Anda di halaman 1dari 4

- 3.

2 Etiologi sangat kuat sehingga mempunyai efek buruk terhadap serabu-serabut lensa
- Faktor imunologik
- Gangguan yang bersifat lokal pada lensa, seperti gangguan nutrisi, gangguan permeabilitas
kapsul lensa, efek radiasi cahaya matahari.
- Gangguan metabolisme umum

3.3 Patofisiologi
Kekeruhan lensa dapat terjadi akibat hidrasi dan denaturasi protein lensa. Dengan
bertambahnya usia, ketebalan dan berat lensa akan meningkat sementara daya akomodasinya
akan menurun. Dengan terbentuknya lapisan konsentris baru dari kortek, inti nucleus akan
mengalami penekanan dan pengerasan. Proses ini dikenal sebagai sklerosis nuclear. Selain itu
terjadi pula proses kristalisasi pada lensa yang terjadi akibat modifikasi kimia dan agregasi
protein menjadi high-molecular-weight-protein. Hasil dari agregasi protein secara tiba tiba ini
mengalami fluktuasi refraktif index pada lensa sehingga menyebabkan cahaya menyebar dan
penurunan pandangan. Modifiaksi kimia dari protein nukleus lensa juga menghasilkan
pigmentasi progresif yang akan menyebabkan warna lensa menjadi keruh. Perubahan lain pada
katarak terkait usia juga menggambarkan penurunan konsentrasi glutatin dan potassium serta
meningkatnya konsentrasi sodium dan calcium.2
Terdapat berbagai faktor yang ikut berperan dalam hilangnya transparasi lensa. Sel
epithelium lensa akan mengalami proses degeneratif sehingga densitasnya akan berkurang
dan terjadi penyimpangan diferensiasi dari sel-sel fiber. Akumulasi dari sel-sel epitel yang
hilang akan meningkatkan pembentukan serat-serat lensa yang akan menyebabkan penurunan
transparasi lensa. Selain itu, proses degeneratif pada epithelium lensa akan menurunkan
permeabilitas lensa terhadap air dan molekul-molekul larut air sehingga transportasi air, nutrisi
dan antioksidan kedalam lensa menjadi berkurang. Peningkatan produk oksidasi dan
penurunan antioksidan seperti vitamin dan enzim-enzim superoxide memiliki peran penting
pada proses pembentukan katarak.6

3.4 Gejala Klinis


Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan riwayat kemunduran secara
progesif dan gangguan penglihatan. Penyimpangan penglihatan bervariasi, tergantung pada
jenis dari katarak ketika pasien datang.2
- Penurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien dengan
katarak senilis.
- Silau, Keluhan ini termasuk seluruh spektrum dari penurunan sensitivitas kontras
terhadap cahaya terang lingkungan atau silau pada siang hari hingga silau ketika
mendekat ke lampu pada malam hari.
- Perubahan miopik, Progesifitas katarak sering meningkatkan kekuatan dioptrik lensa
yang menimbulkan myopia derajat sedang hingga berat. Sebagai akibatnya, pasien
presbiopi melaporkan peningkatan penglihatan dekat mereka dan kurang
membutuhkan kaca mata baca, keadaan ini disebut dengan second sight. Secara khas,
perubahan miopik dan second sight tidak terlihat pada katarak subkortikal posterior
atau anterior.
- Diplopia monocular. Kadang-kadang, perubahan nuclear yang terkonsentrasi pada
bagian dalam lapisan lensa, menghasilkan area refraktil pada bagian tengah dari lensa,
yang sering memberikan gambaran terbaik pada reflek merah dengan retinoskopi atau
ophtalmoskopi langsung. Fenomena seperti ini menimbulkan diplopia monocular yang
tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, prisma, atau lensa kontak.
- Noda, berkabut pada lapangan pandang.
- Ukuran kaca mata sering berubah

3.5 Diagnosis
Diagnosis katarak senilis imatur dapat diperoleh dari gejala-gejala klinis yang dialami serta
pemeriksaan oftalmologi. Pasien pada katarak senilis imatur biasanya datang dengan keluhan
pandangan mata kabur serta silau. Sementara pemeriksaan oftalmologi dapat dilakukan dengan
menggunakan senter, slit lamp dan funduskopi. Berikut merupakan hasil temuan pemeriksaan
oftalmologi pada katarak senilis dan katarak stadium lainnya.

Insipien Imatur Matur Hipermatur


Kekeruhan lensa Ringan Sebagian Komplit Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah (air Normal Berkurang (air+masa
masuk) lensa keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Normal Dangkal Normal Dalam
Depan
Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif
Visus (+) < << <<<
Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaucoma

Pada katarak senilis imatur, terdapat kekeruhan pada sebagaian lensa yang dapat
menimbulkan gangguan visus. Dengan koreksi, visus masih dapat mencapai 1/60-6/6. Pada
stadium ini, kekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Pada lensa normal yang tidak
terdapat kekeruhan, sinar dapat masuk kedalam mata tanpa ada yang dipantulkan. Oleh karena
kekeruhan dibagian posterior lensa, maka sinar obliq yang mengenai bagian yang keruh ini,
akan dipantulkan lagi, sehingga pada pemeriksaan, terlihat dipupil, ada daerah yang terang
sebagai reflek pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap, akibat
bayangan iris pada bagian lensa yang keruh. Keadaan ini disebut shadow test (+).

3.6 Diagnosis Banding


Diagnosis Banding Katarak Senillis Imatur :
 Kekeruhan badan kaca
 Endopthalmitis
 Glaukoma kronis

3.7 Penatalaksanaan
Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala katarak tidak
mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup dengan mengganti
kacamata sehingga didapatkan penglihatan maksimal. Sejauh ini tidak ada obat-obatan yang
dapat menjernihkan lensa yang keruh. Namun, aldose reductase inhibitor, diketahui dapat
menghambat konversi glukosa menjadi sorbitol dan sudah memperlihatkan hasil yang
menjanjikan dalam pencegahan katarak gula pada hewan. Obat anti katarak lainnya sedang
diteliti termasuk diantaranya agen yang menurunkan kadar sorbitol, aspirin, agen glutathione-
raising, dan antioksidan vitamin C dan E.

Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Terdapat 2 tipe
ekstraksi lensa yaitu intra capsuler cataract ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler cataract
ekstraksi (ECCE). ECCE sendiri terdiri dari dua teknik yaitu Small Incision Cataract Surgery
(SICS) dan Phakoemulsifikasi.7
- Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)
Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsulnya.
Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan dari
mata melalui incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya dilakukan
hanya pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada ICCE tidak akan terjadi
katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer.
ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40
tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular. Penyulit yang dapat terjadi
pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan.

- Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)


Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau
merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan.
Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama
keratoplasti, implantasi lensa intra ocular posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra ocular,
kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma, mata dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps badan
kaca, mata sebelahnya telah mengalami prolap badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina,
mata dengan sitoid macular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan
pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat

Anda mungkin juga menyukai