LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2011
TENTANG
BUKU III:
Pembangunan Berdimensi Kewilayahan
DIPERBANYAK OLEH :
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)
[Type text]
LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2011
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH
TAHUN 2012
BUKU III :
Pembangunan Berdimensi Kewilayahan
DAFTAR ISI
BAB I
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
TAHUN 2010-2014
1.1 Pendahuluan ----------------------------------------------------------------------------- III.1-1
1.2 Gambaran Kesenjangan Wilayah ----------------------------------------------------- III.1-2
1.2.1 Perekonomian Wilayah ------------------------------------------------------- III.1-2
1.2.2 Kesejahteraan Sosial dan Kependudukan --------------------------------- III.1-3
1.2.3 Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup ------------------------------- III.1-3
1.2.4 Sarana dan Prasarana --------------------------------------------------------- III.1-5
1.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Tahun 2010-2014 ---- III.1-6
1.4 Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Tahun 2012 --------------------------- III.1-8
1.4.1 Pengembangan Wilayah Pulau-Pulau Besar ------------------------------ III.1-9
1.4.2 Pengembangan Wilayah Laut------------------------------------------------ III.1-16
1.4.3. Pengembangan Kawasan ----------------------------------------------------- III.1-19
1.5 Percepatan Pembangunan Wilayah -------------------------------------------------- III.1-23
1.6 Sasaran Pembangunan Tahun 2012 ------------------------------------------------- III.1-24
1.6.1 Sasaran Pembangunan Nasional -------------------------------------------- III.1-24
1.6.2 Sasaran Pembangunan Provinsi -------------------------------------------- III.1-24
1.7 Keterkaitan Antarwilayah ------------------------------------------------------------- III.1-25
BAB II
PENGEMBANGAN WILAYAH SUMATERA
TAHUN 2012
2.1 Kondisi Wilayah Sumatera Saat Ini -------------------------------------------------- III.2-1
2.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Sumatera ------------------------- III.2-5
2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Sumatera --------------- III.2-7
Lampiran
Peta Persebaran Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Wilayah Sumatera
Peta Koridor Ekonomi Sumatera
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
i
BAB III
PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA-BALI
TAHUN 2012
3.1 Kondisi Wilayah Jawa-Bali Saat Ini--------------------------------------------------- III.3-1
3.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Jawa-Bali ------------------------- III.3-4
3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Jawa-Bali --------------- III.3-6
Lampiran
Peta Persebaran Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Wilayah Jawa Bali
Peta Koridor Ekonomi Jawa
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
Peta Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
BAB IV
PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN
TAHUN 2012
4.1 Kondisi Wilayah Kalimantan Saat Ini ------------------------------------------------ III.4-1
4.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Kalimantan ----------------------- III.4-4
4.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Kalimantan ------------ III.4-7
Lampiran
Peta Persebaran Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Wilayah Kalimantan
Peta Koridor Ekonomi Kalimantan
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
BAB V
PENGEMBANGAN WILAYAH SULAWESI
TAHUN 2012
5.1 Kondisi Wilayah Sulawesi Saat Ini --------------------------------------------------- III.5-1
5.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Sulawesi -------------------------- III.5-4
5.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Sulawesi ---------------- III.5-6
Lampiran
Peta Persebaran Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Wilayah Sulawesi
Peta Koridor Ekonomi Sulawesi
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
ii
BAB VI
PENGEMBANGAN WILAYAH NUSA TENGGARA
TAHUN 2012
6.1 Kondisi Wilayah Nusa Tenggara Saat Ini-------------------------------------------- III.6-1
6.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara ------------------ III.6-3
6.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara -------- III.6-6
Lampiran
Peta Persebaran Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Wilayah Nusa Tenggara
Peta Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
BAB VII
PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU
TAHUN 2012
7.1 Kondisi Wilayah Maluku Saat Ini ----------------------------------------------------- III.7-1
7.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Maluku ---------------------------- III.7-4
7.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Maluku ----------------- III.7-6
Lampiran
Peta Persebaran Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Wilayah Maluku
Peta Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
BAB VIII
PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA
TAHUN 2012
8.1 Kondisi Wilayah Papua Saat Ini------------------------------------------------------- III.8-1
8.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Papua ----------------------------- III.8-4
8.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Papua ------------------- III.8-6
Lampiran
Peta Persebaran Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Wilayah Papua
Peta Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
iii
BAB IX
KAIDAH PELAKSANAAN
9.1 Sinergi antara Pusat-Daerah dan Antar Daerah ----------------------------------- III.9-1
9.1.1 Sinergi dalam Kerangka Perencanaan Kebijakan ------------------------ III.9-1
9.1.2 Sinergi dalam Kerangka Regulasi ------------------------------------------- III.9-1
9.1.3 Sinergi dalam Kerangka Anggaran ----------------------------------------- III.9-2
9.1.4 Sinergi dalam Kerangka Kelembangaan dan Aparatur Daerah-------- III.9-3
9.1.5 Sinergi dalam Kerangka Pengembangan Wilayah ----------------------- III.9-3
9.2 Penguatan Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat ------------------ III.9-3
9.2.1 Urgensi Penguatan Peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat
----------- ----------------------------------------------------------------------------------- III.9-4
9.2.2 Pelaksanaan -------------------------------------------------------------------- III.9-5
9.3 Kaidah Sinergi Antarsektoral, AntarPusat-Daerah dan AntarDaerah --------- III.9-10
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
TAHUN 2010-2014
BAB I
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
TAHUN 2012
1.1. Pendahuluan
Berbagai keberhasilan pembangunan selama ini telah membuahkan hasil bagi
kemajuan setiap wilayah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, dengan latar
belakang struktur demografi, geografis, infrastruktur dan ekonomi yang tidak sama, serta
kapasitas sumber daya manusia yang berbeda, menyebabkan masih adanya kesenjangan
kinerja pembangunan antarwilayah yang selanjutnya perbaikan kesejahteraan masyarakat
tidak selalu sama dan merata di seluruh wilayah. Isu-isu terkini yang berkembang serta
menjadi bahan pertimbangan didalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2012 diantaranya adalah: (1) Perlunya upaya penguatan ketahanan pangan (dalam
upaya menjaga ketersediaan bahan pokok) dan energi; (2) Percepatan pengurangan
kemiskinan; (3) Perlunya upaya untuk meningkatkan keterlibatan semua pemangku
kepentingan didalam proses pembangunan; (4) Perlunya meningkatkan nilai tambah
pemanfaatan potensi dan peluang sumberdaya alam, bonus demografi, relokasi industri,
dan pasar domestik yang besar; serta (5) Implementasi upaya-upaya pembangunan
berkelanjutan. Dengan memperhatikan berbagai isu yang berkembang tersebut serta
mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 maka telah
ditentukan tema RKP 2012 yaitu “Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi
yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat”.
Prioritas pembangunan nasional yang akan mendukung pelaksanaan RKP Tahun
2012 masih akan bertumpu pada 11 Prioritas Nasional yaitu: (1) Reformasi Birokrasi dan
Tata Kelola; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Penanggulangan Kemiskinan; (5)
Ketahanan Pangan; (6) Infrastruktur; (7) Iklim Investasi dan Usaha; (8) Energi; (9)
Lingkungan Hidup dan Bencana; (10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluas, dan Pasca
Konflik; (11) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi, serta 3 Prioritas Lainnya
yaitu: (1) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; (2) Bidang Perekonomian dan; (3) Bidang
Kesejahteraan Rakyat, sebagaimana telah tertuang didalam RPJMN 2010-2014. Pencapaian
prioritas nasional tersebut akan diselaraskan dengan program Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI) yang dilaksanakan melalui four track strategy
yaitu pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro-environment dan pengembangan program-
program percepatan pengurangan kemiskinan yaitu: Klaster 1 (pertama) Program Bantuan
Sosial Berbasis Keluarga, Klaster 2 (kedua) Program Pemberdayaan Masyarakat, Klaster 3
(ketiga) Program Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro, serta Klaster 4 (keempat)
Program Pro Rakyat.
Buku III Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012 Pembangunan Berdimensi
Kewilayahan merupakan kebijakan, program, dan kegiatan prioritas yang akan
dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah di setiap
wilayah yang untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional tahun 2012.
Pengembangan wilayah didasarkan pada pembagian 7 (tujuh) wilayah, yaitu: Sumatera,
RKP 2012 III.1-1
Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Penyusunan program
dan kegiatan prioritas didalam RKP Buku III Tahun 2012 menitikberatkan kepada sinergi
pusat-daerah dengan mempertimbangkan berbagai hal, yaitu: (1) keterkaitan antarwilayah
dari segi sosial, ekonomi, budaya dan politik sebagai perwujudan wawasan nusantara
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, (2) potensi dan isu strategis di
setiap wilayah, (3) tujuan dan sasaran pembangunan setiap wilayah sesuai dengan tujuan
dan sasaran RPJPN 2005-2025 dan RPJMN 2010-2014, (4) strategi dan arah kebijakan
dengan memperhatikan rencana tata ruang pulau dan pola pemanfaatan ruang yang
optimal, serta (5) memperhatikan keterkaitan lintas sektor dan lintas wilayah secara lebih
efektif dan efisien.
GAMBAR 1.1
GAMBARAN KESENJANGAN PEREKONOMIAN ANTARWILAYAH
GAMBAR 1.2
GAMBARAN KESENJANGAN SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN ANTARWILAYAH
GAMBAR 1.3
GAMBARAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP ANTARWILAYAH
Persentase
LahanKritis
Sumatera (2007)
33,29%
PersentaseLahan
Kritis Kalimantan PersentaseLahan
(2007): 35,88% Kritis Sulawesi
PersentaseLahan
(2007) : 7,99%
Kritis Maluku
(2007) : 3,09%
Persentase
LahanKritis Persentase
Jawa Bali LahanKritis
(2007): 4,49% Nusa Tenggara PersentaseLahan
(2007): 6,74% Kritis Papua
(2007): 5,88%
GAMBAR 1.4
GAMBARAN KESENJANGAN SARANA DAN PRASARANA ANTARWILAYAH
Sumber : Subdit Data dan Informasi, Direktorat Bina Program, Bina Marga, Kem. PUStatistik Ditjen
Ketenagalistrikan KESDM
Sinkronisasi antara arah kebijakan dan strategi pengembangan wilayah dengan arah
kebijakan dan strategi pengembangan sektoral dilakukan melalui penjabaran ke dalam 11
+ 3 prioritas RKP 2011 dan diselaraskan dengan program Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI) yang dilaksanakan melalui four track strategy
yaitu pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro-environment.