Anda di halaman 1dari 8

III.

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Iktiologi dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Oktober 2018, pukul 08.00 –

12.00 WIB. Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Balai Benih Ikan, Fakultas Pertanian

Universitas Islam Riau.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam kelangsungan praktikum ini diantaranya

adalah : ikan gabus, ikan mas, dan ikan lumpung atau ikan bujuk (sebagai bahan praktikum)

dan tissue.

3.2.2. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan praktikum ini diantaranya : alat

bedah, cawan petridish, buku kunci identifikasi, alat tulis untuk menggambar ikan, nampan

dan kamera untuk dokumentasi praktikum.

3.3. Prosedur Praktikum

1. Sebelum melakukan pengamatan, persiapkan nampan dan alat bedah.

2. Setelah itu ikan di letakkan di nampan, lalu ukur panjang keseluruhan ikan, panjang

batang ekor, ukuran mulut, panjang kepala dan lebar badan ikan.

3. Kemudian hitung sirip punggung, sirip dada, sirip anal, sirip ekor, dan sirip perut.

Setelah itu hitung kepingan insang, jumlah sungut jika ada.

4. Setelah semua telah dihitung, ikan langsung di bedah, awal pembedahan di sebelah kiri

dekat belakang pinggiran kepala hingga pertengahan perut, lalu lihat seluruh isi perut,

ukur panjang usus ikan atau organ dlam tubuh ikan tersebut.

5. Kemudian setelah pembedahan atau pengamatan anatomi, lanjutkan dengan menggambar

di buku gambar A4.


6. Selanjutnya lakukan identifikasi tiga jenis ikan berdasarkan buku kunci identifikasi yang

telah disediakan.

7. Kegiatan akhir pada praktikum dengan membersihkan alat-alat praktikum dan

meletakkan alatnya pada tempatnya semula.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

4.1.1. Hasil Identifikasi Ikan Gabus (Channa striatus)

1222. Kepala bersisik; permulaan sirip punggung di atas atau sedikit di belakang sirip dada.

Sirip punggung panjang dan dasarnya hampir mencapai pangkal sirip ekor. Kepala

berbentuk kepala ular.

Genus Ophiocephalus (1223)

1223. Pada tulang mata bajak dan langit-langit lebih dari 2 baris gigi kecil-kecil dan tidak

bertaring

(1224)

1224. Di antara jari-jari sirip punggung sebelah ke muka dan garis rusuk 3- 3½ baris sisik

D.37-43; A.21-27

(1226)

1226. Sisik garis rusuk 52-57. Sirip dada lebih pendek daripada bagian kepala di belakang

mata

Ophiocephalus Striatus Bl.

4.1.2. Hasil Identifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

804. D.17-22; A.3-5; P. 1-15; V.1-7; sisik garis rusuk 35-39

Cyprinus carpio Linne.


Nama Indonesia : Ikan mas, karper, ameh, rajau, tombro, ling, ikan cina, karper punten,

karper kaca, karper gajah, sinyonya, siputri.

D.4.16-18; 3-5; P.1.13-16; V.2.8; sisik garis rusuk 33-37; sirip panjang.

Cyprinus carpio varietas Flavipinnis CV 781

781. 4 sungut; 3 garis gigi kerongkongan yang berbentuk geraham

Genus CYPRINUS

826. D. 3-12; sisik garis rusuk 35-36; di bawahnya 7 sisik; belang hitam membujur.

Osteochilis waandersi (Blkr). D.3.15; sisik garis rusuk 32; di bawahnya 61/2 sisik; ujung

batang ekor hampir terkelilingi oleh bercak hitam.

Osteochilus kappeni (Blkr)

Nama Indonesia : Ikan Mas

D.3.16-17; sisik garis rusuk 33-34; dibawahnya 71/2 sisik.

Bercak hitam yang membundar di muka ujung batang ekor

Osteochilus brevicauda n.sp. 824

824. Antara garis rusuk & sirip punggung (1/2-7 baris sisik)

4.1.3. Hasil Identifikasi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang (2)

2. Sirip perut jauh di belakang di muka dubur, bersisik tidak bersungut satu jari yang

mengeras atau empat jari pada sirip punggung.

Ordo Percomorphi

92. Garis rusuk hanya sedikit di belakang kepala, atau tidak ada. Bersisik sisir dan mulut di

ujung sedikit kebawah

94. Sisik sangat kecil dan masing-masing sisik berbongol-bongol dan sirip punggung dua

yang pertama berjari-jari yang mengeras

96. Sisik sedang dan kecil biasanya mudah tanggal, kepala kurang lebih bersisik
SubOrdo Percoidea

101. Garis rusuk terputus, bagian dasar sirip dada dan sirip perut tidak mendatar hanya satu

dari jari-jarinya yang sebelah keluar tidak bercabang.

705. Sirip perut dengan 18 sampai 21 jari-jari tengah bergabung menjadi satu dengan dasar

maupun berupa setengah lingkaran

4.1.4. Hasil Identifikasi Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy)

7. Satu sirip punggung, dapat mengambil udara diluar (mempunyai alat labirin)

Ordo Abyrinthici (89)

89. Sirip punggung dan sirip dubur dengan satu atau lebih dari satu jari-jari keras; sirip perut

dengan 5 atau kurang dari 5 jari-jari lemah dan i jari-jari keras, atau hanya satu jari-jari;

Rongga di atas rongga insang beralat berbentuk labirin.

SubOrdo Anabantoidei (91)

91. Gepeng, agak panjang, hidung pendek, mulut kecil, lubang insang sempit karena bagian

gabungan daun insang lebar; jari-jari keras dan sirip punggung dari sirip dubur berbeda-

beda jumlahnya; sirip dubur panjang

Familia Anabantidae (1193)

1193. Permulaan sirip punggung di belakang dasar sirip dada. Sirip punggung lebih pendek

dari pada sirip dubur

(1197)

1197. Garis rusuk lengkap tidak terputus-putus

Genus Osphronemus (1208)

1208. D.XII-XIII.11-13 ; A.IX-XI.19-21 ; P.2.13-14 ; V.I.5. Sisik garis rusuk 30-33

Osphronemus Gouramy Lac.


4.1.5. Hasil Identifikasi Ikan Baung (Mystus Nemurus)

1. Rangka terdiri dari tulang benar bertutup insang

SubClassis Teleostei (3)

1. Kepala simetris

(4)

75. Lubang hidung Berdekatan dan terpisah oleh 1 sungut hidung

Familia Bagaridae (9)

14. Bersisik atau tidak, bersungut di keliling mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang

mengeras atau 4 jari-jari mengeras pada sirip punggung.

Ordo Ostariophysi (66)

66. Tidak bersisik atau berpelat tulang; mulut tak dapat disembulkan; biasanya tulang rahang

atas antara bergigi; 1-4 pasang sungut; biasanya bersirip tambahan yang berupa kulit.

SubOrdo Siluroidea (69)

951. Kepala picak; sungu dagu dan rahang bawah dalam baris yang bengkok

Genus Bagarius (956)

1006. Sungut rahang atas mencapai sirip perut

Macrones Planiceps (C.V.)

4.1.6. Hasil Identifikasi Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)

1. Rangka terdiri dari tulang benar bertutup insang


SubClassis Teleostei (3)

2. Kepala simetris

(4)

4. Badan tidak seperti ular

(6)

6. Badan bersisik atau tidak, kadang-kadang seluruhnya atau sebagian tertutup oleh kelopak-

kelopak tebal

(7)

7. Garis rusuk jika ada, diatas sirip dada

(89)

89. Sirip punggung dan sirip dubur dengan satu atau lebih dari satu jari-jari keras sirip perut

dengan 5 atau kurang dari 5 jari-jari lemah, dan 1 jari-jari keras, atau hanya 1 jari-jari

rongga diatas rongga insang beralat berbentuk labirin.

(91)

91. Gepeng, agak panjang, hidung pendek, mulut kecil, lubang insang sempit karena bagian

gabungan insang lebar, jari-jari keras dan punggung dari sirip dubur berbeda-beda

jumlahnya; sirip dubur panjang

Familia Anabantidae (1193)

1193. Permulaan sirip punggung dibelakang sirip dada, sirip punggung lebih pendek dari

pada sirip dubur

(1197)

1197. Tiap-tiap sirip perut dengan 1 jari-jari keras yang sangat pendek dan 1 jari-jari lemah

yang sangat panjang dengan 3 jari-jari lemah yang kecil dibelakangnya, sisik tidak rata

Genus Trichogaster (1201)


1201. Garis rusuk lengkap, tetapi terputus-putus, permulaan sirip punggung dibelakang dasar

sirip dada. Sirip punggung lebih pendek dari pada sirip dubur.

(1203)

1203. Permulaan sirip punggung di atas bagian yang lemah dari sirip dubur. A.XI-X (XII).

33-38. Bagian kepala dibelakang mata 2x atau lebih.

(1204)

1204. Bagian kepala dibelakang mata 2x atau lebih. Garis hitam atau baris bercak-bercak

hitam membujur dari hidung ke pangkal sirip ekor melalui tengah-tengah mata.

Trichogaster Pectoralis Regan

Anda mungkin juga menyukai