Ekonomi Mikro Kelompok 10

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

Makalah Kelompok XI

MEKANISME PASAR ISLAMI


Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ekonomi Mikro Islam
Dosen : Muhammad Ruzaini Abdi, SE, M.Si.

Disusun Oleh :

Anggi Nurhidayah Istiqomah


NIM. 1804140072

Emi Mariana
NIM. 1804141040

Indah Permata
NIM. 1804140132

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
TAHUN 1441 H / 2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur karena kehadirat Allah SWT


atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Mekanisme Pasar Islami.

Penulis telah menyelesaikan tugas dari dosen mata Ekonomi Mikro Islam,
Muhammad Ruzaini Abdi, Se, M.Si. yakni membuat makalah mengenai.
Mekanisme Pasar Islami. Adapun penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca
dapat mengerti dan mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan
Mekanisme Pasar Islami itu sendiri.

Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat


terbatas. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka menerima segala bentuk kritik
dan saran yang membangun dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk penulis
maupun pembaca dikemudian hari. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Palangka Raya, November 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
D. Metode penulisan ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Pengertian Pasar .......................................................................... 3
B. Mekanisme Pasar Islam .............................................................. 3
C. Jenis-Jenis Pasar dan Operasionalnya......................................... 7
D. Kelebihan dan Kekurangan Setiap Jenis Pasar ........................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12


A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Struktur pasar dalam Islam adalah menggambarkan jumlah pelaku dalam
pasar, sekaligus menggambarkan tingkat kompetensi yang terjadi dalam suatu
pasar. Struktur pasar dibedakan berdasarkan banyaknya penjual dan pembeli.
Secara mudah dikatakan pasar yang terdiri dari banyaknya penjual dengan
barang yang relatif homogen disebut pasar persaingan sempurna (perfect
competition) sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual dan barangnya
berbeda satu sama lain (terdiferensiasi) disebut pasar bersaing mono-polistik
(monopolistic competition) pasar yang hanya ada satu penjual disebut pasar
monopoli, pasar yang ada beberapa penjual disebut oligopoli.
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang mengedepankan pada kebebasan,
tetapi kebebasan tersebut diungkapkan lebih pada bentuk kerja sama
dibandingkan dalam bentuk persaingan. Tentu saja kerja sama merupakan
tema umum dari organisasi sosial Islam. Individu dan kesadaran sosial tidak
lepas dari jalinan yang bekerja bagi terwujudnya kesejahteraan lainnya. Inilah
ajaran Islam kepada umatnya yang dituangkan dalam Al-Qur’an, yang
diekspresikan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Prinsip persaudaraan
sangat ditegaskan dalam Al-Qur’an dan sunah. Utamanya dalam hal
pembagian kepemilikan pribadi kepada saudara, guna memperkuat orientasi
sosial dikalangan muslim dengan memperkenalkan konsep atas kewajiban
bersama, dimana tanggung jawab individu dapat dilakukan oleh individu
yang lain konsep ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
dorongan individu untuk berusaha memenuhinya.
Keterlibatan pemerintah dalam pasar bukanlah hal yang bersifat
sementara atau sesaat. Ekonomi Islam memandang pemerintah dalam pasar
merupakan satu kesatuan (co-existing) dengan unit ekonomi lainnya dengan
pasar yang permanen dan stabil. Dalam hal ini pemerintah bertindak sebagai
perencana, supervisor, produsen juga konsumen.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah struktur pasar yang Islami?
2. Bagaimanakah mekanisme pasar yang Islami?
3. Apa saja jenis-jenis pasar dan operasionalnya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana struktur pasar yang Islami.
2. Untuk mengetahui mekanisme pasar Islami.
3. Untuk jenis-jenis pasar dan operasionalnya.
D. Metode Penulisan
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan
makalah ini yaitu dengan cara analisis buku yang didapat di perpustakaan
(library research).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli atau suatu
daerah (tempat/area) yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan
permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu
harga.1 Pasar juga didefinisikan sebagai tempat dimana para penjual dan
pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli.2 Pasar merupakan
wadah yang dapat mempertemukan pihak penjual dengan pembeli untuk
melakukan transaksi atas barang dan jasa. Dalam perekonomian, pasar
mempunyai peranan yang penting untuk menggerakkan roda perekonomian
masyarakat. Sejatinya pasar merupakan elemen ekonomi yang dapat
mewujudkan kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia.3
Berdasarkan pengertian di atas, tampak bahwa pada umumnya pasar
diartikan sebagai suatu tempat, lokasi dalam arti geografis yang diharuskan
kedua belah pihak untuk bertemu, padahal dalam kenyataannya pengertian
tersebut sekarang ini bisa menjadi luas, yakni “pertemuan” yang bisa terjadi
dengan tidak saling bertemu diantara keduanya.4
B. Mekanisme Pasar Islam
Islam menempatkan pasar pada kedudukan yang penting dalam
perekonomian. Mekanisme pasar merupakan suatu kekuatan yang bersifat
massal dan alamiah sehingga mencerminkan kondisi ekonomi masyarakat
yang lebih luas. Dalam situasi yang bersaing sempurna, tidak ada seorang
pelaku pun secara individual dapat mengendalikan pasar. Konsep mekanisme
pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-prinsip sebagai berikut:5
1. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar
kerelaan antara masing-masing pihak. Keadaan rela sama rela merupakan

1
Ahmad Dakhoir, Itsla Yunisva Aviva, Ekonomi Islam dan Mekanisme Pasar, (Surabaya:
LaksBang PRESSindo, 2017), hlm 109.
2
Ibid: hlm 109.
3
Rozalinda, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA, 2014), hlm 143.
4
Opcit: hlm 109-110.
5
Ahmad Dakhoir, Itsla Yunisva Aviva, Ekonomi Islam..., hlm 117-118.

3
kebalikan dari keadaan aniaya, yaitu keadaan dimana salah satu pihak
senang di atas kesedihan pihak lain. Dalam hal harga, para ahli fiqih
merumuskannya sebagai the price of the equivalent. Konsep tersebut
mempunyai implikasi penting dalam ilmu ekonomi yaitu dalam keadaan
pasar yang kompetitif. Penghargaan Islam terhadap mekanisme pasar
berangkat dari ketentuan Allah bahwa perniagaan harus dilakukan
dengan cara yang baik berdasarkan prinsip saling ridha sehingga tercipta
keadilan. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. An-Nisa ayat 29
yang berbunyi:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan
cara perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.”
2. Persaingan Sehat. Mekanisme pasar akan terhambat bekerja jika terjadi
penimbunan (ikhtikar) atau monopoli. Monopoli dapat diartikan setiap
barang penahannya akan membahayakan konsumen atau orang banyak.
3. Kejujuran. Kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam,
sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam
melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk
apapun. Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para
pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat
secara luas.
4. Keterbukaan dan Keadilan. Pelaksanaan prinsip ini adalah transaksi yang
dilakukan di tuntut untuk berlaku benar dalam pengungkapan kehendak
dan keadaan yang sesungguhnya.
Pada dasarnya dalam sistem ekonomi Islam, mekanisme pasar dibangun
atas dasar kebebasan, yakni kebebasan individu untuk melakukan transaksi
barang dan jasa. Sistem ekonomi Islam menempatkan kebebasan pada posisi
yang tinggi dalam kegiatan ekonomi, walaupun kebebasan itu bukanlah
kebebasan mutlak seperti yang dianut paham kapitalis. Namun, kebebasan itu

4
diikat dengan aturan. Yaitu tidak melakukan kegiatan ekonomi yang
bertentangan dengan aturan syariat, tidak menimbulkan kerugian bagi para
pihak yang bertransaksi, dan senantiasa melakukan kegiatan ekonomi dalam
rangka mewujudkan kemaslahatan.6
Islam menolak konsep pasar dalam bentuk persaingan bebas tanpa batas
sehingga mengabaikan norma dan etika. Pasar yang seperti ini tidak akan
mampu merealisasikan tujuan mencapai falah. Dalam pasar yang Islami, para
pelaku didorong oleh semangat persaiangan untuk meraih kebaikan sekaligus
kerjasama dan tolong menolong dalam bingkai nilai dan moralitas Islam. Para
pelaku pasar tidak hanya mengejar keuntungan material, tetapi juga berkah
Allah swt.7
Islam juga mengatur persaingan di pasar agar dilakukan dengan adil.
Setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang. Bentuk-
bentuk ketidakadilan tersebut adalah:8
a. Talaqqi Rukban dilarang karena pedagang menyongsong dipinggir kota
mendapat keuntungan dari ketidakadilan penjual dari kampung akan
harga yang berlaku di kota. Mencegah masuknya pedangang desa ke kota
ini akan menimbulkan pasar yang tidak kompetitif.
b. Mengurangi timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga yang
sama untuk jumlah lebih sedikit.
c. Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual mendapatkan
harga yang baik untuk kualitas yang buruk.
d. Menukar barang yang sama dengan sifat yang berbeda, misalnya
menukar kurma kering dengan kurma basah, ketika kering bisa jadi tidak
sama dengan kurma kering yang sudah ditukar.
e. Transaksi najasy dilarang karena si penjual menyuruh orang lain memuji
barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.
f. Ikhtikar dilarang yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal
degan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.

6
Rozalinda, Ekonomi Islam.., hlm 148.
7
Opcit: hlm. 119
8
Ibid: hlm. 120.

5
Mengacu pada kehidupan pasar pada masa Rasullah dan sikap yang
diambil Rasulullah menghadapi kenaikan harga dipasar, merupakan bentuk
dari mekanisme pasar islami. Adapun ciri khas mekanisme pasar islami dapat
dijelaskan sebagai berikut :9

1. Orang bebas masuk keluar pasar.


2. Adanya informasi yang cukup menganai kekutan-kekuatan pasar dan
barang-barang dagangan.
3. Unsur-unsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar. Kolusi antara
penjual dan pembeli harus dihilangkan. Pemerintah boleh melakukan
intervensi apabila ada monopoli.
4. Kenaikan dan penurunan harga disebabkan oleh naik turunya permintaan
dan penawaran itu.
5. Adanya homogenitas dan standar produk agar terhindar dari pemalsuan
produk, penipuan,dan kecurangan tentang kualitas produk.
6. Terhindar dari penyimpangan terhadap kebebasan ekonomi yang jujur
seperti sumpah palsu, kecurangan dalam takaran, timbangan, dan ukuran.
Pelaku pasar juga dilarang menjual barang-barang haram, perjudian, dan
pelacuran.
Pada prinsipnya islam menganut sistem ekonomi pasar bebas. Tingkat
harga diserahkan pada kekuatan penawaran dan permintaan. Dalam keadaan
pasar berjalan secara alami ini pemerintah tidak dibenarkan campur tangan
dalam mekanisme pasar. Namun, apabila harga barang dipasar tidak lagi
ditentukan kekuatan penawaran dan permintaan seperti melonjaknya harga
suatu barang disebabkan oleh hilangnya barang dipasaran karena tindakan
para spekulen yang melakukan penimbunan barang komoditi tertentu yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

9
Ibid : hlm.152-153.

6
C. Jenis-Jenis Pasar dan Operasionalnya
Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut10:
1. Menurut bentuk kegiatannya
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar terbagi menjadi dua yaitu,
pertama adalah pasar Nyata. Pasar nyata adalah pasar dimana barang-
barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Kedua
pasar Abstrak. Pasar Abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak
menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara
langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja.
2. Menurut cara transaksinya
Menurut cara transaksaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi dua yaitu,
pertama pasar tradisional, adalah pasar yang bersifat tradisional dimana
para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar-menawar secara
langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang
berupa kebutuhan pokok. Kedua pasar modern, adalah pasar yang bersifat
modern dimana barang-barang yang diperjual belikan dengan harga pas
dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mall,
plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
3. Menurut jenis barangnya
Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu, misalnya pasara
hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan, pasar daging, dan lain-lain.
4. Menurut strukturnya
menurut strukturnya pasar terbagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Pasar persaingan sempurna, merupakan pasar yang paling ideal,
karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang paling
menjamin terwujudnya kegiatan yang memproduksi barang atau jasa
yang tinggi (optimal) efisiensinya. Dalam analisa ekonomi sering
dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan

10
Ahmad Dakhoir, Itsla Yunisva Aviva, Ekonomi Islam dan Mekanisme Pasar..., hlm 121-
128

7
sempurna. Adapun ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna,
diantaranya yaitu, setiap perusahaan adalah pengambil harga,
b. Pasar Monopoli, adalah salah satu bentuk pasar dimana hanya terdapat
satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang
tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Biasanya
keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah
keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat
hambatan yang sangat tangguh kepada perusahaan-perusahaan lain
untuk memasuki industri tersebut.
c. Pasar Oligopoli, adalah pasar yang terdiri dari hanya beberapa
produsen saja. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan
saja dan pasar seperti itu dinamakan pasar duopoli. Biasanya struktur
dari industri dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan
raksasa yang menguasai sebagian besar pasar oligopoli, sekitar 70-
80% dari seluruh produk atau nilai penjualan, dan di samping itu
terdapat pula beberapa perusahaan kecil.
Struktur pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada
konsumen dengan beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti
jenis produk yang dihasilkan. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar
menjadi 4 jenis yaitu: Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, dan Pasar
Oligopoli. Struktur pasar sangatlah penting karena terkait dengan harga yang
akan diterima oleh konsumen. 11
Adapun Struktur Pasar yang Islami adalah pasar yang menciptakan harga
yang adil. Dalam arti adil disini yaitu tidak merugikan produsen dan juga
konsumen, terkait dengan surplus produsen maupun konsumen. Struktur
pasar Islam didasarkan pada prinsip kebebasan, termasuk dalam melakukan
kegiatan ekonomi.12

11
https://www.academia.edu/30821977/STRUKTUR_PASAR_DAN_PERSAINGAN_HAR
GA_PADA_PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA_PASAR_MONOPOLI (diakses 10
November 2019)
12
https://www.academia.edu/30821977/STRUKTUR_PASAR_DAN_PERSAINGAN_HARG
A_PADA_PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA_PASAR_MONOPOLI (diakses 10 November
2019)

8
D. Kelebihan dan Kekurangan Setiap Jenis Pasar
Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa pasar persaingan
sempurna adalah struktur pasar yang lebih ideal. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga
mempunyai beberapa keburukan. Adapun kebaikan dari pasar persaingan
sempurna adalah sebagai berikut:13
1. Memaksimumkan efisiensi. Penggunaan sumber-sumber daya secara
efisiensi dalam analisis ekonomi adalah apabila seluruh sumber daya
yang tersedia sepenuhnya digunakan untuk menambah kemakmuran
masyarakat.
2. Kebebasan bertindak dan memilih. Pasar persaingan sempurna
menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolongan kecil
masyarakat.
Adapun Kelemahan pasar persaingan sempurna yaitu:14
1. Pasar persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
2. Adakalanya menimbulkan biaya sosial.
3. Membatasi pilihan konsumen.
4. Biaya produksi lebih tinggi.
5. Distribusi pendapatan tidak merata.
Kelebihan dari Pasar Monopoli adalah sebagai berikut:15
1. Efisiensi dalam produksi.
2. Mendorong terjadinya inovasi.
3. Mengurangi persaingan yang tidak bermanfaat.
Kelemahan dari Pasar Monopoli antara lain yaitu:16
1. Penyalahgunaan kekuatan pasar.
2. Tingkat produksi yang lebih rendah.
3. Mengurangi kesejahteraan konsumen.
4. Ketidakadilan.

13
Opcit: hlm. 128
14
Ibid: hlm 129-131
15
Ibid: hlm 131-132
16
Ibid: hlm 132-133

9
5. Distribusi pendapatan tidak merata dan berdampak pada kesejahteraan
masyarakat.
Adapun berkaitan dengan Pasar Oligopoli memiliki kelebihan yaitu:17
1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi.
2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi
konsumen dalam harga dan kualitas barang.
Selain itu, Pasar Oligopoli juga memiliki kelemahan:
1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar.
2. Apabila ada sebuah perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah
produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk
memproduksi barang yang sejenis.
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia tidak akan menyulitkan
perusahaan lain untuk menyainginya.
4. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh
pemerintah, sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar.
5. Adanya kemungkinan terjadi kolusi antara perusahaan di pasar yang
membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.

17
Ibid: hlm 134

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar diartikan sebagai suatu tempat, lokasi dalam arti geografis yang
diharuskan kedua belah pihak untuk bertemu, padahal dalam kenyataannya
pengertian tersebut sekarang ini bisa menjadi luas, yakni “pertemuan” yang
bisa terjadi dengan tidak saling bertemu diantara keduanya.
Mekanisme pasar merupakan suatu kekuatan yang bersifat massal dan
alamiah sehingga mencerminkan kondisi ekonomi masyarakat yang lebih
luas. Konsep mekanisme pasar yang Islami didasarkan atas prinsip-prinsip
yaitu: Ar-Ridha, Persaingan sehat, Kejujuran, Keterbukaan dan Keadilan.
Pada dasarnya dalam sistem ekonomi Islam, mekanisme pasar dibangun atas
dasar kebebasan, yakni kebebasan individu untuk melakukan transaksi barang
dan jasa. Sistem ekonomi Islam menempatkan kebebasan pada posisi yang
tinggi dalam kegiatan ekonomi, walaupun kebebasan itu bukanlah kebebasan
mutlak seperti yang dianut paham kapitalis. Islam menolak konsep pasar
dalam bentuk persaingan bebas tanpa batas sehingga mengabaikan norma dan
etika. Pasar yang seperti ini tidak akan mampu merealisasikan tujuan
mencapai falah.
Islam juga mengatur persaingan di pasar agar dilakukan dengan adil.
Setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidakadilan yaitu: Talaqqi Rukban,
Mengurangi timbangan, Menyembunyikan barang cacat, jual beli najasy, dan
Ikhtikar. Pada prinsipnya islam menganut sistem ekonomi pasar bebas,
tingkat harga diserahkan pada kekuatan penawaran dan permintaan. Dalam
keadaan pasar berjalan secara alami ini pemerintah tidak dibenarkan campur
tangan dalam mekanisme pasar.
Struktur pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada
konsumen dengan beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti
jenis produk yang dihasilkan. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar
menjadi 4 jenis yaitu: Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, dan Pasar

11
Oligopoli. Struktur pasar sangatlah penting karena terkait dengan harga yang
akan diterima oleh konsumen.
B. Saran
Penulis berharap makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca agar dapat lebih memahami mengenai Mekanisme Pasar
Islami. Atas selesainya makalah ini, penulis dengan terbuka menerima kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca agar penulis dapat lebih baik
lagi dalam penyusunan makalah selanjutnya.

12
Daftar Pustaka

Ahmad Dakhoir, Itsla Yunisva Aviva, Ekonomi Islam dan Mekanisme Pasar,
(Surabaya: LaksBang PRESSindo, 2017).

Rozalinda, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA, 2014).

Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. (Jakarta : Raja Grafindo


Persada, 2007).

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran , Andi Offset, Yogyakarta, 1997.

Https://Www.Academia.Edu/30821977/STRUKTUR_PASAR_DAN_PERSAIN
GAN_HARGA_PADA_PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA_PASAR_MON
OPOLI (Diakses 10 November 2019)

13

Anda mungkin juga menyukai