BAB VI
PETROLOGI BATUAN KARBONAT
6.2 KOMPOSISI
6.2.C. Butiran
Komponen penyusun batuan karbonat moderen umumnya dibagi
ke dalam dua bagian dasar (lihat Gambar 6.1): butiran (grain) dan
lumpur (mud). Butiran adalah kerangka pada kebanyakan batuan
karbonat yang terdiri dari endapan cangkang organisme (skeletal) dan
endapan partikel dan agregat anorganik. Sehingga, butiran biasanya
dibagi menjadi dua kelompok butiran, yaitu cangkang dan
noncangkang. Boggs (1992) menyebut butiran noncangkang ini
dengan sebutan litoklas atau klastika batuan. Butiran batuan karbonat
dapat berukuran dari ukuran pasir sampai dengan brangkal. Bentuk
butiran karbonat juga sangat bervareasi, mulai menyudut sampai
membulat.
Lumpur gamping (lime mud) adalah batuan karbonat dengan
butiran sangat halus, termasuk butiran dan endapan kristalin yang ke
duanya berukuran sangat halus. Karbonat ini setara dengan serpih
dan/atau batulempung pada endapan klastika. Lumpur gamping (lime
mud) laut terbentuk dari kehidupan bentonik yang mati dan meluruh,
detritusnya berasal dari partiel karbonat yang lebih besar, akumulasi
biota plantonik, dan pengendapan langsung dari air laut. Beberapa
proses yang dipercaya dapat menghasilkan lumpur gamping, di
antaranya adalah aktivitas angin, ombak dan pasang-surut dapat
memecahan cangkang kehidupan menjadi serpihan renik. Aktivitas
binatang laut pemakan biota laut penghasil karbonat, dapat merusak
cangkang koral menjadi bagian yang sangat halus.
Sedimen karbonat ini kemudian mengalami proses pembatuan
sehingga menjadi batuan karbonat. Saat ini di lingkungan laut,
beberapa sedimen karbonat membatu menjadi batugamping pada
atau hanya sedikit di bawah dasar laut. Sebagai contoh dari proses ini
adalah “beachrocks (pembatuan sedimen pantai) yang biasanya
tersemen oleh aragonit dan Mg-kalsit berupa serabut atau seperti
31
Bi
Bo
Bi
Bi
Bi
Bo
Litoklas
Litoklas (lithoclast), adalah fragmen sedimen pada batuan karbonat
yang merupakan hasil erosi, kemudian tertransportasi dan diendapkan
dalam cekungan karbonat. Disini ada dua jenis lithocklast, yaitu
intraklas dan ekstraklas. Ekstraklas, sering juga disebut limeclast ,
berasal dari luar cekungan karbonat, sedangkan intraklas berasal dari
dalam cekungan itu sendiri.
(1) Intraklast adalah kepingan batugamping atau pengerasan sedimen
yang berasal dari dalam cekungan pengendapan itu sendiri.
Kepingan ini dapat berupa beachrock, hardgrounds, atau
stromatolite yang semi-terkonsolidasi. Intraklasts mengandung
partikel-partikel yang seumur dengan batuan induknya (host rock)
dan beberapa fabrik diagenetik dijumpai dalam interklast yang
berkaitan dengan lingkungan pengendapan sedimen induknya.
Interklast sangat sering dijumpai dalam karbonat. Mereka dapat
terbentuk akibat erosi dalam laut yang terletak pada alur pasang-
surut, pantai, muka terumbu dan dataran pasang-surut (tidal flat).
Menurut Boggs (1992), ada dua proses utama penyebab
terbentuknya intraklas adalah:
1. erosi terhadap endapan pantai baru saja membatu (lithified
beach-rock) di dalam zona intertidal dan supratidal;
2. penghancuran dari telo (desication) pada supratidal, khususnya
lumpur gamping yang menghasilkan klastika lumpur gamping.
(2) Ekstraklast adalah kepingan batugamping yang berasal dari
batugamping yang telah membatu dan terletak diluar cekungan,
kemudian tererosi dan diangkut masuk ke dalam cekungan
pengendapan. Kalau intraklas dapat memberikan informasi tentang
kondisi cekungan dimana batugamping itu diendapkan, ekstraklas
tidak dapat. Yang diberikan oleh ekstraklas adalah informasi
tentang batuan asalnya, yang mungkin jauh lebih tua.
Ooids
Ooids adalah butiran terbungkus berukuran pasir, berbentuk
bundar sampai oval dan pembungkusnya konsentris disekitar nukleus
33
Onkoid (Oncoid)
Onkoid adalah butiran terbungkus oleh lapisan yang lebih tidak
beraturan dari pada ooid. Pada umumnya onkoid berukuran <2 mm-
>10 mm. Onkoid dapat terbentuk baik di lingkungan pengendapan laut
maupun di darat.
6.5. DIAGENESA