KMB 22222
KMB 22222
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Etiologi
a. Disfungsi miokard.
b. Beban tekanan berlebihan- pembebanan sistolik (sistolic overload).
Volume :Defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus
anteriosus paten.
Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta.
Disritmia.
c. Beban volume berlebihan- pembebanan diastolik (diastolic overload).
d. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand overload).
C. Klasifikasi
1. Kelas I
2. Kelas II
Gangguan aktivitas ringan: merasa nyaman ketika beristirahat, tetapi
aktivitas biasa menimbulkan keletihan dan palpitasi.
3. Kelas III
4. Kelas IV
D. Patofisiologi
Pada gagal jantung kiri darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri
mengalami hambatan, sehingga atrium kiri dilatasi dan hipertrofi.Aliran
darah dari paru d ke atrium kiri terbendung, akibatnya tekanan dalam vena
pulmonalis, kapiler paru dan arteri plmonalis meninggi. Bendungan juga
terjadi juga di paru yang akan mengakibatakan edema paru, sesak waktu
bekerja (dyspnea dffort) ata waktu istirahat (ortopnea)
Gagal jantung kanan dan kiri terjadi sebagai akibat kelanjutan dari
gagal jantung kanan dan kiri. Setelah terjadi hipertnsi pulmonal terjadi
penimbunan darah dalam ventrikel kanan , selanjutnya terjadi gagal
jantung kanan. Setiap hambatan pada arah aliran (forward flow) sirkulasi
akan menimbulkan bendungan pada arah yang berlawanan dengan aliran
(backward congestion) hambatan pengaliran (forward failure) akan
menimbulkan gejala backward failure dalam system sirkulasi aliran darah.
Mekanisme kompensasi jantung pada kegagalan jantung adalah upaya
tubuh untuk mempertahankan peredaran darah dalam memenuhi
kebutuhan metabolism jaringan. Kompensasi yang terjadi pada gagal
jantungsirkulasi akan menimbulkanbendungan pada arah yang
berlawanan dengan aliran (backward congestion ) hambatan pengaliran
(forward failure) akan menimbulkan gejala backward failure dalam system
sirkulasi aliran darah.
3. Faktor Risiko
a. Merokok
b. Hipertensi
c. Hiperlipidemia
d. Obesitas
e. Kurang aktivitas fisik
f. Stres emosi
g. Diabetes mellitus.
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Radiologi
d. Hidrotoraks.
3. EKG
5. Kateterisasi jantung
2.9 Penatalaksanaan
1. Tirah baring
2. Pemberian diuretik
3. Pemberian Morfin
6. Terapi digitalis
7. Inotropik positif
a. Dopamin
b. Dobutamin
Tindakan mekanis :