Disusun oleh :
2014/2015
1.1 IDENTIFIKASI RISIKO
2. Mengukur risiko tersebut, melihat seberapa besar dampak risiko tersebut terhadap
Bagan berikut ini menggambarkan siklus mapping risiko. Pertama kali, risiko
bermanfaat untuk merumuskan metode yang tepat untuk mengelola risiko tersebut.
merupakan salah satu komponen penting dalam langkah tersebut. Melalui kuantifiksi
tersebut, kita bisa mengukur tinggi rendahnya resiko dan bagaimana dampak risiko
tersbut terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya kita bisa memfokuskan pada risiko yang
paling relevan (missal, mempunyai dampak paling besar dan profitabilitas yang besar)
adalah revisit, yaitu mengevaluasi ulang langkah-langkah yang sudah dilakukan, untuk
MEMAHAMI
KELOLA
Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya kerugian
karena risiko tersebut. Bagan berikut ini menggambarkan sekuen semacam itu disertai
Sekuen Risiko
EKSPOSUR
SUMBER RISIKO RISK FACTORS TERHADA
P RISIKO
KONDISI YANG MENAIKKAN
KEMUNGKINAN KERUGIAN
Bagan diatas menunjukkan, pertama ada sumber risiko yaitu api. Api bisa
menyebabkan kebakaran dan kerugian bagi organisasi. Kemudian ada risk factors (factor
risiko) yang menjadi katalis (catalyst), yaitu yang mempercepat atau memperbesar
kemungkinan munculnya kejadian yang tidak diinginkan.dalam contoh di atas risk factor
tersebut adalah minyak tanah yang ditaruh didekat kompor. Situasi tersebut akan
yang ditempati kompor tersebut akan terbakar. Dengan kata lain, gedung tersebut
mengahadapi eksposur terhadap risiko kebakaran. Kemudian terjadi kejadian yang tidak
munculnya kejadian yang tidak diinginkan dengan memfokuskan pada sekuen yang
terjadi. Sebagai contoh, api barangkali tidak bisa dihilangkan. Api selalu ada, dan
keberdaannya dalam beberapa situasi bisa membantu manusia. Tetapi kita bisa
melakukan sesuatu missal terhadap risk factors atau bangunan yang mengahadapi
eksposur terhadap kebakaran. Sebagai contoh, kita bisa mengendalikan risiko (risk
control) dengan jalan menjauhkan minyak tanah dari kompor. Alternative lain, kita bisa
menggnkan kompor listrik yang tidak akan terpengaruh oleh minyak tanah. Kita juga bisa
melakukan sesuatu terhadap gedung yang ditempati kompor tersebut. Misal, kita
membuat gedung yang tahan api, sehingga bisa mengurangi kemngkinan kerusakan
karena kebakaran. Kita juga bisa memasang tabung pemadam kebakaran di gedung
tersebut, sehingga jika api muncul, pencegahan bisa dilakukan dengan cepat.
Analisis semacam itu sangat sesuai untuk eksposur asset fisik seperti gedung yang
rentan terhadap kebakaran, bangunan yang rentan terhadap kebanjiran, dan sebagainya.
Tetapi meskipun demikian, analisis sekuen semacam itu juga bisa dipakai untuk risiko
lainnya. Sebagai contoh , Fidelity Investment mempunyai program risk event log, dimana
setiap kerugian yang signifikan dicatat di database perusahaan. Kemudian manajer risiko
bisa dilakukan. Analisis semacam itu pada dasarnya sama dengan analisis sekuen risiko
seperti dalam bagan di atas. Program tersebut diklaim cukup sukses karena bisa
Setelah sumber-sumber risiko tadi diidentifikasi, kita mencoba melihat risiko-risiko apa
saja yang bisa muncul dari sumber-sumber risiko tersebut. Berikut ini sumber-sumber
Lingkungan Fisik
Bangunan yang dimakan usia sehingga menjadi rapuh, sungai yang bisa
Lingkungan Sosial
Lingkungan Politik
Lingkungan Legal
Lingkungan Operasional
terhadap computer.
Lingkungan Ekonomi
gambaran risiko-risiko apa saja yang mungkin muncul dan membahayakan organisasi.
Konsumen
Keluhan dari konsumen yang mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau lagi
perusahaan.
Supplier
Pasokan ari supplier tidak datang sesuai dengan yang dia harapkan (terlambat atau
spesifikasinya berbeda)
Pesaing
Pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing menurunkan harga yang
perusahaan.
Regulator
Kita juga bisa menggabungkan sumber diatas dengan sumber risiko sebelumnya.
Nampak bahwa dengan mengamati sumber-sumber risiko tersebut, risiko yang dihadapi
oleh perusahaan menjadi tidak terbatas. Daftar risiko tersebut akan sangat banyak, diluar
Disamping teknik identifikasi risiko yang telah dijelaskan diatas, berikut ini teknik
Dari rekening tersebut, kemudian dianalisis risiko-risiko apa saja yang bisa muncul
dari rekening atau transaksi yang melibatkan rekening tersebut. Dengan melihat
rekening laporan keuangan satu persatu dan melihat risiko yang bisa muncul dan
rekening tersebut, kita bisa memperoleh gambaran risiko apa saja yang mungkin
Metode ini berusaha melihat sumber-sumberrisiko dari flow chart kegatan dn operasi
perusahaan. Metode ini tertama sangat sesuai untuk risiko tertentu, seperti risiko dari
proses produksi . proses produksi dimulai dari masuknya input tertentu, penegrjaan
input tersebut, sampai menjadi output tertentu. Dalam rangakaian kegeiatan produksi
prosesnya, kita akan bisa melihat atau melokalisir terjadinya kejadian tersebut,
tersebut.
c. Analisis kontrak
Analysis kontrak bertujuan melihat risiko yang bisa muncul karena kontrak tertentu.
Risiko ini lenih berkaitan dengan risiko tuntutan hukum. Spesifikasinya kontrak yang
menyeluruh bisa menimbulkan celah-celah yang bisa dimafaatkan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Krena itu sedapat mungkin kontrak dutuliskandengn bahasa
risikotuntutan hokum atau gantu rugi.salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
Jika perusahaan mempunyai database yang baik, perusahaan bisa mencatat kerugian-
kenormalan yang tertentu untuk setiap kejadian. Jika suatu kejadian muncul dengan
catatan yng tidak normal, maka manajer risiko bisa memeriksa lebih lanjut
penyebabnya. Ketidak normalan tersebut bisa terjadi karena frekuensi yang terlalu
sering (lebih sering dibandingkan dengan frekuensi normal), atau nilai kerugian yang
terlalu tinggi (lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kerugian yang normal). Anaslisi
yang dihadapi perusahaan. Karena itu mereka bisa diminta bantuannya untuk
Setelah risiko diidentifikasi, tahap berikutnya adalah mengukur risiko. Jika risiko
bisa diukur, kita bisa melihat tinggi rendahnya risiko yang dihadapi, oleh perusahaan.
Kemudian bisa melihat dampak dari risiko tersebut terhadap kinerja perusahaan,
sekalihus bisa melakukan prioritas risiko (risiko mana yang paling relevan). Pengukuran
risiko biasanya dilakukan melalu kuantifikasi risiko. Kuantifikasi bisa dilakukan dengan
metode yang sederhana sampai metode yang sangat kompleks. Pengukuran dan
kuantifikasi risiko akan sangat tergantung dari karakteristik risiko tersebut. Sebagai
contoh, risiko pasar dengan risiko kredit akan menghasilkan teknik kuantifikasi yang
Tabel berikut ini menyajikan ringkasan tipe-tipe risiko dan teknik pengukuran
yang berbeda.
Table 1.1
Risiko Pasar Hagra pasar bergerak kea rah yang tidak Value At Risk (VAR), strees
Risiko Perubahan Tingkat Tingkat bunga berubah yang mengakibatkan Metode pengukuran jangka
Risiko Opersional Kerugian yang terjadi melalui operasi Matrik frekuensi dan
morbiditas
(tingkat kuantifikasinya), mulai dari yang paling sederhana, yaitu matriks frekuensi dan
signifikansi kerugian, sampai pada stress-testing yang lebih rumit. Beberapa tipe risiko
lebih sulit dikuantifikasi, isal risiko teknologi. Untuk tipe risiko tersebut, kita bisa
yang rumit) adalah mengelompokkan risiko berdasarkan dua dimensi yaitu frekuensi dan
signifikansi. Proses tersebut pada dasarnya melakukan dua hal: (1) mengembangkan
standar risiko, dan (2) menerapkan standar tersebut untuk risiko yang telah diidentifikasi.
Sebagai contoh, manajer risko membuat standar frekuensi munculnya kejadian yang
merugikan dengan menggunakan tiga kriteria, missal frekuensi rendah, sedang, dan
menengah. Manajer tersebut juga bisa membuat standar signifikansi kerugian dengan
menggunakan, missal, tga kriteria yaitu normal, menengah, dan serius. Setelah kita
menetapkan stndar untuk dua dimensi tersebut, langkah berikutnya adalah menerapkan
Sebagai contoh, missal kita menggunakan dua standar untuk frekuensi dan
signifikansi, yaitu tinggi rendah. Kemudian kita ingin mengevaluasi risiko kesalahan
manusi (human eror) dalam pemrosesan transaksi. Berdasarkan pengalam masa lalu,
kejadian sperti itu sering terjadi. Manusia gampang melakukan kesalahan jika mereka
kelelahan atau tidak konsentrasi. Tetapi keugian yang ditimbulkan biasanya tidak terlalu
transaksi bisa dikategorikan sebagai frekuensi tinggi, signifikansi rendah. Bagan berikut
Bagan 1.3
Risiko Kesalahan
Rendah
Manusia
dievaluasi. Misalkan manajer dimnt untuk mengevaluasi risiko peraturan dan lingkungan
(regulatory and environmental risk). Misalkan ada 50 manajer yang berpartisipasi dalam
sesi tersebut. Amsing-masing manajer akan memeberikan skor untuk dimensi signifikansi
dan kemungkinan untuk risiko perturan dan lingkungan tersebut. Misalkan saja rat-rata
dari skor tersebut adalah 2 untuk kemungkinan (likelihood) dan 6 ntuk signifikansi.
Dengan kata lain, nampaknya risiko tersebut mempunyai kemunginan terjadi yang jarang
(frekuensi yang rendah), dan mempunyai dmapak yang serius (signifikan tinggi).
Dampak yang serius tersebut barangkali disebabkan krena munculnya tuntutan ganti rugi
dengan nilai yang signifiknsi. Bagan berikut ini meringkaskan hasil analysis tersebut.
Terlihat bahwa risiko regulator dan lingkuangan berada pada kuadran signifikansi tinggi
Matriks frekuensi dan signifikansi merupakan salah satu contoh bagaimana kita
berusaha mengkuantifikasi risiko. Setelah kita bisa menegtahui posisi dari risiko yang
kita evaluasi, kita bisa merancang tindakan yang lebih tepat untuk mengahadapi risiko
tersebut (menentukan prioritas risiko). Sebagai contoh, jika suatu risiko berada dalam
kuadran frekuensi rendah dan siignifikansi rendah, maka monitoring secara berkala
barangkali cukup. Jika suatu risiko berada dalam kuadaran frekuensi tinggi dn
signifikansi tinggi, maka risiko tersebut sangat serius. Organisasi harus cepat-cepat
mengatasi permaslahan tersebut. Jika tidak, risiko seperti itu bisa mengakibatkan
Selain matriks frekuensi dan signifikansi, masih banyak tekni pengukuran atau
kantifikasi risiko lainnya. Penggunaan teknik tersebut akan tergantung dari karakteristik
risiko yang kita evaluasi. Konsep dan teknik statistic sangat relevan dan banyak
Unggul Airlines adalah perusahaan penerbangan yang berdiri epuluh tahun yang
lalu. Perusahaan tersebut didirikan oleh dua oaring bersaudara, yang tertarik dengan
bisnis penerbangan. Mereka mmeperkirakan bahwa suatu saat akan terjadi deregulasi di
terjun di bisnis tersebt. Antisipasi mereka ternyata benar, lalu PT Unggul Airlines
akhirnya berdiri.
Joko muryanto merupakan staf yang baru saja masuk. Dia llusan program
Magister Manajemen universitas ternama di negeri ini. Atasannya meminta joko utuk
mengevaluasi risiko yang dihadapi oleh perusahaan penerbangan Unggul Airlines, dan
memint joko untuk mengidentifikai risiko strategis (strategic risks), yaitu risiko yang
1. PT. Unggul Airlines menggunakan pesawat yang lebih tua dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya. Pesawat tua tersebut dignkan kerana biaya sewa dan biaya
pembelian (sebagain dibeli oleh PT. Unggul Airlines) lebih murah. Sayangnya
pesawat tua tersebut lebih boros bahan bakar. Diperkirakan bahan bakar mencapai
sekitar 30% dari komponen, sementara prenentase untuk pesaing adalah sekitar 15-
20%. Dengan struktur biaya semacam itu, PT Unggul Ailines menjadi lebih rentan
terhadap kenaikan harga bahan bakar pesawat. Untuk melihat aeberapa besar
pengaruh bahan bakar tersebut, Joko memplot pengaruh perubahan harga bahan bakar
Bagan 1.4
EPS
v
11,00
0,45
3,45
Terlihat bahwa jika harga bahan bakar meningkat, maka EPS perusahaan mengalami
penurunan, dan sebaliknya. Untuk meliht seberapa besar pengarub tersebut, Joko kemudian
mencoba membandingkan pengaruh harga bahan bakar terhadap EPS untuk PT. Unggul Airlines
dan perusahaan penerbangan lainnya. Perbandingan trsebut bisa dilihat pada bagan berikut ini.