Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGARUH POLITIK TERHADAP KEPERAWATAN

PROFESIONAL
Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas
Dibimbing oleh :
Bagus Sholeh A, S.Kep.Ns, M.Kep

1. Ajeng Qurrotaa’yun (10217001) 9. Frena Isnanto (10217028)


2. Anisaatul Azizah (10217005) 10. Guci Niken M (10217032)
3. Anisa Fauzyah (10217006) 11. Hanan Agustin (10217033)
4. Dheri Chrisdiana (10217013) 12. Ilham Dading (10217034)
5. Dian Wulandari (10217016) 13. Nanda Wikrama (10217044)
6. Eka Resita Sari (10217018) 14. Prita Rizkita (10217048)
7. Erlangga Alviza F (10217021) 15. Soffia Nurfadilla (10217057)
8. Eva Purnamasari (10217023) 16. Yuni Sulistyorini (10217067)

S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengaruh Politik Terhadap Keperawatan Profesional” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan
Komunitas. Selain itu,makalah ini disusun untuk memperluas ilmu tentang “Pengaruh
Politik Terhadap Keperawatan Profesional”
Kami mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini karena
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki masih kurang. Oleh karena itu, kami
berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan tentang “Pengaruh Politik Terhadap
Keperawatan Profesional”

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ................................................................................................ 2
BAB II....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Politik .............................................................................................................. 3
2.2 Pengaruh Politik Terhadap Keperawatan Profesional................................................... 4
2.3 Arti politik bagi perawat ............................................................................................... 5
2.4 Pentingnya Dunia Politik Bagi Profesi Keperawatan ................................................... 6
2.5 Manfaat Keterlibatan Perawat di Area Politik .............................................................. 7
BAB III ..................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 9
3.2 Saran ............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keperawatan bukan profesi yang statis dan tidak berubah tetapi profesi yang
secara terus-menerus berkembang dan terlibat dalam masyarakat yang berubah,
sehingga pemenuhan dan metode perawatan berubah, karena gaya hidup berubah.
Berbicara tentang keperawatan berarti berbicara tentang keperawatan pada satu
waktu tertentu, dan dalam hal ini, bab ini akan membicarakan tentang “Pengaruh
politik terhadap keperawatan profesional”.
Satu trend dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah
pesertadidik keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan dasar di
sekolahdanUniversitas.
Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan.
Trend dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-sapek
darikeperawatan yang mengkarakteristikkan keperawatan sebagai profesi,
meliputipendidikan, teori, pelayanan, otonomi dan kode etik. Aktivitas dari
organisasiprofessional keperawatan menggambarkan seluruh trend dalam
pendidikandanpraktik keperawatan kontemporer.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa definisi politik?
1.2.2 Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
1.2.3 Arti politik bagi perawat
1.2.4 Pentingnya dunia politik bagi profesi keperawatan
1.2.5 Manfaat keterlibatan perawat di area politik

1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Untuk mengetahui definisi politik
1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh politik terhadap keperawatan professional
1.3.3 Untuk mengetahui arti politik bagi perawat
1.3.4 Untuk mengetahui pentingnya dunia politik bagi profesi keperawatan
1.3.5 Untuk mengetahui manfaat keterlibatan perawat di area politik

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Politik


Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai
definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut
pandang berbeda, yaitu antara lain:
a. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
b. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
Negara
c. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
d. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.
Dalam teori politik menunjuk pada kemampuan untuk membuat orang lain
melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya. Untuk melembagakan demokrasi
diperlukan hukum dan perundang-undangan dan perangkat structural yang akan
terus mendorong terpolanya perilaku demokratis sampai bisa menjadi pandangan
hidup. Karena diyakini bahwa dengan demikian kesejahteraan yang sesungguhnya
baru bias dicapai, saat tiap individu terlindungi hak-haknya bahkan dibantu oleh
Negara untuk bias teraktualisasikan, saat tiap individu lain sesuai dengan norma
dan hukum yang berlaku.

3
Keperawatan
Keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan kepada orang lain
dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok, serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah untuk
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, serta
pemulihan kesehatan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa keperawatan merupakan
profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam
menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan proses
keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan praktek keperawatan profesional.

2.2 Pengaruh Politik Terhadap Keperawatan Profesional


Menurut sejarah, keterlibatan perawat dalam politik terbatas. Walaupun secara
individu, seperti florence nightingale, lilian wald, margaret sanger, dan lavinia
dock telah mempengaruhi dalam pembuatan keputusan dibidang seperti sanitasi,
nutrisi, dan keluarga berencana, keluarga kurang dihargai sebagai kelompok
(Hall- Long, 1995). Akan tetapi gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada
perawat masalah perawatan kesehatan. Selain itu dengan banyaknya lulusan
berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota profesi, mereka membawa
keperawatan kedalam aktivitas dan kegiatan di kampus universitas.
Pada tahun 1974, ANA membentuk the nurses coalition in poltics (N-CAP),
yang menjadi komite aksi politik (political action commitee (PAC)) pertama bagi
perawat. Organisasi ini, yang kemudia dikenal sebagai ANA-PAC, merupakan
komite aksi politik utama yang mencari dukungan bagi kandidat yang ingin
kedalam kantor federal (mason, 1990).
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau
meyakinkan seseorang untuk memihak kepada pemerintah untuk memperlihatkan
bahwa kekuatan dari pihak tesebut membentuk hasil yang diinginkan ( Rogge,

4
1987 ). Dahulu, perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas
perawat adalah wanita dan politik merupakan dominasi laki-laki. Perawat juga
tidak menyadari preseden historis yang ditetap oleh perawat dalam arena politik,
dan karena mereka tidak pada secara politik, perawt kurang mendapatkan
pendidikan politik untuk memenangkan kompetensi dalam berpolitik (Mason dan
Talbott, 1995; mason, 1990).
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar
dalam kurikulum keperawatan, organisai profesional dan tempat perawatan
kesehatan (stanhope dan belcher, 1993). Organisasi keperawatan telah
memperkerjakan seseorang yang mampu melobi untuk mendorong terbentuknya
legislasi negara bagian dan U.S Congress untuk meningkatkan kualitas perawatan
kesehatan. Kalisch dan kalisch (1982) menuliskan bahwa ANA “ bekerja untuk
meningkatkan standar kesehatan dan ketersediaan pelayanan perawatan kesehatan
bagi semua orang; mendorong standar keperawatan yang tinggi, menstimulasi dan
meningkatkan pengembangan perawat profesional dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan umum. Tujuan ini tidak dibatasai oleh pertimbangan
kenegaraan, ras, keturunan, gaya hidup, warna kulit, seks dan usia.. “
Perawatan memerlukan Politik di dasari oleh trens dan isu yaitu karena
profesi keperawatan adalah profesi yang dinamis, Terns holistic keperawata,
minimnya keterlibatan perawat dan menentukan keputusan.

2.3 Arti politik bagi perawat


a. Proses Politik menciptakan iklim yang kondusif bagi keperawatan terutama
mendapatkan legitimasi masyarakat dalam upaya mendukung usaha- usaha
memberikan asuhan keperwatan.
b. Tujuan Memberikan pencapaian tujuan keperawatan dalam melakukan
intervensi kepada masayarakat melalui serangkaian aktivitas yang dilakukan
oleh Profesi keperawatan berupa kebijakan strategis dalam memberikan
asuhan keperawatan. Kepmenkes No. 1239 Registrasi dan Praktik Keperwatan

5
Ada banyak hal yang dapat dilakukan seorang perawat dalam berperan secara
active maupun passive dalam dunia politik. Mulai dari kemampuan yang harus
dimiliki bidang politik hingga talenta yang harus di miliki mengenai sense of
politic.

2.4 Pentingnya Dunia Politik Bagi Profesi Keperawatan


Pentingnya dunia politik bagi profesi keperawatan adalah bahwasanya dunia
politik bukanlah dunia yang asing, namun terjun dan berjuang bersamanya
mungkin akan terasa asing bagi profesi keperawatan. Hal ini ditunjukkan belum
adanya keterwakilan seorang perawat dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Menjadi bagian dari dunia perpolitikan di Indonesia, diharapkan seorang
perawat mampu mewakili banyaknya aspirasi dan menyelesaikan permasalahan
yang ada di profesi keperawatan salah satunya seperti yang disebutkan diatas
yaitu mengenai bagaimana meregulasi pendidikan keperawatan yang hasil
akhirnya diharapkan tercapainya kualitas perawat bias dipertanggung jawabkan.
Regulasi pendidikan akan menjadikan tidak bermunculnya institusi
pendidikan keperawatan yang hanya mencari untung, politik uang, dan institusi
yang tidak melakukan penjaminan mutu akan output perawat yang di luluskan
setiap periodenya. Dengan regulasi pendidikan keperawatan, semua menjadi
terstandarisasi, profesi keperawatan yang mempunyai nilai tawar, nilai jual, dan
menjadi profesi yang dipertimbangkan.
Regulasi kewenangan perawat di lahan kliniktidak kalah pentingnya dengan
regulasi pendidikan, dimana regulasi pendidikan merupakan bagaimana kita
melakukan persiapan yang matang sebelum membuat dan memulai
(perencanaan), dimana kita melakukan pembangunan fondasi yang kokoh dan
system yang mensupport akan terbentuknya generasi perawat-perawat yang siap
tempur. Regulasi kewenangan perawat dilahan klinik akan menjadiakan profesi
keperawatan semakin mantap dalam langkahnya. Kewenangan perawat yang
mandiri, terstruktur dan ranah yang jelas akan menjadikan perawat semakin
professional dan proporsional sesuai dengan tanggung jawab yang harus dipenuhi.

6
Selain itu, dalam regulasi kewenangan ini di harapkan tidak terjadi adanya
overlap dan salah satu yang paling penting adalah menghindari terjadinya
malpraktik yang kemungkinan dapat terjadi.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang perawat sehingga mampu
terjun ke dunia politik. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah
mendukung salah satu partai politik. Partai politik ini akan menjadi motor
penggerak pembawa di kancah perpolitikan Indonesia. Banyak partai yang
menawarkan posisi legislative, ada partai yang melakukan pengkaderan dari awal
yang mampu menyiapkan calon-calon legislative dari embrio yang akan diberikan
suntikan ideology dari partai tersebut, ada juga partai yang memberikan
kesempatan kepada siapa saja yang siap untuk berjuang bersama-sama
mendukung partainya dan menjadi calon legislative.
Selain penjelasan diatas, pentingnya dunia politik bagi keperawatan adalah:
a. Politik menciptakan iklim yang kondusif bagi keperawatan terutama
mendapatkan legitimasi masyarakat dalam upaya mendukung usaha-usaha
memberikan asuhan keperwatan.
b. Politik memberikan kemudahan terhadap pencapaian tujuan keperawatan
dalam melakukan intervensi kepada masayarakat melalui serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh profesi keperawatan berupa kebijakan strategis
dalam memberikan asuhan keperawatan.

2.5 Manfaat Keterlibatan Perawat di Area Politik


a. Terciptanya suatu regulasi dalam pendidikan perawat
Banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan ketika regulasi (undang-
undang) keperawatan telah di tetapkan, salah satunya adalah mengenai
regulasi pendidikan keperawatan di Indonesia. Walaupun regulasi pendidikan
seharusnya wewenang Dinas Pendidikan Tinggi, namun saat ini profesi
keperawatan mengalami dualisme arah, kiblat pendidikan keperawatan yang
ganda ini menjadikan profesi keperawatan semakin ruwet dan kemungkinan
akan menyulitkan dalam birokasi-birokrasi pengurusannya.

7
Regulasi pendidikan akan menjadikan tidak bermunculnya institusi
pendidikan keperawatan yang hanya mencari untung, politik uang, dan
institusi yang tidak melakukan penjaminan mutu akan output perawat yang di
luluskan setiap periodenya.
Dengan regulasi pendidikan keperawatan, semua menjadi terstandardisasi,
profesi keperawatan yang mempunyai nilai tawar, nilai jual dan menjadi
profesi yang di pertimbangkan.
b. Terciptanya suatu regulasi kewenangan perawat di lahan klinik
Tidak kalah pentingnya dengan regulasi pendidikan, dimana regulasi
pendidikan merupakan bagaimana kita melakukan persiapan yang matang
sebelum membuat dan memulai (perencanaan), dimana kita melakukan
pembangunan fondasi yang kokoh dan system yang mensupport akan
terbentuknya generasi perawat-perawat yang siap tempur.
Regulasi kewenangan perawat di lahan klinik akan menjadikan profesi
keperawatan semakin mantap dalam langkahnya. Kewenangan perawat yang
mandiri, terstruktur dan ranah yang jelas akan menjadikan perawat semakin
professional dan proporsional sesuai dengan tanggung jawab yang harus di
penuhi, selain itu dalam regulasi kewenangan ini di harapkan tidak terjadi
adanya overlap dan salah satu yang paling penting adalah menghindari terjadi
malpraktek yang kemungkinan dapat terjadi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menjadi bagian dari dunia perpolitikan di Indonesia, diharapkan seorang
perawat mampu mewakili banyaknya aspirasi dan menyelesaikan permasalahan
yang ada di profesi keperawatan salah satunya seperti yang disebutkan diatas
yaitu mengenai bagaimana meregulasi pendidikan keperawatan yang hasil
akhirnya diharapkan tercapainya kualitas perawat bisa dipertanggung jawabkan.
Regulasi pendidikan akan menjadikan tidak bermunculnya institusi pendidikan
keperawatan yang hanya mencari untung, politik uang, dan institusi yang tidak
melakukan penjaminan mutu akan output perawat yang di luluskan setiap
periodenya. Dengan regulasi pendidikan keperawatan, semua menjadi
terstandarisasi, profesi keperawatan yang mempunyai nilai tawar, nilai jual, dan
menjadi profesi yang dipertimbangkan. Regulasi kewenangan perawat di lahan
klinik tidak kalah pentingnya dengan regulasi pendidikan, di mana regulasi
pendidikan merupakan bagaimana kita melakukan persiapan yang matang
sebelum membuat dan memulai (perencanaan), di mana kita melakukan
pembangunan fondasi yang kokoh dan system yang mensupport akan
terbentuknya generasi perawat-perawat yang siap tempur.

3.2 Saran
Dengan telah terbentuknya regulasi pendidikan keperawatan yang
terstandarisasi, harapannya tidak ada keraguan ladi masyarakat dalam
memandang profesi perawat yang mana terlibat dalam kehidupan dan
berkontribusi dalam pelayanan kesehatan untuk memajukan Indonesia sehat. Hal
yang harus dan terus kita lakukan adalah memperbaiki citra perawat dengan
menunjukkan jati diri perawat.

9
DAFTAR PUSTAKA

M.Muhammad.Siswanto. (2009) Trend Dan Perkembangan Pelayanan Keperawatan


Dalam Persaingan Global.Dalam Simposium Nasional Keperawatan Universitas
Airlangga

Miriam Budiardjo,Miriam B dkk (1978).Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia Pustaka :


Jakarta.

Nursalam. 2007. Manajement Keperawatan. Konsep dan Praktik. Edisi 2. Jakarta.

Salemba Medika Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Mason dan Talbott, 1995; mason, 1990).

10

Anda mungkin juga menyukai