9 Langkah Membuat Data Warehouse
9 Langkah Membuat Data Warehouse
Sebelum menyusun langkah membuat data warehouse, Anda perlu menentukan seperti
apa bentuk data warehouse yang diperlukan oleh aplikasi. Dan berdasarkan sistem, data
warehouse terdiri dari tiga jenis, yakni Data Warehouse Fungsional, Data Warehouse
Terpusat serta Data Warehouse Terdistribusi.
Bentuk Data Warehouse
1. Data Warehouse Fungsional (Functional Data Warehouse)
Functional DWH
Data warehouse lebih dari satu yang dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsi
yang terdapat dalam perusahaan, antara lain marketing, keuangan, personali dan
sebagainya. Bentuk dari data warehouses seperti ini memiliki keuntungan yakni
sistem yang lebih mudah dibangun dan membutuhkan biaya yang murah.
Sedangkan sisi kerugiannya adalah berpotensi terhadap hilangnya data serta
kemampuan dalam pengumpulan data pengguna terbatas.
2. Data Warehouse Terpusat (Centralized Data Warehouse)
Bentuk data warehouse seperti ini umumnya dipergunakan oleh perusahaan yang
belum mempunyai jaringan eksternal. Bentuk data warehouse ini memiliki
keuntungan yakni data benar-benar terpadu karena terdapat konsistensi yang
tinggi. Sedangkan kerugiannya adalah memakan biaya yang mahal serta butuh
waktu yang lama untuk membangunnya.
3. Data Warehouse Terdistribusi (Distributed Data Warehouse)
Keuntungan dari bentuk data warehouse ini adalah data tetap konsisten karena
sebelum data dipergunakan, terlebih dahulu data harus
disesuaikan (sinkronisasi). Dan kerugiannya adalah lebih kompleks diterapkan
karena pengelolaan sistem operasi dilakukan secara terpisah dan memakan
biaya yang mahal., bahkan paling mahal dibanding dua bentuk data warehouse
lainnya.
Tahapan Langkah Membuat Data Warehouse
1. Pemilihan Proses
• Datamart yang pertama dibangun adalah datamart yang bisa dikirim secara
tepat waktu dan bisa menjawab seluruh pertanyaan bisnis.
• Misalnya apabila sumber dari sebuah tabel fakta properti sale merupakan
properti sale pribadi maka sumber dari dimensi pelanggan adalah
mengenai rincian pelanggan yang membeli properti utama.
• Misalnya, pada tiap-tiap data pelanggan yang ada pada tabel dimensi
dilengkapi dengan identitas pelanggan, nomer telepon pelanggan, alamat,
dan lain-lain.
• Apabila terdapat dimensi yang muncul pada dua data mart, maka kedua
data matr perlu memiliki dimensi yang sama. Atau setidaknya salah satunya
harus berbentuk subset matematis.
• Apabila pada sebuah dimensi dipergunakan dua data mart atau lebih dan
dimensi tidak dapat sinkron maka seluruh data warehouse akan mengalami
kegagalan karea dua data mart tidak dapat dipergunakan secara
bersamaan.
4. Pemilihan Fakta
• Sumber dari tabel fakta menentukan fakta yang dapat digunakan pada data
mart.
• Seluruh fakta harus diekspresikan pada tingkat yang sudah ditetapkan oleh
sumber.