Anda di halaman 1dari 30

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori dasar umum

Sesuai dengan judul “Strategi Media Relations dalam mempromosikan

restaurant SATOO Hotel Shangri-la Jakarta”. Maka penulis menggunakan teori-teori

dasar yang membahas diantaranya :

2.1.1 Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan manusia

lainnya untuk melangsungkan hidupnya, dengan cara berinteraksi satu sama lain.

Dalam melakukan proses interaksi sosial, manusia baik secara individu maupun

kelompok memerlukan alat penghubung antara satu dengan lainnya yaitu

komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Melalui komunikasi manusia

dapat menyampaikan maksud dan tujuannya kepada manusia lainnya.Maka dari

itu Public Relation sebuah hotel pun harus dapat berkomunikasi dengan baik

kepada media ataupun masyrakat.Ada banyak pengertian komunikasi yang

didefinisikan berbeda-beda oleh para pakar:

Komunikasi menurut Hoveland (Wiryanto, 2004:7) adalah sebagai

berikut:

“The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli to

modify the behaviour of other individu.( Proses dimana seorang individu


10
11

(komunikator) mengirimkan rangsangan untuk mengubah prilaku individu

lainnya)”

Sedangkan Menurut Shannon dan Weaver (1949)

“Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh


memengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas
pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal
ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi”. (Cangara, 2008 ; 20)
Mengacu pada dua definisi di atas, dikatakan bahwa komunikasi

merupakan proses penyampaian pesan atau pemindahan pesan oleh manusia baik

secara individual ataupun kelompok yang hendak mencapai satu sasaran atau

tujuan untuk mengubah prilaku dengan menggunakan beberapa saluran seperti

bahasa verbal,ataupun non verbal.

2.1.1.1 Komponen dalam Komunikasi

Dalam melakukan kegiatan komunikasi dalam proses interaksi

sosial,komunikasi interaksional merupakan model komunikasi yang

menjelaskan bahwa kegiatan komunikasi merupakan komunikasi yang

dua arah, yang berarti ada tanggapan atau respon atau balasan setelah

penyampaian pesan selesai. Untuk melakukan kegiatan komunikasi ini,

ada komponen-komponen yang diperlukan agar komunikasi bisa berjalan

dengan baik.

Richard West & Lynn H. Turner (2007, 11-14) menjelaskan

bahwa komponen-komponen komunikasi tersebut adalah:


12

1. Komunikator atau (sender)

Pihak yang mengirimkan atau menyampaikan pesan ke pihak lain.

2. Pesan (message)

Isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak

lain.

3. Saluran (channel)

Media atau sarana saluran yang dapat mendukung pesan disampaikan

kepada komunikan.Komunikasi bisa terjadi secara face to face atau

melalui media massa seperti televisi,koran, atau radio.

4. Komunikan (receiver)

Pihak yang dijadikan objek sebagai penerima pesan.

5. Umpan balik (Feedback)

Respon atau tanggapan yang diberikan komunikan atas pesan yang telah

diterimanya, baik itu respon yang positif maupun negatif.

6. Noise

Gangguan yang muncul dalam kegiatan berkomunikasi.

7. Field of experience

Bidang pengalaman seseorang seperti budaya atau pendidikan seseorang

yang mempengaruhi cara pandang dan kemampuannya untuk

berkomunikasi.
13

Komponen-komponen di atas diperlukan untuk menciptakan

kegiatan komunikasi antara satu pihak dengan pihak lain. Setiap

komponen juga saling mempengaruhi komponen lainnya. Komunikasi

dapat tercipta jika ada komponen- komponen komunikasi tersebut.

Manusia mengirim pesan kepada manusia lain dengan tujuan pesan

tersebut dimengerti. Untuk mengetahui apakah pesan tersebut dimengerti

atau tidak, pihak yang menerima pesan (komunikan) akan mengirimkan

feedback atau respon sebagai tanda apakah dia mengerti atau tidak, pesan

bisa saja tidak dimengerti karena ada kendala yang berarti gangguan

seperti penggunaan bahasa yang sulit dan tidak dimengerti masyarakat

secara umumnya. Ilmu komunikasi merupakan ilmu murni (pure

science), sehingga sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan

oleh karena itu komunikasi dapat dipelajari melalui ilmu terapannya salah

satunya adalah Public Relations.

2.1.2 Komunikasi Massa

Teori-teori awal mengenai komunikasi massa lahir melalui berbagai penelitian

yang didorong oleh perhatian terhadap pengaruh politik terhadap media surat kabar.

Penelitian sejenis yang banyak dilakukan pada awal abad ini, dan kemudian juga

penelitian mengenai dampak sosial dan moral dari radio dan film dan terus berkembang.

(Sasa Djuarsa, 2007; 5.4)


14

Dari model yang dikemukakan Shannon & Weaver ini, Melvin DeFleur (1966)

dalam bukunya Theories of Mass Communication, dalam kaitannya dengan makna dari

pesan yang diciptakan dan diterima, mengemukakan bahwa dalam proses komunikasi

‘makna’ diubah menjadi pesan yang lalu diubah lagi oleh transmitter menjadi informasi,

dan kemudian disampatkan melalui suatu saluran (misalnya media massa). Informasi

diterima sebagai pesan, lalu diubah menjadi makna.Jika terdapat korespondensi

(kesamaan/hubungan) antara kedua ‘makna’ tersebut, maka hasilnya adalah komunikasi.

(Sasa Djuarsa, 2007; 5.6)

Kesimpulan komunikasi massa menurut penulis adalah komunikasi yang

ditunjukan kepada massa atau komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa

disini adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak

mempunyai struktur tertentu.

2.1.2.1 Proses Komunikasi Massa

Dikutip dari buku teori komunikasi massa (Sasa Djuarsa 2007,5.4)

Seorang ahli ilmu politik Amerika Serikat mengemukakan suatu ungkapan

yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan

yang merupakan cara sederhana untuk memahami proses komunikasi massa

adalah dengan menjawan pertanyaan sebagai berikut.

1. Siapa (Who)

2. Berkata Apa (Says What),

3. Melalui Saluran Apa (In Which Channel),


15

4. Kepada Siapa (To Whom),

5. Dengan efek Apa? (With What Effect?).

Ungkapan dalam bentuk pertanyaan yang dikenal sebagai formula

Laswell ini, meskipun sangat sederhana atau terlalu menyederhanakan suatu

fenomena komunikasi massa, telah membantu mengorganisasikan dan

memberikan struktur pada kajian terhadap komunikasi massa. Selain dapat

menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi massa,

Laswell sendiri menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai jenis

penelitian komunikasi. Hal ini dapat disimak pada visualisasi berikut:

Siapa Berkata apa Saluran apa Kepada Siapa Dengan efek apa

Komunikator Pesan Media Penerima Efek

Control Analisis Pesan Analisis media Analisis Analisis Efek


studies audience

Sumber : Laswell yang dikutip oleh Sasa Djuarsa,buku teori komunikasi (2007:5.5)

2.1.4 Public Relation

Dalam melakukan kegiatan komunikasi tidak hanya manusia secara

individu, tetapi manusia secara berkelompok atau organisasi juga perlu untuk

berkomunikasi. Hotel Shangri-la Jakarta berkomunikasi untuk menyampaikan

makna atau informasi kepada publik atau masyarakat. Makna yang disampaikan
16

harus jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman dan diharapkan dapat

mempengaruhi konsumen atau tamu hotel untuk memilih hotel shangri-la sebagai

hotel favorit untuk bermalam ataupun memilih SATOO sebagai restaurant buffet

favorit.

Public Relations memiliki pengertian yang cukup luas dan didefinisikan

berbeda oleh para ahli. Namun, penulis melihat ada beberapa persamaan definisi

Public Relations yaitu mengacu sebagai pelaksana manajemen fungsi di suatu

perusahaan. Organisasi,ataupun hotel. Definisi Public Relations sebagai

pelaksana manajemen fungsi adalah Public Relation merupakan suatu bagian

manajemen dalam suatu organisasi yang mengakomodir kepentingan suatu

lembaga/organisasi dalam menjalin relasi/hubungan yang baik khalayak

organisasi yang dilayani untuk mencapai tujuan organisasi yakni menciptakan

dan menjaga image/citra yang positif (community relations) terhadap publiknya

baik internal ataupun eksternal. (Iriantara,2005:6).

Kemudian menurut Onong U.E di dalam buku Promosi Public Relation,

menyebutkan Public Relation adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang

berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan

lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina

pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang

mungkin ada hubungannya, dengan jalan menilai pendapat umum di antara

mereka, untuk mengkorelasikan sedapat mungkin, kebijaksanaan, dan tata cara


17

mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai

kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih

efisien. ( Juliansyah,2008 : 1:2)

Menurut kesimpulan saya Public Relation merupakan ujung tombak

perusahaan di tengah-tengah era komunikasi saat ini. fungsi manajemen dalam

suatu perusahaan dan sebagai mediator yang mengatur segala kegiatan

penyaluran atau penyampaian komunikasi perusahaan kepada publiknya dalam

kegiatan pemberian informasi dan menampung segala kritik atau saran yang

diberikan oleh publik sehingga menciptakan dukungan publik terhadap

kelancaran berlangsungnya suatu perusahaan dan menciptakan hubungan yang

harmonis diantara keduanya.

2.1.4.1 Tujuan Public Relation

Tujuan Public Relations menurut Charles S. Steinberg

(Suhandang, 2005: 53) adalah : menciptakan opini publik yang

menyenangkan tentang kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh badan

atau perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan dari kegiatan yang dilakukan Public Relations menurut

(Yulianita,2004:43) adalah Untuk menciptakan, memelihara,

meningkatkan, dan memperbaiki citra organisasi di mata publik yang

disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan.


18

Peneliti menyimpulkan bahwa tujuan Public relations adalah

mewakili perusahaan menciptakan hubungan baik dengan siapapun yang

berkepentingan dengan perusahaan dengan tujuan menciptakan opini

publik yang baik serta membangun dan menjaga citra yang positif untuk

mendapatkan kepercayaan publik sehingga mendapat dukungan publik

untuk keberlangsungan perusahaan.

2.1.4.2 Fungsi Public Relations

Dikutip dari (Rosady Ruslan,2010 : 26) di dalam bukunya

“Manajemen Public Relations dan media komunikasi” menyebutkan

bahwa peranan dari Public Relations adalah:

a. Communicator

Kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun

tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person)

atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai

mediator dan sekaligus persuador.

b. Relationship

Kemampuan peran Public Relations dalam membangun hubungan

yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan

eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan,


19

dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut

menguntungkan dengan pihak publiknya.

c. Back up management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan

lain, manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan

sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan

pokok perusahaan/ organisasi.

d. Good Image maker

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,

reputasi, dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktifitas public

relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra

atau nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.

Dilihat dari fungsi Public Relation adalah untuk penyebaran

informasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan hotel Shangri-la Jakarta.

Salah satunya membangun relasi yang baik dengan pelanggan dilakukan

melalui strategi public relation dengan membangun jaringan dengan

stakeholders ( individu, sekelompok manusia, komunitas, atau

masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

karakteristik yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi,dan kepentingan

terhadap perusahaan (baca: hotel Shangri-la Jakarta) bukanlah hal yang

mudah dikarenakan tidak berkelompok pada wilayah geografis yang


20

sempit. Hotel Shangri-La Jakarta merupakan hotel international yang

pelanggannya dapat berasal dari berbagai berbagai negara. Masalah yang

timbul seperti layanan pos, jarak tempuh, dan masalah lainnya untuk

menyebarkan promosi ataupun informasi yang ada di dalam Hotel

Shangri-La Jakarta membutuhkan biaya yang sangat besar, dengan

kenyataan- kenyataan tersebut sangat sulit bagi pihak hotel ataupun

perusahaan mengembangkan relasi dengan publiknya, dan maka dari itu

membangun hubungan baik dengan media massa menjadi sangat penting.

Dengan hubungan baik dengan media massa,maka dapat dijadikan mitra

untuk memaksimalkan pengomunikasian, informasi, citra atau gagasan

yang berasal dari hotel untuk publik-publiknya dan seringkali kita dengar

kegiatan Public Relation merupakan kegiatan media.

Public Relation perlu melakukan hubungan media dan pers

(media dan press relations) untuk kepentingan proses publikasi dan

publisitas, hal ini dikarenakan pers memiliki fungsi membentuk opini.

2.1.4.3 Ruang Lingkup Public Relations


Dalam menjalankan fungsi dan tugas pada suatu organisasi atau

perusahaan, public relations memiliki beberapa ruang lingkup pekerjaan.

Secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan PR dapat disingkat

menjadi PENCILS (Kriyantono, 2008:21) :


21

 Publication & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahan kepada

public, Misalnya dengan membantu tulisan yang diserbaluaskan

kepada media.

 Events, mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya untuk

membentuk citra.

 News, seorang public relations ditutun menguasai teknik-teknik

menulis sehingga dapat menghasilkan produk-produk tulisan (Public

Relations Writing).

 Community Invelovement, Public Relations harus membuat program-

program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas

atau masyarakat sekitarnya.

 Identity-Media, merupakan pekerjaan Public Relations dalam

membina hubungan dengan media (pers).

 Lobbying, Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan

negosiasi dengan berbagai pihak.

 Social Investment, pekerjaan Public Relations untuk membuat

program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan

social.

2.2 Teori Khusus

Teori-teori khusus yang digunakan penulis,adalah sebagai berikut:


22

2.2.1 Strategi Public Relations

Strategi sangat dibutuhkan oleh seorang Public Relation dalam

melaksanakan tugas dan tujuannya. Strategi itu pada dasarnya adalah

suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk

mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. Dengan demikian

strategi dalam penerapannya dengan Public Relations merupakan sebuah

perencanaan, cara, tindakan, kegiatan yang dilaksanakan Public Relations

untuk mencapai sebuah tujuan. (Ruslan, 2008: 37)

Ahmad S. Adnanpura mengatakan batasan pengertian tentang

strategi Public Relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk

ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu

rencana public relations (public relations plan). (Ruslan, 2010:134).

Strategi Public Relations (Ruslan, 2010:135) antara lain:

1. Strategi operasional

Melalui pelaksanaan program Public Relations yang dilakukan

dengan pendekatan kemasyarakatan (sociology approach) , melalui

mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dari

opini public yang terekam pada setiap berita yang dimuat di berbagai

media massa,artinya Public Relations mutlak bersikap dan

berkemampuan untuk mendengar mengenai aspirasi masyarakat.


23

2. Pendekatan persuasif dan edukatif

Fungsi Public Relations adalah menciptakan komunikasi dua arah

dengan menyebarkan informasi yang bersifat mendidik dan memberikan

penerangan, maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar

tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi, dan lain

sebagainya.

3. Pendekatan tanggung jawab sosial humas

Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan

sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil

keuntungan sepihak dari publik sasarannya, namun untuk memperoleh

keuntungan bersama.

4. Pendekatan kerja sama

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi

dengan publik internal maupun publik eksternalnya untuk meningkatkan

kerja sama dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan

publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini publik

serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual

understanding)
24

5. Pendekatan koordinatif dan integratif

Fungsi Public Relations dalam arti sempit hanya mewakili

lembaga/institusinya. Tetapi peranan Public Relations yang lebih luas

adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional,

dan mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik, ekonomi, sodial

budaya, dan Hankamnas. Humas bisa berkerja sama melalui koordinasi

Bakohumas (Badan Koordinasi Humas) kedinasan pemerintah dan

organisasi profesi Perhumas (Perhimpunan Humas) mewakili organisasi,

parpol, dan lain sebagainya.

Dengan adanya strategi Public Relations membuat suatu

perusahaan lebih mudah untuk menentukan perencanaan apa yang harus

dilakukan guna mencapai tujuan bersama antara perusahaan dengan

publiknya.

2.2.2 Promosi

promosi didefinisikan sebagai “Any communication by retailler

that informs, persuade, and/or reminds the target market”. Sehingga dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi adalah alat

komunikasi untuk menghubungkan pihak perusahaan dengan konsumen


25

dengan cara memberitahu, membujuk, dan mengingatkan konsumen agar

mau membeli barang-barang yang dijual.(Berman dan Evans ,2003:391)

2.2.3 Promotion mix

(Kotler, 2003:604) promosi terdiri atas komponen promotion mix,

yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan

langsung (direct selling), hubungan masyarakat (public relations) dan

penjualan tatap muka (personal selling). Pembahasan secara singkat dari

masing-masing elemen:

1. Advertising is any paid form of nonpersonal presentation and

promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor”

(Iklan adalah setiap bentuk presentasi dibayar nonpersonal dan

promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi),

2. Sales promotion is short term incentives to encourage trial or

purchase of a product service (Promosi penjualan adalah insentif

jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk)

3. Direct marketing : use of mail, telephone and other non personal

contact tools to communicate with or solicit a response from specific

customers and prospects.( Pemasaran langsung : menggunakan surat,

telepon dan alat kontak nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi


26

dengan atau meminta tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan

calon pelanggan).

4. Public relations and publicity : a variety of programs designed to

promote and/or protect a company’s image or its individual products

(Hubungan masyarakat dan publisitas : berbagai program yang

dirancang untuk mempromosikan dan /atau melindungi citra

perusahaan atau produk individualnya)

5. Personal selling : face to face interaction with one or more

prospective purchasers for the purpose of making sales (Penjualan

perorangan : interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon

pembeli dengan tujuan melakukan penjualan).

2.2.4 Publikasi

Publikasi merupakan bagian dari aktivitas yang dilakukan public

relations dalam kegiatannya untuk membantu perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Seperti yang dipaparkan oleh Ruslan (2008:13)

bahwa setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan

publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media

tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas

untuk diketahui oleh publik. Dalam hal ini tugas public relations officer

adalah melakukan komunikasi kepada massa atau sosialisasi dengan cara


27

publikasi. Menurut Sidauruk (dalam jurnal Peranan Badan Informasi

Publik (BIP) dalam Pemberian Layanan Informasi Publik Pada

Pemerintah Kota Bandung, 2010:9) bentuk publikasi sudah umum

digunakan dalam menyampaikan informasi publik, selain karena sifatnya

yang praktis juga karena biayanya tidak semahal iklan layanan. Publikasi

mudah penggunaan, penyebaran dan penyimpanannya.

2.2.4.1 Definisi Publikasi

Publikasi merupakan alat penting, baik dalam bauran promosi

(promotion mix) maupun dalam bauran PR (public relations mix) karena

publikasi merupakan salah satu relasi komponen yang cukup berperan

banyak untuk menunjang keberhasilan dalam promosi dan publikasi

khususnya dalam kampanye PR atau dalam penelitian ini sosialisasi

(Ruslan, 2008:58). Dalam penelitian ini, penulis tidak akan membahas

mengenai bauran promosi atau bauran PR, karena fokus penelitian ada

pada publikasi yang sejatinya memang alat yang penting dalam bauran

promosi ataupun bauran PR. Dari pengertian yang dipaparkan Ruslan,

maka penulis mencoba untuk menyimpulkan bahwa publikasi berarti

pengumuman, penyiaran, atau penerbitan yang dilakukan dengan tujuan

mengumumkan, menyiarkan, dan menerbitkan informasi tentang produk,

lembaga/organisasi, aktivitas dan sebagainya kepada publik sasarannya

melalui berbagai sarana umum atau media komunikasi dan media massa.
28

Sedangkan menurut Philip dan Herbert M. Baus dalam Ruslan

(2008:60) menyebutkan bahwa publikasi (publication) merupakan tugas

public relations atau Humas dalam menceritakan atau menyampaikan

sebanyak mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan

kepada masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan kegiatan

terpenting dan menjadi ujung tombak dari kegiatan PR/Humas.

2.2.5 Media relations

Hubungan media dan praktisi Public Relations dapat dilihat

seberapa banyak berita yang dimuat di media massa, seperti di majalah,

jurnal, koran, dan blog. Hal ini memungkinkan akses ke sasaran besar

dan kecil, membantu membangun dukungan publik dan memobilisasi

opini publik yang baik.

(Wardhani, 2008:31) pengertian media relation adalah kegiatan

komunikasi public relation untuk menjalin pengertian dan hubungan baik

dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang

maksimal serta berimbang.

Kemudian dikutip dari mantan PRO Universitas Winconsin-

River Fall Barbara Averill (1997) (Yosal Iriantara, 2005:28). “Media

relations hanyalah salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa

menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa
29

menyusun pesan yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting

oleh media lokal,maka kita sudah membuat langkah besar menuju

keberhasilan program kita.”

Kesimpulan penulis dari dua definisi diatas adalah media relation

merupakan bagian penting dari public relation yang digunakan untuk

menyebarkan pesan kepada publik secara meluas dan maksimal,dengan

cara menjaga hubungan baik dengan media yang bertujuan mendapatkan

publikasi yang baik demi tercapainya tujuan organisasi / perusahaan /

hotel/ restaurant.

2.2.5.1 Strategi Media Relations

Public Relations dan iklan adalah dua hal yang berbeda.

Berkomunikasi sebagai kegiatan public relations seperti melalui

siaran pers, tentu cuma-Cuma. Sedangkan iklan, diharuskan

mengeluarkan biaya. Berita tentang organisasi atau produk dinilai

lebih terpercaya dibandingkan iklan tentang organisasi atau

produknya. Sehingga siaran pers itu meski secara teknis dibuat

seperti berita namun tidak memiliki nilai berita. Hal tersebut

merupakan “iklan dalam bentuk pemberitaan”. (Yosal

Iriantara,2005:78) Disinilah pentingnya kita memahami yang bisa

diterapkan dalam menjalankan media relation.


30

beberapa strategi media relation:

1. Mengelola Relasi

Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi sangat

penting untuk menunjang kegiatan PR. Bahkan dibanyak

organisasi didasarkan pada jumlah pemberitaan yang dikeluarkan

atau disiarkan oleh media massa. Berita yang dimuat pada media

cetak yang besar dan berpengaruh atau media nasional makan

dipandang lebih bergengsi dibandingkan dengan dimuat pada

media lokal yang kecil. Pandangan seperti ini jelas melupakan

tujuan berkomunikasi yang dijalankan pada kegiatan public

relations. Menjalin hubungan baik dengan institusi media massa

diperlukan, hubungan pribadi yg lepas dari hubungan tugas seperti

layaknya pertemanan. Contohnya menanyakan jumlah anak, dan

masalah umum lainnya. Dengan demikian pada dasarnya menjalin

dan mengelola relasi dengan media massa bisa dibangun melalui

dua bentuk relasi, yaitu relasi tugas dan relasi pribadi.

2. Mengembangkan strategi

Taktik-taktik yang digunakan dari strategi sebuah

organisasi untuk mencapai tujuannya meliputi:

- terus menerus mengembangkan materi PR untuk ,media

massa
31

- Menggunakan berbagai media yang ada untuk

menyampaikan pesan kepada publik.

- Membangun dan memelihara kontak dengan media massa,

misalnya dengan wartawannya.

- Memposisikan organisasi sebagai sumber informasi handal

untuk media massa dalam bidang tertentu.

- Selalu berkordinasi dengan bagian-bagian lain dalam

perusahaan sehingga mendapat informasi yang mutakhir.

3. Mengembangkan Jaringan

Jaringan merupakan kata kunci dalam berbagai kegiatan.

Daftar media merupakan daftar untuk mengembangkan jaringan

relasi dan komunikasi dalam konteks media relation. Aglolia

(2003) menguraikan pentingnya mengembangkan jaringan dengan

para wartawan. Dia menguraikan, pada awalnya membuka relasi

dengan para wartawan lokal lalu berkembang mengembangkan

relasi dengan wartawan nasional. Relasi dengan wartawan itu

membuka peluang bagi kita dijadikan sebagai sumber berita. Hal

inilah yang pada gilirannya akan membuat kegiatan-kegiatan

dalam program media relations akhirnya mendapat perhatian

media massa. (Yosal Iriantara, 2005:78-97)


32

2.2.5.2 Kegiatan Media Relations

Dalam upaya melaksanakan dan menjalin media relations,

maka public relations harus melakukan berbagai kegiatan yang

bersentuhan langsung dengan pers. Terdapat tujuh bentuk

kegiatan Media relations yaitu:

1. Konferensi Pers

Adalah suatu jumpa pers yang diberikan secara simultan/

berbarengan oleh seorang pejabat pemerintahan atau swasta

kepada sekelompok wartawan, bahkan bisa ratusan wartawan

sekaligus. Syarat utama dari sebuah konferensi pers adalah berita

yang disampaikan kepada wartawan sangat penting.

2. Press Briefing

Adalah diselenggarakan secara regular oleh pejabat PR.

Dalam kegiatan ini disampaikan informasi-informasi mengenai

kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan tanggapan

atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan

keterangan lebih rinci.

3. Press Tour

Adalah diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau

lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu dan merekapun (pers)

diajak menikmati objek wisata yang menarik.


33

4. Press Release

Adalah sebagai publisitas yaitu media yang banyak

digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan

berita

5. Special Event

Adalah peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang

penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam

suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan

memenuhi selera publik.

6. Pers Luncheon

Adalah pejabat public relations mengadakan jamuan

makan siang bagi para wakil media massa/ wartawan, sehingga

pada kesempatan ini pihak pers bisa bertemu dengan top

manajemen perusahaan/ lembaga guna mendengarkan

perkembangan perusahaan/ lembaga tersebut.

7. Wawancara Pers

Wawancara pers sifatnya lebih pribadi, lebih individual.

PR atau top manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan

dengan wartawan yang bersangkutan. (Soemirat dan Ardianto,

2007:128),
34

2.2.5.3 Manfaat media relation

Melalui aktivitas media relations, maka hubungan antara

organisasi dengan media yang diwalkili oleh praktisi public

relations dan wartawan diharapkan akan lebih baik dan positif.

Dengan demikian manfaat media relations dapat dirasakan oleh

kedua pihak.

Manfaat media relations antara lain (Nova. 2009:211)

1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab

organisasi dan media massa

2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling

menghormati dan menghargai, serta kejujuran dan kepercayaan

3. Penyampaian atau perolehan informasi yang akurat, jujur dan

mampu memberikan pencerahan bagi publik.

Dengan adanya manfaat media relations tersebut

hendaknya dapat dirasakan oleh kedua belah pihak yaitu public

relations dan media massa, diharapkan hubungan media dapat

mempermudah kedua belah pihak saling memahami situasi dan

kondisi kerja masing-masing. Selain itu, bisa saling

mendiskusikan hal-hal terbaik untuk kerjasama antara kedua belah

pihak.
35

2.2.6 Publisitas

Menurut Puspandani keberhasilan usaha public relations dalam

melaksanakan kegiatannya salah satunya dapat dilacak berdasarkan

sedikit banyaknya publisitas kegiatan public relations ataupun kegiatan

perusahaan yang tingkat keberhasilan publisitasnya bisa diukur

berdasarkan volume liputan, kualitas, dan bobot penekanan berita

sejumlah pembaca yang berhasil direngkuh. Sesuatu dikatakan efektif

ketika hasil yang diharapkan dapat tercapai.Komunikasi efektif adalah

komunikasi yang hasilnya sesuai harapan peserta komunikasi. Mengacu

pada pengertian ini publisitas dapat dikatakan efektif bila persebaran

informasi (unpaid and uncontrolled) yang ditujukan pada massa melalui

media berkembang sesuai dengan harapan organisasi yang terlibat dalam

proses penyebaran informasi. (Puspandani, 2008:75-76)

2.2.6.1 Definisi Publisitas

Definisi publisitas menurut Morissan (2008:14) adalah upaya

orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa.

Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan

publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media

tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan yang pantas untuk diketahui


36

publik.Setelah itu, menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan

positif secara lebih luas dari masyarakat.Dalam hal ini, tugas public

relations officer adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas

melalui kerjasama dengan pihak pers dengan tujuan menguntungkan citra

lembaga atau organisasi yang diwakilinya (Ruslan, 2008:13).

Menurut Kriyantono (2008:41) publisitas adalah

1. Segala informasi atau tindakan yang membawa seseorang

individu menjadi dikenal publik (any information or

action that brings a person to public notice)

2. Segala kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan

perusahaan dan atau produk kepada masyarakat melalui

media massa (any activities of introducing the company

and or its product to large number of people through mass

media)

3. Publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana

penyebarluasan informasi. Publisitas adalah publikasi

perusahaan yang dimuat media massa. Publisitas

merupakan bagian dari aktivitas publikasi.

Menurut Lesly (Lesly, 2008:6) meskipun terdapat beberapa

pengertian dan cara penentuan publisitas, secara umum dapat dikatakan

bahwa publisitas merupakan penyebaran pesan secara terencana dengan


37

menggunakan media tertentu, guna mencapai kepentingan organisasi

tanpa melakukan pembayaran pada media.

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan tersebut maka penulis

dapat menyimpulkan definisi publisitas sebagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan agar perusahaan atau produknya dikenal oleh masyarakat

melalui media massa tanpa melakukan pembayaran terhadap media.

2.2.6.1.1 Keuntungan Publisitas

Menurut Kriyantono (2008:45-46) terdapat beberapa

keuntungan melakukan kegiatan publisitas,diantaranya:

Publisitas mengandung kredibilitas tinggi di mata khalayak media

- Khalayak dianggap lebih memercayai informasi publisitas

yang dikemas dalam sajian berita:

1. Informasi atau berita tersebut adalah fakta yang tidak

direkayasa

2. Penulis berita bukan perusahaan, tetapi media

3. Media di mata khalayak dianggap sebagai sumber

informasi yang dapat dipercaya

4. Informasi atau berita yang disajikan tidak mengesankan

berisi pesan-pesan menjual.


38

- Publisitas tidak membayar (nonpaid form of

communication / no media cost).

Yang dimaksud dengan tidak membayar adalah tidak

memerlukan biaya untuk sewa kolom surat kabar, slot waktu

untuk radio dan televisi sehingga anggaran public relations

dapat dihemat.

- Publisitas memungkinkan cerita lebih detail tentang

produk dan perusahaan.

Ini karena bentuk penyajiannya berita yang biasa secara

lengkap mengandung unsur 5W + 1H (what, who, where, why,

when, dan how)

- Dapat menjelaskan “cacat produk”

Karena sifatnya yang detail dan dipercaya, maka public

relations dapat menggunakan publisitas untuk mengatasi cacat

produk. Cacat produk bisa bersumber dari produknya itu

sendiri (misalnya rasanya pahit, kadaluarsa, dan lainnya)

maupun yang berasal dari faktor-faktor di luar produk.


39

2.2 Kerangka Berpikir:

Restaurant Satoo

Public Relations

Strategi Public Relation

Media Relations

publisitas

Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dari penilitian ini adalah

bahwa restaurant buffet SATOO yang berada di hotel Shangri-la Jakarta

mengandalkan Public Relations untuk melakukan strategi public relations untuk

melakukan media relations yang bertujuan mendapatkan publisitas yang dikemas

dalam sajian berita, berisi mengenai informasi promosi restaurant SATOO

(promo atau event khusus) ataupun berita yang merupakan fakta yang tidak

direkayasa.Media di mata khalayak dianggap sebagai sumber informasi yang

dapat dipercaya. Informasi atau berita yang disajikan tidak mengesankan berisi

pesan-pesan menjual, tetapi hal tersebut secara tidak langsung mempromosikan

Restaurant SATOO.

Anda mungkin juga menyukai