Anda di halaman 1dari 26

KOMITE PEMANTAUAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

Robert Na Endi Jaweng


Direktur Eksekutif KPPOD
Mandat perwakilan/representasi kewajiban anggota DPRD untuk
memperjuangkan kepentingan dan aspirasi masyarakat dlm kebijakan daerah.

UU No. 23/2014 dan UU No. 17/2014 jo UU No.02/2018:


• menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja
• menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat
• memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen.

menerjemahkan mandat perwakilan tsb dlm proses pembentukan perda


(fungsi legislasi), perencanaan-penganggaran (fungsi budgeting)
& kontrol pemerintahan (fungsi pengawasan) .

membentuk alat-alat kelengkapan DPDR utk menjalankan trifungsi tsb.


Governance-nexus: DPRD sbg poros percaturan relasi antarpilar
dalam formasi sosio-politik, aktif memfasilitasi kekuatan2 lokal
guna merumuskan agenda politik & kebijakan publik di daerah.

DPRD sbg pintu masuk?


 Adanya elemen progresif dg posisi
berpengaruh [mantan aktifis, jurnalis]
 Tipologi isu: tata kelola anggaran, isu2 DPRD
populis, isu sosial keberagaman lokal.
 Kualitas argumentasi [analisis, inovasi,
dll] dan insentif politik potensial dapat
mendorong DPRD bersikap responsif.
1
MENYUSUN PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA BERSAMA KEPDA

MENGAJUKAN USUL RANCANGAN PERDA INISIATIF DPRD

MEMBAHAS BERSAMA KDH DAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI


RANCANGAN PERDA
Pengundangan Perencanaan
(5) (1)

Siklus Umum
Pembentukan
Penetapan PHD (Perda) Penyusunan
(4) (2)

Pembahasan
(3)
 PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA DISUSUN KDH & DPRD UNTUK JANGKA WAKTU 1
(SATU) TAHUN BERDASARKAN SKALA PRIORITAS
 DALAM KEADAAN TERTENTU KDH & DPRD MENGAJUKAN RANPERDA DI LUAR
PERENCANAAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA KARENA ALASAN:
 Mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, bencana alam;
 Menindaklanjuti kerjasama dgn pihak lain;
 Akibat pembatalan oleh Menteri dan Gubenur.

PENYUSUNAN PENYUSUNAN RANPERDA DAPAT BERASAL DARI KDH ATAU DPRD

PEMBAHASAN RANPERDA BERSAMA DPRD & KDH DILAKUKAN MELALUI


PEMBAHASAN TINGKAT PEMBICARAAN

 PENYAMPAIAN RANPERDA DILAKUKAN PALING LAMA 3 HARI SEJAK TANGGAL


PERSETUJUAN BERSAMA;
 GUBERNUR, (BUPATI/WALIKOTA) WAJIB MENYAMPAIKAN RANPERDA KEPADA
MENTERI (GUBERNUR), PALING LAMA 3 HARI SEJAK MENERIMA DARI PIMPINAN DPRD,
PENETAPAN UNTUK MENDAPATKAN NOMOR REGISTER PERDA
 MENTERI (GUBERNUR) MEMBERIKAN NOMOR REGISTER PALING LAMA 7 HARI SEJAK
RANPERDA DITERIMA;
 RANPERDA YG TELAH MENDAPATKAN NOMOR REGISTER DITETAPKAN OLEH KDH
PALING LAMA 30 HARI DAN WAJIB DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH;
 PENGUNDANGAN PERDA DALAM LEMBARAN DAERAH DILAKUKAN
PENGUN- OLEH SEKRETARIS DAERAH.
 PERDA MULAI BERLAKU DAN MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT
DANGAN PADA TANGGAL DIUNDANGKAN, KECUALI DITENTUKAN LAIN DI
DALAM PERDA YANG BERSANGKUTAN.

 RANCANGAN PERDA PROVINSI YANG MENGATUR TENTANG RPJPD,


RPJMD, APBD, PERUBAHAN APBD, PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD, PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH DAN TATA
EVALUASI RUANG DAERAH HARUS MENDAPAT EVALUASI MENTERI SEBELUM
RANPERDA DITETAPKAN OLEH GUBERNUR;
 RANCANGAN PERDA KABUPATEN/KOTA YANG MENGATUR TENTANG
RPJPD, RPJMD, APBD, PERUBAHAN APBD, PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD, PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TATA
RUANG DAERAH HARUS MENDAPAT EVALUASI GUBERNUR SEBAGAI
WAKIL PEMERINTAH SEBELUM DITETAPKAN BUPATI/WALI KOTA
Database KPPOD
15.500 Perda
90 dari
KPPOD
 3000 Perda
dibatalkan
Fokus Kajian Kemendagri Bermasalah
Bermasalah:
(Nov, 2019):
5.600 Perda 572 Perda
 Penghapusan
347 Perda
2010-2015
Izin Ho oleh
Kemendagri

Sudah Dikaji
1.109 Perda
Rekonseptualisasi Restrukturisasi Simplifikasi Capacity-building
tata cara pemben- kelembagaan regulasi para perancang
tukan regulasi (terintegrasi) (deregulasi) (legal drafter)

Proses Muatan/Isi Perda Dampak Perda Penanganan Perda Regulatory


Pembentukan Perda  Perda bermasalah pada aspek yuridis,  Proses executive review Delivery
subtansi, prinsip dan nilai tambah.  Perda bermasalah
menimbulkan dampak (Kemendagri dan Gubernur) masih  Implementasi perda
 Aspirasi publik hanya
ekonomi negatif (biaya bermasalah karena hingga saat ini menjadi permasalahan
ditampung pada tahap  Permasalahan konten regulasi
produksi/biaya keamanan pemerintah belum memiliki tools tersendiri karena political
perencanaan dalam berakibat pada inkonsistensi peraturan
meningkat, perusahaan untuk melakukan review terhadap will dari pemerintah
penyusunan Prolegda. daerah terhadap ketentuan nasional.
pindah ke daerah lain) ranperda. daerah.
 Keterlibatan publik hanya pada  Kesalahpahaman Pemda dalam
 Perda sebagai instrumen  Proses review yang tergantung  Kurang harmonisnya
tahap awal perencanaan dan menafsirkan regulasi nasional masih
politik oleh Kades, Ormas, pada kapasitas (kompetensi dan lingkungan kebijakan ini
penyusunan draft Ranperda. sering terjadi akibat belum optimalnya
dan Politisi untuk jumlah) excecutive reviewer. membawa dampak pada
pemahaman Pemda akan perubahan
 Minimnya keterlibatan publik mendapatkan keuntungan penyusunan draft
di tingkat nasional.
berdampak pada pribadi sehingga ranperda hingga
ketidakefektifan implementasi  Kondisi ini berdampak pada menimbulkan pengundangan perda itu
perda. ketidaknyamanan lingkungan sendiri.
ketidakpastian hukum dan kerangka
kebijakan yang tidak jelas terkait dunia usaha.
pengaturan kemudahan berusaha di
daerah.
Pusat Daerah

Omnibus Law Perbaikan ekosistem kerja


& komitmen politik para
One In-
In-One Out Policy pembentuk perda
(Kepala Daerah & DPRD)

Pembenahan sistem
Pembentukan Badan Regulasi administrasi perpajakan &
Nasional (BRN) kesadaran para wajib pajak

Penggunaan tools analisis,


Melembagakan penggunaan evaluasi dan penyusunan
tools analisis regulasi (RIA) regulasi (perda)
perda)
dlm program binwas regulasi
Kemendagri
MDN/GUB PEMDA
Klarifikasi Pembicaraan I + DPRD

DPD Pasal 249 UU MD3 :


“DPD mempunyai wewenang dan tugas
SEKDA Pengundangan Permendagri No. 120 MDN/GUB melakukan pemantauan dan evaluasi atas
Tahun 2018 ttg perubahan Fasilitasi rancangan peraturan daerah (raperda) dan
Permendagri No 80 Tahun peraturan daerah (perda).”
2015 ttg Pembentukan
Produk Hukum Daerah

PEMDA Mahkamah
MDN/GUB + DPRD Agung (MA)
Pembicaraan II
Regi
Register Putusan MK No. 157 dan 136 Tahun 2016
• MDN tidak berwenang membatalkan
Verifikasi Perda Prov
MDN/GUB • Gub tdk berwenang membatalkan Perda
Kab/Kota
• Pembatalan Perda menjadi wewenang MA
Kemenkumham melalui Mekanisme Judicial Review

Pasal 58 ayat (2) UU No. 12 Tahun 2011 jo UU No. 15 Tahun 2019 :


“Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan
Peraturan Daerah dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.”
2
MEMBAHAS KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) SERTA PRIORITAS DAN
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) YG DISUSUN KEPDA
BERDASARKAN RKPD.

MEMBAHAS RANPERDA TENTANG APBD BERSAMA KEPDA

MEMBAHAS RANPERDA PERUBAHAN APBD BERSAMA KEPDA

MEMBAHAS RANPERDA TENTANG PERTANGGUNG-JAWABAN


PELAKSANAAN APBD BERSAMA KEPDA.
Penyusunan RKPD Akhir bulan Mei
1 Minggu
Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Ketua TAPD kepada Minggu I bulan Juni
Kepala Daerah
Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Kepala Daerah kepada Pertengahan bulan Juni
DPRD
6 Minggu
Kesepakatan antara Kepala Daerah dan DPRD atas Rancangan KUA dan Rancangan
Bulan Juli
PPAS
Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah perihal pedoman penyusunan RKA-
Awal bulan Agustus
SKPD dan RKA-PPKD
8 Minggu
Penyusunan dan Pembahasan RKA-SKPD, RKA-PPKD, dan penyusunan Awal bulan Agustus
Rancangan Perda tentang APBD s/d Akhir September

Minggu I bulan Oktober 2 Bulan


Penyampaian Rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD

Paling lambat 1 bulan sebelum tahun


Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah anggaran yang bersangkutan

Menyampaikan Rancangan Perda tentang APBD dan Rancangan Perkada tentang


3 hari kerja setelah persetujuan bersama.
Penjabaran APBD kepada MDN/Gubernur untuk dievaluasi
Hasil evaluasi Rancangan Perda tentang APBD dan Rancangan Perkada Paling lama 15 hari kerja setelah Ranperda APBD dan
tentang Penjabaran APBD Ranperkada ttg Penjabaran APBD diterima oleh Gubernur.

Penyempurnaan Rancangan Perda ttg APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan Paling lambat 7 hari kerja (sejak diterima
dengan keputusan pimpinan DPRD ttg penyempurnaan Ranperda ttg APBD keputusan hasil evaluasi)
Penyampaian keputusan DPRD ttg penyempurnaan Rancangan Perda ttg APBD 3 hari kerja setelah keputusan pimpinan
kepada MDN/Gubernur DPRD ditetapkan

Penetapan Perda ttg APBD dan Perkada ttg Penjabaran APBD sesuai dengan hasil Paling lambat akhir Desember (31
evaluasi Desember)

Menyampaikan Perda ttg APBD dan Perkada ttg Penjabaran APBD kepada Paling lambat 7 hari kerja setelah Perda dan Perkada
MDN/Gubernur ditetapkan
Pada aras normatif, pengaturan soal aspirasi publik dan fungsi DPRD
dlm mengartikulasinya dalam kebijakan/anggaran sudah lama diatur.

1. PP No. 01/2001: DPRD mempunyai kewajiban memperhatikan dan menyalurkan


aspirasi,
aspirasi menerima keluhan & pengaduan masyarkt, memfasilitasi tindak lanjut
penyelesaian [Psl 25 (e)].
2. PP 25/2004: Anggota DPRD mempunyai kewajiban menyerap, menghimpun,
menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarkt [Psl 36 (f)].
3. PP 16/2010: Badan Anggaran mempunyai tugas memberikan saran dan pendapat
berupa pokok2 pikiran DPRD kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan RAPBD
paling lambat 5 bulan sebelum ditetapkannya APBD [Psl 55].
 Kepmendagri 29/2002 lebih lanjut mengatur penjaringan aspirasi masyarakat [Psl 17
(2)] dilakukan dlm kerangka Pemda & DPRD menyusun Arah dan Kebijakan Umum
APBD.
 Sayangnya, PP 58/2005 & Permendagri 13/2006 tidak lagi mengatur pokok klausul
serupa.
 Permendagri 54/2010 tentang pelaksanaan PP No.8/2008 tentang pelaksanaan
rencana pembangunan daerah.
4. Permendagri 86/2017 ttg Perencanaan Pembangunan kembali memperkuat peran DPRD
Penilaian atas Kualitas Substansi

Penilaian atas Kualitas Proses


Proses
Proses Top-Down
Teknokratik

Proses Politk Proses Partisipatif


dan Bottom-up
3
PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN PERDA DAN PERATURAN KDH

PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN PERATURAN PERUNDANG2AN


LAIN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PENGAWASAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN


LAPORAN KEUANGAN PEMDA OLEH BPK-RI.
- Pengawasan Umum dan teknis ttt
- Penjatuhan sanksi administrasi

- Partisipasi dlm pemerintahan MEN - Pengawasan Teknis


- Pengawasan layanan publik DAGRI

MASYA MENTRI
RAKAT K/L

PENGA
WASAN
PEMDA

Pengawasan Umum & - Pengendalian Pemda


teknis Kabupaten/Kota GWPP KEPDA - Pengawasan OPD
serta sanksi

DPRD

- Pelaksanaan Perda/Perkada
- Peraturan perundang-undangan
- Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
LKPD oleh BPK
DPRD bertugas & berwenang mengawasi
pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-
undangan lainnya, peraturan kepala daerah,
APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam
melaksanakan program pembangunan daerah
dan kerjasama internasional di daerah “

Daerah

Surat Edaran
APBD
Peraturan

– Kepala Daerah
Peraturan, Keputusan,
Perda

APBD

Peraturan/
Kesesuaian
dengan Perda,
Pelaksanaan

Pelaksanaan

Per-UU-an lainnya
PENGAWASAN

APBD
Evaluasi

Evaluasi
Perhitungan
Pelaksanaan Terhadap Peraturan Daerah:
PERATURAN DAERAH
PENGAWASAN TTATAS
ATAS

1. Menginventarisasi berbagai Perda yang ada untuk dilihat:


a. kesesuaiannya dg peraturan perundang-undangan yg ada;
b. pelaksanaannya.
2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:
a. adanya berbagai Perda yang perlu diganti atau diubah;
b. perlu dibuat Perda baru sebagai pelaksanaan peraturan
(PERDA)

perundang-undangan di tingkat nasional;


3. Mendorong pihak Pemda agar Perda yg sudah ada dapat
diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan
supaya tercipta tertib hukum dan kepastian hukum.
1. Menginventarisasi berbagai Peraturan Kepala Daerah dan
PERATURAN KEPDA &

Keputusan Kepala Daerahyang ada untuk dilihat:


a. kesesuaiannya dgn peraturan perundang-undangan yg ada
PENGAWASAN ATAS

KEPUTUSAN KEPDA

termasuk dengan Perda setempat;


b. pelaksanaannya.

2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:


a. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah yang tidak sesuai lagi dan atau bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang ada;
b. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah yang tidak dilaksanakan;

3. Mendorong Kepala Daerah agar Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan


Kepala Daerah yg tidak sesuai dapat dicabut atau diperbaiki, sedangkan yang
masih sesuai dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan supaya
tercipta tertib hukum dan kepastian hukum.
PIMPINAN

BADAN
KOMISI
MUSYAWARAH

BADAN
BAPEMPERDA
ANGGARAN

Alat kerja:
DPRD in Practice
BADAN ALAT-ALAT
KEHORMATAN KELENGKAPAN LAIN

Alat kelengkapan dibantu oleh sekretariat & tim ahli


HAK DPRD

MENYATAKAN
INTERPELASI ANGKET PENDAPAT

Hak DPRD utk melakukan


Hak DPRD utk meminta Hak DPRD utk menyatakan
penyelidikan terhadap
keterangan kpd kepala pendapat terhadap kebijakan
kebijakan Pemda yg penting
daerah mengenai kebijakan kepala daerah atau mengenai
& strategis serta berdampak
Pemda yg penting dan kejadian luar biasa yg terjadi
luas pada kehidupan di Daerah disertai dgn
strategis serta berdampak
masyarakat, Daerah, & rekomendasi penyelesaiannya
luas pada kehidupan
negara yg diduga atau sebagai tindak lanjut
bermasyarakat dan
bertentangan dgn pelaksanaan hak interpelasi
bernegara
ketentuan per-uu-an dan hak angket.
•DUKUNGAN APBD •TUGAS & FUNGSI YANG •PENDAPATAN TDK
UNTUK OPERASIONAL SANGAT LUAS SEIMBANG BIAYA POLITIK
DPRD YANG KECIL

•LATAR BELAKANG YANG


•TERBATASNYA SARANA BERAGAM
PENDUKUNG •DPRD
•KEPENTINGAN YANG
BERAGAM
•TERBATASNYA
DUKUNGAN AHLI/PAKAR

•REGULASI PENDUKUNG •TUNTUTAN •INTERVENSI PARTAI


YANG TIDAK LENGKAP KONSTITUEN/MASYARKT POLITIK BERLEBIHAN
YANG TINGGI
Permata Kuningan, 10th floor
Jl. Kuningan Mulia 9C Guntur Setiabudi
Jakarta 12980

Phone : 62-21-8378 0642/53


Fax : 62-21-8378 0643
Home Page : Http://www.kppod.org
E-mail : kppod@kppod.org

Anda mungkin juga menyukai