Abstract: The description provides a brief description of the emergence of
thinking abaut accounting for subtainability and related issues. Staring with a brief summary of the abstraction, followed by a discussion of limitations of the current accounting system in considering the impact of non- monetery, and brief comment abaut the debate over the divination of substainability (required in order to develop quidelines for the implementation in practice). The next section, a review of literature on non- market valuation, such assesments ecological footprints, triple bottom line reporting and trends in environmental accounting. End with, does all this discussion mean for the accounting and corporate management and a brief description about the future of subtainability reporting model and the possibilities for busness development.
Keywords: accounting, subtainability
Tuntutan untuk melestariakan alam, dan membuat laporan akuntansi
akhir-akhir ini menjadi suatu kebutuhan keberlanjutan. Dalam laporan tersebut yang harus dilaksanakan. Tidak ada konsep ternyata baru 52% perusahaan yang di nilai, terlambat untuk memulai pelaksanaan yang membuat pelaporan berkelanjutan. penyelamatan jagat raya dan siisinya. Isu- Untuk mendukung pelaporan ini isu akuntansi berkelanjutan sudah akuntani memiliki pelaporan penting, merupakan bahan mutlak untuk dijadikan karena diperlukan kerja keras dan peranan dasar dalam pengambilan keputusan dalam mereka beserta kantor akuntannya untuk dunia bisnis, untuk ikut berpartisipasi dalam menyertakan penilaian unsur penyelamatan melestarikan alam. Sejak tahun 2004 lingkungan dalam pekerjaannya, demi Fortune global 250 (salah satu majalah keberlanjutan profesinya. Tetapi untuk bisnis terkemuka di dunia) sudah menuju kesana masih terdapat hambatan mencantumkan penilaian untuk perusahaan- besar bagi keberhasilan iintegrasi perusahaan yang ratingnya akan dimuat keberlanjutan ke dalam proses organisasi. dimajalah ini dengan memasukkan unsur Salah satu tantangan utama yang dihadapi pelaporan yang berwawasan lingkungan di bidang akuntansi keberlanjutan, yang dimulai dengan berkurangnya memahami Ada beberapa kesulitan teknis yang secara jelas difinisi “pembangunan menghadang yaitu adnya kenyataan bahwa berkelanjutan” (Sustainible development). system akuntansi yang sekarang tidak Difinisi “Pembangunan yang memfasilitasi masuknya lingkungan dan berkelanjutan” menurut difinisi Brundland factor-faktor social eksternal untuk operasi adalah “pembangunan yang memenuhi organisasi. Dalam neraca, terdiri dari asset kebutuhan sekarang tanpa yang dimiliki oleh organisasi dan mengkompromikan kemampuan generasi kewajiban, yang langsung menimbulkan mendatang untuk memenuhi kebutuhan kewajiban organisasi, ini membutuhkan mereka sendiri. Hal ini untuk menimbulkan untuk menyelesaikan secara hukum dan berbagai pertanyaan tentang sejauh mana telah berkometmen untuk membayar secara kebutuhan kita sendiri dan orang-orang sukarela. Secara umum, rekening-rekening generasi mendatang. Disini ternyata sulit ini, di dalamnya tidak termasuk dampak menjelaskan hubungan antara waktu, dan lingkungan dan social. geografi diantara segitiga organisasi, Global Reporting initiative (GRI) lingkungan dan dampak social. Sebagai memberikan pedoman praktik terbaik untuk missal, seberapa jauh rekeneng lingkungan melaporkan keberlanjutan, tetapi ini tidak yanga ada di suatu perusahaan dapat wajib, dan banyak organisasi yang menjamin untuk kepentingan lingkungan menghasilkan laporan berdasarkan dan seberapa besar porsi peranannya dalam kerangka kerja yang unik mereka sendiri, menyelamatkan masa depan. yang hal ini membuat perbandingan antara Tantangan lain adalah kadang-kadang perusahaan sangat sulit. Meskipun susah untuk menghubungkan antara mengalami kesulit, ternyata berbagai keberlanjutan dan bisnis sebagai “Tujuan indicator dan struktur organisasi yang akhir, karena selama ini, umumnya secara mempromosikan dan merefleksikan laporan tradisional bisnis harus mendapatkan keberlanjutan terus dikembangkan. maksimalisasi profit, agar bisa dilihat layak Contohnya, indicator seperti Ecological sebagai pertumbuhan modal untuk Footprint membantu mengonsepkan kepentingan pemegang saham. Meskipun keberlanjutan dan menyediakan titik awal dalam beberapa penelitian telah yang berguna untuk organisasi yang mulai menunjukkan bahwa praktek-praktek bisnis mempertimbangkan dampak lingkungan. yang berkelanjutan dapat mengejar untuk Dalam empat kerangka kerja yang telah mempromosikan keuntungan jangka untuk menanamkan keberlanjutan dalam panjang yang lebih besar, tetapi hubungan struktur organisasi. Triple bottem line (TBL) ini ternyata tidak selalu jelas, dan ada tanda menggabungkan unsur ekonomi, tanya besar, sejauh mana organisasi harus lingkungan dan sosial, yang masing – memepertimbangkan factor-faktor yang masing mempromosikan ekofiensi, tidak meningkatkan keuntungan. perdagangan yang adil dan keadilan lingkungan. Balanced scorecared dan sustainability Balanced scorecared Dally (2005), pemerintah sekarang menggunakan peta straategi untuk menyadari untuk melindungi kebutuhan menginteraksikan keberlanjutan kedalam aset lingkungan dan sosial untuk proses pengambilan keputusan. Tableaue kepentingan publik, meskipun dalam the bord dari prancis, dirancang untuk melakukan ini mereka masih beroperasi memberikan pandangan global pada dalam jangka waktu yang sangat pendek, manajer operasional senior suatu organisasi akibatnya kegiatan yang tridak dan termasuk indikator lingkungan dan berkelanjutan terus berlanjut. ukuran kinerja. Akhirnya, model peenelitian Perusahaan secara langsung keberlanjutan mengguanakan konsep full berinteraksi dengan alam melalui konsumsi Cost Accounting (FCA) atau akuntansi sumber daya alam serta memili modal yang biaya penuh (yaitu menerjemahkan semua besar untuk memperbaiki dampaknya. Ini biaya internal dan eksternal dalam nilai- sebagian tindakan untuk menjelaskan tren nilai finalsial) untuk mengukur yang berkembang untuk menjadi lebih keberlanjutan proyek-proyek tertentu terlihat dalam pengukuran dan pelaporan dikejar oleh organisasi. keberlanjutan reynolds (2000). Kendala lain yang menghadang untuk akuntansi kebrlanjutan, bahwa kurangnya konsensus umum kedepan untuk Bentuk pelaporan keuangan mencari upaya standarisasi sebagai cara Bentuk dan pelaporan isi di terbaik. Pemikiran dan diskusi lebih lanjut indonesia terpengaruh oleh ketentuan sangat diperlukan untuk mengembangkan standart akuntansi yang telah di tetapkan sebuah sistem yang akan sepenuhnya oleh berbagai global profesioal. Secara menginteraksiakn un sur keberlanjutan ke khusus di Indonesia di tentukan oleh Dewan dalam pengambilan keputusan, proses khusus akuntansi Keuangan, sedangkan di akuntansi dan pelaporan, dan membangun dunia ada dua penyusun standart akuntansi pekerjaan yang telah dilakukan. yaitu, International Accounting Standarts Board (IASB) dan dewan standart PEMBAHASAN akuntansi keuangan atau Finalsial Standart Sistem yang sekarang Accounting Board (FSAB). Sisterm Revolusi industri, sistem Ada beberapa unsur yang di susun ekonomi kita tidak dilengkapi dengan baik dalam laporan keuangan, yang digunakan untuk menggabungkan dampak lingkung dalam mengukur suatu entitas posisi dan sosial dari kegiatan bisnis. Hal itu keuangan dan kinerja keuangan. Termasuk terjadi karena konsep maksimalisasi profit aset, kewajiban ekuitas, pendapatan dan atau profit yang tidak terbatas. Bebrapa pengeluaran. Definisi dari unsur-unsur pihak mulai terlihat ikut aktif untuk laporan keuangan konvensional tidak berperan d alam proses sustainability tapi mampu mencerminkan semua konsekuensi belum optima. dari semua entitas. Secara khusus, barang yang memenuhi definisi unsur-unsur yang waktu untuk diberi nilai kurang dari arus dijelaskan hanya dapat di akui apabila: kas yang diharapkan akan muncul dalam - Ada kemungkinan bahwa manfat jangka pendek. Oleh karena itu, jika ekonomi masa depan berhubungan konsekuensi lingkungan dimasukkan dalam dengan item yang akan mengalir dari item ini akan dinilai kurang penting atau ke suatu entitas, dan daripada arus kas jangka pendek. - Item yang memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur secara handal. Perspektif alternative Jadi, misalnya, kewajiban umumnya Masyarakat menjadi sadar akan di definisikan sebagai kewajiban kelentanan eksploitasi planet yang sekarang yang timbul dari peristiwa terkendali. Akuntansi sebagai suatu disiplin, masa lalu, penyelesaian yang tampaknya tidak sejalan dengan perubahan diharapkan ini. Pada dasarnya, akuntansi adalah alat Rangkuman analisis diatas menyatakan untuk mencapai tujuan, itu adalah proses bahwa kerangka prinsip-prinsip dan standar dimana pengetahuan, membangun realitas akuntansi yang sedang di kembangkan manusia tidak “mutlak atau sempurna” memiliki tujuan sempit jika laporan (Hill,2006), mungkin dikomunikasikan dan keuangan yang mereka gunakan alan dipandu oleh sebuah “Jaringan Konseptual” menarik hanya bagi sedikit pengguna. ide dan teori-teori (Faucault,1972), (Burchel,1982; Hopwood,1987). Yaitu Teknik Penilaian investasi saat ini sarana komunikasi, tapi seperti media akhir- Teknik tentang bagaimana keputusan akhir ini, adalah selektif dan sarat nilai. bisnis diambil, ternyata hanya mempunyai (Tinker, 1982;1985; Bourguignon, 2004; landasan yang sempit. Hal ini terjadi karena Arnold, 1994; Neimark,1992). kinerja keuangan diukur dengan mengacu Akuntansi dapat dicirikan sebagai pada perubahan dalam catatan asset dab “suatu proses keuangan yang kewajiban dan seperti tercanmtum diatas, mengubungkan nilai-nilai dan alasan-alasan aktiva dan kewajiban dimaksud terbatas untuk berbagai praktek-praktek social, arus kas yang dikaitkan dengan entitas visibilitas tertentu, bisa dihitung dan pelaporan. Untuk penilaian investasi operasional utilitas” (Miller,1978). Oleh menggunakan konsep yang didasarkan pada karena itu, kekuatan akuntansi terletak pada nilai waktu uang. Sebuah aspek pilihan antara menghitung dan fundamental analisis tersebut adalah bahwa berkomunikasi. Pada saat yang sama, telah Rp. 1.000,- yang diterima hari ini bernilai dikembangkan dalam konteks budaya bisnis lebih dari Rp. 1.000,- yang diterima besok, yang ada, metode manajemen dan struktur dan pengeluaran Rp. 1.000,- hari ini organisasi (Howood, 1987; Argyris,1977; mengahbiskan biaya pengeluaran lebih dari Kaplan,1983), oleh karena itu harus Rp. 1.000,- besok. Akibatnya, arus kas diperlakukan sebagai gejala bukan tidak diharapkan muncul untuk beberapa penyebab ketidakmampuan kita untuk mengintegrasikan dampak social dan ini. Disinilah peran akuntansi sebagai unsur lingkungan secara memadai. “Objektif” Perangkat pelaporan sangat Ekonomi menyediakan cara untuk penting. memahami pengukurna manusia dan Diharapkan ada tanda-tanda kesejahteraan social, meskipun dalam keterlibatan profesi akuntansi yang istilah moneter dengan menyimpan yang mengakui bahwa peranannya penting dapat dimengerti untuk langkah-langkah seperti: kesejarteraan. Lebih jauh lagi, teori The Association of Chartered ekonomi dasar mengasumsikan bahwa certified Accountants (ACCA) dan hidup dan/atau ekonomi yang diinginkan Chartered Institute of Management adalah yang terus tumbuh (Dally,2006); Accountans (CIMA) telah karena itu suatu yang menghambat menerbitkan berbagai makalah yang pertumbuhan ekonomi akan merugikan bagi mempertimbangkan bagaimana kesejahteraan social. langkah-langkahuntuk Kiata patut bersyukur kepada aliran memamsukkan keberlanjutan neoklasik yang membantah ekonomi klasik pelaporan keuangan tradisional. yang menyebutkan bahwa “alam ini tidak Global Reporting Initiave (GRI) terbatas, yang semata-mata hadiah dari adalah sebuah organisasi yang Tuhan”. Neo klasik mengatakan bahwa bertujuan untuk membuat pelaporan alam ini terbatas sifatnya. Bumi ini pada ekonomi, lingkungan dan seimbang dan sifatnya tidak marginal oleh kinerja social oleh semua organisasi karena itu dijaga baik-baik substainbilitas yang sebanding dan rutin sebagai keseimbangannya (Dally, 2005). pelaporan keuangan. Namun demikian, gagasan Institute of Chartered Accountants pertumbuhan konstan telah disaring in England and Wales (ICAEW) ketingkat perusahaan individu. Tujuannya sebagai bagian dari Information for memaksimalkan keuntungan melalui Better Market serangkaian publikasi penjualan dan memaksimalkan pangsa memberi bimbingan kepada para pasar yang dianggap sebagai prinsip angotanya pada jenis layanan yang dasarnya agar dapat memberikan manfaat mungkin biasa dibutuhkan dalam bagi pemegang saham. Dalam lingkungan dunia laporan keberlanjutan. bisnis yang berkelanjutan hal ini bisa The Federation des Ahli Comptables menimbulkan masalah. Idealnya Eoropeen (FEE) telah aktif di keberlanjutan itu sendiri harus menjadi bidang kelestarian akuntansi sejak tujuan utama dari semua bisnis. Selain itu, tahun 1993 dan telah menghasilkan kami mulai menyadari bahwa kita tidak sejumlah penelitian dan publikasi dapat meramalkan hasil terus, dicentang pada subjek. memaksimalkan keuntungan, karena kita The Chartered Institute of Public belum mampu mengukur dampak di planet Finance, and Accounting (CIPFA) telah menerbitkan keberlanjutan. Sebelum organisasi mulai Sebuah kerangka pelaporan public , menanamkan pertimbangan keberlanjutan model pela[poran keberlanjutan dalam proses bisnis mereka, harus memiliki yang dapat diterapkan oleh pemahaman tentang apa artinya menjadi organisasi sector public ketika bisnis yang berkelanjutan telah ada ratusan mempertimbangkan pelaporan pada ditawarkan (Elkington, 2002), meskipun organisasi layanan dan tingkat dengan metode yang tidak jelas keberlanjutan. pelaksanaannya. Yang paling sering dikutip IFAC, The International Federation adalah dari laporan brundtland (21) of Accountants, telah membuat menyatakan pembangunan berkelanjutan keberlanjutan dua kelompok kerja menjadi “pembangunan yang memenuhi keberlanjutan dan telah kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan meluncurkan program 3 tahun kemampuan generasi mendatang untuk berkelanjutan melalui para memenuhi kebutuhan mereka sendiri”. professional akuntand alam komite Definisi ini bermasalah pada beberapa Bisnis, juga telah mengeluarkan tingkat. Misalnya kita dapat pedoman mengenai akuntan mendefinisikan” kebutuhan” karena lebih pengelolaan lingkungan hidup dan dari subsisten, dapat kita tahu bangaimana globat sebagai pengelolaan akuntan mencirikan “kebutuhan” generasi professional dengan sifat interaksi mendatang, mungkin kita bisa menganggap professional mereka dengan ‘kemampuan” mereka untuk memenuhi perdebatan keberlanjutan. akan ini dan seberapa jauh ke dalam “masa depan’ harus kita pertimbangkan? Selain itu Langkah ke depan: setujukah kita stavens et al berpendapat (22) yang beberapa arti lestari ini? berkelanjutan tidak hanya ekuitas “Para aktivis lingkungan antargenerasi tetapi harus mencakup menginginkan system lingkungan yang efisiensi yang lebih besar yang akan berkelanjutan. Konsumen konsumsi yang memberikan kelonggaran untuk generasi berkelanjutan. Pekerja ingin pekerjaan sekarang. Kita mengkonsumsi atas tingkat berkelanjutan. Kapitalis dan sosialis telah subsitensi (kebtuhan hidup yang sudah kita mempunyai ‘isme’, sementara kaum lakukan dengan kekbalan hukum) dan tidak bangsawan, autocrat, birokrat dan teknokrat secara teoritis mempengaruhi akses memiliki ‘kegilaannya’, semua terancam…. kesumberdaya alam pada generasi masa dengan istilah yang berarti berbeda untuk depan. setiap orang, pertanyaan untuk Tata kelola internasional tentang pembangunan yang berkelanjutan adalah kelestarian telah lambat dan sagat tidak untuk mulai cacophonous (penuh efektif yang mengarah kesimpulan bahwa pertentangan)” (noorgard, 1988) jika mencapai keberlanjutan, itu hanya soal dengan menggunakan alat-alat ekonomi yang ada. Maskipun kita tidak mungkin mempengaruhi kemungkinan pelaksanaan yakin ktia dapat mengembangkan secara kegiatan pembangunan yang maksimum dan tetap menjaga ketersediaan menguntungkan untuk jangka panjang. sumber daya bagi generasi mendatang, Juga, sehubungan dengan skala giografis, harus ada beberapa pembangunan ”skala dampak lingkungan yang terjadi tidak bio-optimal” yang dapat didefinisikan. hanya ditingkat local tapi juga dengan Secara teori, model ini akan menerima konsekoensi regional dan global. bahwa beberapa sumber lingkungan yang Mengendalikan secara efektif kegitan yang hilan tak tergantikan dan pertumbuhan merusan skala internasional akan ekonomi lebih lanjut tidak akan lestari jika memerlukan model kebijakan yang tidak akan ketergantungan pada bahan baku. exisis. Mengingat prediksi yang mencolok Dalam hal keberlanjutan social perdebatan dari laporan Steren selam beberapa tahun, menjadi semakin konpleks. O’ Conor setalah masyarakat internasional berusaha (1995) berpendapat bahwa istilah ini sagat untuk mengatur emisi karbon, kita jelas subyektib sebesar” budaya fisik”. Pada saat belum membuat rezim kebijakan yang yang sama, elemen social tidak boleh memadai untuk hal ini. Kebijakan saat ini diabaikan, Dale (2001) menegaskan, cenderung efektif pada skala nasional yang investasi dalam modal social adalah salah terbaik. Lalu bangaimana kita dapat satu modal penting bagi pembangunan bergulat dengan skala baru? berkelanjutan. Secara tradisioanal analisis manfaat Pada skala apa harus kita biaya (CBA) telah dipandang sebangai alat pertimbangkan sebangai unsur yang efektif untuk menilai peraturan dan kesinambungan? keputusan manejemmen. Piarce (1976) Ada beberapa keputusan yang harus berpendapat alat ini sangat terbatas untuk dibuat dalam menentukan isu keberlanjutan. menilai riziko yang membahaya untuk Salah satunya adalah skala waktu. Sebangai lingkungan yang dapat diperbaiki; terutama contoh, jika skala waktu diatur ke infinity karena perhitungan nilai non-moneter untuk (tidak terbatas) maka variable ketidak barang dan jasa bersifat subjektif dan pastian ekologi dan ekonomi tak dapat terbaik tidka dapat diandalkan diatasi. Skala waktu juga relevan ketika dibandingkan dengan penilain moneter menilai system ganggugan alam, yang atregat, seperti (GNP). Ada banyak riteratur mungkin dapat pulih dari kerusakan namun mengenai internalisasi biaya exsternalitas dengan jangka waktu yang lebih pendek yang dapat dicapai melalui kesediaan untuk atau panjang. Ini akan mempengaruhi membayar/ willingness to pay (WTP), tambahan kerentanan system gangguan Kesediaan untuk menerima alam dan meningkatkan resiko keruntuhan konpensasi/willingness to accept (WTA), ekosistem. Sebaliknya, kerangka waktu mengungkapkan preferensi dan menyatan bagi pemerintah dan keputusan bisnis preferensi analisis. Setalah serangan CBA, secara signifikan lebih pendek, sangant Piarce et al (1988) mengusulkan suatu cara operationalizing keberlanjutan, yang Critical natural capital mensyaratkan pengaturan kondisi menimun Konsep modal alami kritis (CNC) untuk pembangunan akan berkelanjutan mencoba untuk memberikan cara dimana pembangunan adalah vector yang mengambarkan saham atau aliran penting diinginkan tujuan social. Ini berarti dalam suatu ekosistem yang tidak dapat mendirikan sebuah “minimax” kriteria dalam suatu ekosistem dan tidak dapat dimana masyarakat bercita-cita untuk digantikan baik oleh buatan manusi atau meminimalkan kerugian maksimum yang alam. Mereka umumnya tidak ditetapkan mungkin fungsi ekosistem melalui nilai moneter tetapi penting untuk pembentukan standar menimun yang aman kelangsungan hidup manusia. Ekins (2003) (SMS). Dapat dikatakan bahwa mendirikan Membagi fungsi-fungsi ekosistem ini serangkaian tujuan abgi masyarkat untuk menjadi fungsi sumber (So) fungsi bercita-cita seperti SMS, akan sampai tengelam (Si), fungsi support kehidupan kesektor poblik, sehingga apaperan (LS) dan fungsi kesehatan manusian dan perusahaan dapat bermain dalam proses ini, kesejahteraan (HW) dalam beberapa fungsi ekosistem berintekrasi, yang memisahkan Pendekatan secara konsep untuk ekins menjadi “fungsi” (bermanfaat bagi keberlanjutan. manusia) dan “fungsi” (bermanfaat bagi Dalam rangka memfasilitasi pembangunan system alam). Orang tidak dapat berkelanjutan, beberapa pendekatan baru mengabaikan nilai “fungsi” karena orang untuk keberlanjutan secara konsep telah akan mendukung “fungsi”. Model dikembangkan, dikritik dan dimodifikasi. conceptualizing keberlanjutan ini diambil Revieuw tingkat ini diatawarkan juga dari definisi tradisional modal, yang sebangai upaya untuk menemukan tema- merupakan saham yang mampu tema umum diatara mereka. Critical natural menghasilkan aliran barang dan jasa. Ini capital adalah alat yang berguna untuk dirancang untuk menyediakan cara berpikir memulai diskusi tentang keberlanjutan, tentang integrasi kombinasi non-moneter karena merupakan upaya untuk ibu kota ke dalam system ekonomi kita dan mengambarkan barang dan jasa non-pasar untuk menfasilitasi ini lebih lanjut, konsep dengan istialh ekonomi. Beberapa dari modal dibagi menjadi empat katagori, yaitu: premis telah dipinjam oleh metode menufaktur, manusia, social/organisasi dan berikutnya, seperti trible botem line. alam. Pendekatan seperti ecological fudprint Akutansi energy dapat digunakan berguna untuk konseptualisasi sebagai contoh implikasi dari pendekatan kesinambungan dalam yunit yang berbeda ini. Peet (1992) dan Sleser (1993) seperti ruang fisik, dan bisa sesuai data berpendapat bahwa energy harus dipandang pendukung untuk laporan keberlanjutan sebagai modal alam yang kritis, kerena perusahaan. hanya dapat diganti dengan bntuk energy lain. Namon pasokan energy berhingga tidak termasuk dalam peneilaian neo-klasik. mana pun di muka bumi tempat lokasi Energi sementara saat ini dihargai dan tanah dan air”. berharga, sehingga menerjemahkan penggunaannya ke dalam akuntansi Mengembangkan Herarki Keberlanjutan kalkulus, akibatnya kehilangan apa yang Banyak saran indicator tidak mudah dipahami sebagai modal energi, tidak dibandingkan dan mengaburkan tentang arti masuk kesistem akutansi masa kini. Oleh sebenarnya berkelanjutan, sehingga karena itu, membayangkan pelapor Marshall dan Toffel (2005) mengusulkan kerugian energy komplemeter secara non- pengembangan suatu hierarki piramida moneter dapat mengintregrasikan kendala keberlanjutan, yang telah dibagi menjadi ini pada pertumbuhan keputusan. Salah satu empat tingkat. Bagian bahwa, dan mungkin caranya adalah melalui pengembangan paling penting, tingkat tindakan yang energy indeks atau numeraire. membahayakan kelangsungan hidup Di antara beberapa ahli ini tampaknya manusia, termasuk kerusakan pada layanan pendekatan yang lebih disukai untuk ekosistem. Ini diikuti dengan tindakan- menghitung jarak dari kami untuk mencapai tindakan yang mengurangi harapan hidup pembangunan kelanjutan, juga dikenal manusia, tindakan-tindakan yang sebagai kesenjangan keberlanjutan serta menyebabkan kepunahan spesies dan atau memungkinkan kita untuk mempriotaskan melanggar hak asasi manusia dan, akhirnya, keputusan pembangunan. Ini akan tindakan-tindakan yang tidak konsisten memberikan kesempatan untuk dengan nilai-nilai dan keyakinan dominan. mempertimbangkan ketersediaan energi Para penulis tidak yakin bahwa tingkat yang terbatas serta memungkinkan akhir suatu elemen adalah penting untuk diperbaiki hilangnya sumber daya alam, keberlanjutan, dan menyempulkan bahwa lahan produktif dan berharga dan para pendukung yang terlalu vocal pada keanekaragaman hayati untuk menjadi poin yang berkaitan dengan tingkat ini akan berpengaruh dalam proses pengambilan menyesatkan perdebatan keberlanjutan. keputusan. Kerangka untuk struktur organisasi Jejak kaki Ecological Secara tradisional, tanggung jawab The ecological footprint (EF) adalah akuntansi merupakan factor utama untuk sebuah metode untuk menghitung ruang menajemen perusahaan, namun Donalson fisik konsumsi sumber daya penduduk akan (1982) berpendapat bahwa sebagai bertempat tinggal. Lebih khusus, EF kontruksi social secara implisit tertanggung populasi tertentu, didefinisikan sebagai jawab kepada kontrak social. Ini akan “luas lahan produktif dan ekosistem air menyiaratkan kewajiban etis akuntan untuk yang diperlukan untuk menghasilkan memberikan trasparansi bagi masyarakat sumber daya yang dibutuhkan penduduk, di secara keseluruhan. Sebelum itu terjadi, banyak dapat dilakukan akuntansi untuk manajemen perusahaan. Ada kebutuhan perdagangan yang adil dan keadilan untuk mengatasi kepatuhan terhadap lingkungan. paradigm lama, terlalu banyak perhatian kinerja sub-unit pada system pandanggan Balanced scorecard luas dan penekanan yang berlebihan pada Kaplan dan Norton (2001) hasil jangka pendek. memperkenalkan Balanced scorecard pada Berikut ini adalah pembahasan tentang 1990-an karena reaksi terhadap bisnis beberapa ususlan dan metode operasional ‘Ketat ketergantungan pada data keuangan pelapor informasi non-moneter tentang untuk mengukur keberhasilan. Mereka kinerja perusahaan. berpendapat bahwa ukuran finansial lebih Triple Botton Lin “Lag indicator” mendemontrasikan hasild Triple bottom lin (TBL) Ini diciptakan ari tindakan di masa lalu. BSC adalah oleh John Elkington pada tahun 1994 dan menjauh dari “Linier,model aditif” rekening dirancang untuk berpikiran bisnis waspada tradisional dengan penggunaan peta strategi dari perlunya factor valuasi non-pasar dibagi menjdai 4 perspektif (Finansial, (yakni mengentegrasikan modal alam) pelanggan, internal dan organisasi), yang untuk modal bisnis mereka. Kerangka dipecah lebih lanjut ke tujuan, indicator dating di tumit dari bencana Bhopal dan target dan tugas. Ini adalah pendekatan exxon valdez, deregulasi pasar yang Top-down dimana manajemen menetapkan muncul, privatisasi meningkat terus, tujuan strategis perusahaan.(Proter, 1996). keuntungan perusahaan besar dan pasar Ini mencakup berbagai strategi diferensiasi saham makmur. Untuk elkington ada tujuh seperti, keunggulan operasional, produk daerah yang diperlukan pergeseran keintiman dengan konsumen dan paradigm yang signifikan untuk mencapai kepemimpinan. Jenis lain termasuk lingkungan yang lebih besar dan kesadaran stakeholder dan key performance indicator social, termasuk pasa, nilai-nilai, akses (KPI) scorecard. Meskipun ini mungkin terhadap informasi (trasparansi), siklus alat yang berguna untuk mengevaluasi tata hidup teknologi kemitraan (umum/ swasta, kelola perusahaan, mereka tidak memiliki perusahaan/non-profit), keputusan skala drever dan hubungan antara hubungan waktu (sudah dibahas) dan tata kelola pelanggan internal dan kinerja. Kaplan dan perusahaan. Dia menawarkan tbl, yang Norton (2001) untuk diskusi lebih lanjut. mencoba untuk menangkap prinsip-prinsip dasar keberlanjutan termasuk social, The Sustainability Balancad Scorecard lingkungan dan masalah ekonomi, sebgai Sebuah modifikasi dari Balanced sarana untuk menghasut seperti pergeseran Scorecard adalah keberlanjutan Balanced paradigm. Selain itu, tiga “garis bahwa” Scorecard, yang merupakan karangka kerja dapat dikombinasikan dengan berbagai cara untuk meningkatkan pelaporan lingkungan untuk menghasilkan konsep eko-eficiency, yang dikembangkan pelaporan lingkungan yang dikembangkan oleh Moller dan Schaltegger (2004) Sementara mengadopsi integrasikan dalam perencanaan strategi penggunaan peta strategi Kaplan dan korporasi. Norton, mereka menyerahkan dimasukkannya prespektif non-pasar Model Penilaian Keberlanjutan (SAM) (seperti lingkungan atau dampak social dari Model penilaian Keberlanjutan / operasi perusahaan) dalam manajemen Sustainability Assessment model (SAM) untuk mempengaruhi keputusan-keputusan. juga merupakan pendekatan top-down yang Sebagai reaksi terhadap kecenderungan menggunakan konsep akuntansi biaya akutansi lingkungan untuk menciptakan “ penuh Full Cost Accounting (FCA). FCA Satelit account” yang sering kali tidak adalah metode untuk mengenditifikasi disampaikan kepada manajemen semua biaya internal dan eksternal dari perusahaan. Membangun entitas terpisah ini sebuah proyek dan menejemahkan mereka tampak kontra produktif dalam naungan ke dalam nilai-nilai moneter. SAM adalah prinsip utama integrasi keberlanjutan yang sarana untuk mengukur, dampak lebih besar. Akibatnya, schaltegger dan keberlanjutan proyek sela siklus hidup wagner mengembangkan secara penuh, dari ekstraksi sumberdaya melalui “terinegrasi” yang terdiri dari karangka proses produksi untuk konsumsi akhir. kerja Balanced Scorecard (dengan Keterbatasan model ini adalah kurangnya prespektif non-pasar), kesinambungan dan definisi operasional untuk keberlanjutan, pelaporan akuntansi keberlanjutan. Dalam dengan cadangan subsititusi antara pandangan mereka, berkelanjutan akuntansi beberapa bentuk modal yang semakin yang penting antara BSC dan pelaporan, mengakui bahwa ada kebutuhan mutlak sementara analisis eko efesiensi adalah standar kinerja di beberapa bidang utama hubungan yang bermanfaat antara BSC dan keberlanjutan, dan sejauh mana suatu keberlanjutan akuntansi. Literature tentang organisasi dapat bertanggung jawab atas model ini juga meminta standarisasi dampak social dan lingkungan. akutansi dan pengukuran kinerja melalui sector-spesifik dan kesepakatan indicator Apakah ada kerangka kerja ini yang keberlanjutan terkoordinasi. Pelapor digunakan? manajemen puncak suatu perusahaan, yang Kebanyakan manajer melakukan hal- diselenggarakan menjadi beberapa subunit, hal yang sifatnya lebih mengarah ke menyediakan pandangan global dari operasi prioritas sehingga tidak memerlukan dan kinerja lingkungan. Seperti BSC, tebleu kepatuhan terhadap seperangkat prinsip- de bord dapat mengalir ke bawah melalui prinsip kelestarian. Ada beberapa hambatan organisasi untuk menyelaraskan setiap praktis bagi pelaksanaan akutansi dan tujuan strategis sub-unit. Model ini tidak pelaporan keberlanjutan. Sebagai contoh, dirancang untuk mempertimbangkan pernyataan nilai-tambah/added value indicator berkelanjutan, tapi menawarkan (seperti yang direkomendasikan oleh proses yang kuat yang dapat mereka (global reporting initiative ) yang mengambarkan arus keuangan organisasi agar mendorong perusahaan untuk tujuan individu sementara tidak termasuk biaya mencapai cita-cita keberlanjutan dan di luar pada stakeholder pihak ketiga. kepentingan finansial mereka. Data tersebut Menetapkan nilai-nilai moneter untuk tergantung keinginan perusahaan dalam barang-barang non-pasar, seperti dampak mengungkapkan melalui kuesioner tahunan, social, adalah sulit dan kontroversial. dukumen pihak ketiga dan komunikasi Apabila suatu dampak diberi nilai moneter pribadi. mungkin terlalu mudah untuk membandingkan di antara mereka, seperti Peran akuntan dalam memicu emisi karbon dan polusi air dan ini sulit keberlanjutan untuk mendefinisikan dengan jelas di mana Instituti of Chartered Accountants di tanggung jawab organisasi berakhir. Agar England and wales/ICAEW mengeluarkan efektif, semua perusahaan perlu pelaporan laporan keberlanjutan berjudul: peran kinerja keberlanjutan mereka, namun proses akuntan pada oktober 2004, tujuan laporan pelaporan tetap sekarela. Tanpa peraturan adalah untuk menigkatkan kesadaran akan eksternal sulit mengharapkan prilaku isu-isu keberlanjutan yang menunjukkan sebuah perusahaan untuk bertanggung bangaimana akuntan professional dapat jawab dalam konflik dengan keharusan lebih terlibat dan meningkatkan debat pelaporan keuangan. public tentang keberlanjutan. Ini menyajikan pendekatan berbasis pasar Akuntabilitas untuk mencapai keberlanjutan, yang Beberapa kerangka keterbukaan dan sebagian besar melibatkan akuntan akuntabilitas public telah dikembangkan “penyediaan informasi yang diperlakukan untuk menghasilkan laporan perusahaan detail yang menghasilkan melalui proses “sendirian” ini termasuk pada: Global produksi pemantauan, evaluasi kinerja Reporting Initiative (GRI), Carbon perusahaan dan berkomunikasi umpan balik Disclosure Project (DPD) dan Dow jones malalui keterlbatan pemangkau kepentingan Sustainability Index (DJSI). The DJSI, yang lebih besar. Imformasi ini kemudian didirikan pada tahun 2002, adalah contoh dapat dimanfaatkan untuk mengusulkan yang sangat baik mengklaim kepatuhan patokan yang berguna bai para pembuat bisnis terhadap prinsip-prinsip kelestarian keputusan serta menerapkan pengetahuan dengan penekanan yang berlebihan pada tentang peraturan yang ada dan dapat factor-faktor ekonomi. diperdagangkan untuk mempersiapkan Misalnya, DJSI mendefinidisikan tanggung ekonomi izin usaha untuk mengubah rezim jawab perusahaan sebagai “pendekatan ekonomi bisnis jangka panjang menciptakan nilai pemegang saham dengan merangkul Kesimpulan peluang dan mengelola risiko yang berasal Poin-poin penting yang menarik di dari ekonomi” definisi ini tidak muncul bagian ini adalah masyarakat secara keseluruhan masih berjuang untuk menentukan keberlanjutan secara memadai Referensi (misalnya, skala waktu, skala spasial dan Arnold, P. dan T. hammund (1994). lain-lain), namun karena berbagai pemicu Accounting.,Organizations and society korporasi masih belatih untuk 19,111. meningkatkan menjadi “laporan Bourguignon, A., V. Malleret dan H. keberlanjutan”, maka belum ada lagi model Norreklit, (2004). Management laporan yang dapat diandalkan tentang accounting research 15.107. kebrlanjutan dan akuntan diharapkan untuk Burchell, S., C. Clubb, and A.G. Hopwood, memberikan informasi banyak yang (1985) Accounting.,Organizations and sebelumnya tidak tertangkap dalam laporan society 10,hal.387 manajemen literature akuntansi untuk Daly, H., (2005) scientific keberlanjutan disatu sisi sangat berfariasi amirican,vol.september 2005, pp. 100- sebangai metode kemungkinan pelaporan 1007 dan pada sisi yang lain sepakat bahwa Foucault, M. (1972). The archeology of indicator keberlanjutan harus diintegrasikan knowledge. Tavistock. Hart, S.J. kedalam pengambilan keputusan secara (1997) Sustainibility, Harvard busness lebih efektif saat ini perusahaan sedang review January-fabruary 1997 memuji untuk memproduksi “standalone” Hill, S. B. (2006) linking industry and tentang laporan kinerja social dan ecology. UBC Publishing, Vancouver lingkungan yang sering kali didasarkan pp.29-49. pada triple bottom line yang relative Hopwood, A. (1985) terbatas (termasuk DJSI dan GRI), namun Accounting.,Organizations and society belum ditunjukkan untuk mempengaruhi 12,207. keputusan manajemen perusahaan. Diskusi Neimart, M. (1992) The Hidden dimension mengusulkan, seperti BSC, SBSC dan of annual reports. Markus weiner Tableau de Bord, sebagai alat strategi publishing Inc,New York. manajemmen, yang merupakan pendekatan Reynolds, M. A. dan R. Mathews, (2000) yang mampu menyediakan integrasi yang advences in enveromental accounting lebih besar dari prinsip-prinsip and manajement alseveer, vol. 1, keberlanjutan. Lebih lanjut, peran akuntansi pp.83-100 dalam proses ini adalah untuk Tinker, A.M., (1985). Paper prophets: A meningkatkan transparansi dari kegiatan Social critique of accounting. Holt, usaha, khususnya dibidang social dan reinhart and wisnton, eastbourne. dampak lingkungan. Ini hanya dapat dicapai Tinker, A.M., B. D. Merino dan M. D. melalui persyaratan perlaporan wajib, Neimark, (1982) accounting, seperti tindakan sukarela telah melihat Organizations and society,7,167. partisipasi relative terbatas sampai sekarang.