Anda di halaman 1dari 5

LOCAL WISDOM SEBAGAI DASAR DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

Firza
firza23husandra@gmail.com

Abstrak
Local Wisdom (kearifan lokal) merupakan salah satu pedoman hidup bermasyarakat. Walaupun
sering mengalami perubahan dan perkembangan, tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam suatu keari-
fan lokal tidak mengalami perubahan. Warisan yang ditinggalkan oleh leluhur harus tetap dilestarikan.
Salah satu cara terbaik untuk menjaganya dengan mengimplementasikan nilai-nilai melalui pendidikan.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam local wisdom sangat banyak, tetapi anak tidak akan kasulitan un-
tuk memahami karena selalu dekat dengan situasi konkrit kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter
pada anak dimulai dari lingkungan terdekat. Nilai-nilai yang ada dalam kearifan lokal akan menjadi
dasar dalam pembentukan karakter siswa. Kesadaran akan local wisdom akan membuat anak menjadi
paham tentang kebudayaan daerah mereka dan akan membentuk karakter anak. Pembentukan karakter
melalui kearifan lokal akan mudah dipahami anak, sehingga karakter mereka kuat dan akan tetap ber-
tahan dari gempurang arus global saat sekarang.
Kata kunci: Local Wisdom, Nilai-Nilai Kearifan Lokal, Karakter, Pendidikan.

PENDAHULUAN hanya penggunaan istilah yang berbeda, sementara hara-


Secara historis, jika memperhatikan hakikat kon- pannya adalah sama yakni merujuk pada pancasila. Se-
tenya, usia pendidikan karakter sesungguhnya seu- bagaimana dalam falsafah pancasila tujuan pendidikan
mur dengan sejarah pendidikan itu sendiri. Hanya saja adalah untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak
penggunaan istilahnya yang berbeda. Istilah pendidikan mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradap. Pada
karakter baru muncul pada dekade terakhir di Ameri- saat dahulu hal itu berjalan dengan baik, tetapi beberapa
ka Serikat, termasuk Indonesia baru menggunakan is- tahun terakhir sepertinya konsep ini mulai mengalami
tilah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Suyata penurunan. Masyaakat yang berakhlak mulia, bermoral,
(2011:13) menjelaskan bahwa sepuluh sampai dua pu- beretika, berbudaya, dan beradap mulai jarang ditemu-
luh tahun yang lalu, istilah pendidikan moral lebih pop- kan. Perkembangan arus globalisasi dan masuknya bu-
ular di Amerika, sedangkan istilah pendidikan karakter daya dari negara lain menjadi salah satu pengaruh da-
lebih populer di kawasan Asia. Sementara di Inggris leb- lam pembentukkan karakter manusia Indonesia. Bangsa
ih menyukai istilah pendidiikan nilai, dan secara khusus Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh budaya lain
di Indonesia telah terpakai pula istilah pendidikan moral yang masuk, tanpa banyak memilah dengan kebiasaan
pancasila. dan kesusuaian dengan hidup mereka. Terutama untuk
Karakter menjadi persoalan yang hangat dibicara- para generasi muda, pengaruh negara Barat dan Asia
kan di negara Indonesia saat ini. Banyaknya para pe- (Korea, Jepang, Thailand) sudah sangat melekat pada
jabat/birokrat yang terlibat korupsi menjadi suatu tan- diri mereka sehingga budaya sendiri mulai luntur dari
da bahwa ada sesuatu yang berubah pada manusianya. pengetahuan generasi muda sekarang.
Konflik antar suku, ras, agama juga terjadi dibeberapa Keragaman budaya yang dimiliki oleh masing-mas-
wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu, pencurian, pem- ing daerah di Indonesia menjadi salah satu aset yang
bunuhan dan tawuran antara pelajar juga mewarnai ber- yang harus dipertahankan. Dari masing-masing budaya
ita di media cetak dan elektronik. Dari hal tersebut terli- tersebut pasti memiliki cara dan pola dalam kehidupan,
hat ada suatu permasalah, yakni menurunnya nilai-nilai sehinga hal tersebut menjadi suatu kearifan lokal (local
karakter pada manusianya. Dari persoalan tersebut lahir wisdom) pada masyarakat tertentu. Seharusnya hal ini
banyak argumen, salah satu sorotannya adalah dunia yang menjadi landasan dalam pembentukan karakter
pendidikan. Muncul banyak pendapat bahwa pendidikan pada manusia Indonesia. Setiap daerah memiliki keri-
selama ini hanya memberikan pengatuhan kepada siswa, fan lokal tersendiri, yang akan membantu terbentuknya
sementara sikap belum terbentuk secara utuh. Sejak saat karakter seseoranng akan terbentuk mulai dari lingkun-
itu, perubahan-perubahan terus dilakukan dalam kebija- gan terkecil disekitar mereka. Keluarga dan lingkungan
kan pendidik, termasuk yang paling muktahir dilakukan masyarakat menjadi awal dari terbentuknya karakter
adalah perubahan kurikulum 2013 yang mengutamakan seseorang. Hal ini terjadi karena seseorang dengan cepat
pembentukan karakter pada diri peserta didik. memahami dan meniru sikap yang ada pada lingkungan
Melihat dari perubahan kurikulum yang bebrapa terdekat, sehingga menjadi suatu kebiasaan dalam ke-
kali mengalami perubahan di Indonesia, secara tersirat hidupan sehari-hari.
pembentukan karakter telah ada di dalamnya. Hal ini Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia
sebenarnya tidak menjadi suatu perosalan besar, karena yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

361
362 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016
sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan jasmani sehingga akan membentuk keharmonisan dalam
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan diri seseorang. Mewujudkan karakter yang baik tentu
dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, bukan merupakan persoalan yang mudah. Pendidikan
tata karma, budaya dan adat istiadat. Dari nilai-nilai merupakan menjadi tempat yang tepat dalam melaku-
yang berperilaku tersebut, yang paling mudah dipahami kan pendidikan karakter. Sehingga dibeberapa negara
oleh siswa adalah nilai dalam budaya dan adat sistiadat. melaksanakan pendidikan karakter dan ada juga yang
Hal ini disebabkan karana budaya dan adat istiadat lebih menyebutnya sebagai pendidikan nilai.
mengedepankan praktek dalam berperilaku, bukan hanya Pada bagian awal tulisan bahwa kearifan lokal suatu
sebatas teori, sehingga siswa lebih akan sangat mudah daerah memiliki ciri yang unik. Fitri (2012:2) kearifan
dipahami oleh siswa. Menyimak kembali ulasan di atas, lokal merupakan proses yang sangat lama dan kemudi-
krisis karakter mulai melanda bangsa Indonesia, akan an menjadi sebuah acuan filosofis dan pegangan hidup
tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan memperkenalkan masyarat. Namun bukan berarti itu adalah sebuah dog-
buadaya daerah. Setiap daerah memiliki kebudayaan ma yang tidak bisa berubah, karena tidak ada yang kekal
lokal yang berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Kearifan lokal
Masyarakat Indonesia sepatutnya untuk kembali perlu dilihat sebagai suatu nilai luhur (lofty value), tidak
kepada jati diri melalui pemaknaan kembali dan hanya memandang banar atau salah, tetapi jauh lebih
rekonstruksi nilai-nilai luhur budaya lokal. Dalam penting adalah kebaikannya. Local wisdom merupakan
konteks tersebut sebagai upaya yang perlu dilakukan suatu kebiasaan baik yang dilakukan oleh masyarakat
adalah menguak substantive kearifan lokal. Sejarah telah dalam kehidupannya. Kebiasaan baik tersebut tidak ha-
menunjukkan bahwa masing-masing etnis dan suku nya berupa perbuatan, bisa dalam bentuk sastra, trasisi
memiliki kearifan lokal tersendiri. Misalnya suku Batak religious, kaum bijaksana dan masih banyak yang lain
kental dengan keterbukaannya, Jawa identik dengan lagi.
kehalusan, suku Madura memiliki harga diri yang tinggi Harapannya dari tulisan ini mampu memberikan
dan etnis Cina terkenal denga keuletannya. Tidak hanya manfaat kepada masyarakat khususnya pada jenjang
sebatas hal tersebut, setiap suku memiliki keakraban sekolah, bahwa dalam kearifan lokal yang mereka miliki
dan keramahan terhadap lingkungan yang mengelilingi mengandung nilai-nilai karakter yang kuat. Dengan
mereka. Kerarifan lokal tidak muncul secara tiba-tiba, memahami nilai-nilai karakter yang ada pada masing-
tetapi melaewati berbagai proses yang cukup panjang masing daerah mereka, harapannya setiap masyarakat
yang terbukti mengandung kebaikan bagi kehidupan mampu mengambil nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat. Dalam situasi ini menjadikan kearifan kearifan lokal mereka, sehingga karakter yang kuat akan
lokal sebagai budaya yang mentradisi serta melekat terbentuk. Pendidikan karakter tidak hanya dibentuk
kuat dalam kehidupan masyarakat. Artinya sampai pada di sekolah, tetapi akan sangat efektif jika dimulai dari
tingkatan tertentu dalam kehidupan ada nilai-nilai yang lingkungan terdekat mereka dan dengan kebiasaan yang
berakat kuat pada setiap aspek lokalitas. Hal ini yang sudah mereka kenal dengan baik.
nantinya akan menjadikan masyarakatnya memiliki
karakter yang kuat. METODE
Dari penjelasan yang dijelaskan di atas, rumusan Metode penelitian menggunakan metode kualitatif,
masalah dalam tulisan ini adalah bagaimanakah local proses pengumpulan data melalui wawancara. Peneli-
wisdom sebagai dasar dalam pembentukan karakter. tian dilakukan dengan menyakan kepada siswa tetang
Penelitian untuk melihat kearifan lokal suatu daerah se- kearifan lokal di sekitar mereka, lalu mereka diminta
bagai basis dalam pembentukan karakter. Selama ini ke- untuk mengambil nilai-nilai yang ada di dalamnya. Pe-
arifan lokal hanya dilihat sebagai tradisi atau kebiasaan nelitian di laksanakan pada SMAN 4 Kerinci, provinsi
suatu masyarakat dalam melaksanakan kehidupan. Me- Jambi. Analisis data menggunakan komponen analisis
lihat lebih balam lagi, bahwa di dalam kehidupan terse- data Milles and Hubermans (1984:20) pengumpulan
but ada nilai-nilai yang telah mendasar dalam kebiasaan data, resuksi data, sajian data dan verifikasi/kesimpulan.
sehari-hari. Sehingga secara tidak sadar bahwa karakter Data yang telah di ambil dari siswa di olah kemudian
dari suatu masyarakat telah terbentuk. diambil kesimpulan.
Aristoteles mendefenisikan karakter yang baik se-
bagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang Masalah karakter masih menjadi persolaan yang
lain. Sementara Lickona (2015:82) menyebutkan bahwa terus diperbincaangkan dalam dunia pendidikan. Terma-
ada tiga bagian yang saling berhubungan dalam suatu suk dalam perbaikan kurikulumnya yang dianggap ma-
karakter, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral dan sih kurang mengedepankan tentang pembentukan karak-
perilaku moral. Dari pandangan tersebut dapat disim- ter. Hadirnya kurikulum 2013 memberikan warna baru
pulakan bahwa karakter berkaitan erat dengan tindakan dalam dunia pendidikan, kognitif tidak menjadi priori-
yang baik. Artinya dalam melakukan tindakan harus ada tas utama, tetapi lebih menegaskan pada pembentukan
keseimbangan antara pikiran dan perasaan, rohani dan
Bagian V: Pendidikan Alternatif 363
karakter. Jika melihat kembali pada kurikulum yang ter- yang salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya
dahulu, pendidikan karakter bukan merupakan suatu hal pengembanngan pendidikan karakter di lembaga
yang asing dalam dunia pendidikan Indonesia. Ki Hajar pendidikan. Pelaksanaan pendidikan karakter harus
Dewantara pernah menyatakan bahwa pendidikan mer- dipikul oleh semua pihak, termasuk kepala sekolah, para
upakan upaya menumbuhkan budi pekerti (karakter), guru, staf tata usaha, tukang sapu, penjaga kantin dan
pikiran dan tubuh anak, agar anak dapat tumbuh den- yang terutama lagi orang tua di rumah.
gan sempurna. Dengan demikian pendidikan karakter Dari yang dijelaskan di atas, semuanya temasuk
merupakan bagian integral yang sangat penting dalam kearifan lokal, dan setiap daerah pasti memiliki
pendidikan (Muclas, 2012:33) sehingga tidak boleh dip- kaerifan lokal yang berbeda. Sesuai dengan tema dari
isahkan dalam isi pendidikan. penelitian ini bahwa local wisdom sebagai dasar dalam
Proses pendidikan akan cepat dipahami dan pembentukan karakter, artinya semua bentuk kearifan
dimengerti dengan memberikan pembelajaran mulai lokal bisa sebagai dasar untuk membentuk karakter
dari lingkungan terdekat, baik keluarga dan lingkungan masyarakatnya. Persoalan yang sering dikeluhkan
sekitar. Mempelajari tentang lingkungan sekitar akan adalah bagaimana menyadarkan masyarakatnya
banyak memberikan keuntungan, salah satunya adalah tentang kearifan lokal, sehingga nilai-nilai yang ada
memberikan kemudahan pada siswa dalam memahami bisa tersampaikan dan akan membentuk karakter dari
tentang konsep budaya setempat. Kearifan lokal di masyarakatnya. Sehingga tidak merasa ragu dengan
sekitar siswa menjadi salah satu bagian yang dekat ancaman dari budaya asing yang masuk di tengah arus
dengan siswa dan bukan merupakan suatu hal yang globalisasi saat sekarang ini.
baru dalam kehidupan mereka. Banyak hal yang dapat Salah satu cara yang tepat untuk menyampaikan
diambil dari kearifan lokal untuk pembelajaran, seperti kearifan lokal melalui pendidikan. Sehingga local
resolusi konflik yaitu bagaimana cara suatu daerah wisdom bisa tetap terjaga eksistensinya dan nilai-
menyelesaikan suatu masalah. Resolusi konflik antara nilai yang terkandung di dalam budaya lokal bisa
satu daerah dengan wilayah lain pasti akan berbeda. diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan
Tetapi tujuan dari penyelesaian masalah tetap sama, demikian karakter dari masyarakat akan terbentuk. Dalam
yaitu mencari mewujudkan perdamaian. penelitian ini, lokal wisdom yang dipakai adalah tentang
Jawa memiliki Wayang yang menceritakan resolusi konflik. Setiap daerah memilik cara/metode
berbagai peristiwa dan digunakan untuk menyampaikan tersendiri dalam menyelesaikan konflik. Masyarakat
amanah kepada masyarakat. Masyarakat Lampung Ambon memiliki mekanisme pela, masyarakat Dayak
memiliki kain Kapis, yang gunanya tidak hanya sebatas di Kalimantan Barat memiliki basaru sumangat,
seutas kain, akan tetapi dalam kain Tapis memiliki nilai- masyarakat di NTT memiliki ndempa, dan masyarakat
nilai. Seperti di Tapis Pucuk Rebung, mengandung nilai Aceh memiliki tepung tawar dan masyarakat Kerinci
hubungan seseorang baik sesama manusia, dengan alam (Jambi) menyelesaikan konflik dengan mendawah.
dan kepada Tuhan. Masyarakat Flores memiliki upacara Berbagai lembaga mekanisme resolusi konflik yang
adat Reba, dalam upacara ini nilai yang harus diambil tersebut hadir dan terbangun melalui konteks sosio-
adalah bahwa ada keinginan untuk menjalani hidup historis yang berbeda juga. Walaupun demikian memiliki
yang lebih baik di tahun baru. Semua kearifan lokal yang fungsi mengintegrasikan masyarakat dalam sistem sosial
disebutkan ini memiliki nilai-nilai, jika hal ini diambil yang damai (Susan, 2012:13-14).
dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka Dalam resolusi konflik tersebut ada nilai-nilai yang
karakter suatu masyarakatnya akan terbentuk dan kuat. harus diambil serta digunakan dalam kehidupan se-
Resolusi Konflik merupakan suatu kearifan hari-hari. Adapun nilai-nilai yang bisa diteladani dari
lokal yang saat sekarang ini tidak banyak digunakan mendawah adalah kebersamaan, saling menghormati,
oleh masyarakatnya sendiri. Orang lebih cenderung religious/keagamaan, komunikatif, jujur, kerja keras dan
menggunakan pengadilan dalam menyelesaikan toleransi. Nilai-nilai tersebut yang seharusnya tertanam
masalah. Tidak menyangkal bahwa menggunakan dalam diri anak, dan mereka lakukan dalam kehidupan
jalar hukum tidak baik, akan tetapi kurang tetap jika sehari-hari. Jika hal ini telah berjalan dengan baik, maka
perkaranya masih bisa di selesaikan dengan kearifan karakter dari masyarakatnya akan terbentuk dan menja-
lokal di daerah setempat. Di dalam resolusi konflik di di kuat. Hal yang sama juga berlaku bagi seluruh asfek
berbagai daerah tidak melepaskan aspek kemanusian. local wisdom. Tidak hanya sebatas konsep kebudayaan,
Lainnya halnya dengan jalur hukum yang ditempuh, tokoh, peristiwa lokal, dan kebiasaan dalam kehidupan
pasti akan ada kalah dan menangnya. Sebagaimana sehari-hari yang mendukung bisa dijadikan sebagai
dalam pepatah Minang menyebutkan menang jadi baro dasar dalam pembentukan karakter. Dalam konsep ini,
kalah jadi abu artinya kedua yang terlibat di dalam pendidikan menjadi tempat yang tepat dalam untuk
kasus tidak ada yang memperoleh kemengan. Semua menanamkan nilai-nilai lokal kepada anak. Prayitno
perilaku negatif masyarakat yang terjadi dikalangan dan Manullang (2011) mengatakan bahwa “The end of
pelajar dan masyarakat maupun kalangan lainnya, jelas education is character”, sehingga bentuk terakhir dari
menunjukkan kerapuhan karakter yang cukup parah pandidikan akan melahirkan manusia yang tidak hanya
364 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016
kuat dalam ranah kognitif semata, akan tetapi memiliki pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga
karakter yang kuat. masyarakat dan warga negara yang baik. Pendidikan
Penanaman nilai kearifan lokal bisa dilakukan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah
dengan pendekatan pembelajaran, model, metode dan pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang
media pembelajara. Dalam beberapa waktu terakhir bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam
pendidikan karakter menjadi wacana yang serius, akan rangka membina kepribadian generasi muda. Pendidikan
tetapi sebagian kelompok lupa akan peran dari local karakter adalah usahan menanamkan kebiasaan-
wisdom. Hal ini perlu ditegaskan karena untuk mem- kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik
bentuk karekter melalui pandidikan yang saat sekarang mampu bersikap dan bertindakn berdasarkan nilai-nilia
menggunakan istilah pendidikan karakter merupakan yang telah menjadi kepribadiannya. Nilai-nilai tersebut
tanggung jawab bersama bagi semua pendidik, baik di harus ditumbuhkan dan dikembangkan dari peserta
rumah maupun di sekolah. Pendidikan karakter harus didik sehingga akan menjadi budaya sekolah (school
dimulai dari pendidik itu sendiri. Pendidikan karak- culture) Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona
ter tidak akan mendapatkan hasil yang baik jika hanya (1991) untuk membentuk kepribadian seseorang melalui
sebatas pembelajaran, tetapi harus dipraktikkan dalam pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam
perbuatan sehari-hari. Dari penelitian yang dilakukan tidakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik,
di SMAN 4 Kerinci, penanaman nilai tentang resolusi jujur, bertanggung jawab, menghormati hak oranag lain,
konflik dilakukan melalui model pembelajaran. Hasil kerja keras dan sebagainya.
yang ditemukan, siswa lebih cepat memahami nilai-nilai
lokal yang diberikan. PENUTUP
Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa meng- Kearifan lokal merupakan merupakan ciri khas
gunakan kearifan lokal dalam memberikan pembelaja- pada masing-masing daerah. Banyak nilai-nilai budaya
ran akan sangat mudah dipahami oleh siswa. Nilai-nilai lokal yang bisa diambil dan masih tetap relevan dalam
dari persitiwa, tokoh dan bukti otentik masih mudah di- kehidupan sehari-hari. Dari nilai-nilai tersebut yang
jangkau oleh siswa, sehingga secara tidak langsung mer- telah terbiasa dilakukan oleh masyarakat akan menjadi
eka telah mampu membentuk suatu sudut pandang baru identitas dari budaya setempat. Karakter seseorang
pada pemikirannya. Karakter dimaknai sebagai cara akan terbentuk dari lingkungan terdekat, local wisdom
berpikir dan berprilaku yang khas tiap individu untuk sebagai salah satu warisan yang mengandung banyak
hidup dan bekerja sama, baik dala lingkungan keluarga, nilai-nilai yang akan membentuk karakter yang kuat.
masyarakat bangsa dan negara. Alasan kearifan lokal Nilai-nilai tersebut akan lebih efektif diterapkan melalui
menjadi salah satu dasar dalam pembentukan karakter pendidikan. Sehingga pendidikan akan melahirkan
adalah karena anak akan mudah memahami dan bela- generasi yang memiliki pemikirian dan karakter yang
jar dari lingkungan terdekat. Termasuk dalam tingkatan kaut. Harapannya, kearifan lokal tidak hanya sebatas
umur, juga menjadi sisi lain dari pembentukan karakter pengetahuan lokal, tetapi karakter dari masyarakat bisa
tersebut. Misalnya setelah melewati tahap anak-anak, berubah menjadi baik setelah memahami local wisdom
seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramal- mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa kearifan
kan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku lokal suatu daerah memiliki nilai-nilai yang akan
yang ada di sekitar dirinya (Kevin Ryan, 1999:5). membentuk karakter dari masyarakatnya sendiri dan
Tantangan sekarang dan ke depan adalah bagaimana akan menjadi suatu pedoman dalam kehidupan sehari-
kita mampu menempatkan pendidikan karakter sebagai hari di masyarakat.
sesuatu kekuatan bangsa. Oleh karena itu kebijakan dan
implementasi pendidikan yang berbasis karakter di se- DAFTAR PUSTAKA
kolah menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka Julia, Siti. Implementasi Pendidikan Karakter dalam
membangun bangsa ini. Kearifan lokal harus berfungsi Pembelajaran. Dinamika Ilmu Vol 14 No 2 Desem-
sebagai salah satu sumber nilai-nilai yang luhur yang ber 2014.
harus diambil. Local wisdom bisa menjadi sumur yang Nyoman, K.R. 2014. Peranan Karya Sastra, Seni dan
tak kunjung kering di musim kemarau panjang, nilai- Budaya Dalam Pendiidkan Karakter. Yogyakarta:
nilai kebijaksanaan bagi perwujudan cita-cita bangsa Pustaka Pelajar.
yang seimbang, baik secara lahiriah maupun batiniah. Ryan, Kevin dan Karen E. Bohlin. 1999. Building Char-
Di samping berfungsi sebagai penyaring bagi nilai-nilai acter in School:Practical Ways to Bring Moral In-
berasal dari luar, kearifan lokal dapat juga digunakan struction to Life. San Frasisco:JOSSEY-BASS A
untuk meredam gejolak-gejolak yang bersifat intern. Wiley Imprint.
Diberbagai negara juga telah mengembangkan Samani, Muchlas, dan Hariyanto. 2012. Konsep dan
pendidikan karakter, yang di dalamnya memiliki esensi Pendidikan Karakter. Bandung:Remaja Roesda-
dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan karya.
pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk Susan, Novri. 2012. Negara GagalMengelola Konflik:
Bagian V: Pendidikan Alternatif 365
Demokrasi dan Tata Kelola Konflik di Indonesia. Pendidikan Karakter, Tahun I Nomor 1 Oktober
Yogyakarta: Kopi Pesona Sambisari dengan Pusta- 2011.
ka Pelajar
Suyata. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Te-
Prayitno & Belferik Manullang. 2011. Pendidikan ori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.
Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta:
Thomas Lickona. 1991. Educating For Character: How
Grasindo.
Our School Can Teach Respect and Rresponsibility.
Sudrajat, Ajat. “Mengapa Pendidikan Karakter?” Jurnal New York: Bantam Books.

Anda mungkin juga menyukai