Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Bayi dan Balita


2. Sub Topik : Gizi Seimbang pada Bayi dan Balita
3. Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita
4. Tempat :
5. Waktu : 35 menit
6. Hari, tanggal pelaksanaan :

A. Latar Belakang

Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara
fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur
dan proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap
didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi
balita, bukan berarti seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih akan
membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru
akan mengalami kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga
mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi
untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak
berarti lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak
pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang
terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang
seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun
mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 11 bulan (di bawah 1
tahun) sedangkan balita merupakan anak yang berusia dibawah 5 tahun. Berat badan
lahir bayi normal ≥ 2500 gram. Adanya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
disebabkan karena kekurangan zat gizi pada masa kehamilan dan akan mempunyai
resiko tinggi terhadap kematian pada umur yang sangat dini attau lebih lanjut
cenderung mengalami pertumbuhan dan perkembangan di bawah normal. Menurut
data Riskesdas 2013 masih terdapat 10.2% bayi dengan berat badam lhir rendah
(BBLR), yaitu kurang dari 2500 gram. Dimana persentase ini menurun dari
Riskesdas 2010 yaitu sebesar 11.1%. dilihat secara khusus di Desa Kuwum,
berdasarkan data yang telah dikumpulkan didapatkan bahwa tidak ada bayi dan balita
yang mengalami BBLR.
Dengan latar belakang tidak adanya kejadian BBLR di Desa Kuwum maka
kecenderungan bayi dan balita akan memiliki status gizi yang baik. Dilihat dari data
yang telah dikumpulkan di Desa Kuwum, sebagian besar bayi dan balita memiliki
status gizi baik dengan persentase 80.6%. Tetapi disisi lain, di Desa Kuwum terdapat
masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Dimana gizi kurang sebanyak 7.8
dan gizi lebih sebanyak 2.6% . Berdasarkan data Riskesdas 2013 prevalensi gizi berat-
kurang pada tahun 2013 adalah 19.0% terdiri dari 5.7% gizi buruk dan 13.9% gizi
kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 yaitu
sebesar 16.4% dan tahun 2010 sebanyak 17.9% dan terlihat meningkat. Perubahan
terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari dari 5.4% tahun 2007, 4.9% pada
tahun 2010. Indikator status gizi berdasarkan indeks BB/U memrikan indikator
masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah
gizi yang sifatnya kronis ataupun akurat karena berat badan berkorelasi positif dengan
umur dan tinggi badan. Indikator BB/U sangat rendah dapat disebabkan karena
pendek (masalah gizi kronis) atau sedang menderita diare atau penyakit infeksi lain
(masalah gizi akut).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang bagi bayi dan balita
2. Tujuan Khusus
a. Ibu dapat mengetahui pengertian gizi seimbang
b. Ibu dapat mengetahui peran makanan bagi bayi dan balita
c. Ibu dapat mengetahui kebutuhan gizi bayi dan balita
d. Ibu dapat mengetahui pengaruh status gizi terhadap bayi dan balita
e. Ibu dapat mengetahui jenis bahan makanan yang bergizi bagi bayi
danbalita
C. Metode
Penyuluhan diberikan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab
D. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu
1. Leaflet
2. flanel graf,
3. Kuisioner Pre Test Dan Post Test

E. Rencana Penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Alokasi Media
Penyuluhan Peserta waktu
1 Kegiatan Memberi salam Menjawab 1 menit -
awal salam
Memperkenalkan diri Menyimak dan 1 menit -
mendengarkan
Melakukan apersepsi Memperhatikan 1 menit -
dan menjawab
pertanyaan
Menjelaskan tujuan dan Menyimak dan 2 menit -
pokok bahasan memperhatikan
Melakukan pretest Menjawab 3 menit Kuesioner
pertanyaan pre test
2 Kegiatan Inti Menjelaskan materi Menyimak dan 15 Flanel
penyuluhan mengenai: mendengarkan menit Graf
a. Pengertian gizi
seimbang
b. Peran makanan bagi
bayi dan balita
c. Kebutuhan gizi balita
d. Pengaruh status gizi
terhadap balita
e. Menu seimbang bagi
balita
Memberikan kesempatan Bertanya 5 menit -
kepada peserta untuk
bertanya
Menyampaikan simpulan Menyimak dan 2 menit -
penyuluhan mendengarkan
3 Penutup Melakukan evaluasi atau Menjawab 3 menit Kuisioner
post test pertanyaan post test
Membagikan lefleat Menerima 1 menit Lefleat
lefleat
Mengucapkan salam Menjawab 1 menit -
penutup dan membagikan salam
leaflet

F. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Satuan acara penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok sasaran
c. Media sudah disiapkan : leaflet, flanel graf dan pre test dan post test
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran yang hadir pada saat penyuluhan
b. Media yang digunakan tepat dan baik
c. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu
d. Pesera yang hadir
e. Peserta yang mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Akhir
a. Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab
b. Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengerti dan
mengetahui pengertian, peran makanan, kebutuhan gizi, pengaruh status
gizi terhadap balita dan menu seimbang balita
Materi Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Balita

A. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi adalah zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses didalam
tubuh. Gizi seimbang adalah komposisi atau zat-zat yang cukup atau ideal untuk
menjalankan proses didalam tubuh.
Makanan yang bergizi seimbang setidak-tidaknya mengandung 3 fungsi utama
yaitu :
- Sebagai sumber tenaga, antara lain : nasi, kentang, singkong, dsb.
- Sebagai sumber pengatur, pada sayur dan buah.
- Sebagai sumber pembangun, terdapat pada lauk pauk, ini berfungsi untuk
pertumbuhan dan pengganti sel yang rusak.
Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara
fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan
proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap
didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi
balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih
(misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal
terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan
untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi
untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti
lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak pembentukan
dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan
berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti: daya ingat dan
kapasitas belajar kurang.

B. Peran Makanan Bagi Bayi Dan Balita


Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat
pembangun , dan zat pengatur.
1. Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan
protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta
pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber
tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa.
2. Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus
atau rusak.
3. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar fungsi organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak
dapat berjalan seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai zat
pengatur.
a. Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun yang
larut dalam lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).
b. Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
c. Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.

C. Kebutuhan Gizi Bagi Bayi Dan Balita


1. Energi
Menurut FAO/WHO 1971
Umur Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Diatas 1 tahun 112
1-3 tahun 101
4-6 tahun 91
2. Protein
Umur Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)
6-11 bulan 3,5-2,0
1-3 tahun 2,5-2,0
4-6 Tahun 3,0

3. Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah
banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang
mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan
gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan.
Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.
4. Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu
pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat
arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung
banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.
5. Vitamin dan mineral
zat gizi
umur Vit
Ca Fe Vit A Vit B1 Vit B12 B6 Vit C Vit D
6- 11
bulan 0,6 gr 8 gr 1200 mg 0,4 mg 0,5 mg 6 mg 25 mg 400 unit
1-3 th 0,5 gr 8 gr 1500 mg 0,5 mg 0,7 mg 8 mg 30 mg
4-6 th 0,5 gr 10 gr 1800 mg 0,6 mg 0,9 mg 9 mg 40 mg

D. Pengaruh Status Gizi Terhadap Bayi dan Balita


Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh.
Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah terserang penyakit,
karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.
Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri,
gondok, busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A,
Defisiensi Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya.
Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi
kecerdasan. Apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan
mengalami pengaruh sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan
potensi genetiknya.
E. Menu Seimbang Bagi Bayi dan Balita
Menu seimbang merupakan kombinasi dari berbagai bahan berikut:
1. Karbohidrat: Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi. Kenalkan beragam
karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah
sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang
yang lezat.
2. Buah dan sayur: Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran
beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar
atau diolah menjadi jus.
3. Susu dan produk olahannya: Seperti susu pertumbuhan, keju dan yoghurt.
4. Protein: Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan.
5. Lemak: Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, mentega, roti, dan kue juga
mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Oleh:

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZI

2015

Anda mungkin juga menyukai