Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
A. Latar Belakang
Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara
fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur
dan proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap
didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi
balita, bukan berarti seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih akan
membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru
akan mengalami kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga
mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi
untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak
berarti lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak
pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang
terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang
seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun
mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 11 bulan (di bawah 1
tahun) sedangkan balita merupakan anak yang berusia dibawah 5 tahun. Berat badan
lahir bayi normal ≥ 2500 gram. Adanya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
disebabkan karena kekurangan zat gizi pada masa kehamilan dan akan mempunyai
resiko tinggi terhadap kematian pada umur yang sangat dini attau lebih lanjut
cenderung mengalami pertumbuhan dan perkembangan di bawah normal. Menurut
data Riskesdas 2013 masih terdapat 10.2% bayi dengan berat badam lhir rendah
(BBLR), yaitu kurang dari 2500 gram. Dimana persentase ini menurun dari
Riskesdas 2010 yaitu sebesar 11.1%. dilihat secara khusus di Desa Kuwum,
berdasarkan data yang telah dikumpulkan didapatkan bahwa tidak ada bayi dan balita
yang mengalami BBLR.
Dengan latar belakang tidak adanya kejadian BBLR di Desa Kuwum maka
kecenderungan bayi dan balita akan memiliki status gizi yang baik. Dilihat dari data
yang telah dikumpulkan di Desa Kuwum, sebagian besar bayi dan balita memiliki
status gizi baik dengan persentase 80.6%. Tetapi disisi lain, di Desa Kuwum terdapat
masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Dimana gizi kurang sebanyak 7.8
dan gizi lebih sebanyak 2.6% . Berdasarkan data Riskesdas 2013 prevalensi gizi berat-
kurang pada tahun 2013 adalah 19.0% terdiri dari 5.7% gizi buruk dan 13.9% gizi
kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 yaitu
sebesar 16.4% dan tahun 2010 sebanyak 17.9% dan terlihat meningkat. Perubahan
terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari dari 5.4% tahun 2007, 4.9% pada
tahun 2010. Indikator status gizi berdasarkan indeks BB/U memrikan indikator
masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah
gizi yang sifatnya kronis ataupun akurat karena berat badan berkorelasi positif dengan
umur dan tinggi badan. Indikator BB/U sangat rendah dapat disebabkan karena
pendek (masalah gizi kronis) atau sedang menderita diare atau penyakit infeksi lain
(masalah gizi akut).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang bagi bayi dan balita
2. Tujuan Khusus
a. Ibu dapat mengetahui pengertian gizi seimbang
b. Ibu dapat mengetahui peran makanan bagi bayi dan balita
c. Ibu dapat mengetahui kebutuhan gizi bayi dan balita
d. Ibu dapat mengetahui pengaruh status gizi terhadap bayi dan balita
e. Ibu dapat mengetahui jenis bahan makanan yang bergizi bagi bayi
danbalita
C. Metode
Penyuluhan diberikan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab
D. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu
1. Leaflet
2. flanel graf,
3. Kuisioner Pre Test Dan Post Test
E. Rencana Penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Alokasi Media
Penyuluhan Peserta waktu
1 Kegiatan Memberi salam Menjawab 1 menit -
awal salam
Memperkenalkan diri Menyimak dan 1 menit -
mendengarkan
Melakukan apersepsi Memperhatikan 1 menit -
dan menjawab
pertanyaan
Menjelaskan tujuan dan Menyimak dan 2 menit -
pokok bahasan memperhatikan
Melakukan pretest Menjawab 3 menit Kuesioner
pertanyaan pre test
2 Kegiatan Inti Menjelaskan materi Menyimak dan 15 Flanel
penyuluhan mengenai: mendengarkan menit Graf
a. Pengertian gizi
seimbang
b. Peran makanan bagi
bayi dan balita
c. Kebutuhan gizi balita
d. Pengaruh status gizi
terhadap balita
e. Menu seimbang bagi
balita
Memberikan kesempatan Bertanya 5 menit -
kepada peserta untuk
bertanya
Menyampaikan simpulan Menyimak dan 2 menit -
penyuluhan mendengarkan
3 Penutup Melakukan evaluasi atau Menjawab 3 menit Kuisioner
post test pertanyaan post test
Membagikan lefleat Menerima 1 menit Lefleat
lefleat
Mengucapkan salam Menjawab 1 menit -
penutup dan membagikan salam
leaflet
F. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Satuan acara penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok sasaran
c. Media sudah disiapkan : leaflet, flanel graf dan pre test dan post test
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran yang hadir pada saat penyuluhan
b. Media yang digunakan tepat dan baik
c. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu
d. Pesera yang hadir
e. Peserta yang mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Akhir
a. Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab
b. Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengerti dan
mengetahui pengertian, peran makanan, kebutuhan gizi, pengaruh status
gizi terhadap balita dan menu seimbang balita
Materi Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Balita
3. Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah
banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang
mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan
gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan.
Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.
4. Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu
pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat
arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung
banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.
5. Vitamin dan mineral
zat gizi
umur Vit
Ca Fe Vit A Vit B1 Vit B12 B6 Vit C Vit D
6- 11
bulan 0,6 gr 8 gr 1200 mg 0,4 mg 0,5 mg 6 mg 25 mg 400 unit
1-3 th 0,5 gr 8 gr 1500 mg 0,5 mg 0,7 mg 8 mg 30 mg
4-6 th 0,5 gr 10 gr 1800 mg 0,6 mg 0,9 mg 9 mg 40 mg
Oleh:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN GIZI
2015