Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kurniati Utami

Nim : 170203012
Prodi : Fisika
Mata Kuliah : Pancasila dan Kewarganegaraan

Integrasi Nasional
A. Definisi Integrasi Nasional
a. Integrasi nasional berasal dari dua kata,yaitu integrasi dan Nasional
Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki
arti menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan.

B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Intregasi Nasional


1. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan
suatu proses atau tindakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang
maupun kelompok. Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat
beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di
Indonesia. Adapun faktor pendorong tersebut diantaranya:

 Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh


faktor-faktor sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam
di masa lalu, terutama zaman dimana Indonesia dijajah oleh bangsa
lain selama bertahun-tahun.
 Adanya ideologi nasional. Ideologi nasional negara kita Indonesia
adalah Pancasila. Sebagai ideologi nasional, Pancasila tidak dapat
digantikan oleh ideologi manapun.
 Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu Perbedaan
dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan untuk
dijadikan faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan
masyarakat.
 Adanya ancaman dari luar.

2. Faktor Pendukung Integrasi Nasional


 Penggunaan bahasa Indonesia
 Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa
 Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama
yakni Pancasila
 Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong

3. Faktor Penghambat Integrasi Nasional


Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan
tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat
terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
 Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
 Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
 Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
 Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan Dengan diberlakukannya otonomi
daerah, maka sebagian wewenang dan tanggungjawab pemerintah
pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah

C. Pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia


Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai
macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri dapat dikatakan
sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah
menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia,misalnya menyatukan
berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai macam
agama yang ada di Indonesia.

Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat


Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau
dapat dikatakan Negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional
sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara
yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.

Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku, budaya, dan agama.


Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat
masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut
membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan
pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain
pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri
maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar
suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah
yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus
dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam
semboya bhinneka tunggal ika. Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia,
perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia
menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui
berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa
toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan yang
dapat merugikan Indonesia.

D. Bagaimana proses Integrasi Nasional di Indonesia

Untuk mencapai Integrasi Nasional dibutuhkan suatu proses yang matang agar
kelak keintegrasian tersebut tidak terpecah belah oleh berbagai ancaman, gangguan,
dan hambatan yang datangnya berasal dari dalam ataupun luar negeri. proses
integrasinya :
 Modal awal Integrasi Nasional adalah adanya rasa senasib dan
sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu
kala. Meski perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah
 Pada selang waktu sebelum abad 20 dengan ditandai adanya sifat
kedaerahan, akan tetapi, rasa senasib sepenanggungan yang
ditunjukkan oleh para pejuang dan pandahulu kita telah
mencerminkan adanya benih-benih yakni semangat kebangsaan,
yang pada gilirannya kelak akan membentuk keutuhan bangsa
Indonesia.
 Memasuki pada abad 20, gejala semangat kebangsaan semakin
membara dan terlihat, dengan munculnya berbagai organisasi atau
pergerakan yang menjadi salah satu titik awal kebangkitan nasional.
Perjuangan melalui berbagai organisasi seperti contohnya Budi
Utomo, Serikat Dagang Islam yang kemudian akhirnya menjadi
Serikat Islam. Perhimpunan Indonesia dan lain sebagainya
mencitrakan bahwa adanya Integrasi Sosial dan Kultural.
 Pada dekade 1920an, para pemuda tampil di dalam panggung
sejarah Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan
kesatuan untuk menuju Indonesia yang merdeka. Melalui peristiwa
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, para pemuda menunjukkan
segala peran serta dalam pembentukan integrasi nasional.
 Pasca proklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia di
dalam bernegara harus ditempuh dengan berbagai peristiwa.
Berbagai cobaan yang mengguncang keutuhan bangsa juga dialami,
ancaman dan bahaya terhadap suatu negara yang tengah
membangung keutuhan bangsa harus bisa dihadapi.

E. Ancaman terhadap Integrasi Nasional


Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia dilewati garis khatulistiwa, diapit
oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada diantara dua samudera yaitu
Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah
Indonesia berada pada posisi silang sangat sangat strategis. Perlu kalian ketahui,
bahwa posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja,
melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:
 Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah
berpenduduk jarang di selatan.
 Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di
selatan.
 Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia
daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
 Ekonomi Indonesia berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan
sistem ekonomi kapitalis di selatan.
 Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
 Kebudayaan Indonesia dinatara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan
barat di selatan.

Berikut ini diuaraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa


Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.
 Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancarnan yang menggunakan kekuatan bersenjata
yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berbentuk agresi, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase,
aksi teror bersenjata, pemberontakan, dan perang saudara. Ancaman militer ini
dibagi menjadi dua yaitu:

 Ancaman Militer Dalam Negeri


o Disintegrasi bangsa, melalui macam-macam gerakan separatis
beradasarkan sebuah sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat
ketidak puasan daerah terhadap kebijakan pemerintahan pusat.
o Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran
hak asasi manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu
kerusuhan masal.
o Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain ekstrem
atau tidak
o sesuai dengan kebiasan dari masyarakat indonesia.
o Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional

 Ancaman Militer Luar Negeri


o Pelanggaram batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
o Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
o Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.

 Ancaman Non Militer


Ancaman non militer atau nin-niliter memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat
sepeni ancaman militer. Ancaman nonmiliter berbentuk ancaman terhadap
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, penahanan dan keamanan. Berikut ini
adalah beberapa contoh ancaman yang berbentuk non militer.
o Ancaman Berdimensi Ideologi
o Ancaman Berdimensi Politik
o Ancaman Berdimensi Ekonomi
o Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar dari setiap negara
dalam pergaulan Internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan
dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi ini terbagi menjadi
2, yakni internal serta eksternal.
 Ancaman yang berasal dari internal bisa berupa inflasi,
pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, serta sistem
ekonomi yang tak cukup jelas.
 Ancaman yang berasal dari eksternal bisa berbentuk kinerja
ekonomi yang buruk, daya saing yang rendah, tidak siapnya dalam
menghadapi era globalisasi serta tingkat ketergantungan terhadap
pihak asing.
o Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
o Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi
o Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum

Anda mungkin juga menyukai