Anda di halaman 1dari 100

ANALISIS PENGARUH BOPO, FDR DAN CAR TERHADAP

PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH

PERIODE 2012-2016

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di


Indonesia Periode 2012-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

DISUSUN OLEH :

SITI SINTIYA

213-13-021

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

i
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO

Awali sesuatu dengan “Bismillahirrohmaanirrohim” dan di akhiri dengan

“Alhamdulillahi Robbil’alamin”

Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan. Peluh

keringatmu adalah penyedapnya. Tetesan air matamu adalah pewarnanya. Do’amu

dan do’a orang-orang di sekitarmu adalah bara api yang mematangkannya.

Kegagalan di setiap langkahmu adalah pengawetnya. Maka dari itu, bersabarlah!.

Allah selalu mmenyertai orang-orang yang penuh kesabaran dalam proses menuju

keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu mengerti bagaimana

cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan

“Barangsiapa bertakwa pada Allah, maka Allah memberikan jalan keluar

kepadanya dan member rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Barang siapa

yang bertaqwa pada Allah, maka Allah jadikan urusannya menjadi mudah. Barang

siapa yang bertaqwa pada Allah akan dihapuskan dosa-dosanya dan mendapatkan

pahala yang agung.”

(Q.S. Ath-Thalaq ayat: 2,3,4)

vii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak saya Suparman dan Ibu saya Jumi’ah, yang telah membimbing,

mendidik, mencurahkan usaha dan do’anya dengan ikhlas serta kasih sayang

tanpa mengenal lelah dan bosan demi masa depan penulis.

2. Kakak saya Istiana dan Agus Tri Martono yang menemani saya berjuang

untuk membahagiakan orang tua kita.

3. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang

selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini

dapat terselesaikan.

4. Risti Dian Supriyanto, Putri Lestari, Muhammad Wahyudi, Dewi Octaviani

yang telah menemani, membantu, mendo’akan dan memberi semangat mulai

dari mengerjakan proposal skripsi sampai penyelesaian skripsi ini, terima

kasih telah meluangkan waktu.

5. Sahabat-sahabat saya sekaligus alumni kos Bu Bowo yaitu Desi Lestari,

Aisyah Hidayati, Dian Novitasari, Al Asmaroh, Reny Elma, Luluk Atul Fuah

yang selalu menemani dan memberikan semangat. Serta teman-teman PS-S1

angkatan 2013 semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satuu

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya saya panjatkan kepada Allah SWT

karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH BOPO, FDR DAN

CAR TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH PERIODE

2012-2016”.

Penelitian dan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Perbankan Syariah S1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan,

bimbingan, pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis

sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga sekaligus dosen pembimbing

akademik..

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si, selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah

S1 sekaligus dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan,

pengarahan serta saran selama penulisan skripsi ini.

ix
4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya Program Studi

Perbankan Syariah S1 yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada

penulis selama perkuliahan.

5. Ibuku Jumi’ah dan Bapakku Supaman yang telah memberikan do’a, kasih

sayang dan dukungannya.

6. Teman-teman Program Studi Perbankan Syariah S1 Angkatan 2013 yang telah

banyak membantu dan memberikan dorongan serta semangatnya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis

sangat mengharapkan saran maupun kritikan demi sempurnanya skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca

pada umumnya, dan kiranya skripsi ini dapat menjadi salah satu bentuk

sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang ekonomi

Islam.

Salatiga, 14 Maret 2018

Penulis

x
ABSTRAK

Sintiya, Siti. 2018. Analisis Pengaruh BOPO, FDR dan CAR terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2016 (Studi Kasus pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2016). Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing : Fetria Eka Yudiana, M. Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BOPO, FDR dan CAR
terhadap profitabilitas bank umum syariah periode 2012-2016. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi dalam
penelitian adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia yang berjumlah
11. Jumlah sampel terdiri dari laporan keuangan bank syariah selama tahun
2012-2016. Teknik pemilihan sampel dengan menggunakan metode sampel
jenuh. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
berganda., uji Statistik yang terdiri dari uji determinasi, uji T untuk menguji
secara parsial, serta uji F untuk menguji antar variabel secara bersama-sama.
Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA),
variabel FDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) dan variabel
CAR berpengaruh positif dan signifikan terhada profitabilitas (ROA).
Kata kunci: BOPO, FDR, CAR dan ROA.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................... v

MOTTO............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 12

A. Telaah Pustaka .......................................................................................... 12


B. Kerangka Teori ......................................................................................... 22
1. Perbankan Syariah ............................................................................... 22

xii
2. Profitabilitas ........................................................................................ 27
3. BOPO ................................................................................................... 28
4. FDR ...................................................................................................... 30
5. CAR ..................................................................................................... 32
C. Kerangka Pemikiran.................................................................................. 34
D. Hipotesis ................................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 38

A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 38
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 38
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 38
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ....................................... 41
1. Variabel Independen ............................................................................ 41
2. Variabel Dependen .............................................................................. 42
F. Alat Analisis ............................................................................................. 42
G. Instrumen Penelitian ................................................................................ 43
1. Uji Stasioneritas .................................................................................. 43
2. Analisis Statistik .................................................................................. 44
a. Analisis Regresi ............................................................................ 44
b. Uji Statistik ................................................................................... 45
c. Uji T test (Secara Individu) .......................................................... 45
d. Uji F test (Secara Serempak) ........................................................ 45
e. Uji Koefisien Determinasi (R²) .................................................... 46
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 47
a. Uji Multikolinearitas .................................................................... 47
b. Uji Autokorelasi ........................................................................... 47
c. Uji Normalitas .............................................................................. 48
d. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 49

xiii
BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 51

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 51


B. Analisa Data .............................................................................................. 51
1. Uji Stasioner ........................................................................................ 51
2. Uji Statistik .......................................................................................... 52
a. Uji t ............................................................................................... 53
b. Uji F .............................................................................................. 54
c. Uji Determinasi ............................................................................ 55
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 55
a. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 55
b. Uji Autokorelasi ........................................................................... 56
c. Uji Normalitas .............................................................................. 58
d. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 60
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 61

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 66

A. Kesimpulan ............................................................................................... 66
B. Saran ......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Rasio BOPO, FDR, CAR dan ROA Bank Umum Syariah ............ 6

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu Variabel BOPO ........................................... 16

Tabel 2.2 : Penelitian Terdahulu Variabel FDR .............................................. 17

Tabel 2.3 : Penelitian Terdahulu Variabel CAR ............................................. 19

Tabel 2.4 : Kriteria Penilaian BOPO ............................................................... 30

Tabel 4.1 : Hasil Uji Stasioner Tiap Variabel ................................................. 52

Tabel 4.2 : Hasil Uji Regresi Berganda .......................................................... 53

Tabel 4.3 : Perbandingan Nilai R-Squared ...................................................... 56

Tabel 4.4 : Uji Autokorelasi ............................................................................ 57

Tabel 4.7 : Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................ 66

Tabel 4.5 : Hasil Uji White ............................................................................. 61

Tabel 4.6 : Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 68

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Profitabilitas Perbankan Syariah ............................................... 4

Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian .................................................................. 35

Gambar 4.1 : Grafik Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson ...................... 58

Gambar 4.2 : Hasil Uji Normalitas Pertama ................................................... 59

Gambar 4.3 : Hasil Uji Normalitas Kedua ...................................................... 60

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan lembaga perantara keuangan (Financial intermediary

insitution) yaitu perbankan sangat penting dalam suatu sistem

perekonomian modern. Sebagai lembaga intermediasi perbankan harus

memiliki kinerja keuangan yang baik, karena dengan kinerja keuangan

yang baik, bank akan dapat lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari

para nasabah. Perbankan sebagai badan usaha yang bergerak di bidang

keuangan atau finansial sangat membutuhkan kepercayaan dari para

nasabah guna mendukung dan memperlancar kegiatan yang dilakukannya.

Lancarnya kegiatan yang dilakukan oeh bank akan sangat mendukung

dalam mencapai kesejahteraan para stakeholder dan dapat pula

meningkatkan kinerjanya.

Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu

badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT),

yayasan maupun bentuk-bentuk badan usaha lainnya. Kemudian yang

lebih penting lagi apabila suatu badan usaha terus-menerus memperoleh

keuntungan maka ini berarti kelangsungan hidup badan usaha tersebut

akan terjamin (Kasmir, 2002:1).

Untuk mencapai tujuan itu maka bank harus benar-benar menjalankan

fungsinya dengan baik, diantaranya adalah fungsi penghubung antara

savers (pihak kelebihan dana) dengan lenders (pihak yang kekurangan

1
dana). (Handiman, 2006:12). Selain itu pada bank syariah, hubungan

antara bank dengan nasabahnya bukan hanya hubungan debitur dengan

keditur, melainkan kemitraan (partnership) antara penyandang dana

(shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib). Oleh karena itu,

tingkat laba bank syariah tidak saja berpengaruh terhadap tingkat bagi

hasil untuk para pemegang saham tetapi juga berpengaruh terhadap hasil

yang dapat diberikan kepada nasabah penyimpan dana. Itulah sebabnya

penting bagi bank syariah untuk terus meningkatkan profitabilitas (Pratiwi,

2012:3).

Dalam meningkatkan profitabilitas maka bank harus memiliki

manajemen dana yang baik. Manajemen dana adalah suatu proses

pengelolaan penghimpunan dana-dana dari masyarakat dan disalurkan

kembai kepada masyarakat berupa kredit atau bentuk-bentuk lainnya demi

mencapai tingkat rentabilitas yang memadai (Afiff, 1996:151).

Pengelolaan bank yang semakin baik akan memberikan keuntungan

yang dapat meningkatkan profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah

sattu indikator untuk mengetahui kinerja bank. Kemampuan bank dalam

meningkatkan profitabilitas dapat menunjukkan kinerja keuangan bank

yang baik. Sebaliknya, jika profitabilitas yang dicapai rendah, maka

kurang maksimal kinerja bank tersebut dalam menghasilkan laba.

Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rasio yang biasa

digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas atau rentabilitas adalah

2
ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal

yang tersedia untuk mendapatkan net income, sedangkan ROA

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income

dari pengelolaan asset yang dimiliki. Berdasarkan pengertian tersebut

dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) ini memfokuskan pada

kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan dalam operasi

perusahaan, sedangkan Return On Eequity (ROE) hanya mengukur return

yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut.

Pada penelitian ini penulis akan menghitung tingkat profitabilitas

menggunakan tolok ukur Return On Asset (ROA), dengan pertimbangan

bahwa ROA merupakan salah satu alat penilaian profitabilitas terbaik

dalam penilaian tingkat kesehatan bank yang digunakan oleh Bank

Indonesia sebagai pemegang otoritas perbankan karena Bank Indonesia

lebih mementingkan profitabilitas suatu bank diukur dengan asset yang

sebagian besar dananya dihimpun dari simpanan masyarakat. Dendawijaya

(2003:121).

Adapun tingkat perkembangan profitabilitas Bank Umum Syariah

adalah sebagai berikut:

3
Sumber: Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (2016)

Gambar 1.1

Profitabilitas Perbankan Syariah

Dapat dilihat dari gambar 1.1 diatas bahwa laba BUS dan UUS

mengalami kenaikan cukup tinggi pada tahun 2013, kemudian terjadi

penurunan pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 sampai 2016 mulai ada

kenaikan sedikit. Begitu pula tingkat ROA BUS dan UUS mengalami

kenaikan dari tahun 2012 sampai 2013 setelah itu terjadi penurunan pada

tahun 2014 kemudian terjadi kenaikan kembali dari tahun 2015 sampai

2016 namun belum setinggi pada tahun 2013.

Penyebab menurunnya tingkat profitabilitas bank salah satunya adalah

adanya penurunan dalam perolehan laba bersih. Penurunan dalam

perolehan laba bersih dapat dikarenakan beberapa faktor, diantaranya

dikarenakan oleh Biaya Operasional pada Pendapatan operasional

(BOPO), Financing to Deposit Ratio, dan Capital Adequacy Ratio (CAR).

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

merupakan perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

4
operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasi.

Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam

mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka

keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar (Dendawijaya,

2009:120).

Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loan to Debt Ratio (LDR)

dalam bank konvensional, adalah rasio antara total kredit yang diberikan

bank dengan dana yang dihimpun oleh bank. Karena dalam perbankan

syariah tidak dikenal pinjaman namun pembiayaan. FDR merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang

menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit

dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi FDR

maka laba bank semakin meningkat. Dengan demikian besar kecilnya

rasio FDR suatu bank akan berpengaruh pada kinerja bank (Pramudhito,

2014:8-9).

Capital Adequancy Ratio (CAR) adalah Rasio yang berkaitan dengan

faktor permodalan bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki

bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko. CAR merupakan

indikator kemampuan bank untuk menutup penurunan aktivanya akibat

kerugian-kerugian yang dialami. Jika modal yang dimiliki ole bank

tersebut mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat

dihindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara

5
efisien, sehingga kekayaan bank diharapkan akan semakin meningkat

demikian juga sebaliknya (Pramudhito, 2014:7).

Tabel 1.1

Rasio BOPO, FDR, CAR, dan ROA Bank Umum Syariah (BUS)

Periode 2012-2016 (%)

Rasio 2012 2013 2014 2015 2016

BOPO 74,97 78,21 96,97 97,01 96,22

FDR 100 100,32 86,66 88,03 85,99

CAR 14,13 14,42 15,74 15,02 16,63

ROA 2,14 2,00 0,41 0,49 0,63

Sumber: Statistik Perbankan Syariah (2012-2016).

Pada tahun 2012 dan 2013 rasio BOPO mengalami kenaikan sebesar

74,97% dan 78,21%, sementara itu ROA mengalami penurunan masing-

masing 2,14% pada tahun 2012 dan 2,00% pada tahun 2013. Sedangkan

pada tahun 2014 ketika BOPO naik menjadi 96,97%, ROA mengalami

penurunan menjadi 0,41%. Namun, ketika BOPO naik menjadi 97,01%

pada tahun 2015, ROA juga turut mengalami kenaikan menjadi 0,49%.

Pada tahun 2016 ketika BOPO turun menjadi 96,22%, ROA justru

mengalami kenaikan sebesar 0,14% menjadi 0,63%. Sehingga memberi

kesan bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

Rasio FDR pada tahun 2012 dan 2013 terjadi kenaikan masing-masing

sebesar 100% dan 100,32%, namun ROA justru mengalami penurunan

6
sebesar 1,14% dan 2,00%. Ketika rasio FDR pada tahun 2014 mengalami

penurunan menjadi 86,66%, ROA juga ikut mengalami penurunan. Rasio

FDR mengalami kenaikan kembali sebesar 88,03% pada tahun 2015

diikuti oleh kenaikan ROA sebesar 0,49%. Namun ketika FDR mengalami

penurunan kembali sebesar 85,99% pada tahun 2016, ROA justru naik

menjadi 0,63%.

Rasio CAR, pada tahun 2012 dan 2013 ketikaa ROA turun masing-

masing 2,14% dan 2,00%, CAR justru mengalami kenaikan masing-

masing sebesar 14,13% di tahun 2012 dan 14,42% di tahun 2013. Dan

pada tahun 2014 ketika ROA turun menjadi 0,41% CAR justru

mengalahmi3 kenaikan sebesar 1,32% menjadi 15,74%. Sebaliknya, ketika

CAR turun menjadi 15,02%, ROA terjadi kenaikan menjadi 0,49%. Pada

tahun 2016 ketika ROA megalami kenaikan menjadi 0,63%, CAR juga

mengalami kenaikan menjadi 16,63%.

Penelitian yang dilakukan oleh Asy’ari (2016), Suryani (2016) dan

Prasanjaya (2013) mengenai Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas

(ROA) dengan hasil bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Penelitian ini tidak sejalan dengan Eng (2013)

mengenai Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas (ROA) dengan hasil

bahwa BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Suryani (2016) dan Astohar (2016)

mengenai pengaruh FDR terhadap profitabilitas (ROA) dengan hasil

bahwa FDR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

7
profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. Penelitian ini tidak sejalan

dengan Lemiyana (2016), Asy’ari (2016), dan Harianto (2017) mengenai

pengaruh FDR atau LDR terhadap profitabilitas dengan hasil FDR atau

LDR tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2016) dan Astohar (2016)

mengenai Pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA) dengan hasil

bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Penelitian ini tidak sejalan dengan Harianto (2013), Wibisono (2017) dan

Lemiyana (2016) mengenai pengaruh CAR terhadap profiabilitas (ROA)

dengan hasil bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

Berdasarkan fenomena dan research gap diatas inilah yang mendorong

peneliti untuk melakukan penelitian tentang: “ANALISIS PENGARUH

BOPO, FDR DAN CAR TERHADAP PROFITABILITAS BANK

UMUM SYARIAH PERIODE 2012-2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas, dapat diketahui

bahwa permasalahan Dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh BOPO terhadap profitabilitas (ROA) Bank

Umum Syariah?

2. Bagaimana pengaruh FDR terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank

Umum Syariah?

8
3. Bagaimana pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank

Umum Syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh BOPO terhadap profitabilitas (ROA)

Bank Umum Syariah.

2. Untuk menganalisis pengaruh FDR terhadap profitabilitas (ROA)

pada Bank Umum Syariah.

3. Untuk menganalisis pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA) pada

Bank Umum Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini, antara lain:

1. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan memperluas

pemahaman mengenai rasio keuangan perbankan.

2. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi

atau referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan rasio

keuangan perbankan.

3. Bagi Perusahaan Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

pembuatan keputusan untuk memaksimalkan profitabilitas perbankan.

9
4. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dalam bank.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung

dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Skripsi

ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

Dalam bab pertama ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang

menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori

maupun fakta yang ada dan perbedaan hasil penelitian terdahulu yang

menjadi alas an diuatnya penelitian ini. Perumusan masalah berisi

mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena, atau konsep yang

memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan manfaat penelitian

merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai berdasarkan pada latar

belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada

bagian terakhir dari bab ini yaitu sistematika penulisan, diuraikan

mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada

dalam skripsi.

Pada bab kedua ini menguraikan tinjauan teori, yang berisi jabaran

teori-teori yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu

dalam analisis hasil penelitian. penelitian terdahulu merupakan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan

dengan penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari

10
tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah

penelitian.

Di bab ketiga akan menguraikan variabel penelitian dan efisiensi

operasional dimana skripsi terhadap variabel yang digunakan dalam

penelitian akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara

operasional. Penentuan sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan

dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode

pengambilan sampel. Jenis dan sumber data gambaran tentang jenis data

yang digunakan untuk variabel penelitian. Metode analisis data

mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan

dalam penelitian.

Bagian bab yang keempat ini menjelaskan tentang diskripsi objek

penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam

penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan

bentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah

diintrepretasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian,

serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan

intrepretasi untuk memaknai impikasi penelitian.

Bagian akhir dalam penelitian ini berisi kesimpulan, saran, dan

keterbatasan penelitian. yang selanjutnya dilengkapi dengan daftar pustaka

beserta lampiran-lampiran dalam penelitian ini.

11
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Beberapa penelitian telah dilakukan peneliti lain berkaitan dengan

pengaruh BOPO, FDR,dan CAR terhadap profitabilitas. Penelitian

terdahulu juga bermanfaat membangun kerangka teoritik yang mendasari

kerangka penelitian ini. Berikut adalah ringkasan penelitian yang sudah

ada:

Penelitian yang dilakukan oleh Harianto (2017) dengan judul

Rasio Keuangan Dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia. Berdasarkan uji signifikansi

simultan (uji statistik F) dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

rasio efisiensi operasional (BOPO) dan rasio kredit bermasalah (NPF)

berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas, sedangkan rasio pembiayaan

terhadap dana pihak ketiga (FDR) dan rasio kecukupan modal (CAR) tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas bank pembiayaan rakyat syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Wibisono (2017) dengan judul

Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR, Terhadap ROA Yang Dimediasi Oleh

NOM. Berdasarkan uji signifikansi simultan (uji statistik F) dapat

diketahui bahwa secara parsial variabel CAR dan NPF tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel FDR, BOPO berpengaruh

signifikan negatif terhadap ROA, demikian juga NOM berpengaruh

12
signifikan positif terhadap ROA. Variabel NOM memediasi pengaruh

antara CAR, NPF, BOPO dan FDR terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Syamsurizal (2016) dengan judul

Pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio), NPF (Non Performing

Financing) dan BOPO (Biaya Operasional Perpendapatan Operasional)

Terhadap ROA (Return On Asset) Pada BUS (Bank Umum Syariah) Yang

Terdaftar di BI (Bank Indonesia). Berdasarkan uji signifikansi simultan

(uji statistik F) dapat diketahui bahwa secara parsial variabel CAR dan

NPF memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap ROA, sedangkan

variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Asy’ari (2016) dengan judul

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Financing To Deposit Ratio,

Non Performance Financing dan Beban Operasi Terhadap Pendapatan

Operasi Terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia. Berdasarkan uji signifikansi simultan (uji statistic F) dapat

diketahui bahwa secara parsial variabel CAR, FDR, NPF tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel BOPO

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Astohar (2016) dengan judul

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) dan Financing To Deposit

Ratio Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia dengan

Inflasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Berdasarkan uji signifikansi simultan

(uji statistik F) dapat diketahui bahwa secara parsial variabel CAR

13
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, FDR tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan Inflasi tidak terbukti

memperkuat atau pun memperlemah pengaruh Capital Adequancy Ratio

(CAR) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset.

Penelitian yang dilakukan oleh Lemiyana (2016) dengan judul

Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank

Umum Syariah. Berdasarkan uji signifikansi simultan (uji statistik F)

secara simultan Variabel Non Performing Financing (NPF), Financing To

Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, dan Nilai Tukar tidak

ada pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Penelitian yang dilakukan oleh Suryani (2016) dengan judul

Pengaruh Rasio Capital Adequancy Ratio, Biaya Operasional Per

Pendapatan Operasional, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin dan

Non Performing Loan Terhadap Return On Assets (Studi Kasus Pada Bank

Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

Berdasarkan uji signifikansi simultan (uji statistik F) dapat diketahui

bahwa secara parsial variabel CAR dan NPL tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel BOPO, LDR dan NIM

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2016) dengan judul

Pengaruh NPL dan LDR Terhadap Profitabilitas Dengan CAR Sebagai

Variabel Mediasi Pada PT BPR Pasarraya. Berdasarkan uji signifikansi

14
simultan (uji statistik F) dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

NPL dan LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA serta CAR

Berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. NPL berpengaruh negatif

signifikan terhadap CAR dan LDR berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap CAR serta CAR hanya memediasi hubungan antara NPL

terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015) dengan judul Analisis

Pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL Terhadap Profitabilitas (Studi

Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Yang Terdaftar Pada Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2013. Berdasarkan uji signifikansi simultan

(uji statistik F) dapat diketahui bahwa secara parsial variabel NIM, BOPO,

NPL, LDR berpengaruh terhadap profitabilitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Tan Sau Eng (2013) dengan judul

Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR Terhadap ROA Bank

Internasional Dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-2011.

Berdasarkan uji signifikansi simultan (uji statistik F) dapat diketahui

bahwa secara parsial variabel NIM, BOPO dan NPL berpengaruh positif

signifikan terhadap ROA, sedangkan CAR dan LDR berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROA.

1. Penelitian Terdahulu Variabel BOPO

Berikut temuan penelitian terdahulu terkait variabel BOPO terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah.

15
Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Variabel BOPO

No Peneliti Judul Penelitian Sumber Hasil Penelitian

1. Syawal Rasio Keuangan dan Jurnal Bisnis dan BOPO berpengaruh


Harianto Pengaruhnya Terhadap Manajemen Vol 7 terhadap
(2017) Profitabilitas pada Bank (1) April 2017. profitabilitas.
Pembiayaan Rakyat di
Indonesia
2. Muhammad Pengaruh CAR, NPF, Jurnal Bisnis dan BOPO berpengaruh
Yusuf BOPO, FDR, Terhadap Manajemen signifikan negatif
Wibisono ROA Yang Dimediasi Vol. 17, No. 1, terhadap ROA.
(2017) oleh NOM. 2017:41-62
3. Anti Suryani, Pengaruh Rasio Capital Jurnal BOPO berpengaruh
Suhadak dan Adequacy Ratio, Biaya Administrasi signifikan terhadap
Raden Rustam Operasional Per Bisnis (JAB) ROA.
Hidayat (2016) Pendapatan Vol. 33 No. 1
Operasional, Loan To April 2016
Deposit Ratio, Net
Interest Margin dan
Non Performing Loan
Terhadap Return On
Assets (Studi pada Bank
Umum yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2014)
4. Lemiyana dan Pengaruh NPF, FDR, Jurnal I-Economic BOPO berpengaruh
Erdah Litriani BOPO terhadap Return Vol. 2 No.1 Juli negatif terhadap
(2016) On Asset (ROA) Pada 2016 ROA.
Bank Umum Syariah
5. Abul Hasan Analisis Pengaruh Jurnal Ilmiah BOPO berpengaruh
Asy’ari (2016) Capital Adequacy Ekonomi Bisnis, signifikan terhadap
Ratio, Financing To Vol. 2 No. 3, ROA.
Deposit ratio, Non November 2016
Performance Financing Hal 420-426
dan Beban Operasi

16
Terhadap Pendapatan
operasi Terhadap
Return On Asset Bank
Umum Syariah Devisa
di Indonesia.
6. Tan Sau Eng Pengaruh NIM, BOPO, Jurnal Dinamika BOPO tidak
(2013) LDR, NPL Dan CAR Manajemen Vol. berpengaruh
terhadap ROA Bank 1 No. 3 juli- terhadap
Internasional dan Bank September 2013. profitabilitas.
Nasional Go Public
Periode 2007-2011

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh BOPO terhadap profitabilitas bank

umum syariah ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian

terdahulu menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Hasilnya ada yang

menyebutkan bahwa BOPO berpengaruh terhadap profitbilitas sedangkan

penelitian lain mengatakan bahwa BOPO tidak berpengaruh terhada profitabilitas.

2. Penelitian Terdahulu Variabel FDR

Berikut temuan penelitian terdahulu terkait variabel FDR terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah.

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu Variabel FDR

No Peneliti Judul Penelitian Sumber Hasil Penelitian

1. Syawal Rasio Keuangan Dan Jurnal Bisnis dan FDR tidak


Harianto Pengaruhnya Terhadap Manajemen berpengaruh
(2017) profitabilitas Pada Bank Vol.7 (1), April terhadap ROA.

17
Pembiayaan Rakyat 2017 Hal 41-48
Syarriah di Indonesia
2. Abul Hasan Analisis Pengaruh Jurnal Ilmiah FDR tidak
Asy’ari (2016) Capital Adequacy Ekonomi Bisnis, berpengaruh
Ratio, Financing To Vol. 2 No. 3, signifikan terhadap
Deposit ratio, Non November 2016 ROA.
Performance Financing Hal 420-426
dan Beban Operasi
Terhadap Pendapatan
operasi Terhadap
Return On Asset Bank
Umum Syariah Devisa
di Indonesia.
3. Anti Suryani, Pengaruh Rasio Capital Jurnal FDR berpengaruh
Suhadak dan Adequacy Ratio, Biaya Administrasi signifikan terhadap
Raden Rustam Operasional Per Bisnis (JAB) ROA.
Hidayat (2016) Pendapatan Vol. 33 No. 1
Operasional, Loan To April 2016
Deposit Ratio, Net
Interest Margin dan
Non Performing Loan
Terhadap Return On
Assets (Studi pada Bank
Umum yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2014)
4. Lemiyana dan Pengaruh NPF, FDR, Jurnal I-Economic FDR tidak
Erdah Litriani BOPO terhadap Return Vol. 2 No.1 Juli berpengaruh
(2016) On Asset (ROA) Pada 2016 terhadap ROA.
Bank Umum Syariah
5. Rita Septiani Pengaruh NPL dan e-Jurnal FDR berpengaruh
dan Putu Vivi LDR Terhadap Manajemen Unud, tidak signifkan
Lestari (2016) Profitabilitas dengan Vol. 5 No. 1 terhadap
CAR sebagai Variabel 2016. profitabilitas.
Mediasi pada PT BPR
Pasarraya Kuta
6. Linda Pengaruh CAR, NPF, JESTT Vol. 2 No. FDR berpengaruh

18
Widyaningrum FDR, dan OER 12 Desember tidak signifikan
dan Dina Terhadap ROA Pada 2015 terhadap ROA.
Fitrisia Bank Pembiayaan
Septiarini Rakyat Syariah di
(2015) Indonesia Periode
Januari 2009 Hingga
Mei 2014
7. Tan Sau Eng Pengaruh NIM, BOPO, Jurnal Dinamika FDR berpengaruh
(2013) LDR, NPL Dan CAR Manajemen Vol. negatif terhadap
terhadap ROA Bank 1 No. 3 juli- ROA.
Internasional dan Bank September 2013.
Nasional Go Public
Periode 2007-2011

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh FDR terhadap profitabilitas

ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian terdahulu

menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Hasilnya ada yang menyebutkan

bahwa FDR berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan penelitian lain

mengatakan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

3. Penelitian Terdahulu Variabel CAR

Berikut temuan penelitian terdahulu terkait variabel CAR terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah.

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu Variabel CAR

No Peneliti Judul Penelitian Sumber Hasil Penelitian

1. Muhammad Pengaruh CAR, NPF, Jurnal Bisnis dan CAR tidak


Yusuf BOPO, FDR, Manajemen berpengaruh
Wibisono Terhadap ROA Yang Vol. 17, No. 1, signifikan terhadap
(2017) Dimediasi oleh NOM. 2017:41-62 profitabilitas
(ROA).

19
2. Syawal Rasio Keuangan Dan Jurnal Bisnis dan CAR tidak
Harianto Pengaruhnya Terhadap Manajemen berpengaruh
(2017) profitabilitas Pada Vol.7 (1), April terhadap
Bank Pembiayaan 2017 Hal 41-48 profitabilitas.
Rakyat Syarriah di
Indonesia
3. Astohar (2016) Pengaruh Capital Jurnal Among CAR berpengaruh
Adequacy Ratio Makarti Vol. 9 No. positif terhadap
(CAR) dan Financing 18 Desember 2016 profitabilitas.
To Deposit Terhadap
Profitabilitas
Perbankan Syariah di
Indonesia Dengan
Inflasi Sebagai
Variabel Pemoderasi
4. Rita Septiani Pengaruh NPL dan e-Jurnal CAR berpengaruh
dan Putu Vivi LDR Terhadap Manajemen Unud, positif signifkan
Lestari (2016) Profitabilitas dengan Vol. 5 No. 1 2016. terhadap
CAR sebagai Variabel profitabilitas.
Mediasi pada PT BPR
Pasarraya Kuta
5. Syamsurizal Pengaruh CAR Jurnal Penelitian CAR berpengaruh
(2016) (Capital adequacy social keagamaan, signifikan positif
Ratio), NPF (Non Vol. 19, No. 2 Juli- terhadap
Performing desember 2016 hal profitabilitas.
Financing) Dan 151-152
BOPO (Biaya
Operasional
Perpendapatan
Operasional) Terhadap
ROA (Return On
Asset) Pada BUS
(Bank Umum Syariah)
Yang Terdaftar di BI
(Bank Indonesia)
6. Tan Sau Eng Pengaruh NIM, Jurnal Dinamika CAR tidak
(2013) BOPO, LDR, NPL Manajemen Vol. 1 berpengaruh

20
Dan CAR terhadap No. 3 juli- signifikan terhadap
ROA Bank September 2013. ROA.
Internasional dan
Bank Nasional Go
Public Periode 2007-
2011

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh CAR terhadap profitabilitas

ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian terdahulu

menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Hasilnya ada yang menyebutkan

bahwa CAR berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan penelitian lain

mengatakan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

menggunakan variabel dependen yaitu profitabilitas dan variabel independen

yaitu BOPO, FDR, dan CAR.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menggunakan

sampel lebih banyak dari pada penelitian sebelumnya, obyek yang digunakan

yaitu sebanyak 11 Bank Umum Syariah, tahun yang digunakan juga berbeda

dari penelitian sebelumnya yaitu 2012-2016 serta menggunakan periode waktu

yang berbeda yaitu lima tahun.

21
B. Kerangka Teori

1. Perbankan Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi

untuk memperlancar mekanisme perekonomian terutama disektor

riil. Terdapat banyak pendapat oleh para ahli mengenai pengertian

bank syariah dimana masing-masing menggunakan asumsi yang

berbeda-beda. Secara garis besar pengertian bank syariah adalah

merupakan sebuah lembaga perbankan yang pada prinsipnya

berpegang pada syariat Islam (Yudiana, 2014:2).

Bank berasal dari kata bangque dalam bahasa Perancis dan

dari kata Banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti atau lemari

atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai

tempat untuk menyimpan benda-benda berharga seperti emas,

berlian dan uang. Pada umumnya pengertian bank syariah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokokya memberikan kredit dan

jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang

yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.

Bank Syariah atau juga dikenal sebagai Bank Islam memiliki

system operasi Dimana tidak mengandalkan pada bunga. Bank

Islam atau bisa disebut dengan bank tanpa bunga ini, bisa

dikatakan sebagai lembaga keuangan yang operasional dan

produknya dikembangkan berlandaskan pada Al Quran dan Hadist

22
Nabi SAW. Sehingga dapat dikatakan bahwa bank Islam adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan

dan jas-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran

uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat

Islam (Antonio:2001).

b. Fungsi Bank Syariah

Menurut Antonio (2001) secara garis besar terdiri atas empat

fungsi utama Bank Syariah yaitu:

1) Manajemen Investasi

Bank syariah dapat melaksanakan fungi ini berdasarkan

kontrak mudharabah yaitu bank berada dalam kapasitas

sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan investasi

dana dari pihak lain, sehingga bank menerima presentase

keuntungan hanya jika proyek investasi yang dijalankannya

mendapat keuntungan.

2) Sebagai Intermediary agent

Bank syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini

bank syariah hanya bertindak sebagai perantara antara pihak

yang kelebihan dana dan ingin menginvestasikan dananya

dengan pihak yang memerlukan dana.

3) Sebagai Jasa Keuangan

23
Bank Syariah Menawarkan beberapa jasa keuangan dan

mendapatkan upah/fee based dalam sebuah kontrak perwakilan

atau penyewaan.

4) Sebagai Jasa Sosial

Fungsi sosial bank syariah dalam bentuk lembaga baitul mal,

yang menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,

hibah, dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.

c. Peranan Bank Syariah

Menurut Yudiana (2014:5) peranan bank syariah adalah:

1) Menjalin kerjasama dengan para ulama

2) Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat

lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat.

3) Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara

transparan.

4) Mendorong terjadinya transaksi produktif dan mengurangi

tingkat spekulasi di pasar keuangan.

5) Memberikan return yang lebih baik dibandingkan dengan bank

konvensional.

d. Prinsip Bank Syariah

Menurut Yudiana (2014) prinsip Bank Syariah adalah sebagai

berikut :

1) Shidiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan

dengan moral yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan

24
nilai ini pengelola diperkenankan atau diperbolehkan serta

menjauhi cara-cara yang meragukan terlebih lagi yang bersifat

dilarang.

2) Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan

kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik

dana atau shahibul maal sehingga timbul rasa saling percaya

antara pemilik dana dan pihak pengelola investasi atau

mudharib.

3) Tabligh, secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan

melakukan edukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip,

produk dan jasa perbankan syariah. Dalam melakukan

sosialisai tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip

syariah semata, namun juga harus mampu mengedukasi

masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa perbankan

syariah.

4) Fathanah, memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan

secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan

keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang ditetapkan

oleh bank, termasuk didalamnya adalah pelayanan yang penuh

dengan kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa

tanggung jawab (mas’uliyah).

25
e. Tujuan Bank Syariah

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah no. 21 tahun

2008 pasal 3, perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,

kebersamaan, dn pemerataan kesejahteraan rakyat.

f. Falsafah Operasional Bank Syariah

Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah

mencari keridhoan Allah untuk memperoleh kebajikan dunia dan

akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan syariah

harus sesuai dengan tuntunan agama, berikut adalah falsafah yang

menjadi dasar operasional bank syariah, yaitu:

1) Menjauhkan diri dari unsur riba, yaitu dengan menghindari

penggunaan sistem yang menetapkan dimuka secara pasti

keberhasilan usaha (QS. Luqman: 34). Selain itu juga harus

menghindari penggunaan sistem persentase untuk pembebanan

biaya terhadap hutang atau peemberian imbalan terhadap

simpanan yang mengandung unsur melipat gandakan secara

otomatis hutang atau simpanan tersebut hanya karena

berjalannya waktu (QS. Ali-Imron: 130).

2) Menghindari penggunaan sistem perdagangan atau

penyewaan barang ribawi dengan imbalan barang ribawi

lainnya dengan memperoleh kelebihan baik kuantitas maupun

kualitas (HR. Muslim Bab Riba No. 1551 s/d 1567).

26
3) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan tambahan

dimuka atas hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai

hutang secara sukarela ( HR. Muslim, Bab Riba No. 1569 s/d

1572).

4) Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan. Mengacu

pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 dan An-Nisa ayat

29, maka setiap transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi

atas dasar sistem bagi hasil dan perdagangan atau transaksinya

didasari oleh adanya pertukaran antara uang dan barang.

Sehingga setiap kegiatan muamalah berlaku prinsip ada barang

atau jasa uang dengan barang, sehingga akan mendorong

produksi barang atau jasa dan mendorong kelancaran arus

barang dan jasa, serta dapat dihindari adanya penyalahgunaan

kredit, spekulasi dan inflasi.

2. Profitabilitas

Menurut Dendawijaya (2009:118) Rentabilitas atau Profitabilitas

adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha

dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

Profitabilitas adalah ukuran spesifik dari performance sebuah bank,

dimana ia merupakan tujuan dari manajemen perusahaan dengan

memaksimalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari

berbagai tingkat return, dan minimalisasi resiko yang ada.

27
ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di

dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik

pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Rasio Return on

Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan

(Dendawijaya, 2009:118). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

ROA = x 100%

3. BOPO

Menurut Dendawijaya (2009) BOPO atau rasio biaya operasional

adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

BOPO = x 100%

Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak

sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana (misalnya

dana masyarakat), maka biaya dan pendapatan operasional bank

didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga.

28
BOPO adalah kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan

efektivitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan

satu terhadap lainnya. Berbagai angka pendapatan dan pengeluaran

dari laporan rugi laba dan terhadap angka-angka dalam neraca.

Sehingga dari nilai rasio BOPO ini dapat dijelaskan tentang kondisi

kinerja bank yang bersangkutan. Rasio ini bertujuan ini untuk

mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya

operasional.

Risiko operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi

penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya

operasional bank dan hal-hal terkait risiko yang tentu tidak diharapkan.

Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja

manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan

sumber daya yang ada di bank. Begitupun sebaliknya jika rasio BOPO

suatu bank tinggi, artinya kinerja bank tersebut tidak efisien (Zulfiah,

2014:766).

Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan di

Indonesia maksimal 96%, yang sesuai dengan ketentuan yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dalam standar rasio yang ditetapkan

Bank Indonesia menurut SE No.6/73/INTERN 24 Desember 2004.

29
Tabel 2.4

Kriteria Penilaian BOPO

Kriteria Keterangan
Peringkat 1: BOPO ≤ 83% Sangat Rendah
Peringkat 2: 83% < BOPO ≤ 85% Cukup Rendah
Peringkat 3: 85% < BOPO ≤ 87% Rendah
Peringkat 4: 87% < BOPO ≤ 89% Cukup Tinggi
Peringkat 5: BOPO > 90% Tinggi

Sumber: www.bi.go.id

4. Financing To Deposit Ratio (FDR)

Menurut Dendawijaya (2009) FDR adalah rasio antara seluruh

jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh

bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank dan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

FDR = x 100%

Menurut surat edaran Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993,

termasuk dalam pengertian dana yang diterima bank adalah sebagai

berikut:

a. KLBI (kredit likuiditas Bank Indonesia) (jika ada).

b. Giro, deposito, dan tabungan masyarakat.

c. Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3

bulan, tidak termasuk pinjaman subordinasi.

30
d. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih

dari 3 bulan.

e. Modal pinjaman.

f. Modal inti.

FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah

kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi

permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah

digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

Semakin tinggi rasio tersebut memberi indikasi semakin rendahnya

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan

karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi

semakin besar.

Dalam tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia

menetapkan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk rasio FDR sebesar 110% atau lebih diberi nilai kredit 0,

artinya likuiditas bank tersebut dinilai tidak sehat.

2) Untuk rasio FDR di bawah 110% diberi nilai kredit 100, artinya

likiditas bank tersebut dinilai sehat.

Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan

dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa

31
batas aman dari Financing To Deposit Ratio suatu bank adalah

sekitar 80%. Namun, batas toleransi berkisar antara 85% dan 100%

(Dendawijaya, 2009:116-117).

5. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Dendawijaya (2009) CAR adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut

dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-

dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,

pinjaman (utang), dan lain-lain. Capital Adequacy Ratio adalah rasio-

rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki

bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,

misalnya kredit yang diberikan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

CAR = x 100%

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian

bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.

Berdasarkan ketentuan yang dibuat Bank Indonesia, bank yang

dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR

paling sedikit sebesar 8%. Hal ini didasarkan kepada ketentuan yang

32
ditetapkan oleh BIS (Bank for International Settlements). Nilai kredit

dihitung sebagai berikut:

a. Untuk CAR = 0% ata negatif, nilai kredit = 0.

b. Untuk setiap kenaikan 0,1%, nilai kredit ditambah 1 dengan

maksimum 100.

c. Bobot CAMEL untuk rasio kecukupan modal (CAR) adalah 25%.

(Dendawijaya, 2009:144).

Modal bank terdiri atas modal inti dan modal pelengkap.

Komponen modal inti meliputi modal disetor, agio saham, cadangan

yang dibentuk dari laba setelah pajak (cadangan umum), dan laba

ditahan. Modal pelengkap antara lain adalah cadangan revaluasi aktiva

tetap (Dendawijya, 2009:44).

ATMR dihitung dari aktiva yang tercantum dalam neraca).

Menurut Hasibuan (2001:58) ATMR aktiva neraca dihitung dengan

cara mengalikan nilai nominal masing-masing aktiva yang

bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos aktiva

neraca tersebut. ATMR aktiva administratif dihitung dengan cara

mengalikan nilai nominal rekening administratif yang bersangkutan

dengan bobot risiko dari masing-masing pos rekening tersebut (risiko

aktiva administatif).

Kriteria penilaian peringkat:

1) Peringkat 1 = KPMM ≥ 12%

2) Peringkat 2 = 9% ≤ KPMM < 12%

33
3) Peringkat 3 = 8% ≤ KPMM < 9%

4) Peringkat 4 = 6% < KPMM < 8%

5) Peringkat 5 = KPMM ≤ 6%

Kriteria penetapan peringkat faktor permodalan:

a) Peringkat 1, mencerminkan tingkat modal secara signifikan berada

lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan

tetap berada di tingkat ini untuk 12 (dua belas) bulan mendatang.

b) Peringkat 2, mencerminkan tingkat modal berada lebih tinggi dari

ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di

tingkat ini serta membaik dari tingkat saat ini untuk 12 (dua belas)

bulan mendatang.

c) Peringkat 3, mencerminkan tingkat modal berada sedikit diatas

atau sesuai dengan ketntuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan

tetap berada pada tingkat ini selama 12 (dua belas) bulan

mendatang.

d) Peringkat 4, mencerminkan tingkat modal sedikit dibawah

ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan mengalami

perbaikan dalam 6 (enam) bulan mendatang.

e) Peringkat 5, mencerminkan tingkat modal berada lebih rendah dari

ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di

tingkat ini atau menurun dalam 6 (enam) bulan mendatang.

34
C. Kerangka Penelitian

Dari telaah pustaka yang diperoleh inilah hubungan antar variabel

dan variabel penelitian yang tertuang dalam kerangka berfikir dengan

skema hubungan variabel dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:

BOPO

(X1) H1

FDR H2
ROA
(X2)
(Y)

CAR H3

(X3)
Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil penemuan

beberapa penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. BOPO dan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah

BOPO merupakan perbandingan antara total biaya operasi dengan

total pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya

(Dendawijaya:2009). Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya

35
adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan pendapatakn

operasional bank didiminasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Dendawijaya, 2003). Setiap peningkatan biaya operasional akan

berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya

akan menurunkan ROA (Wibisono,2017). Semakin tinggi rasio BOPO,

kinerja bank akan semakin menurun. Hal ini didukung oleh penelitian

Wibisono (2017) dan Harianto (2017) yang menyatakan rasio BOPO

berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) pada

bank. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas

(ROA) Bank umum Syariah (BUS).

2. FDR (Financing to Deposit Ratio) dan Profitabilitas (ROA) Bank

Umum Syariah

Financing to Deposit Ratio (FDR) analog dengan Loan to deposit

Ratio (LDR) pada bank konvensional, merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan

kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan

menggunakan total asset yang dimiliki oleh bank (Dendawijaya, 2009).

Sehingga semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat,

sehingga FDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

(ROA), namun pengaruh FDR yang positif tidak signifikan terhadap

ROA menunjukkan bahwa walaupun LDR/FDR tinggi namun tidak

36
memiliki dampak yang serius terhadap peningkatan ROA. Kondisi ini

dapat terjadi karena besarnya penyaluran kredit tidak didukung oleh

kualitas kredit yang baik, kualitas kredit yang buruk tersebut dapat

mempengaruhi profitabilitas yang diperoleh (Prasiyaningyas, 2010).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hail penelitian dari Septiani (2016)

dan Widyaningrum (2015) yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: FDR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank

Umum Syariah.

3. CAR dan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah

CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal

yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya,

2009:121). Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank yang

dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR

paling sedikit sebesar 8% (Dendawijaya, 2009:144).

Besarnya modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu

tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya. Jika

modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu menyerap kerugian-

kerugian yang tidak dapat dihindarkan, maka bank dapat mengelola

seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan bank (kekayaan

pemegng sahamm) diharapkan akan semakin meningkat demikian juga

37
sebaliknya (Margaretha dan Zai, 2013). Semakin tinggi CAR, maka

semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari

setiap pinjaman atau aktiva produktif yang berisiko. Atau dengan kata

lain, maka semakin tinggi kecukupan modalnya untuk menanggung

risiko pinjaman macetnya, sehingga kinerja bank semakin baik, dan

dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank yang

bersangkutan yang berujung pada meningkatnya laba (ROA). Dan

menurut Septiani (2016), Syamsurizal (2016) dan Astohar (2016),

CAR berpengaruh secara positif signifikan terhadap profitabilitas

(ROA) pada bank. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebaga

berikut:

H3: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap

profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah.

38
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini menggunakan penelitian

kuantitatif dengan data yang digunakan adalah data sekunder untuk semua

variabel dan data rasio-rasio keuangan yang terdapat pada laporan

keuangan Bank Syariah selama tahun 2012-2016. Menurut Kuncoro

(dalam Nurvarida,2017:49) Penelitian kuantitatif merupakan metode

menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.

Variabel-variabel ini diukur dengan instrumen penelitian sehingga data

yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur

statistik. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala

numeric (angka).

Dalam penelitian ini data kuantitatif yang digunakan adalah berupa

angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan publikasi gabungan

Bank Umum Syariah (BUS), yang diterbitkan melalui website resmi yaitu

www.bi.go.id. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung besarnya

tingkat profitabilitas bank, khususnya Return on Asset (ROA) pada Bank

Umum Syariah (BUS).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah yang ada di

Indonesia yang terdaftar di OJK yaitu berjumlah 11 Bank Syariah. Waktu

39
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai pertengahan bulan

Maret 2018.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Bawono (2006) populasi adalah keseluruhan wilayah

objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

kesimpulan oleh peneliti. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah

seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia. Berdasarkan data dari Bank

Indonesia (www.bi.go.id) ada 11 bank syariah yang ada di Indonesia yaitu:

1. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia

2. PT Bank Syariah Mandiri

3. PT Bank Syariah Mega Indonesia

4. PT Bank Syariah BRI

5. PT Bank Syariah Bukopin

6. PT Bank Panin Syariah

7. PT Bank Victoria Syariah

8. PT BCA Syariah

9. PT Bank Jabar dan Banten

10. PT Bank Syariah BNI

11. PT Maybank Indonesia Syariah

Sampel menurut Bawono (2006) adalah objek atau subjek

penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini

dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam

menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan

40
nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Purposive

sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1. Bank syariah yang terdaftar di OJK.

2. Bank yang menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun, yaitu

tahun 2012-2016.

3. Menyertakan informasi rasio-rasio keuangan dalam laporan yang

dipublikasikan.

Pada penelitian ini penulis menggunakan 11 bank syariah karena

pada tahun 2012 jumlah dari Bank Umum Syariah adalah 11 bank,

kemudian pada tahun 2014 daftar bank umum syariah bertambah menjadi

12 bank yaitu masuknya Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

kemudian pada tahun 2016 bertambah lagi menjadi 13 bank yaitu dengan

masuknya Bank Aceh Syariah. Karena pada penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling sehingga penulis tidak meenggunakan Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Syariah dan Bank Aceh Syariah

dikarenakan bank tersebut belum memenuhi kriteria dalam teknik

purposive sampling yaitu bank tersebut belum menerbitkan laporan

keuangan selama lima tahun mulai dari tahun 2012.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan

data melalui observasi tidak langsung dan menggunakan data sekunder

Pengumpulan data melalui observasi yaitu dengan mengumpulkan laporan

41
keuangan perbankan tahun 2012-2016 dari laman tiap-tiap bank yang telah

dipublikasikan. Penulis juga mengumpulkan data lewat laman resmi dari

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Data sekunder adalah data

yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat

peristiwa masa lalu. Data sekunder ini diperoleh dari jurnal, data statistic

maupun dari internet (Bawono,2006:30).

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Bawono (2006), definisi operasional adalah penjelasan

mengenai definisi variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel

dependen maupun variabel independen. Berikut penjelasan dari kedua

variabel berikut:

1. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. BOPO (Biaya Operasional Terhdap Pendapatan Operasional)

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya (Dendawijaya, 2009:119), dengan formula dibawah ini:

BOPO = X 100%

b. FDR (Financing to Deposit Ratio)

42
FDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank,

(Dendawijaya, 2009:116).

FDR = X 100%

c. CAR (Capital Adequacy Ratio)

CAR atau keukupan modal adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko,

(Dendawijaya, 2009:144), dengan formula dibawah ini:

CAR = X 100%

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dari penelitian ini adalah profitabilitas (ROA),

yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan

(Dendawijaya, 2003:120).

ROA = x 100%

F. Alat Analisis

Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana penelitian ini

membuktikan kebenaran dari teori-teori yang digunakan dan data

dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke

dalam olah data EVIEWS. EVIEWS merupakan sebuah program

43
komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik dan data

ekonometrika. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data

kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan

menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. EVIEWS dapat

digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berbentuk time

series, yaitu data suatu objek yang terdiri atas beberapa periode. Yang

cocok digunakan untuk membantu menyelesaikan penelitian ini, sehingga

hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan

terpercaya.

G. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-

kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan cirri

tertentu dari suatu fenomena (Sumanto, 1995), sedangkan untuk menguji

data kuantitatif dari penelitian ini digunakan uji stasioneritas, analisis

diskriminan dan uji asumsi klasik.

Analisis data adalah proses mengatur data, mengorganisasikannya

ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Plato

membedakannya dengan penafsiran yang memberikan arti yang signifikan

terhadap analisiss, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan

diantara dimensi-dimensi uraian. Analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Stasioneritas

44
Uji stasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar

data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend,

dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi. Uji yang

digunakan adalah uji Unit Root dengan uji Augmented-Dickey-Fuller.

Hasil output akan menunjukkan data stasioner jika nilai t-statistic

lebih besar dari nilai t-statistic MacKinnon pada tingkat kepercayaan

1%, 5% dan 10%, serta nilai probabilitasnya sebesar kurang dari 0,05

(<0,05).

2. Analisis Statistik

a. Analisis Regresi

Menurut Bawono (2006) Regresi berganda digunakan untuk

menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan

untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel

independen yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa

regresi berganda sering disebut juga analisis multivariate, karena

variabel yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y)

lebih dari satu variabel independen (X). kondisi variabel

independen (X) dalam mempengaruhi variabel dependen (Y)

bervariasi bisa positif bisa juga negatif, atau beraneka ragam

kondisi yang mempengaruhi. Persamaan regresi berganda dapat

berupa sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Dimana:

45
Y =estimasi variabel terikat

β0 =konstanta dari persamaan regresi

β1,2,3= koefisien dari variabel independen X1,2,3

X1,2,3 = variabel independen X1,2,3

ε = residual atau predictor error

fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah

dalam model ekonometrik: ROA = β0 + β1BOPO + β2FDR +

β3CAR + ε

b. Uji Statistik

Melalui analisis regresi, kemudian diuji kebenaran hipotesis

yang telah ditetapkn untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya.

Pengambilan keputusan atas hipotesis dapat dilihat dari nilai

profitabilitas signifikansi masing-masing variabel yang terdapat

pada output hasil analisis regresi menggunakan SPSS jika angka

signifikansi < α (0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

c. Uji T test (Secara Individu)

Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh

variabel independen secaara beersama-sama dapat mempengaruhi

variabel dependen, jika f hitung < f tabel , maka, H0 diterima

artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen secara bersama-sama (Bawono, 2006:91).

46
d. Uji F test (Secara Serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh

variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi

variabel dependen, jika f hitung < f tabel, maka H0 diterima artinya

tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

secara bersama-sama (Bawono, 2006:91).

e. Uji Koefisien determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel

independen (X1,2,3,…), atau sejauh mana kontribusi variabel

independen (X1,2,3,…) mempengaruhi variabel dependen (Y).

Menurut Gujarat (1988: 182-183) analisis koefisien determinasi

(R²) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%)

pengaruh keseluruhan variabel independen yang digunakan

(X1,2,3…) terhadap variabel dependen (Y). pengujian ini

dilakukan dengan melihat R² pada hasil analisis persamaan regresi

yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinasi (R²) semakin

mendekati 1 berarti tepat sebagai model penduga terhadap variabel

dependen (Y).

Ciri-ciri nilai R² adalah:

1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai

dengan 1, jadi nilai R² terletak antara 0 ≤ R² ≤ 1.

47
2) Nilai nol menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

3) Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang

sempurna antara variabel independen dengan variabel

dependen.

4) Menghitung koefisien determinasi (R²) untuk menilai besarnya

sumbangan atau kontribusi variabel independen (X1,2,3,…)

terhadap nilai variab el dependen (Bawono, 2006: 92-94).

3. Uji Asumsi Klasik

Sehubungan dengan pemakaian metode regresi, maka untuk

menghindari pelanggaran asumsi-asumsi model klasik, perlu diadakan

pengujian asumsi klasik. Adapun uji asumsi klasik tersebut adalah:

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Masalah

multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya

tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115). Uji

multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode

auxiliary regresi antar variabel dependen untuk mendapatkan r²

kemudian dibandingkan dengan R² persamaan utama (Bawono,

2006:120).

48
b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota dari

serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu

(time series). Menunjukkan hubungan nilai-nilai yang beruntutan

dari variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi

apabila suatu keadaan dimana variabel gangguan pada periode

tertentu. Berkorelasi dengan variabel pengganggu pada periode

lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat

dilakukan dengan uji Durbin-watson (DW test) dengan kriiteria du

< dw < 4 – du (Bawono, 2006: 160-162)

c. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah variabel residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik.

Sedangkan normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan

grafik atau uji statistik (non-parametrik) Kolmogorof-Smirnov (K-

S). suatu variabel dikatakan terdistribusi normal jika nilai

signifikansinya > 0,05(Ghozali, 2013).

Metode grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik

histogram dan normal probability plot. Grafik histogram akan

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

49
mendekati distribusi normal. Sedangkan normal probability plot

akan membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan

ploting data residual dan dibandingkan dengan garis diagonal,

dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013:160-163).

d. Uji Heteroskedastisitas

1) Pengertian Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel

pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang

timbul apabila terjadi heteroskedastisitas adalah penaksir tidak

bias tetapi tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun

sampel kecil. Serta uji t-test dan F-test akan menyebabkan

kesimpulan yang salah.

2) Teknik Pendeteksian Heteroskedastisitas

Untuk melihat ada tidaknya gejala penyakit

heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot, yaitu dengan

50
melihat grafik scatterplot antara ZPRED (nilai prediksi variabel

dependen) dan SRESID (residualnya). Untuk mendeteksi grafik

scatterplot tersebut, yaitu dengan melihat pola pergerakan

grafik tersebut, kalau polanya beraturan (gelombangnya

melebar dan menyempit), hal ini cenderung ada gejala penyakit

heteroskedastisitas. Tetapi jika polanya tidak beraturan, ini

cenderung tidak ada gejala penyakit heteroskedastisitas.

3) Teknik Perbaikan Penyakit heteroskedastisitas

Ketika regresi yang kita lakukan ternyata data dari variabel

yang kita gunakan terdapat penyakit heteroskedastisitas, akan

menyebabkan di samping penaksiran tidak lagi efisien. Kondisi

dimana penaksir tidak lagi efisien. Kondisi dimana penakksir

tidak efisien ini membuat prosedur pengujian hipotesis,

nilainya diragukan.

Salah satu cara untuk perbaikan dari penyakit

heteroskedastisitas dengan membagi persamaan regresi dengan

salah satu variabel independen.

Yi = βₒ + β1X1 + β2X2 + Ui

Sebagai misal persamaan ini kita bagi dengan X1, maka

hasilnya sebagai berikut:

Yi = βₒ +

51
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

H. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian adalah laporan keuangan yang terdapat di

dalam annual report (laporan tahunan) dari masing-masing bank yang

berjumlah 11 Bank Umum Syariah. Periode pengamatan dalam penelitian

ini adalah selama lima tahun yaitu 2012-2016. Data laporan tahunan

diperoleh dari masing-masing bank yang menjadi sampel dalam penelitian

ini yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah

Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, Bank Panin

Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA Syariah, Bank Jabar dan Banten,

Bank Syariah BNI dan Maybank Indonesia Syariah.

I. Analisa Data

1. Uji Stasioner

Uji stasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar

data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend,

dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji

yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji augmented-Dickey-

Fuller, berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan

Bank Umum Syariah periode 2012-2016, maka hasil uji stasioneritas

data adalah sebagai berikut:

52
Tabel 4.1

Hasil Uji Stasioner tiap Variabel

No. Variabel Prob.* Keterangan

1 BOPO 0.0040 Data Stasioner

2 FDR 0.0032 Data Stasioner

3 CAR 0.0000 Data Stasioner

4 ROA 0.0010 Data Stasioner

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Hasil output yang dihasilkan, terlihat bahwa nilai prob* < 0,005.

Dengan demikian menunjukkan data Stasioner, artinya data tersebut

layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya.

2. Uji Statistik

Untuk mengetahui dan menguji hubungan antar variabel bebas

(BOPO, FDR dan CAR) terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas

(ROA). Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda

dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Hasil regresi yang

diperoleh nantinya akan dilakukan pengujian terhadap signifikansi

yang meliputi uji t, uji F, dan uji determinasi. Untuk pengolahan data

digunakan program econometric views (Eviews) sebagai alat untuk

pengukuran dan pengujiannya. Hasil estimasi dari model regresi

adalah sebagai berikut yang disajikan dalam tabel 4.2:

53
Tabel 4.2

Hasil Uji Regresi Berganda

Dependent Variable: LOG_ROA

Method: Least Squares

Date: 03/03/18 Time: 14:33

Sample: 1 55

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOG_BOPO 0.677630 0.624843 1.084481 0.2833

LOG_FDR 1.006999 0.930811 1.081851 0.2844

LOG_CAR 1.107742 0.368438 3.006585 0.0041

C -4.710697 2.210702 -2.130861 0.0379

R-squared 0.307788 Mean dependent var 0.030124

Adjusted R-squared 0.267069 S.D. dependent var 0.467907

S.E. of regression 0.400582 Akaike info criterion 1.078151

Sum squared resid 8.183764 Schwarz criterion 1.224138

Log likelihood -25.64914 Hannan-Quinn criter. 1.134605

F-statistic 7.558939 Durbin-Watson stat 1.741602

Prob(F-statistic) 0.000282

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

a. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial. Uji t dalam penelitian ini

dilakukan dengan proram Eviews 7.1. Adapun penjelasan

mengenai output regresi linier berganda yang disajikan pada tabel

4.2, sebagai berikut:

54
1) BOPO

Variabel BOPO menunjukkan pada koefisien alpha 5% nilai

coefficient = 0.677630 dan prob. 0,2833 > 0,05. Maka artinya

variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada

alpha 5%.

2) FDR

Variabel FDR menunjukkan pada koefisien alpha 5% nilai

Coefficient = 1.006999 dan prob. 0,2844 > 0,05. Maka artinya

variabel FDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada

alpha 5%.

3) CAR

Variabel CAR menunjukkan pada koefisien alpha 5% nilai

Coefficient = 1.107742 dan prob. 0,0041 < 0,05. Maka artinya

variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas pada alpha 5%.

b. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara simultan. Uji F dalam penelitian ini

dilakukan menggunakan program Eviews 7.1. Adapun penjelasan

mengenai hasil uji F yang telah disajikan pada tabel 4.2 diatas

bahwa hasil uji F pada penelitian ini memiliki nilai koefisien

sebesar 7.558939 dengan prob (F-statistik) sebesar 0.000282 >

0,05. Hasil ini memiliki arti bahwa variabel bebas secara simultan

55
mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap

profitabilitas.

c. Uji Determinasi

Koefisien determinasi mencerminkan besarnya kontribusi

perubahan variabel bebas dalam menjalankan perubahan pada

variabel terikat secara bersama-sama, dengan tujuan untuk

mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antara variabel dalam

model yang digunakan. Besarnya nilai adjusted R square antara 0

< adjusted R2 < 1. Jika nilai Adjusted R2 semakin mendekati satu

maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi

variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel

bebasnya.

Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.2

diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi

antara variabel bebas dan terikat adalah 0.267069. Nilai ini berarti

bahwa variasi variabel independen dapat mempengaruhi sebesar

26.7069% profitabilitas. Sedangkan 73.2931% profitabilitas

dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak dimasukkan

kedalam model penelitian ini.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah

terdapat hubungan antar variabel bebas. Untuk mendeteksi

56
adanya hubungan antar variabel dalam penelitian ini dengan

melihat koefisien korelasi antara masing-masing variabel,

dalam penelitian ini menggunakan uji auxiliary. Setelah uji

auxiliary yang pertama didapatkan hasil seperti tabel 4.3:

Tabel 4.3

Perbandingan Nilai R-Squared

ROA BOPO CAR FDR


ROA 1.000000 -0.902227 -0.174297 -0.055517
BOPO -0.902227 1.000000 -0.005920 -0.122471
CAR -0.174297 -0.005920 1.000000 0.778395
FDR -0.055517 -0.122471 0.778395 1.000000

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, memperlihakan bahwa

korelasi atau hubungan yang terjadi antar variabel dibawah 0.8

maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak

mengandung multikolinieritas.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan pelanggaran asumsi non-

autokorelasi. Hal ini disebabkan karena adanya korelasi antar

gangguan pada setiap pengamatan. Autokorelasi juga dapat

dikatakan kesalahan dari gangguan periode tertentu berkorelasi

dengan gangguan dari periode sebelumnya. Permasalahan

autokorelasi hanya relevan digunakkan jika data yang dipakai

adalah time series. Untuk mengetahui adanya autokorelasi

dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson yang dapat

dilihat pada tabel 4.4:

57
Tabel 4.4

Uji Autokorelasi

Dependent Variable: LOG_ROA

Method: Least Squares

Date: 03/03/18 Time: 13:59

Sample: 1 55

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOG_BOPO 0.677630 0.624843 1.084481 0.2833

LOG_FDR 1.006999 0.930811 1.081851 0.2844

LOG_CAR 1.107742 0.368438 3.006585 0.0041

C -4.710697 2.210702 -2.130861 0.0379

R-squared 0.307788 Mean dependent var 0.030124

Adjusted R-squared 0.267069 S.D. dependent var 0.467907

S.E. of regression 0.400582 Akaike info criterion 1.078151

Sum squared resid 8.183764 Schwarz criterion 1.224138

Log likelihood -25.64914 Hannan-Quinn criter. 1.134605

F-statistic 7.558939 Durbin-Watson stat 1.741602

Prob(F-statistic) 0.000282

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

Melihat tabel 4.4 diatas, nilai Durbn-Watson yaitu

1.741602. Kemudian untuk mengetahui letak Durbin-Watson

atau DW maka penulis menggambarkannya melalui grafik

berdasarkan tabel Durbin-Watson dengan level signifikan 5%

yang mana nilai k = 3 (tanpa variabel terikat) dan n = 55,

58
didapatkan nilai dL = 1.452 dan dU 1.681. grafiknya adalah

sebagai berikut:

0 dL dU DW 4-dU 4-dL 4

1.452 1.681 1.741602 2.139 2.417

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

Gambar 4.1 Grafik Uji Autokorelasi dengan Durbin-

Watson

Dari grafik diatas membuktikan bahwa dalam penelitian

ini tidak ada autokorelasi, dimana DW > dU dan terletak pada

daerah yang tidak adanya autokorelasi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data

dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. data yang

baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang

memiliki distribusi normal. Untuk melakukan pengujian

asumsi normalitas data tersebut dilakukan dengan

menggunakan pengujian Jarue Berra (JB), jika probabilitas JB

59
hitung lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi

normal, tetapi apabila lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut

tidak terdistribusi normal.


25
Series: Residuals
Sample 1 55
20 Observations 55

Mean -1.84e-15
15 Median -0.073297
Maximum 4.472228
Minimum -5.791099
Std. Dev. 1.326856
10
Skewness -0.602548
Kurtosis 10.50478
5
Jarque-Bera 132.3988
Probability 0.000000
0
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Pertama

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Hasil diatas terlihat bahwa nilai probability Jarque-Bera

sebesar dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari

variabel dalam penelitian ini telah terdistribusi tidak normal.

Maka peneliti akan menormalkan data dengan men-log semua

data. Sehingga didapatkan hasil seperti dibawah ini:

12
S eri es: Re sid ua ls
S amp le 1 5 5
10 Ob serva ti ons 5 5

8 Mean -6.66e-16
Median 0.044685
Maximum 0.653536
6 Minimum -1.239648
Std. Dev. 0.389296
4 Skewness -0.739995
Kurtosis 3.724338

2 Jarque-Bera 6.221956
Probability 0.050211
0
-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

60
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Kedua

Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai probability

Jarque-Bera sebesar 0.050211 dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data dari variabel dalam penelitian ini

telah terdistribusi normal.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan pelanggaran dari asumsi

homoskedastisitas (semua gangguan/disturbance yang muncul

dalam persamaan regresi bersifat homokedastik atau

mempunyai varians yang sama pada tiap kondisi

pengamatan). Oleh karena itu, konsekuensi dari adanya

heteroskedastisitas dalam sistem persamaan bahwa penaksiran

tidak lagi mempunyai varians yang minimum. Cara mengetahui

ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas pada penelitian ini

adalah dengan melakukan pengujian dengan white

heteroskedaticity no cross term. Jika signifikansi dari prob*R <

0,05 maka model tersebut mengandung heteroskedastisitas, dan

apabila signifikansi dari prob*R> 0,05 maka model tersebut

tidak mengandung heteroskedastisitas.

61
Tabel 4.5

Hasil Uji White

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.727219 Prob. F(3,51) 0.5405

Obs*R-squared 2.256249 Prob. Chi-Square(3) 0.5210

Scaled explained SS 2.642609 Prob. Chi-Square(3) 0.4501

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengujuan

heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa probability obs*R-

Squared= 2.256249 dan prob. F= 0.5681 atau lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan data dalam variabel penelitian ini

tidak terdapat heteroskedastisitas pada model penelitian ini.

J. Pembahasan Hasil Penelitian

1) Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas

Variabel BOPO menunjukkan pada koefisien alpha 5% nilai

Coefficient = 0.677630 dan prob. 0.2833 > 0,05. Karena nilai

signifikansi 0.2833 lebih besar dari 5%, maka hipotesis ditolak.

Artinya variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada

alpha 5%.

Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Asy’ari (2016)

dan Suryani (2016) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian variabel

62
BOPO tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ini didukung oleh

peneliti Eng (2013) yang menyatakan bahwa variabel BOPO tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas. BOPO tidak berpengaruh karena

bank umum syariah cenderung untuk menginvestsikan dananya dengan

hati-hati dan lebih menekankan pada survival bank sehingga tidak

berpengaruh banyak terhadap profitabilitas bank.

Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio BOPO

adalah 83-90%. Rata-rata rasio BOPO selama periode 2012-2016

menunjukkan rata-rata sebesar 93,26% berada pada peringkat 5

yang lebih dari 90% namun masih dapat ditolerir oleh perbankan

di Indonesia maksimal 96% menurut standar rasio yang ditetapkan.

Karena tingkat rasio BOPO yang tinggi berarti kinerja manajemen

bank tersebut kurang efisien dalam menggunakan sumber daya yang

ada di bank yang akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum

pajak yang pada akhirnya akan menurunkan ROA.

2) Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas

Variabel FDR menunjukkan pada koefisien alpha 5% nilai

Coefficient = 1.006999 dan prob. 0.2844 > 0,05. Maka artinya variabel

FDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada alpha 5%.

Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Suryani (2016)

yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Hasil penelitian variabel FDR tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas ini didukung oleh peneliti Harianto (2017) yang

63
menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Hal yang sama didukung oleh Lemiyana (2016) dan Asy’ari (2016)

yang menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas.

Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio Financing to

Deposit Ratio (FDR) adalah 80% hingga 110%. Jika angka rasio

Financing to Deposit Ratio (FDR) suatu bank berada pada angka di

bawah 80% (misalkan 60%), maka dapat disimpulkan bahwa bank

tersebut hanya dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh dana yang

berhasil dihimpun. Karena fungsi utama dari bank adalah sebagai

intermediasi (perantara) antara pihak yang kelebihan dana dengan

pihak yang kekurangan dana, maka dengan rasio Financing to Deposit

Ratio (FDR) 60% berarti 40% dari seluruh dana yang dihimpun tidak

tersalurkan kepada pihak yang membutuhkan, sehingga dapat

dikatakan bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan

baik. Kemudian jika rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) bank

mencapai lebih dari 110%, berarti total pembiayaan yang diberikan

bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena dana yang

dihimpun dari masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini juga dapat

dikatakan tidak menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi

(perantara) dengan baik.

Rata-rata rasio FDR selama periode 2012-2016 menunjukkan

sebesar 100.6952% berada pada peringkat 4 (100% < LDR ≤ 120%)

64
yang artinya cukup tinggi. Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio

(FDR) menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, hal ini

sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

menjadi semakin besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan

atau penurunan FDR tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya

keuntungan secara menyeluruh (ROA).

3) Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas

Variabel CAR menunjukkan pada koefisien alpha 5% nilai

Coefficient = 1.107742 dan prob. 0.0041 < 0,05. Maka artinya variabel

CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada

alpha 5%. Artinya apabila ada kenaikan CAR 1% maka akan

menaikkan 110.7742% profitabilitas.

Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank

tersebut untuk menanggung risiko dari setiap pinjaman atau aktiva

produktif yang berisiko. Atau dengan kata lain, maka semakin tinggi

kecukupan modalnya untuk menanggung risiko pinjaman macetnya,

sehingga kinerja bank semakin baik, dan dapat meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan yang

berujung pada meningkatnya laba (ROA). Dengan demikian dapat

dirumuskan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Septiani (2016:293) yang

menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas. Hal yang sama didukung oleh Syamsurizal (2016:151)

65
dan Astohar (2016:38) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini

bertolak belakang dengan penelitian Wibisono (2017), Harianto (2017)

dan Eng (2013) yng menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas. CAR tidak berpengaruh terhadap ROA pada

Bank Umum Syariah karena kurangnya pemanfaatan modal untuk hal-

hal yang dapat menghasilkan laba. CAR mencerminkan modal sendiri

perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin besar CAR maka

semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba karena

dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam

menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang

menguntungkan.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR

yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik,

sehingga pendapatan laba bank semakin meningkat. Dengan kata lain

CAR berhubungan positif dengan ROA untuk kategori bank umum

syariah. Kecukupan modal mencerminkan modal sendiri perusahaan,

semakin besar kecukupan modal bank maka semakin besar ROA,

karena dengan modal yang besar manajemen bank sangat leluasa

dalam menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang

menguntungkan.

66
Tabel 4.6

Hasil Uji Hipotesis

No Hipotesis Hasil Uji t-test

1 BOPO berpengaruh signifikan negatif Ditolak

terhadap profitabilitas

2 FDR berpengaruh signifikan terhadap Ditolak

profitabilitas

3 CAR berpengaruh positif dan signfikan Diterima

terhadap profitabilitas

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2018

67
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

BOPO, FDR dan CAR terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah

periode 2012-2016. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan

dengan program Eviews 7.1 dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, BOPO tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah

periode 2012-2016. Hal ini mengindikasi bahwa tinggi

rendahnya BOPO pada periode ini tidak berpengaruh pada

ROA.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini variabel FDR tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah periode

2012-2016. Hal ini mengindikasi bahwa tinggi rendahnya FDR

pada periode ini tidak berpengaruh terhadap ROA.

3. Berdasaarkan hasil penelitian ini variabel CAR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini

mengindikasi bahwa semakin tinggi CAR yang dicapai oleh

bank menunjukkan kinerja semakin baik sehingga pendapatan

laba bank atau ROA akan meningkat.

68
B. Saran

Berdasarkan peneliti

an yang telah dilakukan dan kesimpulan diatas, maka penulis dapat

memberikan saran:

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah

variabel-variabel dominan yang mempengaruhi profitabilitas

bank umum syariah.

2. Diharapkan untuk menambah periode waktu agar data semakin

banyak dan bisa lebih baik dari penelitian ini.

3. Untuk perbankan syariah diharapkan dapat memanfaatkan

penelitian ini sebagai salah satu pertimbangan dalam

memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas

bank.

4. Untuk penelitian selnjutnya diharapkan menambah populasi

dan sampel agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

5. Pada penelitian ini hanya menggunakan kebijakan mikro,

diharapkan untuk penelitian selanjutnya bisa menambah

kebijakan makro dalam variabel independennya.

6. Hasil dari penelitian ini bersifat sederhana dan masih

memerlukan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil

kebenarannya.

69
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Antonio, M. Syafi’I, 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktik.
Jakarta:Gema Insani Press

Afiff, Faisal dkk. 1996. Strategi dan Operasional Bank. Bandung: PT


Eresco.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga:


STAIN Salatiga Press.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program


IBM SPSS 21 Update PLS Regresi (Edisi 7). Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, M. 2001. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS.


Yogyakarta: ANDIOFFSET.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.


Bandung:Alfabeta.

Yudiana, 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiiga: STAIN


Salatiga Press.

Jurnal dan Skripsi


Astohar, 2016. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Financing to
Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di
Indonesia dengan Inflasi Sebagai Variabel Pemoderasi”. Vol.9 No.18
Hlm.38.

Asy’ari, Abul Hasan. 2016. “Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio,


Financing To Deposit Ratio, Non Performance Financing dan Beban
Operasi Terhadap Pendapatan Operasi Terhadap Return On Asset
Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia”. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Bisnis Vol.2 No. 3 November 2016 Hal 420-426.

Dewi, Luh Eprima, Nyoman Trisna Herawati, Luh Gede Erni Sulindawati.
2015. “Analisis Pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Yang
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)”. E-
Journal S1 Ak. Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.3 N0.1 Hal. 10.

Eng, Tan Sau. 2013. “Pengaruh NIM, BOPO,LDR, NPL & CAR trhadap
ROA Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode
2007-2011”. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol.1 No.3 Hal. 164.

Harianto, Syawal. 2017. “Rasio Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap


Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia ”.
Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.7 (1). Hlm.41.

Lemiyana dan Erdah Listriani. 2016. “Pengaruh NPF, FDR, BOPO


Terhadap ROA pada Bank Umum Syariah”. I=Economic Vol. 2 No.
1 juli 2016 hlm 48.

Prasanjaya, A.A. Yogi dan I Wayan Ramantha. 2013. “Analisis Pengaruh


Rasio CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Bank yang terdaftar di BEI”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Vol.4 No.1 Hal.242.

Prastiyaningyas, Fitriani. 2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi


Profitabilitas Perbankan (Studi Pada Bank Umum Go Public Yang
Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008). Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Pratiwi, Dhian Dayinta. 2012. Skripsi. “Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan
FDR Teerhadap Returrn On Asset (ROA) Bank Umum Syariah
(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005-
2010)”. Universitas Diponegoro Semarang.

Septiani, Rita dan Lestari, Putu Vivi. 2016. “Pengaruh NPL dan LDR
Terhadap Profitabilitas dengan CAR Sebagai Variabel Mediasi pada
PT BPR Pasarraya Kuta”. E-Jurnal Manajemen unud, Vol.5 No.1
Hlm.293.

Suryani, Anti dan Suhadak., dkk. 2016. “Pengaruh Rasio Capital


Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional,
Loan Deposit Ratio, Net Interest Margin dan Non Performing loan
Terhadap Return On Asset (Studi Pada Bank umum yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)”. Junal Administrasi
Bisnis, Vol.33 No.1 Hlm.105.

Syamsurizal. 2016. “Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), NPF (Non


Performing Financing) dan BOPO (Biaya Operasional
Perpendapatan Operasional Terhadap ROA (Return On Asset) Pada
BUS (Bank Umum Syariah) yang Terdaftar di BI (Bank Indonesia)”.
Jurnal Penelitian sosil Keagamaan, Vol.19 No.2 Hlm. 151.

Wibisono, Muhammad Yusuf dan Wahyuni, Salamah. 2017. “Pengaruh


CAR, NPF, BOPO,FDR Terhadap ROA yang dimediasi Ole NOM”.
Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.17 No.1 Hlm.41.

Widyaningrum, Linda dan Septiarini, Dina Fitrisia. 2015. “Pengaruh CAR,


NPF, FDR, dan OER Terhadap ROA Pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia Periode Januari 2009 Hingga Mei 2014”.
JESTT Vol. 2 No. 12 Desember 2015

Website
Otoritas Jasa Keuangan. (2012). Statistik Perbankan Syariah Desember
2012. www.ojk.go.id.

______________. (2013). Statistik Perbankan Syariah Desember 2013.


www.ojk.go.id.

______________. (2014). Statistik Perbankan Syariah Desember 2014.


www.ojk.go.id.

______________. (2015). Statistik Perbankan Syariah Desember 2015.


www.ojk.go.id.

______________. (2016). Laporan Keuangan Perbankan Syariah 2016.


www.ojk.go.id.

______________. (2016). Statistik Perbankan Syariah Desember 2016.


www.ojk.go.id

Ponce, A. 2012. What Determines the Profitability of banks? Evidence


from Spain. Accouting and Finance, 52(2): 561-586. Available
at:http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm? abstract-_id=2072216.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I

DATA UTAMA

No BANK TAHUN BOPO FDR CAR ROA

1 Bank Syariah Muamalat 2012 84,47 94,15 11,57 1,54

Indonesia 2013 93,86 99,99 14,05 0,50

2014 97,33 84,14 13,91 0,17

2015 97,36 90,30 12,00 0,20

2016 97,76 95,13 12,74 0,22

2 Bank Syariah Mandiri 2012 73,00 94,40 13,82 2,25

2013 86,49 89,37 14,10 1,53

2014 98,49 82,13 14,12 0,04

2015 94,78 81,99 12,85 0,56

2016 94,12 79,19 14,01 0,59

3 Bank Syariah Mega 2012 77,28 88,88 13,51 2,63

Indonesia 2013 86,09 93,37 12,99 0,30

2014 97,61 93,61 19,26 0,29

2015 99,51 98,49 18,74 2,33

2016 88,16 95,24 23,53 3,81

4 Bank Syariah BRI 2012 91,31 103,07 11,91 0,88

2013 90,42 102,70 14,49 1,15

2014 99,77 93,90 12,89 0,08

2015 93,79 84,16 13,94 0,77


2016 91,33 81,42 20,63 0,95

5 Bank Syariah Bukopin 2012 91,59 91,98 12,78 0,55

2013 92,29 100,29 11,10 0,69

2014 96,77 92,89 14,80 0,27

2015 91,99 90,56 16,31 0,79

2016 91,76 88,18 17,00 0,76

6 Bank Panin Syariah 2012 50,76 123,88 32,20 3,29

2013 81,31 90,40 20,83 1,03

2014 82,58 94,04 25,69 1,99

2015 89,29 96,43 20,30 1,14

2016 96,17 91,99 18,17 0,37

7 Bank Victoria Syariah 2012 87,90 73,78 28,08 1,43

2013 91,95 84,65 18,40 0,50

2014 143,31 95,19 15,27 -1,87

2015 119,19 95,29 16,14 -2,36

2016 131,34 100,67 15,98 -2,19

8 Bank BCA Syariah 2012 91,40 79,90 31,50 0,80

2013 90,20 83,50 22,40 1,00

2014 92,90 91,20 29,60 0,80

2015 92,50 91,40 34,30 1,00

2016 92,20 90,10 36,70 1,10

9 Bank Jabar dan Banten 2012 80,02 74,09 18,11 2,46

Syariah 2013 79,41 96,47 16,51 2,61


2014 85,60 93,18 16,08 1,92

2015 83,31 88,13 16,21 2,04

2016 82,70 86,70 18,43 2,22

10 Bank Syariah BNI 2012 88,79 84,99 19,07 1,48

2013 88,11 97,86 16,23 1,37

2014 89,80 92,60 18,43 1,27

2015 89,63 91,94 18,11 1,43

2016 87,67 84,57 17,81 1,44

11 Maybank Indonesia Syariah 2012 53,77 197,70 63,89 2,88

2013 67,79 152,87 59,41 2,87

2014 69,62 157,87 52,13 3,61

2015 192,60 110,54 38,40 -20,13

2016 160,28 134,73 55,06 09,51


LAMPIRAN II

1. Uji Stasioner

a. Variabel BOPO

Null Hypothesis: BOPO has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.885506 0.0040

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

b. Variabel FDR

Null Hypothesis: FDR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.956030 0.0032

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.


c. Variabel CAR

Null Hypothesis: CAR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.291737 0.1783

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Setelah di first different menjadi:

Null Hypothesis: D(CAR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.820902 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.


d. Variabel ROA

Null Hypothesis: ROA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.337247 0.0010

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. Analisis Statistik

Dependent Variable: LOG_ROA

Method: Least Squares

Date: 03/03/18 Time: 14:33

Sample: 1 55

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOG_BOPO 0.677630 0.624843 1.084481 0.2833

LOG_FDR 1.006999 0.930811 1.081851 0.2844

LOG_CAR 1.107742 0.368438 3.006585 0.0041

C -4.710697 2.210702 -2.130861 0.0379

R-squared 0.307788 Mean dependent var 0.030124

Adjusted R-squared 0.267069 S.D. dependent var 0.467907

S.E. of regression 0.400582 Akaike info criterion 1.078151


Sum squared resid 8.183764 Schwarz criterion 1.224138

Log likelihood -25.64914 Hannan-Quinn criter. 1.134605

F-statistic 7.558939 Durbin-Watson stat 1.741602

Prob(F-statistic) 0.000282

3. Uji Asumsi klasik

a. Uji Multikolinearitas

ROA BOPO CAR FDR


ROA 1.000000 -0.902227 -0.174297 -0.055517
BOPO -0.902227 1.000000 -0.005920 -0.122471
CAR -0.174297 -0.005920 1.000000 0.778395
FDR -0.055517 -0.122471 0.778395 1.000000

b. Uji Autokorelasi

Dependent Variable: LOG_ROA

Method: Least Squares

Date: 03/03/18 Time: 13:59

Sample: 1 55

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOG_BOPO 0.677630 0.624843 1.084481 0.2833

LOG_FDR 1.006999 0.930811 1.081851 0.2844

LOG_CAR 1.107742 0.368438 3.006585 0.0041

C -4.710697 2.210702 -2.130861 0.0379

R-squared 0.307788 Mean dependent var 0.030124

Adjusted R-squared 0.267069 S.D. dependent var 0.467907

S.E. of regression 0.400582 Akaike info criterion 1.078151

Sum squared resid 8.183764 Schwarz criterion 1.224138

Log likelihood -25.64914 Hannan-Quinn criter. 1.134605

F-statistic 7.558939 Durbin-Watson stat 1.741602


Prob(F-statistic) 0.000282

c. Uji Normalitas
25
Series: Residuals
Sample 1 55
20 Observations 55

Mean -1.84e-15
15 Median -0.073297
Maximum 4.472228
Minimum -5.791099
Std. Dev. 1.326856
10
Skewness -0.602548
Kurtosis 10.50478
5
Jarque-Bera 132.3988
Probability 0.000000
0
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Uji Normalitas setelah di log

12
S eri es: Re sid ua ls
S amp le 1 5 5
10 Ob serva ti ons 5 5

8 Mean -6.66e-16
Median 0.044685
Maximum 0.653536
6 Minimum -1.239648
Std. Dev. 0.389296
4 Skewness -0.739995
Kurtosis 3.724338

2 Jarque-Bera 6.221956
Probability 0.050211
0
-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.727219 Prob. F(3,51) 0.5405

Obs*R-squared 2.256249 Prob. Chi-Square(3) 0.5210

Scaled explained SS 2.642609 Prob. Chi-Square(3) 0.4501


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Sintiya

Tempat/Tanggal lahir : Kab. Semarang, 25 Juli 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Dusun Rejoso RT 002 RW 003, Desa Sidoharjo

Kecamatan Susukan, Kab. Semarang.

Riwayat Pendidikan :

1. SD N 02 Susukan lulus tahun 2007

2. MTS N Susukan lulus tahun 2010

3. SMK N 1 Tengaran lulus tahun 2013

4. IAIN Salatiga lulus tahuun 2018

Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 14 Maret 2018

Penulis

Siti Sintiya
NIM : 21313021

Anda mungkin juga menyukai