Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN

HARGA DIRI RENDAH KRONIK


DI RUANG BIMA
RSJ PROV. BALI

Disusun oleh :

NI WAYAN WENA WARDANI 17.321.2757

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2019
LAPORAN PENDAHULUAN
Harga Diri Rendah (HDR)

I. Kasus (Masalah Utama)


Pasien merasa tidak berharga, mengejek dan mengkritik diri, merasa bersalah
dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri, sulit bergaul, menarik diri
dari realitas, cemas, panik dan curiga

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Faktor predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis.
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai
dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai
dengan kebudayaan
3. Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang tidak
percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur social yang berubah.
B. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya
sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh,
mengalami kegagalan, serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri
: harga diri rendah ini dapat terjadi secara situasional maupun kronik.
1. Situasional
Gangguan konsep diri : harga diri rendah yang terjadi secara
situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba
misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan, mejadi korban
perkosaan, atau menjadi narapidana sehingga harus masuk penjara.
Selain itu dirawat di rumah sakit juga bisa menyebabkan rendahnya harga
diri seseorang dikarenakan penyakit fisik, pemasangan alat bantu yang
membuat klien tidak nyaman, harapan yang tidak tercapai akan struktur,
bentuk dan fungsi tubuh serta perlakuan petugas kesehatan yang kurang
menghargai klien dan keluarga.
2. Kronik
Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis biasanya sudah
berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum
dirawat. Klien sudah memiliki pikiran negatif sebelum dirawat dan
menjadi semakin meningkat saat dirawat.

C. Mekanisme koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek dan
jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk
melindungi diri yang menyakitkan.
1. Pertahanan jangka pendek
a) Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas (misal : bermain musik, bekerja keras, menonton TV)
b) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara
(ikut serta dalam aktivitas sosial, agama, klub politik,
kelompok/geng)
c) Aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri (misal :
olahraga yang kompetitif, pencapaian akademik, kontes untuk
mendapatkan popularitas)
d) Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat
masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan idividu
(misal : penyalahgunaan obat)
2. Pertahanan jangka panjang
a) Penutupan identitas : Adopsi identitas premature yang diinginkan
oleh orang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan,
aspirasi dan potensi diri individu tersebut
b) Identitas negatif : Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat
diterima oleh nilai dan harapan masyarakat.
D. Rentang respon
Respon Respon
Adaptif Maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


diri positif rendah identitas

1. Aktualisasi diri
Pernayataan diri tentangkonsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
2. Konsep diri positif
Apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negative
dari dirinya
3. Harga diri rendah
Individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa rendah dari
orang lain.
4. Kerancuan identitas
Kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa
kanak-kanak kedalam kematangan aspek psikososial kepribadi an pada
masa dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.

E. Klasifikasi jenis dan sifat masalah


Masalah Keperawatan Dan Data Fokus Pengkajian
1. Gangguan konsep diri : HDR Kronis
Data Mayor :
DS : Klien hidup Tidak berguna, tidak memiliki kelebihan apapun,
merasa jelek
DO : Enggan mencoba hal yang baru, berjalan menunduk, postur
tubuh menunduk
Data Minor :
DS : Klien mengatakan sulit berkonsentrasi, putus asa, sulit tidur
DO : Kontak mata kurang, lesu dan tidak bergairah, prilaku tidak
Asertif
2. Gangguan konsep diri : HDR situasional
Data Mayor :
DS : Klien hidup Tidak berguna, tidak memiliki kelebihan apapun,
merasa jelek
DO : Berbicara pelan dan lirih, berjalan menunduk, menolak
berinteraksi dengan orang lain
Data Minor :
DS : klien sulit untuk berkonsentrasi
DO : Kontak mata kurang, lesu dan tidak bergairah,tidak mampu
membuat keputusan

III. POHON MASALAH

Risiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori

Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif

Sumber: Yosep (2009)

Traumatik tumbuh kembang


IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Gangguan Konsep Diri : HDR Kronis
B. Gangguan Konsep Diri : HDR Situasional

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


A. Gangguan Konsep Diri : HDR Kronis
Tujuan Umum : Setelah diberi asuhan keperawatan, harga diri pasien
meningkat .
Tujuan Khusus : kriteria : (SLKI) Harga Diri
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
2. Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimilikinya
3. Pasien mengungkapkan perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan
positif
4. Pasien mengungkapkan menerima penilaian positif terhadap diri sendiri
5. Pasien mengungkapkan minat mencoba hal baru
6. Pasien mengungkapkan perasaan aman di lingkungan
7. Pasien meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain
8. Pasien menunjukkan penurunan perasaan negatif tentang dirinya
9. Pasien mengungkapkan penerimaan umpan balik positif maupun negatif
tanpa melebih- lebihkan

Intervensi keperawatan : (SIKI) Promosi Harga Diri


Oservasi :
1. Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
2. Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan
Terapeutik :
1. Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
2. Motivasi menerima tantangan atau hal baru
3. Diskusikan pernyataan tentang harga diri
4. Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
5. Berikan umpan balik positif
6. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi :
1. anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan
orang lain
2. latih cara berfikir dan berprilaku positif

B. Gangguan Konsep Diri : HDR Situasional


Tujuan Umum : Setelah diberi asuhan keperawatan, harga diri pasien
meningkat.
Tujuan Khusus : kriteria : (SLKI) Harga Diri
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
2. Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimilikinya
3. Pasien mengungkapkan perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan
positif
4. Pasien mengungkapkan menerima penilaian positif terhadap diri sendiri
5. Pasien mengungkapkan minat mencoba hal baru
6. Pasien mengungkapkan perasaan aman di lingkungan
7. Pasien meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain
8. Pasien menunjukkan penurunan perasaan negatif tentang dirinya
9. Pasien mengungkapkan penerimaan umpan balik positif maupun negatif
tanpa melebih- lebihkan

Intervensi keperawatan : (SIKI) Promosi Koping


Oservasi :
1. Identifikasi kemampuan yang dimiliki
2. Identifikasi pemahaman proses penyakit
3. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial

Terapeutik :
1. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
2. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
3. Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan
4. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi :
1. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
2. Latih penggunaan teknik relaksasi
DAFTAR PUSTAKA

Balitbang. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor


Fitria, Nita. 2009. Aplikasi Dasar dan Aplikasi penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika.
Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Terjemahan dari Pocket
Guide to Psychiatric Nursing, oleh Achir Yani S. Hamid. 3rd ed. Jakarta : EGC.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. jakarta
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. jakarta
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung: PT Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai

  • Keluarga 1
    Keluarga 1
    Dokumen13 halaman
    Keluarga 1
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Dan SP Jiwa
    LP Dan SP Jiwa
    Dokumen87 halaman
    LP Dan SP Jiwa
    indraardii
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Dokumen29 halaman
    LP Halusinasi
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Jiwa
    LP Jiwa
    Dokumen44 halaman
    LP Jiwa
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • HDRRRR
    HDRRRR
    Dokumen12 halaman
    HDRRRR
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen39 halaman
    LP HDR
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen39 halaman
    LP HDR
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Intervensi DM
    Intervensi DM
    Dokumen12 halaman
    Intervensi DM
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Edukasi
    Edukasi
    Dokumen11 halaman
    Edukasi
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Jiwa
    LP Jiwa
    Dokumen44 halaman
    LP Jiwa
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Anak KLP 17
    Anak KLP 17
    Dokumen18 halaman
    Anak KLP 17
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Edukasi Komplementer
    Edukasi Komplementer
    Dokumen14 halaman
    Edukasi Komplementer
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat