Anda di halaman 1dari 3

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari perhitungan dan penetapan
harga pokok produksi pada PT. Santosa Kurnia Jaya. Adapun kesimpulan yang
akan dikemukakan penulis adalah sebagai berikut :

1. PT. Santosa Kurnia Jaya dalam pengumpulan harga pokok menggunakan


metode harga pokok pesanan ( job order costing ) dimana proses produksinya
dilakukan sesuai dengan pesanan yang diminta oleh konsumen atau pemesan
kepada perusahaan. Unsur-unsur biaya produksi pada kelima jenis kain yang
diantaranya, kain Yarn Dyed Plain, Yard Dyed Dobby, Yarn Dyed Flanel,
Piece Dyed Leno, dan Yard Dyed Chambray terdiri dari biaya langsung (direct
cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) :
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung pada PT. Santosa Kurnia Jaya terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan baku yang terdiri
dari benang cotton 30/1, cotton 30/2, dan cotton 40 dan celup benang.
Biaya tenaga kerja langsung yang terdiri dari 9 orang karyawan.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)


Biaya tidak langsung pada PT. Santosa Kurnia Jaya adalah biaya
overhead pabrik yang terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung,
biaya penolong/ finishing, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya
pemeliharaan mesin, dan biaya lain-lain.

72
73

2. Dalam memperhitungkan harga pokok produksi PT. Santosa Kurnia Jaya


menggunakan metode full costing, yaitu metode penentuan harga pokok
produksi dengan memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam
harga pokok. Dimana metode ini menjumlahkan semua unsur biaya yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik. Dengan demikian penetapan harga pokok produksi pada
PT. Santosa Kurnia Jaya dilakukan setelah menghitung harga pokok
produksi untuk masing-masing jenis kain.

3. Perhitungan harga jual pada PT. Santosa Kurnia Jaya menggunakan harga
jual normal dengan mempertimbangkan taksiran biaya penuh dan laba yang
diharapkan . Pada bulan Juni 2013 kontribusi laba terbesar dihasilkan dari
kain Yarn Dyed Flanel sebesar Rp 81.448.838 , dikarenakan jumlah pesanan
tertinggi dan nilai penjualan tertinggi dari keempat pesanan kain lainnya.
Sedangkan untuk kontribusi laba terkecil dihasilkan dari kain Yarn Dyed
Chambray sebesar Rp 12.882.017. Dengan demikian penetapan harga jual
pada PT. Santosa Kurnia Jaya dilakukan setelah menghitung harga jual
untuk masing-masing jenis kain.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Santosa
Kurnia Jaya mengenai pembahasan harga pokok produksi, penulis memberi saran
atau rekomendasi yang antara lain adalah :
1. PT. Santosa Kurnia Jaya hendaknya mengklasifikasikan biaya dengan tepat
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik yang mengacu pada teori akuntansi biaya, khususnya pada biaya
overhead pabrik seperti biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan
aktiva tetap dan biaya pemeliharaan mesin.
74

2. Dalam menentukan perhitungan terhadap biaya overhead pabrik, harus


dilaksanakan dengan tepat atau teliti bukan hanya dari biaya yang
berhubungan langsung dengan produk tetapi juga memperhitungkan biaya-
biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan produk yang dihasilkan
agar perhitungan harga pokok produksi lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai