RUMAH SAKIT
2018
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas taufiq hidayah-Nya serta inayah-Nya, Panduan Pre-
Construction Risk Assesment Rumah Sakit ................................... dapat disusun, shalawat serta
Alam semoga selalu tercurah kepada beliau, Nabi Muhammad SAW.
Buku Panduan ini diharapkan mencadi acuan bagi Rumah Sakit untuk merencanakan
pembangunan baik renovasi, perbaikan pemeliharaan gedung maupun pembangunan gedung
baru di Rumah Sakit ..............................
Buku Panduan ini tentu saja banyak kekurangannya oleh karenanya seiring waktu bisa
diperbaiki secara bertahap.
Semoga bermanfaat.
Penyusun
Tim K3RS
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
DEFINISI
Pre-Construction Risk Assesment (PCRA) adalah penilaian risiko yang digunakan untuk
menilai perkerjaan konstruksi dan renovasi bangunan. Kontruksi/pembangunan baru di sebuah
rumah sakit dapat berdampak pada setiap orang di rumah sakit dan pasien dengan kerentanan
tubuhnya dapat menderita dampak terbesar. Kebisingan dan getaran yang terkait dengan
kontruksi dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien dan istirahat/tidur pasien dapat pula
terganggu. Debu konstruksi dan bau dapat mengubah kualitas udara yang dapat menimbulkan
ancaman khususnya bagi pasien dengan ganggungan pernapasan.
Karena itu, rumah sakit perlu melakukan asemen risiko setiap ada kegiatan kontruksi,
renovasi maupun demolisi/pembongkaran bangunan. Asesmen risiko harus sudah dilakukan
pada waktu perencanan atau sebelum pekerjaan kontruksi, renovasi, demolisi dilakukan,
sehingga pada waktu pelaksanaan, sudah ada upaya pengurangan risiko terhadap dampak dari
kontruksi, renovasi, demolis tersebut.
Dalam rangka melakukan asesmen risiko yang terkait dengan proyek konstruksi baru,
rumah sakit perlu melibatkan semua departemen/unit/instalasi pelayanan klinis yang terkena
dampak dari kontruksi baru tersebut, konsultan perencana atau manajer desain proyek, Komite
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K-3 RS), Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI), Bagian Rumah Tangga/Bagian Umum, Bagian Teknologi
Informasi, Bagian Sarana Prasarana/IPSRS dan unit atau bagian lainnya yang diperlukan.
Risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung, vendor, pekerja kontrak, dan entitas
diluar pelayanan dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kegiatan konstruksi dan
dampaknya terhadap infrastruktur dan utilitas. Sebagai tambahan, kedekatan pembangunan ke
area pelayanan pasien dapat berdampak pada meningkatnya tingkat risiko. Misalnya, jika
konstruksi melibatkan gedung baru yang terletak terpisah dari bangunan yang menyediakan
pelayanan saat ini, maka risiko untuk pasien dan pengunjung cenderung menjadi minimal.
1
BAB II
Ruang Lingkup
Risiko dievaluasi dengan melakukan asesmen risiko pra-konstruksi, juga dikenal sebagai
PCRA (Pra-Contruction Risk Assessment). Asesmen risiko pra konstruksi secara komprehensif
dan proaktif digunakan untuk mengevaluasi risiko dan kemudian mengembangkan rencana agar
dapat meminimalkan dampak kontruksi, renovasi atau penghancuran (demolish) sehingga
pelayanan pasien tetap terjaga kualitas dan keamanannya.
Asesmen Risiko Pra Kontruksi (PCRA) meliputi area – area sebagai berikut:
a) kualitas udara;
b) pengendalian infeksi; --> ICRA
c) utilitas;
d) kebisingan;
e) getaran;
f) bahan berbahaya;
g) layanan darurat, seperti respon terhadap kode; dan
h) bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan.
Selain itu, rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, ditegakkan, dan
didokumentasikan. Sebagai bagian dari penilaian risiko, risiko pasien infeksi dari konstruksi
dievaluasi melalui asesmen risiko pengendalian infeksi yang juga dikenal sebagai ICRA
(infection control risk assessment) PCRA --> ICRA plus
Pelaksanaan tidak lengkap atau tidak efektif dari PCRA dapat meningkatkan biaya
konstruksi untuk rumah sakit dan menempatkan pasien, anggota staf dan pengunjung beresiko.
Maka lebih baik untuk merencanakan kemungkinan apapun dan mengelola proses dari awal
sampai akhir
Telah diketahui bahwa renovasi, konstruksi, dan beberapa kegiatan pemeliharaan &
perbaikan memiliki potensi untuk mempengaruhi proses perawatan pasien dalam lingkungan
pelayanan . Tujuan dari proses penilaian risiko Pra-Konstruksi ini adalah untuk mengidentifikasi
potensi risiko yang bisa timbul dari kegiatan ini dan untuk mengembangkan strategi mitigasi
risiko untuk meminimalkan risiko ini.
Pada akhir proses penilaian risiko seperangkat rekomendasi mitigasi risiko (RMR) akan
dihasilkan. RMR ini akan ditinjau oleh individu atau pihak yang menyelesaikan pekerjaan dan
akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.
2
BAB III
Tata Laksana
Langkah awal dari seluruh kegiatan adalah mengidentifikasi elemen penilaian yang digunakan
untuk menilai proses pre construction. Pada akhir proses penilaian risiko akan menghasilkan
rekomendasi mitigasi risiko (RMR). RMR ini akan ditinjau oleh individu atau pihak yang
menyelesaikan pekerjaan dan akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.Penanggungjawab
dari proses ini adalah :
1. Tim Pelaksana
2. Tim Pengawas
3. Tim Perencana
4. Tim Teknis Rumah Sakit
5. Tim PPK Rumah Sakit
6. Tim K3 (RS dan Tim Pelaksana)
7. Tim PPI
8. Bagian Sanitasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
9. Unit Kerja yang terkena dampak proses konstruksi
3
Ya Tidak
4 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat berdampak pada sistem deteksi kebakaran di
rumah sakit?
Ya Tidak
5 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat memberikan dampak terhadap sistem
penanggulangan kebakaran di rumah sakit?
Ya Tidak
6 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek memiliki tambahan fasilitas atau peralatan pemadaman
kebakaran yang tersedia di area proyek ?
Ya Tidak
7 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek mengharuskan seluruh staf untuk mendapatkan
pelatihan mengenai langkah pemadaman kebakaran?
Ya Tidak
8 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek menjamin sudah pernah melakukan pelatihan / simulasi
penanggulangan kebakaran ?
Ya Tidak
9 Bahan Berbahaya Beracun
Apakah proyek memiliki tempat penyimpanan khusus untuk Bahan Berbahaya
dan Beracun ?
Ya Tidak
10 Kompartemen
Apakah proyek membutuhkan partisi tahan asap sementara ? Partisi tersebut
harus bebas asap dan terbuat dari material yang tidak mudah terbakar
Ya Tidak
11 Dampak Terhadap Struktur Bangunan
Akankah aktifitas proyek akan mempengaruhi struktur bangunan rumah sakit
dan berdampak pada proteksi kebakaran seperti pintu dan dinding ?
Ya Tidak
4
12 Pengawasan Terhadap Potensi Bahaya
Akankah pemilik proyek akan melakukan peningkatan terhadap inspeksi dan
pengawasan bahaya terhadap aktifitas proyek
Ya Tidak
Frekuensi berkala:
Harian
Mingguan
Bulanan
13 Hot Work
Apakah terdapat pekerjaan yang dapat menimbulkan panas dan percikan api
selama proses proyek berlangsung ?
Ya Tidak
14 Area Posting
Apakah terdapat media informasi terkait standar keselamatan dan kesehatan
kerja yang tertempel di area proyek ?
Ya Tidak
5
e. Perbaikan pipa kecil tanpa solder dan bor d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
f. Kegiatan yang tidak menghasilkan debu suplai air ≤ 30 menit dilebih dari 1 area
atau membutuhkan pembongkaran perawatan)
dinding atau langit – langit selain untuk e. Maksimal 4 plafon pengganti genteng
inspeksi visual dalam 50 kaki persegi
g. Kerja dengan kebutuhan listrik kecil f. Melakukan pemotongan/ pengelasan
h. Perbaikan Hardware pintu dan jendela dengan durasi pendek, pengeboran, atau
i. Perbaikan penggantian pengamplasan dari daerah yang sangat
j. Melukis dinding kecil di mana dapat menciptakan debu
kecil dan dapat dikendalikan
g. Perbaikan mekanik kecil.
TIPE KONSTRUKSI
TIPE C TIPE D
Setiap pekerjaan yang menghasilkan Kegiatan yang menghasilkan banyak debu
tingkat debu dengan jumlah sedang - dan termasuk juga kegiatan pembongkaran
banyak. Dansetiap pekerjaan yang besar / re-konstruksi serta konstruksi
membutuhkan pembongkaran atau mayor. Termasuk pekerjaan :
penghapusan komponen bangunan tetap
a. Kegiatan yang membutuhkan pekerjaan
atau rakitan, pekerjaan dengan perekat, cat,
shift berturut – turut (lebih dari 1 sift)
pelarut, pengencer dan pembersih yang
b. Membutuhkan pembongkaran berat
kuat, pekerjaan yang mengambil lebih dari
c. Memindahkan seluruh area langit –
satu shift (8 jam perhari) untuk
langit / plafon
menyelesaikan. Termasuk, jenis pekerjaan
d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
:
suplai air > 1 jam dan dilebih dari 1 area
a. Pengamplasan dinding untuk perawatan pasien)
pengecatan dinding e. Pembongkaran Major
b. Pembongkaran ubin pada lantai dan f. Konstruksi mayor yang membutuhkan
langit – langit ruangan dengan luas waktu selama beberapa hari
20% dari total luas g. Konstruksi baru
c. Pembangunan dinding, lantai dan langit
– langit yang baru
6
d. Pekerjaan elektrik diatas langit – langit
(minor) dan pekerjaan pemasangan
kabel (mayor).
e. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
suplai air 30 – 60 menit di lebih dari 1
area perawatan)
f. Setiap pekerjaan pengeboran dengan
waktu yang lama
g. Setiap proses pengelasan atau
pemotongan di ruang area perawatan
7
h. Ruang
Pendaftaran
i. Kamar Jenazah
Tipe dan Group Pekerjaan Konstruksi digunakan untuk menetapkan kelas risiko dan
memutuskan upaya penanganan
KELAS 1
8
3. Memberi tanda petunjuk / 3. Akses keluar masuk meninggalkan area
peringatan yang jelas pekerja bebas dari puing konstruksi
4. Rute transportasi barang – puing bangunan
bersih tidak dekat dengan 4. Alat angkut material
material yang terkontaminasi harus tertutup
5. Pintu keluar masuk
proyek selalu tertutup
6. Mempertahankan
lingkungan pekerjaan
tetap kering
7. Memastikan barang –
barang yang mendukung
pertumbuhan kuman
tidak digunakan
KELAS 2
9
sehingga menghindari langit setelah dilakukan
kontaminasi debu pembongkaran
4. Menyediakan filtrasi 4. Akses keluar masuk
pada local exhaust pekerja bebas dari puing
5. Menggunakan isolasi – puing bangunan
system HVAC di area 5. Pintu keluar masuk proyek
konstruksi untuk selalu tertutup
mencegah kontaminasi 6. Bagian kebersihan, harus
pada sistem salurannya melakukan pembersihan
6. memasang unit udara lebih sering disekitar area
negative portable, yang yang
harus dioperasikan berdekatandengan area
selama masa konstruksi konstruksi
7. memperhatikan akses 7. Memonitoring filter
untuk pekerja proyek selama konstruksi
dengan material dan sisa berlangsung
pembongkaran,
sebaiknya dibedakan
8. membedakan akses
antara pekerja proyek
dengan pasien dan pekerja
rumah sakit
9. Memberi tanda petunjuk /
peringatan yang jelas
10. Rute transportasi barang
bersih tidak dekat dengan
material yang
terkontaminasi
10
PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA
11
7. memperhatikan akses 8. Frekuensi penggantian filter
untuk pekerja proyek udara ditingkatkan
dengan material dan sisa 9. Pintu keluar masuk proyek
pembongkaran, sebaiknya selalu tertutup
dibedakan 10. Segera menutup kembali
8. Membedakan akses antara plafon atau langit – langit
pekerja proyek dengan setelah dilakukan
pasien dan pekerja rumah pembongkaran
sakit 11. Bagian kebersihan, harus
9. Memberi tanda petunjuk / melakukan pembersihan
peringatan yang jelas lebih sering disekitar area
10. Rute transportasi barang yang berdekatandengan area
bersih tidak dekat dengan konstruksi
material yang 12. Membersihkan sampah sisa
terkontaminasi konstruksi sebelum
11. Terdapat anteroom meninggalkan area
konstruksi
13. Melakukan monitoring
tekanan negative di area
konstruksi dan
mendokumentasikan setiap
hari
14. Melakukan pemeriksaan
terhadap pengahalang debu
setiap hari dan
mendokumentasikan
hasilnya
15. Sistem ventilasi yang baru
harus dilindungi dari debu
konstruksi sampai pekerjaan
konstruksi selesai
12
KELAS IV(Tambahan dari kelas I, II dan III)
c. Sistem utilitas
• Selama kegiatan proyek yang salah satu dari berikut mungkin terganggu atau
terpengaruh di daerah manapun di luar area kerja?
Ya Tidak ada
--> Pasokan Air, drainase, daya listrik, sistem ventilasi, oksigen, vacum, katup
sprinkle, dll
13
Untuk salah satu sistem di mana gangguan yang diramalkan tolong jelaskan langkah-
langkah yang harus diambil untuk mengurangi dampak.
• Kebisingan dan Getaran Assessment, Sebutkan kegiatan yang akan menghasilkan
kebisingan dan / atau getaran mungkin mengganggu:Aktivitas
• Waktu & Durasi:
• Strategi Mitigasi
d. Lingkungan
• Siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan sehari-hari di dalam area kerja?
• Apakah membersihkan lokasi diperlukan pada akhir setiap hari kerja?
Jika Ya, siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan Lokasi ?
• Apakah ada kebutuhan khusus yang diperlukan untuk membersihkan lokasi pada
akhir proyek?
Jika Ya, Daftar kebutuhan khusus:
• Harap memberikan daftar setiap Bahan Berbahaya digunakan atau disimpan di
dalam wilayah proyek
• Apakah pekerjaan cenderung menghasilkan setiap bau berbahaya atau tidak biasa?
Jika Ya, langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan
dampak?
• Apakah ada kontaminan dikenal?
Ya Tidak ada
Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan dampak?
• Apakah pekerjaan yang direncanakan meliputi hal-hal berikut?
Memasuki Ruang Sempit
Penggalian
Cranes atau mengangkat peralatan
Gangguan pejalan kaki atau kendaraan lalu lintas
Pekerjaan membutuhkan Perlindungan Jatuh
Pekerjaan listrik
Rekomendasi tambahan untuk mengurangi / mengurangi risiko untuk pekerjaan
ini:
• Rumah Sakit Mengelola itu Lingkungan selama Demolition, Renovasi, atau
Konstruksi Baru untuk Mengurangi Risiko ... -
14
BAB IV
Dokumentasi
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
BAB V
PENUTUP
Demikian Penduan Pre-Construction Risk Assesment kami buat agar dapat digunakan sebagai
acua dalam melakukan pembangunan, renovasi, pemeliharaan gedung Rumah Sakit
...........................
28
Referensi
kupdf.net_panduan-penilaian-resiko-akibat-dampak-renovasi-atau-konstruksi.pdf
dokumen.tips/documents/panduan-k3-konstruksi.html
29