Fisioterapi
Fisioterapi
I. Impairment
- Penurunan kekuatan otot pada sebagian besar anggota gerak bagian
kanan.
II. Activity Limitation
- Pasien belum diperbolehkan bangun dari tempat tidur.
- Kesulitan berpakaian, transfer ambulasi, dan toileting.
III. Participation of Restriction
- Pasien tidak bisa beraktvitas dan bersosialisasi di masyarakat
karena sedang menjalani rawat inap di RSUD Mangusada.
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Gangguan aktifitas fungsional akibat mengalami kelemahan separuh
tubuh bagian kanan disebabkan oleh Hemiparese Dextra sehingga tidak dapat
melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan mandiri.
PLANNING
I. Jangka Pendek
- Mencegah terjadinya decubitus akibat tirah baring lama
- Menceah terjadinya gangguan sistem pernapasan akibat tirah
baring lama
- Mencegah terjadinya atrofi otot dan kontraktur sendi
II. Jangka Panjang
- Menjaga sistem pernapasan pasien
- Menjaga serta meningatan kekuatan otot dan LGS pasien
- Mampu melakukan transfer bulasi dengan baik dan mandiri
INTERVENSI
I. Positioning (setiap 2 jam sekali)
- Posisi tidur terlentang
Posisi tidur terlentang yang diberikan pada pasien yaitu dengan
posisi protraksi shoulder joint, abduksi dan eksternal rotasi bahu,
ekstensi siku, lengan bawah supinasi, pergelangan tangan ekstensi,
jari-jari abduksi dan ekstensi. Untuk posisi tungkai protraksi,
semifleksi dan internal rotasi hip, pada lutut fleksi. Kepala pada
posisi netral atau lateral fleksi ke sisi yang sehat.
Posisi tersebut kurang optimal karena memungkinkan
terjadinya retraksi shoulder dan hip joint, oleh karena itu maka
pada bahu dan lengan diletakkan di atas bantal sehingga bahu
sedikit tersorong ke depan (protraksi). Bantal ua diletakkan di
bawah hip joint untuk menceah panggul jatuh ke belakang dan
tungkai memutar keluar.
- Deep Breathing
Deep breathing exercise bertujuan untuk meningkatkan volume
paru, meningkatkan dan retribusi ventilasi, mempertahankan
alveolus agar tetap mengembang, meningkatkan oksigenasi,
membantu membersihkan sekresi mukosa, mobilisasi sangkar
thorak, dan meningkatkan kekuatan dan daya tahan serta efisiensi
dari otot-otot pernafasan.
Gambar 4.15
- Latihan Bridging
Latihan aktif bridging dilakukan dengan posisi pasien terlentang
dengan lutut ditekuk posisi terapis menyesuaikan posisi pasien
pelaksanaannya posisi permulaan tidur, kedua lutut ditekuk
kedua lengan lurus di samping tubuh, angkat panggul keatas,
terapis dapat membantu menarik lutut kemudian dilakukan
penekanan pada lutut. Latihan ini dilakukan dengan pengulangan
1 x 8 hitungan.