RUMAH SAKIT
A. PENDAHULUAN
Salah satu kunci keberhasilan pelayanan rumah sakit adalah kemampuan
merencanakan ketersediaan tenaga (Sumber Daya Manusia) sebagai unsure utama dalam
pemberian pelayanan. Sumber Daya Manusia memiliki kualifikasi sesuai dengan standar,
kemampuan membina hubungan interpersonal dan responsive terhadap perubahan akan
menjadi competitive advantage bagi rumah sakit.
Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsur
rumah sakit untuk menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar rumah sakit dapat
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pasien. Perencanaan kebutuhan
tenaga disusun berdasarkan pola perhitungan tertentu agar hasil perencanaan dapat
mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka RS menyusun perencanaan
kebutuhan tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan.
B. TUJUAN
1. Memberikan panduan perhitungan kebutuhan tenaga (SDM) di masing-masing unit
kerja.
2. Memberikan panduan bagi pejabat structural dan fungsional untuk menyusun
kebutuhan tenaga.
C. SASARAN
1. Seluruh unit kerja wajib menyusun pola ketenagaan.
2. Perencanaan kebutuhan dihitung berdasarkan pola ketenagaan.
3. Realisasi ketenagaan sesuai dengan rencana kebutuhan yang telah diatur dalam
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) RS.
Keterangan :
A = Jumlah jam perawatan / 24 jam.
B = Sensus harian.
365 = Jumlah hari kerja selama setahun.
255 = Hari kerja efektif perawat per tahun {365-(12 hari libur nasional + 12 hari libur
cuti tahunan) x ¾ = 255 hari}
Rumusnya adalah :
Keterangan :
- Waktu penyelesaian tugas disingkat PWT.
- Waktu Kerja Efektif disingkat WKE.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN NAKES RADIOLOGI DI RS. BELLA BEKASI
A. RADIOLOG
1. DATA
Waktu Kerja Efektif (WKE) = Total jam kerja – Jam tidak efektif ( 15% dari
total jam kerja)
= 7 – (7x15%) jam
= 7 – 1,05 jam
= 5,95 jam
= 357 menit.
JUMLAH 975
Sehingga kebutuhan tenaga Radiolog adalah = 975 / 357 = 2,73 orang = dibulatkan
menjadi 3 orang.
B. RADIOGRAFER
1. DATA
WKE = Total jam kerja – Jam tidak efektif (10% dari total jam kerja)
= 7 – (7 x 10%) jam
= 7 – 0,7 jam
= 5,6 jam
= 336 menit.
B. Pasien CT Scan
a. CT Scan tanpa kontras = 4 pasien / hari
b. CT Scan dengan kontras = 1 pasien / hari
Sehingga kebutuhan tenaga radiographer adalah = 3130 / 336 = 9,31 orang = dibulatkan
menjadi 9 orang.
Dikarenakan instalasi radiologi wajib buka 24 jam dengan 3 shift dinas, maka dibutuhkan
tenaga radiographer untuk shift pagi 4 orang, shift siang 3 orang, shift malam 1 orang, dan
turun jaga / libur 1 orang.
a. Shift pagi = 4 Orang
b. Shift siang = 3 Orang
c. Shift malam = 1 Orang
d. Turun jaga / libur = 1 Orang
Jumlah = 9 Orang
C. ADMINISTRASI
1. DATA
WKE = Total jam kerja – Jam tidak efektif (10% dari total jam kerja)
= 7 – (7 x 10%)
= 7 – 0,7 jam
= 5,6 jam
= 336 menit.
JUMLAH 780
Sehingga kebutuhan tenaga adalah = 780 / 336 = 2,3 = dibulatkan menjadi 2 orang.
D. KESIMPULAN
Jika membandingkan data dengan yang ada, jika dimisalkan saat ini radiolog ada 2 orang,
radiographer ada 8 orang, dan administrasi 1 orang, maka dapat disimpulkan :
1. Tenaga dokter spesialis radiologi kurang 1 orang, karena untuk saat ini tidak ada dokter
radiologi yang stand by di pagi harinya.
2. Untuk tenaga radiographer masih membutuhkan tambahan 1 orang lagi.
3. Untuk tenaga administrasi masih membutuhkan tambahan 1 orang lagi.