak tersebut dapat digunakan untuk oleh komputer CPU
berprosesor dua atau lebih. sparc menunjukkan bahwa perangkat lunak
dikembangkan khusus untuk komputer berbasis prosesor SUN SPARC,
ppc khusus untuk komputer berbasis CPU Power PC atau PPC.

3.5.3 Kebutuhan SDLC

Penerapan SDLC yang baik dan benar pada prinsipnya juga


membutuhkan biaya baik itu finansial maupun non-finansial, baik itu teknis
maupun non-teknis yang tidak sedikit. Kesemua hal tersebut wajib
diperhitungkan secara cermat agar proses pengembangan perangkat lunak (yang
menjadi inti utama dari SDLC) tidak terhambat atau bahkan terbengkalai.

3.5.4 Limitasi SDLC

Kadangkala, perkembangan dan penggunaan teknologi antara perangkat


keras dan perangkat lunak, dan sesama perangkat lunak tidak sejalan (baca :
lebih cepat atau lebih lambat antara satu dengan lainnya, antara mendukung dan
tidak mendukung satu dengan lainnya) - sehingga terkadang hasil proses SDLC

47
yang membutuhkan aplikasi pendukung lainnya (software dependencies) maupun
perangkat keras (hardware) yang benar-benar mendukung perangkat keras baru
agak kesulitan dalam proses penyesuaian (serapan) sehingga dapat
menyebabkan proses implementasi SDLC "terkesan" stagnan.

3.5.5 Kelebihan dan Kelemahan Metode SDLC

Kelebihan – kelebihan metode SDLC yaitu :

1. Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman


mengembangkan sistem.
2. Memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis
dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

Kelemahan – kelemahan meyode SDLC yaitu :

1. Hasil dari SDLC tergantung dari hasil di tahap analisis, sehingga


jika terdapat kesalahan analisis, akan terbawa terus.
2. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena
sistem harus dikembangkan sampai semua selesai terlebih dahulu.

Beberapa tahun terakhir ini peningkatan produktifitas organisasi disertai dengan


berkembangnya teknologi komputer baik hardware maupun software. Akan
tetapi tidak semua kebutuhan sistem informasi dengan komputer itu dapat
memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi.
Keterbatasan sumber daya dan anggaran pemeliharaan memaksa para
pengembang sistem informasi untuk menemukan jalan untuk mengoptimalkan
kinerja sumber daya yang telah ada. Karakteristik dari suatu sistem informasi

48
manajemen yang lengkap tergantung dari masalah yang dihadapi, proses
pengembangannya dan tenaga kerja yang akan dikembangkannya. Seiring
dengan perkembangan permasalahan karena berubahnya lingkungan yang
berdampak kepada perusahaan maka yang menjadi parameter proses
pengembangan sistem informasi yaitu masalah yang dihadapi, sumber daya
yang tersedia dan perubahan, sehingga hasil pengembangan sistem informasi
manajemen baik yang diharapkan oleh perorangan maupun oleh organisasi
turut berubah. Perubahan tersebut pada akhirnya menimbulkan ketidak pastian
dan menambah kompleks/rumit masalah yang dihadapi oleh para analis sistem
informasi. Metode SDLC mampu memenuhi tantangan perubahan dan

kompleksnya masalah yang dihadapi (http://wulan-


syahid.blogspot.com/2010/06/siklus-hidup-pengambangan-sistem-sdlc-1.html).

3.6 Arsitektur Penggunaan Teknologi


Gambar di bawah ini menjelaskan arsitektural pemanfaatan teknologi
jaringan dalam pengembangan untuk meningkatkan kinerja jaringan komputer
enterprise STMIK JAYAKARTA.

49
Gambar 3.2 Arsitektur Jaringan Komputer STMIK JAYAKARTA
saat ini.
Dari gambar jaringan komputer di atas dapat dilihat akses internet dapat
dilakukan hanya melalui peladen atau server, yakni setelah melalui proses login
ke server, telah diuraikan sebelumnya bahwa sasaran yang akan dicapai dengan
peningkatan kinerja jaringan komputer ini yaitu pengolahan data dengan 64 bit
dapat dilakukan, pengelolaan saluran jaringan dapat dilaksanakan yakni
pemisahan saluran internet untuk umum dan saluran internet untuk lingkungan
kerja STMIK JAYAKARTA, setting perangkat keras terbaru dapat dilakukan
serta pertukaran informasi yang cepat, tepat, dan akurat.

50
3.7 Penjadwalan Penelitian
Untuk Penelitian yang dilakukan, penjadwalan pelaksanaan project
penelitian dapat digambarkan seperti terdapat pada table berikut ini :
Tabel 2 : Penjadwalan Penelitian
Jadwal Project Januari 2012 Pebruari Maret April 2012 Mei 2912
202 2012
Konsep & Analisa

Persiapan Server

Reinstalasi Kabel

Persiapan
Klien
Transfer Data
server to new
Server
Implementasi & Uji
Coba

51
BAB 4
ANALISIS DAN PEMODELAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Berjalan


Sistem jaringan komputer yang saat ini berjalan pada STMIK
JAYAKARTA adalah sebuah sistem jaringan berbasis Client Server dimana
komputer server menggunakan sistem operasi Windows NT Terminal Server
versi 4.00. Pada awal dibangunnnya jaringan komputer di lingkungan
STMIK JAYAKARTA dengan model yang disebutkan di atas, sangat terasa
manfaat yang didapat karena sistem jaringan mampu menjawab
permasalahan yang ada pada saat itu yakni Pengolahan Data Berbasis file
atau dengan kata lain pengolahan data tidak terintegrasi, dimana pengolahan
data dilakukan secara terpisah dan dengan berbagai model pengolahan data,
serta penyimpanan datanya juga secara terpisah, sehingga berakibat pada
keluar masuknya data dari dan ke sistem tidak dapat termonitor. Dengan
membangun dan mengembangkan sitem jaringan, ini merupakan strategi
dari manajemen dalam rangka bagaimana menciptakan suatu proses
pengolahan data dalam bentuk pola pengolahan data yang terintegrasi
sehingga keluar masuknya data dari sistem dapat dimonitor dengan baik.
Pengolahan data terintegrasi merupakan suatu model pengolahan data yang
dilakukan dalam satu program aplikasi dan disimpan secara terintegrasi
dengan sistem keamanan yang lebih baik serta menjamin setiap aplikasi yang
dijalankan oleh pemakai (Sudantha W. 2003).
Pesatnya perkembangan teknologi informasi sekarang ini dirasakan
sangat besar pengaruhnya terhadap berbagai sisi kehidupan, terlebih
pengaruhnya pada format data yang ada, disertai semakin tingginya tuntutan

52
untuk terciptanya pertukaran informasi yang cepat, tepat, serta akurat, hal
tersebut juga berpengaruh terhadap adanya perubahan format data yang
masuk serta data keluar di lingkungan pengolahan data STMIK
JAYAKARTA. Dari hasil wawancara langsung dengan para pengguna sistem
jaringan yang sedang berjalan, serta hasil pengamatan yang penulis lakukan
saat berlangsung pengolahan data, yang mendasari untuk melakukan
peningkatan kinerja sistem jaringan yang sedang berjalan. Adapun kendala-
kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan data saat ini yaitu :
 Sistem jaringan yang sedang berjalan tidak dapat mendukung
pengolahan data dengan format data terbaru.
 Sistem jaringan yang berjalan tidak dapat mendukung
penggunaan perangkat lunak keluaran terbaru.
 Sistem Jaringan yang berjalan mempunyai kelemahan dalam
hal mengelola pengaturan jalur komunikasi terkait pemisahan
jalur komunikasi untuk keperluan proses data akademik serta
pemisahan jalur layanan internet umum dengan layanan
internet untuk lingkungan kerja STMIK JAYAKARTA.
 Peladen atau Server tidak dapat mendukung peralatan
masukan / keluaran USB.
Berikut ini penulis menyajikan hasil wawancara dengan bagian ( Front
Office, Personalia, Accounting, Akademik, Perpustakaan, Jurusan, Lab
Komputer ) pengguna jaringan komputer STMIK Jayakarta mengenai perlu
tidaknya peningkatan kemampuan jaringan komputer yang sedang berjalan,
yang disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

53
12

10

6 Tidak Perlu
Sangat Perlu
4
Perlu
2

Gambar 4.1 Prosentasi Kebutuhan Peningkatan Kinerja Jaringan


Komputer.

Dari grafik di atas dapat dilihat tingginya prosentase permintaan untuk


meningkatkan kinerja jaringan komputer yang ada.

4.2 Implementasi Sistem Yang Baru


Mengacu pada masalah – masalah yang ada, yang mana hal tersebut
mempengaruhi pada terjadinya perubahan pada pencapaian sasaran awal
pembangunan sistem jaringan komputer. Agar sasaran manajemen tersebut
dapat tercapai kembali serta permasalahan di lingkungan sistem jaringan yang
ada pada saat ini dapat teratasi, penulis mengajukan suatu solusi dengan
mengimplementasikan satu sistem jaringan komputer yakni meningkatkan
kinerja jaringan komputer enterprise di STMIK Jayakarta.
Dengan meningkatkan kemampuan jaringan komputer STMIK Jayakarta,
segala aspek proses pengolahan data yang ada didalamnya akan mendapatkan

54
manfaat teknologi informasi secara optimal, meningkatkan efisiensi kerja,
efektivitas serta tingkat integrasi data yang lebih baik. Dengan peningkatan
kemampuan dari sistem jaringan, diharapkan semua kendala-kendala yang
dihadapi oleh sistem jaringan yang lama dapat diatasi. Adapun sasaran yang
akan dicapai dengan peningkatan kemampuan sistem jaringan adalah sebagai
berikut :
 Dapat melakukan pengolahan data dengan format data terbaru yaitu
resolusi tinggi, data dalam bentuk gambar, video, serta suara.
 Perangkat lunak keluaran terbaru dapat dioperasikan.
 Mendukung manajemen jalur komunikasi dengan penggunaan kartu
jaringan lebih dari satu.
 Proses sinkronisasi perangkat keluaran I/O yang terbaru dapat
dilakukan.
 Integrasi data lebih terjamin.
 Monitoring data yang masuk dan keluar dari sistem dapat dilakukan.
Kemampuan Sistem Jaringan yang baru dalam mengatasi masalah-masalah yang
timbul selama ini dapat dilihat pada sajian tabel berikut.
Tabel 3 Komparasi Pemrosesan Data Jaringan Lama Dengan Sistem Jaringan
Yang Baru
NO Jenis Data / Proses Detil Proses Server Server Baru
Lama
1 Data Akdemik Clarion √ √
2 Data Administrasi Ms. Office 2007 X √
3 Data Grafis Desain / X √
Drawing

55
4 Internet Download Lambat Cepat
5 Dukungan H/W Driver H/W X √
Baru

Dari table di atas, lima pemrosesan data yang jadi contoh perbandingan antara
jaringan komputer yang lama dengan sistem jaringan komputer yang baru dapat
dilakukan yaitu :
Untuk penghitungan rasio perbandingan adalah jumlah keseluruhan proses /
proses yang dapat dilakukan yakni :
 Untuk sistem jaringan yang lama = 1 / 5 x 100% = 0,2%
 Untuk system jaringan yang baru = 5 / 5 x 100% = 100%

4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras


Dalam rangka meningkatkan kinerja sistem jaringan yang ada, diperlukan
perangkat keras jaringan yang berkualitas, setiap perangkat jaringan harus
dapat saling menunjang dalam hal kecepatan dalam mengolah dan
mentransmisikan data. Peralatan jaringan yang diperlukan yaitu :
a. Server
b. Terminal ( Station )
c. Media Transmisi
d. Switch
e. Printer
f. Kartu Jaringan

56
4.2.1a Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan
tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor
yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem
operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network
operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat
didalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan
akses kepada workstation anggota jaringan. Dilihat dari fungsinya, server bisa di
kategorikan dalam beberapa jenis yaitu :

 Server aplikasi (application server) adalah server yang digunakan


untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses
oleh client.

 Server data (data server) adalah server digunakan untuk


menyimpan data baik yang digunakan client secara langsung
maupun data yang diproses oleh server aplikasi.
 Server proxy (proxy server) adalah server yang berfungsi untuk
mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy atau
server yang bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet
untuk setiap komputer klien. Proxy server bekerja dengan
menjembatani komputer ke Internet. Program Internet seperti
browser, download manager dan lain-lain berhubungan dengan
proxy server, dan proxy server tersebut yang akan berkomunikasi
dengan server lain di Internet (Arnold. 2010)

57
Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan yang ditemui oleh penulis, fungsi
sebuah server selain sebagai server aplikasi juga berfungsi sebagai server data
dan server proxy, yang mana hal tersebut berdampak pada tingginya beban
kerja yang diemban oleh sebuah server, yang mengakibatkan lambatnya server
dalam melakukan proses.
Untuk mendapatkan sebuah jaringan komputer yang handal, sebaiknya
perlu membuat server sesuai dengan fungsi dari masing-masing server seperti
diuraikan di atas, agar pengelolaan data juga dapat dengan mudah dilakukan,
serta beban kerja setiap server dapat dibagi sesuai dengan fungsi dari setiap
server. Untuk membangun / meningkatkan kemampuan sebuah jaringan
komputer dengan membuat server sesuai dengan fungsi masing-masing server
diperlukan dukungan finansial total dari pihak manajemen karena projek
tersebut memerlukan biaya relative sangat tinggi (Joko IM 2005). Hal tersebut
juga yang ditemukan pada jaringan komputer STMIK JAYAKARTA, dimana
server mempunyai fungsi ganda sebagai server aplikasi juga berfungsi sebagai
server data dan juga server proxy.
Model jaringan yang akan dikembangkan adalah jaringan komputer
model Client Server, dimana dalam model jaringan client server semua proses
berpusat pada server, karena itu diperlukan perangkat keras yang memadai
sebagai Server.
Adapun perangkat-perangkat yang diperlukan dapat dilihat dalam tabel berikut
ini.
Tabel 4 Spesifikasi Perangkat Keras Komputer Server
NO Peralatan Kategori/ Tipe Produsen
1 Mainboard TUF SABERTOOTH X79 ASUS

58
2 Processor Pentium IV 3 Ghz Intel
3 RAM / Memory 16 DDR3 Kingston
GB

4 Hard Disk 160 GB ST3160215A Seagate


5 Display Card Geforce Nvidia Cardex Pro
6 DVD RW External DVD LG
7 Monitor LCD 17 Inch LG
8 Kartu Jaringan PCI RTL

4.2.1b Terminal ( Client )


Untuk menunjang penyelesaian beban kerja yang semakin meningkat
pada bagian akademik STMIK Jayakarta, penulis menyarankan penambahan
beberapa terminal dengan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :
Tabel 5 Spesifikasi Perangkat Keras Komputer Terminal
NO Peralatan Kategori/ Tipe Produsen
1 Mainboard P4 M800 Pro ECS

2 Processor Pentium IV 3 Ghz Intel


3 RAM / Memory 2 GB DDR2 Kingston
4 Hard Disk 80 GB ST380215A Seagate
5 Display Card Geforce Nvidia Cardex Pro
6 DVD RW External DVD LG
7 Monitor LCD 17 Inch LG
8 Kartu Jaringan PCI RTL

59
Diharapkan dengan peningkatan kemampuan jaringan komputer serta
penambahan jumlah klien pada bagian akademik semakin meningkatkan
kualitas pelayan kepada pelanggan.

4.2.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ( Software )


Kebutuhan perangkat lunak dalam meningkatkan kinerja jaringan
komputer STMIK Jayakarta, khusus untk sistem operasi dapat dikategorikan
dalam 2 kategori yaitu sistem operasi untuk server dan sistem operasi untuk
terminal. Sistem operasi jaringan untuk server ada beberapa pilihan seperti
diuraikan pada bab 2.3, mengacu pada semua keunggulan dan kelemahan setiap
sistem operasi jaringan yang ada serta sistem operasi jaringan yang saat ini
digunakan pada STMIK Jayakarta yaitu Windows NT Terminal Server 4.00,
penulis memilih untuk menggunakan sistem operasi Server Produksi Microsoft
yakni Windows 2003 Server. Selain beberapa pertimbangan yang telah
disebutkan, penggunaan windows 2003 server juga adalah untuk memudahkan
dalam migrasi sistem yang akan dilakukan. Perangkat lunak yang diperlukan
adalah sebagai berikut :
 Windows 2003 Server
Sistem operasi yang akan digunakan untuk server
 Windows XP professional dan linux Mandrake 10.00
Sistem operasi untuk terminal
 Bahasa Pemrograman Clarion
 Ms. Office 2007
 Perangkat Lunak Design Grafis

4.2.4 Instalasi

60
Untuk proses instalasi server, Proses ini dilakukan melalui dua tahapan
yaitu instalasi perangkat keras dan instalasi perangkat lunak. Instalasi perangkat
keras harus dilakukan dengan hati-hati dan baik, karena kualitas instalasi akan
berpengaruh pada kinerja perangkat keras tersebut. Instalasi perangkat lunak
juga melalui dua tahapan proses yaitu instalasi sistem operasi dan instalasi
perangkat lunak aplikasi dan pemrograman. Proses instalasi sistem operasi
server perlu dipersiapkan dengan baik serta dilakukan dengan data-data yang
akurat yaitu terkait dengan data keorganisasian mengenai terdapat berapa
bagian dalam organisasi, ada berapa pengguna atau user setiap bagian, semua
ini bertujuan agar kita dapat mengelola setiap sumber daya yang terdapat pada
server sesuai dengan data-data organisasi.

4.2.4a Instalasi Sistem Operasi Windows 2003 Server.


http://id.scribd.com/doc/8794625/Instalasi-Windows-Server-2003
Instalasi Windows Server 2003 mengggunakan master CD Windows Server
2003adalah sebagai berikut :
 Berhubung instalasi dilakukan menggunakan media CD, oleh karena itu
perlu dipastikan komputer sudah terpasang CD-ROM dan booting awal
komputer tersebut dimulai melalui CD-ROM..
 Hidupkan Komputer Server, masukan master CD Windows Server 2003 ke
dalam CD-ROM kemudian komputer akan melakukan proses booting
melalui CD-ROM yang telah berisi CD maters Windows Server 2003, Sesaat
kemudian Komputer server akan melakukan loading file instalasi hingga layar
monitor menampilkan seperti tampak pada gambar di bawah ini

61
Gambar 4.2.4i Windows Setup
 Sesaat kemudian Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan
selamatdatang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar.4.2.4ii Menu Mode Instalasi

62
 Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka akan keluar
tampilanWindows Licencing Agreement.

Gambar 4.2.4iii Menu Lisensi


 Untuk melanjutkan klik tombol F8, hasil proses berikutnya seperti nampak
pada gambar berikut, menu menampilkan informasi tempat penyimpanan
yang ada.

63
Gambar 4.2.4iv Menu Partisi Storage
 Pada Menu ini kita dapat melakukan pengelolaan tempat
penyimpanan, melakukan partisi hard disk sesuai kebutuhan kita.
 Setelah Pembagian partisi dilakukan, selanjutnya klik enter untuk
melanjutkan proses instalasi yang akan menampilkan menu seperti
gambar di bawah ini.

64
Gambar 4.2.4v Menu Format storage
 Pilih tipe file system untuk proses format hard disk, dalam hal ini
penulis memilih NTFS file sistem kemudian klik enter untuk
melakukan format, seperti ditampilkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.4vi Menu Proses Format

65
 Setelah proses format complete, proses instalasi akan dilanjutkan
pada mengkopi file-file utilitas server, seperti terlihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar 4.2.4vii Menu Instalasi Pnegkopian File-file utilitas server


 Setelah mengkopi semua file-file instalasi berakhir, komputer akan
melakukan restart, kemudian instalasi server berlanjut seperti
tampilan gambar dibawah ini.

66
Gambar 4.2.4viii Menu instalasi lanjutan
 Setelah proses ini berakhir, instalasi masuk pada pengaturan
regional.
 Windows Server 2003 menampilkan jendela pengaturan Regional
andLanguage Options seperti terlihat pada gambar di bawah.

67
Gambar 4.2.4ix Regional and Language Option
 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your Software.

Gambar 4.2.4x Menu Personalisasi Server


 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela your product key.

68
Gambar 4.2.4xi Menu Memasukan serial Number
 Masukan Product Key Windows 2003 server yang tertera pada CD
Instalasi, kemudian pilih licensing mode yang akan digunakan,
seperti tampak pada gambar di bawah ini.

69
Gambar 4.2.4xii Menu Model Lisensi
 Setelah Proses menentukan model lisensi selesai, berikutnya sistem
instalasi masuk pada menu penamaan komputer server dan
membuat password administrator seperti terlihat pada gambar
berikut.

Gambar 4.2.4xiii Menu Penamaan server

70
 Kemudian klik next untuk melanjutkan instalasi, kemudian masuk
pada menu time zone, setting waktu ( tanggal, bulan, tahun ) serta
jam.

Gambar 4.2.4xiv Menu Setting Waktu


 Setelah setting waktu dan time zone sudah selesai klik next untuk
melanjutkan instalasi, proses selanjutnya menampilkan menu
untuk kartu jaringan.

71
Gambar 4.2.4xv konfigurasi kartu jaringan
 Pilih typical setting kemudian klik next untuk melanjutkan instalasi,
setelah proses ini berakhir, komputer akan melakukan restart
dengan tampilan selanjutnya seperti tampilan dibawah ini.

Gambar 4.2.4xvi Menu untuk Login

72
 Tekan tombol key + alt + delete untuk login, kemudian masukan
nama dan password, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.2.4xvii Menu menampilkan user yang akan login ke


server.
 Masukan nama user ( Administrator ) serta password kemudian
klik ok, setelah itu permintaan akan diproses, hasil dari proses
dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

73
Gambar 4.2.4xviii Menu Awal Server Login Sebagai Administrator.

4.2.5 Mengoptimalkan Server Sebagai File Server


Setelah proses instalasi dasar server dengan sistem operasi Windows 2003
Server, langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi server dengan
beberapa tahapan, agar server dapat berfungsi secara optimal. Adapun langkah
– langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Klik tombol Start
2. Klik Administrative Tools
3. Klik Manage Your Server, hasilnya akan menampilkan jendela Configure Your Server
seperti tampak pada gamabar di bawah ini.

74
Gambar 4.2.5a Menu Untuk Konfigurasi Server

4. Klik Add or remove a role pada menu Managing Your Server RolesMaka akan muncul
jendela
Configure Your Server Wizard - Preliminary Steps seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

75
Gambar 4.2.5b Preliminary Steps
5. Klik tombol Next.
Kemudian terjadi proses Windows Server 2003 akan mendeksi Network Settings yang
dilakukan .

Kemudian akan muncul jendela proses Configure Server Wizard - Server Role

76
Gambar 4.2.5c Menampilkan Status Server

4.2.5.1 Mengaktifkan File Server


Langkah mengaktifkan file server adalah sebagai berikut :
 Klik File Server, kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela
ConfigureYour Server Wizard - File Server Indexing Service

77
Gambar 4.2.5.1a Configure File server
 Pilih No, leave Indexing Service turned off. Kemudian Klik tombol Next maka
akanmuncul jendela Configure Your Server Wizard - Summary of Selections

Gambar 4.2.5.1b

78
Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard

Gambar 4.2.5.1c Menu Share Folder


 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Folder
Path

79
Gambar 4.2.5.1d Penentuan Folder Sharing
 Tentukan Folder yang akan disharing. Misalnya C:\Data Karyawan (apabila
tidak hafal letak dari folder tersebut, bisa menggunakan tombol Browse untuk
mencarinya).
 Klik tombol next untuk melanjutkan pada menu berikut.

80
Gambar 4.2.5.1e Membuat Nama folder sharing
 Isikan Share name, Descriptions pada kolom yang telah disiapkan dan klik
tombolNext. Maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Permissions.

Gambar 4.2.5.1f Menetukan Model Permision

81
 Setelah model Permision dari Folder telah ditentukan, klik tombol finish, selanjutnya
Windows 2003 Server akan menampilkan jendela sharing was succesfull.

Gambar 4.2.5.1g Proses sharing folder dan aktif file server sukses.
 Klik tombol close, Selanjutnya sistem menampilkan tampilan berikut.

82
Gambar 4.2.5.1h Menampilkan Akhir dari proses mengaktifkan File Server.
 Klik tombol Finish.

83
Gambar 4.2.5.1i Menampilkan Menu Server Role, Status File Server Sudah Aktif

4.2.5.2 Mengaktifkan Printer Server


Agar fasilitas layanan printer jaringan dapat digunakan, untuk itu tersebut perlu
diaktifkan, langkah untuk mengaktifkannya adalah sebagai berikut :
 Masuk ke Menu Server Role, seperti gambar berikut:

84
Gambar 4.2.5.2a Menu Server Role
 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configur Your Server Wizard -
Printersand Printers Drivers.

Gambar 4.2.5.2b Konfigurasi Printer Server

85
 Pilih Windows 200 and Windows XP Clients only, jika anda hanya
menginginkankomputer client menggunakan Sistem Operasi Windows 2000 dan
Windows XP sajaatau All Windows clients jika anada menginginkan semua Sistem
Operasi Windowsdapat menggunakan Print Server pada Windows Server 2003 ini.
 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard -
Summary of Selections.

Gambar 4.2.5.2c Menu Summary Of Selection Printer


 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard

86
Gambar 4.2.5.2d Menu add Printer wizard.
 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard

Gambar 4.2.5.2e Menu memilih model printer yang akan digunakan

87
 Pilih local printer attched to this computer, kemudian berikan tanda cek list pada pilihan
automatically detect and install my Plug and Play Printer apabila andamenginginkan
Windows Server 2003 otomatis mendeteksi keberadaan printer yangterhubung
langsung dengan komputer server.
 Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add a Printer Wizard - Select a
PrinterPort

Gambar 4.2.5.2f Menu Untuk memilih Port Printer

 Pada tampilan gambar di atas tentukan printer yang ada terhubung ke port apa
dikomputer server. (Biasanya adalah LPT 1 atau USB), kemudian klik tombol next,
maka akan muncul jendela add Printer Wizard - Install PrinterSoftware.

88
Gambar 4.2.5.2g Menu Memilih Jenis Printer
 Pilih nama pabrik pembuat printer pada kolom Manufacture dan tipe printer
yangakan digunakan pada kolom Printer. Misalnya Pabrik pembuatnya adalah HP
dan tipe printernya adalah Laserjet 6L, kemudian klik tombol next, maka akan
muncul jendela Add Printer Wizard - Name YourPrinter

Gambar 4.2.5.2h Menampilkan Jenis Printer yang dipilih

89
 Masukan nama printer yang diinginkan kemudian klik tombol Next. Jika akan
menggunakan name printer standar yang diberikan oleh Windows Server2003, dapat
langsung mengklik tombol Next kemudian akan muncul jendela Add Printer
Wizard - Printer Sharing

Gambar 4.2.5.2i Penamaan printer share

 Ketikan nama shaing printer yang akan digunakan, misalnya kita


mengambil nama dari contoh pada gambar di atas yaitu “Laserjet6L”,
kemudian klik next untuk melanjutkan proses instalasi printer server dan
berikutnya masuk pada menu seperti ditampilkan dalam gambar
dibawah ini.

90
Gambar 2.5.2j Lokasi File Printer Server
 Tentukan lokasi printer server dalam gambar di atas lokasinya yaitu pada
Main Server of STMIK Jayakarta, kemudian kolom comment diisi
dengan Print Server Windows 2003 Server STMIK Jayakarta, klik next
untuk menjalankan lanjutan instalasi, hasil proses masuk pada menu print
test seperti Nampak pada gamabr di bawah.

Gambar 2.5.2k Menu Print Test

91
 Pilih No kemudian klik next untuk melanjutkan proses, masuk pada
menu berikut.

Gambar 2.5.2l Proses instalasi printer selesai


 Klik Finish untuk mengakhiri proses, selanjutnya sistem instalasi
menampilkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.5.2m Menampikan Server sudah aktif sebagai print Server

92
 Klik finish untuk keluar dari sistem instalasi, dengan ini proses
konfigurasi printer server sudah selesai.

4.2.5.3 Membuat Group, Folder Kerja dan Pengguna Jaringan


4.2.5.31 Group Pengguna Jaringan
Representasi seorang pengguna dalam sebuah jaringan adalah user
account, sebuah account biasanya diberi nama sesuai dengan nama pengguna
yang akan mengakses fasilitas dalam jaringan atau nama khusus sesuai dengan
tujuan pembuatan account tersebut. Beberapa account dapat digabungkan dalam
satu atau beberapa group, dalam hal ini fungsi group adalah menggolongkan
account ke dalam kelompok – kelompok tertentu. Pada STMIK Jayakarta group –
group pengguna jaringan adalah sebagai berikut :
o Front Office (petugasfo)
o Akademik (Akad)
o Perpustakaan (Perpus)
o Lab Komputer (Lab)
o Keuangan (petugas02)
Berikut ini langkah – langkah untuk membuat group yang ada pada lingkungan
STMIK Jaykarta adalah sebagai berikut :
 klik startmenu - all programs - administrative tool - active directory user and
computers,hasil prosesnya akan muncul jendela Active Directory Users
and Computers.

93
Gambar 4.2.5.31a Active Directory Users and Computers.

Gambar 4.2.5.31b Menu Pembuatan Group


 Klik kanan di user kemudian pilih new – group, seperti terlihat pada
gambar di atas, kemudian masuk pada menu pengsisian nama group dan
masukan nama group seperti yang sudah disebutkan di atas yaitu “ Front
Office “, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

94
Gambar 4.2.5.31c Menu Penamaan Group
 Setelah nama group sudah dibuat kemudian klik ok untuk konfirmasi
permintaan, berikutnya akan kembali pada menu pembuatan group,
seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.3d Menu Awal membuat Group

95
 Klik kanan User > New > Group untuk menambahkan group Akademik

Gambar 4.2.5.3e Menu New Object Group Akademik


 Setelah penamaan group “Akademik” sudah sempurna klik ok untuk
melanjutkan proses, dimana hasil proses kembali ke menu pembuatan
group.

Gambar 4.2.5.3f Menampilkan Group yang sudah dibuat.

96
 Kemudian untuk menambah group yang lain klik kanan user > New >
Group seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.3g Menu Pembuatan Group.


 Selanjutnya masuk pada menu pengisian nama group, masukan nama
group yang diinginkan dalam hal ini Nama Group yang akan dibuat
adalah “Perpus” seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.3h Pembuatan Group Perpus.

97
 Lakukan langkah pembuatan group di atas hingga semua nama group di
lingkungan STMIK Jayakarta terdaftar dalam Server sebagai Group,
seperti tampak dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.3i Menampilkan Semua Group yang ada


 Dengan berakhirnya langkah ini, pembuatan group dilingkungan STMIK
Jayakarta telah selesai, selanjutnya akan dibuat pengguna yang sesuai
dengan bagian-bagian yang terdapat pada STMIK Jayakarta.

4.2.5.32 Pengguna Jaringan


Pengguna jaringan adalah subjek yang turut serta dalam proses
pengolahan data di lingkungan sistem STMIK Jayakarta, oleh sebab itu
pembuatan pengguna atau user dalam server harus mengacu pada kebutuhan
setiap pengguna terhadap fasilitas yng terdapat dalam server, serta
pengklasifikasian pengguna pada setiap group yang sudah dibuat dalam sistem
jaringan. Dengan mangacu pada kondisi tersebut di atas, penulis akan

98
menguraikan tahapan-tahapan pembuatan user atau pengguna dalam server.
Group yang dibuat berdasarkan bagian yang ada di lingkungan STMIK
Jayakarta memiliki nama pengguna atau user untuk login sebagai berikut :
 Front Office dengan nama pengguna petugasfo
 Keuangan dengan nama pengguna petugas02
 Akademik dengan nama pengguna : ikhsan, atty, warno, kuswandi dan
ifan
 Perpustakaan dengan nama pengguna : ros dan erni
 Lab Komputer dengan nama pengguna : gultom, anggiat dan jefri
Dalam pembuatan pengguna atau user jaringan, akan dibuatkan setiap bagian
dengan satu pengguna, adapun langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.
 Login dengan user administrator atau dengan yang selevel, kemudian klik
OK

Gambar 4.2.5.32a Tampilan awal Windows Server 2003


 Sistem server memproses permintaan kemudian hasil proses akan
menampilkan menu awal server, selanjutnya klik < start < Pograms <

99
Administrative Tools < Active Directory Users and Compters, seperti
tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.32b Menu Utama Server


 Hasil dari proses permintaan di atas selanjutnya akan masuk pada menu
pembuatan pengguna jaringan.

Gambar 4.2.5.32c Menu Active Directory Users and Computers


 Klik kanan < Users < New < Users kemudian klik ganda pada users
seperti tampak pada gambar di bawh ini.

100
Gambar 4.2.5.32d Menu pembuatan user
 Setelah itu sistem server melanjutkan proses, dimana hasil prosesnya
adalah masuk pada menu seperti tampilan gambar di bawah ini

Gambar .2.5.32e Menu untuk memasukan nama yang akan dibuat

101
 Dalam menu diatas kita memasukan nama yang akan dibuat, serta nama
yang akan digunakan pada saat login, setelah pengisian nama sudah
lengkap, kemudian klik next untuk melanjutkan, berikutnya masuk pada
tampilan seperti tampak dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.32f Memastikan Status Password


 Setelah membuat password selesai klik next untuk melanjutkan proses,
dan hasilnya adalah tampilan gambar di bawah ini.

102
Gambar4.2.5.32g Menampilkan setting user
 Klik finish untuk mengakhiri proses pembuatan pengguna atas nama
“petugas02”, untuk menambahkan pengguna yang lain dedngan
melakukan langkah-langkah tersebut diatas, sampai seluruh pengguna
jaringan di lingkungan STMIK Jayakarta masuk ke dalam Server
Windows 2003, yang mana hal tersebut sudah dilakukan oleh penulis
seperti terlihat dalam gambar di bawah ini di mana semua
pengguna jaringan di lingkungan STMIK Jayakarta telah tedaftar dalam
Server STMIK Jayakarta.

Gambar 4.2.5.32h Menampilkan semua user

103
4.2.5.33 Folder Kerja
Wilayah kerja atau folder kerja setiap pemakai jaringan sangat penting
dalam pengolahan data dalam lingkungan yang berbasis jaringan, hal ini sangat
erat kaitannya dengan keamanan data, lingkup data, serta pemakai yang berhak
dalam mengakses data. Karena itu proses pembuatan dan peng elolaan folder
kerja jaringan dalam server akan mengacu dengan kondisi tersebut diatas. Untuk
itu tahap awal pembuatan folder kerja adalah dengan membuat folder kerja
berdasarkan group yang ada pada lingkungan STMIK Jayakarta yakni : Front
Office, Keuangan, Akademik, Perpustakaan, Lab Komputer dan Umum. Khusus
untuk folder Umum, ini adalah folder kerja yang dapat digunakan secara
bersama-sama dimana kegunaannya agar setiap unit dapat menyimpan data
dimana sifat data tersebut adalah umum. Langkah membuat wilayah kerja
berdasarkan group adalah sebagai berikut :
 Login sebagai user administrator atau yang setingkat administrator,
kemudian klik <start < my computer, kemudian pilih dan klik drive yang
akan dibuat folder group, dalam drive terpilih klik kanan pilih<
new<folder, setelah itu buat nama folder kerja group dalam hal ini nama
foldernya adalah front_office, seperti ditampilkan dalam gambar berikut.

Gambar 4.2.5.33a Menampilkan Folder “ Front_Office “

104
Lakukan langkah-langkah tersebut di atas untuk membuat folder group yang
lainnya, sampai keseluruhan folder group terbuat.
Selanjutnya membuat wilayah kerja pengguna jaringan berdasarkan group,
adapun langkahnya adalah sebagai berikut :
 Pilih drive< folder group, dalam hal ini drive D:\Front_office\ dalam
folder front office klik kanan<new <folder kemudian masukan nama
folder kerja user petugasfo, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.533b Menampilkan folder user group front_office

4.3 Pemindahan Data dari Server Lama ke Server Baru


Sebagai langkah persiapan untuk mengaktifkan server yang baru, terlebih
dahulu data dari server lama dipindahkan ke server yang baru. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan dalam pemindahan data, bisa menggunakan software
Ghost atau bisa secara manual yaitu dengan menggandengkan tempat
penyimpanan data atau storage dari server yang lama ke server yang baru,
kemudian fungsikan server yang baru sebagai server kemudian login sebagai
administrator, setelah proses login berhasil klik <Start <My Computer selanjutnya

105
pilih drive dimana storage dari server yang lama di petakan atau map, lalu pilih
dan klik folder <group<user dan pada menu folder pilih edit <select all dan klik
copy, dilanjutkan dengan klik <start < My Computer pilih dan klik drive dan
folder group\user yang menjadi tujuan, di dalam folder tujuan lakukan klik
kanan kemudian pilih paste, setelah itu proses pemindahan data langsung
dilaksanakan. Lakukan langkah seperti di atas untuk memindahkan semua data
dari server lama ke server yang baru, hingga semua data yang ada dalam folder
group dan user terkopi secara total.Selain pemindahan data dari setiap user yang
ada, juga perlu dilakukan pemindahan sistem pengolahan nilai, sistem
keuangan, sistem akademik dan sistem lainnya yang dibangun menggunakan
Clarion, dimana semua sistem tersebut pada server lama ditempatkan dalam
drive c:\ dan penempatannya pada server yang juga mutlak pada drive c.
Setelah pemindahan baik data dalam folder group dan user maupun semua
sistem yang dibangun dengan Clarion sudah selesai, dengan ini server yang baru
siap untuk digunakan.

4.4 Menguji Sistem Jaringan Baru


Tahap pengujian sistem merupakan tahapan yang bertujuan untuk menghasilkan satu
system yang bebas dari kesalahan. Sasaran pengujian sistem adalah menemukan kesalahan
dalam bentuk sekecil mungkin dalam usaha yang dapat dikelola dalam rentang waktu yang
realistis. Metode pengujian sistem merupakan proses mempelajari dan menganalisa masalah
yang diteliti guna membuat suatu pemecahan masalah atas perkembangan yang ada.
Beberapa metode yang umum digunakan dalam pengujian sistem yaitu metode White Box
dan Metode Black Box.

106
Dasar – dasar pengujian sistem
Pengujian mengharuskan pengembangmembuang pemikiran – pemikiran
sebelumnya mengenai “kebenaran” system yang baru saja dikembangkan dan mengatasi
konflik minat yang terjadi pada saat kesalahan ditemukna.

Sasaran Pengujian
1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu sistem dengan maksud menemukan
kesalahan.
2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probalitas tinggi untuk
menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkapkan semua kesalahan
yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Prinsip Pengujian
1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pngguna..
2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian dimulai.
3. Prinsip pareto berlaku untuk pengujian system.
4. Pengujian harus mulai “ dari yang kecil “ berkembang menjadi pengujian “ yang
besar “.
5. Pengujian yang mendalam tidak mungkin.
6. Untuk menjadi yang efektif pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang
independen.

Kraketristik yang membawa sistem dapat diuji :


1. Operabilitas, semakin baik dia bekerja, semakin efisien dai dapt diuji.
2. Obsaikervabilitas, “ Apa yang dilihat adalah apa yang diuji ”

107
3. Kontalabilitas, “ Semakin baik kita dapat mengontrol system, semakin banyak
pengujian yang dapat diotomasisasi dan dioptimalkan “.
4. Dekomposabilitas, “ Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat dengan
lebih cepat dapat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih
halus “.
5. Kesederhanaan, “Semakin sedikit yang kita uji, semakin cepat kita dapat
mengujinya”.
6. Stabilitas, “Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit gangguan dalam pengujian”.
7. Kemampuan untuk dapat dipahami, “Semakin banyak informasi yang kita miliki,
semakin halus pengujian yang akan dilakukan”.

Atribut – atribut pengujian yang baik :


1. Pengujian yang baik memiliki probabilitasyang tinggi untuk menemukan kesalahan.
2. Pengujian yang baik tidak redudan.
3. Pengujian yang baik seharusnya “jenis terbaik”
4. Pengujian tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.

4.4.1 Tehnik Pengujian White-Box


Adalah metode yang berfokus pada struktur control program. Test case
dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah
dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi
logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan
grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang
independent secara linear yang akan memastikan cakupan. Pengujian aliran data
dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop
menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah

108
prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi.
Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan
fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program(Bagus.A
Juni2010 ).

4.4.2 Tehnik Pengujian Black-Box


Metode ini berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan
melakukan test case dengan mempartisi domain input dari suatu program
dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam. Metode
pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku
objek-objek program. Partisi ekuivalensi membagi domain input ke dalam kelas
data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis
nilai batas memeriksa kemampuan program untuk menangani data pada batas
yang dapat diterima. Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah
luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client atau
server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing
membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak (
Bagus. A, Juni 2010 ).
Dari uraian tehnik serta objek pengujian yang dilakukan dua metode pengujian yang
telah diuraikan di atas, penulis menggunakan tehnik pengujian Black-Box dalam menguji
sistem jaringan enterprise STMIK JAYAKARTA.. Adapun objek yang diuji dapat diilihat
pada table di bawah ini.
Tabel. 6 Pengujian Sistem Jaringan Komputer Enter prise STMIK JAYAKARTA
Objek Yang Diuji Detil Uji
Internet / DU Online Kecepatan Akses

109
Data Pengolahan Data dengan Resolusi Tinggi
Data Akademik Pengolahan Data Akademik
Data Administrasi PengolahanData Administrasi Ms. Office
2007
Data Keuangan Pengolahan Data Uang Kuliah

Kasus dan Hasil Pengujian.


1. Pengujian Penggunaan Jaringan Internet / Daftar Ulang Online /
Download File
Tabel 7 Pengujian Akses Internet
Data Input Proses Awal Proses Lanjutan Respon Keterangan
Keyboard Run Internet Buka www.stie-stmik-jayakarta.com [ √ ] Speed OK
Sukses (32 Kbs)
/ Mouse Eksplorer
[ ]
Gagal

NIM / Eksekusi Pilih Mata Kuliah / Kelas [√ ] KRS


Password Daftar Sukses
[ ]
Mhs Ulang
Gagal

Mouse Run Internet Open [√ ] Download

Sukses Sukses
Eksplorer http://download.cnet.com/3055-
[ ]
2085_410908738.html?&tag=pdl-
Gagal
redir

2. Pengujian Pengolahan Data dengan Resolusi Tinggi


Tabel 8 Pengujian Data dengan Resolusi Tinggi
Alat Masukan Proses Awal Proses Respon Keterangan
Mouses / Keyboard Running file Data eksekusi [ √ ] Sukses Data Run OK

110
[ ] Gagal
Data Mata Kuliah Menetukan Mata KRS [ √ ] Sukses Prinout OK
Kuliah dan Kelas [ ] Gagal
Bahan Kuliah Load file Grafis Eksekusi file grafis [ √ ] Sukses Data Grafis OK
[ ] Gagal

3. Pengujian Pengolahan Data Akademik


Tabel 9 Pengujian Data Akademik
Alat Masukan Proses Awal Proses Respon Keterangan
Mouse/keyboard Run Menu Utama Input Nilai [ √ ] Sukses Cetak KHS
[ ] Gagal
OK
Mouse/keyboard Run Menu DU Cetak Tanskrip [ √ ] Sukses OK
[ ] Gagal

Mouse/Keyboard RunMenuUtama Cetak absen kelas [ √ ] Sukses Ok


[ ] Gagal
[ √ ] Sukses
[ ] Gagal

4. Pengujian Pengolahan Data Administrasi FO


Tabel 10 Pengujian Data Administrasi
Alat Masukan Proses Awal Proses Respon Keterangan
Keyboard dan RunMenuAdm InputpData [ √ ] Sukses OK
[ ] Gagal
Mouse
Keyboard/Mouse RunMenuAdm InputDataBayar [ √ ] Sukses OK
[ ] Gagal

Keyboard/Mouse RunMenuAdm CetakAkadRek [ √ ] Sukses OK


[ ] Gagal

Keyboard/Mouse RunMenuAdm RevisiKRS [ √ ] Sukses OK


[ ] Gagal

5. Pengujian Pengolaan Data Keuangan


Tabel 11 Penujian Data Keuanan
Alat Masukan Proses Awal Proses Respon Keterangan
Keyboard dan Run Menu InputpData [ √ ] Sukses OK

111
Mouse Adm [ ] Gagal

Keyboard/Mouse RunMenuAdm InputDataBayar [ √ ] Sukses OK


[ ] Gagal

Keyboard/Mouse RunMenuAdm CetakAkadRek [ √ ] Sukses OK


[ ] Gagal

Keyboard/Mouse RunMenuAdm RevisiKRS [ √ ] Sukses OK


[ ] Gagal

Tabel 12 Perbandingan Proses Jaringan Komputer Windows NT Server 4.00 Dengan


Windows 2003 Server
A. Akses Internet

Windows NT 4 Server Windows 2003 Server


Run Open Proses Speed Run Open Proses Speed
IE. Exe http://download.cnet.com/3055- Download 8 Kbs IE.Exe http://download.cnet.com/3055- Download 36 Kbs
2085_410908738.html?&tag=pdl-redir File 2085_410908738.html?&tag=pdl-
redir

Inbox Data Accept Download 8 Kbs Inbox Data Accept Download High
B. Data Resolusi Tinggi
Windows NT 4 Server Windows 2003 Server
Run Open Proses Resolusi Run Open Proses Resolusi
File Pic Ok 16 KB File Pic OK 256 MB
(Low) (High)

C. Data Akademik
Windows NT 4 Server Windows 2003 Server
Run Open Proses Speed Run Open Proses Speed
Menu Utama Menu KHS Rekord Mhs 10 Mbs Menu Menu KHS Rekord 100 Mbs
utama Mhs
Copy Data Source Paste Low Copy Data Source Paste High

112
Tiga proses yang diperbandingkan antara sistem jaringan yang lama dengan
sistem jaringan yang baru yaitu :
o Akses internet
o Proses file dengan gambar
o Pengolahan data lokal
Dalam hal kecepatan akses internet (download File) terlihat kecepatan yang
berbeda antara sistem jaringan komputer yang lama dengan sistem jaringan
yang baru yaitu 8 / 36 KBS = 0,2 dan untuk proses data gambar (pic) terlihat
hasil tampilan gambar dari kedua sistem jaringan sangat jelas berbeda
kesempurnaan gambar, dimana sistem jaringan yang lama tampilan gambar
tidak sempurna (pecah) sedangkan sistem jaringan yang baru tampilan gambar
cukup sempurna hal tersebut disebabkan oleh sistem jaringan yang lama untuk
resolusi tampilan hanya bisa di setting dengan standard 16 kb sedangkan sitem
jaringan yang baru setting display adalah 32 kb high resolution yang menghasilkan
rasio 16 / 256 = 0, 06 dan untuk proses data nilai yaitu pembuatan KHS
mahasiswa yang menjadi objek perbandingan adalah dalam kecepatan saat
memproses rekord mahasiswa yang mana dengan sistem jaringan lama
kecepatan prosesnya adalah 10 kilo bite per second sedangkan dengan sistem
jaringan yang baru adalah 100 kilo bite per second dengan kondisi tersebut
menghasilkan rasio 10/100= 0,1.

4.5 Implementasi Dan Pemeliharaan Sistem


4.5.1 Implementasi
Setelah proses pengujian sistem sudah selesai dilakukan dengan hasil –
hasil penemuan kelemahan serta mengambil tindakan penyelesaian terhadap
kelemahan, sehingga terbentuk sebuah sistem yang layak untuk diterapkan.

113
Setelah kondisi tersebut dapat dipenuhi selanjutnya adalah persiapan untuk
memfungsikan ( implementasi ) sistem jaringan yang baru dalam proses
pengolahan data di lingkungan STMIK JAYAKARTA. Pada tahap ini perlu
dipastikan bahwa semua perangkat jaringan yaitu : Switch, Media transmisi,
Alat pencetakan, serta keseluruhan terminal yang akan digunakan dapat bekerja
dengan baik. Dalam implementasi sistem jaringan yang baru, penulis menganut
model perubahan sistem secara parallel yaitu sistem jaringan yang baru
dijalankan bersama-sama dengan sistem jaringan yang lama, dengan kondisi jika
sistem jaringan yang baru sudah berajalan dengan stabil, sistem jaringan yang
lama dihentikan pemakaiannnya

4.5.2 Pemeliharaan Sistem


Pada tahap ini, dimana sistem jaringan yang baru sudah berfungsi sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Selama sistem digunakan, secara periodik sistem
akan ditinjau, perubahan bisa dilakukan bila timbul masalah atau ada kebutuhan
baru.

Langka-langkah pemeliharaan sistem terdiri atas :


1. Penggunaan Sistem
Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi dan tugas masing-
masing bagian.
2. Audit Sistem
Melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan
seberapa baik sistem jaringan yang baru dapat memenuhi kriteria kinerja.
Hal semacam ini disebut penelahaan setelah penerapan dan dapat
dilakukan oleh seorang auditor internal.

114
3. Penjagaan Sistem
Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem
tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga
kemutakhiran sistem bila sewaktu-waktu terjadi perubahan dilingkungan
sistem atau adanya perubahan perangkat lunak.
4. Peningkatan Sistem yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem setelah
sistem beroperasi beberapa waktu.
5. Melakukan Backup
Perlu melakukan backup, dimana proses backup dilakukan dengan fola :
backup sistem secara total dan backup data secara seleksi yaitu menentukan
folder data yang akan di backup. Tindakan ini dilakukan untuk
mengantisifasi terjadinya gangguan terhadap sistem.
Demikian penelitian yang dilakukan mengenai jaringan komputer pada STMIK
JAYAKARTA, semua dilakukan dalam upaya pencapaian sasaran maksimal
organisasi yang sesuai dengan prinsif jaringan komputer.

115
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Upaya meningkatkan kinerja jaringan komputer enterprise di STMIK
JAYAKARTA telah berhasil dilakukan dengan mengimplementasikan
Jaringan komputer berbasis client server dengan windows 2003
server.erkembangan tehnologi informasi sangat berpengaruh pada tipe
data yang ada saat ini yaitu data menggunakan resolusi tinggi, aplikasi-
aplikasi model baru serta dukungan perangkat keras yang juga model
terbaru, hal ini berdampak pada jaringan komputer yang sedang berjalan
sudah tidak dapat secara maksimal mendukung proses pengolahan data
seperti di atas pada STMIK JAYAKARTA, yang mana hal tersebut juga
berdampak pada sasaran pencapaian yang ingin dicapai sebagai latar
belakanng dibangunnya jaringan komputer pada STMIK JAYAKARTA.
2. Peningkatan kinerja yang dimaksud adalah :
a. Kecepatan akses internet meningkat.
b. Pengolahan data dengan resolusi tinggi dapat dilakukan.
c. Data administrasi dengan Microsoft office 2007 dapat diproses.
d. Perangkat keras model sekarang dapat di konfigurasi khususnya
tempat penyimpanan berbasis USB port.
e. Karena server dapat dikonfigurasi dengan multi kartu jaringan,
sehingga pengolahan data akademik dan data keuangan prosesnya
lebih cepat.

116
5.2 Saran
1. STMIK JAYAKARTA Sebagai sebuah perguruan tinggi, perlu
meningkatkan kemampuan sistem yang dapat diakses oleh jaringan luas
yaitu dengan model Web Server.
2. Beberapa layanan antara lain, penerimaan mahasiswa baru, informasi
dosen, Informasi Perkuliahan, serta nilai semester harus dapat diakses
dengan mudah oleh konsumen.
3. Membuat layanan dengan desain interface yang lebih menarik.
4. Untuk menghasilkan sebuah jaringan komputer yang handal sangat
diperlukan dukungan total dari Governance dalam pengembangan serta
peningkatan kemampuan jaringan komputer enterprise STMIK
JAYAKARTA dengan beberapa server, yang disesuaikan menurut fungsi
setiap server yaitu: server aplikasi, server data dan proxy server.

117
118

Anda mungkin juga menyukai